MEMBANGUN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN LEBIH

advertisement
MEMBANGUN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
LEBIH BERMAKNA
Oleh : Ir. Samsudi, MSc
(Widyaiswara Pusat Diklat Kehutanan)
There are two kinds of communication that should be performed for human
beings ; those are verticall (human to God) and horizontal communication
(human to human). One of the example of horizontal communication is
teaching activities. There is a good strategy in communication, which is
recognized as a five rule of effective communication. The communication in
teaching becomes a high value when it is implemented bases on the honesty
and sincerity.
Key word: communication, teaching/komunikasi, pembelajaran.
Mengapa komunikasi dalam pembelajaran perlu lebih
bermakna
Tujuan utama manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah mengabdi kepada-Nya.
Kemudian dalam pelaksanaanya kita harus membangun hubungan vertikal kepada
Allah SWT dan hubungan horizontal kepada sesama manusia. Membangun kedua
hubungan tersebut dilakukan melalui komunikasi.
Salah satu bentuk komunikasi adalah komunikasi dalam pembelajaran. Komunikasi
ini merupakan komunikasi antara peserta didik/murid atau peserta pelatihan. Tujuan
utamanya adalah agar terjadi proses belajar mengajar atau pembelajaran
yang
efektif. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran dimana pembelajar dapat
menyerap materi yang disampaikan oleh pengajar.Dengan demikian orientasinya
adalah pembelajar bukan pada pengajar. Oleh karena itu tugas penting pengajar
untuk mengembangkan berbagai cara atau metode pembelajaran sehingga proses
pembelajaran berjalan efektif. Ada sederet metode pembelajaran yang telah
dikembangkan oleh para ahli pendidikaan mulai yang paling sederhana seperti
diskusi, tanya jawab, kunjungan, praktek, simulasi, seminar, demonstrasi,
penugasan, bermain peran dan lain sebagainya. Tentu saja setiap metode memiliki
keunggulan dan kelemahan serta persyaratan tersendiri dalam penerapannya. Pada
berbagai metode pembelajaran yang telah dikembangkan tersebut
komunikasi
menjadi dasar implementasinya. Dalam pembelajaran, komunikasi terbangun baik
antara pengajar dan peserta didik/latih maupun antar peserta sendiri.
Dalam membangun efektivitas pembelajaran umumnya didesain agar suasananya
nyaman bagi peserta didik/latih. Bahkan prinsip dalam Quantum learning adalah
membangun sugesti positif peserta didik/latih agar memungkinkan belajar dalam
kecepatan yang mengesankan dengan upaya yang normal dan diikuti dengan
kegembiraan (Taufik Hidayat 2012) pada http://taufikhidayat93.blogspot. com/
2012/11/ makalah-quantum-learning-dan-penerapan.html (Tanggal 2 Mei 2014).
Untuk membangun suasana nyaman
menyetel
dapat dilakukan berbagai cara, misalnya
musik di dalam kelas, membangun partisipasi individu, mengunjungi
obyek yang relevan, menggunakan alat bantu/peraga realea dan sebagainya.
Sangat banyak konsep atau teori komunikasi yang telah dikembangkan oleh para
ahli pendidikan maupun ahli komunikasi.Bahkan ada yang menjelaskannya dalam
bentuk “lima hukum komunikasi”( Ani Gurung), not
Apapun kondisinya baik didalam situasi yang normal maupun yang serba
keterbatasan, maka peningkatan efektivitas pembelajaran sangat ditentukan oleh
kemampuan
pengajar
mengembangkan
strategi
dan
kreativitasnya.Dalam
pembelajaran, komunikasi merupakan elemen pokok yang sentral dan penting.
Bahkan seorang pengajar dalam Training of Trainers/TOT di Inggris pada tahun
1993 menyatakan bahwa dalam pembelajaran, yang pertama adalah komunikasi,
dan yang kedua adalah komunikasi serta yang ketiga adalah komunikasi. Karena
begitu pentingnya, maka hendaknya komunikasi dalam pembelajaran ini dibangun
hingga memiliki makna yang lebih tinggi, yaitu bukan hanya makna duniawi tetapi
memiliki makna surgawi.
Proses komunikasi
Berbicara tentang komunikasi, cukup banyak konsep yang dikemukakan oleh para
ahli, bahkan terdapat pembagian bidang, misalnya komunikasi dibidang pendidikan,
komunikasi bidang politik, komunikasi massa dan lain sebagainya. Namun demikian
bila dilihat dari proses komunikasi secara umum
dapat diilustrasikan seperti
gambar berikut:
TAHAP PERTAMA:
Komunikator
Saluran Komunikasi
Komunikandi
Interpretasi
dan
pemahaman
Gambar 1.Proses Komunikasi Tahap pertaama.

Komunikator mengirimkan pesan dan komunikator
mengintepretasi dan memahami pasan yang diterima.
TAHAP KEDUA:
Komunikator
SaluranKomunikasi
Interpretasi
dan
permahaman
n
Komunikan
Efek
Umpan balik
Noise
Gambar 2.Proses Komunikasi Tahap dua.
 Komunikan memberikan respon (efek) sehingga komunikasi
menjadi dua arah.
 Dalam komunikasi seringkali ada gangguan ataunoise.
Salah satu konsep dalam komunikasi adalah „Cloude model „ yang
menjelaskan tentang adanya hambatan-hambatan yang harus ditembus oleh
komunikator maupun komunikan saat berkomunikasi. Hambatan-hambatan
tersebut antara lain umur, pendidikan, jabatan, status sosial, waktu, budaya,
kondisi ekonomi, tempat dan lain-lain.
Konsep komunikasi dalam „Cloude model‟ digambar sebagai berikut:
UmurUmur
Pddk
Status Sos
Status SosPddk
Jabatan
WaktuEkonomiFormal
Budaya Budaya
Tempat
Tempat
Waktu
Gambar 2: Proses Komunikasi: CLOUDE MODEL
 Bila seseorang akan melakukan komunikasi perlu menembus
berbagai hambatan seperti umur, pendidikan dan lain-lain yang
ada pada dirinya (sebagai komunikator) maupun yang ada pada
lawan bicara/komunikan.
Komunikasi dialogis dalam pembelajaran.
Parta Winata (2013) menyatakan bahwa, komunikasi dialogis adalah komunikasi
yang dibangun secara timbal balik atau dua arah sehingga terjadi saling merespon
antara komunikator dan komunikan, dengan demikian perannya masing-masing
berganti-ganti.
Pada
waktu
komunikasi
berjalan
komunikan
juga
menjadi
komunikator dan sebaliknya. Dengan cara komunikasi seperti ini maka pemahaman
terhadap pesan lebih intensif sehingga efetivitasnya tinggi. Komunikasi yang
efektivitasnya
tinggi
berarti
isi
atau
materi
yang
dikomunikasikan
saling
dipahami.Dalam konteks pembelajaran komunikasi terjadi antara pengajar dan
pembelajar serta antara pembelajar dengan pembelajar sehingga sebenarnya multi
arah, bukan hanya dua arah.
Bila
kita
memperhatikan
mempengaruhi
konsep‘Cloude
model’
ada
faktor-faktor
yang
atau menghambat komunikasi, misalnya perbedaan-perbedaan
umur, pendidikan,status sosial hingga tempat dan waktu. Komunikasi antara orang
yang sudah tua dan anak kecil
kemungkinan mengalami hambatan karena
pendengaran orang tua sudah tidak normal, sementara anak kecil bicaranya belum
jelas. Orang yang pendidikannya tinggi kemungkinan menggunakan istilah-istilah
yang sulit dimengerti bagi orang yang pendidikannya rendah. Seorang yang
jabatannya rendah, misalnya tukang sapu mungkin terkejut bila dipanggil oleh
Direktur Perusahaan sehingga mengalami ketakutan sewaktu diajak bicara, bisa
jadi
apa yang dia sampaikan bukan yang sebenarnya. Oleh karena itu untuk
meningkatkan efektivitas komunikasi penting sekali
membangun rasa emphati,
saling menghargai, saling menyampaikan pesan secara jelas dan lain-lain.
Strategi komunikasi efektif dalam pembelajaran
Cukup banyak ahli yang membahas efektivitas komunikasi, salah satunya
menyatakan
bahwa
diperlukan
strategi
untuk
meningkatkan
efektivitas
komunikasi.Strategi komunikasi ada yang merumuskannya dalam bentuk lima
hukum komunikasi efektif ( AniGurung, not date). Limaa hukum komunukasi efektif
tersebut disingkat REACH ( Respect, Emphaty, Audible, Clarity dan Humble).
Uraaian masing-masing terkait pembelajaran adalah sebagai berikut:
Respect
Agar komunikasi dapat efektif maka perlu rasa hormat dan saling menghargai antara
komunikan dan komunikator. Perlu dipahami bahwa setiap orang memiliki harga diri
dan oleh karena itu perlu dihargai/dihormati eksistensinya.Bila kit mempelajari huruf
Jawa, terdapat ada istilah „dipangku‟,
yang artinya bahwa
suatu huruf Jawa
dipangku maka akan mati. Hal ini mengandung arti bahwa kalau anda berbicara
dengan orang Jawa maka hormatilah dia, maka akan mudah anda berkomunikasi.
Bila kita cermati ternyata bukan hanya orang Jawa saja yang senang dihormati,
semua orang bila kita hormati, hargai secara tulus dan wajar mereka akan mudah
diajak bicara. Bahkan sekalipun seseorang yang sedang marah tetapi kalau kita
secara tulus menghormati dia, maka kemarahan dia akan mereda dan menjadi
mudah membuka pembicaraan. Didalam pembelajaran, pengajar berhadapan
dengan pembelajar yang kadang-kadang memiliki umur, pendidikan
dan
pengalaman yang mungkin lebih. Pembelajar tersebut harus kita hormati dan hargai
dengan cara
meminta komentar dan pendapatnya tentang sesuatu hal yang
menjadi pokok pembicaraan. Jadikanlah mereka sebagainara sumber sehingga
mereka/dia akan menceritakan pengalaman dan pendapatnya kepada pembelajar
yang lain. Umumnya seseorang akan senang, termotivasi dan bangga menceritakan
pengalamannya.
Empathy
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri atau merasakan kondisi
orang lain atau lawan bicara kita. Salah satu syarat utama agar kita dapat memiliki
rasa empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti orang lain.
Dalam konteks pembelajaran, pengajar harus juga merasakan permasalahan yang
dihadapi oleh pembelajar, misalnya materi pembelajaran yang maaterinya bersifat
pemecahan masalah. Apa bila pembelajar terdiri dari petani yang umumnya kurang
berminat membaca teks yang berlembar-lembar, maka gunakanlah gambar-gambar,
foto atau film yang familiar/relevan dengan pertanian. Datangkanlah nara sumber
yang
berhasil dibidang pertanian. Ajaklah para peserta/pembelajar mengunjungi
tempat-tempat dimana pada kegiatan yang relevan, cukup berhasil dan berupa
inovasi.
Pengajar harus peka terhadap suasana kelas, misalnya pada sesisiang hari setelah
makan siang seringkali pembelajar cenderung mengantuk, maka buatlah energizer,
kerja kelompok, putarkan film pendek yang menggugah semangat dan lain-lain.
Didalam suatu kelas seringkali terdapat pembelajar yang proses belajarnya lambat
dan sulit memahami materi, maka lakukanlah pendekatan/komunikasi secara
khusus dengan tempo yang tidak secepat teman-temannya. Sampaikan bahwa
pengajar akan sangat senang membantu menjelaskan ulang pada meteri-materi
yang dirasa sulit oleh pembelajar. Emphati dalam pembelajaran hendaknya juga
harus mengandung arti bahwa pengajar terbuka terhadap saran, kritik dan mungkin
permintaan yang rasional.Contoh konkritnyamisalnya dengan melakukan evaluasi
setiap akhir sesi atau pada periode tertentu.Hasil evaluasi hendaknya dibicarakan
secara intensif dan kemudian dilanjutkan dengan pemecahan masalah dan tindakan
perbaikan.
Audible
Audible berarti pesan yang disampaikan harus dapat diterima dan dimengerti isinya
oleh lawan bicara. Didalam pembelajaran seringkali menggunakan alat bantu atau
peraga agar membantu peningkatan efektivitas pembelajaran. Contohnya untuk
menjelaskan bibit tanaman akan sangat tepat dan mudah apabila pengajar
membawa bibit ke dalam kelas, dengan contoh riel tersebut dapat menjelaskan
secara detail. Contoh lain, untuk mengecek ketajaman pisau yang telah diasah
akan sulit dijelaskan atau digambarkan, karena itu paling mudah adalah
mengeceknya dengan tangan/jari kita melalui rabaan, atau mencobakannya untuk
memotong benda tertentu. Didalam pembelajaran dimana ruangannya besar dan
jumlah peserta/pembelajar banyak, suara pengajar seringkali kurang mudah
didengar maka perlu menggunakan pengeras suara/speaker.Tetapi pada ruangan
yang kecil dengan jumlah pembelajar relatif sedikit, menggunakan speaker mungkin
justru kurang nyaman karena terlalu keras. Didalam pembelajaran seringkali
pengajar menjelaskan dengan menggunakan Power Point
dan LCD tetapi
sepanjang perjalanan pembelajaran mereka juga mencatatnya. Sebaiknya pengajar
juga perlu menyampaikannya bahwa soft copy/hard copy materinya akan dibagikan,
bila memang demikian tidak perlu mencatat. Bila ada hal-hal yang tidak ada dalam
Power Point/soft copy dan mungkin perlu dicatat, maka harus duberitahukan.
Clarity
Clarity berarti kejelasan dari pesan yang disampaikan sehingga tidak terjadi
interpretasi atau penafsiran yang berlainan dengan yang dimaksdkan oleh pengajar.
Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi dalam sikap dan perilaku,
misalnyasaat ujian
pengajar membagikan
lembar kerja ( hasil ujian) kepada
peserta uji. Dengan demikian koreksi hasil ujian pada lembar kerja peserta dapat
dicek oleh peserta uji,
mungkin saja koreksi
terdapaat kesalahan. Dalam hal demikian
yang dilakukan oleh pengajar
pengajar harus secara terbuka mau
mendiskusikan dengan peserta uji. Apa bila memang ada kesalahan koreksi maka
secara terbuka harus pengajar menerimanya.
Humble
Humble artinya rendah hati atau tidak sombong. Sikap rendah hati terkait erat
dengan sikap hormat. Orang yang rendah hati akan selalu menghargai orang lain.
Jadi sikap rendah hati berartitidak sombong, mau melayani, mau mendengarkan
dan menerima saran-kritik, tidak memandang rendah orang lain, berani mengakui
kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta
mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
Jika komunikasi
dalam mengajar kita bangun didasarkan pada lima hukum
komunikasi yang efektif tersebut, maka kita menjadi seorang pengajar yang handal
dan pada gilirannya dapat membangun pembelajaran yang saling menghargai,
sehingga saling menguntungkan.
Membangun komunikasi lebih bermakna
Bilaa kitaa mencermaati apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW adalah Rasul
Allah yang membawa pesan dari ALLAH SWT kepada umat manusia. Hal ini juga
mirip dengan tugas guru/pengajar yaitu menyampaikan materi pembelajaran. Dari
aspek komunikasi,
Nabi Muhammad SAW merupakan
komunikan/komunikator
yang amat sopan dalam bertutur kata, jujur, tidak pernah berdusta serta luhur budi
pekertinya.Beliau mempunyai perilaku dan akhlak yang sangat mulia terhadap
sesama manusia, khususnya terhadap umatnya. Baginda tidak membedakan atau
memandang seseorang dari status sosial, warna kulit, suku bangsa atau golongan.
Beliau selalu berbuat baik kepada siapa saja bahkan kepada orang jahat atau orang
yang tidak baik kepadanya.Anonim (not date)Nabi Muhammad SAW memiliki akhlak
dan sifat-sifat yang sangat mulia yaitu Shidiq, Amanah Tabligh dan Fathonah.
Shidiq artinya benar;
Pada diri Rasulullah SAW, bukan hanya perkataannya saja yang benar, tetapi juga
perbuatannya . Didalam kebenaran itu mengandung kejujuran dan kelurusan.
Amanahartinya dapat dipercaya;
Jika satu urusan diserahkan kepad, baginda Nabi, niscaya orang percaya bahwa
urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Tabligh artinya menyampaikan;
Segala firman Allah SWT yang ditujukan kepada manusia, disampaikan oleh
Baginda Nabi Muhammad SAW. Tidak ada yang disembunyikan walaupun isinya
menyinggung Baginda Nabisendiri.
Fathonah artinya cerdas;
Mustahil bagi seorang Rasul itu bersifat bodoh atau jahlun.Dalam menyampaikan
ayat Al-Qur‟an dan kemudian menjelaskannya dalam puluhan ribu hadis
memerlukan kecerdasan yang luar biasa. Baginda SAW harus mampu menjelaskan
firman-firman Allah SWT kepada kaumnya sehingga mereka mahu memeluk Islam.
Nabi juga harus mampu berdebat dengan orang-orang kafir dengan cara yang
sebaik-baiknya.
Bila kita cermati sifat-sifat Nabi Muhammad SAW tersebut diatas, yaitu shidiq,
amanah, tabligh
serta fathonah
tersebut
dapat dipergunakan
sebagai dasar
dalam berkomunikasi. Bila kita berkomunikasi dengan menerapkan strategi lima
hukum komunikasi efektif; respect, emphaty, audible,clarity dan humble maka
proses komunikasi akan berjalan efektif termasuk komunikasi dalam pembelajaran.
Selanjutnya dalam mengajar komunikasi kita juga didasari dengan sifat-sifat yang
dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW tersebut diatas maka komunikasi kita akan
menjadi lebih bermakna, yaitu bukan hanya bermanfaat didunia ini tetapi juga untuk
surge diakhirat.
Tugas seorang pengajar pada dasarnya adalah mengajarkan ilmu kebenaran artinya
materi pelajaran
yang disampaikan adalah kebenaran, bukan mengajarkan
bagaimana cara melakukan kejahatan. Oleh karena itu harus didasari dengan
aqhlak yang muliasebagaimana
aqhlak yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad
SAW. Aqhlak itu sendiri meliputi
sikap, perilaku , perbuatan, adab dan sopan
santun.Dalam komunikasi juga harus didasari dengan kejujuran, yaitu apa yang ada
dalam hati sama dengan apa yang diperbuat
atau yang
terlihat. Orang akan
percaya kepada kita bila kita tidak bohong, sama antara perbuatan dengan apa
yang kita katakan. Pengajar hendaknya juga menjadi figur baik bagi murid-muridnya
sehingga menjadi panutan. Didalam berkomunikasi hendaknya dilakukan secara
tulus
dan sungguh-sungguh
dengan kebersihan hati. Didalam menyampaikan
materi pembelajaran atau pesan hendaknya tidak mengharapkan imbalan apapun
dari pihak lain, tetapi secara ikhlas dengan niat karena Allah SAW, sehingga hanya
mengharap imbalannya diserahkan kepada Allah SAW. Berkomunikasi hendaknya
selalu didasari dengan aqhlak mulia, kejujuran, ketulusan dan keikhlasan agar
memiliki makna yang lebih tinggi.Dengan demikian komunikasi memiliki roh atau
jiwa yang suci yang muaranya adalah surga di hari akhir dan bukan hanya sekedar
didunia ini saja.
Daftar Pustaka
Ani Gurung ( not date).Lima Hukum Komunikasi Efektif.http://anikgurung.tripod.com/id29.html (Tanggal 12 Desember 2013).
Anonim (not date). 4 Sifat Nabi Muhammad SAW.http://gagaje.blogspot.com/2013/
05/4-sifat-rasulullah-saw-siddiq-amanah.html
Parta Winata (2013).Sistem Komunikasi Dialogishttp://www.
partabelajar.web.id/2013/03/sistem-komunikasidialogis.html
Taufik Hidayat( 2012). Quantum Learning dan Penerapannya.
http://taufikhidayat93.blogspot. com/2012/11/ makalahquantum-learning-dan-penerapan.html (Tanggal 2 Mei
2014).
Download