MODUL PERKULIAHAN Modifikasi Perilaku Dasar-Dasar Modifikasi Perilaku Fakultas Program Studi Psikologi Psikologi Tatap Muka 01 Kode MK Disusun Oleh Rizka Putri Utami, M.Psi Abstract Kompetensi Modul ini berisi tentang dasar-dasar Modifikasi Perilaku Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian dasar dan sejarah modifikasi perilaku Pengertian aksi perilaku aktivitas respon reaksi Gambar 1 Definisi Perilaku Perilaku manusia merupakan topik utama dalam mempelajari perilaku. Oleh karena itu, sebelum kita mempelajari definisi modifikasi perilaku, kita perlu memahami definisi perilaku. Beberapa menggunakan sinonim “aktivitas”, “aksi”, “performance”, “respon”, “merespon”, dan “reaksi”. Pada dasarnya, perilaku adalah apapun yang dilakukan atau dikatakan oleh individu. Secara teknik, perilaku adalah aktivitas otot, kelenjar atau aktivitas elektris individu. Berjalan, berteriak, melempar bola, bercakap-cakap merupakan perilaku tampak yang dapat diobservasi dan direkam oleh individu lain. Mengenai jenis-jenis perilaku (tampak dan tak nampak) akan dijelaskan kemudian. Lebih singkatnya, perilaku dicirikan dengan hal-hal berikut: - Merupakan perilaku seseorang (apa yang menggambarkan kata kerja. 2015 2 Modifikasi Perilaku: Dasar-Dasar Modifikasi Perilaku Rizka Putri Utami, M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dilakukan dan dikatakan), - Perilaku memiliki satu atau beberapa dimensi yang dapat diukur. Kita dapat mengukur frekuensi perilaku sehingga, kita dapat menghitung berapa kali suatu perilaku terjadi. Frekuensi, durasi, intensitas, dan latensi merupakan dimensi perilaku. - Perilaku dapat digambarkan, diamati dan direkam orang lain atau individu yang terlibat dalam perilaku tersebut. - Perilaku berpengaruh terhadap lingkungan, termasuk lingkungan fisik maupun sosial. - Perilaku merupakan hal yang sah (lumrah), yang secara sistematis dipengaruhi oleh lingkungan. Prinsip-prinsip dasar perilaku menggambarkan hubungan fungsional antara perilaku dan lingkungan. Prinsip-prinsip ini menggambarkan bagaimana perilaku kita dipengaruhi oleh, atau terjadi sebagai fungsi (pengaruh) dari suatu lingkungan. Setelah kita memahami lingkungan, kita dapat merubah perilaku kita untuk menyesuaikan diri. - Perilaku dapat tampak (overt) dan (covert) tidak tampak. Modifikasi Perilaku Modifikasi perilaku merupakan kajian psikologi yang fokus menganalisa dan memodifikasi perilaku manusia. - Analisa, berarti mengidentifikasi hubungan fungsional antara lingkungan dan perilaku tertentu untuk memahami alasan terjadinya suatu perilaku untuk mengetahui mengapa individu berperilaku. - Memodifikasi, berarti mengembangkan dan mengimplementasikan prosedur untuk membantu manusia mengubah perilakunya. Meliputi mengubah lingkungan sehingga dapat mempengaruhi perilaku. Prosedur modifikasi perilaku dikembangkan oleh profesional untuk mengubah perilaku sosial yang signifikan, sehingga dapat meningkatkan aspek-aspek kehidupan seseorang. Modifikasi perilaku memiliki karakteristik sebagai berikut: - Fokus pada perilaku yang ingin diubah, bukan pada kepribadian atau karakter seseorang. - Prosedur modifikasi perilaku berdasarkan prinsip-prinsip tingkah laku. - Meliputi menganalisa dan mengidentifikasi pencetus suatu perilaku. - Memiliki gambaran prosedur yang jelas. - Perubahan perilaku dapat diukur 2015 3 Modifikasi Perilaku: Dasar-Dasar Modifikasi Perilaku Rizka Putri Utami, M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sejarah Empat tokoh utama yang berperan penting dalam mengembangkan prinsip-prinsip ilmiah sebagai dasar modifikasi perilaku, adalah a. Ivan P. Pavlov (1849–1936) Pavlov proses melakukan dasar “respondent eksperimen conditioning”. yang Pavlov mengungkap menunjukkan bahwa refleks (air liur saat melihat makanan) dapat dikondisikan untuk stimulus netral. Dalam eksperimennya, Pavlov mengemukakan stimulus netral (suara bel) pada saat yang sama, disajikan makanan untuk anjing. Kemudian, anjing mengeluarkan air liur dalam menanggapi suara bel saja. Penelitian Pavlov ini disebut “conditioning reflexs” (Pavlov, 1927). b. Edward L. Thorndike (1874–1949) Kontribusi utama Thorndike adalah “law of effect”. The law of effect menyatakan bahwa perilaku yang memberikan efek menyenangkan, akan cenderung diulang di waktu mendatang. Dalam eksperimen Thorndike yang terkenal, ia meletakkan kucing ke dalam kandang dan meletakkan makanan di luar kandang, namun tetap dapat dilihat. Untuk membuka pintu kandang, kucing tersebut harus menekan tuas dengan kakinya. Thorndhike menunjukkan bahwa kucing mempelajari bahwa pintu kandangn akan terbuka jika ia menginjak tuas. Sehingga setiap kali dimasukkan ke kandang, kucing tersebut akan memukul tuas lebih cepat. Hal ini karena ia belajar bahwa dipukulnya tuas tersebut akan memberikan hasil yang menyenangkan baginya, yaitu makanan (Thorndike, 1991) c. John B. Watson (1878–1958) Dalam artikelnya yang berjudul “Psychologu as the Behaviorist Views it” yang dipublikasikan tahun 1913, Watson menegaskan bahwa perilaku yang dapat diamati adalah topik dalam psikologi. Secara khusus, Watson menggambarkan respon merupakan reaksi adanya stimulus. Watson memulai gerakannya dalam Psikologi yang bernama Behaviorisme (Watson, 1913, 1924). d. B. F. Skinner (1904–1990) Skinner mengembangkan behaviorisme yang sebelumnya dikembangkan oleh Watson. Skinner menjelaskan perbedaan antara respondent conditioning (Pavlov dan Watson menyebutnya conditioned reflexes) dan operant conditioning di mana konsekuensi dari perilaku menentukan terjadi kembali di waktu mendatag (seperti 2015 4 Modifikasi Perilaku: Dasar-Dasar Modifikasi Perilaku Rizka Putri Utami, M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dalam hukum Thorndike efek). Penelitian Skinner menguraikan prinsip-prinsip dasar perilaku operant. Selain penelitian laboratorium menunjukkan prinsip-prinsip perilaku dasar. Skinner menulis sejumlah buku yang menerapkan prinsip-prinsip analisis perilaku-perilaku manusia. Karya Skinner adalah dasar dari modifikasi perilaku (Skinner, 1938, 1953) Penelitian Awal Modifikasi Perilaku Setelah Skinner mengemukakan prinsip-prinsi operant conditioning, peneliti terus mempelajari perilaku operant di laboratorium (Catania, 1968; Honig, 1966). Sebagai tambahan, di tahun 1950-an, para peneliti mulai menunjukkan prinsip-prinsip perilaku dan mengevaluasi prosedur modifikasi perilaku. Berikut ini adalah peneliti awal yang mempelajari perilaku anak (Azrin & Lindsley, 1956; Baer, 1960; Bijou, 1957), perilaku orang dewasa (Goldiamond, 1965; Verplanck, 1955; Wolpe, 1958), pasien dengan penyakit mental (Ayllon & Azrin, 1964; Ayllon & Michael, 1959), dan individu dengan cacat intelektual (Ferster, 1961; Fuller, 1949; Wolf, Risley, Dan Mees, 1964). Sejak penelitian awal modifikasi perilaku manusia dimulai pada 1950, terbit ribuan penelitian yang menguji efektivitas prinsip-prinsip dan prosedur modifikasi perilaku. Publikasi dan Event Sejumlah buku sangat dipengaruhi oleh perkembangan di bidang modifikasi perilaku. Selain itu jurnal ilmiah juga dterbitkan untuk mempublikasikan penelitian analisa perilaku dan modifikasi perilaku. Organisasi profesional juga mulai mendukung penelitian dan kegiatan profesional dalam analisa perilaku dan modifikasi perilaku. Ruang Lingkup Prosedur Modifikasi Perilaku telah digunakan di beberapa area untuk membantu individu mengubah atau mengatasi masalah perilaku yang dimiliki. Hambatan/Masalah Perkembangan Beberapa penelitian terkait modifikasi perilaku dilakukan dalam ranah perkembangan. Individu dengan hambatan perkembangan (cacat) seringkali memiliki perilaku negatif yang serius. Modifikasi perilaku digunakan untuk mengajarkan berbagai ketrampilan fungsional untuk menutupi kekurangannya. Selain itu orang yang cacat juga menunjukkan permasalahan perilaku yang serius, seperti menyakiti diri sendiri, perilaku agresif, dan perilaku destruktif. Sejumlah penelitian dalam modifikasi perilaku menunjukkan 2015 5 Modifikasi Perilaku: Dasar-Dasar Modifikasi Perilaku Rizka Putri Utami, M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id bahwa perilaku tersebut seringkali dapat dikendalikan atau dikurangi dengan intervensi perilaku (Barrett, 1986; Repp & Horner, 1999; Van Houten & Axelrod, 1993; Whitman, Scibak, & Reid, 1983; Williams, 2004). Prosedur modifikasi perilaku juga dikembangkan dalam pelatihan karyawan, dan manajemen karyawan yang memiliki hambatan perkembangan. Penyakit Mental Beberapa penelitian awal dalam modifikasi perilaku menunjukkan efektivitas dalma menolong individu yang memliki penyakit mental dalam manajemen institusi (Ayllon, 1963;Ayllon & Michale, 1959). Modifikasi perilaku juga digunakan pada pasien yang memiliki penyakit mental kronis untuk memodifikasi perilaku seperti ketrampilan agar dapat hidup dalam lingkungan sosial, mengurangi perilaku agresif, terapi kepatuhan, perilaku psikotik dan ketrampilan kerja (Dixon & Holcomb, 2000; Scotti; McMorrow, & Trawitzki, 1993; Wilder, Masuda, O’Connor, & Baham, 2001). Salah satu kontribusi penting dalam modifikasi perilaku adalah pengembangan prosedur motivasi adalah motivational untuk pasien yang disebut token ekonomi (Wilder, Masuda, O’Connor, & Baham, 2001). Token ekonomi masih digunakan luas pada berbagai setting perlakuan (Kazdin, 1982) Pendidikan dan Pendidikan Khusus Prosedur modifikasi perilaku digunakan secara luas pada bidang pendidikan (Alberto & Troutman, 2003) sebagai langkah besar yang telah dilakukan dalam riset modifikasi perilaku. Peneliti yang menganalisa interaksi guru dan murid dalam kelas, menemukan adanya pengembangan metode mengajar dan pengembangan prosedur untuk mengurangi masalah perilaku di dalam kelas (Bambara & Kern, 2003; Becker & Carnine, 1981; Madsen, Becker, & Thomas, 1968; Sugai & Horner, 2005; Thomas, Becker, & Armstrong, 1968). Modifikasi perilaku juga digunakan pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi untuk meningkatkan teknik instruksional, sehingga dapat meningkatkan pembelajaran siswa (Michael, 1991; Saville & Zinn, 2009). Pada pendidikan khusus, yaitu pendidikan individu dengan perkembangan cacat atau berkebutuhan khusus, modifikasi perilaku juga memainkan peran utama (Rusch et al., 1988) dalam pengembangan metode mengajar, mengontrol masalah perilaku di kelas, peningkatan perilaku sosial dan ketrampilan fungsional, kemampuan manajemen diri dan pelatihan guru-guru. 2015 6 Modifikasi Perilaku: Dasar-Dasar Modifikasi Perilaku Rizka Putri Utami, M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Rehabilitasi Rehabilitasi merupakan proses dalam membantu individu untuk mencapai kembali fungsi normalnya setelah cedera atau trauma, misalnya cedera kepala dari suatu kecelakaan atau kerusakan otak akibat benturan. Modifikasi perilaku digunakan dalam rehabilitasi untuk menawarkan disiplin atau kepatuhan dalam rutinitas rehabilitasi misalnya terapi fisik, untuk mengurangi skill-skill baru sehingga dapat mengembalikan skill yang hilang akibat cedera atau trauma, untuk mengurangi masalah perilaku, untuk membantu mengelola rasa sakit saat kronis dan untuk meningkatkan kinerja memori (Bakke et al.,1994; Davis & Chittum, 1994; Heinicke, Carr, & Mozzoni, 2009; O’Neill & Gardner, 1983; Tasky, Rudrud, Schulze, & Rapp, 2008). Psikologi massa Dalam psikologi massa, intervensi perilaku didesain untuk mempengaruhi perilaku sejumlah orang dengan cara yang menguntungkan semua orang. Beberapa perilaku intervensi kelompok meliputi mengurangi perilaku membuang sampah sembarangan, meningkatkan daur ulang, mengurangi cara mengemudi yang tidak aman, mengurangi penyalahgunaan narkoba, menggalakkan penggunaan sabuk pengaman saat menyetir, mengurangi parkir liar pada tempat penyandang cacat (Cope & Allred, 1991; Cox & Geller, 2010; Geller & Hahn, 1984; Ludwig & Geller, 1991; Van Houten & Nau, 1981; Van Houten, Van Houten, & Malenfant, 2007). Psikologi Klinis Dalam psikologi klinis, prinsip-prinsip psikologi dan prosedur modifikasi perilaku diterapkan untuk membantu individu-individu dengan permasalahan pribadi. Biasanya, psikologi klinis melibatkan individu atau kelompok terapi yang dilakukan oleh psikolog. Modifikasi perilaku dalam setting klinis sering disebut juga terapi perilaku, yang diterapkan sebagai penyelesaian atau intervensi permasalahan individu (Hersen & Bellack, 1985; Hersen & Rosqvist, 2005; Hersen & Van Hasselt, 1987; Spiegler & Guevremont, 2010; Turner, Calhoun, & Adams, 1981). Prosedur modifikasi perilaku juga telah digunakan untuk melatih psikolog-psikolog klinis (Veltum & Miltenberger, 1989). Bisnis, industri dan Pelayanan Kemanusiaan Penerapan prosedur modifikasi perilaku dalam bidang ini, dsiebut modifikasi perilaku organisasi atau manajemen perilaku organisasi Bailey & Burch, 2010; Daniels, 2000; Frederickson, 1982; Luthans & Kreitner, 1985; Reid et al., 1989; Stajkovic & Luthans, 1997). Modifikasi perilaku juga telah digunakan untuk meningkatkan kinerja dan keamanan kerja untuk mengurangi keterlambatan, absen bekerja dan kecelakaan kerja. Selain itu, modifikasi 2015 7 Modifikasi Perilaku: Dasar-Dasar Modifikasi Perilaku Rizka Putri Utami, M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id perilaku juga digunakan untuk meningkatkan kinerja supervisor. Pengunaan modifikasi perilaku dalam bisnis dan industri menghasilkan peningkatan produktivitas, dan keuntungan bagi organisasi, dan meningkatnya kepuasan kerja karyawan. Self Management Individu menggunakan prosedur modifikasi perilaku untuk mengatur perilakunya. Mereka menggunakan prosedur manajemen diri untuk mengendalikan kebiasaan personal, terkait dengan kesehatan diri, perilaku profesional dan permasalahan individu (Brigham, 1989; Epstein, 1996; Stuart, 1977; Watson & Tharp, 1993; 2007; Yates, 1986). Manajemen Perilaku Anak Dalam bidang ini, orang tua dan guru dapat mempelajari penggunaan prosedur modifikasi perilaku untuk membantu anak-anak bermasalah ngompol, menggigit kuku, tantrum, pemarah, tidak patuh, perilaku agresif, gagap, dan masalah lainnya (Christophersen & Mortweet, 2001; Gross & Drabman, 2005; Watson & Gresham, 1998). Prevention Prosedur modifikasi perilaku diterapkan untuk mencegah permasalahan saat masa kanak-kanak (Roberts & Peterson, 1984). Penerapan lain dalam modifikasi perilaku pada area pencegahan adalah mencegah pelecehan seksual anak, penculikan anak, kecelakaan di rumah, penyalahgunaan dan penelantaran anak, keracunan, infeksi, dan seksual penyakit menular (Beck & Miltenberger, 2009; Carroll, Miltenberger, & O'Neill, 1992; Dancho, Hamilton, 1990; Thompson, Poche, & Yoder, Rhoades, & 2008; Miltenberger, Montesinos, 1988). Frisch, Greene, & Mencegah masalah di masyarakat dengan modifikasi perilaku merupakan salah satu aspek psikologi massa. Olahraga Modifikasi perilaku digunakan secara luas dalam bidang psikologi olahraga (Martin & Hrycaiko, 1983). Prosedur modifikasi perilaku telah digunakan untuk meningkatkan kinerja atlet selama latihan dan pertandingan (Boyer, Miltenberger, Fogel, & Batsche, 2009; Brobst & Ward, 2002; Hume & Crossman, 1992; Kendall, Hrycaiko, Martin, & Kendall, 1990; Wolko, Hrycaiko, & Martin, 1993; Zeigler, 1994). Prosedur modifikasi perilaku telah terbukti menghasilkan kinerja yang lebihi baik dibandingkan pembinaan tradisional biasa. 2015 8 Modifikasi Perilaku: Dasar-Dasar Modifikasi Perilaku Rizka Putri Utami, M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Perilaku hidup sehat Prosedur modifikasi perilaku digunakan untuk mempromosikan perilaku terkait kesehatan dengan meningkatkan perilaku pola hidup sehat (seperti olahraga dan konsumsi nutrisi yang tepat). Selain itu untuk mengurangi perilaku tidak sehat seperti merokok, minum-minuman keras dan makan berlebihan. Prosedur modifikasi perilaku juga digunakan untuk mempromosikan perilaku yang memiliki pengaruh positif pada masalah fisik dan medis, seperti mengurangnya frekuensi dan intensitas sakit kepala, tekanan daran menurun, dan berkurangnya gangguan gastrointestinal (Blumenthal & McKee, 1987; Dallery, Meredith, & Glenn, 2008; Gentry, 1984; Reynolds, Dallery, Shroff, Patak, & Lerass, 2008; Van Wormer, 2004). Menerapkan modifikasi perilaku untuk perilaku yang berhubungan dengan kesehatan juga disebut psikologi kesehatan. Gerontology Prosedur modifikasi perilaku diterapkan di panti jompo dan fasilitas pelayanan lainnya untuk membantu mengatur perilaku orang dewasa lanjut usia (Hussian, 1981; Hussian & Davis, 1985). Modifikasi perilaku digunakan untuk membantu mereka menyesuaikan diri dengan menurunnya kemampuan fisik, untuk membantu mereka membereskan lingkungan tempat tinggalnya, mempromosikan perilaku hidup sehat dan interaksi sosial yang tepat. Selain itu untuk mengurangi permasalahan perilaku yang dapat muncul seperti Alzheimer, dementia, dan tuntutan masyarakat (Carstensen & Erickson, 1986; Dwyer-vMoore & Dixon, 2007; Moore, Delaney, & Dixon, 2007; Stock & Milan, 1993). 2015 9 Modifikasi Perilaku: Dasar-Dasar Modifikasi Perilaku Rizka Putri Utami, M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Miltenberger, G.R. (2012). Behavior modification: principles and procedures. 5th edition. USA: Wadsworth Cengage Learning. Martin, G. (2007). Behavior Modification 8th edition: what it is and how to do it. USA: Pearson Prentice Hall Sumber Gambar: http://untukindonesia106.weebly.com/uploads/2/2/7/6/22769456/1408686_orig.jpg diakses tanggal 4 Maret 2016 2015 10 Modifikasi Perilaku: Dasar-Dasar Modifikasi Perilaku Rizka Putri Utami, M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id