MODUL PERKULIAHAN Integrated Marketing Communication (IMC) 1 Pokok Bahasan: PROSES PEMASARAN Fakultas Program Studi KOMUNIKASI MARCOMM Abstrak Tatap Muka 06 Kode MK Disusun Oleh MK10230 MORISSAN, M.A Kompetensi Seluruh elemen pada bauran pemasaran Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa (marketing mix) harus diintegrasikan agar diharapkan Dapat memahami dan mampu menjelaskan dapat memberikan dampak komunikasi yang tentang analisa peluang dan kompetitif. maksimum dan konsisten kepada konsumen. Dapat memahami dan mampu menjelaskan Mempersiapkan dan mengembangkan suatu tentang proses identifikasi pasar dan target rencana pemasaran sangatlah penting untuk pemasaran. mencapai tujuan yang diinginkan. Proses Pemasaran P roses pemasaran dimulai dengan mempersiapkan rencana strategi pemasaran dan analisa pemasaran yang akan digunakan dalam memutuskan produk yang akan dihasilkan dan pasar atau konsumen yang akan dituju. Perusahaan kemudian harus mengkoordinasikan berbagai elemen bauran pemasaran kedalam suatu program pemasaran yang kohesif yang akan menjangkau target pasar secara efektif. Harap diperhatikan bahwa program promosi tidak hanya ditujukan kepada konsumen atau pembeli akhir tetapi juga kepada saluran atau para pedagang yang mendistribusikan produk kepada konsumen akhir. Praktisi pemasaran harus dapat menyakinkan para pedagang yang merupakan perantara pemasaran bahwa konsumen membutuhkan produk bersangkutan sehingga pedagang bersedia memasarkan dan mempromosikan produk itu dengan bersemangat. Promosi memainkan peran penting dalam program pemasaran untuk membangun dan mempertahankan permintaan terhadap produk tidak saja kepada konsumen akhir tetapi juga kepada para pedagang.1 Sebagaimana telah kita bahas pada bab pertama bahwa seluruh bauran pemasaran – harga, produk, distribusi dan promosi- harus diintegrasikan agar dapat memberikan dampak komunikasi yang maksimum dan konsisten kepada konsumen. Mempersiapkan dan mengembangkan suatu rencana pemasaran sangatlah penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sebagaimana ditunjukkan skema di atas, merencanakan suatu program pemasaran memerlukan suatu analisa pasar yang mendalam. Analisa dilakukan melalui riset pasar yang akan digunakan sebagai masukan (input) dalam proses perencanaan pemasaran. Masukan yang diterima kemudian menjadi dasar bagi pengembangan strategi pemasaran yang terkait dengan penentuan produk, harga, distribusi dan promosi. Setiap langkah memerlukan analisa yang terinci karena rencana ini nantinya berfungsi sebagai peta atau panduan yang harus diikuti untuk mewujudkan tujuan pemasaran. Jika kita telah melakukan analisa pasar dan dilanjutkan dengan penentuan tujuan pemasaran (marketing objectives) maka setiap elemen dalam bauran pemasaran harus memberikan kontribusinya kepada program pemasaran terpadu. Tentunya, elemen program promosi harus dikombinasikan dengan elemen program lainnya sedemikian rupa sehingga memberikan efek yang paling maksimum kepada perusahaan. George E. Belch & Michael A. Belch, Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspectives, Fifth Edition, Irwin/Graw Hill, New York 2001. Hal 39 1 ‘13 2 Integrated Marketing Communication Morissan, M.A. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ANALISA DAN STRATEGI PEMASARAN Setiap organisasi atau perusahaan yang ingin berhasil dalam pemasaran harus terlebih dahulu memiliki suatu rencana pemasaran strategis (strategic marketing plan) yang berfungsi sebagai panduan dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki. Seperti yang telah kita bahas sebelumnya bahwa strategi pemasaran ditentukan berdasarkan analisa situasi yaitu suatu studi terinci mengenai kondisi pasar yang dihadapi perusahaan beserta kondisi produk dan merek yang dimiliki. Berdasarkan analisa situasi ini, perusahaan mencoba memahami pasar yang mencakup segmentasi konsumen dan tingkat persaingan di dalamnya. Analisa Peluang Analisa yang cermat terhadap pasar akan memberikan peluang bagi setiap produk untuk masuk ke pasar. Peluang pasar (market opportunities) adalah wilayah dimana terdapat kecenderungan permintaan yang menguntungkan, dimana perusahaan percaya kebutuhan konsumen belum terpuaskan dan dimana perusahaan dapat bersaing secara efektif.2 Suatu perusahaan biasanya mengidentifikasi peluang pasar dengan cara memperhatikan pasar secara cermat dan menandai jika terdapat kecenderungan kenaikan permintaan dan juga memperhatikan tingkat kompetisi yang terdapat pada setiap segmen pasar. Suatu pasar tidak dapat dipandang sebagai satu kelompok besar konsumen yang homogen tetapi terdiri dari kelompok-kelompok konsumen yang heterogen. Dalam hal ini George dan Michael Belch mengemukakan: A careful analysis of the marketplace should lead to alternative market opportunities for existing product lines in current or new markets, new products for current markets, or new products for new markets.3 (Suatu analisa pasar yang cermat dapat menuntun kepada peluang pasar alternatif bagi produk yang sudah ada pada pasar yang sudah ada atau pasar yang baru, produk baru bagi pasar yang sudah ada atau produk baru bagi pasar yang baru). Pada umumnya perusahaan saat ini telah menyadari pentingnya upaya memilah-milah pasar (segmentasi) agar mereka dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan dari berbagai segmen pasar yang berbeda.4 Misalnya, kita melihat saat ini industri komputer (personal computer) berusaha memenuhi kebutuhan pasar komputer yang terbagi ke dalam sejumlah segmen. Perusahaan komputer bersaing memproduksi komputer untuk kebutuhan konsumen pada segmen rumah tangga, sektor pendidikan, ilmu pengetahuan dan bisnis. Diadaptasi dari George E. Belch & Michael A. Belch, Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspectives, hal 40 3 George E. Belch & Michael A. Belch, Advertising and Promotion, Ibid hal 40 4 Spencer L Hapoinen, The Rise of Micromarketing , The Journal of Business Strategy, Desember 1990, hal 58-65. 2 ‘13 3 Integrated Marketing Communication Morissan, M.A. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Segmen tersebut bahkan terbagi lagi ke dalam segmen yang lebih khusus. Misalnya, segmen bisnis terbagi menjadi perusahaan kecil serta perusahaan besar. Segmen pendidikan terbagi lagi, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Dalam hal ini, suatu perusahaan komputer yang akan memasarkan produknya terlebih dahulu harus membuat pilihan segmen pasar mana yang akan dimasukinya. Analisa Kompetitif Dalam mempersiapkan strategi dan rencana pemasaran, praktisi pemasaran harus melakukan analisa secara cermat terhadap persaingan yang ada pada suatu segmen pasar. Suatu persaingan terdiri atas persaingan langsung (termasuk persaingan diantara sejumlah merek yang dimiliki sendiri) dan persaingan tidak langsung (munculnya produk substitusi). Misalnya, suatu perusahaan pembuat makanan ringan memperkenalkan produk baru berupa kentang goreng (chips) rendah kolestrol. Namun sebelumnya perusahaan bersangkutan sudah terlebih dahulu memasarkan produk kentang goreng biasa (reguler) yang tidak rendah kolestrol. Hampir seluruh konsumen yang sebelumnya mengonsumsi kentang goreng biasa kemudian berpindah ke kentang goreng rendah kolesterol. Produk lama kehilangan pelanggannya akibat perusahaan tidak hati-hati memperhitungkan faktor persaingan diantara merek-merek yang dimilikinya sendiri. Salah satu aspek penting dalam perencanaan strategi pemasaran adalah meneliti keuntungan kompetitif (competitive advantage) yaitu something special a firm does or has that gives it an edge over competitors perusahaan yang memberikannya 5 (suatu hal khusus yang dimiliki atau dilakukan keunggulan dibandingkan kompetitor). Contoh keuntungan kompetitif ini antara lain adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa berkualitas tinggi, kemampuan memberikan pelayanan yang baik, kemampuan memproduksi dengan ongkos rendah sehingga harga produk menjadi murah atau kemampuan mendominasi saluran distribusi. Keuntungan kompetitif juga dapat dicapai melalui iklan yang dapat menciptakan dan mempertahankan diferensiasi produk terhadap produk sejenis, misalnya dalam hal ketahanan, keamanan dan kemampuan produk.6 Praktisi pemasaran juga harus selalu memperhatikan situasi kompetisi yang selalu berubah. Program pemasaran dari perusahaan kompetitor dapat memberikan dampak bagi strategi pemasaran perusahaan sendiri, sehingga program pemasaran pesaing harus terus dianalisa dan dimonitor. Reaksi yang diberikan pesaing terhadap strategi pemasaran dan promosi perusahaan sendiri juga sangat penting untuk diperhatikan. Pesaing mungkin 5 George E. Belch & Michael A. Belch, Advertising and Promotion, OpCit hal 41. Misalnya iklan perusahaan otomotif Volvo dan produsen ban mobil Michelin sangat menekankan pada jaminan keselamatan dan keamanan produk bersangkutan. 6 ‘13 4 Integrated Marketing Communication Morissan, M.A. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mengurangi harga jual produknya, meningkatkan pengeluaran untuk promosi, mengeluarkan merek baru, atau ‘menyerang’ produk kita melalui iklan-iklan yang membandingkan antara produk pesaing dan produk kita (comparative advertising). Target Pemasaran Mereka yang baru terjun ke bisnis, menjadi pengusaha, pada umumnya membidik konsumennya secara intuitif yaitu berdasarkan perkiraan atau naluri mereka saja. Mereka mengira tahu persis siapa konsumennya dan apa yang menjadi kebutuhan konsumen. Pandangan mereka tentang konsumen cenderung ditentukan oleh kaca matanya sendiri, yaitu membayangkan dirinya sendiri sebagai salah seorang konsumen dari produk yang dibuatnya. Untuk jangka waktu tertentu cara ini mungkin berhasil, tetapi tidak untuk jangka panjang. Suatu ketika konsumen tentu akan berubah. Generasi baru datang, pesaing baru bermunculan, persaingan semakin tajam, sementara berbagai produk baru menawarkan gaya hidup baru. Dengan demikian konsumen bisa berubah. Perkembangan teknologi telah menimbulkan globalisasi, pembangunan ekonomi dan perbaikan kesejahteraan sehingga melahirkan kelompok-kelompok baru dalam masyarakat. Praktisi pemasaran yang baik tidak akan pernah mau memasuki keseluruhan segmen pasar hanya dengan mengandalkan satu produk, satu merek dan satu jasa. Mereka akan menggunakan produk yang berbeda dan strategi yang berbeda pula. Pasar dibagi-bagi ke dalam sejumlah segmen yang kemudian dipilih untuk dijadikan target pasar yang akan menjadi fokus kegiatan pemasaran dan promosi. Target atau sasaran setiap segmen tentu saja tidak sama, ini berarti praktisi pemasaran harus menyediakan anggaran yang berbeda serta strategi bauran promosi yang berbeda juga. Kelompok konsumen baru terkadang sulit dijangkau oleh media konvensional yaitu media umum yang sasarannya adalah audien secara umum atau audien rata-rata (average audience). Misalnya, pada tahun 1990-an, Indonesia memiliki stasiun televisi yang sangat terbatas dan karena keterbatasan stasiun televisi dan pengetahuan tentang cara-cara melakukan targeting maka pada masa-masa itu pemasang iklan sudah merasa cukup puas mengiklankan produk-produknya di televisi yang audiennya bersifat sangat umum itu. Namun pada tahun 2005, jumlah televisi dan radio sudah banyak, tingkat persaingan sudah tinggi. Sebagian stasiun penyiaran itu telah secara tekun memilih audien sasarannya dengan jelas7. Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting dan Positioning, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001. 7 ‘13 5 Integrated Marketing Communication Morissan, M.A. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tingkat persaingan media massa khususnya stasiun televisi dan radio juga semakin mendorong terjadinya segmentasi, ini berarti suatu stasiun penyiaran yang baru berdiri harus betul-betul memilih target audien secara tegas jika tidak ingin kalah bersaing dengan stasiun lainnya yang sudah ada. Segmen audien yang dipilih akan menentukan program, gaya siaran hingga target pemasang iklan. Kita sudah mempelajari bahwa perusahaan harus menentukan segmentasi konsumen yang akan ditujunya. Namun demikian dalam proses pemasaran, segmentasi ini tidak berdiri sendiri. PROSES PEMASARAN Saat ini sudah sangat jarang ditemui suatu merek produk yang dapat memuaskan kebutuhan seluruh konsumen. Hal ini kerap mendorong perusahaan untuk mengembangkan strategi pemasaran yang berbeda untuk memuaskan kebutuhan berbagai konsumen yang berbeda itu. Suatu proses yang harus dijalankan praktisi pemasaran dalam memilih atau menentukan pasar disebut dengan proses target pemasaran (target marketing process) atau singkatnya, proses pemasaran saja, yang mencakup empat langkah yaitu: (1) Identifikasi pasar atau konsumen yang belum terpenuhi kebutuhannya; (2) Menentukan segmentasi pasar; (3) Memilih pasar yang akan dijadikan target; (4) Menentukan positioning produk melalui strategi pemasaran.8 Menentukan segmentasi pasar Identifikasi pasar Menentukan Positioning produk Memilih pasar sasaran Identifikasi Pasar Banyak perusahaan saat ini yang menyadari pentingya melakukan segmentasi pasar terlebih dulu sebelum menetapkan strategi pemasaran mereka. Hal ini disebabkan beberapa alasan antara lain: dinamika pasar yang selalu berubah dimana konsumen menjadi lebih terdiversifikasi ditinjau dari kebutuhan, sikap dan gaya hidup mereka; serta perusahaan pesaing yang sudah semakin banyak melakukan pendekatan segmentasi konsumen dalam strategi pemasarannya karena dinilai lebih menguntungkan. Ketika menentukan pasar yang ingin dimasuki, praktisi pemasaran harus mengidentifikasi kebutuhan spesifik dari kelompok-kelompok konsumen (segmen) yang terdapat dalam masyarakat. Selanjutnya adalah memilih satu atau lebih dari segmensegmen itu sebagai target dan merancang program pemasaran yang diarahkan kepada masing-masing target pasar bersangkutan. 8 George E. Belch & Michael A. Belch, Ibid hal 42 ‘13 6 Integrated Marketing Communication Morissan, M.A. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Identifikasi pasar sasaran mencakup kegiatan untuk mengelompokan konsumen yang memiliki gaya hidup, kebutuhan dan kesukaan yang sama. Dalam hal ini, pemasar harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin mengenai kebutuhan konsumen. Semakin banyak informasi yang diketahui pemasar mengenai kebutuhan konsumen maka akan semakin efektif tugas pemasar dalam melakukan program komunikasi pemasaran. Pemasar dewasa ini bersaing hampir pada seluruh jenis produk dan mereka terus mencari cara untuk melakukan segmentasi pasar dalam upaya untuk dapat lebih memuaskan kebutuhan konsumen mereka. Proses pemasaran yang berhasil terdiri dari serangkaian langkah yang berkesinambungan yang menurut Philip Kottler (1980) terdiri atas tiga tahap yaitu segmentasi, targeting dan positioning.9 Segmentasi pasar pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur konsumen. Sedangkan targeting atau menentukan target pasar adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi dan menjangkau konsumen. Setelah pasar sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah melakukan positioning yaitu suatu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen. Kita akan membahas tiga tahap strategi pemasaran ini satu per satu. Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah suatu konsep yang sangat penting dalam pemasaran. Eric Berkowitz dan rekan mendefiniskan segmentasi pasar sebagai “dividing up a market into distinct groups that (1) have common needs and (2) will respond similarly to a market action”10. (membagi suatu pasar kedalam kelompok-kelompok yang jelas yang (1) memiliki kebutuhan yang sama dan (2) memberikan respon yang sama terhadap suatu tindakan pemasaran). Dengan demikian segmentasi pasar adalah suatu kegiatan untuk membagibagi atau mengelompok-kelompokkan konsumen ke dalam kotak-kotak yang lebih homogen. Khalayak konsumen umum memiliki sifat yang sangat heterogen, maka akan sulit bagi perusahaan untuk melayani semuanya. Oleh karenanya harus dipilih segmen-segmen tertentu saja dan meninggalkan segmen lainnya. Bagian atau segmen yang dipilih itu adalah bagian yang homogen yang memiliki ciri-ciri yang sama dan cocok dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dengan demikian, kita tidak bisa mengatakan bahwa pasar suatu produk adalah seluruh penduduk Indonesia yang berjumlah 250 juta jiwa. Konsumen sebanyak 250 juta ini sangat 9 Philip Kotler, Principles of Marketing, Prentice Hall, New Jersey, 1980. 10 Eric N Berkowitz, Roger A. Kerin dan William Rudelius, Marketing, 6th Edition, Irwin/McGrawhill, 2000. ‘13 7 Integrated Marketing Communication Morissan, M.A. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id tersegmentasi. Oleh karena itu, pasar masa depan adalah pasar yang tersegmentasi. Hanya mereka yang paham betul konsep segmentasi dengan baik yang akan dapat menguasai pasar. Praktisi pemasaran harus memilih satu atau beberapa segmen konsumen saja yang memiliki karakter atau respon yang sama dari seluruh penduduk Indonesia yang menjadi konsumen suatu produk. Dengan memahami siapa konsumennya, maka praktisi pemasaran dapat menentukan bagaimana cara menjangkaunya, produk apa yang dibutuhkan dan bagaimana mempertahankan konsumen dari produk pesaing. Segmentasi diperlukan agar perusahaan dapat melayani konsumennya secara lebih baik, melakukan komunikasi yang lebih persuasif dan yang terpenting adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen yang dituju. Untuk memasarkan suatu produk misalnya, praktisi pemasaran harus tahu siapa yang akan menjadi konsumennya. Memang ada kalanya dalam pemasaran, segmentasi tidak diperlukan yaitu bila struktur pasar bersifat monopolistik. Misalnya produk anda merupakan satu-satunya produk yang ada di suatu daerah. Namun ketika produk lain muncul dan jumlahnya semakin banyak maka perlahan-lahan konsumen mulai memiliki preferensi. Suatu merek produk praktis tidak bisa menguasai seluruh lapisan masyarakat. Perusahaan harus memilih segmen mana yang ingin dikuasai dan untuk itu harus diketahui secara jelas siapa konsumennya. Misalnya bagaimana kelas sosial ekonomi konsumen dan produk seperti apa yang mereka inginkan. Konsep segmentasi memberi pegangan yang sangat penting dalam pemasaran, yaitu anjuran agar memilih bagian tertentu saja dari khalayak konsumen yang sangat luas agar dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya. Dewasa ini hampir tidak ada satu produk pun yang dapat melayani kebutuhan seluruh segmen konsumen. Dengan adanya segmentasi konsumen maka perusahaan dapat mendesain produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan konsumen. Praktisi pemasaran harus memahami kebutuhan konsumen dalam upaya untuk dapat mendesain program pemasaran yang dapat memenuhi kebutuhan mereka secara efektif. Identifikasi terhadap target pasar dilakukan dengan mengelompokkan sejumlah konsumen yang memiliki gaya hidup, kebutuhan dan kesukaan yang sama. Dalam era persaingan dewasa ini setiap perusahaan harus memiliki strategi yang jelas dalam merebut pelanggan. Misalnya dalam industri televisi di Indonesia, sistem penyiaran berjaringan yang akan diterapkan akan menghasilkan wilayah siaran yang semakin mengecil dan terkotak-kotak. Tidak ada lagi media penyiaran yang dapat melakukan siaran secara nasional. Wilayah siaran terbagi atas puluhan media penyiaran lokal (daerah). Strategi program dan iklan juga berubah berdasarkan kebutuhan konsumen yang ada di wilayah tertentu yang bisa berbeda dengan wilayah lain. ‘13 8 Integrated Marketing Communication Morissan, M.A. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Teknik-teknik riset yang dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir ini dapat membantu praktisi pemasaran mendeteksi keinginan-keinginan konsumennya. Jadi perusahaan menempatkan konsumennnya di tempat yang utama, dan menyesuaikan produknya untuk memuaskan mereka. Segmentasi konsumen juga membantu praktisi pemasaran untuk mendeteksi siapa saja pesaingnya. Para pesaing bukanlah semata-mata perusahaan yang menawarkan produk yang sama dengan produk kita, tetapi juga produk yang mampu menjadi alternatif bagi kebutuhan konsumen. Bagaimana menyeleksi pasar sangat ditentukan oleh bagaimana praktisi pemasaran melihat pasar dan konsumen itu sendiri. Dengan demikian, pasar yang dilihat oleh dua orang yang berbeda, yang didekati oleh metode segmentasi yang berbeda akan menghasilkan peta konsumen yang berbeda pula. Oleh karena itulah penting dipahami struktur-struktur atau kelompok-kelompok konsumen yang ada di tengah masyarakat. Berikut ini kita akan mempelajari dasar-dasar dalam melakukan segmentasi yang terdiri atas segmentasi demografis, geografis, psikografis, perilaku dan manfaat. Segmentasi Demografis. Segmentasi konsumen berdasarkan demografi pada dasarnya adalah segmentasi yang didasarkan pada peta kependudukan misalnya: usia, jenis kelamin, besarnya anggota keluarga, pendidikan tertinggi yang dicapai, jenis pekerjaan konsumen, tingkat penghasilan, agama, suku dan sebagainya. Semua ini disebut dengan variabelvariabel demografi. Data demografi dibutuhkan antara lain untuk mengantisipasi perubahanperubahan pasar menyangkut bagaimana produsen barang dan jasa menilai potensi pasar dalam setiap area geografi yang dapat dijangkau. Segmentasi konsumen berdasarkan data demografi dibutuhkan untuk mengambil keputusan manajerial. Misalnya, stasiun televisi menggunakan data demografi untuk membuka pemancar (transmisi) baru atau bagian pemasaran suatu perusahaan menggunakan data demografi untuk membuka kantor cabang dan mengatur jumlah personel pemasaran yang dimilikinya. Perusahaan pembuat sepeda motor merek Honda dan Harley-Davidson pernah mengalami penurunan penjualan sepeda motornya di pasar Amerika pada awal tahun 1990an. Setelah diteliti ternyata telah terjadi perubahan pola demografis konsumen potensial pengguna sepeda motor yaitu pria berusia antara 18-34 tahun. Mereka adalah yang lahir antara tahun 1946-1964 yang disebut juga baby boomers. Sebagian besar para baby boomers sudah merasa ‘tua’ dan tidak berminat lagi mengendarai sepeda motor sementara jumlah pria pada rentang usia tersebut ternyata telah sangat berkurang. Selain faktor demografis, penurunan penjualan juga dapat disebabkan munculnya produk alternatif yang dianggap lebih menarik misalnya: perangkat audio stereo, televisi layar lebar, peralatan fitness, peralatan fotografi dan video, fasilitas spa dan sebagainya. ‘13 9 Integrated Marketing Communication Morissan, M.A. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Fakta tersebut mendorong para pengelola pemasaran Honda dan Harley-Davidson untuk meyakinkan calon konsumen bahwa membeli sepeda motor merupakan cara yang berharga untuk membelanjakan kelebihan pendapatan mereka sebagaimana produk lainnya. Melalui strategi pemasaran yang tepat, kedua perusahaan itu berhasil melawan tren penurunan penjualan sepeda motor dan menaikkan tingkat penjualan mereka.11 Data demografi juga sangat dibutuhkan dalam menentukan strategi periklanan yang menyangkut bagaimana suatu produk dikomunikasikan kepada khalayak-khalayak sasaran. Dalam hal ini, pemasang iklan perlu memahami media-media apa saja yang dapat menjangkau segmen pasarnya, berapa anggaran yang dibutuhkan untuk menjangkau masing-masing segmen itu, kapan sebaiknya disiarkan dan siapa bintang iklan yang cocok untuk menjangkau setiap segmen. Praktisi pemasaran perlu memahami data demografi yang terkait dengan strategi iklan ini agar dapat menentukan media yang paling sesuai dengan kebutuhannya. Kita akan membahas masing-masing variabel dalam segmentasi demografi ini. Usia. Biasanya konsumen dibedakan menurut usia anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua. Tetapi pembagian ini masih dianggap terlalu luas. Misalnya, kelompok usia dewasa memiliki bentang usia yang cukup luas sehingga perlu dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. 11 Dan Fost, Growing Older, But Not Up, American Demographic, September 1998 dalam George E. Belch & Michael A. Belch, Advertising and Promotion hal 41. ‘13 10 Integrated Marketing Communication Morissan, M.A. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Belch, E George., Michael A. Belch, Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspectives, Fifth Edition, Irwin/Graw Hill, New York 2001. Berkowitz, N Eric., Roger A. Kerin dan William Rudelius, Marketing, 6th Edition, Irwin/McGrawhill, 2000. Farris W Paul., David J Reibstein, How Prices, Ad Expenditure and Profits Are Linked, Harvard Business Review, 1979. Fost, Dan., Growing Older, But Not Up, American Demographic, September 1998 dalam George E. Belch & Michael A. Belch, Advertising and Promotion hal 41. Hapoinen L Spencer., The Rise of Micromarketing , The Journal of Business Strategy, Desember 1990. Kasali, Rhenald., Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting dan Positioning, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001. Kotler, Philip., Principles of Marketing, Prentice Hall, New Jersey, 1980. Michael R Solomon, The Role of Products as Social Stimuli: A Symbolic Interactionism Perspective, Journal of Consumer Research, 1983. Peter dan Olson, Consumer Behavior dalam George E. Belch & Michael A. Belch, Advertising, hal 61. Peter J. Paul., Jerry C Olson, Consumen Behavior, Richard D Irwin, 1987. Schultz, E Don., Stanley I Tannenbaum dan Robert F Lauterborn, Integrated Marketing Communication: Putting it Together and Making it Work, NTC Publishing Group Stewart W David, Gary L Frazier dan Ingrid Martin, Integrated Channel Management: Merging the Communication and Distribution Function of the Firm dalam Integrated Communication: Synergy of Persuassive Voices, Lawrence Earlbaum Associates, 1996. ‘13 11 Integrated Marketing Communication Morissan, M.A. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id