2.1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1.1 Aspek Geografi Kondisi Geografis Daerah Luas dan Batas Wilayah Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur, dimana luas wilayah seluruhnya adalah 969.360 Km2 atau sekitar 2,09% dari luas Provinsi Jawa Timur, dengan rincian penggunaan/pemanfaatan areal sebagai berikut: - Pemukiman Pertanian Hutan Perkebunan Rawa-rawa/waduk Lahan kritis Padang rumput - Semak-semak/alang-alang : : : : : : : 132,440 Km 2 371,010 Km 2 289,480 Km 2 170,000 Km 2 0,490 Km 2 0,200 Km 2 1,590 Km 2 : 0,720 Km 2 Penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Mojokerto ini dari tahun ke tahun mengalami peralihan fungsi, misalnya lahan pertanian yang berubah fungsi menjadi lahan pemukiman, pekarangan, bangunan dan lahan industri serta sebagian lagi dialihkan menjadi jalan. Kabupaten Mojokerto memiliki batas-batas administratif sebagai berikut : - Sebelah Utara : Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Gresik - Sebelah Timur : Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan - Sebelah Selatan : Kota Batu - Sebelah Barat : Kabupaten Jombang - Sedangkan ditengah-tengah terdapat wilayah Kota Mojokerto. 2.1.1.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah Letak dan Kondisi Geografis Secara geografis wilayah Kabupaten Mojokerto terletak antara 11120’13” s/d 11140’47” Bujur Timur dan antara 718’35” s/d 747” Lintang Selatan. Secara administratif Kabupaten Mojokerto masuk Wilayah Kerja Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Bojonegoro, sedangkan secara spatial Tata Ruang Jawa Timur adalah masuk dalam kawasan pengembangan “Gerbang Kertosusila”. Kabupaten Mojokerto terdiri atas 18 Kecamatan, 299 Desa dan 5 Kelurahan dengan perincian berikut ini : Tabel 2.1 Jumlah Desa dan Kelurahan tiap Kecamatan Tahun 2013 No. Kecamatan Jumlah Kelurahan - Desa 16 1. Trowulan 2. Sooko - 15 3. Puri - 16 4. Bangsal - 17 5. Mojoanyar - 12 6. Gedeg - 14 7. Kemlagi - 20 8. Dawarblandong - 18 9. Jetis - 16 10. Mojosari 5 14 11. Ngoro - 19 12. Pungging - 19 13. Kutorejo - 17 14. Dlanggu - 16 15. Jatirejo - 19 16. Gondang - 18 17. Pacet - 20 18. Trawas - 13 Jumlah 5 299 Sumber data: Bagian Pemerintahan Setda Kabupaten Mojokerto,Tahun 2013 Topografi Berdasarkan struktur tanahnya, wilayah Kabupaten Mojokerto cenderung cekung ditengah-tengah dan tinggi di bagian selatan dan utara. Bagian selatan merupakan wilayah pegunungan dengan kondisi tanah yang subur, yaitu meliputi Kecamatan Pacet, Trawas, Gondang, dan Jatirejo. Bagian tengah merupakan wilayah dataran sedang, sedangkan bagian utara merupakan daerah perbukitan kapur yang cenderung kurang subur. Tabel 2.2 Tinggi dan Luas Daerah Menurut Kecamatan No. Kecamatan Tinggi RataRata dari Permukaan Laut (m) 140 Luas Daerah*) (Km2) 1. Jatirejo 2. Gondang 240 98,62 3. Pacet 470 107,98 4. Trawas 600 58,00 5. Ngoro 120 70,50 6. Pungging 100 45,00 7. Kutorejo 170 43,50 8. Mojosari 100 28,85 9. Bangsal 60 25,84 10. Mojoanyar 54 23,37 11. Dlanggu 120 35,82 12. Puri 70 34,65 13. Trowulan 60 45,93 14. Sooko 64 19,30 15. Gedeg 36 26,18 16. Kemlagi 52 42,35 17. Jetis 60 53,05 18. Dawarblandong 75 102,80 64 969,36 Kab. Mojokerto Keterangan : *) Luas daerah termasuk hutan negara Sumber data : BPS Kabupaten Mojokerto,Tahun 2013 107,62 Sekitar wilayah 30% keseluruhan Mojokerto, tingkat kemiringan tanahnya lebih dari 15 derajat, sedangkan wilayah dataran Kabupaten dari sisanya sedang merupakan dengan tingkat kemiringan tingkat ketinggian kurang dari 15 derajat. Pada umumnya wilayah di Kabupaten Mojokerto rata-rata berada meter diatas hanya Kecamatan kurang permukaan dari laut, 500 dan Pacet dan Trawas yang merupakan daerah terluas dengan yang memiliki daerah ketinggian lebih dari 700 meter di atas permukaan laut. Ketinggian Lahan Berdasarkan ketinggian lahan, wilayah Kabupaten Mojokerto terletak antara 15 sampai dengan di atas 600 meter dari permukaan laut. Ketinggian lahan dari permukaan laut merupakan salah satu faktor yang menentukan jenis peruntukannya, oleh karena itu ketinggian lahan merupakan salah satu penentu dalam menetapkan wilayah tanah usaha. Luas daerah berdasarkan ketinggian tempat adalah sebagai berikut : Tabel 2.3 Luas Lahan Berdasarkan Ketinggian No. 1. 2. Ketinggian Tempat (meter) 0 – 500 500 – 1000 Total Luas Ha % 849.98 87,69 119.28 12,31 969.36 100,00 Sumber Data : BPS Kabupaten Mojokerto, Tahun 2013 Ketinggian 0 – 500 meter di atas permukaan laut, merupakan daerah datar dan sedikit sekali daerah yang berombak dengan penggunaan lahan usaha pertanian/persawahan, meliputi seluruh kecamatan; Ketinggian 500 – 1000 meter dari permukaan laut, merupakan daerah yang relatif bergelombang dan berbukit. Daerah ini juga merupakan daerah persawahan dan tegal, meliputi Kecamatan Ngoro, Gondang, Pacet, Trawas dan Jatirejo; Kemiringan Lahan Kabupaten Mojokerto mempunyai bentang kemiringan lahan yang bervariasi, yang terdiri dari : 1) Daerah landai dan bergelombang meliputi 47,34 % dari luas wilayah; 2) Daerah berbukit dengan kemiringan sampai 15 0 meliputi 22,77% dari luas wilayah; 3) Daerah pegunungan dengan kemiringan antara 15 0 – 40 0 meliputi 8,74% dari luas wilayah; 4) Daerah pegunungan dengan kemiringan lebih dari 40 0 meliputi 8,74% dari luas wilayah. Berdasarkan kemiringan tanah, luas tanah di wilayah Kabupaten Mojokerto terbagi menjadi 4 (empat) kelompok kemiringan, yaitu : Tabel 2.4 Kemiringan Lahan No. Kemiringan 1. 0 0 – 2 2. 2 0 – 15 3. 15 0 – 40 4. Ha % 45.886 47,34 0 22.072 22,77 0 8.474 8,74 20.504 21,15 96.936 100,00 0 Di atas 40 Total Luas 0 Sumber Data : BPN Kabupaten Mojokerto,Tahun 2013 Geologi a. Struktur dan Karakteristik Tanah di wilayah Kabupaten Mojokerto ditinjau dari struktur geologi, unsur batuan pembentuk serta luasnya adalah sebagai berikut : Tabel 2.5 Struktur dan Karakteristik Tanah No. Batuan Pembentuk 1 Luas (%) (Ha) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 6. Hasil Gunung berapi tak teruraikan Hasil Gunung berapi kwarter muda Hasil Gunung berapi kwarter tua Aluvium, facies gunung berapi Aluvium Pleistosen, facies sedimen Pleistosen, facies berapi Total gunung 744,85 1,80 034,10 3,13 148,86 4,28 930,30 84,52 896,83 4,02 395,88 1,44 785,18 0,81 96.936 100,00 Sumber data : BPN Kabupaten Mojokerto, Tahun 2013 Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar merupakan endapan aluvium, secara umum kondisi tersebut merupakan lahan subur atau potensial bagi kegiatan usaha pertanian, serta jenis batuan pembentuk tersebut akan memberikan berbagai macam bahan dan berbagai macam jenis tanah. b. Tekstur tanah Tekstur tanah di Wilayah Kabupaten Mojokerto digolongkan menjadi 2 (dua) macam, yaitu : 1) Tekstur Halus, tekstur tanah yang banyak terdapat di wilayah Kabupaten Mojokerto yaitu seluas 26.405,4 Ha atau 27,24% dari luas wilayah tersebar merata kecuali Kecamatan Dlanggu, Gondang, Pacet, Kutorejo, Mojosari dan Trawas; 2) Tekstur Sedang, seluas 70.530,6 Ha atau 72,76% dari luas wilayah Kabupaten Mojokerto tersebar merata kecuali Kecamatan Gedeg dan Kemlagi. Hidrologi Pola tata air sangat ditentukan oleh besarnya curah hujan, jumlah mata air atau sumber air dan pola aliran sungai serta bendungan. Jumlah mata air mencapai 161 buah, dari jumlah tersebut yang berfungsi sebanyak 153 mata air. Debit air tersebut rata-rata maksimum 19,42 liter/detik dan debit rata-rata minimum 7,60 liter/detik. Mata air tersebut sebagian besar sebarannya terdapat di wilayah Kabupaten Mojokerto bagian selatan. Kondisi tersebut menimbulkan konsekwensi logis pada jenis jaringan irigasi panjang saluran serta pemanfaatannya untuk areal persawahan. Disamping itu kondisi irigasi yang ada di Kabupaten Mojokerto secara umum dapat dipantau dari data yang tersaji pada tabel berikut ini : Tabel 2.6 Jenis Jaringan Irigasi Panjang Saluran dan Areal Sawah Irigasi Tahun 2012 Daerah Irigasi (DI) Teknis Jumla Panjang h DI Saluran (m) 374 Semi 273.883 - Tahun 2013 Areal Luas Sawah Irigasi (Ha) 299.22 - Areal Luas Juml Panjang Sawah ah DI Saluran (m) Irigasi (Ha) 374 - - 273.883 298.21 - - Teknis Sederhana Jumlah 374 273.883 299.22 374 273.883 Sumber data : Dinas PU Pengairan Kabupaten Mojokerto, Tahun 2013 Tabel 2.7 298.21 Target dan Realisasi Kondisi Irigasi Tahun 2012 dan 2013 Tahun 2012 Kondisi Target Realisasi (m) (m) Tahun 2013 % Target Realisasi (m) % Baik 505.093 70.713 14 505.093 90.916 18 Sedang 189.409 11.364 6 157.841 12.627 8 50.500 20.200 50 44.198 28.726 65 745.002 102.277 60 707.129 132.269 91 Rusak Jumlah Sumber data : Dinas PU Pengairan Kabupaten Mojokerto, Tahun 2013 Selain itu, Kabupaten Mojokerto mempunyai sungai natural sebanyak 39 buah yang sudah mempunyai nama, disamping masih banyak juga saluran tersier maupun kuarter yang belum memiliki nama. Sungai besar yang melewati wilayah Kabupaten Mojokerto diantaranya adalah Sungai Brantas dengan debit air 10.031 liter/detik dan Sungai Marmoyo dengan debit 262 liter/detik. Sungai-sungai besar yang ada di Wilayah Kabupaten Mojokerto selengkapnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 2.8 Sungai Besar di Kabupaten Mojokerto No. 1. 2. Nama Sungai Hulu Muara Sungai Kabupaten Kecamatan Sooko, Jetis, Brantas Jombang Ngoro Kali Porong Kabupaten Kecamatan Mojokerto Bangsal, Mojoanyar, Mojosari, Pungging, Ngoro 3. Kali Kabupaten Surabaya Mojokerto Kecamatan Jetis Sumber Data : Dinas PU Pengairan Kabupaten Mojokerto, Tahun 2013 No. Tabel 2.9 Daftar Panjang Sungai di Kabupaten Mojokerto Panjang Nama Sungai Sungai (Km) 1. Sungai Sadar 22,202 2. Sungai Cemporat 3. Sungai Kintelan 4. Sungai Gayaman 5. Sungai Bangsal 13,125 6. Sungai Judeg 12,500 7. Sungai Bangsal II 8. Sungai Tekuk 9. Sungai Sumber Ngrayung 6,056 10. Sungai Sumber Glogok 8,906 11. Sungai Sumber Wonosari 2,506 12. SungaiSumber Kembar 6,345 13. Sungai Sumber Wonodadi 7,445 14. Sungai Gembolo 31,631 15. Sungai Cumpleng 14,982 16. Sungai Made 12,414 17. Sungai Bulu Kidul 18. Sungai Jubel 19. Sungai Sumber Pasinan 9,666 20. Sungai Sumber Kali Urip 3,708 21. Sungai Kanigoro 4,000 22. Sungai Sumber Pandokan 2,500 23. Sungai Janjing 24. Sungai Jurang Jero 3,258 25. Sungai Sumber Towo 7,775 26. Sungai Kukuhan 4,025 27. Sungai Porong 28,290 28. Sungai Curah Klengkeng 10,120 5,500 13,182 3,622 5,555 14,433 3,480 12,595 14,378 29. Sungai Curah Panggul 4,350 30. Sungai Kletak 1,744 31. Sungai Dlundung 5,085 32. Sungai Brantas 19,550 33. Sungai Brangkal 14,890 34. Sungai Jurang Cetot 33,625 35. Sungai Coban 11,400 36. Sungai Buteh 2,900 37. Sungai Manting 13,050 38. Sungai Sumber Winong 15,000 39. Sungai Landean 13,700 40. Sungai Klarah 6,250 41. Sungai Galuh 13,117 42. Sungai Klopo 6,074 43. Sungai Pikatan 22,319 44. Sungai Kromong 14,240 45. Sungai Surabaya/Mas 46. Sungai Marmoyo 47. Sungai Asin 5,100 48. Sungai Kwangen 7,200 49. Sungai Kedung Saro 50. Sungai Sidoringin 4,900 51. Sungai Gedeg 4,000 52. Sungai Wonoayu 53. Sungai Kedung Sumur 6,650 54. Sungai Sumber Waru 5,700 55. Sungai Polaman 2,300 56. Sungai Curah Ngoro 2,500 57. Sungai Curah Jedong 2,500 58. Sungai Curah Lapangan 2,950 59. Sungai Landak 2.250 60. Sungai Landak II 2,450 61. Sungai Curah Wates 3,225 7,500 20,450 13,350 10,350 Sumber data : Dinas PU Pengairan Kabupaten Mojokerto, Tahun 2013 2.1.1.1.2 Potensi Pengembangan 1. Industri Kabupaten Mojokerto dilihat dari posisi geografis merupakan wilayah yang potensi untuk pengembangan industri disebabkan : a. Kemudahan akses tranportasi ekport import karena berdekatan dengan akses tranportasi Udara (Bandara Udara Juanda) dan Laut (Pelabuhan Tanjung Perak) serta akses darat yaitu adanya pembangunan Tol Sumo (Surabaya – Mojokerto). b. Penyediaan kawasan peruntukan industri yang cukup luas dan mudah terjangkau antara lain : - Kawasan industri di Kecamatan Ngoro ± 500 ha; - Kawasan industri di Kecamatan Jetis, Kecamatan Kemlagi dan Kecamatan Dawarblandong ± 10.000 ha; - Kawasan industri di Kecamatan Mojoanyar ± 500 ha. c. Penyediaan kawasan peruntukan industri di luar kawasan industri tersebar di kecamatan lainnya. 2. Infrastuktur Dalam menunjang pengembangan kawasan industri di Kabupaten Mojokerto perlu didukung dengan fasilitas penunjangnya utamanya berupa pengembangan infrastruktur jalan dan jembatan terutama yang menghubungkan akses pada kawasan industri. Selain itu pembangunan jalan juga difokuskan pada akses menuju daerah wisata sehingga dapat mengembangkan serta meningkatkan pariwisata Kabupaten Mojokerto dan pembangunan jalan lingkungan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan. 3. Pendidikan Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan oleh industri-industri yang ada di wilayah Kabupaten Mojokerto melakukan pembangunan SDM dengan melalui penyediaan Sarana Prasarana pendidikan dengan menitikberatkan pada pengembangan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan. Pemerintah Kabupaten Mojokerto antara lain dengan membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di beberapa lokasi kecamatan sesuai dengan kebutuhan tenaga yang dibutuhkan oleh industri yang ada diwilayah Kabupaten Mojokerto. 4. Kesehatan Kesehatan merupakan salah satu indikator penting dalam pembangunan manusia, karena itu Pemerintah Kabupaten Mojokerto menitikberatkan pula dalam pengembangan di bidang kesehatan. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, direncanakan Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Mojokerto menambah pelayanannya dengan fasilitas rawat inap yang perlu didukung dengan fasilitas penunjang rawat inapnya baik sarana prasarana maupun paramedis. 5. Pariwisata Kabupaten Mojokerto memiliki potensi pariwisata yang apabila dikelola dengan benar dapat menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah pada Kabupaten Mojokerto cukup besar. Potensi tersebut antara lain obyek wisata Petirtaan Jolotundo Trawas, Air Terjun Coban Canggu, Air Terjun Dlundung Trawas, Wana Wisata dan Kolam Air Panas Padusan Pacet, dan Ekowisata Waduk Tanjungan Kemlagi. Pemerintah Kabupaten Mojokerto berencana untuk meningkatkan sarana dan prasarana pada semua obyek wisata yang ada untuk menjamin kenyamanan pengunjung, sehingga dapat menarik lebih banyak lagi wisatawan untuk datang ke obyek-obyek wisata tersebut. 1.1.1.1 Demografi Jumlah penduduk Kabupaten Mojokerto Tahun 2013 sebanyak 1.162.630 jiwa. Dari data yang ada, pertumbuhan penduduk rata-rata dalam 3 tahun terakhir mencapai 4,00%. Jumlah penduduk dalam 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut : Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Tahun 2011 - 2013 Tahun 2011 Jumlah Penduduk Tahun 2012 Tahun 2013 1.112.821 1.143.747 1.162.630 Laki 559.793 575.435 585.135 Perempuan 553.028 568.312 577.495 Sumber data : BPS Kabupaten Mojokerto, Tahun 2013 Dari tabel tersebut dapat digambarkan tren peningkatan jumlah penduduk sebagaimana grafik berikut : Grafik 2.1 Tren Peningkatan Jumlah penduduk Berdasarkan struktur mata pencaharian maka penduduk Kabupaten Mojokerto didominasi industri yang pada Tahun 2012 mencapai jumlah 156.726 jiwa pekerja, di ikuti bidang Pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan dan perikanan yang pada Tahun 2012 mencapai jumlah 115.400 jiwa. Jumlah penduduk Kabupaten Mojokerto menurut struktur mata pencaharian adalah sebagai berikut : Tabel 2.11 Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian Tahun 2010 – 2012 No 1 Mata Pencaharian 2 Pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan dan perikanan Industri 3 Konstruksi 4 Perdagangan, Rumah makan dan Jasa Akomodasi Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Lembaga Keuangan, Real estate, usaha persewaan dan jasa Perusahaan, jasa kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan Pertambangan dan penggalian, Listrik, Gas dan Air Minum Jumlah 5 6 7 Jumlah Jumlah Jumlah Tahun Tahun Tahun 2010 2011 2012 141.094 124.580 115.400 Orang 134.728 157.194 156.726 Orang 23.872 20.641 33.820 Orang 117.867 113.086 111.810 Orang 27.040 26.781 19.728 Orang 69.035 75.704 87.744 Orang 5.241 1.694 2.258 Orang 518.877 519.680 527.486 Orang Satuan Sumber data : BPS Kabupaten Mojokerto per 2013 Berdasarkan jenis kelamin maka jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Dalam Tahun 2013 jumlah penduduk laki-laki Kabupaten Mojokerto sebesar 585.135 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 577.495 jiwa. Berikut data jumlah penduduk Kabupaten Mojokerto menurut jenis kelamin untuk tiap kecamatan.