POKOK DOA SYAFAAT Dukung Dalam Doa: 1. Kesehatan dan Pelayanan Bapak Bethany Pdt. Abraham Alex Tanuseputra. 2. Ketua Umum Sinode Gereja Bethany Pdt. Prof.Dr.Ir.Bambang Yudho, D.Th.,M.Sc.Ph.D beserta Keluarga kiranya hikmat, rahmat dan Pimpinan Tuhan senantiasa menyertai di dalam pelayanan dan segala hal yang dikerjakan. 3. Segenap Pegurus Majelis Pekerja Sinode (MPS) dan Majelis Pekerja Daerah (MPD) kiranya pimpinan Tuhan hikmat marifat dan pimpinan Roh kudus senantiasa menyertai. 4. Gereja-Gereja Bethany, Gembala, Pengerja dan seluruh jemaat mulai dari Sabang sampai Merauke. Pokok – Pokok Doa Untuk Kebutuhan Gereja Masing Masing MAKALAH FAMILY ALTAR SINODE GEREJA BETHANY INDONESIA EDISI : 19 Tgl : 03 Oktober 2016 Motto FA : Kesatuan Hati, Tumbuh Bersama & Memenangkan Jiwa Tema Tahun 2016 : Yesaya 54 : 3 “Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi." IMAN YANG BERPUSAT PADA KRISTUS 1 Yoh. 5:14 “Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.” Banyak motivator-motivator yang mengajarkan Ayat Sebelumnya : agar kita senantiasa memiliki mimpi dan (diucapkan kembali) pengharapan yang besar, bila perlu yang “teramat Ams. 18:21 “Hidup dan sangat besar” lebih dahulu, dan selanjutnya mati dikuasai lidah, siapa mempercayai dan meyakini atau dalam istilah suka menggemakannya, akan memakan buahnya.” kekristenan “mengimani” dan membuat mimpimimpi itu menjadi kenyataan. Sedangkan firman Tuhan mengajar kita agar memiliki iman percaya yang teguh lebih dulu, yang menjadi dasar pengharapan dan mimpi-mimpi kita. Apa beda antara keduanya, dan sebagai orang percaya manakah yang akan kita pegang? Cara membedakannya adalah: A. BANYAK MOTIVATOR YANG MENDASARKAN PENGAJARAN MEREKA DARI KONSEP-KONSEP DUNIA YANG BERPUSAT PADA MANUSIA (FILSAFAT HUMANISME). Kol 2:8 “Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.” Menurut mereka, manusia mempunyai kemampuan mental dan rohani untuk mendapatkan apa saja yang mereka ingini melalui kekuatan pikiran dan perasaan manusia sendiri. Jack Canfield seorang penulis, pembicara dan motivator international berkata bahwa pikiran dan perasaan manusia adalah sumber utama dari segala sesuatu di alam semesta ini, jadi ketika manusia mengingini sesuatu, mereka mampu mendapatkanya melalui kekuatan pikiran dan pengendalian perasaan mereka. B. SEDANGKAN ALKITAB MENGAJAR KITA UNTUK MEMBANGUN KEYAKINAN ATAU IMAN PERCAYA YANG BERAKAR DAN BERPUSAT PADA KRISTUS, Kol. 2:7 “Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.” Iman percaya yang murni dan teguh seharusnya menjadi dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan, inginkan dan impikan. Sehingga iman kita tidak hanya tergantung kepada berkat-berkat-Nya semata, tetapi iman dalam pengharapan untuk senantiasa hidup dalam ketaatan, ketekunan dan kesetiaan dalam mengiring Kristus. Allah menghendaki agar anak-anaknya bisa berakar dan bertumbuh dalam Kristus, serta teguh dalam iman mereka. Dia menghendaki agar anak-anaknya memiliki jenis iman yang tetap teguh walaupun tidak memperoleh apa yang menjadi keinginan, impian dan harapannya (Ibr. 11:39-40). Suatu jenis iman yang bisa berkata “jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga”. C. ALKITAB JUGA MENGAJAR KITA UNTUK MEMBANGUN KEYAKINAN ATAU IMAN PERCAYA YANG SEJALAN DENGAN FIRMAN-NYA, Yoh. 15:7 “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” Banyak orang Kristen yang kurang mengerti firman Tuhan secara mendalam, karena kurangnya komitment untuk belajar firman Tuhan dalam Alkitab secara lebih serius. Mereka lebih suka pergi kesana-kemari untuk “mencari” jawaban-jawaban instant untuk mengatasi persoalan hidup dari khotbah-khotbah yang tidak jelas dan tidak bertanggung-jawab, daripada mendengarkan pengajaran-pengajaran di gereja dimana mereka tertanam dan digembalakan. Tujuan ibadah mereka seringkali bukan untuk bersekutu dengan Tuhan dan belajar untuk mengerti firman-Nya, tetapi hanya untuk mencari dan meminta-minta berkat Tuhan, khususnya berkat materi dan keuangan. ketika kita memakai firman Tuhan dengan motivasi yang salah, yaitu untuk memenuhi hasrat dan keinginan kita sendiri, atau dengan kata lain kita memakai firman Tuhan untuk memaksa, menekan, bahkan menuntut atau claim Tuhan agar memenuhi keinginan kita, tanpa berusaha untuk mau mengetahui kehendak Tuhan yang sempurna bagi kita, maka Iman seperti Ini, bukan jenis iman yang benar dan dewasa, yaitu iman yang berpusat pada (kehendak) Tuhan dan firman-Nya. Tetapi merupakan jenis iman egois, yang membangun hubungan dengan Tuhan, dan mengukur kasih dan berkat Tuhan berdasarkan seberapa banyak dan seberapa sering Tuhan mengabulkan doadoa kita, serta memenuhi segala permintaan dan keinginan kita. KESIMPULAN: Perbedaan utama antara keyakinan dunia dan iman Kristen terletak pada dimana keyakinan atau kepercayaan itu berpusat. Apakah berpusat pada (keinginan) diri sendiri atau berpusat pada (kehendak) Tuhan Yesus Kristus dan firman-Nya? Apakah kita sebagai orang Kristen lebih memilih untuk memenuhi keinginan, hasrat dan ambisi pribadi kita, atau lebih memilih taat pada kehendak Tuhan? Apakah iman yang kita miliki adalah jenis iman egois yang berpusat pada kepentingan diri sendiri, atau jenis iman yang berpusat pada kehendak Tuhan? Hanya masing-masing diri kita sendirilah yang bisa menjawabnya… Tuhan Yesus memberkati.