Laporan Studi Pustaka (KPM 403) PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI PERUSAHAAN AGROWISATA NUR APRIYANI DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 ii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul “Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan Agrowisata” benar-benar hasil karya saya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga lain manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari pustaka yang diterbitkan atau tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Laporan Studi Pustaka. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia mempertanggung jawabkan pernyataan ini. Bogor, Desember 2014 Nur Apriyani I34110042 iii ABSTRAK NUR APRIYANI. Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan Agrowisata. Dibawah bimbingan NINUK PURNANINGSIH. Agrowisata merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai objek wisatanya. Kebutuhan manusia akan rekreasi menyebabkan meningkatnya usaha agrowisata. Persaingan agrowisata dalam menarik minat pengunjung semakin meningkat. Untuk itu, perlu adanya usaha perusahaan agrowisata untuk mempertahankan minat pengunjunng supaya perusahaan tetap eksis. Peranan PR dibutuhkan untuk membentuk citra positif perusahaan. Citra perusahaan yang terbentuk dapat mencerminkan minat pengunjung terhadap agrowisata. Tingginya minat pengunjung dapat memperlihatkan tingkat loyalitas pengunjung. Loyalitas pengunjung merupakan kunci dari eksistensi perusahaan. Peranan public relations (PR) dalam perusahaan mendukung terbentuknya citra positif perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peranan PR dalam membentuk citra perusahaan dan menjaga eksistensi perusahaan agrowisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature study dari beberapa penelitian sebelumnya yang relevan, untuk kemudian dirangkum dan dianilisis. Simpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara peran PR terhadap pembentukan citra positif, loyalitas, dan eksistensi agrowisata. Kata kunci: agrowisata, public relations, loyalitas, citra, eksistensi ABSTRACT NUR APRIYANI. The Role of Public Relations in existence Keeping Agro-tourism Company. Supervised by Ninuk PURNANINGSIH. Agro-tourism is one of the tourism activities that utilize agricultural businesses as its objects. Human need for recreation cause increased agrotourism. The effort of attracting visitors is increasing between agrotourism companies. Therefore, they need to maintain the visitors interest so that the company still exists. The role of PR is needed to form a positive image of the company. The image of a company that was formed to reflect the interest of visitors to agrotourism. The high interest of visitors can show the level of visitor loyalty. Visitor loyalty is the key of the company's existence. The role of public relations (PR) is supported the creation of the good company image . This study aims to identify the role of PR in form the company image and maintain the company's existence. The method that used is a literature study of previous relevant , then summarized and analysis. The conclusions of this study is the relationship between the role of public relations to form positive image, loyalty, and the existence of agrotourism. Keywords: agrotourism, public relations, loyalty, image, existence iv PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA EKSISTENSI PERUSAHAAN AGROWISATA Oleh Nur Apriyani I34110042 Laporan Studi Pustaka sebagai syarat kelulusan KPM 403 pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014 v LEMBAR PENGESAHAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Laporan Studi Pustaka yang disusun oleh: Nama Mahasiswa Nomor Pokok Judul : Nur Apriyani : I34110042 : Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan Agrowisata dapat diterima sebagai syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains Komunikasi Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Disetujui oleh Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, Msi Dosen Pembimbing Mengetahui Dr. Ir. Siti Amanah, MSc. Ketua Departemen Tanggal Pengesahan: __________________ vi PRAKATA Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi pustaka yang berjudul “Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan Agrowisata” dengan baik. Laporan studi pustaka ini bertujuan untuk memenuhi syarat kelulusan Mata Kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, MSi, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, saran, dan masukan selama penulisan studi pustaka. Ucapan terimakasih juga penulis haturkan kepada Ibunda Enur(Nurhayati) dan Ayahanda Mukhozin yang tidak pernah lelah memberikan dukungan dan do’a. Tidak lupa terimakasih penulis sampaikan kepada para sahabat yang senantiasa memberikan motivasinya, keluarga kontrakan Naga, sahabat KPM 48, dan keluarga besar KPM 48 yang selalu menemani dalam proses perkuliahan hingga saat ini. Semoga laporan studi pustaka ini bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Desember 2014 Nur Apriyani vii DAFTAR ISI Viii DAFTAR GAMBAR 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Tujuan Penulisan 2 Kegunaan Penulisan 2 Metode Penulisan 2 3 RINGKASAN PUSTAKA 1. Peran Public Relations terhadap Loyalitas Konsumen Indosat di Kota Makassar (Nur, 2013) 3 2. Strategi Pencitraan Perusahaan Agribisnis Melalui Media Virtual (Yusuf, 2011) 4 3. Pengorganisasian Komunitas Dalam Pengembangan Agrowisata Di Desa Wisata (Andini, 2013) 5 4. Strategi Pengembangan Agrowisata Perkebunan Gunung Mas PTPN VIII (Rinawan, 2014) 6 5. Fungsi Public Relations Dalam Menjalankan Aktivitas Corporate Social Responsibility (Sukoco, 2013) 7 6. Analisis Empiris Pengaruh Public Relations Terhadap Citra Hero Supermarket (Lianty dan Widayatmoko, 2011) 8 7. Analisis Peranan Kombinasi Periklanan, Promosi Penjualan dan Hubungan Masyarakat terhadap Permintaan Jasa Perhotelan (Sudarsono, 2009) 9 8. Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan Berbasis Agrowisata (Prafitri, 2008) 10 9. Peranan Public Relation dalam Pembangunan Agribisnis (Marwan, 2010) 11 10. Pengembangan Agrowisata Berbasis Masyarakat pada Usahatani Terpadu guna Meningkatkan Kesejahteraan Petani dan Keberlanjutan Sistem Pertanian (Budiarto, Seuwarto, Mufikhati, 2013) 12 11. Pengembangan Agrowisata dengan Pendekatan CommunityBased Tourism (Muzha, Ribawanto, Had, 2013) 13 12. Pengaruh Kualitas Layanan Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan (Aryani & Rosinta, 2010) 14 16 ANALISIS SINTESIS Public Relations 16 Strategi Public Relations 17 Opini Publik 18 Citra dan Loyalitas 19 Loyalitas Pelanggan 20 Eksistensi 21 22 SIMPULAN Hasil dan Analisis 22 Kerangka Analisis 23 Pertanyaan penelitian 24 25 DAFTAR PUSTAKA 27 LAMPIRAN 30 RIWAYAT HIDUP viii DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Proses Pembentukan Opini Publik Peran PR terhadap loyalitas Kerangka Pemikiran 19 20 23 PENDAHULUAN Latar Belakang Agrowisata merupakan salah satu bentuk wisata yang sangat cocok dan dapat dikembangkan secara maksimal di Indonesia. Menurut Departemen Pertanian, agrowisata merupakan salah satu bentuk usaha agribisnis agronomi yang dijadikan sebagai objek wisata dengan tujuan memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian. Selain itu, didukung dengan SK Bersama Menteri Pertanian dan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi No. KM 47/PW.DVM/MPPT.88 dan No. 204/KTSP/HK.050/4/189 agrowisata disebutkan sebagai gabungan dari kegiatan budidaya pertanian dan pariwisata yang dikemas dalam suatu paket wisata. Pengembangan agrowisata ini dapat meningkatkan sumber pendapatan, mendukung pengembangan usaha pertanian, serta menambah edukasi kepada pengunjung mengenai pertanian. Sebagai bentuk peningkatan sumber pendapatan karena penghasilan yang didapatkan perusahaan tidak hanya dari hasil produksi perusahaan saja, tetapi ditambah dengan pendapatan yang diperoleh dari biaya yang dikeluarkan oleh pengunjung agrowisata. Salah satu kegiatan pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai wisata agro adalah perkebunan. Perkebunan memiliki berbagai kegiatan dari pengelolaan perkebunan seperti proses panen hasil dan pengolahan hasil perkebunan hingga penyediaan berbagai wahana yang dapat menambah daya tarik wisata. Salah satu contoh perkebunan yang dijadikan sebagai wisata agro adalah perkebunan teh Tambi Wonosobo yang dikelola oleh PT. Tambi. Perkebunan ini menyediakan pemandangan yang asri dan menarik serta edukasi langsung dari pekerja lapang perkebunan dalam mengenal cara-cara memetik teh hingga pengolahannya. Dalam usaha untuk meningkatkan eksistensi perusahaan agrowisata, maka perlu adanya citra positif yang dikembangkan untuk menarik publik. Citra positif yang dikembangkan salah satunya ditentukan dengan adanya hubungan masyarakat (Public Relations). Public relations meliputi berbagai program untuk mempromosikan atau melindungi citra atau produk individual perusahaan. Dalam perusahaan public relations juga mengamati sikap masyarakat di dalam organisasi serta mendistribusikan informasi dan komunikasi untuk membangun itikad baik (goodwill) (Kotler, 2002). Public Relations (PR) menurut beberapa ahli dalam international Public Relations Association (IPRA) didefinisikan sebagai fungsi manajemen yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan untuk membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari khalayaknya. Hubungan yang terjalin antara khalayak dan organisasi dimaksudkan dapat saling berhubungan timbal balik, saling percaya, sehingga tujuan kedua pihak dapat tercapai. Peran PR menjadi sebuah kunci dari perusahaan untuk menginformasikan, mempertahankan, dan mempromosikan perusahaan melalui ketiga peran utamanya, yakni sebagai image maker (informator), communicator (mediator), dan back-up management (fasilitator perusahaan). Public Relations dalam perusahaan agrowisata berbasis perkebunan memiliki peranan penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu tujuan dari perusahaan agrowisata adalah sebuah eksistensi perusahaan dalam dunia persaingan bisnis agrowisata. Eksistensi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai adanya atau keberadaan. Keberadaan yang dimaksud dalam sebuah eksistensi perusahaan adalah kondisi perusahaan yang dapat menjalankan usahanya, meningkatkan manajemen perusahaan, dan mampu melaksanakan tanggung jawab dan kewajibannya. Selain itu, eksistensi juga ditentukan oleh adanya kemampuan untuk menjaga dan meningkatkan pertumbuhan bisnis. Sebuah eksistensi perusahaan dapat terbentuk dengan adanya peranan public relations (PR) dalam mewujudkan dan meningkatkan 2 loyalitas publik. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui peranan public relations dalam menjaga eksistensi agrowisata Tujuan Penelitian Penulisan studi pustaka ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi mengenai: (1) Peranan PR dalam membentuk citra perusahaan (2) Identifikasi faktor-faktor pembentuk loyalitas perusahaan (3) Strategi PR untuk membentuk citra agrowisata dan mempertahankan eksistensi perusahaan Kegunaan Penulisan Penulisan studi pustaka ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai peran PR membentuk citra agrowisata dalam menjaga eksistensi perusahaan agrowisata. Selain itu, penulisan studi pustaka ini juga diharapkan dapat membantu penulis dalam menyusun kerangka pemikiran dan pertanyaan penelitian. Metode Penelitian Penulisan studi pustaka ini dilakukan dengan metode analisis data sekunder. Data ini diperoleh dari penelitian-penelitian sebelumnya, seperti skripsis, thesis, dan jurnal berkala yang berkaitan dengan tema studi pustaka. Bahan pustaka yang telah dikumpulkan kemudian dipelajarim diringkas, dan dianalisis sehingga menjadi tulisan ilmiah yang berisi tinjauan teoritis bersama analisis dan sintesisnya. Pada akhirnya, studi pustaka ini akan menghasilkan kerangka pemikiran yang digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya. 3 RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA 1. Peran Public Relations terhadap Loyalitas Konsumen Indosat di Kota Makassar Judul : Peran Public Relations terhadap Loyalitas Konsumen Indosat di Kota Makassar Tahun : 2013 Jenis Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Emilsyah Nur Nama Jurnal : Jurnal Pekommas Volume (Edisi); : Vol. 16, No. 3, Desember 2013, 163-168 hal Alamat URL/doi : http://jurnal.kominfo.go.id/index.php/pekommas/article/view /144 Tanggal Diunduh : 2 Oktober 2014 pukul 9.43 Penelitian dilakukan di kota Makassar dalam kurun waktu tiga bulan. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimana peran PR terhadap loyalitas pelanggan dan pengguna PT. Indosat Tbk dalam mempertahankan serta mengembangkan jaringan telekomunikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan rasionalitas. Data diperoleh dengan melakukan observasi dan wawancara mendalam (dept interview) dengan penarikan acak proposional. Sampel dari penelitian ini adalah Marketting Communicator, Corporate communication, PR, dan pelanggan operator selular. Berdasarkan hasil penelitiannya, peran PR pada PT. Indosar Tbk masih belum optimal. PR mengalami hambatan khususnya pada bidang perluasan jaringan telekomunikasi dan keluhan pelanggan terhadap layanan serta program baru yang belum diinformasikan kepada para pelanggan setia PT. Indosat Tbk. Public Relations PR merupakan salah satu cabang dari ilmu komunikasi yang memiliki orientasi untuk mewujudkan hubungan yang baik dan harmonis antara publik internal maupun publik eksternal dengan pihak dari suatu perusahaan. Dalam Nur(2013), terdapat teori PR yang diungkapkan oleh Cutlip, Center dan Gleen Brown(2006), yakni fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Guna mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan maka diperlukan data dan informasi yang objektif dan akurat. Hal ini dilakukan dengan berdasarkan pada status dan citra PR dalam sebuah perusahaan yang mencakup keyakinan, sikap, dan pendapat khalayak serta sistem dan arus informasi yang diberikan kepada yang membutuhkan. Dalam kasus ini, PR didefinisikan sebagai bagian yang memberikan informasi dan komunikasi serta menjadi penghubung dalam menjalin kemitraam dengan para pengguna jaringan PT. Indosat. Informasi yang diberikan mulai dari informasi internal dan eksternal perusahaan sekaligus complain dari pengguna Indosat Makassar. Loyalitas Untuk mencapai kesuksesan organisasi, maka dibutuhkan peran PR dalam mewujudkan dan meningkatkan kesetiaan (loyalitas) pelanggan. Loyalitas diartikan sebagai sikap positif seorang konsumen terhadap sebuah merek dimana konsumen memiliki keinginan kuat untuk membeli ulang merek yang sama pada saat sekarang atau masa yang akan datang. Ukuran dari loyalitas didasarkan pada frekuensi dan konsistensi perilkau pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Identifikasi mengenai 4 konsumen yang loyal menurut Griffin (2003) dalam Nur (2013) adalah sebagai berikut: (a) melakukan pembelian berulang secara teratur (b) membeli antar lini produk atau jasa, (c)Mereferensikan kepada orang lain, (d) menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing Pengaruh PR terhadap Keloyalitasan Pelanggan Konsep PR terdiri dari eksternal loyalty dan internal costumer untuk membentuk citra positif indosat. Eksternal Customer digambarkan sebagai bagian yang mengurus pemakaian dan penggunaan pelanggan khusus PT Indosat dan memberikan beberapa prioritas kemudahan dalam berlangganan dengan PT Indosat Makassar. Internal customer merupakan bagian yang mengurus segala macam bentuk database pengguna layanan Indosat. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat tiga kelas pelanggan sesuai dengan keloyalitasannya yakni Gold, Silver, dan Platinum. Sedangkan dalam memberikan informasi pada pelanggan dilakukan dengan melakukan promosi melalui billboard, spanduk, media cetak dan elektronik dengan keunggulan produk mulai dari kebutuhan HP hingga ipad. Indosat juga sangat memperhatikan masalah yang timbul pada pemakainya secara cepat dan memperhatikan informasi terkini dengan layanan yang cepat. Sarana seperti gallery indosat, media sosial dan call center diberikan untuk pelanggan yang akan memberikan complain. Peran PR PT. Indosat di Makassar perlu mengoptimalkan pelayanan dan informasi yang padat isi dan lengkap kepada pengguna loyal dalam menggunakan layanan Indosat. 2. Strategi Pencitraan Perusahaan Agribisnis Melalui Media Virtual Judul : Strategi Pencitraan Perusahaan Agribisnis Melalui Media Virtual Tahun : 2011 Jenis Pustaka : Skripsi cetak Nama Penulis : Rinaldy Yusuf Penelitian pada skripsi ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi pencitraan Plantera Fruit Paradise yang dilakukan PT. Plantera sebagai salah satu perusahaan agribisnis di Jawa Tengah dengan produknya Plantera Fruit Paradise, mengetahui efektivitas strategi pencitraan Plantera Fruit Paradise melalui media virtualnya dan faktor-faktor yang berhubungan dengan keefektifan strategi pencitraan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif. Strategi Public Relations Strategi PR terletak pada cara dan kebijakan dalam mendekati kelompok publik sehingga mereka terbuka untuk menerima pesan tersebut (Muplihah, 2005). Dalam menjalankan strategi dan teknik manajemen PR, seorang (praktisi) PR harus memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan transaksi dengan menjalin berbagai hubungan yang bersifat kompleks (rumit) dan penting dalam organisasi perusahaan, yaitu: 1. PR harus memikirkan hubungan perusahaan dengan lingkungannya sendiri 2. PR harus bekerja sesuai dengan aturan perusahaan untuk mengembangkan pemecahan yang inovatif terhadap berbagai permasalah perusahaan 3. PR harus berpikir strategis 4. PR harus memiliki kemampuan mengukur hasil yang sudah diperoleh 5. PR harus menyatakan dengan jelas apa yang mereka ingin kerjakan, membuat pekerjaan secara sistematik, dan mengukur suatu keberhasilan. 5 Cara PR Meningkatkan Citra Perusahaan melalui Media Citra adalah seperangkat ide dan kesan seseorang terhadap suatu obyek tertentu. Sikap dan tindakan seseorang terhadap suatu obyek akan ditentukan oleh citra obyek tersebut yang menampilkan kondisi terbaiknya (Ruslan, 2003).Citra dapat diperoleh dengan melakukan komunikasi dengan pihak eksternal yang mengharuskan PR memiliki strategi khusus untuk mencapai pembentukan citra positif. Dalam hal ini, PR dapat melakukannya dengan melakukan kegiatan teleconference maupun press release atau menggunakan media. Strategi Pencitraa Fruit Paradise melalui LPF Strategi pencitraan Plantera Fruit Paradise melalui LPF telah cukup efektif karena dapat meningkatkan pemahaman publik terntang Plantera, meningkatkan perasaan suka terhadap Plantera, serta mendorong responden untuk mengunjungi Plantera. Strategi pencitraan melalui LPF juga ditemukan berhubungan dengan efektivitas strategi pencitraan Plantera Fruit Paradise melalui LPF yaitu pada aspek afeksi dan aspek konasi untuk kedua kelompok responden. 3. Pengorganisasian Komunitas Dalam Pengembangan Agrowisata Di Desa Wisata Judul Tahun Jenis Pustaka Nama Penulis Nama Jurnal Volume (Edisi); hal Alamat URL/doi Tanggal Diunduh : Pengorganisasian Komunitas Dalam Pengembangan Agrowisata Di Desa Wisata : 2013 : Elektronik : Nurulitha Andini : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota : Vol. 24, Desember 2013, pp: 173-188 : http://www.sappk.itb.ac.id/jpwk/wpcontent/uploads/2014/02/Jurnal-2-Nurulitha.pdf : 2 Oktober 2014 pukul 05.15 Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengorganisasian komunitas yang terjadi dalam pengembangan agrowisata di Desa Wisata Kembangarum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kulaitatif dan metode kuantitatif dengan pendekatan single case study. Pengembangan Agrowisata Berbasis Masyarakat Agrowisata berbasis masyarakat dilakukan dengan anggota masyarakat melakukan organisasi diri dan mengoperasikan bisnis agrowisata sesuai dengan aturanaturan dan pembagian tugas dan kewenangan yang telah mereka sepakati sebelumnya. Terdapat beberapa aspek kunci dalam pengembangan agrowisata berbasis masyarakat menurut Saridarmini (2011), yakni pengelolaan agrowisata, local ownership, homestay sebagai sarana akomodasi, pemandu orang setempat, pengelolaan dan pemeliharaan menjadi tanggung jawab masyarakat, keberlanjutan dari sisi sosial dan lingkungan, prisnsip daya dukung lingkungan diperhatikan, teknologi ramah lingkungan, dan ecotourism conservancies. Pengorganisasian Komunitas dalam pengembangan Kawasan Agrowisata Proses pengorganisasian komunitas dilakukan dengan tindak bersama yang bertujuan untuk membangun kapasitas untuk menciptakan perubahan dan pembangunan. Pada penelitian ini, terdapat tujuh tahapan proses pengorganisasian komunitas yakni: (1)integrasi, (2)pemetaan isu, permasalahan, dan potensi komunitas 6 terkait agrowisata, (3)merancang tindakan-tindakan bersama, (4)implementasi kegiatan pengembangan agrowisata, (5)monitoring dan evaluasi (6)refleksi, dan (7)feedback. 4. Strategi Pengembangan Agrowisata Perkebunan Gunung Mas PTPN VIII Judul : Strategi Pengembangan Agrowisata Perkebunan Gunung Mas PTPN VIII Tahun : 2014 Jenis Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Ria Rinawan Nama Jurnal : Agric. Sco. J Volume (Edisi); hal : Vol. I No. 4 24, 9 Oktober 2014 , pp: 18-27 Alamat URL/doi : http://jurnal.unpad.ac.id/jurnalfaperta/article/view/4497 Tanggal Diunduh : 5 November 2014 pukul 05.15 Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dan penilaian pengunjung, mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, dan merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha agrowisata Perkebunan Gunung Mas PTPN VIII. Metode yang digunakan adalah desain penaelitian kualitatif dengan teknik studi kasus. Sumber data yang digunakan dalam penelitian diperoleh dengan teknik purposive sampling dan conveience sampling. Analisis data pada penelitian ini dilakukan secara tabulasi silang dengan menggunakan program SPSS. Karakteristik dan Penilaian Pengunjung Karakteristik pengunjung dalam penelitian ini dinilai dari beberapa aspek, yakni jumlah pengunjung berdaarkan jenis kelamin, kelompok usia, pendidikan, pendapatan, tujuan pengunjung untuk berkunjung, wilayah asal pengunjung, dan loyalitas pengunjung, Dalam analisis penilaian pengunjung, terbagi menjadi delapan aspek penilaian. Kedelapan penilaian pengunjung difokuskan pada beberapa aspek, yakni: (1)produk dari agrowisata, (2)tarif yang dikeluarkan, (3)lokasi wisata, (4)kegiatan promosi, (5)pelayanan yang diberikan agrowisata, (6) fasilitas agrowisata, (7)bauran pemasaran, (8)desain dan tata letak fasilitas. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Dalam penelitian ini, faktor internal dibagi atas kekuatan dan kelemahan dari beberapa indikator faktornya dan faktor eksternal dibagi atas faktor peluang dan ancaman. Faktor internal dalam penelitian ini terdiri dari sumber daya manusia, pemasaran, keuangan/akuntasi, produksi/operasi, penelitian/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi manajemen. Sedangkan indikator faktor eksternal adalah ekonomi; sosial, budaya, demografi, dan lingkungan; politik,pemerintah,dan hukum; teknologi; pesaing dalam industri; dan ancaman pendatang baru. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi strategi pengembangan agrowisata PTPN VIII. Adapun strategi yang kemudian dilakukan adalah strategi intensif dan integrasi. Strategi intensif dilakukan dengan strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk wisata. Sedangkan strategi integrasi terbagi atas integrasi ke depan, ke belakang, dan horizontal. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan strategi pengembangan agrowisata yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternalnya. 7 5. Fungsi Public Relations Dalam Menjalankan Aktivitas Corporate Social Responsibility Judul : Fungsi Public Relations Dalam Menjalankan Aktivitas Corporate Social Responsibility Tahun : 2013 Jenis Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Iwan Sukoco Nama Jurnal : Jurnal Dinamika Manajemen Volume (Edisi); hal : Vol. 4, No. 2, 2013, pp:192-203 Alamat URL/doi : http://journal.unnes.ac.id/nja/index.php/jdm Tanggal Diunduh : 2 Oktober 2014 pukul 09.03 Penelitian ini mengkaji tentang fungsi PR yang terlibat dalam aktivitas pelaksanaan, pembinaan, sosialisasi dan promosi serta aktivitas CSR guna menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Public Relations Menurut Gruning et al. (2006) PR ditempatkan sebagai fungsi pendukung pemasaran yang membantu pemasaran melalui publisitas media atau dengan mengkombinasikan bersama iklan untuk mendukung program komunikasi pemasaran terpadu, dan publik dapat dipersuasi dan dikendalikan melalui pesan. Asumsi yang kemudian muncul adalah PR bekerja untuk membangun image atau citra organisasi atau perusahaan. Grunig dan Hunt(1984) memperkenalkan empat model dalam perkembangan praktek PR yakni press agentry/publicity model, public information model, two way asymmetric model, dan two way symmetric model. Fungsi PR pada CSR Mengacu pada pendapat Grunig, maka model kegiatan PR dalam mengkomunikasikan CSR Program Kemitraan PT. Telkom adalah the two way symmetrical model dimana publik digambarkan respek dan memberikan sesuatu yang penting sebagai gambaran organisasi yang mendukung pekerjaan PR. Motif kegiatan CSR PT. Telkom melalui Program Kemitraan, awalnya kegiatan CSR merupakan pemenuhan kewajiban dari berbagai aturan yang ditetapkan, namun kemudian berkembang menjadi kesadaran bisnis, artinya CSR dapat menjadi investasi sosial dan investasi bisnis. Sebagai investasi sosial artinya dengan membantu masyarakat, perusahaan akan mendapat dukungan dan kepercayaan masyarakat, serta citra perusahaan menjadi lebih baik. PR terlibat dalam aktivitas pelaksanaan, pembinaan, sosialisasi dan promosi CSR PT. Telkom. Fungsi ini bersinergi dengan aktivitas CSR untuk menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Adapun dalam struktur organisasinya PR dan Unit CDC masingmasing berdiri sendiri namun dalam melaksanakan aktivitas CSR keduanya saling bersinergi untuk mencapai tujuan perusahaan yang lebih baik. Unit CDC melaksanakan kegiatan CSR Program Kemitraan dengan aktivitas PR sebagai teknik komunikasi, yaitu dengan melakukan komunikasi dua arah timbal balik dengan para aktor yang terlibat. Disisi lain penggunaan manipulasi simbol yang tepat dan konstruksi makna yang cenderung bersifat homophilius yang mendorong CSR dapat diterima baik oleh para aktor yang terlibat. Adapun proses komunikasi dalam program kemitraan PT. Telkom meliputi konteks komunikasi personal, komunikasi kelompok, komunikasi publik, komunikasi organisasi, dan komunikasi massa. Implikasi praktis kegiatan komunikasi program kemitraan PT. Telkom perlu ditingkatkan, guna meningkatkan popularitas program CSR dan menularkan aktivitas yang positif ini kepada perusahaan-perusahaan lain yang belum melaksanakan CSR. Misalnya dengan melakukan berbagai promosi kegiatan dan keberhasilan-keberhasilan program kemitraan melalui iklan dan publicity. 8 6. Analisis Empiris Pengaruh Public Relations Terhadap Citra Hero Supermarket D Judul : Analisis Empiris Pengaruh Public Relations alam Terhadap Citra Hero Supermarket tulisan Tahun : 2011 ilmiah Jenis Pustaka : Elektronik ini, : Yumei Lianty, Widayatmoko penulis Nama Penulis Nama Jurnal : Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanegara mema : Tahun ke III , No. 01, 2011 parkan Volume (Edisi); hal Alamat URL/doi : www.mediafire.com/download/ngf3hy1fjy2meah/ tentan ANALISIS+EMPIRIS+PENGARUH+PUBLIC+ g RELATIONS+TERHADAP+CITRA+HERO+SU kebera PERMARKET.pdf daan Tanggal Diunduh : 2 Oktober 2014 pukul 9.43 pasar ritel modern yang semakin berkembang pesat dan sedang menghadapi persaingan pasar. Hal tersebut kemudian membangkitkan kesadaran perusahaan untuk meningkatkan pembentukan citra positif masyarakat. Dalam penelitian ini fokus kepada kasus Hero Supermarket yang citra perusahaannya tidak secemerlang dulu di mata konsumen. Variabel independent (x) yang digunakan adalah PR dan variabel dependent (y) adalah citra. Public Relations Konsep PR dalam penelitian ini disebutkan sebagai kegiatan komunikasi dua arah secara timbal balik antara suatu organisasi dengan publiknya. Pada dasarnya, komunikasi dua arah ini bisa dilakukan oleh siapa saja, dan setiap orang bisa berperan menjadi PR. Apabila dikaitkan dengan PR dalam sebuah perusahaan atau dalam kasus ini pasar ritel Hero Supermarket Jakarta, maka komunikasi tidak dilakukan kepada karyawan saja, tetapi juga kepada public yang pada akhirnya akan membentuk citra perusahaan. Jadi, PR melakukan komunikasi internal dan eksternal guna mengeratkan hubungan dengan orang-orang di luar badan hukum atau instansi sehingga terbentuk opini publik yang favorable dan pendapat yang positif atau negatif. Dalam kasus Hero Supermarket ini, pengaruh PR terhadap citra PT. Hero Supermarket ditinjau dari empat peran PR, yakni; (1) Penasehat Ahli (Expert Prescriber), (2) Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator), (3) Fasilitator Pemecahan Masalah (Problem Solving Process Fasilitator), (4) Teknisi Komunikasi (Communication Technician). Pengaruh Public Relations Terhadap Citra Perusahaan Citra sebuah perusahaan terbentuk karena adanya pelayanan PR terhadap publik, beberapa indikatornya adalah (1)ketersediaan turut memikul tanggung jawab sosial, (2)inovatif, (3)siap membantu, dan (4)bervariasi dalam produk. Pengaruh citra yang baik tidaklah terlepas dari adanya persaingan dari perusahaan lain, dalam hal ini adalah bisnis ritel minimarket, supermarket ataupun ritel lainnya yang sekelas dengan Hypermarket. Oleh karena itu, PR memiliki pengaruh terhadap citra PT Hero Supermarket, Tbk dalam hal meningkatkan kegiatan-kegiatan PR yang bertujuan agar konsumen semakin mempunyai citra yang baik. 7. Analisis Peranan Kombinasi Periklanan, Promosi Penjualan dan Hubungan Masyarakat terhadap Permintaan Jasa Perhotelan Judul : Analisis Peranan Kombinasi Periklanan, Promosi 9 Tahun Jenis Pustaka Nama Penulis Nama Jurnal Volume (Edisi); hal Alamat URL/doi : : : : : : Tanggal Diunduh : Penjualan dan Hubungan Masyarakat terhadap Permintaan Jasa Perhotelan 2009 Elektronik Bambang Sudarsono Jurnal NeO-Bis Vol 3 , No. 1, Juli 2009; hal:40-56 download1074.mediafire.com/u2idci1kb6pg/c2l07w8ii m4bf03/ANALISIS+PERANAN+KOMBINASI+PER IKLANAN%2C+PROMOSI+PENJUALAN+DAN+H UBUNGAN+MASYARAKAT+TERHADAP+PERM INTAAN+JASA+HOTEL.pdf 2 Oktober 2014 pukul 9.46 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan penerapan kombinasi periklanan, promosi penjualan dan hubungan masyarakat, mempengaruhi volume penjualan. Variabel dependent dari penelitian ini adalah volume penjualan, sedangkan variabel independentnya adalah humas, promosi, dan iklan. PR bagian dari bentuk Promosi Dalam penenlitian ini disebutkan ada beberapa kegiatan promosi yang disebut dengan promotional mix (Tciptono, 1995), yaitu : (1) Advertising; merupakan bentuk dari komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk membeli. (2) Personal selling: presentasi iklan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan dengan interaksi langsung. (3) Publisitas: pendorongan permintaan secara non pribadi untuk satu produk, jasa, atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media massa dan sponsor yang tidak dibebani sejumlah pembayaran secara langsung. (4) Sales Promotion; kegiatan pemasaran yang dilakukan untuk merangsang pembelian atau penjualan produk.(5) Public Relation; upaya komunikasi menyeluruh dari suatu organisasi untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai kelompok terhadap organisasi tersebut. Kegiatankegiatan public relation meliputi: (1)press relation: memberikan informasi yang pantas dimuat di surat kabar untuk menarik perhatian publik; (2)product publicit: upaya untuk mempublikasikan produk-produk tertentu; (3)corporate communication: mencakup 10 komunikasi internal dan eksternal serta mempromosikan pemahaman tentang organisasi; (4) lobbying: usaha untuk bekerja sama dengan membuat undang-undang dan pejabat pemerintah sehingga perusahaan mendapat informasi-informasi penting yang berharga; (5) conselling: memberikan saran dan pendapat kepada manajemen mengenai masalah yang berkaitan dengan publik dan mengenai posisi dan citra perusahaan; dan (6) direct marketting: sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menunjukkan respon yang terukur atau transaksi di manapun. Kombinasi Periklanan, Promosi Penjualan dan Hubungan Masyarakat terhadap Volume Penjualan Pada penelitian ini pelaksanaan humas yang dilakukan hotel Kusuma Agrowisata bergantung pada penggunaan layanan telepon yang dapat membengkakkan anggaran perusahaan. Melihat hal tersebut maka perlu adanya penekanan pada staf yang berhubungan dengan humas untuk meningkatkan konsistensi diri pada masing-masing staf dan loyalitas pada perusahaan. Selain humas yang perlu untuk ditekankan, iklan yang memiliki fungsi untuk memberikan ajakan kepada calon komsumen memerlukan cara-cara kreatif dalam pemenuhan kebijakan promosi dan periklananan. Melalui beberapa periklanan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat, hotel kusuma agrowisata dapat meningkatkan volume penjualan melalui kebijakan yang efektif dan efisien. 8. Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan Berbasis Agrowisata Judul : Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan berbasis agrowisata : 2008 Tahun : Skripsi cetak Jenis Pustaka : Refi Prafitri Nama Penulis P Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang peranan PR dalam menjaga eksistensinya di tengah persaingan yang kompetitif. Secara lebih dalam, penelitian ini memaparkan mengenai analisis posisi PR dalam struktur organisasi KWP serta mengidentifikasi kegiatan-kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh PR KWP, menganalisis pengaruh dari kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh PR pada perusahaan akan mempengaruhi keberlanjutan perusahaan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitaif dan kualitatif dengan menggunakan data primer dan data kualitatif. Data kualitatif diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam terhadap responden. Eksistensi Perusahaan Eksistensi didefinisikan sebagai adanya atau keberadaan akan sesuatu hal yang dalam kajian ini adalah perusahaan. Keberadaan yang dimaksudkan adalah ketika perusahaan dapat menjalankan usahanya, meningkatkan manajemen perusahaan, dan mampu melaksanakan kewajibannya. Agrowisata 11 Agrowisata atau wisata pertanian merupakan penggabungan antara wisata dengan aktifitas pertanian. Agrowisata adalah melakukan wisata ke daerah pertanian dalam arti luas, yakni mencakup pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Sedangkan secara resmi definisi agrowisata yang diuraikan dalam SKB Menteri Pertanian dan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No. KM. 47/PW.DOW/MPPT-89 dan No. 204/KPTS/HK/050/4/1989, bahwa agrowisata adalah sesuatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro sebagai obyek wisata dengan tujuan memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan usaha di bidang agro. Peranan PR dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran PR dalam menyelenggarakan kegiatan komunikasi perusahaan baik secara internal maupun eksternal dapat dilakukan dengan baik sehingga dapat menciptakan eksistensi perusahaan dengan baik. Eksistensi perusahaan ditandai dengan meningkatnya produktivitas perusahaan dalam hal peningkatan fasilitas, keuntungan, pelayanan, dan target pengunjung yang selalu dapat dipenuhi. Beberapa peran yang dilakukan oleh PR dalam usaha menjaga eksistensi perusahaan pada Kebun Wisata Pasirmukti ini adalah dengan melakukan peran sebagai berikut: (1)komunikator melalui kegiatan press release dan motivasi karyawan. (2)fasilitator dengan melakukan promosi melalui media massa dan Customer Relationship Management. (3)informator dengan senantiasa meng-update informasi kepada karyawan mengenai kebijakan perusahaan, tugas masing-masing karyawan dan target jumlah pengunjung. Selain untuk menjaga eksistensi, PR melalui ketiga perannya bertanggungjawab terhadap keberlanjutan perusahaan yang ditandai dengan dengan terciptanya kepercayaan publik. 9. Peranan Public Relation dalam Pembangunan Agribisnis Judul Tahun Jenis Pustaka Nama Penulis Nama Jurnal Volume (Edisi); hal Alamat URL/doi : Peranan Public Relation dalam Pembangunan Agribisnis : 2010 : Elektronik : Marwan : Jurnal Market : Vol. 16, Juli 2010, pp: 77-84 : http://agribisnis.umm.ac.id/id/umm-news-2491-peranpublic-relation-dalam-pembangunan-agribisnis.html Tanggal Diunduh : 15 Oktober 2014 pukul 7.44 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembangunan sistem agribisnis di Indonesia dan peranan public relations. Metode penulisan dari penelitian ini menggunakan metode library research dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pembangunan agribisnis di Indonesia dan peranan public relation. Peranan Public Relations dalam Agribisnis Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa agribisnis adalah strategi pembangunan yang mengintegrasikan pembangunan pertanian dengan pembangunan sektor hulu dan hilir serta sektor jasa lainnya. Sistem usaha agribisnis dilakukan oleh stakeholder agribisnis dengan pelaku utama pembangun agribisnis dan pemerintah sebagai fasilitator, regulator, dan promotor pembangunan. Sedangkan public relation berperan dalam membangun citra positif atau good image baik bagi pembangunan agribisnis, 12 perusahaan, dan produk agribisnis. Dalam kajian ini, selain berfungsi membangun good image juga berperan sebagai opinion-maker yang diperlukan untuk memasyarakatkan paradigma baru seperti pembangunan agribisnis. Meskipun demikian, PR agribisnis Indonesia dituliskan agar mampu memberikan bukti empiris melalui SPR (Scientic PR) yang pada akhirnya akan berperan untuk mendesiminasi atribut-atribut produk yang bersangkutan pada konsumen. 10. Pengembangan Agrowisata Berbasis Masyarakat pada Usahatani Terpadu guna Meningkatkan Kesejahteraan pada Usahatani Terpadu guna Meningkatkan Kesejahteraan Petani dan Keberlanjutan Sistem Pertanian Judul : Pengembangan Agrowisata Berbasis Masyarakat pada Usahatani Terpadu guna Meningkatkan Kesejahteraan pada Usahatani Terpadu guna Meningkatkan Kesejahteraan Petani dan Keberlanjutan Sistem Pertanian Tahun : 2013 Jenis Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Tati Budiarti, Suwarto, Istiqlaliyah Muflikhati Nama Jurnal : Jurnal Ilmu Pertanian Volume (Edisi); hal : Vol. 18 No.3, Desember 2013 pp: 200-207 Alamat URL/doi : http://lppm.ipb.ac.id/index.php?option=co m_content&view=article&id=3523&Item id=111 Tanggal Diunduh : 18 esember 2014 pukul 7.44 Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang menentukan pengembangan agrowisata, mengetahui sistem usaha tani sebagai pendukung agrowisata berbasis masyarakat, dan perumusan model pengembangan agrowisata yang berkelanjutan. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei langsung melalui observasi dan wawancara mendalam. Adapun hasil dari penelitian ini adalah potensi agrowisata yang dimiliki oleh Desa Cikahuripan dan Desa Cihideung perlu diadakan pengembangan dengan melalui beberapa tahapan, sehingga dapat menciptakan agrowisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan. Potensi Agrowisata Agrowisata didefinisikan sebagai perjalanan wisata yang memanfaatkan lokasi atau sektor pertanian mulai dari awal produksi hingga diperoleh produk pertanian. Selain hal itu, agrowisata dimaksudkan sebagai sarana untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya pelestarian sumberdaya lahan pertanian. Adapun potensi agrowisata dapat dimiliki oleh sebuah pedesaan dengan kepemilikan budaya pertanian yang masih melekat erat pada kehidupan masyarakatnya. Menurut Subowo (2002) dalam Budiarti, Suwarto, Muflikhati (2013), pengembangan kegiatan agrowisata dapat melestarikan sumber daya, melestarikan kearifan dan teknologi lokal, dan meningkatkan pendapatan petani atau masyarakat sekitar agrowisata. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menemukan ada beberapa hal yang merupakan potensi agrowisata, yakni (1) obyek agrowisata, (2) budaya pertanian yang khas, (3) sarana dan prasarana, (4) dukungan masyarakat, (5) peningkatan kapasitas SDM, komuni-tas, dan kelembagaannya, (6) program agrowisata, (7) kelembagaan yang mendukung/mengelola 13 program agrowisata, (8) pelayanan untuk kegiatan agrowisata, (9) dukungan pemerintah dan pihak terkait, serta (10) jalinan kerja sama dengan pihak terkait. Agrowisata Berbasis Masyarakat Agrowisata berbasis masyarakat merupakan konsep yang menjadi nilai positif pada masyarakat, sehingga masyarakat berkeinginan untuk mengembangkan pertaninannya melalui nilai tambah yang diperoleh. Faktor pendukung berkembangnya agrowisata berbasis masyarakat adalah adanya konsep keberlanjutan yang dalam penelitian ini disebut sebagai faktor penting dalam pengelolaan sektor pertanian. Keberlanjutan agrowisata dinilai melalui segi ekologis, sosial, dan spiritual yang ada pada masyarakat. Selain konsep keberlanjutan, penelitian ini juga menyebutkan bahwa untuk tercapainya sebuah objek pariwisata perlu adanya peningkatan kapasitas SDM, perbaikan konservasi sumberdaya, pengembangan seni dan budaya, peningkatan potensi objek wisata yang dapat ditawarkan, serta adanya promosi program wisata. 11. Pengembangan Agrowisata dengan Pendekatan CommunityBased Tourism Judul : Pengembangan Agrowisata dengan Pendekatan CommunityBased Tourism Tahun : 2013 Jenis Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Vianda Kushardianti Muzha, Heru Ribawanto, Minto Had Nama Jurnal : Jurnal Administrasi Publik Volume (Edisi); hal : Vol. 1 No.3, Desember 2013 pp: 133-141 Alamat URL/doi : http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/ja p/article/view/81 Tanggal Diunduh : 18 Desember 2014 pukul 7.55 Penelitian ini mengusung konsep agrowisata dan comunity based tourism sebagai pendekatan terhadap pengembangan masyarakat setempat. Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah mengetahui dan menganalisis pengembangan agrowisata di Kota Batu dengan menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Dinas Pariwisata berjalan secara optimal dengan pelibatan masyarakat dalam proses pengembangan agrowisata. Comunity Based Tourism Pendekatan ini merupakan salah satu bentuk strategi pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan pariwisata. Proses peemberdayaan ini dimulai dengan menempatkan masyarakat sebagai pihak utama atau pusat pengembangan (people or comunity centered development). Pelatihan terhadap masyarakat dilakukan untuk mengembangkan potensi sumberdaya manusia yang diharapkan dapat membuat perencanaan tersendiri terhadap agrowisata (dalam penelitian agrowisata yang disebutkan adalah dalam bentuk desa wisata). Dalam proses pelatihan, masyarakat ikut berpatisipasi dalam membuat perencaan pengembangan agowisata. Selain proses perencanaan pengembangan agrowisata, hal penting lainnya dalam pengembangan agrowisata adalah kegiatan promosi yang dipengaruhi oleh target peningkatan komoditas pariwisata dan mendorong tumbuhnya partnership (kemitraan). Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Agrowisata Dalam pengembangan agrowisata, terdapat faktor pendukung dan penghambat. Keduanya mempengaruhi keberadaan sebuah agrowisata dan kepercayaan wisatawan terhadap agrowisata. Adapun faktor pendukung pengembangan agrowisata menurut 14 penelitian ini terdiri dari faktor pendukung internal dan eksternal. Faktor pendukung internal terdiri dari letak geografis, kondisi iklim, dan transportasi. Sedangkan faktor pendukung eksternalnya adalah keramahtamahan penduduk dan keamanan. Faktor penghambat dalam pengembangan agrowisata dalam penelitian ini juga terdiri dari faktor penghambat internal dan eksternal. Faktor penghambat internal mengacu pada rendanya kemampuan dan keterbatasan wawasan masyarakat dalam hal kepariwisataan. Dalam hal ini berarti SDM yang belum memadai dapat menghambat berlangsungnya sebuah agrowisata. Faktor penghambat eksternal dari pengembangan agrowisata adalah belum mantapnya koordinasi kebijakan antara pemerintah dengan masyarakat, dan lemahnya kekuatan hukum. 12. Pengaruh Kualitas Layanan Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan Judul : Pengaruh Kualitas Layanan Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan Tahun : 2010 Jenis Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Dwi Aryani dan Febrina Rosinta Nama Jurnal : Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi Volume (Edisi); : Vol. 17 No.2, Mei-Agustus 2010 pp: 114-126 hal Alamat URL/doi : http://journal.ui.ac.id/index.php/jbb/article/view/632/617 Tanggal Diunduh : 18 Desember 2014 pukul 7.30 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana kualitas pelayanan mempengaruhi kepuasaan pelanggan dalam membentuk loyalitas pelanggan. Penelitian ini dilakukan dengan berdasarkan hipotesis yang dilakukan pada penelitian sebelumnya, yakni (1)terdapat pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan, (2)terdapat pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan, dan (3)terdapat pengaruh kepuasaan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan. Metode penelitian dari penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Adapun penarikan sampel dilakukan dengan metode non probability sampling yakni mengambil responden yang memiliki peluang atau kesempayan yang sama unyuk dipilih sebagai sampel. Loyalitas pelanggan Loyalitas pelanggan didefinisikan oleh Caruana (2002) dalam Aryani dan Rosinta (2010) sebagai bagian terpenting pada pengulangan pembelian pada pelanggan. Lebih jauh disebutkan bahwa kunci dari loyalitas pelanggan adalah adanya kepuasan pelanggan. Menurut Fornell (1992) dalam Aryani dan Rosinta (2010), kepuasan pelanggan yang tinggi, yakni selain dapat meningkatkan loyalitas pelanggan tapi juga dapat mencegah terjadinya perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas pelanggan terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas iklan, dan meningkatkan reputasi bisnis. Selain kepuasaan pelanggan, kualitas layanan juga disebutkan sebagai kunci yang mempengaruhi loyalitas. Loyalitas pelanggan dalam penelitian ini memiliki lima indikator yang sebelumnya dijelaskan oleh Gremler & Brown (1996), yakni: (1)pelanggan mengatakan hal positif tentang perusahaan, (2)memberikan rekomendasi kepada pihak lain tentang perusahaan, (3)jarang melakukan peralihan kepada perusahaan lain (dalam penelitian ini adalah peralihan ke 15 restoran cepat saji lainnya selain KFC), (4)perusahaan meruapakn pilihan pertama ingin dikunjungi, dan (5)percaya bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan yang terbaik. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap kepuasan pelanggan Dalam penelitian ini kualitas layanan diukur dengan menggunkan lima indikator yakni secara berurutan reliability, responsiveness,assurance, empathy,dan tangibility.Dalam pengolahan data terdapat tiga hubungan yang dikonstruksikan yakni kepuasaan pelanggan dengan kualitas layanan, kepuasaan pelanggan dengan loyalitas, dan loyalitas dengan kepuasan pelanggan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada hubungan yang erat dan memiliki hubungan yang searah terhadap ketiga konstruk yang telah dibuat. Hubungan paling kuat adalah pada korelasi antara kepuasaan pelanggan terhadap loyalitas. Melalui uji hipotesis, ditemukan bahwa kualitas layanan KFC memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap kepuasaan pelanggan. Semakin tinggin kualitas layanan KFC maka akan semakin tinggi pula kepuasan yang diterima oleh pelanggan. Untuk itu, kualitas layanan menjadi variabel penting untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Simpulan dari penilitian ini merujuk pada loyalitas pelanggan merupakan kunci agar perusahan tetap eksis. 16 ANALISIS DAN SINTESIS Public relations merupakan salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan untuk membentuk suatu pendapat dari beberapa individu yang kemudian terakumulasi menjadi opini publik dan bermuara pada pembentukan citra positif suatu perusahaan. Agrowisata juga meruapakan salah satu perusahaan yang perlu meningkatkan citra positif dan eksistensinya dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Untuk melihat peran pubic relations dalam membentuk citra dan mempertahankan eksistensinya, maka perlu adanya pemahaman mengenai beberapa hal berikut: (1) PR/hubungan masyarakat;(2)loyalitas; (3)citra; (4)eksistensi. Public Relations Public realtions merupakan salah satu bentuk dari komunikasi. Pada prinsipnya, komunikasi adalah aktivitas timbal balik antara komunikan dan komunikator untuk menyampaikan pesan dengan tujuan dapat diperoleh kesamaan maksud, persepsi, dan pandangan. Komunikasi dapat berlangsung secara personal, kelompok, dan melalui media massa. Definisi Public Relations dikemukakan oleh banyak ahli dalam beberapa versi. Secara sederhana PR merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu organisasi untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai kelompok terhadap organisasi tersebut. Sedangkan menurut Nur(2013) dalam jurnalnya menyebutkan bahwa public relation merupakan salah satu cabang dari ilmu komunikasi yang berorentasi untuk mewujudkan hubungan yang baik dan harmonis antara publik internal maupun eksternal menjadi sasaran utama dalam mewujudkan jalinan hubungan tersebut. Ringkasnya, PR adalah jembatan yang menghubungkan perusahaan dan publik untuk mewujudkan keuntungan yang sama diantara kedua belah pihak. Pengertian lain mengenai PR disampaikan oleh kesepakatan beberapa ahli dalam international Public Relations Association (IPRA) menyatakan bahwa PR adalah fungsi manajemen yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan untuk membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari khalayaknya. Hubungan yang terjalin antara khalayak dan organisasi dimaksudnkan dapat saling berhubungan timbal balik, saling percaya, sehingga tujuan kedua pihak dapat tercapai. Menurut Gruning et al. dalam Sukoco (2011) PR ditempatkan sebagai fungsi pendukung pemasaran yang membantu pemasaran melalui publisitas media atau dengan mengkombinasikan bersama iklan untuk mendukung program komunikasi pemasaran terpadu, dan publik dapat dipersuasi dan dikendalikan melalui pesan. Asumsi yang kemudian muncul adalah pubic relations bekerja untuk membangun image atau citra organisasi atau perusahaan. Grunig dan Hunt(1984) memperkenalkan empat model komunikasi yang diterapkan dalam perkembangan praktek PR yakni sebagai berikut : 1. Press agentry/publicity model, Model komunikasi PR dimana informasi bergerak satu arah (one-way communication) dari organisasi kepada publiknya. Dalam model ini, PR lebih banyak melakukan propaganda dan kampanye untuk tujuan publisitas yang menguntungkan sepihak. 2. Public information model, Model komunikasi ini memiliki prinsip yang sama dengan model pertama, yakni komunikasi satu arah yang bertujuan memberikan informasi tanpa mementingkan persuasif. 3. Two way asymmetric model 17 Komunikasi berperan untuk mengumpulkan informasi tentang publik untuk pengambilan keputusan manajemen, namun pesan organisasi lebih banyak berusaha agar publik beradaptasi dengan organisasi. 4. Two way symmetric model Model ini komunikasi sudah terjadi secara timbal balik, organisasi dan publik berupaya untuk mengadaptasikan dirinya untuk kepentingan bersama. Peran Utama Public Relations (Humas) Humas merupakan bagian keseluruhan kegiatan bisnis perusahaan seperti fungsi perencanaa, finance, produksi, dan marketing. Humas dapat berfungsi secara efektif apabila kegiatannya dikaitkan dengan kualitas product, customer service dan corporate identity. Selain hal tersebut, humas memiliki peran dan fungsi utama sebagai berikut: 1. Image maker; menciptakan, memelihara dan meningkatkan citra positif. 2. Communicator/Mediator; melaksanakan kegiatan komunikasi dua arah bagi stakeholders lembaga yang berdimensi vertikal, horizontal, internal dan eksternal, sehingga terbina hubungan yang harmonis/ serasi antara organisasi dan publiknya. 3. Back-up management; memberikan dukungan dan menunjang kegiatan setiap departemen dalam perusahaan untuk mencapai misi atau sasarannya. Selain memiliki peran utamanya, dalam penelitian Wijatmoko dan Lianty (2011) I juga memiliki peran lainnya, yakni: 1) Penasehat Ahli (Expert Prescriber) yang memiliki otoritas untuk menentukan bagaimana cara mengerjakan segala sesuatu untuk mencapai tujuannya. 2) Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator) yang mengutamakan halhal mengenai kejelasan informasi, penyampaian informasi, bahasa yang digunakan, sikap dalam penyampaian informasi, penanggapan keluhan, keefektifan pelayanan, upaya komunikasi, dan kelengkapan penjelasan yang dilakukan dalam membina hubungan dengan konsumen. 3) Fasilitator Pemecahan Masalah (Problem Solving Process Fasilitator) yang meliputi hubungan dengan tim manajemen, cara pengambilan keputusan, dan kerjasama dengan divisi lain untuk memcahkan masalah dengan konsep kolaborasi dan musyawarah. 4) Teknisi Komunikasi (Communication Technician) yang memberikan kecekatan pelayanan, pola komunikasi yang diterapkan, keahlian komunikasi dan jurnalistik. Strategi Public Relations Menurut Muplihah dalam Yusuf (2011), strategi PR terletak pada cara dan kebijakan dalam mendekati kelompok publik sehingga mereka terbuka untuk menerima pesan tersebut. Dalam menjalankan strategi dan teknik manajemen PR, seorang (praktisi) PR harus memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan transaksi dengan menjalin berbagai hubungan yang bersifat kompleks (rumit) dan penting dalam organisasi perusahaan, yaitu: 1. PR harus memikirkan hubungan perusahaan dengan lingkungannya sendiri 2. PR harus bekerja sesuai dengan aturan perusahaan untuk mengembangkan pemecahan yang inovatif terhadap berbagai permasalah perusahaan 3. PR harus berpikir strategis 4. PR harus memiliki kemampuan mengukur hasil yang sudah diperoleh 5. PR harus menyatakan dengan jelas apa yang mereka ingin kerjakan, membuat pekerjaan secara sistematik, dan mengukur suatu keberhasilan. Selain beberapa hal tersebut, strategi public relation dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 18 (1) publikasi melalui media (promosi, event, press release, media cetak, media elektronik); (2) analisis SWOT (strenght, weakness, oppurtumities, dan threats); (3) menyampaikan fakta dan opini, baik yang beredar di dalam dan diluar perusahaan; (4) perencanaan komunikasi, manajemen komunikasi, dan evaluasi hasil kegiatan; dan (5) menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang terjadi secara historis. Opini Publik Keberhasilan sebuah PR bergantung pada pendapat (opini) yang tercipata pada setiap individu-individu. Opini merupakan serapan dari bahasa asing (opinion), merupakan tanggapan atau jawaban terbuka terhadap suatu persoalan yang dinyatakan berdasarkan kata-kata (intangible) baik dalam opini tertulis ataupun lisan. Bisa juga sebagai perilaku, sikap tindak pandangan dan tanggapan dan lain sebagainya. Sedangkan opini publik atau perorangan yang disebutkan oleh R.P Abelson (1968) dalam Ruslan public opinion berkaitan erat dengan sikap mental (attitude), tingkah laku (behaviour), persepsi (perception), dan hingga kepercayaan tentang sesuatu (belief). Dalam pembentukan opini tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa hal seperti budaya, pengalaman-pengalaman masa lalu, nilai-nilai yang dianut, dan berita yang berkembang sehingga membentuk sebuah opini publik. Faktor pembentuk opini publik Pembentukan opini publik tidak terlepas dari beberapa faktor yang melatarbelakanginya. Dalam tulisan Ruslan disebutkan faktor-faktor yang membentuk opini publik menurut D.W Rejecki (1982) mempunyai tiga komponen yang dikenal dengan ABDs of attitude, yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Komponen A: Affect (perasaan atau emosi) Affect berkaitan dengan perasaan senang, benci, sedih terhadap sesuatu hal sebagai akibat setelah merasakannya atau timbul setelah melihat dan mendengarnya. Kemudian komponen afektif tersebut merupakan evaluai berdasarkan perasaan seseorang yang secara emotif (aspek emosional) untuk menghasilkan penilaian, yaitu baik atau buruk 2. Komponen B: Behaviour (perilaku) Perilaku menampilkan tingkah laku atau perilaku seseorang seperti memukul, menghancurkan, menerima, menolak, mengambil, membeli, dsb. Komponen untuk menggerakkan seseorang secara aktif untuk melakukan tindakan atau berperilaku atas suatu reaksi yang sedang dihadapi. 3. Komponen C: Cognition (pengertian atau nalar) Kognisi berkaitan dengan nalar seseorang untuk menilai suatu informasi, pesan fakta dan pengertian yang berkaitan dengan pendiriannya. Komponen ini menghasilkan penilaian atau pengertian seseorang berdasarka rasio atau kemampuan penalarannya. 19 Dari ketiga faktor tersebut maka dapat dirumuskan proses pembentukan opini publik : Faktor penentu 1. Latar belakang 2. Pengalaman masa lalu 3. Nilai-nilai yang dianut 4. Berita yang didapat Proses pembentukan persepsi opini sikap konsensus Opini publik affect behaviour cognition m Gambar 1. Proses Pembentukan Opini Publik Citra dan Loyalitas Citra merupakan tujuan utama dan merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan mayarakat (kehumasan) atau PR. Citra sendiri memiliki pengertian sebagai sesuatu yang abstrak (intengible) dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk. Yakni tanggapan baik positif maupun negatif yang datang dari publik dan masyarakat luas pada umumnya. Landasan dari citra berakar dari “nilai dan kepercayaan yang diberikan secara individual dan merupakan pandangan atau persepsi. Akumulasi dari amanah yang diberikan oleh individu-individu secara cepat atau lambat dapat membentuk suatu opini publik yang luas yang dinamakan dengan citra. Citra akan terbentuk apabila fungsi PR dapat berjalan dengan baik. Salah satu teori public relation yang dikemukakan oleh Cutlip, Center dan Gleen Brown(2006) adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Untuk mencapai kesuksesan organisasi yakni salah satunya citra positif perusahaan, maka dibutuhkan peran PR dalam mewujudkan dan meningkatkan kesetiaan (loyalitas) pelanggan. Loyalitas diartikan sebagai sikap positif seorang konsumen terhadap sebuah merek dimana konsumen memiliki keinginan kuat untuk membeli ulang merek yang sama pada saat sekarang atau masa yang akan datang. Ukuran dari loyalitas didasarkan pada frekuensi dan konsistensi perilaku pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Identifikasi mengenai konsumen yang loyal menurut Griffin (2003) adalah sebagi berikut: a. Melakukan pembelian berulang secara teratur b. Membeli antar lini produk atau jasa c. Mereferensikan kepada orang lain d. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing Untuk membentuk citra positif konsep PR yang memiliki eksternal loyalty dan internal costumer. Eksternal Customer digambarkan sebagai bagian yang mengurus pemakaian dan penggunaan pelanggan dan memberikan beberapa prioritas kemudahan dalam mengakses barang/jasa perusahaan. Sedangkan Internal customer merupakan bagian yang mengurus segala macam bentuk database pelanggan. Public Relations sebagai bagian yang memberikan informasi dan komunikasi serta menjadi penghubung 20 dalam menjalin kemitraan dengan pengguna jaringan secara internal dan eksternal. Adapun citra yang terbentuk merupakan bagian yang menjalin hubungan kerjasama antara pihak perusahaan dengan para stakeholder dalam mempertahankan citra perusahaan dengan menggelar event kegiatan eksternal dengan memanjakan pelanggan dengan hadiah yang menarik. Adapun pembentukan citra dengan berlandaskan loyalitas, dapat dilihat dalam gambar 2. Eksternal Loyalty Public Relations Citra Internal Costumer Gambar 2. Peran PR terhadap loyalitas Loyalitas pelanggan Loyalitas pelanggan didefinisikan oleh Caruana (2002) dalam Aryani dan Rosinta (2010) sebagai bagian terpenting pada pengulangan pembelian pada pelanggan. Lebih jauh disebutkan bahwa kunci dari loyalitas pelanggan adalah adanya kepuasan pelanggan. Menurut Fornell (1992) dalam Aryani dan Rosinta (2010), kepuasan pelanggan yang tinggi, yakni selain dapat meningkatkan loyalitas pelanggan tapi juga dapat mencegah terjadinya perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas pelanggan terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas iklan, dan meningkatkan reputasi bisnis. Selain kepuasaan pelanggan, kualitas layanan juga disebutkan sebagai kunci yang mempengaruhi loyalitas. Loyalitas pelanggan dalam penelitian ini memiliki lima indikator yang sebelumnya dijelaskan oleh Gremler & Brown (1996), yakni: (1)pelanggan mengatakan hal positif tentang perusahaan, (2)memberikan rekomendasi kepada pihak lain tentang perusahaan, (3)jarang melakukan peralihan kepada perusahaan lain (dalam penelitian ini adalah peralihan ke restoran cepat saji lainnya selain KFC), (4)perusahaan meruapakn pilihan pertama ingin dikunjungi, dan (5)percaya bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan yang terbaik. Eksistensi Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, eksistensi diartikan sebagai adanya atau keberadaan. Eksistensi meunjuk pada keberadaan akan sesuatu hal yang dalam kajian ini adalah perusahaan. Keberadaan yang dimaksudkan adalah ketika perusahaan dapat menjalankan usahanya, meningkatkan manajemen perusahaan, dan mampu melaksanakan kewajibannya. Menurut Pafitri (2008), sebuah perusahaan haruslah memiliki fondasi untuk mendapatkan pengakuan terhadap keberadaan perusahaannya. Adapun fondasinya adalah kemandirian, etika, reputasi, profesionalitas, kepercayaan, dan tanggung jawab sosial perusahaan. Perusahaan haruslah memiliki kepercayaan dan etika moral yang baik. Etika perusahaan diartikan sebagai perilaku profesional perusahaan yang benar sesuai dengan nilai moral yang diterima secara umum sebagai norma di masyarakat. Setiap tindakan dari perusahaan diarahkan untuk membentuk sesuatu yang terbaik bagi publiknya tidak semata-mata untuk memperoleh keuntungan. Jika perusahaan dapat 21 menerapkan etika perusahaan dengan menjunjung profesionalitas, maka akan memberikan kepercayaan pada publiknya. Perusahaan haruslah memiliki reputasi yang baik yang akan memudahkan perusahaan diterima oleh publiknya, penerimaan yang baik secara berkelanjutan akan menciptakan pengakuan atas keberadaan perusahaan. Sebuah kepercayaan publik juga akan menciptakan pengakuan terhadap perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan pun penting bagi perusahaan untuk menunjukkan keberadaannya. Perusahaan harus memenuhi harapan dan kewajiban moral pada tingkatan masyarakat. Komitmen untuk melayani masyarakat sebagai publiknya harus dilaksanakan dengan baik. Perusahaan haruslah bertanggungjawab kepada masyarakat secara serius dan profesional. Hasil analisis mengenai variabel-variabel yang terdapat pada penelitian sebelumnya dapat dilihat pada matriks variabel independent-dependent pada lampiran 1. 22 SIMPULAN Hasil Rangkuman dan Pembahasan Dalam sebuah perusahaan, dibutuhkan sebuah peran PR sebagai bentuk usaha untuk mempertahankan usahanya. Berdasarkan hasil pembahasan PR didefinisikan sebagai salah satu bentuk komunikasi yang menghubungkan secara timbal balik suatu kelompok, organisasi, perusahaan, kepada khalayaknya guna mendapatkan kesamaan maksud, persepsi, dan pandangan. Selain itu, PR merupakan suatu fungsi manajemen untuk mewujudkan hubungan yang baik dan harmonis antara publik internal maupun eksternal menjadi sasaran utama dalam mewujudkan jalinan hubungan tersebut. Fungsi manajemen PR diperlukan pada setiap kelompok, organisasi, dan perusahaan, termasuk di dalamnya agrowisata. Secara lebih detail peran utama PR atau juga sering disebut humas terdiri dari beberapa hal, yakni pembentukan Image maker; communicator/mediator; Back-up management. Adapun dalam menjalankan perannya, PR juga memerlukan strategi PR yang dapat dilakukan dengan cara: (1) publikasi melalui media (promosi, event, press release, media cetak, media elektronik); (2) analisis SWOT (strenght, weakness, oppurtumities, dan threats); (3) menyampaikan fakta dan opini, baik yang beredar di dalam dan diluar perusahaan; (4) perencanaan komunikasi, manajemen komunikasi, dan evaluasi hasil kegiatan; dan (5) menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang terjadi secara historis. Agrowisata merupakan salah satu perusahaan agribisnis yang berbasis pada pertanian. Dalam mencapai tujuan perusahaan dan mempertahankan eksitensinya, agrowisata memerlukan sebuah peran PR. Peran PR dilakukan untuk membentuk citra perusahaan. Citra merupakan sebuah kesan yang diterima oleh publik mengenai sesuatu yang pernah ia dapatkan. Citra merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan public relations dalam membentuk opini publik. Untuk membentuk citra positif public relations memiliki eksternal loyalty dan internal costumer. Selain itu, citra juga dapat membentuk loyalitas pelanggan. Loyalitas didfenisikan sebagai sikap positif seorang konsumen terhadap sebuah merek dimana konsumen memiliki keinginan kuat untuk membeli ulang merek yang sama pada saat sekarang atau masa yang akan datang. Adapun dalam kasus agrowisata, loyalitas dapat diartikan sebagai pengunjung yang memiliki keinganan kuat untuk datang kembali ke tempat wisata tersebut. Selain hal tersebut, loyalitas dapat dilihat dengan seberapa banyak pengunjung merekomendasikan kepada orang lain untuk berkunjung ke agrowisata tersebut. Merujuk pada hasil analisisloyalitas dapat diukur dengan frekuensi kedatangan, konsistensi, kualitas pelayanan, dan kepuasan pelanggan. Dengan demikian, kunci dari eksistensi perusahaan terletak pada bagaimana perusahaan dapat mempertahankan pelanggannya (loyalitas pelanggan) Eksistensi adalah keberadaan yang dimaksudkan sebagai perusahaan yang dapat menjalankan usahanya, meningkatkan manajemen perusahaan, dan mampu melaksanakan kewajibannya. Eksistensi dapat dilihat melalui tingkat produktivitas, terciptanya kepercayaan publik, dan mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan. 23 Kerangka Pemikiran Public relations merupakan konsep komunikasi yang menjadi salah satu kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mempertahankan perusahaannya di tengah persaingan yang ketat. Agrowisata yang merupakan salah satu perusahaan yang tengah ikut serta dalam persaingan pasar juga dapat memanfaatkan peran PR dalam usaha membentuk citra perusahaan. Peranan PR dalam penelitian Lianty dan Widayatmoko (2013) terdiri dari penasehat ahli, fasilitator komunikasi, fasilitator pemecahan masalah, dan teknisi komunikasi. Keempat peranan PR tersebut merupakan perangkat yang digunakan untuk membentuk citra positif perusahaan. Menurut Ruslan (2008), citra perusahaan yang terbentuk ditentukan oleh sikap publik sasaran terhadap perusahaan, yakni dari segi kognisi, afeksi, dan konasi. Citra perusahaan yang terbentuk akan mencerminkan minat pengunjung terhadap agrowisata. Tingginya minat pengunjung dapat menperlihatkan tingkat loyalitas pengunjung. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan Budiarti, Suwanto, dan Muflikhati (2013), loyalitas dinyatakan sebagai kunci dari eksistensi perusahaan. Peranan PR - penasehat ahli - fasilitator komunikasi - fasilitator pemecahan masalah - teknisi komunikasi Loyalitas pengunjung Agrowisata - hal positif tentang perusahaan - memberikan rekomendasi kepada pihak lain Citra perusahaan: ditentukkan oleh sikap publik sasaran terhadap perusahaan (Ruslan, 2008): • Kognisi (pemahaman) • Afeksi (perasaan) • Konasi (kecenderungan berperilaku) Eksistensi Perusahaan Tingkat produktivitas Menciptakan kepercayaan publik - Mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan - Gambar 3. Kerangka Pemikiran 24 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan analisis, sintesis, dan kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka pertanyaan penelitian yang terbentuk adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana peran PR dalam membentuk citra perusahaan agrowisata? 2. Bagaimana citra perusahaan dapat mencerminkan loyalitas pengunjung? 3. Bagaimanakah pengaruh loyalitas pengunjung terhadap eksistensi perusahaan agrowisata? 25 DAFTAR PUSTAKA Andini, Nurulitha. 2013. Pengorganisasian Komunitas Dalam Pengembangan Agrowisata Di Desa Wisata. Studi Kasus: Desa Wisata Kembangarum, Kabupaten Sleman. Jurnal Perencanaan Wilayah. 24(3):173-188. Diunduh pada tanggal 2 Oktober 2014. Doi: http://www.sappk.itb.ac.id/jpwk/wpcontent/uploads/2014/02/Jurnal-2-Nurulitha.pdf Aryani, Dwi, Febrina Rosinta. 2010. Pengaruh Kualitas Layanan Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi. 17(2):114-126. Diunduh pada tanggal 18 Desember 2014 pukul 7.30 WIB.doi: http://journal.ui.ac.id/index.php/jbb/article/view/ Budiarti, Tati, Suwarto, dan Muflikhati, Istaqlaliyah. 2013. Pengembangan Agrowisata Berbasis Masyarakat pada Usahatani Terpadu guna Meningkatkan Kesejahteraan pada Usahatani Terpadu guna Meningkatkan Kesejahteraan Petani dan Keberlanjutan Sistem Pertanian. Jurnal Ilmu Pertanian. 18(3):200-207. Diunduh pada tanggal 18 Desember 2014 pukul 7.44 WIB. doi: http://lppm.ipb.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=3523&Itemid= 111 Lianty, Yunnei, Wijatmoko. 2011. Analisis Empiris Pengaruh Public Relations terhadap Citra Hero Supermarket. Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanegara. 3(01). Diunduh pada tangaal 2 Oktober 2014 pukul 9,43.doi: www.mediafire.com/download/ngf3hy1fjy2meah/ANALISIS+EMPIRIS+PENGA RUH+PUBLIC+RELATIONS+TERHADAP+CITRA+HERO+SUPERMARKET. pdf Marwan. 2010. Peranan Public Relation dalam Pembangunan Agribisnis. Jurnal Market. 16(-):77-84. Diunduh pada tanggal 15 Oktober 2014 pukul 7.44 WIB. Doi: http://agribisnis.umm.ac.id/id/umm-news-2491-peran-public-relation-dalampembangunan-agribisnis.html Morissan. 2010. Periklanan: komunikasi pemasaran terpadu. Jakarta: kencana Muzha, Vianda K, Heru R, dan Minto Had. 2013. Pengembangan Agrowisata dengan Pendekatan CommunityBased Tourism. Jurnal Administrasi Publik. 1(3):133-141. Diunduh pada tanggal 18 Desember 2014 pukul 7.55 WIB.doi: http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jap/article/view/81 Nur, Emilsyah. 2013. Peran Public Relations terhadap Loyalitas Konsumen Indosat di Kota Makassar. Jurnal Pekonmas. 16(3):163-168. Diunduh pada tanggal 2 Oktober 2013, pukul 9.43 WIB. Doi: http://jurnal.kominfo.go.id/index.php/pekommas/article/view/144 Prafitri, Refi. 2008. Peranan Public Relations dalam Menjaga Eksistensi Perusahaan pada Perusahaan berbasis agrowisata. [Skipsi]. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor. Priyatna, soeganda Dr.H , M.M. 2002. Dasar-dasar public relations. Bandung: PT. remaja rosdakarya 26 Rinawan, Ria. Strategi Pengembangan Agrowisata Perkebunan Gunung Mas PTPN VIII. Jurnal Agric Sco. J. 1(4):18-27. Diunduh padadanggal 5 November 2014. Doi: http://jurnal.unpad.ac.id/jurnal-faperta/article/view/4497 Ruslan, Rosadi, SH,MM. 1998. Manajemen Public Relations dan media komunikasi. Jakarta:PT Rajagafindo Persada Sudarsono, Bambang. 2009. Analisis Peranan Kombinasi Periklanan, Promosi Penjualan dan Hubungan Masyarakat terhadap Permintaan Jasa Perhotelan. Jurnal NeO-Bis. 3(1):40-56. Diunduh pada tanggal 2 Oktober 2014 pukul 9.46. doi: download1074.mediafire.com/u2idci1kb6pg/c2l07w8iim4bf03/ANALISIS+PERA NAN+KOMBINASI+PERIKLANAN%2C+PROMOSI+PENJUALAN+DAN+HU BUNGAN+MASYARAKAT+TERHADAP+PERMINTAAN+JASA+HOTEL.pdf Sukoco, Iwan. 2013. Fungsi Public Relations Dalam Menjalankan Aktivitas Corporate Social Responsibility. Jurnal Dinamika Manajemen. 4(2):192-203. Diunduh tanggal 2 Oktober 2014.doi: http://journal.unnes.ac.id/nja/index.php/jdm Yusuf, Rinaldy. 2011. Strategi Pencitraan Perusahaan Agribisnis Melalui Media Virtual. [Skipsi]. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor. 27 Lampiran 1 Analisis faktor Independen dan Dependen dalam dua belas penelitian sebelumnya Independent Peran PR (1) memberikan informasi kepada pelanggan membentuk citra perusahaan - Karakteristik publik (2) Jenis kelamin Usia Tingkat pendidikan Tingkat pendapatan Strategi PR (2) Segmentasi pasar produk Promosi melalui media virtual (LPF) - Frekuensi penyampaian - Daya tarik pesan - Gaya pesan dan pilihan kata - Kelengkapan pesan Pengembangan agrowisata (3) - Pemetaan isu - Perencanaan - Monitoring - evaluasi Lingkungan - internal - eksternal Karakteristik pengunjung (4) - Jenis kelamin - Kelompok usia - Pendidikan - Pendapatan - Tujuan pengunjung - Asal pengunjung - Loyalitas pengunjung Dependent Persepsi pelanggan (1) Loyalitas pelanggan (1) o konsistensi menggunakan barang dan jasa perusahaan o frekuensi dalam membeli barang Citra perusahaan (2) Efektivitas Strategi Pencitraan (2) o Kognisi o Afeksi o konasi Peningkatan kapasitas komunitas(3) - Mampu mengorganisasikan komunitas - Mobilisasi komunitas - Peningkatan SDM Penilaian agrowisata (4) - Produk dari agrowisata - Tarif yang dikeluarkan - Lokasi wisata - Kegiatan promosi - Pelayanan yang diberikan agrowisata - Fasilitas agrowisata - Baruan pemasaran - Desain dan tata letak fasilitas 28 Faktor internal (4) - SDM - Pemasaran - Keuangan - Produksi - Penelitian dan pengembangan - Sistem informasi manajemen Faktor eksternal (4) - Ekonomi - Sosial - Budaya - Demografi - Lingkungan - Teknologi - Pesaing dalam industri - Ancaman pendatang baru Peran PR (6) (8) (9) - penasehat ahli - fasilitator komunikasi - fasilitator pemecahan masalah - teknisi komunikasi Kombinasi strategi pemasaran (7) - periklanan - promosi - humas Faktor internal dan eksternal perusahaan (8) Faktor internal : - Target pengunjung - Jenis fasilitas - Tingkat ketersediaan dana - Kemampuan membina relasi - Kemampuan berkomunikasi Strategi pengembangan agrowisata : (4) 1. Strategi intensif a. Strategi penetrasi pasar -peningkatan pemasaran dan promosi -meningkatkan loyalitas pelanggan b. Strategi pengembangan pasar -promosi dan event c. strategi pengembangan produk -pengembangan paket wisata -mengfungsikan kembali pabrik teh -memperbaiki fasilitas dan meningkatkan potensi wisata -pengadaan fasilitas penelitian 2. Strategi Integrasi a. integrasi ke depan -meningkatkan kerja sama b. Integrasi ke belakang -membina relasi c. integrasi horisontal -menjalin kemitraan -menjaga eksistensi agrowisata Citra perusahaan: Pelayanan (service) (6) (9) - Ketersediaan turut memikul tanggung jawab sosial - Inovatif - Siap membantu - Bervariasi dalam produk Volume penjualan produk perusahaan (7) 29 Faktor eksternal (8) - Tingkat kedekatan dengan relasi - Tingkat kedekatan dengan media Potensi Agrowisata (10) - Peningkatan kapasitas SDM - Obyek agrowisata - Budaya pertanian yang khas - Kelembagaan yang mendukung - Sarana prasarana - Fasilitas, program, dan pelayanan kegiatan agrowisata - Dukungan kerjasama pemerintah dan swasta - Kerjasama dengan pihak lain Faktor pendukung agrowisata (11) - Internal : letak geografis, kondisis iklim, transportasi - Eksternal : keramahtamahan penduduk, keamanan Faktor penghambat agrowisata - Internal : rendahnya SDM - Eksternal : koordinasi kebijakan lemah - Kepuasan pelanggan (12) - Kualitas layanan - Realibility - Responsive - Assurance - Emphathy - tangibility Eksistensi Agrowisata (8) - Tingkat produktivitas - Menciptakan kepercayaan publik - Mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan Keberlanjutan agrowisata (10) (11) - Ekologis - Sosiologis - Spiritual Loyalitas pelanggan (12) 1)pelanggan mengatakan hal positif tentang perusahaan, (2)memberikan rekomendasi kepada pihak lain tentang perusahaan, (3)jarang melakukan peralihan kepada perusahaan lain (4)perusahaan meruapakn pilihan pertama ingin dikunjungi, (5)percaya bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan yang terbaik 30 RIWAYAT HIDUP Nur Apriyani, putri tunggal dari pasangan Mukhozin dan Nurhayati. Penulis dilahirkan pada tanggal 17 April 1993 di Jakarta. Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah TK Bustanul Athfal Ngemplak pada tahun 1997-1999. Tahun 1999-2005, penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di Madrasah Ibtidaiyah Ngemplak. Pada tahun 2005-2008, penulis melanjutkan pendidikan ke tingkat sekolah menengah pertama di SMP N 1 Kandangan, dan kemudian melanjutkan sekolah menengah atas di SMA N 1 Temanggung pada tahun 2008-2011. Pada tahun 2011, penulis diterima sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama, Institut Pertanian Bogor melalui jalur SNMPTN Undangan, dan pada tahun 2012 penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Selain aktif dalam perkuliahan penulis juga aktif di beberapa bidang lainnya, seperti staf Taman Baca Komunitas Sanggar Juara pada tahun 2013, Staf Pendidikan Anak Usia Dini pada program Bina Desa (Samisaena) FEMA, Divisi Percetakan Majalah Komunitas tahun kepengurusan 2012-2013, Divisi Advertising Majalah Komunitas tahun kepengerususan 2013-2014. Selain aktif di beberapa bidang tersebut penulis juga memiliki prestasi di bidang seni peran, yakni monolog dengan mendapatkan juara 2 monolog IAC 2013, juara 2 monolog Espent 2014, dan juara 3 monolog IAC tahun 2014.