PEMBELAJARAN MENDALAM UNTUK MEMAHAMI SISWA SEBAGAI PEMBELAJAR PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Oleh Moh Khoerul Anwar Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Pendahuluan Pendidikan merupakan investasi masa depan bagi bangsa dan negara. Pendidikan merupakan konsep yang terintegrasi dan dapat berjalan dengan baik bilamana antar pihak mampu bersinergi Undang-undang No 20 tahun 2003 Pembelajaran mendalam merupakan pembelajaran memanfaatkan kekuatan kemitraan baru untuk melibatkan para siswa dalam mempraktekkan proses pembelajaran melalui menemukan dan menguasai pengetahuan yang ada dan kemudian menciptakan dan menggunakan pengetahuan baru di dunia. Temuan Lapangan Agustian (2008) berdasarkan analisis ESQ, ditengarai ada tujuh krisis moral di tengah-tengah masyarakat Indonesia, yaitu: krisis kejujuran, krisis tanggung jawab, tidak berpikir jauh ke depan, krisis disiplin, krisis kebersamaan, krisis keadilan, krisis kepedulian Badan dunia untuk program pembangunan (United Nations Development Programme atau selanjutnya disingkat UNDP) dalam Sadono (2010) menempatkan indonesia pada urutan ke 111 dari 182 negara dalam perkembangan indeks pembangunan manusia (human development index/HDI). Pusat penelitian Pew (2014) menemukan bahwa indonesia 28 %, India 38 %, Jerman 49%, Inggris 60 % dan Amerika Serikat 73% dalam bekerja keras untuk maju dalam hidup. . pusat penelitian Pew (2014) menemukan bahwa persentase yang tidak setuju mengenai keberhasilan hidup banyak ditentukan oleh kekuatan atau faktor luar. Persentase tersebut adalah sebagai berikut India 27%, Jerman 31%, Indonesia 38%, Inggris 55% dan Amerika Serikat 53 %. Pembelajaran dan Konsep Belajar Pembelajaran adalah proses aktivitas kegiatan yang dilakukan secara terstruktur dan terpogram dalam desain instruksional yang menciptakan interaraksi antara sesama siswa, guru dengan siswa dan dengan sumber belajar. Maknun (2012) mengatakan bahwa konsep belajar menunjukan pada suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Karakter dari perilaku belajar meliputi adanya perubahan intensional (pengalaman), yang bersifat positif, dan efektif. Pembelajaran Mendalam dan Siswa Sebagai Pembelajar Fullan dan Langworthy (2014) mengatakan bahwa pembelajaran mendalam meliputi proses pembelajaran praktik, penciptaan pengetahuan baru dan penggunaan pengetahuan baru, kunci keterampilan masa depan dan disposisi proaktif. Barringer, dkk (2010) menjelaskan bahwa diperlukan sejumlah kunci untuk mengetahui siswa sebagai pembelajar yakni mengumpulkan data dari berbagai sumber (menilik pembelajaran, menilai pembelajaran) dan data kualitatif yang dikumpulkan dari berbagai sumber memungkinkan kita untuk melihat berbagai kekuatan, kelemahan, dan kesempatan serta mengidentifikasi polapola yang membantu membuat deskripsi kaya siswa sebagai pelajar. Metode Sukmadinata, N S (2012) menjelaskan bahwa pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang difokuskan pada sebuah fenomena yang dipilih dan dipahami secara mendalam. Pembelajaran mendalam menurut Ramsden dalam Laird, TF (2005) adalah penggunaan pendekatan yang berbeda oleh siswa untuk belajar, dengan hasil pembelajaran terkait erat dengan pendekatan yang dipilih dan sejauh mana siswa memilih pendekatan yang digunakannya dalam belajar. penulisan ini berupa gagasan atau ide terkait pembelajaran mendalam untuk memahami siswa sebagai pembelajar atau artikel berbasis non penelitian Pembahasan Fullan dan Langworthy (2014) menjelaskan bahwa ada tiga aspek untuk mencapai pembelajaran mendalam yakni sistem ekonomi terbaru, kepemimpian terbaru dan pedagogis terbaru. Untuk mencapai pembelajaran mendalam, Fullan dan Langworthy (2014) diperlukan adanya kemitraan pembelajaran antara siswa dan guru, restrukturisasi proses belajar terhadap penciptaan pengetahuan dan penggunaan tujuan dan alat digital dan sumber daya yang memungkinkan dan mempercepat proses pembelajaran mendalam Hasil Langkah-langkah Prosedur dan strategi Pembelajaran Mendalam Siswa Sebagai Pembelajar Proses Pembelajaran Mendalam.doc Kesimpulan Pembelajaran merupakan hal yang saling berkaitan dengan lainnya baik ekonomi dan pemimpin Guru memerlukan kunci untuk mengetahui siswa sebagai sebagai pembelajar Tujuan utama pembelajaran mendalam untuk memahami siswa sebagai pembelajar adalah membantu siswa memahami dirinya sebagai pembelajar untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang kelebihan, kelemahan dan afinitasnya; membangun nilai kepercayaan diantara kelompok belajar siswa; dan mampu bersinergi belajar dengan siswa lainnya. TERIMAKASIH