bab 2 manajemen sumber daya manusia

advertisement
Manajemen SDM Strategis
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
PENDAHULUAN
Organisasi-organisasi bisnis berada dalam lingkungan. Modal sumber
daya agar dapat bersaing meliputi sumber daya fisik (seperti : pabrik,
peralatan, teknologi, dan lokasi geografis)), sumber daya organisasi
(struktur, perencanaan, pengendalian, sistem-sistem koordinasi, dan
hubungan kelompok), serta sumber daya manusia (SDM)
(pengalaman, keterampilan dan kecerdasan para karyawan). Sumber
daya tersebut berada di bawah kendali perusahaan yang memberikan
keunggulan bersaing.
PENDAHULUAN
Agar dapat menjadi efektif secara maksimal, fungsi MSDM harus
dilibatkan secara utuh dalam proses manajemen strategi
perusahaan. Para manajer SDM harus (1) memberikan masukan
terhadap rencana strategis, baik dari segi masalah-masalah yang
berkaitan dengan manusia maupun dalam kaitannya dengan
kemampuan kelompok SDM untuk melakukan berbagai alternatif
strategi tertentu; (2) memiliki pengetahuan khusus tentang sasaransasaran strategis organisasi; (3) mengetahui jenis-jenis
keterampilan, perilaku dan sikap karyawan yang diperlukan untuk
mendukung rencana strategis; serta (4) mengembangkan programprogram agar dapat memastikan bahwa para karyawan memiliki
berbagai keterampilan, perilaku dan sikap.
MODEL BISNIS
Model bisnis: sebuah kisah tentang cara perusahaan akan
menciptakan nilai bagi para pelanggan, dan yang lebih
penting, cara melakukannya secara menguntungkan. Kita
sering mendengar atau membaca tentang perusahaanperusahaan yang telah
“mengubah model bisnisnya”
dengan satu atau lain cara, tetapi apakah itu itu berarti
tidak selalu jelas. Agar dapat memahami hal tersebut, kita
perlu memahami beberapa konsep akuntansi dasar.
MODEL BISNIS
Pertama, biaya tetap, dianggap sebagai biaya-biaya
yang dikenakan terhadap beberapa jumlah unit produksi.
Misalnya, jika Anda memproduksi pernak-pernik di pabrik,
Anda harus membayar sewa pabrik, penyusutan mesin,
utilitas, pajak kekayaan, dan sebagainya. Selain itu Anda
biasanya memiliki sejumlah karyawan yang bekerja pada
sejumlah jam dengan tarif tunjangan tertentu, dan ketika
Anda mungkin dapat mengubahnya dari waktu ke waktu,
Anda membayar total biaya tenaga kerja yang sama secara
teratur sejak pabrik Anda berjalan dengan kapasitas 70 atau
95 persen.
Kedua, biaya variabel: biaya-biaya yang berubah-ubah secara
langsung terhadap unit produksi. Contohnya, seluruh bahan yang
dimasukkan ke dalam objek yang diimajinasikan kemungkinan
memiliki total biaya $10. Hal itu berarti Anda harus menetapkan
setidaknya $10 per objek imajinasi, atau Anda bahkan tidak dapat
menutupi biaya produksi variabel.
Ketiga adalah konsep “margin kontribusi” atau margin.
Margin adalah perbedaan antara apa yang Anda tetapkan untuk
produksi Anda dengan biaya variabel dari produk tersebut.
Konsep tersebut disebut margin kontribusi karena merupakan
hal-hal yang berkontribusi terhadap kemampuan Anda untuk
menutup biaya tetap. Jadi, misalnya jika Anda dikenakan biaya
$15 untuk setiap objek yang diimajinasikan, maka margin
kontribusinya akan menjadi $5 (harga $15 – biaya variabel
$10).
Keempat, margin kotor adalah jumlah total margin yang
Anda buat dan dihitung sebagai jumah unit yang terjual
dikalikan dengan margin kontribusi. Jika Anda menjual
1.000.000 unit, maka margin kotor Anda akan menjadi
$5.000.000. apakah Anda menciptakan keuntungan? Itu
tergantung. Laba merupakan sesuatu yang tersisa setelah Anda
membayar biaya variabel dan biaya tetap. Jika margin kotor
Anda $5.000.000 dan biaya tetap $6.000.000, maka Anda
kehilangan $1.000.000.
MANAJEMEN STRATEGIS
Strategi berasal dari kata Yunani strategos, yaitu memiliki akar
katanya daam bahasa militer. Istilah tersebut mengacu pada
jenderal besar di balik perang atau pertempuran. Bahkan,
Webster’s New American Dictionary mendefinisikan strategi
sebagai “pekerjaan yang terampil dan koordinasi dari berbagai
taktik” dan sebagai perencanaan dan manajemen yang cerdik.”
Manajemen strategis merupakan proses dan pendekatan untuk
mengatasi tantangan-tantangan kompetitif yang dihadapi suatu
organisasi. Hal tersebut dapat dianggap sebagai pengelolaan
“pola atau rencana yang menyatu padukan sasaran, kebijakan
dan tindakan utama organisasi secara berurutan sehingga
menjadi suatu kesatuan secara keseluruhan.” Strategi-strategi
tersebut dapat berupa pendekatan generik untuk bersaing atau
berbagai penyesuaian dan tindakan tertentu yang diambil agar
dapat berhubungan dengan sistem tertentu.
Manajemen strategis lebih dari sekumpulan jenis-jenis strategi.
Merupakan proses untuk menganalisis siatuasi kompetisi yang
dialami perusahaan, mengembangkan sasaran-sasaran strategis
perusahaan, serta menyusun rencana tindakan dan alokasi
sumber daya (manusia, organisasi, dan fisik) yang akan
meningkatkan kemungkinan untuk mencapai sasaransasarannya. Pendekatan strategis semacam ini harus ditekankan
pada MSDM. Para manajer SDM harus dilatih untuk
mengidentifikasi masalah-masalah kompetitif yang dihadapi
oleh perusahaan yang berkaitan dengan SDM, serta berpikir
secara strategis tentang cara menanggapinya.
Manajemen sumber daya manusia strategis – MSDM
(strategic human resource management – SHRM) dapat
dianggap sebagai “suatu pola penyebaran SDM yang
direncanakan serta aktivitas-aktivitas yang dimaksudkan untuk
memungkinkan suatu organisasi agar dapat mencapai sasaransasarannya.”
Contoh, banyak perusahaan telah mengembangkan sistemsistemn manufaktur yang terintegrasi, seperti teknologi
manufaktur yang maju, pengendalian persediaan yang tepat
waktu, serta manajemen mutu total sebagai upaya untuk
meningkatkan posisi kompetitifnya. Namun demikian, sistemsistem tersebut harus dijalankan oleh manusia. SHRM pada
kasus-kasus tersebut melibatkan penilaian berbagai
keterampilan karyawan yang dibutuhkan agar dapat
menjalankan sistem-sistem tersebut dan terlebih dalam praktikpraktik MSDM, seperti seleksi dan pelatihan yang
mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut bagi para
karyawan. Agar dapat mengambil pendekatan strategis
MSDM, kita harus terlebih dahulu memahami peran MSDM
dalam proses manajemen strategis.
Unsur-Unsur dari Proses Manajemen Strategis
Proses manajemen strategis mempunyai dua fase yang
berbeda, tetapi saling bergantung: perumusan strategi dan
pelaksanaan strategi. Selama perumusan strategi (strategy
formulation), kelompok-kelompok perencanaan strategis
menentukan arah strategis dengan mendefinisikan misi dan
sasaran-sasaran perusahaan, berbagai peluang dan ancaman
eksternal, serta berabagi kekuatan dan kelemahan internal.
Kemudian, mereka menghasilkan berbagai alternatif strategis
dan membandingkan kemampuan dari alternatif-alternatif
tersebut agar dapat mencapai misi dan sasaran-sasaran
perusahaan.
Unsur-Unsur dari Proses Manajemen Strategis
Selama pelaksanaan strategi (strategy implementation),
organisasi mengikuti strategi yang dipilihnya. Dalam hal, ini
terdiri atas struktur organisasi, mengalokasikan berbagai
sumber daya, memastikan bahwa perusahan memiliki para
karyawan yang terampil untuk ditempatkan, serta
mengembangkan
sistem-sistem
pengargaan
yang
menyelaraskan perilaku dengan sasaran-sasaran strategis
organisasi. Kedua tahap manajemen organisasi tersebut harus
dijalankan secara efektif. Proses tersebut melibatkan proses
peredaran informasi dan pengambilan keputusan yang tetap.
Figur 2.2 menyajikan proses manajemen strategis.
Dalam beberapa tahun terakhir, organisasi-organisasi telah
mengakui bahwa keberhasilan proses manajemen strategis
bergantung pada sejauh apa fungsi MSDM dilibatkan.
Model Proses Manajemen Strategis
Pelaksanaan Strategi
Perumusan Strategi
Analisis
eksternal
Peluang
Ancaman
Misi
Sasaran
Pilihan
strategi
Analisis
internal
Kekuatan
kelemaha
n
Kebutuhan
sumber
daya
manusia
Keterampila
n Perilaku
Budaya
Praktik-praktik SDM
Rekrutmen
Analisis pekerjaan
Pelatihan
Perancangan
Manajemen
pekerjaan
kinerja
Seleksi
Hubungan
Pengembangan
tenaga kerja
Struktur
Hubungan
pembayaran
antar karyawan
Insetif
Tunjangan
Kemampuan
sumber daya
manusia
Keterampilan
Kemampuan
pengetahuan
Strategi-strategi Dadakan
Tindakan sumber
daya manusia
Perilaku
Hasil
(Produktivitas,
kemangkiran,
dan tingkat
perputaran
Kinerja
perusahaan
Produktivitas
Kualitas
Profitabilitas
Evaluasi
Strategi
Hubungan antara MSDM
Pilihan strategi benar-benar untuk
menjawab berbagai
pertanyaan kompetisi, yaitu bagaimana perusahaan akan
bersaing untuk mencapai misi-misi dan sasaran-sasarannya.
Keutusan-keputusan tersebut terdiri atas menangani masalahmasalah tempat untuk bersaing, bagaimana cara bersaing, dan
dengan apa kita bersaing yang diuraikan pada Figur 2.3. Dari
pemikiran tersebut, perhatikan situasi di Chrysler yang dibahas
pada kasus awal. Ingat bahwa Rencana Pemulihan dan
Transformasi menyerahkan fokus yang baru pada produkproduk hemat bahan bakar dan pertumbuhan global.
Strategi Keputusan-keputusan tentang Persaingan
1.
2.
3.
Di mana tempat untuk bersaing?
Di dalam pasar atau kita akan bersaing dengan pasar apa
(industri, produk, dll)?
Bagaimana cara bersaing?
Pada kriteria atau karakteristik apakah yang akan
membedakan kita dari pesaing?
Biaya? Kualitas” Keandalan? Proses penyampaian?
Dengan apa kita akan bersaing?
Sumber daya apakah yang akan memungkinkan kita untuk
mengalahkan pesaing kita?
Bagaimana kita bisa mendapatkan, mengembangkan dan
menyebarkan sumber daya agar dapat bersaing?
Pergeseran dari truk-truk yang boros bahan bakar dan SUV untuk
produk yang hemat bahan bakar menunjukkan jawaban berbeda
dari pertanyaan “bagaimana cara bersaing.” Pendekatan pada
pertumbuhan global menunjukkan jawaban dari pertanyaan “di
mana
tempat
untuk
bersaing”
yang
berbeda-beda.
Seperti
digambarkan
pada contohStrategi
sebelumnya, pertanyaan “dengan
Peran MSDM
dlm Perumusan
apa kita akan bersaing” sering kali menyajikan cara-cara ideal bagi
MSDM untuk memengaruhi proses manajemen strategis. Ini dapat
dimungkinkan melalui salah satu pilihan strategi yang membatasi
atau memaksakan perasaan diantara tim eksekutif tentang bagaimana
dan berapa biaya yang mungkin diperlukan perusahaan untuk
memperoleh atau mengembangkan SDM (orang) sebagai strategi
untuk mencapai keberhasilan
Sebagai contoh para eksekutif MSDM di PepsiCo dapat melihat
bahwa perusahaan tidak memiliki keahlian dalam mengelola tenaga
kerja restoran cepat saji. Peran tersebut membatasi para eksekuif
untuk membantah perolehan karyawan karena kurangnya sumber
daya tersebut. Di sisi lain, mereka mungkin telah memengaruhi
keputusan dengan cara mendidik para eksekutif puncak melalui
biaya-biaya (perekrutan, pelatihan, dan sebagainya) yang berkaitan
dengan memperoleh orang-orang yang memiliki keterampilanketerampilan yang tepat untuk mengelola tenaga kerja seperti itu.
Oleh karena itu, fungsi MSDM perlu dilibatkan pada setiap
unsurnya. Salah satu penelitian terbaru dari 115 unit bisnis
strategi dari 500 perusahaan versi majalah Fortune menemukan
bahwa antara 49 dan 69 persen dari perusahaan-perusahaan
memiliki beberapa keterkaitan antara MSDM dengan proses
perencanaan startegis. Namun, tingkat keterkaitannya sangat
bervariasi, dan penting untuk memahami tingkat-tingkat yang
berbeda tersebut.
Empat tingkat integrasi tampaknya terdapat antara fungsi
MSDM dengan fungsi manajemen strategis: hubungan
administratif, hubungan satu arah, hubungan dua arah, serta
hubungan integratif. Tingkat-tingkat keterkaitan tersebut akan
dibahas dalam kaitannya dnegan berbagai unsur manajemen
strategis. Keterkaitan-keterkaitan tersebut terdapat pada Fibur
2.4.
Keterkaitan-keterkaitan antara Perencanaan Strategis
dengan MSDM
Hubungan
Strategi
Hubungan
Hubungan
Hubungan
Satu Arah
Dua Arah
Integratif
Perencanaan
strategis
Perencanaan
strategis
Perencanaan
strategis
Fungsi
MSDM
Fungsi
MSDM
Fungsi
MSDM
Perencanaan
strategis
Fungsi
MSDM
Hubungan Administratif
Pada hubungan administratif (tingkat integrasi yang terendah),
perhatian fungsi MSDM difokuskan pada berbagai aktivitas
sehari-hari. Eksekutif SDM tidak memiliki waktu atau
kesempatan untuk menggunakan wawasan strategis terhadap
masalah-masalah MSDM. Fungsi perencanaan bisnis strategis
perusahaan telah ada tanpa adanya masukan apapun dari
departemen MSDM. Dengan demikian, pada tingkat integrasi
ini, departemen MSDM benar-benar terpisah dari unsur proses
manajemen strategis apa pun, baik dalam perumusan strategi
maupun pelaksanaan strategi. Departemen MSDM hanya
terlibat pada pekerjaan administratif yang tidak terkait dengan
berbagai kebutuhan bisnis inti dari perusahaan.
Hubungan Satu Arah
Pada hubungan satu arah, fungsi perencanaan bisnis strategis
perusahaan adalah mengembangkan rencana strategis,
kemudian menginformasikan rencana fungsi MSDM. Banyak
orang yakin bahwa tingkat integrasi tersebut merupakan
MSDM strategis, yaitu pern fungsi MSDM adalah merancang
sistem-sistem dan/atau program-program yang menerapkan
rencana strategis. Meskipun hubungan satu arah mengakui
pentingnya SDM dalam menerapkan rencana strategis,
hubungan
tersebut
menghalangi
perusahaan
dalam
mempertimbangkan masalah-masalah SDM pada saat
merumuskan rencana strategis. Tingkat integritas tersebut
sering kali mengarah pada rencana-rencana strategis bahwa
perusahaan tidak dpat menerapkannya dengan sukses.
Hubungan Dua Arah
Hubungan dua arah memungkinkan adanya pertimbangan
masalah-masalah SDM dalam proses perumusan strategi.
Integritas tersebut terjadi pada tiga langkah yang berurutanl.
Pertama, tim perencanaan strategis menginformasikan fungsi
MSDM dari berbagai strategi yang dipertimbangkan oleh
perusahaan. Kemudian, para eksekutif MSDM menganalisis
dampak-dampak SDM dari berbagai strategi menyajikan hasil
analisis tersebut kepada tim perencanaan strategis. Pada
akhirnya, setelah keputusan strategis dibuat, rencana strategis
diteruskan kepada eksekutif MSDM yang mengembangkan
program untuk diterapkan. Fungsi perencanaan strategis dan
fungsi MSDM saling bergantung pada hubungan dua arah.
Hubungan Integratif
Hubungan integratif bersifat dinamis dan banyak segi
berdasarkan interaksi yang terus menerus dari pada interaksi
yang berurutan. Pada banyak kasus, eksekutif MSDM
merupakan anggota tim manajemen senior yang utuh. Alih-alih
proses pertukaran informasi yang berulang-ulang, perusahaanperusahaan dengan hubungan integratif mempunyai fungsifungsi MSDM yang dibangun langsung ke dalam proses-proses
perumusan dan pelaksanaan strategi. Peran inilah yang akan
kita bahas pada bagian lain dalam bab ini.
Fungsi
MSDM dilibatkan baik pada perumusan strategi
maupun pelaksanaan strategi. Para eksekutif MSDM
memberikan informasi kepada para perencana strategis tentang
berbagai kemampuan SDM perusahaan, serta berbagai
kemampuan tersebut biasanya merupakan fungsi langsung dari
praktik-praktik SDM. Informasi tentang berbagai kemampuan
SDM dapat membantu para manajer puncak dalam memilih
strategi terbaik, karena mereka dapat mempertimbangkan
seberapa baik setiap alternatif strategi yang akan
diimplementasikan. Setelah pilihan strategi ditetapkan, peran
dari berbagai perubahan MSDM terhadap pengembangan dan
penyelarasan praktik-praktik MSDM akan memberikan
berbagai keterampilan yang dibutuhkan kepada para karyawan
perusahaan agar dapat menerapkan strategi.
PERUMUSAN STRATEGI
Lima unsur utama dari proses manajemen strategis berkaitan
dengan perumusan strategi. Unsur-unsur tersebut digambarkan
pada Figur 2.5. Unsur pertama adalah misi organisasi. Misi
adalah pernyataan tentang alasan pendirian organisasi yang
biasanya ditentukan dari para pelanggan yang telah dilayani,
berbagai kebutuhan yang telah dipenuhi/ditentukan dari para
pelanggan yang telah dilayani, berbagai kebutuhan yang telah
dipenuhi dan/atau nilai-nilai yang diterima oleh para pelanggan,
serta teknologi yang digunakan. Penyataan misi sering kali
disertai dengan pernyataan visi dan atau nilai-nilai perusahaan.
Contohnya, Tabel 2.1 menggambarkan misi dan nilai-nilai
Merck & Co, Inc.
Perumusan Strategi
Analisis
eksternal
Peluang
Ancaman
Misi
Sasaran
Pilihan
strategi
Analisis
internal
Kekuatan
Kelemahan
Sasaran-sasaran (goals) organisasi adalah apa yang
diharapkan dapat dicapai dalam jangka menengah hingga
jangka panjang di masa depan; sasaran-sasaran organisasi
mencerminkan cara misi akan dilakukan. Sasaran menyeluruh
dari kebanyakan perusahaan-perusahaan yang menciptakan
laba di AS adalah untuk memaksimalkan kekayaan para
pemegang saham.
Analisis eksternal (external analysis) terdiri atas aktivitas
untuk menelaah lingkungan operasi organisasi agar dapat
mengidentifikasi berbagai peluang dan ancaman strategis.
Contoh-contoh tentang berbagai peluang adalah berbagai pasar
pelanggan yang tidak dilayani, berbagai kemajuan teknologi
yang dapat membantu perusahaan, serta himpunan tenaga kerja
yang belum diserap.
Analisis
internal
(internal
analysis)
berusaha
mengidentifikasi berbagai kekuatan dalam kelemahan
organisasi. Analisis internal berfokus pada kuantitas dan
kualitas sumber daya yang tersedia bagi organisasi, yaitu
keuangan, modal, teknologi, dan SDM.
Analisis eksternal dan internal merupakan gabungan dari
analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman).
Setelah melewati analisis SWOT, tim perencanaan strategis
memiliki seluruh informasi yang dibutuhkan agar dpat
menghasilkan sejumlah alternatif strategi.
Para manajer strategi membandingkan kemampuan dari
berbagai alternatif tersebut agar dapat mencapai sasaransasaran strategis organisasi, kemudian mereka membuat
pilihan strategi (strategic choise). Pilihan strategi merupakan
strategi organisasi yang menguraikan cara-cara organisasi
untuk berusaha memenuhi misi dan mencapai sasaran-sasaran
jangka panjang.
PELAKSANAAN STRATEGI
•
•
•
•
•
Ada lima variable penting yang menetukan keberhasilan pelaksanaan
strategi:
Struktur organisasi
Perancanagan tugas: seleksi, pelatihan, dan pengembangan orang
Sistem-sistem penghargaan
Jenis-jenis informasi dan
Sistem informasi
Dalam hal MSDM memiliki tanggung jawab tiga dari lima variable
pelaksanaan yaitu: tugas, orang dan system penghargaan. Disamping pula dapat
mempengaruhi dua variable yang tersisa yakni: strutur dan informasi serta prosesproses keputusan. Agar tugas dapat dilaksanakan secara sukses maka harus
dirancang dan dikelompokkan dalam pekerjaan dengan cara yang efisient dan
efektif
Jadi Fungsi MSDM dalam hal ini:
• Memastikan bahwa perusahaan memiliki jumlah karyawan
yang tepat sesuai dengan tingkat dan jenis ketrampilan yang
dibuthkan oleh rencana strategis
• mengambangkan sistem pengendalian agar karyawan mampu
bertindak dengan cara yang bisa mendorong pencapaian
sasaran yang ditetapkan oleh rencana strategis
Seperti yang kita lihat pada Figur 2.6, MSDM memiliki
tanggung jawab utama untuk tiga dari lima variabel
pelaksanaan: tugas, orang dan sistem penghargaan. Selain itu,
MSDM dapat langsung memengaruhi dua variabel yang
tersisa: struktur dan informasi serta proses-proses keputusan.
Variabel-variabel yang harus dipertimbangkan
pada pelaksanaan strategi
Struktur
organisasi
Jenis-jenis
informasi
Strategi
pasar
produk
Perancangan
tugas
Kinerja
Systemsistem
penghargaan
Seleksi,
pelatihan,
dan
pengemba
ngan orang
Bagaimana melaksanakan strategi fungsi MSDM? Seperti
ditunjukkan pada Figur 2.7, pelaksanaan tersebut dapat
tercapai melalui pengelolaan praktik-praktik MSDM:
analisis/perancangan pekerjaan, rekrutmen, sistem-sistem
seleksi, program-program pelatihan dan pengembangan,
sistem-sistem manajemen kinerja, sistem-sistem penghargaan
serta program-program hubungan tenaga kerja.
Pelaksanaan Strategi
Pilihan
strategi
Kebutuhan
sumber daya
manusia
Keterampilan
Perilaku
Budaya
Praktik-praktik SDM
Rekrutmen
Analisis pekerjaan
Pelatihan
Perancangan
Manajemen
pekerjaan
kinerja
Seleksi
Hubungan
Pengembangan
tenaga kerja
Struktur
Hubungan
pembayaran
antar karyawan
Insetif
Tunjangan
Kemampuan
sumber daya
manusia
Keterampilan
Kemampuan
Pengetahuan
Tindakan
sumber daya
manusia
Perilaku
Hasil
(produktivitas,
kemangkiran,
dan tingkat
perputaran)
Strategi-strategi dadakan
Kinerja
perusahaan
Produktivitas
Kualitas
profitabilitas
Analisis dan Perancangan Pekerjaan
Analisis pekerjaan (job analysis) merupakan proses untuk
mendapatkan informasi terperinci tentang pekerjaan.
Perancangan pekerjaan (job design) ditujukan kepada tugastugas yang harus dikelompokkan ke dalam suatu pekerjaan
tertentu. Cara pekerjaan dirancang harus memiliki hubungan
yang penting dengan strategi organisasi karena strategi
masyarakat tugas-tugas yang baru dan berbeda ataupun caracara yang berbeda untuk melaksanakan tugas-tugas yang sama.
Menu Pilihan-pilihan Praktik MSDM
Analisis dan Perancangan Pekerjaan
Beberapa tugas
Tugas-tugas yang sederhana
Membutuhkan beberapa keterampilan
Uraian pekerjaan secara khusus
Banyak tugas
Tugas-tugas yang rumit
Membutuhkan banyak keterampilan
Urian pekerjaan secara umum
Rekruitmen dan Seleksi
Sumber-sumber eksternal
Sosialisasi terbatas
Penilaian keterampilan secara khusus
Jalur karier yang sempit
Sumber-sumber internal
Sosialisasi secara luas
Penilaian keterampilan secara umum
Jalur karier yang luas
Pelatihan dan Pengembangan
Fokus pada keterampilan pekerjaan saat ini
Orientasi pada individu
Melatih beberapa karyawan
Spontan, tidak terencana
Fokus pada keterampilan pekerjaan di masa
mendatang
Orientasi pada kelompok
Melatih seluruh karyawan
Direncanakan, sistematis
Manajemen Kinerja
Kriteria pada perilaku
Orientasi pada perkembangan
Kriteria jangka pendek
Orientasi pada individu
Kriteria pada hasil
Orientasi pada administrasi
Kriteria jangka panjang
Orientasi pada kelompok
Struktur Pembayaran, Insentif dan Tunjangan
Bobot pembayaran berdasarkan gaji
dan tunjangan
Insentif jangka pendek
Penekanan pada ekuitas internal
Insentif berdasarkan individu
Bobot pembayaran berdasarkan insentif
Insentif jangka panjang
Penekanan pada ekuitas eksternal
Insentif berdasarkan kelompok
Hubungan Tenaga Kerja dan Hubungan Antarkaryawan
Tawar-menawar secara kolektif
Pengambilan keputusan atas-bwah
Prosesnya bersifat formal
Memandang karyawan sebagai biaya
Tawar menawar secara individual
Partisipasi dalam pengambilan keputusan
Tidak ada proses
Memandang karyawan sebagai aset
Perekrutan dan Seleksi Karyawan
Rekrutmen (recruitment) adalah proses yang dapat dilakukan
melalui upaya organisasi untuk mencari para pelamar kerja
agar mendapatkan pekerjaan yang potensial. Seleksi (selection)
mengacu pada proses dimana suatu perusahaan berupaya untuk
mengidentifikasi para pelamar dengan pengetahuan,
keterampilan, kemampuan, dan karakteristik-karakteristik lain
yang diperlukan sehingga akan membantu perusahaan tersebut
untuk mencapai sasaran-sasarannya. Perusahaan-perusahaan
yang terlibat pada berbagai strategi yang berbeda-beda
membutuhkan jenis-jenis dan jumlah karyawan yang berbedabeda. Dengan demikian, strategi yang akan dikejar oleh
perusahaan akan berdampak langsung terhadap jenis-jenis
karyawan yang dicari untuk direkrut dan dipilih.
Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
Pelatihan: Usaha yang direncakan untuk mempermudah
proses pembelajaran tentang pengetahuan yang berkaitan
dengan pekerjaan, ketrampilan dan perilaku karyawan
Pengembangan: Usaha untuk memperoleh pengetahuan,
ketrampilan dan perilaku yang dapat m,eningkatkan
kemampuan para karyawan guna memenuhi berbagai
tantangan pekerjaan yang ada atau bahkan belum ada
Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja digunakan untuk memastikan bahwa
aktivitas-aktivitas para karyawan dan hasil-hasilnya sejalan
dengan tujuan-tujuan organisasi. Manajemen kinerja
melibatkan penetapan aktivitas-aktivitas dan hasil-hasilnya
yang akan mengakibatkan keberhasilan perusahaan dalam
menrapkan strategi. Contohnya, perusahaan-perusahaan yang
“mapan” (tidak bervariasi) cenderung memiliki sistem-sistem
evaluasi yang disebut penilaian kinerja yang dilakukan oleh
para manajer yang subyektif.
Struktur Pembayaran, Insentif dan Tunjangan
Sistem pembayaran berperan penting dalam penerapan startegi.
Pertama, tingkat pembayaran yang tinggi dan/atau berbagai
tunjangan relatif terhadap para pesaing dapat memastikan
bahwa perusahaan mampu menarik dan mempertahankan para
karyawan yang berkualitas tinggi, tetapi ini mungkin
berdampak negatif terhadap seluruh biaya tenaga kerja
perusahaan. Kedua, dengan mencoba untuk membayar sesuai
dengan kinerja, perusahaan dapat membangkitkan aktivitasaktivitas khusus dan tingkat-tingkat kinerja dari para
karyawan.
Berbagai Kebutuhan MSDM dalan Jenis-jenis
Strategi
Ketika seluruh jenis strategi membutuhkan orang-orang yang
kompeten dalam pengertian generik, tiap-tiap strategi juga
membutuhkan jenis-jenis karyawan yang berbeda-beda dengan
jenis-jenis perilaku dan sikap berbeda pula. Seperti yang telah
kita catat sebelumnya, strategi yang berbeda-beda
mensyaratkan para karyawan untuk memiliki berbagai
keterampilan khusus dan memperlihatkan berbagai “perilaku
peran” yang berbeda-beda. Perilaku peran (role behaviours)
merupakan perilaku-perilaku yang dibutuhkan oleh seorang
individu dalam perannya sebagai karyawan tetap pada
lingkungan pekerjaan sosial. Perilaku peran tersebut bervariasi
pada sejumlah dimensi. Selain itu, perilaku peran yang
berbeda-beda membutuhkan strategi-strategi yang berbedabeda.
Strategi yang Terarah
Sebagaimana telah dibahas sebelumnya pada bab ini, tipologi
strategi bermanfaat untuk mengelompokkan berbagai cara
organisasi-organisasi yang berbeda-beda yang berusaha untuk
bersaing di dalam suatu industri. Namun, kita juga perlu
memahami ukuran peningkatan (pertumbuhan) atau penurunan
(perampingan) yang memengaruhi fungsi MSDM. Contohnya,
tim manajemen puncak mungkin memutuskan bahwa mereka
perlu berinvestasi lebih banyak dalam bentuk pengembangan
produk atau diversifikasi sebagai sarana pertumbuhan. Dengan
jenis-jenis strategi tersebut, fungsi MSDM akan lebih
bermanfaat jika membantu mengevaluasi kelayakan dari
berbagai alternatif dan mengembangkan program-program
yang mendukung pilihan strategi.
Strategi-strategi Konsentrasi
Strategi-stategi
konsentrasi
(concentration
strategy)
mensyaratkan perusahaan-perusahaan untuk mempertahankan
berbagai keterampilan pada saat ini yang dapat memberikan
makna untuk menjaga keterampilan-keterampilan tersebut agar
tetap tajam diantara orang-orang dalam organisasi, programprogram kompenasi yang berfokus untuk mempertahankan
orang-orang yang memiliki berbagai keterampilan. Penilaian
dalam strategi tersebut cenderung lebih bersikap perilaku
karena lingkungannya lebih pasti dan perilaku-perilaku
tersebut diperlukan untuk mencapai kinerja efektif yang
cenderung akan ditetapkan melalui pengalaman yang luas.
Strategi-strategi Pertumbuhan Internal
Strategi-strategi pertumbuhan internal (internal growth strategy)
menghadirkan permasalahan penempatan karyawan yang unik.
Pertumbuhan mengharuskan suatu perusahaan untuk terus
mempekerjakan, memindahkan mempromosikan para individu, dan
melakukan ekspansi ke pasar-pasar yang berbeda dapat mengubah
berbagai keterampilan yang diperlukan yang harus dimiliki para calon
karyawan. Selain itu, berbagai penilaian sering kali berasal dari
perbaduan antara perilaku dengan hasilnya. Penekanan pada penilaian
perilaku berasal dari pengetahuan tentang berbagai yang efektif pada
pasar produk tertentu, serta hasil-hasil penilaiannya berfokus untuk
mencapai sasaran-sasaran pertumbuhan. Berbagai kebutuhan pelatihan
berbeda-beda, bergantung pada cara perusahaan berusaha untuk
tumbuh secara internal. Contohnya, jika suatu organisasi berusaha
memperluas pasar, pelatihan akan berfokus pada pengetahuan dari
setiap pasar, terutama ketika perusahaan tersebut melakukan ekspansi
pasar ke pasar internasional.
Merger dan Akuisisi
Saat ini, kita semakin banyak melihat konsolidasi dalam
berbagai industri dan merger lintas industri. Contoh, akhirakhir ini, British Petroleum melakukan perjanjian untuk
mengakuisisi Amoco Oil yang menyatakan diri untuk
melakukan konsolidasi atau pengurangan jumlah perusahaanperusahaan yang berada pada industri tersebut. Apapun
jenisnya, satu hal yang pasti, merger dan akuisisi terus
meningkat, dan MSDM perlu dilibatkan. Selain itu, merger
tersebut lebih sering terdiri ats banyak merger secara global
meskipun adanya beberapa peringatan bahwa merger tersebut
mungkin tidak akan efektif.
Perampingan
Saat ini, meningkatkan kepentingan organisasi-organisasi pada
lingkungan yang kompetitif merupakan peran MSDM dalam bentuk
perampingan (downsizing) atau “penciutan.” Jumlah organisasiorganisasi yang mengalami perampingan telah meningkat secara
signifikan.
Kecenderungan yang baru tersebut tampaknya mewakili
“pergolakan” para karyawan, dimana perusahaan-perusahaan
memberhentikan mereka dengan berbagai keterampilan yang usang
atau menghapus seluruh perusahaan-perusahaan yang berada pada
pasar-pasar yang menurun sekaligus membangun perusahaanperusahaan dan kantor karyawan di pasar-pasar yang lebih baru
dengan tingkat pertumbuhan pasar yang tinggi. Contohnya, IBM
memangkas 69.256 orang dan meningkatkan tenaga kerja sebesar
16.000 pada tahun 1996. Saat ini, Wakil Presiden Senior bidang
SDM dari IBM Randy McDonald memperkirakan bahwa 15% dari
berbagai keterampilan tenaga kerja menjadi usang setiap tahun.
Jumlah Pemutusan Hubungan Kerja pada 1990-an
700.000
677.795
615.186
600.000
555.292
500.000
500.000
516.069
477.147
439.882
434.350
400.000
316.047
300.000
200.000
100.000
111.285
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
Berbagai Dampak Perampingan terhadap Hasilhasil yang Diinginkan
Presentasi untuk Mencapai Hasil
yang Diinginkan
Hasil yang Diinginkan
Pengurangan biaya
Peningkatan laba
Peningkatan arus kas
Peningkatan produktivitas
Peningkatan tingkat pengembalian investasi
Peningkatan keunggulan bersaing
Pengurangan birokrasi
Peningkatan pengambilan keputusan
Peningkatan kepuasan pelanggan
Peningkatan penjualan
Peningkatan pangsa pasar
Peningkatan kualitas produk
Kemajuan teknologi
Peningkatan inovasi
Pencegahan terhadap pengambilalihan
46%
32
24
22
21
19
17
14
14
13
12
9
9
7
6
Evaluasi dan Pengendalian Strategi
Unsur terakhir dari proses manajemen strategis adalah
evaluasi dan pengendalian strategi. Sejauh ini, kita telah
berfokus pada perencanaan dan pelaksanaan strategi.
Namun, hal ini sangat penting bagi perusahaan untuk terus
memantau efektivitas strategi dan proses pelaksanaannya.
Pemantauan tersebut dapat memungkinkan perusahaan
untuk mengidentifikasi berbagai bidang masalah serta
memperbaiki struktur-struktur dan strategi-strategi yang ada
dan menyusun yang baru. Dalam proses tersebut, kita
melihat strategi-strategi yang muncul dan sifat kritis SDM
dalam keunggulan bersaing.
PERAN SDM DALAM MENYEDIAKAN
KEUNGGULAN BERSAING STRATEGIS
Sejauh ini, kami telah menyajikan proses manajemen strategis,
termasuk prosedur langkah demi langkah tentang berbagai
masalah MSDM yang timbul sebelum menentukan strategi dan
praktik-praktik MSDM agar dapat dikembangkan untuk
melaksanakan strategi tersebut. Namun, kita harus mencatat
bahwa SDM dapat menyediakan keunggulan bersaing strategis
menurut dua cara tambahan: melalui startegi-strategi dadakan
dan peningkatan daya saing.
Strategi-strategi Dadakan
Setelah membahas tentang proses manajemen strategis, kita
juga harus membedakan antara strategi-strategi yang
direncanakan dengan strategi-strategi dadakan. Kebanyakan
orang menganggap strategi-strategi sebagai keputusankeputusan yang proaktif dan rasional yang diarahkan pada
beberapa sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Sejauh ini,
pandangan tentang strategi telah kami sajikan pada bab yang
berfokus pada strategi-strategi yang direncanakan. Strategistrategi yang direncanakan merupakan hasil dari proses
pengambilan keputusan secara rasional yang digunakan para
manajer puncak ketika mereka mengembangkan rencana
strategis. Ide tentang strategi-strategi dadakan dibuktikan
dengan adanya putaran umpan balik pada Figur 2.2.
Meningkatkan Daya Saing Perusahaan
Suatu cara yang berkaitan dengan SDM yang dapat menjadi sumber
keunggulan bersaing adalah melalui pengembangan himpunan modal
manusia yang memberikan kemampuan yang unik kepada perusahaan
agar beradaptasi dengan suatu lingkungan yang selalu berubah. Barubaru ini, para manajer tertarik pada ide tentang “organisasi pembelajar”
dimana orang-orang terus memperluas kemampuan mereka agar dapat
mencapai hasil-hasil yang mereka inginkan. Ide tersebut mengharuskan
perusahaan untuk berada dalam keadaan belajar secara terus menerus
melalui pemantauan lingkungan, pencernaan informasi, pengambilan
keputusan dan restrukturisasi yang fleksibel agar dapat bersaing pada
lingkungan tersebut. Perusahaan-perusahaan yang telah mengembangkan
kemampuan
pembelajaran
tersebut
memiliki
keunggulan
bersaing.meskipun sistem-sitem pemrosesan informasi pada organisasi
tertentu dapat menjadi suatu bentuk bantuan, pada akhirnya, orang-orang
(modal manusia) dapat membentuk perusahaan yang menyediakan bahan
baku dalam bentuk organisasi pembelajar.
Dengan demikian, peran SDM dalam keunggulan bersaing
harus terus meningkat karena perubahan yang cepat pada
lingkungan bisnis saat ini. Hal tersebut menjadi semakin jelas
bahwa sebagai pembuat mobil AS, perusahaan telah
meningkatkan kualitas mobil-mobil mereka agar dapat
bersaing dengan Jepang. Para pesaing tersebut telah
mengembangkan sistem-sistem manufaktur yang fleksibel dan
adaptif sehingga mereka dapat menanggapi berbagai
kebutuhan pelanggan secara lebih cepat. Fleksibilitas proses
manufaktur tersebut memperbolehkan strategi dadakan untuk
datang langsung dari pasar dengan menentukan dan
menanggapi perpaduan keinginan pelanggan yang tepat.
Bagaimanapun juga, hal tersebut mensyaratkan bahwa
perusahaan mempunyai orang-orang di tempat yang memiliki
berbagai keterampilan agar mereka sama-sama dapat
beradaptasi dengan cepat.
Download