POKOK DOA SYAFAAT Dukung Dalam Doa: 1. Kesehatan dan Pelayanan Bapak Bethany Pdt. Abraham Alex Tanuseputra. 2. Ketua Umum Sinode Gereja Bethany Prof.Dr.Ir.Bambang Yudho, D.Th.,M.Sc.Ph.D beserta Keluarga kiranya hikmat, rahmat dan Pimpinan Tuhan senantiasa menyertai di dalam pelayanan dan segala hal yang dikerjakan. 3. Segenap Pegurus Majelis Pekerja Sinode (MPS) dan Majelis Pekerja Daerah (MPD) kiranya pimpinan Tuhan hikmat marifat dan pimpinan Roh Kudus senantiasa menyertai. 4. Gereja-Gereja Bethany, Gembala, Pengerja dan seluruh jemaat mulai dari Sabang sampai Merauke. Pokok – Pokok Doa Untuk Kebutuhan Gereja Masing Masing MAKALAH FAMILY ALTAR SINODE GEREJA BETHANY INDONESIA Motto FA : Kesatuan Hati, Tumbuh Bersama & Memenangkan Jiwa Edisi: Minggu ke-2 (14 Nopember 2016) CITRA DIRI PENGIKUT KRISTUS Kejadian 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Kejadian 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka. Citra diri adalah gambaran seseorang tentang dirinya. Sejak Adam dan hawa berdosa, maka citra diri manusia yang sejati sebagai gambar dan rupa Allah telah rusak. Karena itu, orang-orang dunia membangun citra dirinya berdasarkan “harta dan tahta”, sehingga tujuan hidup mereka hanyalah mengejar kedua hal tersebut. Sukses bagi mereka adalah, ketika mereka dapat mencapai kedua hal tersebut, dan citra diri mereka terbangun apabila mereka mendapatkan “kesuksesan” tersebut. Sebagai orang Kristen, kita tidak seharusnya membangun citra diri kita hanya berdasarkan ukuran-ukuran yang dipakai dunia, tetapi juga berdasarkan ukuranukuran yang ada dalam firman-Nya (Alkitab). Di dalam Kristus, kita memiliki esensi citra diri yang sejati, karena kita: A. Adalah anak Allah Galatia 4:5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. (6) Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Melalui penebusan Kristus, maka kita telah dilayakkan untuk diterima menjadi anak-anak Allah, maka sejak itu, di dalam Kristus, kita telah memiliki citra diri yang baru, yaitu citra diri yang terbangun, bukan berdasarkan perkara-perkara dunia yang bersifat fana dan sementara, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan bahwa kita senantiasa ada dalam pimpinan dan kendali dari Roh Allah sendiri (Rom. 8:14) saat ini di dunia, sampai kekekalan nanti. B. Adalah ahli waris Allah Roma 8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orangorang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersamasama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. Sebagai anak-anak Allah, kita juga mendapat bagian sebagai ahli-ahli warisNya. Sehingga kita bisa yakin dan beriman bahwa Allah pasti memenuhi semua janjijanji-Nya bagi kita, dan kita bisa senantiasa berpegang pada janji-janji-Nya itu baik selama kita di dunia, sampai kelak kita masuk dalam kekekalan. C. Memiliki pikiran Kristus 1Korintus 2:14-16 (14) Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. (15) Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. (16) Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus Menjadi anak-anak dan ahli-ahli waris Allah mengharuskan kita berubah dari manusia duniawi yang hidup dalam dosa, menjadi manusia rohani yang hidup dalam pimpinan Roh Kudus, sehingga kita tidak dapat hidup semaunya sendiri, tetapi oleh karya dan pimpinan Roh Kudus, hidup kita dibentuk dan diarahkan pada citra diri yang baru, melalui pembaharuan pikiran (Rum. 12:2), sehingga pikiran kita dapat sejalan dengan firman dan kehendak Tuhan. Kesimpulan: 1Timotius 6:9-11 (9) Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. (10) Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. (11) Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Sebagai pengikut Kristus, citra diri kita adalah “Gambar dan Rupa Kristus”. Karena itu, kita tidak seharusnya membangun citra diri termasuk harga diri kita berdasarkan perkara-perkara dunia yang bersifat fana dan sementara, termasuk uang, kekayaan dan materi. Kita disebut “manusia Allah” karena citra diri kita sebagai “Gambar dan Rupa” Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus. Yesaya 54:3 “Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi."