Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi

advertisement
Laporan Studi Pustaka (KPM 403)
PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI
PERUSAHAAN AGROWISATA
NUR APRIYANI
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul “Peranan
Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan Agrowisata” benar-benar
hasil karya saya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada
perguruan tinggi atau lembaga lain manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari pustaka yang diterbitkan atau tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
naskah dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Laporan Studi Pustaka.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia
mempertanggung jawabkan pernyataan ini.
Bogor, Desember 2014
Nur Apriyani
I34110042
iii
ABSTRAK
NUR APRIYANI. Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan
Agrowisata. Dibawah bimbingan NINUK PURNANINGSIH.
Agrowisata merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha
pertanian sebagai objek wisatanya. Kebutuhan manusia akan rekreasi menyebabkan
meningkatnya usaha agrowisata. Persaingan agrowisata dalam menarik minat
pengunjung semakin meningkat. Untuk itu, perlu adanya usaha perusahaan agrowisata
untuk mempertahankan minat pengunjunng supaya perusahaan tetap eksis. Peranan PR
dibutuhkan untuk membentuk citra positif perusahaan. Citra perusahaan yang terbentuk
dapat mencerminkan minat pengunjung terhadap agrowisata. Tingginya minat
pengunjung dapat memperlihatkan tingkat loyalitas pengunjung. Loyalitas pengunjung
merupakan kunci dari eksistensi perusahaan. Peranan public relations (PR) dalam
perusahaan mendukung terbentuknya citra positif perusahaan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi peranan PR dalam membentuk citra perusahaan dan menjaga
eksistensi perusahaan agrowisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
literature study dari beberapa penelitian sebelumnya yang relevan, untuk kemudian
dirangkum dan dianilisis. Simpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara
peran PR terhadap pembentukan citra positif, loyalitas, dan eksistensi agrowisata.
Kata kunci: agrowisata, public relations, loyalitas, citra, eksistensi
ABSTRACT
NUR APRIYANI. The Role of Public Relations in existence Keeping Agro-tourism
Company. Supervised by Ninuk PURNANINGSIH.
Agro-tourism is one of the tourism activities that utilize agricultural businesses as its
objects. Human need for recreation cause increased agrotourism. The effort of
attracting visitors is increasing between agrotourism companies. Therefore, they need
to maintain the visitors interest so that the company still exists. The role of PR is needed
to form a positive image of the company. The image of a company that was formed to
reflect the interest of visitors to agrotourism. The high interest of visitors can show the
level of visitor loyalty. Visitor loyalty is the key of the company's existence. The role of
public relations (PR) is supported the creation of the good company image . This study
aims to identify the role of PR in form the company image and maintain the company's
existence. The method that used is a literature study of previous relevant , then
summarized and analysis. The conclusions of this study is the relationship between the
role of public relations to form positive image, loyalty, and the existence of
agrotourism.
Keywords: agrotourism, public relations, loyalty, image, existence
iv
PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI
PERUSAHAAN AGROWISATA
Oleh
Nur Apriyani
I34110042
Laporan Studi Pustaka
sebagai syarat kelulusan KPM 403
pada
Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
v
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Laporan Studi Pustaka yang disusun oleh:
Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Judul
: Nur Apriyani
: I34110042
: Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi
Perusahaan Agrowisata
dapat diterima sebagai syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada
Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains
Komunikasi Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian
Bogor.
Disetujui oleh
Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, Msi
Dosen Pembimbing
Mengetahui
Dr. Ir. Siti Amanah, MSc.
Ketua Departemen
Tanggal Pengesahan: __________________
vi
PRAKATA
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmad dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi
pustaka yang berjudul “Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan
Agrowisata” dengan baik. Laporan studi pustaka ini bertujuan untuk memenuhi syarat
kelulusan Mata Kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains Komunikasi
dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Ninuk
Purnaningsih, MSi, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, saran, dan
masukan selama penulisan studi pustaka. Ucapan terimakasih juga penulis haturkan
kepada Ibunda Enur(Nurhayati) dan Ayahanda Mukhozin yang tidak pernah lelah
memberikan dukungan dan do’a. Tidak lupa terimakasih penulis sampaikan kepada para
sahabat yang senantiasa memberikan motivasinya, keluarga kontrakan Naga, sahabat
KPM 48, dan keluarga besar KPM 48 yang selalu menemani dalam proses perkuliahan
hingga saat ini.
Semoga laporan studi pustaka ini bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, Desember 2014
Nur Apriyani
vii
DAFTAR ISI
Viii
DAFTAR GAMBAR
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1
Tujuan Penulisan
2
Kegunaan Penulisan
2
Metode Penulisan
2
3
RINGKASAN PUSTAKA
1.
Peran Public Relations terhadap Loyalitas Konsumen Indosat di Kota
Makassar (Nur, 2013)
3
2.
Strategi Pencitraan Perusahaan Agribisnis Melalui Media Virtual (Yusuf,
2011)
4
3.
Pengorganisasian Komunitas Dalam Pengembangan Agrowisata Di Desa
Wisata (Andini, 2013)
5
4.
Strategi Pengembangan Agrowisata Perkebunan Gunung Mas PTPN VIII
(Rinawan, 2014)
6
5.
Fungsi Public Relations Dalam Menjalankan Aktivitas Corporate Social
Responsibility (Sukoco, 2013)
7
6.
Analisis Empiris Pengaruh Public Relations Terhadap Citra Hero
Supermarket (Lianty dan Widayatmoko, 2011)
8
7.
Analisis Peranan Kombinasi Periklanan, Promosi Penjualan dan
Hubungan Masyarakat terhadap Permintaan Jasa Perhotelan (Sudarsono,
2009)
9
8.
Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada
Perusahaan Berbasis Agrowisata (Prafitri, 2008)
10
9.
Peranan Public Relation dalam Pembangunan Agribisnis (Marwan, 2010)
11
10. Pengembangan Agrowisata Berbasis Masyarakat pada Usahatani Terpadu
guna Meningkatkan Kesejahteraan Petani dan Keberlanjutan Sistem
Pertanian (Budiarto, Seuwarto, Mufikhati, 2013)
12
11. Pengembangan Agrowisata dengan Pendekatan CommunityBased
Tourism (Muzha, Ribawanto, Had, 2013)
13
12. Pengaruh Kualitas Layanan Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk
Loyalitas Pelanggan (Aryani & Rosinta, 2010)
14
16
ANALISIS SINTESIS
Public Relations
16
Strategi Public Relations
17
Opini Publik
18
Citra dan Loyalitas
19
Loyalitas Pelanggan
20
Eksistensi
21
22
SIMPULAN
Hasil dan Analisis
22
Kerangka Analisis
23
Pertanyaan penelitian
24
25
DAFTAR PUSTAKA
27
LAMPIRAN
30
RIWAYAT HIDUP
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Proses Pembentukan Opini Publik
Peran PR terhadap loyalitas
Kerangka Pemikiran
19
20
23
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Agrowisata merupakan salah satu bentuk wisata yang sangat cocok dan dapat
dikembangkan secara maksimal di Indonesia. Menurut Departemen Pertanian,
agrowisata merupakan salah satu bentuk usaha agribisnis agronomi yang dijadikan
sebagai objek wisata dengan tujuan memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan
hubungan usaha di bidang pertanian. Selain itu, didukung dengan SK Bersama Menteri
Pertanian dan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi No. KM
47/PW.DVM/MPPT.88 dan No. 204/KTSP/HK.050/4/189 agrowisata disebutkan
sebagai gabungan dari kegiatan budidaya pertanian dan pariwisata yang dikemas dalam
suatu paket wisata. Pengembangan agrowisata ini dapat meningkatkan sumber
pendapatan, mendukung pengembangan usaha pertanian, serta menambah edukasi
kepada pengunjung mengenai pertanian. Sebagai bentuk peningkatan sumber
pendapatan karena penghasilan yang didapatkan perusahaan tidak hanya dari hasil
produksi perusahaan saja, tetapi ditambah dengan pendapatan yang diperoleh dari biaya
yang dikeluarkan oleh pengunjung agrowisata.
Salah satu kegiatan pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai wisata agro adalah
perkebunan. Perkebunan memiliki berbagai kegiatan dari pengelolaan perkebunan
seperti proses panen hasil dan pengolahan hasil perkebunan hingga penyediaan berbagai
wahana yang dapat menambah daya tarik wisata. Salah satu contoh perkebunan yang
dijadikan sebagai wisata agro adalah perkebunan teh Tambi Wonosobo yang dikelola
oleh PT. Tambi. Perkebunan ini menyediakan pemandangan yang asri dan menarik serta
edukasi langsung dari pekerja lapang perkebunan dalam mengenal cara-cara memetik
teh hingga pengolahannya.
Dalam usaha untuk meningkatkan eksistensi perusahaan agrowisata, maka perlu
adanya citra positif yang dikembangkan untuk menarik publik. Citra positif yang
dikembangkan salah satunya ditentukan dengan adanya hubungan masyarakat (Public
Relations). Public relations meliputi berbagai program untuk mempromosikan atau
melindungi citra atau produk individual perusahaan. Dalam perusahaan public relations
juga mengamati sikap masyarakat di dalam organisasi serta mendistribusikan informasi
dan komunikasi untuk membangun itikad baik (goodwill) (Kotler, 2002).
Public Relations (PR) menurut beberapa ahli dalam international Public
Relations Association (IPRA) didefinisikan sebagai fungsi manajemen yang
direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan untuk membina saling
pengertian, simpati dan dukungan dari khalayaknya. Hubungan yang terjalin antara
khalayak dan organisasi dimaksudkan dapat saling berhubungan timbal balik, saling
percaya, sehingga tujuan kedua pihak dapat tercapai. Peran PR menjadi sebuah kunci
dari perusahaan untuk menginformasikan, mempertahankan, dan mempromosikan
perusahaan melalui ketiga peran utamanya, yakni sebagai image maker (informator),
communicator (mediator), dan back-up management (fasilitator perusahaan).
Public Relations dalam perusahaan agrowisata berbasis perkebunan memiliki
peranan penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu tujuan dari perusahaan
agrowisata adalah sebuah eksistensi perusahaan dalam dunia persaingan bisnis
agrowisata. Eksistensi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai
adanya atau keberadaan. Keberadaan yang dimaksud dalam sebuah eksistensi
perusahaan adalah kondisi perusahaan yang dapat menjalankan usahanya, meningkatkan
manajemen perusahaan, dan mampu melaksanakan tanggung jawab dan kewajibannya.
Selain itu, eksistensi juga ditentukan oleh adanya kemampuan untuk menjaga dan
meningkatkan pertumbuhan bisnis. Sebuah eksistensi perusahaan dapat terbentuk
dengan adanya peranan public relations (PR) dalam mewujudkan dan meningkatkan
2
loyalitas publik. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui peranan public
relations dalam menjaga eksistensi agrowisata
Tujuan Penelitian
Penulisan studi pustaka ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi mengenai:
(1) Peranan PR dalam membentuk citra perusahaan
(2) Identifikasi faktor-faktor pembentuk loyalitas perusahaan
(3) Strategi PR untuk membentuk citra agrowisata dan mempertahankan eksistensi
perusahaan
Kegunaan Penulisan
Penulisan studi pustaka ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
mengenai peran PR membentuk citra agrowisata dalam menjaga eksistensi perusahaan
agrowisata. Selain itu, penulisan studi pustaka ini juga diharapkan dapat membantu
penulis dalam menyusun kerangka pemikiran dan pertanyaan penelitian.
Metode Penelitian
Penulisan studi pustaka ini dilakukan dengan metode analisis data sekunder.
Data ini diperoleh dari penelitian-penelitian sebelumnya, seperti skripsis, thesis, dan
jurnal berkala yang berkaitan dengan tema studi pustaka. Bahan pustaka yang telah
dikumpulkan kemudian dipelajarim diringkas, dan dianalisis sehingga menjadi tulisan
ilmiah yang berisi tinjauan teoritis bersama analisis dan sintesisnya. Pada akhirnya,
studi pustaka ini akan menghasilkan kerangka pemikiran yang digunakan sebagai acuan
penelitian selanjutnya.
3
RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA
1. Peran Public Relations terhadap Loyalitas Konsumen Indosat di Kota Makassar
Judul
: Peran Public Relations terhadap Loyalitas Konsumen Indosat
di Kota Makassar
Tahun
: 2013
Jenis Pustaka
: Elektronik
Nama Penulis
: Emilsyah Nur
Nama Jurnal
: Jurnal Pekommas
Volume (Edisi); : Vol. 16, No. 3, Desember 2013, 163-168
hal
Alamat URL/doi : http://jurnal.kominfo.go.id/index.php/pekommas/article/view
/144
Tanggal Diunduh : 2 Oktober 2014 pukul 9.43
Penelitian dilakukan di kota Makassar dalam kurun waktu tiga bulan. Tujuan
dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimana peran PR terhadap
loyalitas pelanggan dan pengguna PT. Indosat Tbk dalam mempertahankan serta
mengembangkan jaringan telekomunikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah
dengan deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan rasionalitas. Data
diperoleh dengan melakukan observasi dan wawancara mendalam (dept interview)
dengan penarikan acak proposional. Sampel dari penelitian ini adalah Marketting
Communicator, Corporate communication, PR, dan pelanggan operator selular.
Berdasarkan hasil penelitiannya, peran PR pada PT. Indosar Tbk masih belum optimal.
PR mengalami hambatan khususnya pada bidang perluasan jaringan telekomunikasi dan
keluhan pelanggan terhadap layanan serta program baru yang belum diinformasikan
kepada para pelanggan setia PT. Indosat Tbk.
Public Relations
PR merupakan salah satu cabang dari ilmu komunikasi yang memiliki orientasi
untuk mewujudkan hubungan yang baik dan harmonis antara publik internal maupun
publik eksternal dengan pihak dari suatu perusahaan. Dalam Nur(2013), terdapat teori
PR yang diungkapkan oleh Cutlip, Center dan Gleen Brown(2006), yakni fungsi
manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan
bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau
kegagalan organisasi tersebut. Guna mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan maka
diperlukan data dan informasi yang objektif dan akurat. Hal ini dilakukan dengan
berdasarkan pada status dan citra PR dalam sebuah perusahaan yang mencakup
keyakinan, sikap, dan pendapat khalayak serta sistem dan arus informasi yang diberikan
kepada yang membutuhkan.
Dalam kasus ini, PR didefinisikan sebagai bagian yang memberikan informasi
dan komunikasi serta menjadi penghubung dalam menjalin kemitraam dengan para
pengguna jaringan PT. Indosat. Informasi yang diberikan mulai dari informasi internal
dan eksternal perusahaan sekaligus complain dari pengguna Indosat Makassar.
Loyalitas
Untuk mencapai kesuksesan organisasi, maka dibutuhkan peran PR dalam
mewujudkan dan meningkatkan kesetiaan (loyalitas) pelanggan. Loyalitas diartikan
sebagai sikap positif seorang konsumen terhadap sebuah merek dimana konsumen
memiliki keinginan kuat untuk membeli ulang merek yang sama pada saat sekarang
atau masa yang akan datang. Ukuran dari loyalitas didasarkan pada frekuensi dan
konsistensi perilkau pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Identifikasi mengenai
4
konsumen yang loyal menurut Griffin (2003) dalam Nur (2013) adalah sebagai berikut:
(a) melakukan pembelian berulang secara teratur (b) membeli antar lini produk atau
jasa, (c)Mereferensikan kepada orang lain, (d) menunjukkan kekebalan terhadap tarikan
dari pesaing
Pengaruh PR terhadap Keloyalitasan Pelanggan
Konsep PR terdiri dari eksternal loyalty dan internal costumer untuk membentuk
citra positif indosat. Eksternal Customer digambarkan sebagai bagian yang mengurus
pemakaian dan penggunaan pelanggan khusus PT Indosat dan memberikan beberapa
prioritas kemudahan dalam berlangganan dengan PT Indosat Makassar. Internal
customer merupakan bagian yang mengurus segala macam bentuk database pengguna
layanan Indosat.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat tiga kelas pelanggan sesuai dengan
keloyalitasannya yakni Gold, Silver, dan Platinum. Sedangkan dalam memberikan
informasi pada pelanggan dilakukan dengan melakukan promosi melalui billboard,
spanduk, media cetak dan elektronik dengan keunggulan produk mulai dari kebutuhan
HP hingga ipad. Indosat juga sangat memperhatikan masalah yang timbul pada
pemakainya secara cepat dan memperhatikan informasi terkini dengan layanan yang
cepat. Sarana seperti gallery indosat, media sosial dan call center diberikan untuk
pelanggan yang akan memberikan complain. Peran PR PT. Indosat di Makassar perlu
mengoptimalkan pelayanan dan informasi yang padat isi dan lengkap kepada pengguna
loyal dalam menggunakan layanan Indosat.
2. Strategi Pencitraan Perusahaan Agribisnis Melalui Media Virtual
Judul
: Strategi Pencitraan Perusahaan Agribisnis Melalui
Media Virtual
Tahun
: 2011
Jenis Pustaka
: Skripsi cetak
Nama Penulis : Rinaldy Yusuf
Penelitian pada skripsi ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi pencitraan
Plantera Fruit Paradise yang dilakukan PT. Plantera sebagai salah satu perusahaan
agribisnis di Jawa Tengah dengan produknya Plantera Fruit Paradise, mengetahui
efektivitas strategi pencitraan Plantera Fruit Paradise melalui media virtualnya dan
faktor-faktor yang berhubungan dengan keefektifan strategi pencitraan tersebut. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang
didukung dengan data kualitatif.
Strategi Public Relations
Strategi PR terletak pada cara dan kebijakan dalam mendekati kelompok publik
sehingga mereka terbuka untuk menerima pesan tersebut (Muplihah, 2005). Dalam
menjalankan strategi dan teknik manajemen PR, seorang (praktisi) PR harus memiliki
pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan transaksi dengan menjalin berbagai
hubungan yang bersifat kompleks (rumit) dan penting dalam organisasi perusahaan,
yaitu:
1. PR harus memikirkan hubungan perusahaan dengan lingkungannya sendiri
2. PR harus bekerja sesuai dengan aturan perusahaan untuk mengembangkan
pemecahan yang inovatif terhadap berbagai permasalah perusahaan
3. PR harus berpikir strategis
4. PR harus memiliki kemampuan mengukur hasil yang sudah diperoleh
5. PR harus menyatakan dengan jelas apa yang mereka ingin kerjakan, membuat
pekerjaan secara sistematik, dan mengukur suatu keberhasilan.
5
Cara PR Meningkatkan Citra Perusahaan melalui Media
Citra adalah seperangkat ide dan kesan seseorang terhadap suatu obyek tertentu.
Sikap dan tindakan seseorang terhadap suatu obyek akan ditentukan oleh citra obyek
tersebut yang menampilkan kondisi terbaiknya (Ruslan, 2003).Citra dapat diperoleh
dengan melakukan komunikasi dengan pihak eksternal yang mengharuskan PR
memiliki strategi khusus untuk mencapai pembentukan citra positif. Dalam hal ini, PR
dapat melakukannya dengan melakukan kegiatan teleconference maupun press release
atau menggunakan media.
Strategi Pencitraa Fruit Paradise melalui LPF
Strategi pencitraan Plantera Fruit Paradise melalui LPF telah cukup efektif
karena dapat meningkatkan pemahaman publik terntang Plantera, meningkatkan
perasaan suka terhadap Plantera, serta mendorong responden untuk mengunjungi
Plantera. Strategi pencitraan melalui LPF juga ditemukan berhubungan dengan
efektivitas strategi pencitraan Plantera Fruit Paradise melalui LPF yaitu pada aspek
afeksi dan aspek konasi untuk kedua kelompok responden.
3. Pengorganisasian Komunitas Dalam Pengembangan Agrowisata Di Desa
Wisata
Judul
Tahun
Jenis Pustaka
Nama Penulis
Nama Jurnal
Volume (Edisi); hal
Alamat URL/doi
Tanggal Diunduh
: Pengorganisasian Komunitas Dalam Pengembangan
Agrowisata Di Desa Wisata
: 2013
: Elektronik
: Nurulitha Andini
: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
: Vol. 24, Desember 2013, pp: 173-188
: http://www.sappk.itb.ac.id/jpwk/wpcontent/uploads/2014/02/Jurnal-2-Nurulitha.pdf
: 2 Oktober 2014 pukul 05.15
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengorganisasian komunitas yang
terjadi dalam pengembangan agrowisata di Desa Wisata Kembangarum. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kulaitatif dan metode kuantitatif dengan
pendekatan single case study.
Pengembangan Agrowisata Berbasis Masyarakat
Agrowisata berbasis masyarakat dilakukan dengan anggota masyarakat
melakukan organisasi diri dan mengoperasikan bisnis agrowisata sesuai dengan aturanaturan dan pembagian tugas dan kewenangan yang telah mereka sepakati sebelumnya.
Terdapat beberapa aspek kunci dalam pengembangan agrowisata berbasis masyarakat
menurut Saridarmini (2011), yakni pengelolaan agrowisata, local ownership, homestay
sebagai sarana akomodasi, pemandu orang setempat, pengelolaan dan pemeliharaan
menjadi tanggung jawab masyarakat, keberlanjutan dari sisi sosial dan lingkungan,
prisnsip daya dukung lingkungan diperhatikan, teknologi ramah lingkungan, dan
ecotourism conservancies.
Pengorganisasian Komunitas dalam pengembangan Kawasan Agrowisata
Proses pengorganisasian komunitas dilakukan dengan tindak bersama yang
bertujuan untuk membangun kapasitas untuk menciptakan perubahan dan
pembangunan. Pada penelitian ini, terdapat tujuh tahapan proses pengorganisasian
komunitas yakni: (1)integrasi, (2)pemetaan isu, permasalahan, dan potensi komunitas
6
terkait agrowisata, (3)merancang tindakan-tindakan bersama, (4)implementasi kegiatan
pengembangan agrowisata, (5)monitoring dan evaluasi (6)refleksi, dan (7)feedback.
4. Strategi Pengembangan Agrowisata Perkebunan Gunung Mas PTPN VIII
Judul
: Strategi Pengembangan Agrowisata Perkebunan
Gunung Mas PTPN VIII
Tahun
: 2014
Jenis Pustaka
: Elektronik
Nama Penulis
: Ria Rinawan
Nama Jurnal
: Agric. Sco. J
Volume (Edisi); hal
: Vol. I No. 4 24, 9 Oktober 2014 , pp: 18-27
Alamat URL/doi
: http://jurnal.unpad.ac.id/jurnalfaperta/article/view/4497
Tanggal Diunduh
: 5 November 2014 pukul 05.15
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dan penilaian
pengunjung, mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, dan merumuskan alternatif
strategi pengembangan usaha agrowisata Perkebunan Gunung Mas PTPN VIII. Metode
yang digunakan adalah desain penaelitian kualitatif dengan teknik studi kasus. Sumber
data yang digunakan dalam penelitian diperoleh dengan teknik purposive sampling dan
conveience sampling. Analisis data pada penelitian ini dilakukan secara tabulasi silang
dengan menggunakan program SPSS.
Karakteristik dan Penilaian Pengunjung
Karakteristik pengunjung dalam penelitian ini dinilai dari beberapa aspek, yakni
jumlah pengunjung berdaarkan jenis kelamin, kelompok usia, pendidikan, pendapatan,
tujuan pengunjung untuk berkunjung, wilayah asal pengunjung, dan loyalitas
pengunjung, Dalam analisis penilaian pengunjung, terbagi menjadi delapan aspek
penilaian. Kedelapan penilaian pengunjung difokuskan pada beberapa aspek, yakni:
(1)produk dari agrowisata, (2)tarif yang dikeluarkan, (3)lokasi wisata, (4)kegiatan
promosi, (5)pelayanan yang diberikan agrowisata, (6) fasilitas agrowisata, (7)bauran
pemasaran, (8)desain dan tata letak fasilitas.
Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal
Dalam penelitian ini, faktor internal dibagi atas kekuatan dan kelemahan dari
beberapa indikator faktornya dan faktor eksternal dibagi atas faktor peluang dan
ancaman. Faktor internal dalam penelitian ini terdiri dari sumber daya manusia,
pemasaran, keuangan/akuntasi, produksi/operasi, penelitian/operasi, penelitian dan
pengembangan, dan sistem informasi manajemen. Sedangkan indikator faktor eksternal
adalah ekonomi; sosial, budaya, demografi, dan lingkungan; politik,pemerintah,dan
hukum; teknologi; pesaing dalam industri; dan ancaman pendatang baru. Faktor-faktor
tersebut mempengaruhi strategi pengembangan agrowisata PTPN VIII. Adapun strategi
yang kemudian dilakukan adalah strategi intensif dan integrasi. Strategi intensif
dilakukan dengan strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan
produk wisata. Sedangkan strategi integrasi terbagi atas integrasi ke depan, ke belakang,
dan horizontal. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa untuk mencapai tujuan
perusahaan diperlukan strategi pengembangan agrowisata yang sesuai dengan kondisi
internal dan eksternalnya.
7
5. Fungsi Public Relations Dalam Menjalankan Aktivitas Corporate Social
Responsibility
Judul
: Fungsi Public Relations Dalam Menjalankan
Aktivitas Corporate Social Responsibility
Tahun
: 2013
Jenis Pustaka
: Elektronik
Nama Penulis
: Iwan Sukoco
Nama Jurnal
: Jurnal Dinamika Manajemen
Volume (Edisi); hal
: Vol. 4, No. 2, 2013, pp:192-203
Alamat URL/doi
: http://journal.unnes.ac.id/nja/index.php/jdm
Tanggal Diunduh
: 2 Oktober 2014 pukul 09.03
Penelitian ini mengkaji tentang fungsi PR yang terlibat dalam aktivitas
pelaksanaan, pembinaan, sosialisasi dan promosi serta aktivitas CSR guna menunjang
pencapaian tujuan perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus.
Public Relations
Menurut Gruning et al. (2006) PR ditempatkan sebagai fungsi pendukung
pemasaran yang membantu pemasaran melalui publisitas media atau dengan
mengkombinasikan bersama iklan untuk mendukung program komunikasi pemasaran
terpadu, dan publik dapat dipersuasi dan dikendalikan melalui pesan. Asumsi yang
kemudian muncul adalah PR bekerja untuk membangun image atau citra organisasi
atau perusahaan. Grunig dan Hunt(1984) memperkenalkan empat model dalam
perkembangan praktek PR yakni press agentry/publicity model, public information
model, two way asymmetric model, dan two way symmetric model.
Fungsi PR pada CSR
Mengacu pada pendapat Grunig, maka model kegiatan PR dalam mengkomunikasikan CSR Program Kemitraan PT. Telkom adalah the two way symmetrical
model dimana publik digambarkan respek dan memberikan sesuatu yang penting
sebagai gambaran organisasi yang mendukung pekerjaan PR. Motif kegiatan CSR PT.
Telkom melalui Program Kemitraan, awalnya kegiatan CSR merupakan pemenuhan
kewajiban dari berbagai aturan yang ditetapkan, namun kemudian berkembang menjadi
kesadaran bisnis, artinya CSR dapat menjadi investasi sosial dan investasi bisnis.
Sebagai investasi sosial artinya dengan membantu masyarakat, perusahaan akan
mendapat dukungan dan kepercayaan masyarakat, serta citra perusahaan menjadi lebih
baik. PR terlibat dalam aktivitas pelaksanaan, pembinaan, sosialisasi dan promosi CSR
PT. Telkom. Fungsi ini bersinergi dengan aktivitas CSR untuk menunjang pencapaian
tujuan perusahaan. Adapun dalam struktur organisasinya PR dan Unit CDC masingmasing berdiri sendiri namun dalam melaksanakan aktivitas CSR keduanya saling
bersinergi untuk mencapai tujuan perusahaan yang lebih baik. Unit CDC melaksanakan
kegiatan CSR Program Kemitraan dengan aktivitas PR sebagai teknik komunikasi, yaitu
dengan melakukan komunikasi dua arah timbal balik dengan para aktor yang terlibat.
Disisi lain penggunaan manipulasi simbol yang tepat dan konstruksi makna yang cenderung bersifat homophilius yang mendorong CSR dapat diterima baik oleh para aktor
yang terlibat. Adapun proses komunikasi dalam program kemitraan PT. Telkom
meliputi konteks komunikasi personal, komunikasi kelompok, komunikasi publik,
komunikasi organisasi, dan komunikasi massa. Implikasi praktis kegiatan komunikasi
program kemitraan PT. Telkom perlu ditingkatkan, guna meningkatkan popularitas
program CSR dan menularkan aktivitas yang positif ini kepada perusahaan-perusahaan
lain yang belum melaksanakan CSR. Misalnya dengan melakukan berbagai promosi
kegiatan dan keberhasilan-keberhasilan program kemitraan melalui iklan dan publicity.
8
6. Analisis Empiris Pengaruh Public Relations Terhadap Citra Hero
Supermarket
D
Judul
: Analisis Empiris Pengaruh Public Relations
alam
Terhadap Citra Hero Supermarket
tulisan
Tahun
: 2011
ilmiah
Jenis Pustaka
: Elektronik
ini,
: Yumei Lianty, Widayatmoko
penulis Nama Penulis
Nama Jurnal
: Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanegara
mema
: Tahun ke III , No. 01, 2011
parkan Volume (Edisi); hal
Alamat URL/doi
: www.mediafire.com/download/ngf3hy1fjy2meah/
tentan
ANALISIS+EMPIRIS+PENGARUH+PUBLIC+
g
RELATIONS+TERHADAP+CITRA+HERO+SU
kebera
PERMARKET.pdf
daan
Tanggal Diunduh
: 2 Oktober 2014 pukul 9.43
pasar
ritel modern yang semakin berkembang pesat dan sedang menghadapi persaingan pasar.
Hal tersebut kemudian membangkitkan kesadaran perusahaan untuk meningkatkan
pembentukan citra positif masyarakat. Dalam penelitian ini fokus kepada kasus Hero
Supermarket yang citra perusahaannya tidak secemerlang dulu di mata konsumen.
Variabel independent (x) yang digunakan adalah PR dan variabel dependent (y) adalah
citra.
Public Relations
Konsep PR dalam penelitian ini disebutkan sebagai kegiatan komunikasi dua
arah secara timbal balik antara suatu organisasi dengan publiknya. Pada dasarnya,
komunikasi dua arah ini bisa dilakukan oleh siapa saja, dan setiap orang bisa berperan
menjadi PR. Apabila dikaitkan dengan PR dalam sebuah perusahaan atau dalam kasus
ini pasar ritel Hero Supermarket Jakarta, maka komunikasi tidak dilakukan kepada
karyawan saja, tetapi juga kepada public yang pada akhirnya akan membentuk citra
perusahaan. Jadi, PR melakukan komunikasi internal dan eksternal guna mengeratkan
hubungan dengan orang-orang di luar badan hukum atau instansi sehingga terbentuk
opini publik yang favorable dan pendapat yang positif atau negatif.
Dalam kasus Hero Supermarket ini, pengaruh PR terhadap citra PT. Hero
Supermarket ditinjau dari empat peran PR, yakni; (1) Penasehat Ahli (Expert
Prescriber), (2) Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator), (3) Fasilitator
Pemecahan Masalah (Problem Solving Process Fasilitator), (4) Teknisi Komunikasi
(Communication Technician).
Pengaruh Public Relations Terhadap Citra Perusahaan
Citra sebuah perusahaan terbentuk karena adanya pelayanan PR terhadap publik,
beberapa indikatornya adalah (1)ketersediaan turut memikul tanggung jawab sosial,
(2)inovatif, (3)siap membantu, dan (4)bervariasi dalam produk. Pengaruh citra yang
baik tidaklah terlepas dari adanya persaingan dari perusahaan lain, dalam hal ini adalah
bisnis ritel minimarket, supermarket ataupun ritel lainnya yang sekelas dengan
Hypermarket. Oleh karena itu, PR memiliki pengaruh terhadap citra PT Hero
Supermarket, Tbk dalam hal meningkatkan kegiatan-kegiatan PR yang bertujuan agar
konsumen semakin mempunyai citra yang baik.
7. Analisis Peranan Kombinasi Periklanan, Promosi Penjualan dan Hubungan
Masyarakat terhadap Permintaan Jasa Perhotelan
Judul
: Analisis Peranan Kombinasi Periklanan, Promosi
9
Tahun
Jenis Pustaka
Nama Penulis
Nama Jurnal
Volume (Edisi); hal
Alamat URL/doi
:
:
:
:
:
:
Tanggal Diunduh
:
Penjualan dan Hubungan Masyarakat terhadap
Permintaan Jasa Perhotelan
2009
Elektronik
Bambang Sudarsono
Jurnal NeO-Bis
Vol 3 , No. 1, Juli 2009; hal:40-56
download1074.mediafire.com/u2idci1kb6pg/c2l07w8ii
m4bf03/ANALISIS+PERANAN+KOMBINASI+PER
IKLANAN%2C+PROMOSI+PENJUALAN+DAN+H
UBUNGAN+MASYARAKAT+TERHADAP+PERM
INTAAN+JASA+HOTEL.pdf
2 Oktober 2014 pukul 9.46
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan penerapan kombinasi
periklanan, promosi penjualan dan hubungan masyarakat, mempengaruhi volume
penjualan. Variabel dependent dari penelitian ini adalah volume penjualan, sedangkan
variabel independentnya adalah humas, promosi, dan iklan.
PR bagian dari bentuk Promosi
Dalam penenlitian ini disebutkan ada beberapa kegiatan promosi yang disebut
dengan promotional mix (Tciptono, 1995), yaitu : (1) Advertising; merupakan bentuk
dari komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau
keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa
menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk membeli. (2) Personal
selling: presentasi iklan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih
yang ditujukan untuk menciptakan penjualan dengan interaksi langsung. (3) Publisitas:
pendorongan permintaan secara non pribadi untuk satu produk, jasa, atau ide dengan
menggunakan berita komersial di dalam media massa dan sponsor yang tidak dibebani
sejumlah pembayaran secara langsung. (4) Sales Promotion; kegiatan pemasaran yang
dilakukan untuk merangsang pembelian atau penjualan produk.(5) Public Relation;
upaya komunikasi menyeluruh dari suatu organisasi untuk mempengaruhi persepsi,
opini, keyakinan dan sikap berbagai kelompok terhadap organisasi tersebut. Kegiatankegiatan public relation meliputi: (1)press relation: memberikan informasi yang pantas
dimuat di surat kabar untuk menarik perhatian publik; (2)product publicit: upaya untuk
mempublikasikan produk-produk tertentu; (3)corporate communication: mencakup
10
komunikasi internal dan eksternal serta mempromosikan pemahaman tentang
organisasi; (4) lobbying: usaha untuk bekerja sama dengan membuat undang-undang
dan pejabat pemerintah sehingga perusahaan mendapat informasi-informasi penting
yang berharga; (5) conselling: memberikan saran dan pendapat kepada manajemen
mengenai masalah yang berkaitan dengan publik dan mengenai posisi dan citra
perusahaan; dan (6) direct marketting: sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang
memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menunjukkan respon yang terukur
atau transaksi di manapun.
Kombinasi Periklanan, Promosi Penjualan dan Hubungan Masyarakat terhadap
Volume Penjualan
Pada penelitian ini pelaksanaan humas yang dilakukan hotel Kusuma Agrowisata
bergantung pada penggunaan layanan telepon yang dapat membengkakkan anggaran
perusahaan. Melihat hal tersebut maka perlu adanya penekanan pada staf yang
berhubungan dengan humas untuk meningkatkan konsistensi diri pada masing-masing
staf dan loyalitas pada perusahaan. Selain humas yang perlu untuk ditekankan, iklan
yang memiliki fungsi untuk memberikan ajakan kepada calon komsumen memerlukan
cara-cara kreatif dalam pemenuhan kebijakan promosi dan periklananan. Melalui
beberapa periklanan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat, hotel kusuma
agrowisata dapat meningkatkan volume penjualan melalui kebijakan yang efektif dan
efisien.
8. Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada
Perusahaan Berbasis Agrowisata
Judul
: Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi
Perusahaan pada Perusahaan berbasis agrowisata
: 2008
Tahun
: Skripsi cetak
Jenis Pustaka
: Refi Prafitri
Nama Penulis
P
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang peranan PR
dalam menjaga eksistensinya di tengah persaingan yang kompetitif. Secara lebih dalam,
penelitian ini memaparkan mengenai analisis posisi PR dalam struktur organisasi KWP
serta mengidentifikasi kegiatan-kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh PR
KWP, menganalisis pengaruh dari kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh
PR pada perusahaan akan mempengaruhi keberlanjutan perusahaan.Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitaif dan kualitatif dengan
menggunakan data primer dan data kualitatif. Data kualitatif diperoleh dengan
melakukan wawancara mendalam terhadap responden.
Eksistensi Perusahaan
Eksistensi didefinisikan sebagai adanya atau keberadaan akan sesuatu hal yang
dalam kajian ini adalah perusahaan. Keberadaan yang dimaksudkan adalah ketika
perusahaan dapat menjalankan usahanya, meningkatkan manajemen perusahaan, dan
mampu melaksanakan kewajibannya.
Agrowisata
11
Agrowisata atau wisata pertanian merupakan penggabungan antara wisata
dengan aktifitas pertanian. Agrowisata adalah melakukan wisata ke daerah pertanian
dalam arti luas, yakni mencakup pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, peternakan,
dan perikanan. Sedangkan secara resmi definisi agrowisata yang diuraikan dalam SKB
Menteri Pertanian dan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No. KM.
47/PW.DOW/MPPT-89 dan No. 204/KPTS/HK/050/4/1989, bahwa agrowisata adalah
sesuatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro sebagai obyek
wisata dengan tujuan memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan usaha di
bidang agro.
Peranan PR dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran PR dalam menyelenggarakan
kegiatan komunikasi perusahaan baik secara internal maupun eksternal dapat dilakukan
dengan baik sehingga dapat menciptakan eksistensi perusahaan dengan baik. Eksistensi
perusahaan ditandai dengan meningkatnya produktivitas perusahaan dalam hal
peningkatan fasilitas, keuntungan, pelayanan, dan target pengunjung yang selalu dapat
dipenuhi. Beberapa peran yang dilakukan oleh PR dalam usaha menjaga eksistensi
perusahaan pada Kebun Wisata Pasirmukti ini adalah dengan melakukan peran sebagai
berikut: (1)komunikator melalui kegiatan press release dan motivasi karyawan.
(2)fasilitator dengan melakukan promosi melalui media massa dan Customer
Relationship Management. (3)informator dengan senantiasa meng-update informasi
kepada karyawan mengenai kebijakan perusahaan, tugas masing-masing karyawan dan
target jumlah pengunjung. Selain untuk menjaga eksistensi, PR melalui ketiga perannya
bertanggungjawab terhadap keberlanjutan perusahaan yang ditandai dengan dengan
terciptanya kepercayaan publik.
9. Peranan Public Relation dalam Pembangunan Agribisnis
Judul
Tahun
Jenis Pustaka
Nama Penulis
Nama Jurnal
Volume (Edisi); hal
Alamat URL/doi
: Peranan Public Relation dalam Pembangunan
Agribisnis
: 2010
: Elektronik
: Marwan
: Jurnal Market
: Vol. 16, Juli 2010, pp: 77-84
: http://agribisnis.umm.ac.id/id/umm-news-2491-peranpublic-relation-dalam-pembangunan-agribisnis.html
Tanggal Diunduh
: 15 Oktober 2014 pukul 7.44
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembangunan
sistem agribisnis di Indonesia dan peranan public relations. Metode penulisan dari
penelitian ini menggunakan metode library research dengan tujuan untuk mengetahui
bagaimana pembangunan agribisnis di Indonesia dan peranan public relation.
Peranan Public Relations dalam Agribisnis
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa agribisnis adalah strategi pembangunan
yang mengintegrasikan pembangunan pertanian dengan pembangunan sektor hulu dan
hilir serta sektor jasa lainnya. Sistem usaha agribisnis dilakukan oleh stakeholder
agribisnis dengan pelaku utama pembangun agribisnis dan pemerintah sebagai
fasilitator, regulator, dan promotor pembangunan. Sedangkan public relation berperan
dalam membangun citra positif atau good image baik bagi pembangunan agribisnis,
12
perusahaan, dan produk agribisnis. Dalam kajian ini, selain berfungsi membangun good
image juga berperan sebagai opinion-maker yang diperlukan untuk memasyarakatkan
paradigma baru seperti pembangunan agribisnis. Meskipun demikian, PR agribisnis
Indonesia dituliskan agar mampu memberikan bukti empiris melalui SPR (Scientic PR)
yang pada akhirnya akan berperan untuk mendesiminasi atribut-atribut produk yang
bersangkutan pada konsumen.
10. Pengembangan Agrowisata Berbasis Masyarakat pada Usahatani Terpadu
guna Meningkatkan Kesejahteraan pada Usahatani Terpadu guna
Meningkatkan Kesejahteraan Petani dan Keberlanjutan Sistem Pertanian
Judul
: Pengembangan Agrowisata Berbasis Masyarakat pada
Usahatani Terpadu guna Meningkatkan Kesejahteraan pada
Usahatani Terpadu guna Meningkatkan Kesejahteraan
Petani dan Keberlanjutan Sistem Pertanian
Tahun
: 2013
Jenis Pustaka
: Elektronik
Nama Penulis
: Tati Budiarti, Suwarto, Istiqlaliyah Muflikhati
Nama Jurnal
: Jurnal Ilmu Pertanian
Volume (Edisi); hal : Vol. 18 No.3, Desember 2013 pp: 200-207
Alamat URL/doi
: http://lppm.ipb.ac.id/index.php?option=co
m_content&view=article&id=3523&Item
id=111
Tanggal Diunduh
:
18 esember 2014 pukul 7.44
Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang menentukan
pengembangan agrowisata, mengetahui sistem usaha tani sebagai pendukung agrowisata
berbasis masyarakat, dan perumusan model pengembangan agrowisata yang
berkelanjutan. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei
langsung melalui observasi dan wawancara mendalam. Adapun hasil dari penelitian ini
adalah potensi agrowisata yang dimiliki oleh Desa Cikahuripan dan Desa Cihideung
perlu diadakan pengembangan dengan melalui beberapa tahapan, sehingga dapat
menciptakan agrowisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan.
Potensi Agrowisata
Agrowisata didefinisikan sebagai perjalanan wisata yang memanfaatkan lokasi
atau sektor pertanian mulai dari awal produksi hingga diperoleh produk pertanian.
Selain hal itu, agrowisata dimaksudkan sebagai sarana untuk memberikan edukasi
mengenai pentingnya pelestarian sumberdaya lahan pertanian. Adapun potensi
agrowisata dapat dimiliki oleh sebuah pedesaan dengan kepemilikan budaya pertanian
yang masih melekat erat pada kehidupan masyarakatnya. Menurut Subowo (2002)
dalam Budiarti, Suwarto, Muflikhati (2013), pengembangan kegiatan agrowisata dapat
melestarikan sumber daya, melestarikan kearifan dan teknologi lokal, dan meningkatkan
pendapatan petani atau masyarakat sekitar agrowisata. Berdasarkan hal tersebut,
penelitian ini menemukan ada beberapa hal yang merupakan potensi agrowisata, yakni
(1) obyek agrowisata, (2) budaya pertanian yang khas, (3) sarana dan prasarana, (4)
dukungan masyarakat, (5) peningkatan kapasitas SDM, komuni-tas, dan
kelembagaannya, (6) program agrowisata, (7) kelembagaan yang mendukung/mengelola
13
program agrowisata, (8) pelayanan untuk kegiatan agrowisata, (9) dukungan pemerintah
dan pihak terkait, serta (10) jalinan kerja sama dengan pihak terkait.
Agrowisata Berbasis Masyarakat
Agrowisata berbasis masyarakat merupakan konsep yang menjadi nilai positif
pada masyarakat, sehingga masyarakat berkeinginan untuk mengembangkan
pertaninannya melalui nilai tambah yang diperoleh. Faktor pendukung berkembangnya
agrowisata berbasis masyarakat adalah adanya konsep keberlanjutan yang dalam
penelitian ini disebut sebagai faktor penting dalam pengelolaan sektor pertanian.
Keberlanjutan agrowisata dinilai melalui segi ekologis, sosial, dan spiritual yang ada
pada masyarakat. Selain konsep keberlanjutan, penelitian ini juga menyebutkan bahwa
untuk tercapainya sebuah objek pariwisata perlu adanya peningkatan kapasitas SDM,
perbaikan konservasi sumberdaya, pengembangan seni dan budaya, peningkatan potensi
objek wisata yang dapat ditawarkan, serta adanya promosi program wisata.
11. Pengembangan Agrowisata dengan Pendekatan CommunityBased Tourism
Judul
: Pengembangan
Agrowisata
dengan
Pendekatan
CommunityBased Tourism
Tahun
: 2013
Jenis Pustaka
: Elektronik
Nama Penulis
: Vianda Kushardianti Muzha, Heru Ribawanto, Minto Had
Nama Jurnal
: Jurnal Administrasi Publik
Volume (Edisi); hal : Vol. 1 No.3, Desember 2013 pp: 133-141
Alamat URL/doi
: http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/ja
p/article/view/81
Tanggal Diunduh
: 18 Desember 2014 pukul 7.55
Penelitian ini mengusung konsep agrowisata dan comunity based tourism
sebagai pendekatan terhadap pengembangan masyarakat setempat. Tujuan dari
penulisan jurnal ini adalah mengetahui dan menganalisis pengembangan agrowisata di
Kota Batu dengan menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat berbasis
pariwisata. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif
yang menghasilkan data deskriptif. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa
program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Dinas Pariwisata berjalan secara
optimal dengan pelibatan masyarakat dalam proses pengembangan agrowisata.
Comunity Based Tourism
Pendekatan ini merupakan salah satu bentuk strategi pemberdayaan masyarakat
melalui pengembangan pariwisata. Proses peemberdayaan ini dimulai dengan
menempatkan masyarakat sebagai pihak utama atau pusat pengembangan (people or
comunity centered development). Pelatihan terhadap masyarakat dilakukan untuk
mengembangkan potensi sumberdaya manusia yang diharapkan dapat membuat
perencanaan tersendiri terhadap agrowisata (dalam penelitian agrowisata yang
disebutkan adalah dalam bentuk desa wisata). Dalam proses pelatihan, masyarakat ikut
berpatisipasi dalam membuat perencaan pengembangan agowisata. Selain proses
perencanaan pengembangan agrowisata, hal penting lainnya dalam pengembangan
agrowisata adalah kegiatan promosi yang dipengaruhi oleh target peningkatan
komoditas pariwisata dan mendorong tumbuhnya partnership (kemitraan).
Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Agrowisata
Dalam pengembangan agrowisata, terdapat faktor pendukung dan penghambat.
Keduanya mempengaruhi keberadaan sebuah agrowisata dan kepercayaan wisatawan
terhadap agrowisata. Adapun faktor pendukung pengembangan agrowisata menurut
14
penelitian ini terdiri dari faktor pendukung internal dan eksternal. Faktor pendukung
internal terdiri dari letak geografis, kondisi iklim, dan transportasi. Sedangkan faktor
pendukung eksternalnya adalah keramahtamahan penduduk dan keamanan. Faktor
penghambat dalam pengembangan agrowisata dalam penelitian ini juga terdiri dari
faktor penghambat internal dan eksternal. Faktor penghambat internal mengacu pada
rendanya kemampuan dan keterbatasan wawasan masyarakat dalam hal kepariwisataan.
Dalam hal ini berarti SDM yang belum memadai dapat menghambat berlangsungnya
sebuah agrowisata. Faktor penghambat eksternal dari pengembangan agrowisata adalah
belum mantapnya koordinasi kebijakan antara pemerintah dengan masyarakat, dan
lemahnya kekuatan hukum.
12. Pengaruh Kualitas Layanan Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk
Loyalitas Pelanggan
Judul
: Pengaruh Kualitas Layanan Kepuasan Pelanggan dalam
Membentuk Loyalitas Pelanggan
Tahun
: 2010
Jenis Pustaka
: Elektronik
Nama Penulis
: Dwi Aryani dan Febrina Rosinta
Nama Jurnal
: Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi
Volume (Edisi); : Vol. 17 No.2, Mei-Agustus 2010 pp: 114-126
hal
Alamat URL/doi : http://journal.ui.ac.id/index.php/jbb/article/view/632/617
Tanggal Diunduh : 18 Desember 2014 pukul 7.30
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana kualitas
pelayanan mempengaruhi kepuasaan pelanggan dalam membentuk loyalitas pelanggan.
Penelitian ini dilakukan dengan berdasarkan hipotesis yang dilakukan pada penelitian
sebelumnya, yakni (1)terdapat pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan,
(2)terdapat pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan, dan (3)terdapat
pengaruh kepuasaan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan. Metode penelitian dari
penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan
data primer dan data sekunder. Adapun penarikan sampel dilakukan dengan metode non
probability sampling yakni mengambil responden yang memiliki peluang atau
kesempayan yang sama unyuk dipilih sebagai sampel.
Loyalitas pelanggan
Loyalitas pelanggan didefinisikan oleh Caruana (2002) dalam Aryani dan
Rosinta (2010) sebagai bagian terpenting pada pengulangan pembelian pada pelanggan.
Lebih jauh disebutkan bahwa kunci dari loyalitas pelanggan adalah adanya kepuasan
pelanggan. Menurut Fornell (1992) dalam Aryani dan Rosinta (2010), kepuasan
pelanggan yang tinggi, yakni selain dapat meningkatkan loyalitas pelanggan tapi juga
dapat mencegah terjadinya perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas pelanggan
terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi
yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas iklan,
dan meningkatkan reputasi bisnis. Selain kepuasaan pelanggan, kualitas layanan juga
disebutkan sebagai kunci yang mempengaruhi loyalitas. Loyalitas pelanggan dalam
penelitian ini memiliki lima indikator yang sebelumnya dijelaskan oleh Gremler &
Brown (1996), yakni: (1)pelanggan mengatakan hal positif tentang perusahaan,
(2)memberikan rekomendasi kepada pihak lain tentang perusahaan, (3)jarang
melakukan peralihan kepada perusahaan lain (dalam penelitian ini adalah peralihan ke
15
restoran cepat saji lainnya selain KFC), (4)perusahaan meruapakn pilihan pertama ingin
dikunjungi, dan (5)percaya bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan yang terbaik.
Pengaruh Kualitas Layanan terhadap kepuasan pelanggan
Dalam penelitian ini kualitas layanan diukur dengan menggunkan lima indikator
yakni secara berurutan reliability, responsiveness,assurance, empathy,dan
tangibility.Dalam pengolahan data terdapat tiga hubungan yang dikonstruksikan yakni
kepuasaan pelanggan dengan kualitas layanan, kepuasaan pelanggan dengan loyalitas,
dan loyalitas dengan kepuasan pelanggan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada
hubungan yang erat dan memiliki hubungan yang searah terhadap ketiga konstruk yang
telah dibuat. Hubungan paling kuat adalah pada korelasi antara kepuasaan pelanggan
terhadap loyalitas. Melalui uji hipotesis, ditemukan bahwa kualitas layanan KFC
memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap kepuasaan pelanggan. Semakin tinggin
kualitas layanan KFC maka akan semakin tinggi pula kepuasan yang diterima oleh
pelanggan. Untuk itu, kualitas layanan menjadi variabel penting untuk menciptakan
kepuasan pelanggan. Simpulan dari penilitian ini merujuk pada loyalitas pelanggan
merupakan kunci agar perusahan tetap eksis.
16
ANALISIS DAN SINTESIS
Public relations merupakan salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan untuk
membentuk suatu pendapat dari beberapa individu yang kemudian terakumulasi
menjadi opini publik dan bermuara pada pembentukan citra positif suatu perusahaan.
Agrowisata juga meruapakan salah satu perusahaan yang perlu meningkatkan citra
positif dan eksistensinya dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Untuk
melihat peran pubic relations dalam membentuk citra dan mempertahankan
eksistensinya, maka perlu adanya pemahaman mengenai beberapa hal berikut: (1)
PR/hubungan masyarakat;(2)loyalitas; (3)citra; (4)eksistensi.
Public Relations
Public realtions merupakan salah satu bentuk dari komunikasi. Pada prinsipnya,
komunikasi adalah aktivitas timbal balik antara komunikan dan komunikator untuk
menyampaikan pesan dengan tujuan dapat diperoleh kesamaan maksud, persepsi, dan
pandangan. Komunikasi dapat berlangsung secara personal, kelompok, dan melalui
media massa.
Definisi Public Relations dikemukakan oleh banyak ahli dalam beberapa versi.
Secara sederhana PR merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu organisasi
untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai kelompok terhadap
organisasi tersebut. Sedangkan menurut Nur(2013) dalam jurnalnya menyebutkan
bahwa public relation merupakan salah satu cabang dari ilmu komunikasi yang
berorentasi untuk mewujudkan hubungan yang baik dan harmonis antara publik internal
maupun eksternal menjadi sasaran utama dalam mewujudkan jalinan hubungan tersebut.
Ringkasnya, PR adalah jembatan yang menghubungkan perusahaan dan publik untuk
mewujudkan keuntungan yang sama diantara kedua belah pihak.
Pengertian lain mengenai PR disampaikan oleh kesepakatan beberapa ahli dalam
international Public Relations Association (IPRA) menyatakan bahwa PR adalah fungsi
manajemen yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan untuk
membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari khalayaknya. Hubungan yang
terjalin antara khalayak dan organisasi dimaksudnkan dapat saling berhubungan timbal
balik, saling percaya, sehingga tujuan kedua pihak dapat tercapai.
Menurut Gruning et al. dalam Sukoco (2011) PR ditempatkan sebagai fungsi
pendukung pemasaran yang membantu pemasaran melalui publisitas media atau dengan
mengkombinasikan bersama iklan untuk mendukung program komunikasi pemasaran
terpadu, dan publik dapat dipersuasi dan dikendalikan melalui pesan. Asumsi yang
kemudian muncul adalah pubic relations bekerja untuk membangun image atau citra
organisasi atau perusahaan. Grunig dan Hunt(1984) memperkenalkan empat model
komunikasi yang diterapkan dalam perkembangan praktek PR yakni sebagai berikut :
1. Press agentry/publicity model,
Model komunikasi PR dimana informasi bergerak satu arah (one-way
communication) dari organisasi kepada publiknya. Dalam model ini, PR lebih
banyak melakukan propaganda dan kampanye untuk tujuan publisitas yang
menguntungkan sepihak.
2. Public information model,
Model komunikasi ini memiliki prinsip yang sama dengan model pertama, yakni
komunikasi satu arah yang bertujuan memberikan informasi tanpa
mementingkan persuasif.
3. Two way asymmetric model
17
Komunikasi berperan untuk mengumpulkan informasi tentang publik untuk
pengambilan keputusan manajemen, namun pesan organisasi lebih banyak
berusaha agar publik beradaptasi dengan organisasi.
4. Two way symmetric model
Model ini komunikasi sudah terjadi secara timbal balik, organisasi dan publik
berupaya untuk mengadaptasikan dirinya untuk kepentingan bersama.
Peran Utama Public Relations (Humas)
Humas merupakan bagian keseluruhan kegiatan bisnis perusahaan seperti fungsi
perencanaa, finance, produksi, dan marketing. Humas dapat berfungsi secara efektif
apabila kegiatannya dikaitkan dengan kualitas product, customer service dan corporate
identity. Selain hal tersebut, humas memiliki peran dan fungsi utama sebagai berikut:
1. Image maker; menciptakan, memelihara dan meningkatkan citra positif.
2. Communicator/Mediator; melaksanakan kegiatan komunikasi dua arah bagi
stakeholders lembaga yang berdimensi vertikal, horizontal, internal dan
eksternal, sehingga terbina hubungan yang harmonis/ serasi antara organisasi
dan publiknya.
3. Back-up management; memberikan dukungan dan menunjang kegiatan setiap
departemen dalam perusahaan untuk mencapai misi atau sasarannya.
Selain memiliki peran utamanya, dalam penelitian Wijatmoko dan Lianty (2011) I juga
memiliki peran lainnya, yakni:
1) Penasehat Ahli (Expert Prescriber) yang memiliki otoritas untuk menentukan
bagaimana cara mengerjakan segala sesuatu untuk mencapai tujuannya.
2) Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator) yang mengutamakan halhal mengenai kejelasan informasi, penyampaian informasi, bahasa yang
digunakan, sikap dalam penyampaian informasi, penanggapan keluhan,
keefektifan pelayanan, upaya komunikasi, dan kelengkapan penjelasan yang
dilakukan dalam membina hubungan dengan konsumen.
3) Fasilitator Pemecahan Masalah (Problem Solving Process Fasilitator) yang
meliputi hubungan dengan tim manajemen, cara pengambilan keputusan, dan
kerjasama dengan divisi lain untuk memcahkan masalah dengan konsep
kolaborasi dan musyawarah.
4) Teknisi Komunikasi (Communication Technician) yang memberikan kecekatan
pelayanan, pola komunikasi yang diterapkan, keahlian komunikasi dan
jurnalistik.
Strategi Public Relations
Menurut Muplihah dalam Yusuf (2011), strategi PR terletak pada cara dan
kebijakan dalam mendekati kelompok publik sehingga mereka terbuka untuk menerima
pesan tersebut. Dalam menjalankan strategi dan teknik manajemen PR, seorang
(praktisi) PR harus memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan transaksi
dengan menjalin berbagai hubungan yang bersifat kompleks (rumit) dan penting dalam
organisasi perusahaan, yaitu:
1. PR harus memikirkan hubungan perusahaan dengan lingkungannya sendiri
2. PR harus bekerja sesuai dengan aturan perusahaan untuk mengembangkan
pemecahan yang inovatif terhadap berbagai permasalah perusahaan
3. PR harus berpikir strategis
4. PR harus memiliki kemampuan mengukur hasil yang sudah diperoleh
5. PR harus menyatakan dengan jelas apa yang mereka ingin kerjakan, membuat
pekerjaan secara sistematik, dan mengukur suatu keberhasilan.
Selain beberapa hal tersebut, strategi public relation dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
18
(1) publikasi melalui media (promosi, event, press release, media cetak, media
elektronik);
(2) analisis SWOT (strenght, weakness, oppurtumities, dan threats);
(3) menyampaikan fakta dan opini, baik yang beredar di dalam dan diluar
perusahaan;
(4) perencanaan komunikasi, manajemen komunikasi, dan evaluasi hasil kegiatan;
dan
(5) menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang terjadi
secara historis.
Opini Publik
Keberhasilan sebuah PR bergantung pada pendapat (opini) yang tercipata pada
setiap individu-individu. Opini merupakan serapan dari bahasa asing (opinion),
merupakan tanggapan atau jawaban terbuka terhadap suatu persoalan yang dinyatakan
berdasarkan kata-kata (intangible) baik dalam opini tertulis ataupun lisan. Bisa juga
sebagai perilaku, sikap tindak pandangan dan tanggapan dan lain sebagainya.
Sedangkan opini publik atau perorangan yang disebutkan oleh R.P Abelson (1968)
dalam Ruslan public opinion berkaitan erat dengan sikap mental (attitude), tingkah laku
(behaviour), persepsi (perception), dan hingga kepercayaan tentang sesuatu (belief).
Dalam pembentukan opini tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa hal seperti budaya,
pengalaman-pengalaman masa lalu, nilai-nilai yang dianut, dan berita yang berkembang
sehingga membentuk sebuah opini publik.
Faktor pembentuk opini publik
Pembentukan opini publik tidak terlepas dari beberapa faktor yang
melatarbelakanginya. Dalam tulisan Ruslan disebutkan faktor-faktor yang membentuk
opini publik menurut D.W Rejecki (1982) mempunyai tiga komponen yang dikenal
dengan ABDs of attitude, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Komponen A: Affect (perasaan atau emosi)
Affect berkaitan dengan perasaan senang, benci, sedih terhadap sesuatu hal
sebagai akibat setelah merasakannya atau timbul setelah melihat dan
mendengarnya. Kemudian komponen afektif tersebut merupakan evaluai
berdasarkan perasaan seseorang yang secara emotif (aspek emosional) untuk
menghasilkan penilaian, yaitu baik atau buruk
2. Komponen B: Behaviour (perilaku)
Perilaku menampilkan tingkah laku atau perilaku seseorang seperti memukul,
menghancurkan, menerima, menolak, mengambil, membeli, dsb. Komponen
untuk menggerakkan seseorang secara aktif untuk melakukan tindakan atau
berperilaku atas suatu reaksi yang sedang dihadapi.
3. Komponen C: Cognition (pengertian atau nalar)
Kognisi berkaitan dengan nalar seseorang untuk menilai suatu informasi, pesan
fakta dan pengertian yang berkaitan dengan pendiriannya. Komponen ini
menghasilkan penilaian atau pengertian seseorang berdasarka rasio atau
kemampuan penalarannya.
19
Dari ketiga faktor tersebut maka dapat dirumuskan proses pembentukan opini publik :
Faktor penentu
1. Latar belakang
2. Pengalaman masa
lalu
3. Nilai-nilai yang
dianut
4. Berita yang
didapat
Proses pembentukan
persepsi
opini
sikap
konsensus
Opini
publik
affect
behaviour
cognition
m
Gambar 1. Proses Pembentukan Opini Publik
Citra dan Loyalitas
Citra merupakan tujuan utama dan merupakan reputasi dan prestasi yang hendak
dicapai bagi dunia hubungan mayarakat (kehumasan) atau PR. Citra sendiri memiliki
pengertian sebagai sesuatu yang abstrak (intengible) dan tidak dapat diukur secara
matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk. Yakni
tanggapan baik positif maupun negatif yang datang dari publik dan masyarakat luas
pada umumnya. Landasan dari citra berakar dari “nilai dan kepercayaan yang diberikan
secara individual dan merupakan pandangan atau persepsi. Akumulasi dari amanah
yang diberikan oleh individu-individu secara cepat atau lambat dapat membentuk suatu
opini publik yang luas yang dinamakan dengan citra.
Citra akan terbentuk apabila fungsi PR dapat berjalan dengan baik. Salah satu teori
public relation yang dikemukakan oleh Cutlip, Center dan Gleen Brown(2006) adalah
fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan
bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau
kegagalan organisasi tersebut. Untuk mencapai kesuksesan organisasi yakni salah
satunya citra positif perusahaan, maka dibutuhkan peran PR dalam mewujudkan dan
meningkatkan kesetiaan (loyalitas) pelanggan. Loyalitas diartikan sebagai sikap positif
seorang konsumen terhadap sebuah merek dimana konsumen memiliki keinginan kuat
untuk membeli ulang merek yang sama pada saat sekarang atau masa yang akan datang.
Ukuran dari loyalitas didasarkan pada frekuensi dan konsistensi perilaku pembelian
yang dilakukan oleh konsumen. Identifikasi mengenai konsumen yang loyal menurut
Griffin (2003) adalah sebagi berikut:
a. Melakukan pembelian berulang secara teratur
b. Membeli antar lini produk atau jasa
c. Mereferensikan kepada orang lain
d. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing
Untuk membentuk citra positif konsep PR yang memiliki eksternal loyalty dan
internal costumer. Eksternal Customer digambarkan sebagai bagian yang mengurus
pemakaian dan penggunaan pelanggan dan memberikan beberapa prioritas kemudahan
dalam mengakses barang/jasa perusahaan. Sedangkan Internal customer merupakan
bagian yang mengurus segala macam bentuk database pelanggan. Public Relations
sebagai bagian yang memberikan informasi dan komunikasi serta menjadi penghubung
20
dalam menjalin kemitraan dengan pengguna jaringan secara internal dan eksternal.
Adapun citra yang terbentuk merupakan bagian yang menjalin hubungan kerjasama
antara pihak perusahaan dengan para stakeholder dalam mempertahankan citra
perusahaan dengan menggelar event kegiatan eksternal dengan memanjakan pelanggan
dengan hadiah yang menarik. Adapun pembentukan citra dengan berlandaskan loyalitas,
dapat dilihat dalam gambar 2.
Eksternal Loyalty
Public
Relations
Citra
Internal Costumer
Gambar 2. Peran PR terhadap loyalitas
Loyalitas pelanggan
Loyalitas pelanggan didefinisikan oleh Caruana (2002) dalam Aryani dan
Rosinta (2010) sebagai bagian terpenting pada pengulangan pembelian pada pelanggan.
Lebih jauh disebutkan bahwa kunci dari loyalitas pelanggan adalah adanya kepuasan
pelanggan. Menurut Fornell (1992) dalam Aryani dan Rosinta (2010), kepuasan
pelanggan yang tinggi, yakni selain dapat meningkatkan loyalitas pelanggan tapi juga
dapat mencegah terjadinya perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas pelanggan
terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi
yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas iklan,
dan meningkatkan reputasi bisnis. Selain kepuasaan pelanggan, kualitas layanan juga
disebutkan sebagai kunci yang mempengaruhi loyalitas. Loyalitas pelanggan dalam
penelitian ini memiliki lima indikator yang sebelumnya dijelaskan oleh Gremler &
Brown (1996), yakni: (1)pelanggan mengatakan hal positif tentang perusahaan,
(2)memberikan rekomendasi kepada pihak lain tentang perusahaan, (3)jarang
melakukan peralihan kepada perusahaan lain (dalam penelitian ini adalah peralihan ke
restoran cepat saji lainnya selain KFC), (4)perusahaan meruapakn pilihan pertama ingin
dikunjungi, dan (5)percaya bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan yang terbaik.
Eksistensi
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, eksistensi diartikan sebagai adanya atau
keberadaan. Eksistensi meunjuk pada keberadaan akan sesuatu hal yang dalam kajian
ini adalah perusahaan. Keberadaan yang dimaksudkan adalah ketika perusahaan dapat
menjalankan usahanya, meningkatkan manajemen perusahaan, dan mampu
melaksanakan kewajibannya.
Menurut Pafitri (2008), sebuah perusahaan haruslah memiliki fondasi untuk
mendapatkan pengakuan terhadap keberadaan perusahaannya. Adapun fondasinya
adalah kemandirian, etika, reputasi, profesionalitas, kepercayaan, dan tanggung jawab
sosial perusahaan. Perusahaan haruslah memiliki kepercayaan dan etika moral yang
baik. Etika perusahaan diartikan sebagai perilaku profesional perusahaan yang benar
sesuai dengan nilai moral yang diterima secara umum sebagai norma di masyarakat.
Setiap tindakan dari perusahaan diarahkan untuk membentuk sesuatu yang terbaik bagi
publiknya tidak semata-mata untuk memperoleh keuntungan. Jika perusahaan dapat
21
menerapkan etika perusahaan dengan menjunjung profesionalitas, maka akan
memberikan kepercayaan pada publiknya.
Perusahaan haruslah memiliki reputasi yang baik yang akan memudahkan
perusahaan diterima oleh publiknya, penerimaan yang baik secara berkelanjutan akan
menciptakan pengakuan atas keberadaan perusahaan. Sebuah kepercayaan publik juga
akan menciptakan pengakuan terhadap perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan
pun penting bagi perusahaan untuk menunjukkan keberadaannya. Perusahaan harus
memenuhi harapan dan kewajiban moral pada tingkatan masyarakat. Komitmen untuk
melayani masyarakat sebagai publiknya harus dilaksanakan dengan baik. Perusahaan
haruslah bertanggungjawab kepada masyarakat secara serius dan profesional.
Hasil analisis mengenai variabel-variabel yang terdapat pada penelitian
sebelumnya dapat dilihat pada matriks variabel independent-dependent pada lampiran 1.
22
SIMPULAN
Hasil Rangkuman dan Pembahasan
Dalam sebuah perusahaan, dibutuhkan sebuah peran PR sebagai bentuk usaha
untuk mempertahankan usahanya. Berdasarkan hasil pembahasan PR didefinisikan
sebagai salah satu bentuk komunikasi yang menghubungkan secara timbal balik suatu
kelompok, organisasi, perusahaan, kepada khalayaknya guna mendapatkan kesamaan
maksud, persepsi, dan pandangan. Selain itu, PR merupakan suatu fungsi manajemen
untuk mewujudkan hubungan yang baik dan harmonis antara publik internal maupun
eksternal menjadi sasaran utama dalam mewujudkan jalinan hubungan tersebut. Fungsi
manajemen PR diperlukan pada setiap kelompok, organisasi, dan perusahaan, termasuk
di dalamnya agrowisata.
Secara lebih detail peran utama PR atau juga sering disebut humas terdiri dari
beberapa hal, yakni pembentukan Image maker; communicator/mediator; Back-up
management. Adapun dalam menjalankan perannya, PR juga memerlukan strategi PR
yang dapat dilakukan dengan cara: (1) publikasi melalui media (promosi, event, press
release, media cetak, media elektronik); (2) analisis SWOT (strenght, weakness,
oppurtumities, dan threats); (3) menyampaikan fakta dan opini, baik yang beredar di
dalam dan diluar perusahaan; (4) perencanaan komunikasi, manajemen komunikasi, dan
evaluasi hasil kegiatan; dan (5) menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari
perubahan yang terjadi secara historis.
Agrowisata merupakan salah satu perusahaan agribisnis yang berbasis pada
pertanian. Dalam mencapai tujuan perusahaan dan mempertahankan eksitensinya,
agrowisata memerlukan sebuah peran PR. Peran PR dilakukan untuk membentuk citra
perusahaan. Citra merupakan sebuah kesan yang diterima oleh publik mengenai sesuatu
yang pernah ia dapatkan. Citra merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan public
relations dalam membentuk opini publik. Untuk membentuk citra positif public
relations memiliki eksternal loyalty dan internal costumer. Selain itu, citra juga dapat
membentuk loyalitas pelanggan. Loyalitas didfenisikan sebagai sikap positif seorang
konsumen terhadap sebuah merek dimana konsumen memiliki keinginan kuat untuk
membeli ulang merek yang sama pada saat sekarang atau masa yang akan datang.
Adapun dalam kasus agrowisata, loyalitas dapat diartikan sebagai pengunjung yang
memiliki keinganan kuat untuk datang kembali ke tempat wisata tersebut. Selain hal
tersebut, loyalitas dapat dilihat dengan seberapa banyak pengunjung merekomendasikan
kepada orang lain untuk berkunjung ke agrowisata tersebut. Merujuk pada hasil
analisisloyalitas dapat diukur dengan frekuensi kedatangan, konsistensi, kualitas
pelayanan, dan kepuasan pelanggan. Dengan demikian, kunci dari eksistensi perusahaan
terletak pada bagaimana perusahaan dapat mempertahankan pelanggannya (loyalitas
pelanggan) Eksistensi adalah keberadaan yang dimaksudkan sebagai perusahaan yang
dapat menjalankan usahanya, meningkatkan manajemen perusahaan, dan mampu
melaksanakan kewajibannya. Eksistensi dapat dilihat melalui tingkat produktivitas,
terciptanya kepercayaan publik, dan mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan.
23
Kerangka Pemikiran
Public relations merupakan konsep komunikasi yang menjadi salah satu kunci
keberhasilan suatu perusahaan dalam mempertahankan perusahaannya di tengah
persaingan yang ketat. Agrowisata yang merupakan salah satu perusahaan yang tengah
ikut serta dalam persaingan pasar juga dapat memanfaatkan peran PR dalam usaha
membentuk citra perusahaan. Peranan PR dalam penelitian Lianty dan Widayatmoko
(2013) terdiri dari penasehat ahli, fasilitator komunikasi, fasilitator pemecahan masalah,
dan teknisi komunikasi. Keempat peranan PR tersebut merupakan perangkat yang
digunakan untuk membentuk citra positif perusahaan. Menurut Ruslan (2008), citra
perusahaan yang terbentuk ditentukan oleh sikap publik sasaran terhadap perusahaan,
yakni dari segi kognisi, afeksi, dan konasi. Citra perusahaan yang terbentuk akan
mencerminkan minat pengunjung terhadap agrowisata. Tingginya minat pengunjung
dapat menperlihatkan tingkat loyalitas pengunjung. Dalam penelitian sebelumnya yang
dilakukan Budiarti, Suwanto, dan Muflikhati (2013), loyalitas dinyatakan sebagai kunci
dari eksistensi perusahaan.
Peranan PR
- penasehat ahli
- fasilitator komunikasi
- fasilitator pemecahan masalah
- teknisi komunikasi
Loyalitas pengunjung Agrowisata
- hal positif tentang
perusahaan
- memberikan rekomendasi
kepada pihak lain
Citra perusahaan:
ditentukkan oleh sikap publik
sasaran
terhadap
perusahaan
(Ruslan, 2008):
• Kognisi (pemahaman)
• Afeksi (perasaan)
• Konasi (kecenderungan
berperilaku)
Eksistensi Perusahaan
Tingkat produktivitas
Menciptakan kepercayaan
publik
- Mewujudkan tanggung
jawab sosial perusahaan
-
Gambar 3. Kerangka Pemikiran
24
Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan analisis, sintesis, dan kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
pertanyaan penelitian yang terbentuk adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peran PR dalam membentuk citra perusahaan agrowisata?
2. Bagaimana citra perusahaan dapat mencerminkan loyalitas pengunjung?
3. Bagaimanakah pengaruh loyalitas pengunjung terhadap eksistensi perusahaan
agrowisata?
25
DAFTAR PUSTAKA
Andini, Nurulitha. 2013. Pengorganisasian Komunitas Dalam Pengembangan
Agrowisata Di Desa Wisata. Studi Kasus: Desa Wisata Kembangarum, Kabupaten
Sleman. Jurnal Perencanaan Wilayah. 24(3):173-188. Diunduh pada tanggal 2
Oktober
2014.
Doi:
http://www.sappk.itb.ac.id/jpwk/wpcontent/uploads/2014/02/Jurnal-2-Nurulitha.pdf
Aryani, Dwi, Febrina Rosinta. 2010. Pengaruh Kualitas Layanan Kepuasan Pelanggan
dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi.
17(2):114-126. Diunduh pada tanggal 18 Desember 2014 pukul 7.30 WIB.doi:
http://journal.ui.ac.id/index.php/jbb/article/view/
Budiarti, Tati, Suwarto, dan Muflikhati, Istaqlaliyah. 2013. Pengembangan Agrowisata
Berbasis Masyarakat pada Usahatani Terpadu guna Meningkatkan Kesejahteraan
pada Usahatani Terpadu guna Meningkatkan Kesejahteraan Petani dan
Keberlanjutan Sistem Pertanian. Jurnal Ilmu Pertanian. 18(3):200-207. Diunduh
pada tanggal 18 Desember 2014 pukul 7.44 WIB. doi:
http://lppm.ipb.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=3523&Itemid=
111
Lianty, Yunnei, Wijatmoko. 2011. Analisis Empiris Pengaruh Public Relations terhadap
Citra Hero Supermarket. Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanegara. 3(01).
Diunduh
pada
tangaal
2
Oktober
2014
pukul
9,43.doi:
www.mediafire.com/download/ngf3hy1fjy2meah/ANALISIS+EMPIRIS+PENGA
RUH+PUBLIC+RELATIONS+TERHADAP+CITRA+HERO+SUPERMARKET.
pdf
Marwan. 2010. Peranan Public Relation dalam Pembangunan Agribisnis. Jurnal Market.
16(-):77-84. Diunduh pada tanggal 15 Oktober 2014 pukul 7.44 WIB. Doi:
http://agribisnis.umm.ac.id/id/umm-news-2491-peran-public-relation-dalampembangunan-agribisnis.html
Morissan. 2010. Periklanan: komunikasi pemasaran terpadu. Jakarta: kencana
Muzha, Vianda K, Heru R, dan Minto Had. 2013. Pengembangan Agrowisata dengan
Pendekatan CommunityBased Tourism. Jurnal Administrasi Publik. 1(3):133-141.
Diunduh pada tanggal 18 Desember 2014 pukul 7.55 WIB.doi:
http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jap/article/view/81
Nur, Emilsyah. 2013. Peran Public Relations terhadap Loyalitas Konsumen Indosat di
Kota Makassar. Jurnal Pekonmas. 16(3):163-168. Diunduh pada tanggal 2 Oktober
2013, pukul 9.43 WIB. Doi:
http://jurnal.kominfo.go.id/index.php/pekommas/article/view/144
Prafitri, Refi. 2008. Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan
pada Perusahaan berbasis agrowisata. [Skipsi]. Fakultas Ekologi Manusia. Institut
Pertanian Bogor.
Priyatna, soeganda Dr.H , M.M. 2002. Dasar-dasar public relations. Bandung: PT.
remaja rosdakarya
26
Rinawan, Ria. Strategi Pengembangan Agrowisata Perkebunan Gunung Mas PTPN
VIII. Jurnal Agric Sco. J. 1(4):18-27. Diunduh padadanggal 5 November 2014.
Doi: http://jurnal.unpad.ac.id/jurnal-faperta/article/view/4497
Ruslan, Rosadi, SH,MM. 1998. Manajemen Public Relations dan media komunikasi.
Jakarta:PT Rajagafindo Persada
Sudarsono, Bambang. 2009. Analisis Peranan Kombinasi Periklanan, Promosi
Penjualan dan Hubungan Masyarakat terhadap Permintaan Jasa Perhotelan. Jurnal
NeO-Bis. 3(1):40-56. Diunduh pada tanggal 2 Oktober 2014 pukul 9.46. doi:
download1074.mediafire.com/u2idci1kb6pg/c2l07w8iim4bf03/ANALISIS+PERA
NAN+KOMBINASI+PERIKLANAN%2C+PROMOSI+PENJUALAN+DAN+HU
BUNGAN+MASYARAKAT+TERHADAP+PERMINTAAN+JASA+HOTEL.pdf
Sukoco, Iwan. 2013. Fungsi Public Relations Dalam Menjalankan Aktivitas Corporate
Social Responsibility. Jurnal Dinamika Manajemen. 4(2):192-203. Diunduh tanggal
2 Oktober 2014.doi: http://journal.unnes.ac.id/nja/index.php/jdm
Yusuf, Rinaldy. 2011. Strategi Pencitraan Perusahaan Agribisnis Melalui Media Virtual.
[Skipsi]. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.
27
Lampiran 1
Analisis faktor Independen dan Dependen dalam dua belas penelitian sebelumnya
Independent
Peran PR (1)
 memberikan informasi
kepada pelanggan
 membentuk citra
perusahaan
-
Karakteristik publik (2)
 Jenis kelamin
 Usia
 Tingkat pendidikan
 Tingkat pendapatan
Strategi PR (2)
 Segmentasi pasar produk
 Promosi melalui media
virtual (LPF)
- Frekuensi
penyampaian
- Daya tarik pesan
- Gaya pesan dan
pilihan kata
- Kelengkapan pesan
Pengembangan agrowisata (3)
- Pemetaan isu
- Perencanaan
- Monitoring
- evaluasi
Lingkungan
- internal
- eksternal
Karakteristik pengunjung (4)
- Jenis kelamin
- Kelompok usia
- Pendidikan
- Pendapatan
- Tujuan pengunjung
- Asal pengunjung
- Loyalitas pengunjung
Dependent
 Persepsi pelanggan (1)
 Loyalitas pelanggan (1)
o konsistensi menggunakan
barang dan jasa
perusahaan
o frekuensi dalam membeli
barang
 Citra perusahaan (2)
 Efektivitas Strategi
Pencitraan (2)
o Kognisi
o Afeksi
o konasi
Peningkatan kapasitas
komunitas(3)
- Mampu
mengorganisasikan
komunitas
- Mobilisasi komunitas
- Peningkatan SDM
Penilaian agrowisata (4)
- Produk dari agrowisata
- Tarif yang dikeluarkan
- Lokasi wisata
- Kegiatan promosi
- Pelayanan yang diberikan
agrowisata
- Fasilitas agrowisata
- Baruan pemasaran
- Desain dan tata letak
fasilitas
28
Faktor internal (4)
- SDM
- Pemasaran
- Keuangan
- Produksi
- Penelitian dan
pengembangan
- Sistem informasi
manajemen
Faktor eksternal (4)
- Ekonomi
- Sosial
- Budaya
- Demografi
- Lingkungan
- Teknologi
- Pesaing dalam industri
- Ancaman pendatang baru
Peran PR (6) (8) (9)
- penasehat ahli
- fasilitator komunikasi
- fasilitator pemecahan masalah
- teknisi komunikasi
Kombinasi strategi pemasaran (7)
- periklanan
- promosi
- humas
Faktor internal dan eksternal
perusahaan (8)
Faktor internal :
- Target pengunjung
- Jenis fasilitas
- Tingkat ketersediaan
dana
- Kemampuan membina
relasi
- Kemampuan
berkomunikasi
Strategi pengembangan
agrowisata : (4)
1. Strategi intensif
a. Strategi penetrasi pasar
-peningkatan pemasaran
dan promosi
-meningkatkan loyalitas
pelanggan
b. Strategi pengembangan
pasar
-promosi dan event
c. strategi pengembangan
produk
-pengembangan paket
wisata
-mengfungsikan kembali
pabrik teh
-memperbaiki fasilitas dan
meningkatkan potensi
wisata
-pengadaan fasilitas
penelitian
2. Strategi Integrasi
a. integrasi ke depan
-meningkatkan kerja sama
b. Integrasi ke belakang
-membina relasi
c. integrasi horisontal
-menjalin kemitraan
-menjaga eksistensi
agrowisata
Citra perusahaan: Pelayanan
(service) (6) (9)
- Ketersediaan turut
memikul tanggung jawab
sosial
- Inovatif
- Siap membantu
- Bervariasi dalam produk
Volume penjualan produk
perusahaan (7)
29
Faktor eksternal (8)
- Tingkat kedekatan
dengan relasi
- Tingkat kedekatan
dengan media
Potensi Agrowisata (10)
- Peningkatan kapasitas
SDM
- Obyek agrowisata
- Budaya pertanian yang
khas
- Kelembagaan yang
mendukung
- Sarana prasarana
- Fasilitas, program, dan
pelayanan kegiatan
agrowisata
- Dukungan kerjasama
pemerintah dan swasta
- Kerjasama dengan pihak
lain
Faktor pendukung agrowisata
(11)
- Internal : letak geografis,
kondisis iklim, transportasi
- Eksternal : keramahtamahan
penduduk, keamanan
Faktor penghambat agrowisata
- Internal : rendahnya SDM
- Eksternal : koordinasi
kebijakan lemah
- Kepuasan pelanggan (12)
- Kualitas layanan
- Realibility
- Responsive
- Assurance
- Emphathy
- tangibility
Eksistensi Agrowisata (8)
- Tingkat produktivitas
- Menciptakan
kepercayaan publik
- Mewujudkan tanggung
jawab sosial perusahaan
Keberlanjutan agrowisata (10)
(11)
- Ekologis
- Sosiologis
- Spiritual
Loyalitas pelanggan (12)
1)pelanggan mengatakan hal
positif tentang perusahaan,
(2)memberikan rekomendasi
kepada pihak lain tentang
perusahaan,
(3)jarang melakukan peralihan
kepada perusahaan lain
(4)perusahaan meruapakn
pilihan pertama ingin
dikunjungi,
(5)percaya bahwa perusahaan
tersebut adalah perusahaan
yang terbaik
30
RIWAYAT HIDUP
Nur Apriyani, putri tunggal dari pasangan Mukhozin dan Nurhayati. Penulis
dilahirkan pada tanggal 17 April 1993 di Jakarta. Pendidikan formal yang pernah
ditempuh penulis adalah TK Bustanul Athfal Ngemplak pada tahun 1997-1999. Tahun
1999-2005, penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di Madrasah Ibtidaiyah
Ngemplak. Pada tahun 2005-2008, penulis melanjutkan pendidikan ke tingkat sekolah
menengah pertama di SMP N 1 Kandangan, dan kemudian melanjutkan sekolah
menengah atas di SMA N 1 Temanggung pada tahun 2008-2011. Pada tahun 2011,
penulis diterima sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama, Institut Pertanian
Bogor melalui jalur SNMPTN Undangan, dan pada tahun 2012 penulis diterima sebagai
mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas
Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Selain aktif dalam perkuliahan penulis juga
aktif di beberapa bidang lainnya, seperti staf Taman Baca Komunitas Sanggar Juara
pada tahun 2013, Staf Pendidikan Anak Usia Dini pada program Bina Desa (Samisaena)
FEMA, Divisi Percetakan Majalah Komunitas tahun kepengurusan 2012-2013, Divisi
Advertising Majalah Komunitas tahun kepengerususan 2013-2014. Selain aktif di
beberapa bidang tersebut penulis juga memiliki prestasi di bidang seni peran, yakni
monolog dengan mendapatkan juara 2 monolog IAC 2013, juara 2 monolog Espent
2014, dan juara 3 monolog IAC tahun 2014.
Download