PKK MERCUBUANA JAKARTA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN S.1 SEMINAR MANAJEMEN PEMASARAN Sept 12 2009 PENGENALAN SEMINAR PEMASARAN OLEH : HIRDINIS M, SE, MM. MATERI : TUJUAN DAN PERAN SEMINAR PEMASARAN DALAM PENGEMBANGAN KEILMUAN DAN APLIKASI BISNIS. MODUL 1 TATAP MUKA 1 I. A. PENGENALAN SEMINAR PEMASARAN Tujuan dan Peran Seminar Pemasaran dalam Pengembangan Keilmuan dan Aplikasi Bisnis Didalam perkembangannya disiplin ilmu pemasaran dan strategi marketing mix sangat memerlukan seminar. Seminar merupakan salah satu media untuk melakukan diskusi dan pembahasan berbagai topik ilmu pemasaran dan marketing mix. Kegiatan-kegiatan seminar pemasaran yang telah diselenggarakan oleh berbagai pihak, pada umumnya sering membicarakan issue-issue aktual mengenai aplikasi pemasaran dalam praktek terutama yang sangat menunjang perkembangan ilmu pemasaran dan strategi marketing mix. Seminar pemasaran diselenggarakan oleh lembaga-lembaga atau organisasiorganisasi dengan mengundang wakil dari berbagai perusahaan terkemuka dan para pakar ilmu pemasaran dan strategi marketing mix yang mempunyai kompetensi dibidangnya. Di Indonesia yang paling sering mengadakan seminar pemasaran dan strategi marketing mix adalah MarkPlus Indonesia, dengan pembicara utamanya adalah Hermawan Kartajaya. Philip Kotler seorang pakar ilmu pemasaran dunia juga sangat terkenal melalui seminar-seminar yang membahas berbagai topik ilmu pemasaran dan strategi marketing mix, seperti : 1. Strategi produk Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan. Pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan untuk menetapkan manfaat apa yang diberikan oleh produk itu. Manfaat dari suatu produk dikomunikasikan dan dipenuhi oleh attribute produk seperti mutu, ciri dan desain. a. Keputusan merek, kemasan dan label Konsumen memandang merek sebagai bagian yang penting dari sebuah produk. Merek dapat menambah nilai dari sebuah produk, sehingga pemberian merek suatu produk menjadi issue penting dalam strategi produk. Terdapat beberapa syarat yang perlu dipenuhi dalam menentukan nama sebuah merek, yaitu : i. Harus menunjukan sesuatu tentang manfaat dan mutu produk. ii. Mudah diterjemahkan kedalam bahasa asing iii. Mudah dibedakan dari produk lain iv. Dapat didaftarkan ke badan hukum Kemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi pembungkus untuk suatu produk. Banyak produk yang sebekum ditawarkan ke pasar harus di kemas terlebih dahulu. Untuk membentuk kemasan yang baik diperlukan beberapa pertimbangan, yaitu : i. Menetapkan konsep kemasan, misalnya fungsi kemasan sebagai pelindung produk, metode penyaluran baru, mutu tertentu dari suatu produk dan lain-lain. ii. Menjaga agar kemasan tetap selalu up to date, untuk itu perlu perubahan kecil yang dilakukan secara teratur. iii. Tingkat kerumitan keputusan, biaya dan risiko yang tinggi. Label punya berbagai fungsi, paling kurang untuk mengidentifikasi produk atau merek. Label juga bisa menjelaskan tingkat mutu produk serta dapat juga mendeskripsikan beberapa hal tentang produk, misalnya dimana dibuat, kapan dibuat dan tanggal kadaluarsa, bahanbahan yang terkandung didalamnya dan lain sebagainya. b. Strategi daur hidup produk i. Tahap pengenalan, strategi yang diterapkan adalah : Harga rendah dan biaya promosi tinggi Harga produk tinggi dan biaya promosi rendah ii. Tahap pertumbuhan, strategi yang harus dilakukan adalah : Meningkatkan mutu produk, menambah ciri khas dan modelmodel baru dari produk Mengubah topic-topik promosi agar keyakinan meningkat Menurunkan harga agar menarik bagi pembeli. iii. Tahap kedewasaan, strategi yang dilakukan adalah modifikasi pasar, modifikasi produk dan modifikasi bauran pemasaran. iv. Tahap penurunan, strategi yang dilakukan adalah mengambil keputusan secara tepat mempertahankan investasi atau menghentikan produk tersebut. 2. Strategi harga a. Analisis Situasi Penetapan Harga Analisis penetapan harga meliputi estimasi mengenai kepekaan pasar produk terhadap harga, penentuan biaya produk, analisis persaingan dan penilaian terhadap hambatan-hambatan hukum dan etika. i. Kepekaan pasar produk terhadap harga, kepekaan ini dapat dilihat dari elastisitas harga yang merupakan persentase perubahan jumlah yang diminta bila harga berubah dibagi dengan persentase perubahan harga dan elastisitas harga ini juga berpengaruh pada penetapan harga. ii. Penentuan biaya produk, dalam menganalisis biaya perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut : Penentuan struktur biaya, yang dianalisis pertama kali adalah strategi biaya produksi dan distribusi produk. Hal ini mencakup penentuan komponen-komponen biaya tetap dan biaya variable. Disamping itu juga perlu dicari bagian biaya produk yang disebabkan oleh pembelian dari pemasok. Analisis hubungan antara biaya dan volume, yaitu menganalisis biaya rata-rata per-unit produk dan harga yang dibutuhkan untuk menutupi biaya itu bervariasi dengan jumlah yang diproduksi. Hubungan biaya dan volume pertama melibatkan skala ekonomis : dalam jangka pendek yaitu menghasilkan kapasitas yang lebih komplek dan dalam jangka panjang, perusahaan memperoleh manfaat ekonomis dengan membangun fasiltas yang lebih besar dan lebih efisien. Hubungan biaya dan volume yang kedua yaitu kurva pengalaman, penurunan biaya produksi dan biaya pemasaran perunit ketika perusahaan menghasilkan pengalaman terakumulasi. Analisis keunggulan bersaing, yaitu dengan menempatkan para pesaing kunci ke dalam kategori biaya produk relatif. Dalam beberapa situasi para analis dapat mengestimasi informasi biaya bersaing dari pengetahuan tingkat upah, biaya material, fasilitas produksi dan informasi yang berkaitan. Estimasi dampak pengalaman atas biaya, analisis menunjukkan bahwa biaya dan harga untuk berbagai produk cendrung turun sampai jumlah tertentu setiap kali jumlah unit yang diproduksi menjadi dua kali lipat. Penentuan rentang kendali atas biaya, pertimbangan seperti sejauh mana kepemilikan dan pengembangan, kekuatan tawar menawar pemasok, proses inovasi dan faktor-faktor lain saling terkait dengan analisis kurva pengalaman. iii. Analisis Persaingan, pada analisis ini setiap strategi harga pesaing perlu dievaluasi untuk menentukan perusahaan mana yang merupakan pesaing paling langsung, bagaimana perusahaan-perusahaan yang bersaing diposisikan pada basis harga relatif dan sejauh mana harga digunakan sebagai suatu bagian aktif dari strategi pemasaran mereka, sejauh mana keberhasilan strategi harga setiap pemasaran dan bagaimana reaksi pesaing dapat mengubah strategi harga. iv. Penilaian terhadap hambatan hukum dan etika, menganalisis situasi penetapan harga menyangkut identifikasi terhadap factorfaktor hukum dan etika yang mungkin mempengaruhi pemilihan suatu strategi harga. Keanekaragaman hukum dan peraturan akan mempengaruhi tindakan penetapan harga. Seorang manajer seharusnya memperhitungkan faktor-faktor situasional dalam menetapkan harga produk, yang meliputi : i. Strategi perusahaan dan komponen lainnya dalam bauran pemasaran. ii. Perluasan produk sedemikian rupa sehingga produk dipandang berbeda dari produk-produk lain yang bersaing dalam mutu atau tingkat pelayanan konsumen. iii. Biaya dan harga pesaing iv. Ketersediaan dan harga dari produk pengganti. Gambar : Faktor-faktor yang mempengaruhi situasi harga Sensitivitas harga konsumen Batasan hukum dan etika Analisis situasi harga Biaya produk Tanggapan pesaing [email protected] b. Pemilihan Strategi Penetapan Harga Tahapan dalam pemilihan strategi penetapan harga, yaitu : i. Menetapkan tujuan harga ii. Analisis situasi harga iii. Memilih strategi harga iv. Menetapkan harga khusus dan kebijakan Metode penetapan harga untuk menghasilkan harga tertentu, yaitu : i. Penetapan harga mark-up ii. Penetapan harga standar berdasarkan sasaran pengembalian (return on target). iii. Penetapan harga berdasarkan nilai yang dipersiapkan iv. Penetapan harga nilai. v. Penetapan harga sesuai dengan harga berlaku. vi. Penetapan harga penawaran tertutup. 3. Strategi distribusi Keputusan yang akan di ambil dalam strategi distribusi terdiri dari : a. Menetapkan tipe saluran distribusi. Tipe utama saluran yang dapat dipilih pemasar dalam pendistribusian produknya adalah sebagai berikut : i. Conventional channel. Saluran distribusi konvensional adalah sekelompok organisasi independen yang terkait secara vertikal dan masing-masingnya mengatur dirinya serta terbatas dalam memperhatikan kinerja saluran secara keseluruhan. Mereka hanya bertindak sebagai pencipta transaksi secara terpisah pisah dan tidak berfikir untuk menciptakan suatu koordinasi antar anggota saluran. ii. Verticaly coordinated (Vertical Marketing System). o Ownership/corporate. o Contractual. o Administered. Saluran distribusi Vertical marketing system (VMS) berbeda dengan konvensional, saluran ini berusaha menciptakan suatu koordinasi yang kuat antar anggota saluran sehingga semua anggota saluran menjadi satu kesatuan pendistribusian produk perusahaan. Gambar : Sistem Pemasaran Vertikal dalam aktifitas b. Intensitas keputusan pada saluran distribusi. Intensitas keputusan pendistribusian akan menentukan jumlah pihak yang akan terlibat di dalam pendistribusian produk, terdiri dari : i. Distribusi intensif, perusahaan berupaya menyediakan produknya secara luas dan dalam jumlah yang banyak pada lokasi pasar sasarannya. Oleh karena itu perusahaan akan melibatkan jumlah organisasi distribusi yang lebih banyak dan luas. ii. Distribusi selektif, perusahaan hanya memberikan pendistribusian kepada beberapa organisasi distribusi terpilih, tujuannya untuk meningkatkan pengendalian program pemasaran yang dibuat. iii. Distribusi ekslusif, perusahaan hanya memberikan hak distribusi produknya pada satu organisasi distribusi tertentu. c. Menseleksi konfigurasi saluran distribusi. Konfigurasi saluran distribusi menyangkut tentang berapa banyak tingkatan saluran yang akan digunakan. Semakin banyak tingkatan saluran maka semakin panjang perjalanan produk dalam menjangkau pemakai akhirnya. Pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan konfigurasi saluran distribusi, yaitu : i. Pertimbangan pemakai akhir. ii. Karakteristik produk. iii. Kapasitas dan sumber daya perusahaan. iv. Fungsi-fungsi yang dibutuhkan. v. Kesediaan dan keahlian yang dimiliki perantara. Dalam menyeleksi strategi saluran, terdapat beberapa faktor yang dibutuhkan untuk menilai saluran distribusi, yaitu : i. Akses pasar. ii. Kompetensi nilai tambah. iii. Pertimbangan keuangan. iv. Fleksibilitas dan pengendalian. 4. Strategi promosi Komposisi strategi promosi terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut : a. Advertising (periklanan) b. Personal selling (tenaga penjualan individu) c. Sales promotion (promosi penjualan) d. Direct marketing (pemasaran langsung) e. Interactive/Internet marketing (pemasaran interaktif/internet) f. Public relation (hubungan masyarakat) Enam tahap proses keputusan dalam mengembangkan bauran promosi : a. Menetapkan tujuan promosi, perubahan penjualan dan pangsa pasar sering dijadikan sebagai tujuan promosi, tapi hal tersebut adalah fungsi dari keseluruhan program pemasaran bukan hanya bauran pemasaran. Pengecualian terjadi ketika promosi membutuhkan respon segera seperti iklan langsung. Sasaran promosi yang dapat diterima berasal dari analisis situasi meliputi empat komponen kunci, yaitu : i. Pernyataan yang mendefenisikan pemirsa sasaran. ii. Pernyataan tentang bagaimana beberapa aspek dari persepsi, sikap atau perilaku pemirsa yang seharusnya berubah. iii. Pernyataan, seberapa cepat perubahan seharusnya terjadi. iv. Pernyataan tingkat perubahan yang diinginkan. b. Merancang pesan, menyiapkan pesan yang sukses merupakan hal sulit karena begitu banyak cara diperlukan untuk menyusunnya. Namun demikian keberadaan pesan-pesan yang baik adalah penting. Seluruh komunikasi pemasaran melibatkan informasi dan upaya pendekatan. Setiap pesan melibatkan sponsor atau nama merek dan setiap pesan baik secara langsung maupun tidak langsung menganjurkan perubahan pada pemirsa atau bersifat persuasif. c. Memilih saluran komunikasi, terdiri dari tiga tahap, yaitu : i. Pemasar memutuskan bauran promosi yang akan digunakan. ii. Memilih aktivitas spesifik dalam setiap bauran promosi. iii. Memutuskan sarana spesifik mana yang bisa digunakan d. Menyiapkan anggaran promosi, antara lain : i. Metode persentase penjualan, berdasarkan perkiraaan penjualan. Pada pendekatan ini penjualan menentukan aktivitas promosi versus rencana untuk mencapai beberapa tujuan penjualan yang diinginkan. ii. Metode dapat terjangkau, berdasarkan pada premis bahwa seluruh pengeluaran yang dibutuhkan seperti biaya produksi, personel dan sebagainya adalah biaya yang mula-mula muncul dan promosi menerima sisanya. Pada tahun-tahun yang baik perusahaan akan mengeluarkan dana promosi yang besar sedangkan pada masa sulit hanya membelanjakan sedikit dana atau bahkan tidak sama sekali. Metode ini memiliki andil dalam pengambilan keputusan promosi. iii. Metode paritas kompetitif, menetapkan tingkat pengeluaran promosi sama dengan pangsa pasar perusahaan atau lebih besar jika ada upaya yang sedang dilakukan untuk meningkatkan pangsa pasar. iv. Metode tugas dan tujuan, mencakup tiga langkah, yaitu : Mendefenisikan tujuan promosi sespesifik mungkin. Menentukan strategi dan tugas-tugas spesifik yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan promosi. Memperkirakan biaya pelaksanaan tugas dan anggarannya. v. Memilih bauran promosi, merupakan pekerjaan yang paling rumit karena unsur-unsur promosi yang saling berkaitan. Faktor-faktor penentu keefektifan unsur-unsur bauran promosi adalah : Tujuan sumber daya perusahaan dan jenis produk yang terlibat Tahap daur hidup produk Unsur-unsur lain dalam bauran pemasaran. vi. Mengevaluasi hasil, mencakup upaya menemukan apakah tujuan aktivitas promosi telah tercapai, biasanya melalui riset pemasaran. DAFTAR PUSTAKA Aaker David A – Kumar V. – Day George S, (2004) : Marketing Research, Eighth Edition, John Wiley & Sons, Inc, New York – USA. Kuncoro Mudrajad, (2003) : Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, -- , Erlangga, Jakarta – Indonesia. Malhotra Naresh K, (2005) : Riset Pemasaran ; Pendekatan Terapan, Edisi Keempat, PT. Indeks, Jakarta – Indonesia. Umar Husein, (1999) : Metode Penelitian ; Aplikasi Dalam Ilmu Pemasaran, Cetakan Kedua, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta – Indonesia.