Manajemen Sumber Daya Manusia

advertisement
Business Law
Badan Usaha dalam kegiatan Bisnis -2
M-4
Tony Soebijono
1
Macam bentuk usaha
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Usaha Dagang (UD)
Firma (Fa)
Commanditaire Vennootschap (CV)
Perseroan Terbatas (PT)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Koperasi
Yayasan
5. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Sejarah BUMN (Tiga tahap perkembangan BUMN)
1.
Perusahaan Negara Sebelum Th 1960
a.
Perusahaan Neg. IBW (Indonesische Bedrijven Wet) Staatsblad Th 1927 No. 419
diubah & ditambah dg UU No. 12 Th 1955. Contoh: Jawatan Pegadaian, Perc.
Negara.
Perusahaan Negara ICW (Indonesische Comptabiliteit Wet – Undang2
Perbendaharaan Negara) Staatsblad Th 1864 No. 106. Contoh: Pabrik Farmasi
(Depkes), PLN (DPU), Damri (Dephub).
Perusahaan berdasarkan UU tertentu
1) UU Darurat No. 5 Th 1952 ttg Badan Industri Negara (BIN) yang
berusha di bidang Perindustrian, Perdagangan & Perkebunan.
2) Perusahaan asing yang dinasionalisasi
3) Perusahaan Negara yang dibentuk berdasarkan KUHD-PT
4) Usaha Negara dg Modal pemerintah dalam bentuk Yayasan.
Misal: Yayasan Urusan Badan Makam, Yayasan Motor, Yayasan
Prapanca (Depatemen Penerangan).
b.
c.
Tony Soebijono
3
Lanjutan ….
2. Perusahaan Negara Menurut UU No. 19/Prp/1960
Dasar Dekrit Presiden 5 juli 1959 dan UUD 1945 Pasal 33, Pem. Perlu
menyeragamkan bentuk2 usaha negara, maka lahirlah Perpu No. 19 Th
1960 lalu dijadikan UU No. 19/Prp/1960. Perusahaan Negara berdsr UU ini
adalah semua perusahaan dlm bentuk apapun yg modalnya utk
seluruhnya mrpkan kekayaan negara RI, kecuali jika ditentukan lain atau
berdasarkan UU. Sifat dari PN mrpkan kesatuan produksi perusahaan yg
memberi jasa, menyelenggarakan kepentingan umum dan memupuk
keuntungan, baik dibidang industri, pertambangan, perdagangan dg tujuan
membangun ekonomi nasional.
3. Perusahaan Negara menurut UU Nomor 9 Th 1969/Perpu Nomor 1 Th
1969 / Inpres RI nomor 17 Tahun 1967 ttg Pengarahan dan
Penyederhanaan Perusahaan Negara dalam Tiga Bentuk Usaha
Negara, yaitu:
a.
Perusahaan Negara Jawatan (Perjan);
b.
Perusahaan Negara Perum (Perum);
c.
Perusahaan Negara Persero (Persero).
4
Tujuan Perusahaan Negara
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Memberi sumbangan perkembangan perekonomian negara pd
umumnya dan penerimaan negara pd khususnya;
Mengadakan pemupukan keuntungan pendapatan;
Menyelenggarakan pelayanan umum yang berupa barang dan jasa yang
bermutu bagi pemenuhan hajat hidup org banyak;
Memberi bimbingan kpd sektor swasta atau golongan ekonomi lemah;
Menjadi perintis kegiatan usaha yg tdk dapat dilaksanakan oleh swasta
dan koperasi;
Turut serta aktif dalam melaksanakan dan menunjang pelaksanaan
kebijakan program pemerintah.
5
BADAN USAHA MILIK NEGARA
menurut UU NO. 19 TH 2003
• BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan.
• Macam BUMN berdasar UU No. 19 Th 2003 terdiri dari: PERSERO dan
PERUM.
6
MODAL BUMN
• Modal BUMN merupakan dan berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan.
• Peyertaan modal negara dalam rangka pendirian atau penyertaan BUMN
bersumber dari:
a. APBN;
b. Kapitalisasi Cadangan;
c. Sumber lainnya.
7
6. Koperasi
• Koperasi
mengandung makna “kerja sama”, ada juga mengartikan
‘menolong satu sama lain’. Arti kerjasama bisa berbeda-beda
tergantung dari cabang ilmunya.
Bung Hatta mengemukakan bahwa koperasi adalah usaha bersama
memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong.
Tony Soebijono
8
Definisi UU No. 25/1992
• Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orangseorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan
kegiataannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan
TUJUAN KOPERASI UU No. 25/1992 Pasal 3
• Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
Sriyanto, 2008
Fungsi Koperasi UU No. 25/1992 Pasal 4
• Membangun dan mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya
• Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi
kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
• Memperkokoh perekonomian rakyat sbg dasar kekuatan
dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi
sbg sokogurunya
• Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan
perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama
berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
Sriyanto, 2008
7. Yayasan
• Pengertian Yayasan :
♣Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang
dipisahkan dan diperuntukkan dalam mencapai tujuan
tertentu dibidang social, keagamaan, dan kemanusiaan, yang
tidak mempunyai anggota.
♣Yayasan dapat mendirikan badan usaha yang kegiatannya
sesuai dengan maksud dan tujuan yayasan.
Tony Soebijono
12
Syarat pendirian yayasan
Pendirian suatu Yayasan berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 mengenai
Yayasan, yang diubah dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2004, diatur dalam
pasal 9 UU No. 16/2001, yaitu:
1. Minimal didirikan oleh satu orang atau lebih.
Yang dimaksud “Satu orang” di sini bisa berupa orang perorangan, bisa juga berupa
badan hukum.
2. Pendiri tersebut harus memisahkan kekayaan pribadinya dengan kekayaan
Yayasan.
Hal ini sama seperti PT, dimana pendiri “menyetorkan” sejumlah uang kepada
Yayasan, untuk kemdian uang tersebut selanjutnya menjadi Modal awal/kekayaan
Yayasan.
3. Dibuat dalam bentuk akta Notaris yang kemudian di ajukan pengesahannya
pada Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia, serta diumumkan dalam berita
negara Republik Indonesia.
PROSES PENDIRIAN YAYASAN
1. Penyampaian Dokumen-dokumen yang diperlukan
2. Penandatanganan Akta Pendirian Yayasan
3. Pengurusan Surat Keterangan Domisili Usaha
4. Pengurusan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
5. Pengesahan Yayasan menjadi Badan Hukum di Dep.Keh
dan HAM
6. Pengumuman dalam BNRI.
Pendirian yayasan harus di ikuti tujuan
yang benar-benar bersifat sosial. Karena
sejak berlakunya Undang-Undang No.
16/2001, maka yayasan tidak bisa
digunakan sebagai sarana kegiatan yang
bersifat komersial dan harus murni
bersifat sosial.
Kepengurusan
Pembina ( pasal 28-30 )
Anggota pembina adalah pendiri yayasan atau mereka yang
berdasarkan rapat anggota pembina dinilai memiliki dedikasi tinggi untuk
mencapai maksud dan tujuan yayasan
Pengurus ( pasal 31-39 )
Adalah organ yayasan yang melaksanakan kepengurusan yayasan.
Pengawas ( pasal 40-47 )
Adalah organ yayasan yang bertugas melakukan pengawasan serta melakukan
nasehat kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan pengurus.
Pengawas yayasan diangkat oleh pembina dan merupakan orang yang
• thx
Download