PDF - Jurnal UNESA

advertisement
1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi
dan informasi yang sangat pesat
mendorong upaya-upaya untuk
menggunakan hasil teknologi
dalam proses pembelajaran.
Pemerintah
mengupayakan
peningkatan
penguasaan
teknologi kepada guru agar dapat
mengoperasikan teknologi disaat
proses belajar.
Pendidikan
saat
ini
merupakan elemen yang tidak
terpisahkan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Saat ini
pemerintah
berusaha
menuntaskan
keterpurukan
dengan meningkatkan mutu
pendidikan baik formal maupun
informal.
Pendidikan
memiliki
peranan
penting
untuk
menentukan arah pelaksanaan
pendidikan. Dalam pendidikan
formal
terdapat
kurikulum
sebagai program pendidikan yang
mengatur dan mengelola segala
hal yang berkaitan dengan
kepentingan pendidikan. Dalam
kurikulum terdapat seperangkat
rencana dan pengaturan tentang
kompetensi dan hasil belajar
yang harus dicapai siswa dan
adanya
proses
pengajaran.
Menurut Sadiman (2008: 11)
proses belajar mengajar pada
hakekatnya
adalah
proses
komunikasi,
yaitu
proses
penyampaian pesan dari sumber
pesan melalui saluran/media
tertentu ke penerima pesan.
Pesan,
sumber
pesan,
saluran/media dan penerima
pesan
adalah
komponenkomponen proses komunikasi.
Untuk mencapai tujuan
pembelajaran seorang guru tidak
hanya
diharapkan
mampu
mengembangkan
metode
pembelajaran, tetapi juga dapat
memanfaatkan
media
pembelajaran yang sesuai dengan
materi, tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai dan karakteristik
siswa tunarungu. Penggunaan
media pembelajaran diharapkan
mampu membantu kesulitan
dalam memahami materi yang
diberikan
guru,
mampu
meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar.
Media sendiri menurut
Arif S. Sadiman (2007:6)
merupakan
perantara
atau
pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Sedangkan
media pembelajaran merupakan
wahana
dan
penyampaian
informasi
atau
pesan
pembelajaran. Maka, media
sangat penting untuk membantu
guru dalam menyampaikan pesan
materi
ke
siswa
saat
pembelajaran belangsung. Para
guru
diharapkan
mampu
mengoperasikan alat-alat yang
telah disediakan sekolah dan
tidak tertutup kemungkinan
bahwa media tersebut sesuai
dengan
perkembangan
dan
tuntutan zaman. Namun di era
segala sesuatu yang serba
teknologi,
guru
masih
menggunakan buku teks dan
metode
ceramah
sebagai
pegangan dalam menagajar di
kelas. Ceramah lebih efektif jika
digunakan saat memberikan
informasi yang sekiranya sulit
dipahami
atau
menjelaskan
materi yang akan dipelajari.
Namun jika kegiatan demonstrasi
atau kegiatan praktek dilakukan
dengan ceramah saja akan
menimbulkan persepsi dan daya
tangkap yang berbeda disetiap
siswa.
Untuk
menunjang
pembelajaran tersebut diperlukan
media yang membatu siswa
untuk mempermudah memahami
materi
pelajaran.
Bahasa
Indonesia merupakan bahasa
nasional yang digunakan oleh
orang
Indonesia
untuk
berkomunikasi. Bahasa Indonesia
salah satu pelajaran yang wajib
ditempuh oleh siswa yang sedang
menempuh pembelajaran yang
ada di sekolah. Pada mata
pelajaran
bahasa
Indonesia
terdapat keterampilan seperti
membaca,
mendengarkan,
berbicara,
dan
menulis.
Berdasarkan
hal
tersebut,
pemanfaatan
media
video
memiliki peranan penting dalam
menjelaskan materi yang sulit
dilihat secara langsung kepada
siswa terutama siswa SMPLB-B
yang mempunyai kekurangan
fisik dalam hal berbicara,
mendengarkan dan memiliki
kelebihan
pada
indera
penglihatan.
Pemanfaatan media video
dalam proses pembelajaran pada
mata pelajaran bahasa Indonesia
diharapkan dapat menjadi salah
satu strategi pemecahan masalah
dalam kegiatan pembelajaran
bahasa
Indonesia.
Dengan
demikian siswa SMPLB-B lebih
temotivasi
belajar
sehingga
tujuan
pembelajaran
dapat
tercapai, dan hasil belajar siswa
meningkat.
Berdasarkan uraian latar
belakang, peneliti melakukan
penelitian tentang “Pemanfaatan
Media
Video
Pembelajaran
“Gempa Bumi” pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
SMPLB-B Kelas VIII Dharma
Wanita Sidoarjo”.
2. KAJIAN PUSTAKA
Teknologi
pendidikan
merupakan proses yang kompleks dan
terpadu yang melibatkan orang,
prosedur, ide, peralatan, dan organisasi
untuk menganalisis masalah, mencari
jalan
pemecahan,
melaksanakan,
mengevaluasi,
dan
mengelola
pemecahan masalah yang menyangkut
semua
aspek
belajar
manusia
(AECT,1977: 1).
Teknologi pembelajaran adalah teori
dan
praktek
dalam
desain,
pengembangan,
pemanfaatan,
pengelolaan dan penilaian proses dan
sumber untuk belajar (Seels, 1994;10).
Pemanfaatan
disini
termasuk
dalam
sub
domain
pemanfaatan media yang berhubungan
dengan individu yang menerima
dengan menggunakan konsep konsep
pembelajaran dengan menggunakan
media dalam pembelajaran.
Pemanfaatan media Video
Pembelajaran “Gempa Bumi” pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia
dalam meningkatkan hasil belajar
siswa SMPLB-B di Dharma Wanita
Sidoarjo termasuk pada kawasan
pemanfaatan (utilization).
B. Media Video Pembelajaran
1.
Pengertian
a.
Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari kata
“medius” yang artinya tengah,
perantara atau pengantar. Dalam
bahasa Arab, media adalah wasail
atau wasilah yang berarti perantara
atau
pengantar
pesan
dari
pengirim kepada penerima pesan
(Arsyad, 2006:3)
Media adalah segala bentuk alat
fisik yang dapat menyajikan pesan
serta merangsang siswa untuk
belajar (Briggs, 1970 dalam
Sadiman, 2008 ,6). Media adalah
segala sesuatu
yang dapat
digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima
sehingga
dapat
merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan
minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi (Sadiman, 2008:7)
Dari beberapa pendapat para
ahli mengenai pengertian media,
peneliti
dapat menyimpulkan
pengertian tentang media. Media
adalah pengantar pesan yang
mampu merangsang pikiran siswa
dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran
adalah
proses
komunikasi antara pembelajar,
pengajar, dan bahan ajar. Apabila
media itu membawa pesan-pesan
atau informasi yang bertujuan
instruksional atau mengandung
maksud-maksud pengajaran maka
media itu disebut media pengajaran.
Dalam pengertian yang lebih luas
media pembelajaran adalah alat,
metode,
dan
teknik
yang
dipergunakan dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antara pengajar dan
pembelajar
dalam
proses
pembelajaran di kelas (Oemar
Hamalik, 1989:12 dalam Hujair
2010:4).
Dari pengertian di atas, secara
umum dapat dikatakan bahwa
substansi dari media pembelajaran
adalah:
1. Bentuk
saluran,
yang
digunakan untuk menyalurkan
pesan, informasi atau bahan
pelajaran kepada penerima pesan
atau pembelajar.
2. Berbagai
jenis
komponen
dalam lingkungan pembelajar yang
dapat merangsang pembelajar untuk
belajar.
3. Bentuk alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang
pembelajar untuk belajar, dan
4. Bentuk-bentuk
komunikasi
yang dapat merangsang pembelajar
untuk belajar, baik cetak maupun
audio, visual, dan audio-visual.
b. Pengertian Video Pembelajaran
Dengan
berjalannya
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi,
penggunaan
media
pendidikan, khususnya media video
sudah merupakan tuntutan yang
mendesak. Hal ini disebabkan sifat
pembelajaran yang kompleks. terdapat
berbagai tujuan belajar yang sulit
dicapai hanya dengan mengandalkan
penjelasan guru. Oleh karena itu, agar
pembelajaran dapat mencapai hasil
yang maksimal diperlukan adanya
pemanfaatan media, salah satunya
media video.
Video merupakan serangkaian
gambar gerak yang disertai suara yang
membentuk suatu kesatuan yang
dirangkai menjadi alur, dengan pesanpesan di dalamnya untuk ketercapaian
tujuan pembelajaran yang disimpan
dengan proses penyimpanan pada
media pita atau disk (Arsyad, 2004:36
dalam Rusman dkk 2011:218).Video
merupakan media audio visual yang
menampilkan
gerak
(Sadiman,
2008:74).
Menurut Heinich, Molenda,
Russel 1993:188 dalam Rusman dkk
2011:218) video dapat diartikan
sebagai berikut:
The primary meaning of video is
the display of pictures on a television
type screen (the latin word video
literally means “I see” Any media
format that employs a chatode-ray
screen to present the picture portion of
the massege can be reffered to as
video.
Apabila diterjemahkan dapat
diartikan sebagai tampilan dari
berbagai gambar dalam sebuah televisi
atau sejenis layar. Dalam bahasa latin
video diartikan sebagai “Saya lihat (I
see)”. Setiap format media yang
menggunakan sinar katoda untuk
menampilkan bagian gambar dari
sebuah pesan dapat dikategorikan
sebagai video.
Jadi disimpulkan video adalah
gambar gerak yang terdapat seragkaian
alur dan menampilkan pesan dari
bagian
sebuah
gambar
untuk
tercapainya tujuan pembelajaran.
Video pembelajaran adalah suatu
media yang dirancang secara sistematis
dengan berpedoman kepada kurikulum
yang
berlaku
dan
dalam
pengembangannya
mengaplikasikan
prinsip-prinsip pembelajaran sehingga
program
tersebut
memungkinkan
peserta didik mencemarti materi
pelajaran secara lebih mudah dan
menarik.
Secara
fisik
video
pembelajaran merupakan program
pembelajaran yang dikemas dalam
kaset video dan disajikan dengan
menggunakan peralatan VTR atau
VCD player serta TV monitor.
Media Video Pembelajaran
1.
a.
Pengertian
Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari kata
“medius” yang artinya tengah,
perantara atau pengantar. Dalam
bahasa Arab, media adalah wasail
atau wasilah yang berarti perantara
atau
pengantar
pesan
dari
pengirim kepada penerima pesan
(Arsyad, 2006:3)
Media adalah segala bentuk alat
fisik yang dapat menyajikan pesan
serta merangsang siswa untuk belajar
(Briggs, 1970 dalam Sadiman, 2008
,6). Media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat serta
perhatian siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi
(Sadiman, 2008:7)
Dari beberapa pendapat para
ahli mengenai pengertian media,
peneliti
dapat
menyimpulkan
pengertian tentang media. Media
adalah pengantar pesan yang mampu
merangsang pikiran siswa dalam
proses pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses
komunikasi
antara
pembelajar,
pengajar, dan bahan ajar. Apabila
media itu membawa pesan-pesan atau
informasi yang bertujuan instruksional
atau mengandung maksud-maksud
pengajaran maka media itu disebut
media pengajaran. Dalam pengertian
yang lebih luas media pembelajaran
adalah alat, metode, dan teknik yang
dipergunakan dalam rangka lebih
mengefektifkan
komunikasi
dan
interaksi
antara
pengajar
dan
pembelajar dalam proses pembelajaran
di kelas (Oemar Hamalik, 1989:12
dalam Hujair 2010:4).
Dari pengertian di atas, secara
umum
dapat
dikatakan
bahwa
substansi dari media pembelajaran
adalah:
1. Bentuk
saluran,
yang
digunakan untuk menyalurkan pesan,
informasi atau bahan pelajaran
kepada
penerima
pesan
atau
pembelajar.
2. Berbagai jenis komponen
dalam lingkungan pembelajar yang
dapat merangsang pembelajar untuk
belajar.
3. Bentuk alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang
pembelajar untuk belajar, dan
4. Bentuk-bentuk komunikasi
yang dapat merangsang pembelajar
untuk belajar, baik cetak maupun
audio, visual, dan audio-visual.
b. Pengertian
Video
Pembelajaran
Dengan
berjalannya
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi,
penggunaan
media
pendidikan, khususnya media video
sudah merupakan tuntutan yang
mendesak. Hal ini disebabkan sifat
pembelajaran
yang
kompleks.
terdapat berbagai tujuan belajar yang
sulit
dicapai
hanya
dengan
mengandalkan penjelasan guru. Oleh
karena itu, agar pembelajaran dapat
mencapai hasil yang maksimal
diperlukan adanya
pemanfaatan
media, salah satunya media video.
Video merupakan serangkaian
gambar gerak yang disertai suara yang
membentuk suatu kesatuan yang
dirangkai menjadi alur, dengan pesanpesan di dalamnya untuk ketercapaian
tujuan pembelajaran yang disimpan
dengan proses penyimpanan pada
media pita atau disk (Arsyad, 2004:36
dalam Rusman dkk 2011:218).Video
merupakan media audio visual yang
menampilkan
gerak
(Sadiman,
2008:74).
Menurut Heinich, Molenda,
Russel 1993:188 dalam Rusman dkk
2011:218) video dapat diartikan
sebagai berikut:
The primary meaning of video
is the display of pictures on a
television type screen (the latin word
video literally means “I see” Any
media format that employs a chatoderay screen to present the picture
portion of the massege can be reffered
to as video.
Apabila diterjemahkan dapat
diartikan sebagai tampilan dari
berbagai gambar dalam sebuah televisi
atau sejenis layar. Dalam bahasa latin
video diartikan sebagai “Saya lihat (I
see)”. Setiap format media yang
menggunakan sinar katoda untuk
menampilkan bagian gambar dari
sebuah pesan dapat dikategorikan
sebagai video.
Jadi disimpulkan video adalah
gambar gerak yang terdapat seragkaian
alur dan menampilkan pesan dari
bagian
sebuah
gambar
untuk
tercapainya tujuan pembelajaran.
Video pembelajaran adalah
suatu media yang dirancang secara
sistematis
dengan
berpedoman
kepada kurikulum yang berlaku dan
dalam
pengembangannya
mengaplikasikan
prinsip-prinsip
pembelajaran sehingga program
tersebut memungkinkan peserta didik
mencemarti materi pelajaran secara
lebih mudah dan menarik. Secara
fisik video pembelajaran merupakan
program pembelajaran yang dikemas
dalam kaset video dan disajikan
dengan menggunakan peralatan VTR
atau VCD player serta TV monitor.
2.
Karakteristik Media
Pembelajaran
Video
Video mampu mena angkan
pesan pembelajar secara realistik.
Video memiliki beberapa features
yang sangat bermanfaat untuk
digunakan
dalam
proses
pembelajaran. Salah satu features
tersebut adalah slow motion mampu
memperlambat
gerakan
yang
bergerak cepat sehingga siswa mudah
untuk mempelajari. Slow motion
adalah kemampuan teknis untuk
memperlambat proses atau peristiwa
yang berlangsung cepat. Video dapat
digunakan sebagai media untuk
mempelajari objek dan mekanisme
dalam pembelajaran tertentu.
3. METODE PENELITIAN
Penelitian merupakan rangkaian
kegiatan
ilmiah
dalam
rangka
pemecahan suatu permasalahan. Hasil
penelitian tidak pernah dimaksudkan
sebagai suatu pemecahan atau solusi
langsung bagi permasalahan yang
dihadapi, karena penelitian merupakan
bagian dari saja dari usaha pemecahan
masalah yang lebih besar
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian yang akan diteliti
berjudul “Pemanfaatan Media Video
Pembelajaran Gempa Bumi Pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas VIII SMPLB-B Dharma Wanita
Sidoarjo”. Penelitian ini termasuk
penelitan kuantitatif dengan jenis
penelitian pre experimental design.
Pengertian umum untuk setiap
pola selalu dinyatakan dalam O
(observasi) dan X (perlakuan).
O1 X O2
Keterangan :
X
: Perlakuan (treatment)
O1
Observasi
sebelum
:
eksperimen/perlakuan (pre - test)
O2
Observasi
sesudah
:
eksperimen/perlakuan (post - test)
dalam penelitia ini adalah
meningkatkan hasil belajar.
3.2 Menetukan
Penelitian
Lokasi
3.3 Metode
Pengumpulan
Variabel
bebas
(variabel
penyebab) adalah variabel yang
memberikan pengaruh kepada
variabel lainnya. Sebagai variabel
bebas dalam penelitian ini adalah
pemanfaatan
media
video
pembelajaran.
b. 2.
Variabel terikat (variabel
tergantung) adalah variabel
yang dipengaruhi variabel
bebas. Sebagai variabel terikat
Data
1. Observasi
Metode observasi dilakukan untuk
mengetahui pelaksanaan persiapan
pembelajaran dalam pemanfaatan
media video pembelajaran.
2.Tes
Tes di lakukan dua kali yaitu
sebelum di berikan perlakuan dan
sesudah diberi perlakuan
3.4 Teknik Analisis Data
1.Observasi
KK =
a.
Subyek
Lokasi yang dipilih peneliti
untuk melaksanakan penelitian ini
adalah SMPLB-B Dharma Wanita
“Kabupaten Sidoarjo Siswa SMPLB-B
Dharma Wanita Sidoarjo kelas VIII.
(Arikunto, 2002:78)
Variabel Penelitian
dan
2S
N1 + N2
Keterangan :
KK
= koefisien kesepakatan
S
= sepakat, jumlah kode yang
sama untuk objek yang sama
N1
= jumlah kode yang dibuat oleh
pengamat I
N2
= jumlah kode yang dibuat oleh
pengamat II
(Suharsimi Arikunto, 2006:201)
2. Validitas
Untuk
mengetahui
koefisien
korelasi nilai pada table r product
moment dapat diketahui signifikan
atau tidaknya korelasi. Apabila hasil
korelasi dikonsultasikan dengan
table r-product moment dengan
kriteria.
r hitung > r tabel
: maka butir
instrumen dinyatakan valid
r tabel < r hitung : maka butir
instrumen dinyatakan tidak valid
(Suharsimi Arikunto, 2006:170)
1. Reliabilitas
Reliabilitas, menunjuk pada suatu
pengertian bahwa sesuatu instrument
cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrument tersebut sudah baik.
Instrument yang sudah dapat
dipercaya, akan menghasilkan data
yang dapat dipercaya juga.
4. HASIL PENELITIAN
Melalui hasil analisis data yang
telah dilakukan oleh peneliti dengan
menggunakan metode observasi dan
tes. Metode observasi yang dilakukan
oleh peneliti terhadap guru selama
proses pemanfaatan media video
pembelajaran telah diketahui hasilnya
yang diperoleh dengan N=16-1= 15.
Signifikasi 95% rtabel 0,514 dan rhitung
0,823. Dari angka tersebut dapat dilihat
bahwa perolehan rhitung lebih besar dari
rtabel dengan perbandingan angka
0,823>0,514 maka data yang dapat
dianalisis
menunjukkan
adanya
persamaan atau kesepakatan antara
observer I dan observer II. Sedangkan
peneliti terhadap siswa selama proses
pemanfaatan
media
video
pembelajaran telah diketahui hasilnya
yang diperoleh dengan N=16-1= 15.
Signifikasi 95% rtabel 0,514 dan rhitung
0,727. Dari angka tersebut dapat dilihat
bahwa perolehan rhitung lebih besar dari
rtabel dengan perbandingan angka
0,727>0,514 maka data yang dapat
dianalisis
menunjukkan
adanya
persamaan atau kesepakatan antara
observer I dan observer II.
Pada pembelajaran sebelum
memanfaatkan
media
video
pembelajaran, diperoleh pre test
sebesar 900 setelah diberi perlakuan
dengan
memanfaatkan
video
pembelajaran maka diperoleh hasil
post test sebesar 1290. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil belajar
siswa telah mengalami peningkatan
setelah memanfaatkan media video
pembelajaran.
Begitulah yang di tunjukkan
oleh hasil perhitungan uji t sdengan
taraf signifikan 5% db = 16 – 1 = 15
sehingga diperoleh t tabel 2,132 dan t
hitung 9,271. Dari angka tersebut dapat
dilihat bahwa perolehan t hitung lebih
besar dari t tabel dengan perbandingan
angka 9,271 > 2,132. Dapat
disimpulkan
bahwa
dengan
memanfaatkan
media
video
pembelajaran tentang menemukan
pokok-pokok dalam berita pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII
SMPLB-B
Sidoarjo
memberikan
pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
5. SIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat di
ambil kesimpulan simpulan dan saran
sebagai berikut:
Simpulan
A.
Simpulan
Hasil
penghitungan
untuk
pedoman observasi yang dilakukan
oleh peneliti yaitu observer (1) dan
observer (2) terhadap guru selama
proses pemanfaatan media video
pembelajaran adalah 0,823 dengan r
tabel 0, 514 dengan signifikan 95%, dan
siswa selama proses pemanfaatan
media vidio pembelajaran adalah
0,7,27 dengan r tabel 0,514 dengan
signifikan 95%. Sedangkan untuk hasil
penghitungan dari analisis tes yang
dilakukan terhadap siswa selama
memanfaatkan
media
video
pembelajaran
“Gempa
Bumi”
(Menemukan pokok-pokok dalam
berita dan implementasinya) pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia SMPLB-B
Dharma Wanita Sidoarjo telah
diketahui
memberikan
pengaruh
terhadap hasil belajar siswa dengan
taraf 0,025 sehingga diperoleh 161=15 dengan t tabel 2,132 ternyata t hitung
lebih besar dari t tabel yaitu 9,2711 >
2,132 yaitu signifikan. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil belajar
siswa telah mengalami peningkatan
setelah memanfaatkan media video
pembelajaran “Gempa Bumi”.
Download