ART DEPARTMENT Artistik merupakan elemen mise en scene yang sangat penting dalam film. Art Departement meripakan divisi yang bertanggung jawab atas mise en scene dalam film. Art Department dalam film bertugas sebagai perias gambar atau memperindah frame. Tugas utama Art Departement adalah membuat suatu frame menjadi sesuai dengan apa yang ada dan dibutuhkan di dalam skenario film. Di dalam Art Department tidak hanya membutuhkan orang – orang yang kreatif dan berjiwa seni, tetapi juga orang yang mengerti teknis dan estetika. Istilah Art sendiri dapat diartikan sebagai teknik atau craftmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu. Dalam Art Department mencakup semua keahlian termasuk desain, arsitektur, tata ruang, instalasi listrik, perancang busana, perias, dan semua keahlian yang berhubungan dengan penciptaan atau pembuatan sesuatu. Dalam sebuah film, tugas Art Department tidak hanya membuat sesuatu tanpak indah dan serasi tetapi juga membuat sesuatu yang mengganggu, menjijikkan bahkan menyeramkan. Halhal tersebut tergantung kepada kebutuhan skenario dalam sebuah film. Warna Warna merupakan sebuah komponen penting yang harus ada dalam sebuah frame sebuah film. Warna dalam film secara tidak langsung dapat memeberikan efek psikologis bahkan mempengaruhi mood para penonton film. Namun, jika penggunaan warna dalam frame film tersebut kurang pas dengan kesan apa yang ingin disampaikan oleh filmmaker, maka pesan inti dari film pun tidak akan tersampaikan secara maksimal. Makna warna bersifat subjektif. Jadi untuk mengaplikasikan dan mengkombinasikan warna-warna dalam sebuah frame film perlu dilakukan riset yang cukup agar tidak terjadi salah interpretasi oleh penonton. Berikut adalah makna beberapa warna yang umum : 1. Merah : kuat, perhatian, agresif, darah, marah, berani, bahaya, cinta, kekuatan, anarkis, teroris, perang, tantangan, balas dendam. 2. Biru : sejuk, positif, tenang, damai, spiritual, monotheis, kesepian, air, dingin, suci, harapan, jarak, manusia, terpisah. 3. Kuning : ceria, bahagia, pertemanan, musim gugur, kekayaan. 4. Ungu : negative, sejuk, mundur, misterius, tenggelam, khidmat, murung, menyerah, gay, kekayaan, kesuksesan. 5. Hijau : kesegaran, mentah, muda, kehidupan, pasif, harapan. 6. Putih : suci, cemerlang, ringan, sederhana, polos, jujur, murni. 7. Abu-abu : ketenangan, sopan, sederhana, mendung, debu, tua, asap, keraguan, kematian. 8. Hitam : Kegelapan, misterius, malam, kebalikan putih, kehancuran, negatif, kukuh, formal,elegan, kepercayaan, kualitas. Mood warna 1. Warna hangat (warm colors) Kuning jingga coklat merah ungu Makna : kenyamanan, kedekatan, hangat, ceria 2. Warna dingin (cool colors) Ungu biru hijau Makna : tenang, luas, dingin, murung ART DIRECTOR Art director secara teknis adalah koordinator lapangan yang melaksanakan eksekusi atas semua rancangan desain tata artistik/gambar kerja yang menjadi tanggungjawab pekerjaan production designer. Art director adalah seseorang yang bertanggung jwawab dalam pengembangan set design, tata letak, dan seluruh kreasi artistik dalam sebuah produksi film. Art director bertugas untuk mengkonsep yang nantinya dijadikan Art Breakdown. Seorang art director juga harus bisa memimpin art department, agar seluruh divisi bekerja dengan baik dan mampu mewujudkan semua kreasi artistik sesuai dengan kebutuhan skeanrio dan keinginan sutradara. Seorang art director harus memiliki kreatifitas, karena ia adalah sesorang yang membawahi divisi kreatif dalam film. Selain bertindak sebagai seorang pemimpin seorang art director diharapkan mampu memberikan solusi kreatif jika ada masalah atau kebutuhan dalam art department. Selain kreatif, art director juga harus mengikuti perkembangan jaman, dan tidak berfikir kolot. Mudahnya, seorang Art Director adalah : 1. Seorang Visualisator 2. Orang yang bertanggung jawab atas semua yang terlihat di frame 3. Penerjemah visi Sutradara 4. Seorang pembelajar Art Director akan mengepalai beberapa divisi didalam Art Department. Dalam industri perfilman nasional, divisi-divisi dalam Art Department meliputi: Art Director, Asst. Art Director, Pengatur Keuangan, Storyboard Artist, Kepala Konstruksi, Set Dresser, Property Master, Property Maker, Perencana Kostum (Wardrobe), Make Up & Hairstylist Artist, Spesial Efek, Stagehands, Tukang Cat, Tukang Kayu, Tukang Kebun. Namun, dalam Art Department film pendek, 15 divisi tersebut diringkas menjadi 5 yang terdiri dari: Art Director, Set Decorator(setting), Property Master, Wardrobe (tata busana) dan Make Up & Hairstylist Artist. PROPERTY MASTER Property adalah segala sesuatu yang yang ada di dalam set sebuah film. Dalam hal ini ada dua jenis property yaitu Set Property/Set Prop dan Hand Property/Hand Prop. Set prop adalah semua property yang ada di set dan tidak ada hubungannya dengan pengadeganan, contoh; jam dinding, lemari, dsb. Sedangkan Hand prop adalah semua property yang digunakan oleh talent untuk suatu adegan, contoh; handphone yang digunakan saat adegan talent menelpon. Property Master adalah orang yang bertanggung jawab atas ketersediaan seluruh set property yang dibutuhkan skenario. Tim Property Master harus memiliki kreatifitas, kemampuan penalaran dan riset yang baik agar dapat menentukan property apa saja yang sesuai dengan kebutuhan skenario. Untuk memenuhi kebutuhan artistik, property tidak harus beli, akan tetapi bisa mencari pinjaman atau bahkan membuat sendiri. Hal ini tentu bergantung pada kemampuan tim Property Master. Mudahnya, tugas tim Property Master adalah menentukan, mencari, menjaga dan mengembalikan(jika pinjam) seluruh property yang dibutuhkan skenrio. Selain itu, Property Master juga harus membuat breakdown property dan list property. SET DECORATOR Set adalah tempat dan waktu berlangsungnya cerita film. Set harus memberi informasi lengkap tentang peristiwa-peristiwa yang sedang disaksikan penonton. Set menunjukkan tentang waktu atau masa berlangsungnya cerita, apakah dahulu, sekarang, atau di masa mendatang. Selain itu Set juga harus menunjukkan tempat terjadinya peristiwa. Di kota, desa, di dalam ruangan, di tempat-tempat terbuka, bahkan merujuk ke suatu lokasi tertentu. Tugas utama set decorator adalah mewujudkan gagasan set yang didesain bersama seorang art director menjadi sebuah kenyataan. Alangkah baiknya seorang set decorator harus memahami tata letak ruang, arsitektur, instalasi listrik, dan semua hal yang berhubungan dengan penataan set. Sebelum mewujudkan set desain, tim setting harus membuat floorplan terlebih dahulu, karena dengan adanya floorplan tim setting bisa mengetahui detail – detail terkecil dan tidak merubah tatanan yang akan dan sesudah di set. WARDROBE (PENATA BUSANA) Tim Wardrobe adalah seseorang yang menyediakan kostum atau pakaian maupun aksesoris yang akan digunakan talent sesuai dengan kebutuhan skenario. Seorang wardrobe harus memiliki sense of art dan memiliki skill yang baik. Karena kostum dan aksesoris yang dikenakan talent akan ikut membangun karakter dari tokoh dalam film. Seorang wardrobe juga harus mengikuti perkembangan mode dan atau style – style yang update dan mengetahui konsep warna. Alangkah baiknya seorang wardrobe memiliki pengalaman dibidang costum designer. Setelah menentukan kostum dan aksesoris apa saja yang akan digunakan, tim wardrobe harus membuat wardrobe breakdown dan wardrobe list. Biasanya tim wardrobe juga akan menentukan dan mencari hand prop. Adapun hal – hal yang perlu diperhatikan oleh seorang wardrobe yaitu : Memilih wardrobe sesuai dengan tema, hindari kostum yang bercorak garis – garis kecil dan padat karena akan menimbulkan flicker, hindari kostum yang mengkilap dan dapat memantulkan cahaya. MAKE UP (TATA RIAS) Tata rias secara umum dapat diartikan sebagai seni mengubah penampilan wajah menjadi lebih sempurna. Tata rias dalam teater mempunyai arti lebih spesifik, yaitu seni mengubah wajah untuk menggambarkan karakter tokoh. Selain untuk memperkuat karakter dari tokoh, dalam film tata rias juga dapat memberikan efekefek yang dapat memperkuat pengadeganan dan jalannya cerita. Seorang penata rias harus mengerti bahan-bahan yang dapat dan tersedia untuk merias. Bahan-bahan ini biasanya tersedia di toko kosemetik. Masing-masing bahan digunakan secara berbeda sesuai tahapan dan fungsi tata rias. Seorang penata rias juga harus mengerti dan memahami peran talent dalam skenario, sehingga dapat merias talent sesuai karakter dalam skenario. Setelah memahami scenario dan menentukan riasan talent, Penata rias juga berkewajiban membuat make up breakdown. Selain merias, seorang penata rias juga harus bisa membuat special make up seperti membuat luka, darah, potongan tubuh, dll. Make up juga harus memperhatikan gaya rambut talent. Jadi tidak hanya wajah akan tapi seluruh tubuh talent menjadi tanggung jawab penata rias. Hal – hal yang perlu diperhatikan yaitu: - Pastikan bahan yang digunakan aman bagi talent - Selalu siap mengawasi riasan talent saat take shoot berlangsung, karena jika ada make up yang luntur atau gaya rambut yang berubah akan mengganggu - Selalu memotret talent setelah di make up untuk menjaga countinity talent