Human Resource Management Produktifitas dan Globalisasi SDM M-10 Tony Soebijono 1 PENDAHULUAN Perusahaan didirikan untuk menghasilkan suatu produk barang atau jasa. Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi melalui metode-metode berikut ini. • Teknologi • Skala Ekonomis TEKNOLOGI Perusahaan dapat meningkatkan efesiensi produksinya dengan menerapkan teknologi baru yang menggunakan teknologi yang telah di kembangkan dapat melekukan pekerjaan dengan lebih cepat.banyak proses produksi telah terotomatisasi (automated) atau dengan kata lain, pekerjaan-pekerjaannya telah di selesaikan oleh Mesin tanpa menggunakan tenaga manusia. Karena mesin dapat lebih murah biayanya dari pada sumber daya manusia, Maka otomatis dapat meningkatkan efesiensi produksi. SKALA EKONOMIS Perusahaan juga dapat mengurangi biaya dengan mencapai skala (economis of scale), yaitu biaya rata-rata yang lebih rendah yang timbul akibat melakukan produksi dalam jumlah yang lebih besar. Untuk memahami bagaimana skala ekonomis dapat terjadi, kita lihat dua jenis biaya yang terkait dalam produksi suatu produk. Biaya tetap (fixed cost) Biaya variabel (variable cost) Produktivitas Secara umum, produktivitas dinyatakan sebagai rasio antara keluaran terhadap masukan, atau rasio yang diperoleh terhadap sumber daya yang dipakai. Dalam bentuk persamaan dituliskan sebagai berikut: Produktivitas = keluaran = masukan hasil yang diperoleh sumber daya yang digunakan Bila dalam rasio tersebut masukan yang dipakai untuk menghasilkan keluaran dihitung seluruhnya, disebut sebagai produktivitas total, tetapi bila yang dihitung sebagai masukan hanya komponen tertentu saja, maka disebut sebagai produktivitas parsial atau produktivitas faktor tunggal. Produktivitas total = keluaran (tenaga kerja + mesin + material, dsb) Prod. Parsial = keluaran biaya tenaga kerja atau keluaran jam kerja-orang Produktivitas tenaga kerja • Adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. • Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian, 2002). • Tenaga kerja merupakan faktor penting dalam mengukur produktivitas. • Hal ini disebabkan oleh dua hal, antara lain; pertama, karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa; kedua, karena masukan pada faktor-faktor lain seperti modal (Kussriyanto, 1993). Tony Soebijono 6 Tantangan Sdm di Era Globalisasi Paradigma : 1. Customer satisfaction customer value 2. Permintaan sdm yang berkualitas keunggulan Tantangan : 1. Lingkungan - Eksternal - organisasional - Profesional 2. Internasional - seleksi dan pemilahan - Penempatan dan pengembangan - SDM internasional 3. Kesetaraan - Kesamaan perlakuan - Kesamaan jenjang upah - Kesempatan yang sama untuk berkembang Source: http://nasional.kompas.com/read/2011/11/21/01400562/ SDM dan Reformasi Ekonomi • SDM merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Dalam kaitan tersebut setidaknya ada dua hal penting menyangkut kondisi SDM Indonesia, yaitu: 1. 2. Kesempatan kerja Tingkat pendidikan Tony Soebijono 9 • Pertama adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open unemployment). • Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %. Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi. Tony Soebijono 10 Kenyataan menunjukkan banyak lulusan terbaik pendidikan masuk ke sektorsektor ekonomi yang justru bukannya memecahkan masalah ekonomi, tapi malah memperkuat proses konsentrasi ekonomi dan konglomerasi, yang mempertajam kesenjangan ekonomi. Hal ini terjadi karena visi SDM terbatas pada struktur pasar yang sudah ada dan belum sanggup menciptakan pasar sendiri, karena kondisi makro ekonomi yang memang belum kondusif untuk itu. Di sinilah dapat disadari bahwa visi pengembangan SDM melalui pendidikan terkait dengan kondisi ekonomi politik yang diciptakan pemerintah. Perencanaan sdm masa depan 1. Dasar pemberlakuan standart Upah 2. Kekuatan serikat buruh dan hubungannya dengan kelancaran produksi 3. Produktifitas yang diorientasikan pada pencapaian laba 4. Payung hukum Kesimpulan 1. SDM indonesia yang berkualitas adalah sebuah harapan 2. Strategi berdasarkan realitas 3. Diperlukan kerjasama regional • Thank U