Laporan Studi Pustaka (KPM 403) EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA MELALUI MEDIA ANNISA AMALIA IKHSANIA DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014 ii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul “Efektivitas Komunikasi Pemasaran Agrowisata Melalui Media” benar-benar hasil karya saya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari pustaka yang diterbitkan atau tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Laporan Studi Pustaka. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia mempertanggungjawabkan pernyataan ini. Bogor, Desember 2014 Annisa Amalia Ikhsania NIM. I34110138 iii ABSTRAK ANNISA AMALIA IKHSANIA. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Agrowisata Melalui Media. Dibawah bimbingan YATRI INDAH KUSUMASTUTI Agrowisata merupakan sektor wisata yang menawarkan jasa sebagai komoditas utamanya. Jasa yang dimaksud disini adalah jasa yang terkait dengan suatu produk fisik sehingga memerlukan strategi komunikasi pemasaran yang efektif untuk menunjang kegiatan promosi sebuah obyek agrowisata. Upaya komunikasi pemasaran dilakukan selain bertujuan untuk mempromosikan dan menginformasikan keunikan serta keunggulan obyek agrowisata beserta fasilitas dan kegiatannya, juga sebagai strategi untuk bertahan di tengah persaingan sektor agrowisata saat ini. Beragam media, seperti media penyiaran, media cetak, media internet, media ruang publik, dan media komunikasi lisan, dimanfaatkan oleh pengelola agrowisata dalam melakukan kegiatan promosi. Promosi melalui media dapat menjangkau khalayak secara luas agar dapat menarik calon pengunjung. Oleh karena itu, efektivitas komunikasi pemasaran melalui media dapat membantu kegiatan promosi suatu obyek agrowisata yang dapat dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan konatif. Kata kunci: agrowisata, efektivitas komunikasi pemasaran, media ABSTRACT ANNISA AMALIA IKHSANIA. Effectiveness of Marketing Communication of Agrotourism Through the Media. Supervised by YATRI INDAH KUSUMASTUTI Agrotourism is the tourism sector to offer services as its main commodity. Services in question here is the service associated with a physical product that requires effective marketing communications strategy to support the promotion of agro-tourism objects. Marketing communications efforts do but aims to promote and inform the uniqueness and superiority of agrotourism objects and facilities and activities, as well as a strategy to survive in the competitive agro sector today. Variety of media, such as broadcast media, print media, internet media, media public space, and oral communication media, utilized by managers agrotourism in promotional activities. Promotion through the media can reach a wide audience in order to attract potential visitors. Thus, the effectiveness of marketing communications through the media can assist the promotion of agro-tourism object that can be seen from the cognitive, affective, and conative. Keywords: agrotourism, effectiveness of marketing communication, media iv EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA MELALUI MEDIA Oleh ANNISA AMALIA IKHSANIA I34110138 Laporan Studi Pustaka sebagai syarat kelulusan KPM 403 pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014 v LEMBAR PENGESAHAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Laporan Studi Pustaka yang disusun oleh: Nama Mahasiswa : Annisa Amalia Ikhsania Nomor Pokok : I34110138 Judul : Efektivitas Komunikasi Pemasaran Agrowisata melalui Media dapat diterima sebagai syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Disetujui oleh Ir. Yatri Indah Kususmastuti, Msi. Dosen Pembimbing Diketahui oleh Dr. Ir. Siti Amanah, MSc. Ketua Departemen Tanggal Pengesahan: _______________ vi PRAKATA Puji dan syukur penulis ucapkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Studi Pustaka berjudul “Efektivitas Komunikasi Pemasaran Agrowisata Melalui Media” ini dengan baik. Laporan Studi Pustaka ini ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan MK Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Ir. Yatri Indah Kusumastuti, Msi sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan selama proses penulisan hingga penyelesaian laporan studi pustaka ini. Penulis juga menyampaikan hormat dan rasa terima kasih kepada orang tua tercinta, Bapak Dr. Ir. Tri Prartono, MSc dan Yenny Sri Relawati yang selalu mendoakan dan senantiasa melimpahkan kasih sayang serta dukungannya kepada penulis. Kemudian, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Aisya Zainurahmalia selaku adik yang selalu menyemangati dan mendoakan penulis. Selain itu, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman seperjuangan dan sebimbingan, Cynda Adissa Lianita dan Gina Sutanti, serta sahabat Iradhatie Wurinanda, Yunizar Sri Wulandari, dan Desi Rosita, yang telah memberi semangat dan dorongan kepada penulis selama proses penulisan laporan Studi Pustaka ini. Tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada teman-teman seperjuangan SKPM 48 atas kebersamaannya dan kesediaannya berbagi pengalaman dan memberikan saran-saran dalam penulisan Laporan Studi Pustaka ini. Semoga studi pustaka ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Desember 2014 Annisa Amalia Ikhsania NIM. I34110138 vii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL.................................................................................................................... DAFTAR GAMBAR............................................................................................................... ix ix PENDAHULUAN Latar Belakang......................................................................................................................... Tujuan Tulisan.......................................................................................................................... Metode Penulisan..................................................................................................................... 1 2 2 RINGKASAN PUSTAKA 1. Analisis Strategi Bauran Pemasaran Agrowisata dengan Metode Importance Performance Analysis dan Customer Satisfaction Index (Studi Kasus di Wisata Agro Wonosari) Lawang (Deoranto, Himawan, dan Ikasari 2013).................................................................................................................................. 2. Perancangan Media Promosi Langsung Agrowisata Bhakti Alam (Prastini dan Sayatman 2014)................................................................................................................. 3. Pengembangan Agrowisata dengan Pendekatan Community Based Tourism (Studi pada Dinas Pariwisata Kota Batu dan Kusuma Agrowisata Batu (Hadi, Muzha, dan Ribawanto 2014............................................................................................. 4. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Agrowisata PT Godong Ijo Asri, Sawangan, Depok, Jawa Barat (Nourmaulina 2014)........................................................................... 5. Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries (Jalan Raya Tajur No. 291, Kota Bogor) (Wahyuni 2014).................................................................... 6. Perancangan Media Promosi Wana Wisata Tanjung Papuma Jember (Permana 2009).............................................................................................................................. 7. Perancangan Promosi dan Media Pendukung Pariwisata Bahari di Ambon (Bangsa, Martien, dan Muskitta 2014) .......................................................................................... 8. Promosi Objek Wisata Taman Hutan Raya Sultan Syarief Hasyim II Kabupaten Siak dalam Meningkatkan Wisatawan (Tampubolon 2014) .................................................... 9. Peranan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu dalam Kegiatan Promosi Pariwisata Kota Batu (Yonathan 2012)............................................................................. 10. Peran Dinas Pariwisata dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Melalui Pariwisata di Kabupaten Berau (Zaman 2014) ................................................................. 11. Pengaruh Kinerja Bauran Promosi terhadap Keputusan Menggunakan Paket Outbound di Ciwangun Indah Camp (Andari, N Dewi, Sukmawati 2014) .................. 12. The Contribution of Tourist Promotion Associations Federation in Promoting Romanian Agro-Tourism (IOSIM 2013) ..................................................................... 13. Agritourism Farms and The Web. An Exploratory Evaluation of Their Websites (Platania 2014) ............................................................................................................... RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN Agrowisata............................................................................................................................... Komunikasi Pemasaran Agrowisata........................................................................................ Media Komunikasi Pemasaran................................................................................................ Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran.............................................................................. Karakteristik Pengunjung......................................................................................................... 3 4 5 7 8 9 11 12 14 15 17 18 19 20 20 22 25 26 viii SIMPULAN Hasil Rangkuman dan Pembahasan......................................................................................... Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi.......................................................... Usulan Kerangka Analisis Baru............................................................................................... 28 28 28 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. RIWAYAT HIDUP................................................................................................................. 30 32 ix DAFTAR TABEL Tabel 1 Profil Kategori Media Utama……………………………………………….… 23 Tabel 2 Hasil Penelitian Jenis Media dan Penggunaannya dalam Pemasaran Agrowisata ……………………………………………….…. 24 Tabel 3 Karakteristik demografi dan subbudaya di Indonesia.……………………………………………………….. 26 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kerangka Analisis........................................................................................... 29 PENDAHULUAN Latar Belakang Obyek wisata menjadi salah satu tempat destinasi yang dituju oleh masyarakat. Padatnya aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat membuat mereka merasa membutuhkan adanya hiburan yang menyenangkan berupa perjalanan. Masyarakat harus memilih tempat-tempat atau lokasi yang dirasa dapat memberikan kepuasan bagi diri sendiri. Dewasa ini, mayoritas masyarakat mulai memilih obyek wisata yang berorientasi terhadap kegiatan yang lebih spesifik dengan mengedepankan keindahan alam. Munculnya perusahaan agrowisata dapat menjadi salah satu pilihan destinasi wisata karena dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan bagi masyarakat. Lebih lanjut, usaha mengembangkan dunia pariwisata, termasuk usaha agrowisata, didukung dengan UU Nomor 10 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa keberadaan obyek wisata pada suatu daerah akan sangat menguntungkan, antara lain meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatnya taraf hidup masyarakat dan memperluas kesempatan kerja, meningkatkan rasa cinta lingkungan serta melestarikan alam dan budaya setempat. (Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia 2011). Agrowisata sebagai bagian dari objek wisata, diartikan sebagai suatu bentuk kegiatan yang memanfaatkan usaha agro sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian1. Menurut Departemen Pertanian (2005), tujuan agrowisata adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani sekaligus melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge) yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya. Agrowisata tidak semata merupakan usaha atau bisnis di bidang jasa yang menjual jasa bagi pemenuhan konsumen akan pemandangan yang indah dan udara yang segar, namun juga dapat berperan sebagai media promosi produk pertanian serta media pendidikan bagi masyarakat. Semakin banyaknya perusahaan agrowisata membuat setiap pengelola agrowisata berusaha memperkenalkan keunggulan serta keunikan untuk mempertahankan eksistensi di tengah persaingan ketat perusahaan agrowisata lainnya. Komunikasi pemasaran merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memperkenalkan keunggulan dan keunikan tersebut. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan atas perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono 2008). Kotler dan Keller (2009) menggunakan istilah bauran komunikasi pemasaran untuk aktivitas pemasaran yang berhubungan dengan promosi. Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap dan lebih menarik diperlukan suatu alternatif pemasaran yang dapat memudahkan obyek agrowisata yang akan dipasarkan sesuai dengan keinginan para calon pengunjung. Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi pemasaran yang tepat agar pengunjung yang datang lebih banyak sehingga 1 Berdasarkan Surat Keputusan (SK) bersama antara Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi dan Menteri Pertanian No. KM.47/PW.DOW/MPPT-89 dan No. 204/KPTS/HK/050/4/1989 2 target dari pemasaran akan tercapai. Melalui kegiatan komunikasi pemasaran inilah, tempat wisata diperkenalkan dan ditawarkan kepada masyarakat luas. Dalam komunikasi pemasaran ada yang disebut bauran komunikasi pemasaran. Bauran komunikasi pemasaran terdiri dari delapan model komunikasi utama, yaitu iklan, promosi penjualan, acara dan pengalaman, hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, pemasaran dari mulut ke mulut, dan penjualan personal (Kotler dan Keller 2009). Masing-masing bauran tersebut dapat dijadikan sebagai strategi dalam mempromosikan suatu produk kepada konsumen. Namun, saat ini kegiatan promosi dapat ditunjang melalui penggunaan media, seperti media cetak (majalah, koran), media sosial (blog, website, twitter), media penyiaran (radio, televisi), media ruang publik (billboard, poster), bahkan media komunikasi lisan, yakni word of mouth. Kegiatan komunikasi pemasaran melalui media dirasa pengelola agrowisata merupakan cara yang efektif dan efisien sehingga banyak dilakukan untuk mempromosikan produknya kepada pengunjung potensial. Tujuan Tulisan Perusahaan agrowisata dihadapkan dengan persaingan agrowisata-agrowisata atau wisata alam lain yang menawarkan wisata serupa sehingga membuat persaingan semakin ketat. Sektor agrowisata menjadi salah satu usaha yang berkembang pesat sehingga perlu adanya usaha untuk mempertahankan eksistensi di antara perusahaan agrowisata lainnya. Oleh karena itu, perusahaan agrowisata perlu melakukan kegiatan promosi dengan menciptakan strategi pemasaran melalui media. Penulisan studi pustaka ini bertujuan untuk mengidentifikasi komunikasi pemasaran melalui media yang diterapkan oleh pengelola agrowisata serta efektivitas media komunikasi pemasaran dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan konatif. Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan studi pustaka ini adalah metode analisa terhadap data sekunder yang relevan dengan topik studi pustaka. Bahan pustaka yang digunakan dalam penulisan ini berasal dari hasil penelitian, yakni berupa: skripsi, tesis, jurnal ilmiah, dan buku teks yang berkaitan dengan tema penulisan studi pustaka. Bahan pustaka yang sudah terkumpul kemudian dipelajari, disusun, dan dianalisis sehingga menjadi suatu tulisan ilmiah yang berisi tinjauan teoritis dan tinjauan faktual beserta analisis dan sintesisnya. Selanjutnya, ialah penarikan hubungan dari studi pustaka ini menghasilkan kerangka pemikiran serta pertanyaan penelitian yang akan digunakan sebagai acuan dalam penelitian yang akan dilakukan. 3 RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA 1. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis : : : : Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi): hal Alamat URL/doi : : : : : : Tanggal diunduh : : Analisis Strategi Bauran Pemasaran Agrowisata dengan Metode Importance Performance Analysis dan Customer Satisfaction Index (Studi Kasus di Wisata Agro Wonosari) Lawang 2013 Jurnal Elektronik Deril Andre Himawan, Panji Deoranto, Dhita Morita Ikasari Jurnal Strategi Pemasaran Volume 2 No. 1 http://skripsitip.staff.ub.ac.id/files/2013/08/JurnalDeril-H.pdf 10 September 2014, pukul 07.52 WIB Ringkasan Indonesia sebagai negara agraris memiliki keunggulan-keunggulan yang dapat menjadi suatu aset dalam pengembangan sektor pariwisata, khususnya agrowisata. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi bauran pemasaran yang harus diperbaiki serta dikembangkan di Wisata Agro Wonosari (WAW) dengan metode Importance Performance Analysis dan mengetahui tingkat kepuasan pengunjung dengan menggunakan metode Customer Satisfaction Index. Sampel yang digunakan berjumlah 69 orang yang diambil dengan metode accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wisata Agro Wonosari telah melakukan promosi melalui periklanan, seperti surat kabar lokal, billboard, website resmi ptpn12.com, dan brosur serta sponsorship. Namun, sponsorship kurang maksimal digunakan, karena pengunjung kebanyakan tidak mengetahui kegiatan-kegiatan apa saja yang pernah disponsori oleh Wisata Agro Wonosari. Menurut persepsi pengunjung, sponsorship menjadi kurang maksimal karena program yang disponsori pihak agrowisata bukan merupakan program yang sering dilihat atau waktu pelaksanaan dan penayangannya dilakukan pada jam atau hari efektif kerja. Hasil dari perhitungan Importance Performance Analysis menunjukkan bahwa atribut yang menjadi agenda prioritas utama untuk ditingkatkan kinerjanya adalah atribut yang berada di kuadran I. Atribut yang berada di wilayah ini dianggap penting oleh pengunjung namun kinerja yang masih kurang adalah periklanan (71.13%). Kinerja atribut-atribut yang masuk dalam kuadran ini harus diperbaiki dan ditingkatkan. Atribut-atribut yang menjadi prioritas kedua untuk diperbaiki adalah atribut yang berada di kuadran III. Wilayah ini memuat atribut-atribut yang dianggap kurang penting oleh pengunjung dan kinerjanya juga tidak baik. Atribut-atribut yang masuk dalam kuadran ini adalah kemudahan lokasi untuk dijangkau (77.16%), sarana transportasi yang 4 mendukung (74.65%), dan tempat penyedia informasi wisata (82.96%), hubungan masyarakat (85.17%), dan sponsorship (77.73%). Atribut yang dianggap penting oleh pengunjung dan dinilai sudah sesuai dengan yang diharapkan adalah kualitas agrowisata, penetapan harga dilihat dari persepsi mutu (84.48%), penetapan harga berdasarkan segmen pelanggan (81.19%), kompetensi karyawan (81.14%), kesigapan dalam melayani pengunjung (81.97%), keramahan terhadap pengunjung (84.79%), kelengkapan fasilitas (78.06%), tanggapan terhadap keluhan pengunjung (83.33%). Atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ini harus tetap dipertahankan, dan apabila dikembangkan bisa menjadikan Wisata Agro Wonosari semakin menarik untuk dikunjungi. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan nilai CSI strategi bauran pemasaran Wisata Agro Wonosari sebesar 68,22%. Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) dapat dilihat pada Tabel 6. Nilai CSI ini diperoleh dari pembagian antara nilai Weight Total (WT) dengan skala maksimum yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 5 dan mengalikan dengan 100%. Nilai CSI terletak di rentang 0,66-0,80 yang menunjukkan bahwa indeks kepuasan pengunjung pada kriteria “Puas”. Akan tetapi, sebaiknya pihak Wisata Agro Wonosari terus meningkatkan kinerjanya agar CSI meningkat sampai angka 100% sehingga pengunjung merasa sangat puas. Analisis Temuan dalam penelitian ini bahwa promosi yang dilakukan oleh Wisata Agro Wonosari adalah melalui periklanan, seperti surat kabar lokal, billboard, website resmi ptpn12.com, brosur, serta sponsorship. 2. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi): hal Alamat URL/doi : : : : : : : : : : Tanggal diunduh : : Perancangan Media Promosi Langsung Agrowisata Bhakti Alam 2014 Jurnal Elektronik Ria Aprilia Prastini dan Sayatman Jurnal Sains dan Seni Pomits Volume 3, No. 2 Tahun 2014: 43-48 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/vi ew/7462/1966 24 September 2014, pukul 07.14 WIB Ringkasan Agrowisata di Indonesia adalah salah satu destinasi wisata alam yang banyak diminati oleh wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Agrowisata merupakan kegiatan wisata yang bertempat pada kawasan pertanian, perkebunan yang dikhususkan pada area holtikultura. Agrowisata Bhakti Alam adalah kawasan wisata perkebunan buah-buahan tropis yang terletak di Desa Ngembal, Kecamatan Tutur, Pasuruan, Jawa 5 Timur. Agrowisata merupakan sektor wisata yang menawarkan jasa sebagai komoditas utamanya dan didukung oleh produk. Jasa yang dimaksudkan disini adalah jasa yang terkait dengan suatu produk fisik sehingga memerlukan strategi pemasaran yang efektif untuk menunjang kegiatan promosi Agrowisata Bhakti Alam. Strategi tersebut akan membantu merumuskan metode promosi yang efektif dalam memperkenalkan Agrowisata Bhakti Alam. Brosur merupakan salah satu media promosi yang dilakukan oleh Agrowisata Bhakti Alam, yang ditempatkan pada area agrowisata. Penelitian ini bertujuan untuk merancang media promosi langsung dengan target konsumen perusahaan atau instansi untuk membangun relasi antara agrowisata dan perusahaan terkait serta menaikkan jumlah pengunjung Agrowisata Bhakti Alam. Perancangan ini menggunakan metode wawancara dengan target audiens. Target audiens yang dituju adalah perusahaan menengah hingga besar yang berada di kota-kota besar di Jawa Timur, yang biasa mengadakan outbond ataupun training bagi karyawan serta family gathering. Kuisioner juga dibagikan untuk mengetahui media promosi apa saja yang efektif serta perlu dilakukan sehingga dapat menambah jumlah kunjungan wisatawan agrowisata. Target audiens untuk media promosi adalah perusahaan atau instansi menengah hingga besar yang berpotensi berkunjung ke agrowisata Bhakti Alam. Media promosi yang akan digunakan dalam promosi Agrowisata Bhakti Alam adalah media cetak dan elektronik. Konsep Fun Fruity Favourite merupakan perwakilan dari fasilitas, wahana, serta kegiatan yang ada di Bhakti Alam. Fun memiliki arti senang atau menyenangkan, dalam hal ini berhubungan dengan ekspresi pengunjung yang ada di Agrowisata Bhakti Alam. Fruity merupakan karakteristik Agrowisata Bhakti Alam secara keseluruhan, yaitu menonjolkan buah-buahan pada tiap kegiatannya. Favourite adalah semua fasilitas serta wahana yang ada di Agrowisata Bhakti Alam diharapkan dapat menjadi tempat favorit untuk target audien menghabiskan liburannya. Ilustrasi buah-buahan diciptakan agar dapat mewujudkan suasana fruity dalam media promosi. Undangan Fam Trip, mengundang instansi/perusahaan dan sekolah untuk berkeliling agrowisata, yang bertujuan untuk memperkenalkan agrowisata kepada calon konsumen yang potensial. Iklan pada majalah dimaksudkan untuk memberikan informasi pada target audien secara meluas yang berisi tentang informasi utama agrowisata serta fasilitas dan wahana yang disediakan oleh agrowisata. Merchandise pot bunga dan tote bag diberikan pada konsumen atau instansi yang telah membeli paket wisata tertentu. Bertujuan untuk melambangkan rasa terima kasih agrowisata atas kepercayaan konsumen dan diharapkan loyalitas konsumen akan tumbuh. Analisis Temuan dalam penelitian ini adalah bahwa promosi pada agrowisata menggunakan media cetak dan media elektronik. Namun, pada bagian pendahuluan dikatakan bahwa ‘Agrowisata di Indonesia adalah salah satu destinasi wisata alam yang banyak diminati oleh wisatawan dalam negeri maupun luar negeri’, namun tidak dilengkapi dengan sumber yang mendukung. Selain itu, penelitian ini tidak menyajikan abstrak penelitian dalam bahasa Inggris. 3. Judul : Pengembangan Agrowisata dengan Pendekatan Community Based Tourism (Studi pada Dinas Pariwisata Kota Batu dan Kusuma Agrowisata Batu) 6 Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis : : : : Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi): hal Alamat URL/doi : : : : : : : Tanggal diunduh : 2014 Jurnal Elektronik Vianda Kushardianti Muzha, Heru Ribawanto, dan Minto Hadi Jurnal Administrasi Publik Volume 1, No. 3: 135-141 http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/ind ex.php/jap/article/view/81/75 24 September 2014, pukul 08.30 WIB Ringkasan Kota Batu yang terletak di Provinsi Jawa Timur memiliki keunggulan dalam bidang pertanian sehingga sangat cocok untuk diterapkan konsep agrowisata, yakni perpaduan antara pertanian dengan wisata dan hasil pertanian sebagai komoditas utamanya. Community based tourism (CBT) adalah sebuah pendekatan pemberdayaan yang melibatkan dan meletakkan masyarakat sebagai pelaku penting dalam konteks paradigm baru pembangunan, yakni pembangunan yang berkelanjutan. Pengembangan potensi pariwisata masih menempatkan masyarakat sebagai objek bukan sebagai subjek dalam pengembangan pariwisata. Hal ini menyebabkan masyarakat lokal belum menerima nilai manfaat pengembangan pariwisata secara optimal dan memadai. Oleh karena itu, dalam pengembangan pariwisata harus menjadikan pemberdayaan masyarakat sebagai modernisasi dengan prasarana pendukung yang lebih lengkap. Fokus penelitian ini adalah: 1) pengembangan agrowisata dengan pendekatan community based tourism; 2) Faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan agrowisata Kota Batu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pemerintah Kota Batu melibatkan seluruh stakeholders termasuk masyarakat di dalamnya, sehingga potensi wisata yang dimiliki bisa mensejahterakan masyarakat Kota Batu melalui pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan pengembangan agrowisata melalui pokdarwis, yaitu penggerak dalam perencaan pengembangan agrowisata. Sarana dan prasarana pendukung pengembangan agrowisata di Kota Batu sudah sangat memadai, mulai dari sarana pokok (hotel, rumah makan, dan biro perjalanan), sarana pelengkap (sarana rekreasi dan sarana olah raga), dan sarana penunjang. 2) Berbagai macam bentuk promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu banyak dipengaruhi oleh kebutuhan dinas serta berdasarkan target peningkatan komoditas pariwisata untuk menambah devisa Negara. Dalam melakukan promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu bekerjasama dengan pihak Kusuma Agrowisata. Analisis Temuan dalam penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis tentang konsep pengembangan agrowisata dengan menggunakan pendekatan pemberdayaan 7 masyarakat. Hal tersebut dapat mensejahterakan masyarakat melalui pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat. Namun, peneliti tidak menjelaskan waktu pengambilan data, responden penelitian, serta tujuan dari penelitian. 4. Judul : Efektivitas Komunikasi Pemasaran Agrowisata PT Godong Ijo Asri, Sawangan, Depok, Jawa Barat Tahun : 2013 Jenis Pustaka : Skripsi Bentuk Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Adhistya Artik Nourmaulina Nama Editor : Judul Buku : Kota dan Nama : Bogor Penerbit : Institut Pertanian Bogor Nama Jurnal : Volume (Edisi): hal : Alamat URL/doi : http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/1234567 89/64637/I13aan1.pdf?sequence=1 Tanggal diunduh : 24 September 2014, pukul 07.30 WIB Ringkasan Agrowisata adalah suatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian. Pertumbuhan agrowisata mengakibatkan semakin ketatnya persaingan antar perusahaan agrowisata. Setiap perusahaan agrowisata berlomba-lomba untuk tetap mampu bersaing dan berkembang, Pengunjung merupakan salah satu faktor penting keberlangsungan berjalannya suatu agrowisata. Oleh karena itu, perusahaan agrowisata memanfaatkan komunikasi pemasaran untuk menghadapi persaingan serta mempertahankan eksistensi perusahaan sekaligus memperkenalkan tentang keunikan dan keunggulan yang dimiliki setiap daerah agrowisata kepada pengunjung. Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan profil pengunjung agrowisata PT Godong Ijo Asri; 2) Menganalisis strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan agrowisata PT Godong Ijo Asri dan faktor-faktor yang mempengaruhinya; 3) Menganalisis efektivitas komunikasi pemasaran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dan didukung dengan data kualitatif. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu dengan membagi responden ke dalam dua waktu (weekend dan weekdays) dengan tujuan agar mengurangi kemungkinan adanya bias dan keseragaman dalam pengambilan data. Hasil penelitian menyatakan bahwa profil pengunjung agrowisata PT Godong Ijo Asri mayoritas berusia 30-50 tahun, pendidikan tergolong tinggi, pekerjaan pegawai swasta, pengeluaran tergolong sedang menengah, motivasi pengunjung tergolong sedang. Strategi komunikasi pemasaran PT Godong Ijo Asri menggunakan beberapa media, yaitu leaflet, banner, website, potongan harga, publikasi media cetak dan elektronik, hubungan dengan beberapa sekolah, pemandu wisata, serta promosi dari mulut ke mulut. Efektivitas komunikasi pemasaran dilihat berdasarkan aspek kognitif, afektif, dan konatif. Komunikasi pemasaran PT Godong Ijo Asri terbukti secara efektif mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan tindakan pengunjung. 8 Analisis Temuan dalam penelitian ini menambah pengetahuan penulis bahwa komunikasi pemasaran dikatakan efektif jika tujuan dari strategi komunikasi pemasaran tercapai. Selain itu, komunikasi dalam pemasaran dapat dikatakan efektif jika konsumen memberikan timbal balik dan dampak yang diinginkan oleh pemasar. Efektivitas komunikasi pemasaran dapat dilihat dari pengetahuan sifat konsumen yang terdiri dari aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (perasaan), dan aspek konatif (tindakan). Penelitian ini sesuai dengan kajian yang dibutuhkan oleh penulis karena menggunakan media dalam memanfaatkan komunikasi pemasaran pada obyek agrowisata. 5. Judul : Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries (Jalan Raya Tajur No. 291, Kota Bogor) Tahun : 2014 Jenis Pustaka : Skripsi Bentuk Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Sri Wahyuni Nama Editor : Judul Buku : Kota dan Nama : Bogor Penerbit : Institut Pertanian Bogor Nama Jurnal : Volume (Edisi): hal : Alamat URL/doi : http://repository.ipb.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123 456789/69378/I14swa.pdf?sequence=1 Tanggal diunduh : 24 September 2014, pukul 07.40 WIB Ringkasan Pertumbuhan industri agrowisata saat ini semakin meningkat. Salah satu kondisi yang mempengaruhi terbukanya peluang ini adalah adanya trend back to nature yang tengah berkembang di masyarakat, yakni masyarakat sangat tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan alam, termasuk dalam memilih sarana rekreasi. Agrowisata Kuntum Nurseries dihadapkan dengan persaingan agrowisata atau wisata alam lainnya yang menawarkan wisata yang hampir sama sehingga membuat persaingan semakin ketat. Kuntum Nurseries harus mampu menciptakan strategi pemasaran agar mampu terus berkembang dengan memperkenalkan keunikan dan keunggulan sehingga menarik minat konsumen untuk terus berkunjung dengan memanfaatkan komunikasi pemasaran melalui media. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah: 1) Menganalisis karakteristik pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries; 2) Menganalisis strategi media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries; 3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemsaran Agrowisata Kuntum Nurseries dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan konatif; dan 4) Menganalisis efektivitas media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries. Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan didukung dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam dengan pihak dan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries. Metode kuantitatif yang digunakan adalah penelitian survei dengan 9 menggunakan kuisioner. Pemilihan sampel responden pada penelitian dilakukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu dengan membagi 40 responden berdasarkan pembagian waktu pengambilan data pada weekday dan weekend dengan tujuan agar mengurangi kemungkinan adanya bias dan keseragaman dalam pengambilan data. Agrowisata Kuntum Nurseries menggunakan media promosi sebagai alat untuk memberi tahu, mempengaruhi, dan membujuk masyarakat luas agar datang mengunjungi tempat wisata tersebut. Komunikasi pemasaran Kuntum Nurseries sudah menggunakan beragam media, yakni media cetak berupa brosur, media ruang publik berupa billboard, media elektronik berupa pemasaran melalui stasiun televisi Trans TV, Trans 7, MNC TV, dan RCTI. Kuntum Nurseries juga sudah menggunakan pemasaran melalui media internet, diantaranya web (www.kuntum-nurseries.com) dan facebook (www.facebook.com/kuntumfarmfield). Selain itu, ada pun pemasaran lain yang digunakan adalah menggunakan media word of mouth, Kuntum Nurseries juga terkenal di mata pengunjung dari cerita keluarga atau kerabat dekat mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries mayoritas berusia pertengahan (30-50 tahun), pendidikan terakhir pengunjung, yaitu tamatan sarjana, pekerjaan pengunjung sebagai pegawai swasta, pengeluaran per bulan pengunjung, yaitu (Rp 2.500.000-Rp 6.000.000), serta motivasi pengunjung datang ke Agrowisata Kuntum Nurseries untuk menikmati fasilitas wisata edukasi. Strategi media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries menggunakan media website dan word of mouth. Keragaman media dinilai telah baik dalam mencapai tujuan komunikasi pada setiap tahapan oleh pengunjung. Frekuensi penerimaan pesan pengunjung tergolong kategori sedang yaitu 3-4 kali dalam sebulan atau satu kali dalam satu minggu menerima/mengakses informasi mengenai Agrowisata Kuntum Nurseries. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries adalah karakteristik pengunjung dan strategi media komunikasi pemasaran. Efektivitas media komunikasi pemasaran Kuntum Nurseries belum terbukti efektif. Hal ini disebabkan media komunikasi pemasaran belum menyebarluas kepada pengunjung. Analisis Temuan dalam penelitian ini menambah pengetahuan penulis bahwa media komunikasi pemasaran agrowisata dapat terbagi menjadi media cetak, media elektronik, media word of mouth, dan media ruang publik (billboard). Media website dan media word of mouth merupakan media komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh agrowisata. Selain itu, keefektivitasan media komunikasi pemasaran agrowisata ini, dapat diukur dari perilaku dan sikap pengunjung mengenai tempat agrowisata yang dipromosikan. Media komunikasi pemasaran dikatakan efektif jika dapat menimbulkan dampak kognitif, afektif, dan konatif. Penelitian ini sesuai dengan kajian yang dibutuhkan oleh penulis karena menggunakan media dalam memanfaatkan komunikasi pemasaran pada obyek agrowisata. 6. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis : Perancangan Media Promosi Tanjung Papuma Jember : 2009 : Jurnal : Elektronik : Bagus Fuad Permana Wana Wisata 10 Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi): hal Alamat URL/doi Tanggal diunduh : : : : : : : Jurnal Desain Ide http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate15893-3406100130-paperpdf.pdf : 15 September 2014, pukul 06.30 WIB Ringkasan Wana Wisata Tanjung Papuma dikelola oleh Perum Perhutani unit II Jawa Timur. Perum Perhutani mulai mengelola sektor wisata, khususnya yang dekat dengan hutan untuk membantu perekonomian perhutani yang selama ini masih mengutamakan produksi kayu sebagai pemasukan utama. Agar wana wisata ini ramai dikunjungi oleh wisatawan dan pendapatannya bertambah maka dibutuhkan sebuah strategi promosi wisata yang tepat dan terintegrasi sehingga banyak masyarakat lokal maupun luar yang mengenal serta mau berwisata ke Tanjung Papuma. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana perencanaan sebuah media yang tepat untuk melakukan suatu bentuk promosi wisata. Teknik sampling yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif menggunakan wawancara mendalam dengan Manager Pengembangan Wisata KBM AEJ Perum Perhutani Unit II Jawa Timur dan Pengelola Pondok Wisata dan Wana Wisata Tanjung Papuma. Sedangkan, metode kuantitatifnya menggunakan kuisioner yang disebarkan kepada target audiens. Promosi yang sudah dilakukan Perum Perhutani Unit II Jawa Timur KBM AEJ, antara lain adalah: 1) ikut pameran wisata di Jakarta dan Semarang; 2) flyer; 3) brosur. Kegiatan promosi yang dilakukan Perum Perhutani Unit II dalam mengenalkan Tanjung Papuma masih terlalu minim dibandingkan dengan objek wisata lain di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Perum Perhutani Unit II Jawa Timur KBM AEJ sebagai pengelola wana wisata Tanjung Papuma yang mengusung konsep ekowisata dalam menjual objek wisatanya belum bisa mengkomunikasikan visi misi serta produk wisata yang ditawarkannya dengan efektif. Media promosi yang digunakan untuk mempromosikan Wana Wisata Tanjung Papuma adalah: 1) Media Promosi Online, yakni website dan web banner; 2) Media Promosi Konvensional, seperti brosur, sticker, merchandise atau souvenir, poster, iklan majalah, banner dan stand pameran, dan creative media. Media website merupakan media promosi utama Wana Wisata Tanjung Papuma, karena media ini dapat menjangkau banyak orang, lebih tersegmen, dapat diupdate dengan cepat, dan informasi yang disajikan lengkap. Web banner berfungsi untuk memberikan akses untuk menuju ke website utama Wana Wisata Tanjung Papuma. Brosur ini berisi sekilas tentang Tanjung Papuma, foto Wana Wisata Tanjung Papuma, informasi fasilitas dan infrastruktur, informasi harga tiket masuk dan pondok wisata, contact person, link ke website Wana Wisata Tanjung Papuma dan nantinya akan disebarkan di pintu masuk Wana Wisata Tanjung Papuma, waktu pameran, dinas pariwisata, kampus, dan lokasi taget audiens biasa berkumpul. Sticker merupakan alat promosi yang efektif karena mudah tersebar dan sifatnya yang menempel. Merchandise ini dibagi dua, yaitu ada yang diberikan secara cuma-cuma pada pengunjung yang datang dan ada yang dijual di dalam lokasi wisata. Poster ini berisi image, logo, tagline, 11 contact person, dan link ke website Wana Wisata Tanjung Papuma. Poster ini berfungsi untuk menarik perhatian orang agar mau melihat dan membaca informasinya karena poster bersifat pasif akan tetapi memiliki ukuran yang besar (A3-A2) sehingga dapat menarik perhatian orang. Media iklan majalah lebih efektif dibandingkan dengan yang lainnya karena seleksi segmen lebih akurat, dipercaya, kualitas gambar dan cetakan baik, informasi berumur panjang, dan penerusan informasi cukup baik, hanya saja meletakkan iklan di majalah lebih mahal daripada di surat kabar. Banner digunakan untuk pameran ataupun seminar tentang pariwisata. Creative media lebih bersifat unik, nakal, dan aneh karena dibutuhkan ide-ide gila yang dapat membuat orang kaget, tertawa, bahkan tertegun sehingga orang-orang khususnya target audiens akan mengingat objek yang membawa pesan lewat media ini. Dalam merancang media promosi wisata diperlukan adanya sebuah positioning yang tepat, hal ini dilakukan agar sesuai dengan konten yang akan disampaikan dan melalui media apa pesan tersebut disampaikan. Analisis Temuan dalam penelitian ini menambah pengetahuan penulis bahwa komunikasi yang efektif dapat dilihat dari: kedekatannya dengan masyarakat, menyasar target audiens yang tepat, menggunakan media yang tepat sebagai perantara penyampai informasi ke masyarakat, dan memberikan tawaran yang menarik kepada masyarakat. Selain itu, media promosi merupakan saluran yang digunakan untuk mempromosikan suatu barang, jasa, atau hal-hal lain. Selain itu, media promosi dapat terbagi menjadi media promosi online (website dan web banner) serta media promosi konvensional (Brosur, Sticker, Merchandise atau souvenir, Poster, Iklan majalah, Banner, dan stand pameran Creative media). 7. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi): hal Alamat URL/doi Tanggal diunduh : Perancangan Promosi dan Media Pendukung Pariwisata Bahari di Ambon : 2014 : Jurnal : Elektronik : Manuella L. D. Muskitta, Petrus Gogor Bangsa, Martien : : : : : Jurnal DKV Adiwarna : Vol. 1, No. 4 (2014) :hal (1-13) : http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/dkv/arti cle/view/1975 : 26 September 2014, pukul 06.30 WIB Ringkasan Ambon adalah satu destinasi wisata yang sangat ramai pada tahun 1990-an. Banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang berdatangan untuk berlibur. Namun sayang pada tahun 1999-2001 terdapat konflik SARA yang menyebabkan 12 Ambon kehilangan kepercayaan dari masyarakat. Pada tahun 2005 pemerintah sudah berusaha untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak pasca konflik. Pada tahun 2010 hingga kini pemerintah terus berupaya untuk menghadirkan kembali wisatawan ke Ambon. Namun sayangnya keindahan alam di Ambon tenggelam dan hingga kini tidak banyak masyarakat yang tahu tentang keindahan Ambon. Maka dari itu, perancangan ini dibuat untuk menyelesaikan permasalah tersebut, sekaligus memperkenalkan destinasi wisata bahari yang ada di Ambon. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu observasi, kuisioner, wawancara, dan dokumentasi. Tipe analisa yang digunakan adalah analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa promosi yang akan digunakan pada wisata bahari Ambon adalah koran, majalah, poster, flyer, brosur, katalog, x-banner, merchandise. Kemudian, penyampaian pesan dapat dilakukan secara bertahap. Tahap pertama dibutuhkan kepada pihak-pihak penyalur seperti hotel, restoran, tour operator, pers dan masyarakat. Kegiatan ini dilakukan agar pihak penyalur dan berbagai perusahaan penunjang pariwisata tersebut mempersiapkan paket-paket atau promo khusus untuk kegiatan promosi yang dilakukan oleh pemerintah serta melakukan kegiatan promosi kepada masyarakat secara lebih luas. Tahap berikutnya, melakukan kegiatan promosi obyekobyek wisata bahari kepada masyarakat luas di berbagai media, tempat dan media periklanan lainnya. Tahap selanjutnya adalah melakukan promosi secara terus-menerus sehinga masyarakat yang “sudah-tahu” tentang obyek wisata di Ambon menjadi penasaran dan mengagendakan untuk berlibur ke Ambon. Analisis Temuan dalam penelitian ini bahwa terdapat sebuah strategi komunikasi periklanan sebuah pariwisata menggunakan alat ukur AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Pertama, attention atau cara untuk menarik perhatian calon wisatawan dengan cara merancang berbagai media-media yang komunikatif sehingga dapat menginformasikan berbagai macam keunikan dan daya tarik obyek wisata bahari di Ambon. Kedua, interest atau meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Ambon dengan cara menampilkan foto-foto atau gambar keindahan panorama laut Ambon yang mendukung promosi wisata Ambon. Ketiga, desire atau cara untuk menghadirkan keinginan pada calon untuk wisatawan agar mengunjungi wisata alam melalui kata-kata penjelas yang mampu menggambarkan keunikan dan panorama wisata bahari di Ambon. Keempat, action atau usaha untuk menimbulkan aksi adalah dengan cara membujuk wisatawan untuk datang ke obyek wisata ataupun mengadakan promosi yang terus menerus sehingga dapat mengingatkan wisatawan agar nantinya memiliki keinginan untuk berkunjung ke Ambon. Penulis juga menemukan indikator berhasil atau tidaknya promosi kepariwisataan akan terlihat dari banyaknya jumlah orang yang sungguh-sungguh membeli produk pariwisata yang dipromosikan. 8. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis : Promosi Objek Wisata Taman Hutan Raya Sultan Syarief Hasyim II Kabupaten Siak dalam Meningkatkan Wisatawan : 2014 : Jurnal : Elektronik : Adelina Tampubolon 13 Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi): hal Alamat URL/doi Tanggal diunduh : : : : : : : Jurnal Ilmu Administrasi Vol. 1, No. 2 (Oktober 2014): hal 1-12 http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/vie wFile/2904/2815 : 12 September 2014, pukul 21.55 WIB Ringkasan Indonesia mempunyai potensi sangat menjanjikan untuk wisata minat khusus dan ekowisata dalam kawasan hutan tropika yang tersebar di kepulauan. Dalam hal ini Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim II adalah salah satu objek wisata alam yang sudah ada di Provinsi Riau, yang mana pengembangan dan pengelolaan Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim II ini cukup memadai, sehingga dapat membuat wisatawan yang ingin menikmati objek tersebut dapat leluasa untuk datang kesana. Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim II ini salah satu objek yang sangat dikenal baik di daerah Kabupaten Siak maupun di Pekanbaru, karena letaknya tepat di dekat kota Pekanbaru yang memakan waktu sekitar lebih kurang 45 menit untuk sampai di objek tersebut. Potensi Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim II memiliki prospek yang sangat baik untuk dipromosikan sebagai kepentingan pariwisata. Namun pada kenyataannya Taman Hutan Raya ini masih sepi dari kunjungan wisatawan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui promosi objek wisata Taman Hutan Raya Sultan Syarief Hasyim II Kabupaten Siak dalam meningkatkan wisatawan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling, yaitu pengambilan sampel yang dilakukan kepada siapa saja yang ditemui secara kebetulan di area obyek wisata Taman Hutan Raya. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah peneliti mengukur dengan menggunakan empat bauran promosi yaitu advertising, personal selling, sales promotion dan public relation. Dari hasil komponen diatas dapat disimpulkan bahwa 46%, responden menanggapi bahwa promosi yang dilakukan pihak pengelola tahura melalui media cetak, media elektronik dan website, tidak mampu memberi informasi promosi dengan komunikasi yang tepat, cepat terhadap promosi yang dilakukan pihak pengelola tahura. Promosi yang dilakukan tidak mencapai target yang diharapkan untuk menjangkau banyak wisatawan untuk berkunjung ke Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim II. Belum adanya kepastian dan respon yang baik terhadap informasi promosi Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim II serta informasi yang disampaikan mengenai potensi wisata dan keindahan alam yang dimiliki Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim II belum sampai dengan cepat, baik dan akurat kepada masyarakat luas. Data ini dapat disimpulkan bahwa promosi yang dilakukan pengelola Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim II sangat tidak memuaskan dalam meningkatkan kunjungan wisatawan 14 Analisis Temuan dalam penelitian ini menambah pengetahuan penulis bahwa efektif atau tidaknya promosi yang dilakukan dapat dilihat dari kejelasan dalam penyampaian informasi promosi, tepat atau tidaknya komunikasi yang dilakukan dan keterbukaan dalam bentuk pelayanan. Namun, dalam pustaka ini, peneliti tidak mencantumkan abstrak penelitian dalam bahasa Indonesia. 9. Judul : Peranan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu dalam Kegiatan Promosi Pariwisata Kota Batu Tahun : 2012 Jenis Pustaka : Jurnal Bentuk Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Moses Yonathan Nama Editor : Judul Buku : Kota dan Nama : Penerbit : Nama Jurnal : Jurnal Ilmiah Pariwisata Volume (Edisi): hal : Vol. 1, No. 2 Alamat URL/doi : jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/144 Tanggal diunduh : 10 September 2014, pukul 08.15 WIB Ringkasan Kegiatan promosi pariwisata kota Batu yang dilakukan selama ini masih kurang tersebar dan belum menjangkau langsung pangsa pasar potensial yang berada di luar areal Jawa Timur. Penggunaan media elektronik dalam melakukan kegiatan promosi juga terkesan belum dimanfaatkan secara maksimal oleh para pelaku pariwisata Kota Batu. Kurang efektifnya promosi pariwisata yang dilakukan Kota Batu berimbas kepada minimnya tingkat pengetahuan konsumen terhadap potensi pariwisata Kota Batu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bauran promosi yang efektif dalam melakukan kegiatan pemasaran pariwisata di Kota Batu. Penelitian ini menjelaskan bauran promosi, yaitu Advertising, Sales Promotion, Public Relations & Publicity, Direct Marketing, Personal Selling, Word of Mouth Marketing, Events/ Experiences yang paling efektif dalam melakukan kegiatan pemasaran pariwisata Kota Batu. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam memperoleh data menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuisioner, melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian kualitatif prosedur pemilihan informan dengan menggunakan teknik snowball sampling dengan cara menentukan key person tertentu yang sarat informasi sesuai dengan fokus penelitian, yakni Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu, Obyek wisata di Kota Batu, Biro/Agen perjalanan, dan Wisatawan di Kota Batu. Hasil penelitian mengenai efektivitas bauran promosi dalam kegiatan pemasaran pariwisata Kota Batu adalah: (1) Promosi yang telah dilaksanakan pariwisata kota Batu menggunakan komponen bauran promosi : periklanan, promosi penjualan, events, word of mouth marketing, public relation and publicy, (2) Kegiatan promosi yang dilakukan pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu belum efektif, terutama dalam pemilihan media promosi yang dapat menjangkau sasaran secara tepat. Hal ini ditandai dengan masih minimnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai sektor pariwisata 15 Kota Batu, (3) Komunikasi pemasaran pada promosi yang sudah dilakukan belum maksimal karena wisatawan yang berkunjung sebagian besar mengetahui informasi pariwisata kota Batu dari mulut ke mulut atau dapat dikatakan mengetahui informasi pariwisata dari teman dan saudara. Word of mouth menjadi salah satu promosi yang utama dalam kegiatan promosi pariwisata Kota Batu. Dalam pelaksanaan kegiatan promosi, masih terdapat beberapa kendala internal, yaitu SDM yang kurang memiliki kompetensi dalam penguasaan bahasa asing, sarana dan prasarana yang masih kurang memadai, dan latar belakang para SDM yang bukan berasal dari bidang pariwisata. Analisis Temuan dalam penelitian ini menambah pengetahuan penulis bahwa promosi yang efektif akan mampu mempengaruhi persepsi wisatawan terhadap nilai produk yang ditawarkan oleh pihak penyedia jasa pariwisata sekaligus lebih efisien dalam penggunaan anggaran promosi. Selain itu, efektifnya promosi pariwisata yang dilakukan Kota Batu tergantung pada tingkat pengetahuan konsumen terhadap potensi pariwisata kota Batu dan ketepatan dalam pemilihan media promosi. Dari temuan ini penulis menemukan variabel-variabel untuk mengukur efektivitas bauran promosi pariwisata. Namun, peneliti tidak menggunakan alat ukur yang tepat dalam menganalisis efektivitas bauran promosi pariwisata di Kota Batu, peneliti hanya menganalisis berdasarkan informasi dan jawaban para respondennya. Dalam penelitian ini, peneliti tidak mencantumkan waktu pengambilan data. 10. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi) hal Alamat URL/doi : : : : : : : : : : Tanggal diunduh : : Peran Dinas Pariwisata dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Melalui Pariwisata di Kabupaten Berau 2014 Jurnal Elektronik Bahru Zaman Jurnal Ilmu Pemerintahan Volume 2, No.1, 2014: 1-10 http://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/wp content/uploads/2014/03/JURNAL%20BAHRU%20 ZAMAN%20(03-01-14-02-54-38).pdf 24 September 2014, pukul 22.07 WIB Ringkasan Peran Dinas Pariwisata dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pariwisata adalah bagaimana perilaku Dinas Pariwisata dalam mengatur dan mengupayakan sumber pendapatan daerah melalui berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, 16 pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah dengan cara mempromosikan obyek wisata, pengembangan obyek wisata, dan penyediaan infrastruktur pariwisata dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, mengetahui, serta menggambarkan promosi obyek wisata, pengembangan obyek wisata, penyediaan infrastruktur pariwisata, faktor penghambat dan pendukung dalam melakukan peran Dinas Pariwisata dalam meningkatkan PAD melalui sektor pariwisata di Kabupaten Berau. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Program promosi yang dilakukan oleh dinas pariwisata dalam meningkatkan PAD, yakni melalui promosi media cetak dan promosi media elektronik. Tujuannya adalah agar mampu memberikan tujuan wisata bagi wisatawan yang akan datang ke Kota Berau. Promosi yang dilakukan Dinas Pariwisata Berau melalui media cetak daerah maupun nasional, seperti leaflet, koran, baliho, dan spanduk. Dari hasil promosi yang dilakukan lebih banyak menonjolkan pariwisata Derawan karena Derawan memiliki pantai dan terumbu karang yang indah, serta tempat wisatanya yang cukup terawat dan mendapatkan perhatian lebih dari dinas setempat. Promosi melalui media elektronik dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Berau melalui iklan di televisi swasta. Pemasukan pariwisata di Kabupaten Berau pada tahun 2012 mencapai Rp 4.531.200.325,00. Hal ini menunjukkan efektifnya promosi melalui media elektronik. Promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Berau juga melalui media internet, www.wisataberau.go.id,www.pemerintahkabupatenberau.go.id,danwww.wisatapulauder awan.go.id. Promosi yang dilakukan melalui media internet cukup berhasil menarik wisatawan asing dan berhasil memberikan pemasukan PAD Kabupaten Berau. Hal ini terbukti pada tahun 2011 dan 2012 wisatawan asing yang datang berjumlah 2.579.950 jiwa dari tahun 2010-2011 sebesar 1.879.400 wisatawan asing. Sedangkan, wisatawan lokal mencapai 4.125.750 jiwa pada tahun 2012 lebih besar dari tahun 2011 sebesar 3.950.750 jiwa wisatawan lokal. Selain promosi melalui media, promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Berau melalui Duta Wisata yang setiap tahun dilakukan. Duta wisata bertugas mempromosikan seni budaya, memiliki pengetahuan yang luas tentang pariwisata di kota dan Kabupaten Berau, dan mampu menjadi humas sebagai pembicara di media televisi maupun media cetak. Peran dinas pariwisata dalam meningkatkan pendapatan asli daerah melalui pariwisata di Kabupaten Berau melalui program-program promosi mampu meningkatkan PAD Kabupaten Berau. Dinas Pariwisata juga harus mampu memperbaiki dan melakukan pengembangan serta bekerjasama dengan mitra-mitra lainnya. Pengelolaan pariwisata di Kabupaten Berau oleh pemerintah daerah (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata) sudah berjalan dengan baik. Selain itu, promosi mengenai kebudayaan di Berau masih belum maksimal, seperti kurangnya pusat informasi pariwisata. Analisis Temuan dalam penelitian ini menambah pengetahuan penulis bahwa promosi pariwisata yang dilakukan oleh pemerintah setempat dapat meningkatkan pendapatan asli daerah. Selain itu, promosi yang dilakukan oleh pemerintah selain dilakukan melalui media cetak, media elektronik, media internet, juga dilakukan melalui duta wisata. Namun, peneliti tidak menyajikan abstrak penelitiannya dalam bahasa Inggris. 17 11. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal : : : : : : : : : : Volume (Edisi): : hal Alamat URL/doi : Tanggal diunduh : Pengaruh Kinerja Bauran Promosi terhadap Keputusan Menggunakan Paket Outbound di Ciwangun Indah Camp 2013 Jurnal Elektronik Liana Sukmawati, Rini Andari, Dewi Pancawati N. Jurnal Tourism and Hospitality Essentials Anthology (THE Anthology) Edisi I (Desember 2013) :hal (1-17) http://mpp.upi.edu/wp-content/uploads/bsk-pdfmanager/32_JURNAL-SKRIPSI-LianaSukmawati.pdf 25 September 2014, pukul 19.31 WIB Ringkasan Salah satu pusat wisata outbond yang berada di Kabupaten Bandung Barat, Ciwangun Indah Camp, adalah pusat wisata outbond terbesar yang memiliki tanah sangat luas. Seiring perkembangan waktu dari tahun ke tahun wisata outbond yang menyajikan permainan outbond semakin banyak peminatnya. Inilah yang menyebabkan keberadaan Ciwangun Indah Camp mulai tergeser oleh adanya pesaing yang sejenis. Strategi promosi dirasa perlu untuk memberi informasi tentang keistimewaan CIC, mengubah sikap maupun mendorong orang agar membeli produk yang ditawarkan (berkunjung). Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif dengan populasi yaitu wisatawan yang datang berkunjung ke Ciwangun Indah Camp tahun 2011 adalah 104.890 dengan sampel sebanyak 100 wisatawan. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kinerja bauran promosi dan keputusan menunggunakan paket outbound yang kuat dan sesuai dengan klasifikasi koefisien korelasi. Menurut pelaksanaan kinerja bauran promosi yang dilakukan oleh Ciwangun Indah Camp yakni direct marketing, sales promotion, dan advertising yang mendapatkan penilaian tertinggi dari wisatawan adalah direct marketing. Urutan kedua ditempati oleh advertising, dan yang terendah adalah sales promotion. Analisis Temuan dalam penelitian ini bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja bauran promosi terhadap keputusan dalam menggunakan paket outbound. Selain itu, penulis juga menemukan bahwa efektivitas promosi dapat dilihat dari informasi yang dapat diterima oleh wisatawan, sikap wisatawan, dan keputusan wisatawan untuk berkunjung ke suatu obyek wisata. 18 12. Judul : The Contribution of Tourist Promotion Associations Federation in Promoting Romanian Agro-Tourism Tahun : 2013 Jenis Pustaka : Jurnal Bentuk Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Iasmina IOSIM Nama Editor : Judul Buku : Kota dan Nama : Penerbit : Nama Jurnal : Journal of Agricultural Science Volume (Edisi): : Volume 45 (4), 2013 hal Alamat URL/doi : http://rjas.ro/download/paper_version.paper_file.b6f ae8f6e4639e3c.496f73696d204941534d494e415f325f5 f456e2e706466.pdf Tanggal diunduh : 10 Oktober 2014, pukul 21.00 WIB Ringkasan Agrowisata menunjuk pada perpaduan dari kegiatan pertanian dengan layanan wisata dan menjadi solusi untuk mendukung pembangunan pertanian serta dapat memiliki efek positif pada tingkat sosial dan ekonomi. Dalam agrowisata, memerlukan kegiatan promosi di tengah persaingan sengit produk-produk wisata yang lain. Untuk mencapai hasil yang terbaik di pasar, pengelola agrowisata harus mengetahui kebutuhan dan tujuan, mengembangkan dan mengawasi gaya komunikasi yang digunakan melalui media, seperti poster, brosur, pidato, acara, pameran, penawaran khusus, kontes, demonstrasi, seminar, dan lain-lain. Namun, agrowisata memiliki sumber daya yang terbatas dalam melakukan promosi sehingga akan berakibat pada agrowisata yang tidak dapat diketahui oleh pasar. Hadirnya, Asosiasi Promosi Federasi dapat menjadi suatu upaya untuk dapat masuk ke segmen pasar mempromosikan produk-produk wisata. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang diperoleh dari newsletter, data sekunder, serta data statistik tentang kegiatan promosi yang dilakukan oleh promosi agro-turis Asosiasi Federasi. Pembentukan Asosiasi Federasi Promosi Wisatawan di Rumania bertujuan untuk mempromosikan pariwisata dengan segala aspeknya dalam daerah yang mereka wakili di kancah nasional dan internasional. Melalui kegiatannya, federasi bermaksud untuk meningkatkan kegiatan pemasaran terutama merek dari produk wisata tersebut. Analisis Temuan dalam penelitian ini menambah pengetahuan penulis bahwa adanya pembentukan sebuah Asosiasi Federasi di Rumania dapat bertujuan untuk mempromosikan pariwisata yang ada di seluruh daerah agar dapat dikenal di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, pengembangan pemasaran agrowisata biasanya menggunakan media, seperti poster, brosur, pidato, acara, pameran, dan penawaran khusus. 19 13. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi): hal Alamat URL/doi Tanggal diunduh : Agritourism Farms and The Web. An Exploratory Evaluation of Their Websites : 2014 : Jurnal : Elektronik : Marco Platania : : : : : Journal of Agricultural Science : Volume VI No. 3, 2014 : http://online.agris.cz/files/2014/agris_online_2014_3_platania.pdf : 18 Oktober 2014, pukul 11.20 WIB Ringkasan Dalam beberapa tahun terakhir, kontribusi sektor pertanian terhadap pariwisata semakin meningkat. Agrowisata memberikan pengalaman liburan bagi masyarakat serta memungkinkan petani untuk diversifikasi pendapatan mereka. Di sektor pariwisata, komunikasi sangat menentukan dalam menentukan pilihan konsumsi, salah satunya melalui website. Internet dapat membawa manfaat dengan fitur yang lengkap dan menarik. Tulisan ini mengevaluasi situs agrowisata di daerah Sisilia, Italia. Penelitian ini menggunakan metodologi Emica, yaitu pendekatan untuk menganalisis kualitas situs dan analisis. Analisis dilakukan pada sampel situs web yang beroperasi di wilayah tersebut dan memiliki beberapa aspek yang mempengaruhi pilihan penggunaan internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada sekelompok petani di agrowisata Sisilia mengambil keuntungan dari peluang baru yang ditawarkan oleh website. Kenyataaannya menunjukkan bahwa dalam hal rencana strategis, perusahaan yang disurvei menggunakan internet untuk kegiatan promosi. Kegiatan pariwisata menjadi instrumen pendukung pendapatan pertanian dan meningkatkan pembangunan daerah. Sehingga sangat penting melakukan promosi agrowisata melalui media virtual, yakni website. Bahkan, proses pembelian produk wisata semakin sering melalui website. Oleh karena itu, sebuah situs web yang strategis dan penting dapat memperoleh manfaat. Analisis Temuan dalam penelitian menambah pengetahuan penulis bahwa promosi yang efektif dalam agrowisata adalah melalui media virtual, yakni website. Adanya website mampu menentukan pilihan konsumsi dengan membawa manfaat dengan fitur yang lengkap dan menarik. RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN Agrowisata Agrowisata merupakan sebuah bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai objek wisata. Mengutip pendapat Sayatman dan Prastini (2014), agrowisata adalah kegiatan wisata yang bertempat pada kawasan pertanian, perkebunan yang dikhususkan pada area holtikultura. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani sekaligus melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya (Departemen Pertanian 2005). Wisata agro bukan semata merupakan usaha atau bisnis di bidang jasa yang menjual jasa bagi pemenuhan konsumen akan pemandangan yang indah dan udara yang segar, namun juga dapat berperan sebagai media promosi produk pertanian serta media pendidikan bagi masyarakat. Menurut hasil penelitian Hadi, Ribawanto, dan Muzha (2014) bahwa dewasa ini pengembangan agrowisata menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat (community based tourism). Adanya community based tourism diharapkan masyarakat ditempatkan sebagai subjek melalui pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pengelola agrowisata. Hal tersebut dapat mensejahterakan masyarakat melalui pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat. Masyarakat sebagai salah satu stakeholder pembangunan memiliki peran strategis tidak saja sebagai penerima manfaat pengembangan kepariwisataan, namun dapat juga membantu dalam hal promosi agrowisata. Komunikasi Pemasaran Agrowisata Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan atas perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono 2008). Selain itu, Kotler (2000) dalam Kusumastuti (2009) mengartikan komunikasi pemasaran sebagai usaha untuk menyampaikan pesan kepada khalayak, terutama konsumen sasaran, mengenai keberadaan suatu produk di pasar. Terdapat istilah bauran komunikasi pemasaran dalam komunikasi pemasaran. Kotler dan Keller (2009) menggunakan istilah bauran komunikasi pemasaran untuk aktivitas pemasaran yang berhubungan dengan promosi. Bauran komunikasi pemasaran terdiri dari delapan model komunikasi utama, yaitu periklanan, promosi penjualan, acara dan pengalaman, penjualan tatap muka, hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran interaktif, pemasaran langsung, dan pemasaran dari mulut ke mulut. 1. Iklan (advertising) adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian (Tjiptono 2008). Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. 2. Promosi penjualan merupakan upaya pemasaran yang bersifat media dan nonmedia untuk merangsang coba-coba dan konsumen meningkatkan 21 3. 4. 5. 6. 7. 8. permintaan dan konsumen atau untuk memperbaiki kualitas produk (Kusumastuti 2009). Contohnya, adalah kontes, permainan, undian, dan lainlain. Acara dan pengalaman (sponsorship marketing) adalah kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu (Kotler dan Keller 2009). Sponsorship terdiri dari dua kegiatan utama, pertama adalah pertukaran antara sponsor dan pihak yang disponsori, kedua adalah pemasaran asosiasi oleh sponsor. Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya (Tjiptono 2008). Personal selling merupakan alat promosi yang paling efektif karena dapat membuat hubungan interaktif secara dekat, sehingga dapat mengenal konsumen secara lebih dalam dan lebih baik dan dapat memberikan respon yang tepat. Hubungan masyarakat dan publisitas (public relations and publicity) adalah upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu (Kotler dan Keller 2009). Pemasaran interaktif adalah kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek dan secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan jasa (Kotler dan Keller 2009). Direct marketing adalah pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi. Dalam direct marketing, komunikasi promosi menjangkau konsumen yang spesifik. Namun, pesan yang disampaikan melalui direct marketing dapat disesuaikan dengan karakter dan respon konsumen yang dituju serta dapat diperbaharui secara cepat pula (Tjiptono 2008). Contoh direct marketing adalah katalog, electronic shopping, voicemail, dan lain-lain. Pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth) adalah bentuk promosi yang dilakukan oleh konsumen melalui perbincangan dengan konsumen lain, dan tidak ada satupun dari mereka adalah pemasar. Bentuk komunikasi pemasaran ini dapat terjadi karena kesan mendalam konsumen terhadap produk atau perusahaan tertentu sehingga konsumen tersebut ingin menyampaikan informasi yang dia ketahui tentang produk atau perusahaan tersebut kepada kerabat dekatnya. Komunikasi pemasaran melalui word of mouth tidak memerlukan biaya yang begitu besar, namun dapat memberikan dampak yang besar bagi perusahaan (Nourmalina 2013). Kegiatan komunikasi pemasaran agrowisata dilakukan dengan menekankan pada penyampaian pesan agar konsumen mengetahui keberadaan agrowisata yang dipasarkan tanpa adanya usaha mempersuasi untuk membeli, mengkonsumsi, atau menerapkan, tetapi diharapkan dapat memicu adanya perubahan lainnya. Beragam bauran 22 komunikasi pemasaran tersebut guna membujuk serta mempengaruhi pengunjung untuk mengunjungi obyek agrowisata. Mengutip pada penelitian yang dilakukan oleh Nourmaulina (2013) berjudul Efektivitas Komunikasi Pemasaran PT Godong Ijo Asri, Sawangan, Depok, Jawa Barat, bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh agrowisata tersebut berupa periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan personal, pemasaran langsung, dan pemasaran dari mulut ke mulut. Selain itu, pada penelitian Sukmawati et.al (2013) yang berjudul Pengaruh Kinerja Bauran Promosi terhadap Keputusan Menggunakan Paket Outbound di Ciwangun Indah Camp menyatakan bahwa bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Ciwangun Indah Camp, yakni direct marketing. Urutan kedua ditempati oleh advertising, dan yang terendah adalah sales promotion. Upaya komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh obyek agrowisata saat ini adalah melalui periklanan, personal selling, direct marketing, dan sales promotion. Upaya tersebut dirasa efektif sebab memberikan kesan mendalam terhadap produk atau perusahaan tersebut kepada kerabat dekat konsumen. Namun, upaya komunikasi pemasaran tersebut dirasa masih belum efektif dilakukan karena belum menjangkau seluruh konsumen yang datang untuk berkunjung. Oleh karena itu, diperlukan upaya komunikasi pemasaran agrowisata yang lain untuk memperkenalkan kepada konsumen mengenai keunggulan dan keunikan yang ditawarkan oleh usaha agrowisata. Media Komunikasi Pemasaran Merujuk pada delapan langkah guna mencapai tujuan komunikasi pemasaran yang efektif, salah satunya adalah perlu dukungan dari media melalui pemilihan saluran komunikasi yang tepat. Kusumastuti (2009) mengemukakan pendapat bahwa komunikasi pemasaran membagi media atas tiga kelompok, antara lain: a. media massa, terdiri atas media massa elektronik dan media cetak. b. media kelompok, biasa digunakan pada kegiatan-kegiatan yang melibatkan kelompok tertentu, misalnya video presentasi, dan c. media personal, seperti katalog, profil korporat, dan folder. Menurut Morissan (2001) media (medium) adalah kategori umum dari sistem pengiriman pesan yang mencakup beberapa media, yaitu media penyiaran (televisi dan radio), media cetak (surat kabar dan majalah), surat, iklan luar ruang (outdoor advertising), dan media pendukung lainnya. Media promosi terdiri dari media penyiaran, media cetak, media internet, dan media word of mouth (Morissan 2001). 23 Tabel 1 Profil Kategori Media Utama Media Surat Kabar Televisi Radio Majalah Direct Mail Keunggulan Fleksibilitas, tepat waktu, mampu menangkap pasar lokal dengan baik, jangkauan penerimaan yang luas, tingkat kepercayaan tinggi. Informasi bisa dilihat, didengar dan gambar yang bergerak menarik untuk ditonton, perhatian tinggi, jangkauan luas. Mempunyai banyak pendengar, selektivitas geografi dan demografi yang tinggi dengan biaya yang rendah. Selektivitas demografi dan geografi yang tinggi, prestise dan kredibilitas, hasil cetakan berkualitas tinggi, berumur panjang, jumlah pembaca yang meneruskan informasi cukup baik. Keterbatasan Umur informasi pendek, kualitas gambar dan cetakan jelek, sedikit audiens yang meneruskan informasi (small “passalong” audience) Biaya tinggi, kebingungan yang tinggi, tingkat pemaparan yang cepat berlalu dan audiens kurang mempunyai daya Seleksi Audiens hanya mendengarkan saja, perhatian yang lebih rendah dibandingkan televisi, pemaparan yang cepat berlalu. Waktu tunggu yang lama, waktu sirkulasi terbuang, dan tidak ada jaminan posisi yang lebih baik. Memiliki selektivitas audiens, tidak ada iklan pesaing dalam media yang sama, bersifat pribadi. Biaya relatif tinggi dan kesan atau citra surat sampah Sumber: Kotler & Fox (1995) dalam Kusumastuti (2009), “Komunikasi Bisnis”, Edisi Pertama, Bogor 2009, hal. 173 Suatu produk yang dihasilkan baik produk baru maupun produk lama membutuhkan media sebagai alat promosi. Hal tersebut bertujuan agar konsumen dan calon konsumen dapat mengetahui informasi produk yang bersangkutan baik harga, merek, dan ketersediaan di pasar. Menurut Kusumastuti (2009), efisiensi penggunaan media dilihat dari sejauh mana media itu dapat menjangkau sasaran secara tepat, frekuensi yang dibutuhkan, dan durasi tayang iklan pada media dengan intensitas tinggi. Perkembangan sebuah tempat wisata, dalam hal ini adalah agrowisata, tidak terlepas dari strategi promosi yang digunakan oleh pengelola dalam pemasarannya. Pengelola agrowisata menggunakan berbagai jenis media komunikasi dalam pemasarannya sebagai alat untuk memberi tahu, mempengaruhi, dan membujuk masyarakat luas agar mengunjungi tempat wisata tersebut dengan menikmati fasilitasfasilitas yang terdapat pada agrowisata tersebut. Berikut merupakan hasil penelitian berdasarkan jenis media yang dimanfaatkan beserta fungsi penggunaannya bagi masingmasing perusahaan agrowisata pada Tabel 2. 24 Tabel 2. Agrowisata Hasil Penelitian Jenis Media dan Penggunaannya dalam Pemasaran Nama Penulis dan Tahun Jenis Media Kegunaan Media dalam Pemasaran Wisata No Judul Penelitian 1. Analisis Strategi Bauran Pemasaran Agrowisata dengan Metode Importance Performance Analysis dan Customer Satisfaction Index (Studi Kasus di Wisata Agro Wonosari) Lawang Himawan, Deoranto, dan Ikasari (2013) Iklan, website, surat kabar, sponsorship, dan billboard Menarik dan meningkatkan jumlah pengunjung agrowisata. 2. Perancangan Media Promosi Langsung Agrowisata Bhakti Alam Ria Aprilia dan Sayatman (2014) Brosur, website, Meningkatkan konsumen yang berkunjung. 3. Pengembangan Agrowisata dengan Pendekatan Community Based Tourism Muzha, Ribawanto, dan Hadi (2014) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu Media untuk menginformasikan produk kepada konsumen. 4. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Agrowisata PT Godong Ijo Asri, Sawangan, Depok, Jawa Barat Adhistya Artik Nourmaulina (2013) Leaflet, banner, website, WOM, media elektronik Untuk menyampaikan informasi mengenai PT. Godong Ijo Asri, baik informasi wisata, unit bisnis, atau lokasi. 5. Efektivitas Komunikasi Agrowisata Nurseries Media Pemasaran Kuntum Sri Wahyuni (2013) Brosur, billboard media televisi, website, facebook, WOM. Untuk membuat khalayak datang mengunjungi tempat wisata dengan menikmati fasilitas-fasilitas yang terdapat di tempat agrowisata. 6. Pengaruh Kinerja Bauran Promosi terhadap Keputusan Menggunakan Paket Outbound di Ciwangun Indah Camp Liana Sukmawati, Rini Andari, dan Dewi Pancawati N. (2013) Iklan, brosur, pamphlet, baliho, spanduk, banner, media elektronik Memberi informasi tentang keistimewaan Ciwangun Indah Camp, mengubah sikap maupun mendorong orang agar membeli produk yang ditawarkan (berkunjung). 7. Agritourism Farms and The Web. An Exploratory Evaluation of Their Websites Platania (2014) Website Sebagai kegiatan promosi yang strategis jumlah datang Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa upaya komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pengelola agrowisata dalam mempromosikan keunggulan serta keunikan obyek wisatanya melalui media internet, seperti website dan facebook, media cetak, seperti brosur, leaflet, dan surat kabar, dan media ruang publik, seperti baliho, banner, dan billboard. Kemudian, diikuti oleh media penyiaran, seperti radio dan televisi dan media komunikasi lisan (word of mouth). Media internet menjadi salah satu media yang dapat mempengaruhi pengunjung agrowisata. Mengutip pendapat Permana (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Perancangan Media Promosi Wana 25 Wisata Tanjung Papuma Jember, media internet dapat menjangkau banyak orang, lebih tersegmen, dapat diupdate dengan cepat, dan informasi yang disajikan lengkap. Media cetak, seperti surat kabar, koran, brosur, leaflet, majalah merupakan media massa cetak yang menjadi alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) yang mengutamakan pesan-pesan visual, yang terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata-kata, gambar atau fotografi. Media penyiaran, terdiri dari televisi dan radio yang telah menjadi media yang sangat penting dan dominan bagi pemasang iklan. Media penyiaran merupakan salah satu jenis media yang disukai oleh khalayak baik dari sumber mengenai informasi dan desain pesan yang disampaikan. Media ruang publik, yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bis kota, gedung, pagar tembok, dan sebagainya (Tjiptono 2008). Selain beberapa media tersebut, media komunikasi lisan berupa word of mouth juga dapat mempengaruhi pengunjung untuk datang mengunjungi obyek wisata. Merujuk pada penelitian Nourmaulina (2013) bahwa pemasaran dari mulut ke mulut merupakan bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh masyarakat. Pada umumnya pengunjung yang telah datang ke suatu obyek wisata dan merasa puas akan merekomendasikan atau menyampaikan informasi mengenai obyek wisata kepada saudara atau kerabat dekat mereka. Tentu ini dapat dikatakan sebagai salah satu media komunikasi pemasaran melalui media komunikasi lisan, yaitu media word of mouth. Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Efektivitas media komunikasi pemasaran adalah keberhasilan pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan menggunakan alat media komunikasi pemasaran dalam mencapai tujuan-tujuan komunikasi pemasaran (Wahyuni 2014). Dalam suatu kegiatan komunikasi pemasaran diperlukan suatu kegiatan komunikasi pemasaran yang efektif agar informasi yang disampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada khalayak. Komunikasi pemasaran tidak akan berjalan maksimal apabila tidak dilakukan secara efektif. Menurut Kotler dan Keller (2009) pengukuran hasil komunikasi pemasaran dapat dilihat dari dampak komunikasi pemasaran terhadap khalayak sasaran, seperti kesadaran khalayak terhadap pesan yang disampaikan, frekuensi khalayak menerima bentuk komunikasi pemasaran, dan perubahan sikap atau perilaku khalayak setelah menerima bentuk komunikasi pemasaran oleh perusahaan tersebut. Sementara, menurut Kusumastuti (2009), efisiensi penggunaan media dilihat dari sejauh mana media itu dapat menjangkau sasaran secara tepat, frekuensi yang dibutuhkan, dan durasi tayang iklan pada media dengan intensitas tinggi. Lebih lanjut pada penelitian Permana (2009), menyatakan bahwa komunikasi yang efektif dapat dilihat dari kedekatannya dengan masyarakat, menyasar target audiens yang tepat, menggunakan media yang tepat sebagai perantara penyampai informasi ke masyarakat, dan memberikan tawaran yang menarik kepada masyarakat. Efektivitas komunikasi pemasaran bergantung pada alat promosi yang digunakan dalam komunikasi pemasaran, yakni berupa media. Mengutip pada penelitian Wahyuni (2014) yang berjudul Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Kuntum Nurseries bahwa efektivitas media komunikasi pemasaran dilihat berdasarkan aspek kognitif, afektif, dan konatif. Aspek kognitif merupakan aspek yang berkenaan dengan pengetahuan pengunjung mengenai suatu obyek agrowisata. Aspek afektif merupakan 26 aspek yang berkenaan dengan emosi, keinginan, rasa suka dan tidak suka yang dimiliki responden terhadap suatu obyek agrowisata. Aspek ini dapat dilihat dari rasa suka pengunjung terhadap obyek agrowisata setelah mendapat informasi dari media komunikasi pemasaran yang diterima oleh pengunjung. Aspek konatif adalah tindakan pengunjung untuk membeli dan menggunakan produk yang berkenaan dengan perilaku pengunjung, baik untuk mengunjungi obyek agrowisata atau untuk mencari informasi mengenai produk-produk yang ditawarkan. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran pariwisata, yakni karakteristik pengunjung dan strategi media komunikasi pemasaran (Wahyuni 2014). Karakteristik Pengunjung Menurut Marpaung (2002), pengunjung adalah setiap orang yang berkunjung ke suatu negara lain dimana ia mempunyai tempat kediaman, dengan alasan melakukan pekerjaan yang diberikan oleh negara yang dikunjunginya. Pengunjung yang melakukan kunjungan biasanya karena termotivasi dengan adanya obyek dan daya tarik di suatu daerah/tempat. Daya tarik wisata sangat memegang peranan penting bagi sebuah daerah tujuan wisata. Obyek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan dan/atau aktivitas dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah/tempat tertentu. Pengunjung mempunyai karakteristik demografi dan subbudaya yang berbeda-beda. Mengutip pada Sumarwan (2004) dalam Tabel 3. Tabel 3. Karakteristik demografi dan subbudaya di Indonesia. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Karakteristik Demografi Usia Agama Suku Bangsa Pendapatan Jenis kelamin Status pernikahan Jenis keluarga 8. Pekerjaan 9. 10. Lokasi geografi Jenis rumah tangga 11. Kelas sosial Contoh Subbudaya Anak-anak, remaja, dewasa awal, dewasa lanjut, lansia Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha Sunda, Jawa, Bali, Batak, Melayu, Dayak, Minahasa, Bugis Miskin, menengah, kaya Laki-laki, wanita Lajang, menikah, janda, duda Orang tua tunggal, orang tua lengkap, keluarga dengan satu anak, dua anak Dosen, guru, buruh karyawan, dokter, akuntan, montir, pengacara Jawa, Luar Jawa, Kota, Desa Rumah Tangga Keluarga, Bukan Rumah Tangga Keluarga (tinggal sendiri, tinggal bersama teman di asrama) Kelas atas, kelas menengah, kelas bawah Sumber: Sumarwan (2004) Karakteristik tersebut dapat mempengaruhi pengunjung untuk datang ke tempat tersebut. Oleh karena itu, suatu perusahaan dalam pemasarannya harus memikirkan juga keinginan atau kebutuhan yang dimiliki oleh masing-masing konsumen atau pengunjung berdasarkan karakteristik pengunjung. Karakteristik pengunjung agrowisata mayoritas berusia pertengahan (30-50 tahun) dengan pendidikan tergolong tinggi, pekerjaan sebagai pegawai swasta, dan pengeluaran tergolong sedang menengah. Mengutip pada penelitian Wahyuni (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Kuntum 27 Nurseries, karakteristik pengunjung agrowisata mayoritas berusia pertengahan (30-50 tahun), pendidikan terakhir pengunjung (tamatan sarjana), pekerjaan pengunjung sebagai bekerja pegawai swasta, pengeluaran per bulan pengunjung (Rp 2.500.000 - Rp 6.000.000), serta motivasi pengunjung untuk menikmati fasilitas wisata edukasi. SIMPULAN Hasil Rangkuman dan Pembahasan Komunikasi pemasaran merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi serta membujuk khalayak tentang suatu produk. Beragam teknik bauran komunikasi pemasaran yang terdiri dari iklan, promosi penjualan, acara dan pengalaman, hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, pemasaran dari mulut ke mulut, dan penjualan personal tersebut guna membujuk serta mempengaruhi pengunjung untuk mengunjungi obyek agrowisata. Dalam komunikasi pemasaran agrowisata, upaya komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh obyek agrowisata adalah berupa periklanan, promosi penjualan, personal selling, dan direct marketing. Perkembangan sebuah agrowisata, tidak terlepas dari strategi promosi yang digunakan oleh perusahaan agrowisata dalam pemasarannya. Penggunaan media dalam kegiatan promosi dilakukan untuk membuat khalayak datang mengunjungi tempat wisata dengan menikmati fasilitas-fasilitas yang terdapat pada agrowisata tersebut. Pengelola agrowisata menggunakan berbagai jenis media komunikasi dalam pemasarannya sebagai alat untuk memberi tahu, mempengaruhi, dan membujuk masyarakat luas agar mengunjungi tempat wisata tersebut. Dewasa ini, upaya komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh obyek wisata adalah melalui media internet (website dan facebook), media cetak (brosur, leaflet, dan surat kabar), dan media ruang public (baliho, banner, dan billboard). Kemudian, diikuti oleh media penyiaran, seperti radio dan televisi dan media komunikasi lisan (word of mouth). Efektivitas media komunikasi pemasaran pada agrowisata dapat dilihat berdasarkan aspek kognitif, afektif, dan konatif. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan faktor internal, yakni karakteristik pengunjung yang meliputi usia, tingkat pendidikan, tingkat pengeluaran, serta jenis pekerjaan, dan faktor eksternal, yakni ragam media komunikasi yang digunakan, ragam bauran komunikasi pemasaran, serta frekuensi penerimaan pesan yang akan menimbulkan dampak pada aspek kognitif, afektif, dan konatif. Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi Berdasarkan rangkuman dan pembahasan, dan simpulan yang telah dibuat, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian, antara lain: 1. Bagaimana hubungan karakteristik pengunjung dengan efektivitas media komunikasi pemasaran? 2. Bagaimana hubungan karakteristik media komunikasi pemasaran dengan efektivitas media komunikasi pemasaran? 3. Bagaimana efektivitas media komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pengelola agrowisata dalam melakukan pemasaran dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan konatif? Usulan Kerangka Analisis Baru Agrowisata merupakan sektor wisata yang menawarkan jasa sebagai komoditas utamanya. Jasa yang dimaksud disini adalah jasa yang terkait dengan suatu produk fisik sehingga memerlukan komunikasi pemasaran yang efektif untuk menunjang kegiatan promosi sebuah obyek agrowisata. Efektivitas media komunikasi pemasaran pada 29 agrowisata dapat dilihat berdasarkan aspek kognitif, afektif, dan konatif. Terdapat faktor-faktor yang berhubungan dengan efektivitas media komunikasi pemasaran. Faktor-faktor tersebut adalah karakteristik pengunjung dan karakteristik media komunikasi pemasaran. Karakteristik pengunjung terdiri dari usia, tingkat pendidikan, tingkat pengeluaran, jenis pekerjaan, dan tingkat motivasi merupakan faktor internal yang berhubungan dengan efektivitas komunikasi pemasaran agrowisata melalui media. Selain karakteristik pengunjung, karakteristik media komunikasi pemasaran juga berhubungan dengan efektivitas media komunikasi pemasaran agrowisata. Karakteristik media komunikasi pemasaran terdiri dari variabel ragam media yang digunakan, dan frekuensi penyampain pesan melalui media tersebut. Karakteristik Pengunjung : Usia Tingkat Pendidikan Tingkat Pengeluaran Jenis Pekerjaan Efektivitas Komunikasi Pemasaran Melalui Media: Tingkat Kognitif Tingkat Afektif Tngkat Konatif Karakteristik Media Komunikasi Pemasaran : Ragam media komunikasi pemasaran yang digunakan Frekuensi penerimaan pesan Keterangan: : berhubungan Gambar 1. Kerangka Analisis DAFTAR PUSTAKA [Deptan DWAI]. Departemen Pertanian, Direktori Wisata Agro Indonesia [ID]. 2013. Strategi pengembangan wisata agro di Indonesia. [Internet]. [diunduh 24 September 2014]. Dapat diunduh di: http://database.deptan.go.id/agrowisata/viewtitur.asp?id=1 [UU] Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Andari R, N Pancawati D, Sukmawati L. 2013. Pengaruh kinerja bauran promosi terhadap keputusan menggunakan paket outbond di Ciwangun Indah Camp. J Tourism and Hospitality Essentials Anthology (THE Anthology). [Internet]. [diunduh tanggal 25 September 2014]. 1: 1-17. Dapat diunduh di: http://mpp.upi.edu/wp-content/uploads/bsk-pdf-manager/32_JURNALSKRIPSI-Liana-Sukmawati.pdf Bangsa PG, Muskitta MLD, Martien. 2014. Perancangan promosi dan media pendukung pariwisata bahari di Ambon. J DKV Adiwarna. [Internet]. [diunduh tanggal 26 September 2014]. 1(4): 1-13. Dapat diunduh di: http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/dkv/article/view/1975 Deoranto P, Himawan DA, Ikasari DM. 2013. Analisis strategi bauran pemasaran agrowisata dengan metode importance performance analysis dan customer satisfaction index (studi kasus di wisata agro wonosari) Lawang. J Strategi Pemasaran. [Internet]. [diunduh tanggal 10 September 2014]. 2(1). Dapat diunduh di: http://skripsitip.staff.ub.ac.id/files/2013/08/Jurnal-Deril-H.pdf Hadi M, Muzha VK, Ribawanto H. 2014. Pengembangan agrowisata dengan pendekatan community based tourism (studi pada dinas pariwisata Kota Batu dan Kusuma Agrowisata Batu). J Administrasi Publik. [Internet]. [diunduh tanggal 24 September 2014]. 1(3): 135-141. Dapat diunduh di: http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jap/article/view/81/7 5 Iosim I. 2013. The contribution of tourist promotion associations federation in promoting Romanian agro-tourism. J of Agricultural Science. [Internet]. [diunduh tanggal 10 Oktober 2014]. 45(4). Dapat diunduh di: http://rjas.ro/download/paper_version.paper_file.b6fae8f6e4639e3c.496f73696d 204941534d494e415f325f5f456e2e706466.pdf Kotler P, Keller KL. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ke-13 (Alih bahasa dari Bahasa Inggris oleh Sabran B). Edisi 13. Jilid 2. Jakarta (ID): Erlangga. [Judul asli: Marketing management, thirteenth edition]. 306 hal. Kusumastuti YI. 2009. Komunikasi Bisnis. Bogor (ID): IPB Press. 198 hal. Marpaung H. 2002. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung (ID). Alfabeta. 231 hal. Morissan MA. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta (ID): Kencana Prenada Media Group. 376 hal. Nourmaulina AA. 2013. Efektivitas komunikasi pemasaran agrowisata PT Godong Ijo Asri, Sawangan, Depok, Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 96 hal. Permana BF. 2009. Perancangan media promosi Wana Wisata Tanjung Papuma Jember. J Desain Ide. [Internet]. [diunduh tanggal 15 September 2014]. Dapat diunduh di:http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-15893-3406100130paperpdf.pdf Platania M. 2014. Agritourism farms and the web. An exploratory evaluation of their websites. J of Agricultural Science. [Internet]. [diunduh tanggal 18 Oktober 2014]. VI(3). Dapat diunduh di: http://online.agris.cz/files/2014/agris_online_2014_3_platania.pdf Prastini RA, Sayatman. 2014. Perancangan media promosi langsung agrowisata Bhakti Alam. J Sains dan Seni Pomits. [Internet]. [diunduh tanggal 24 September 2014]. 3(2): 43-48. Dapat diunduh di: http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/7462/1966 Sumarwan U. 2004. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor [ID]: Ghalia Indonesia. Tampubolon A. 2014. Promosi objek wisata taman hutan raya Sultan Syarief Hasyim II Kabupaten Siak dalam meningkatkan wisatawan. J Ilmu Administrasi. [Internet]. [diunduh tanggal 12 September 2014]. 1(2): 1-12. Dapat diunduh di: http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/viewFile/2904/2815 Tjiptono F. 2009. Strategi Pemasaran. Yogyakarta (ID): CV Andi Offset. 588 hal. Wahyuni S. 2014. Efektivitas media komunikasi pemasaran agrowisata Kuntum Nurseries (Jalan Raya Tajur No. 291, Kota Bogor). [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 85 hal. Yonathan M. 2012. Peranan dinas pariwisata dan kebudayaan Kota Batu dalam kegiatan promosi pariwisata kota Batu. J Ilmiah Pariwisata. [Internet]. [diunduh tanggal 10 September 2014]. 1(2). Dapat diunduh di: jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/144 Zaman B. 2014. Peran dinas pariwisata dalam meningkatkan pendapatan asli daerah melalui pariwisata di Kabupaten Berau. J Ilmu Pemerintahan. [Internet]. [diunduh tanggal 24 September 2014]. 2(1): 1-10. Dapat diunduh di: http://ejournal.ip.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2014/03/JURNAL%20BAHRU%20ZAMA N%20(03-01-14-02-54-38).pdf RIWAYAT HIDUP Annisa Amalia Ikhsania dilahirkan di Liverpool, Inggris, pada tanggal 25 April 1993. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Dr. Ir. Tri Prartono, MSc dan Yenny Sri Relawati. Penulis memulai pendidikan formal di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Busthanul Athfal Ciputat pada tahun 1998-1999, SDN Ciputat 6 pada tahun 1999-2004, SDN Sukadamai 3 Bogor pada tahun 2005, SMP Negeri 12 Bogor pada tahun 2005-2008, SMA Negeri 6 Bogor pada tahun 2008-2011. Pada tahun 2011, penulis diterima sebagai salah satu mahasiswa di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tertulis. Selama menjalani perkuliahan di IPB, penulis aktif mengikuti kegiatan di dalam dan luar kampus. Penulis pernah menjadi asisten praktikum Mata Kuliah Komunikasi Massa tahun 2014. Penulis juga aktif sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (HIMASIERA) Divisi Jurnalistik pada masa kepengurusan 2012/2013 dan 2013/2014, Staf Redaksi Majalah Komunitas Fakultas Ekologi Manusia pada masa kepengurusan 2012/2013 dan 2013/2014, anggota Divisi Hubungan Masyarakat dalam Acara HIMASIERA Olah Talenta (HOT) IPB tahun 2012, anggota Divisi Hubungan Masyarakat dalam Acara Masa Perkenalan Departemen SKPM 2013. Selain kegiatan di dalam kampus, penulis juga aktif dalam kegiatan di luar kampus, seperti freelance journalist pada akun twitter @KampusUpdate, kontributor Oomph Digital Magazine, dan volunteer sebagai reporter di Koran Seputar Indonesia (Rubrik GenSindo).