pengadilan pajak

advertisement
PERPAJAKAN
Kewajiban pencatatan pajak
M-2
Tony Soebijono
1
KEWAJIBAN PEMBUKUAN
Undang – undang perpajakan dalam pasal 28 tentang undang –
undang ketentuan umum dan tata cara perpajakan ;
1. Wajib pajak orang pribadi, wajib pajak badan di indonesia,
wajib menyelenggarakan pembukuan bagi yang memiliki
kegiatan usaha
2. Menghitung penghasilan neto dengan norma perhitungan
penghasilan neto
3. Yang tidak memiliki usaha menggunakan pencatatan
tentang peredaran bruto penerimaan penghasilannya
Tony Soebijono
2
KEWAJIBAN PEMBUKUAN
Pembukuan atau pencatatan harus ;
1. Diselenggarkan dengan memerhatikan itikad baik dan
mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang
sebenarnya
2. Diselenggarakan di indonesia
3. Menggunakan huruf latin dan angka arab
4. Menggunakan satuan mata uang rupiah dan mata uang
asing yang diizinkan oleh menteri keuangan
5. Disusun dalam bahasa indonesia atau bahasa asing yang
diizinkan oleh menteri keuangan
6. Diselenggarakan dengan prinsip asas dan dengan dasar
akrual atau kas.
Tony Soebijono
3
KEWAJIBAN PENCATATAN
Pengaturan kewajiban, meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Wajib pajak orang pribadi yang dikecualikan dari kewajiban
menyelenggarakan pembukuan tetapi wajib menyelenggarakan
pencatatan
Mencerminkan keadaan yang sebenarnya dengan menggunakan huruf
latin dan arab, satuan uang rupiah dan bahasa indonesia
Pencatatan dalam suatu tahun harus diselenggarakan secara kronologis
Catatan dan dokumen disimpan di tempat tinggal wajib pajak selama 10
tahun
Menggambarkan tentang peredaran penerimaan bruto dan penghasilan
yang bukan objek pajak atau pajak yang bersifat final
Jika terdiri dari beberapa usaha, harus mencerminkan secara jelas
untuk masing – masing usaha
Tony Soebijono
4
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN
Laba yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan obyek pajak penghasilan.
•Jumlah Laba Kena Pajak (SPT)  dihitung berdasar ketentuan dan Undang
– undang yang berlaku dalam tahun fiskal yang bersangkutan
•Jumlah Laba Akuntansi (Lap. Rugi/Laba)  ditentukan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang lazim.
Perbedaan ini berakibat adanya perbedaan jumlah Pajak Penghasilan yang
diperhitungkan (menurut laba akuntansi) dengan jumlah Pajak Penghasilan
yang Terhutang (menurut SPT).
Sehingga masalah yang timbul dalam akuntansi adalah :
# Bagaimana mengakui dan mencatat perbedaan tersebut dalam rekening
pembukuan serta menyajikan pengaruhnya dalam Laporan Keuangan. #
Tony Soebijono
5
Perlakuan Akuntansi Terhadap Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan diperlakukan sebagai biaya bagi perusahaan. Oleh
karena itu Pajak Penghasilan harus diasosiasikan dengan laba dimana pajak
penghasilan tersebut dikenakan atau diperhitungkan. Proses untuk
mengasosiasikan Pajak Penghasilan dengan laba dimana pajak itu
dikenakan disebut Alokasi Pajak.
Karena tarif Pajak Penghasilan berubah-ubah dari waktu ke waktu, maka
diperlukan suatu metode alokasi agar diperoleh kepastian dan perlakuan
yang konsisten terhadap pajak penghasilan tersebut beserta penyajiannya
dalam Laporan Keuangan.
Terdapat 3 alternatif metode alokasi pajak yang bisa dipakai, yaitu :
(differend, liabilites dan net method)
Tony Soebijono
6
1. Deferred Method
Menurut metode ini, selisih jumlah Pajak Penghasilan Terhutang (berdasar SPT)
dengan Biaya Pajak Penghasilan (berdasar laba akuntansi) dalam suatu periode
harus dicatat dan disajikan dalam Laporan Keuangan sebagai Pajak yang
Ditangguhkan.
2. Liability Method
Menurut metode ini jumlah Pajak yang Ditangguhkan ditentukan berdasar tarif
pajak yang diharapkan akan berlaku dalam periode di mana selisih pajak akan
dikompensasikan. Perhitungan Pajak yang Ditangguhkan bersifat tentatif yang
selalu memerlukan penyesuaian pada setiap kali terjadi perubahan tarif pajak
penghasilan.
Menurut liability method, Pajak yang Ditangguhkan harus dipandang sebagai
kewajiban ekonomis untuk Pajak yang Terhutang atau sebagai aktiva untuk Pajak
yang Dibayar Dimuka.
Tony Soebijono
7
3. Net of Tax Method
Menurut metode ini, melaporkan Pajak yang Ditangguhkan dalam neraca tidak
dibenarkan karena Biaya Pajak Penghasilan yang dilaporkan dalam Laporan Rugi
– Laba harus sama dengan jumlah Pajak Penghasilan Terhutang atau pajak yang
harus dibayar untuk periode yang bersangkutan.
Selisih yang terjadi karena adanya perbedaan laba kena pajak dan laba akuntansi
tidak dibukukan dalam suatu rekening tersendiri, tetapi ditambahkan atau
dikurangkan kepada aktiva atau hutang tertentu serta unsur pendapatan atau
biaya yang bersangkutan.
Tony Soebijono
8
Karena Undang-Undang Perpajakan di Indonesia tidak mengenal diskriminasi tarif
yang diberlakukan terhadap tiap-tiap komponen laba atau pendapatan, maka
masalah Intraperiod Allocation praktis tidak pernah dijumpai, sehingga
pembahasan lebih dititikberatkan pada masalah Interperiod Allocation.
Alokasi Pajak Penghasilan Antar Periode Tahun Buku
(Interperiod Allocation)
CONTOH KASUS
Pada tanggal 1 Januari 1987 sebuah perusahaan membeli sebuah villa berikut
tanahnya dengan harga Rp 90.000.000,- Sebesar Rp 15.000.000,- diantaranya
merupakan harga tanahnya.
Menurut ketentuan perpajakan, bangunan villa harus disusut berdasar metode
garis lurus dengan taksiran umur 20 tahun. Sementara kebijakan akuntansi pada
perusahaan tersebut menetapkan bahwa bangunan villa disusut berdasar metode
garis lurus dengan taksiran umur 10 tahun.
Apabila perusahaan memperoleh pendapatan sebesar Rp 10.000.000,- dengan
biaya operasi (tidak termasuk biaya depresiasi) sebesar Rp 1.000.000,- setiap
tahun selama 20 tahun, sedang tarif pajak yang berlaku untuk tingkat laba yang
dihasilkan perusahaan pada saat itu sebesar 40 %, maka perhitungan jumlah
pajak penghasilan setiap tahun selama 20 tahun adl sbb :
Tony Soebijono
9
AWAL TAHUN BUKU
• Untuk harga perolehan harta berwujud dan atau tidak
berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun,
menggunakan kurs awal perolehan
• Untuk akumulasi dan atau amortisasi menggunakan kurs
sebenarya berlaku pada saat perolehan harta tersebut
• Untuk harga lainnya dan kewajiban menggunakan kurs yang
sebenarnya berlaku pada akhir tahun buku sebelumnya,
berdasarkan sistem pembukuan yang dianut, serta taat azas
Tony Soebijono
10
TAHUN BERJALAN
• Pembukuan dicatat sesuai dengan dokumen transaksi yang
bersangkutan
• Untuk transaksi, menggunakan kurs yang sebenarnya berlaku
pada saat terjadinya transaksi (terdiri dari dua, berdasarkan
dokumen) yaitu menggunakan kurs yang diketahui, atau
menggunakan kurs Tengah BI, jika tidak diketahui
Tony Soebijono
11
PENGADILAN PAJAK
• Adalah badan peradilan yang melaksanakan kekuasaan
kehakiman bagi Wajib Pajak atau penanggung Pajak yang
mencari keadilan terhadap Sengketa Pajak
• Pengadilan Pajak berkedudukan di ibukota Negara
• Sidang Pengadilan Pajak dilakukan di tempat
kedudukannya dan apabila dipandang perlu dapat
dilakukan di tempat lain
Tony Soebijono
12
SENGKETA PAJAK
• Adalah sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan
antara Wajib Pajak atau penanggung Pajak dengan
pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya
keputusan yang dapat diajukan Banding atau Gugatan
kepada Pengadilan Pajak berdasarkan peraturan
perundang-undangan perpajakan
Tony Soebijono
13
KEKUASAAN PENGADILAN PAJAK
• Pengadilan Pajak mempunyai tugas dan wewenang
memeriksa dan memutus Sengketa Pajak.
• Pengadilan Pajak dalam hal Banding hanya memeriksa
dan memutus sengketa atas keputusan keberatan, kecuali
ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
• Pengadilan Pajak dalam hal Gugatan memeriksa dan
memutus sengketa atas pelaksanaan penagihan Pajak
atau Keputusan pembetulan atau Keputusan lainnya
Tony Soebijono
14
• Pengadilan Pajak mengawasi kuasa hukum yang
memberikan bantuan hukum kepada pihak-pihak yang
bersengketa dalam sidang-sidang Pengadilan Pajak
• Untuk keperluan pemeriksaan Sengketa Pajak, Pengadilan
Pajak dapat memanggil atau meminta data atau keterangan
yang berkaitan dengan Sengketa Pajak dari pihak ketiga
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
• Pengadilan Pajak merupakan Pengadilan tingkat pertama
dan terakhir dalam memeriksa dan memutus Sengketa
Pajak
Tony Soebijono
15
BANDING
Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh
Wajib Pajak atau penanggung Pajak terhadap suatu
keputusan yang dapat diajukan Banding, berdasarkan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
• Banding diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal
diterima Keputusan yang dibanding, kecuali diatur lain dalam
peraturan perundang-undangan perpajakan
• Jangka waktu sebagaimana dimaksud diatas tidak mengikat
apabila jangka waktu dimaksud tidak dapat dipenuhi karena
keadaan di luar kekuasaan pemohon Banding
Tony Soebijono
16
GUGATAN
• Gugatan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia
kepada Pengadilan Pajak
• Jangka Waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap
pelaksanaan penagihan Pajak adalah 14 hari sejak tanggal
pelaksanaan penagihan
• Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap
Keputusan adalah 30 hari sejak tanggal diterima Keputusan
yang digugat
Tony Soebijono
17
• Gugatan yang telah dicabut melalui penetapan atau
putusan tidak dapat diajukan kembali.
• Gugatan tidak menunda atau menghalangi
dilaksanakannya penagihan Pajak atau kewajiban
perpajakan.
• Penggugat dapat mengajukan permohonan agar tindak
lanjut pelaksanaan penagihan Pajak ditunda selama
pemeriksaan Sengketa Pajak sedang berjalan, sampai ada
putusan Pengadilan Pajak.
Tony Soebijono
18
Keputusan Pengadilan
• Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan akhir dan
mempunyai kekuatan hukum tetap.
• Pengadilan Pajak dapat mengeluarkan putusan sela atas
Gugatan berkenaan dengan permohonan penundaan
penagihan pajak
• Pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan peninjauan
kembali atas putusan Pengadilan Pajak kepada Mahkamah
Agung.
Tony Soebijono
19
Keputusan Pengadilan Pajak dapat berupa:
• Menolak
• Mengabulkan sebagian atau seluruhnya;
• Menambah Pajak yang harus dibayar;
• tidak dapat diterima;
• membetulkan kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung; dan/atau
membatalkan
Tony Soebijono
20
Peninjauan Kembali
Tony Soebijono
21
Permohonan peninjauan kembali hanya dapat
diajukan berdasarkan alasan-alasan sebagai
berikut:
• Apabila putusan Pengadilan Pajak didasarkan pada suatu
kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan yang
diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkan
pada bukti-bukti yang kemudian oleh hakim pidana
dinyatakan palsu
• Apabila terdapat bukti tertulis baru yang penting dan
bersifat menentukan, yang apabila diketahui pada tahap
persidangan di Pengadilan Pajak akan menghasilkan
putusan yang berbeda;
Tony Soebijono
22
• thx
Tony Soebijono
23
Download