4. artistik - Kine Klub UMM

advertisement
ART DEPARTMENT
Artistik merupakan elemen mise en scene yang sangat penting dalam film. Art
Departement meripakan divisi yang bertanggung jawab atas mise en scene dalam
film. Art Department dalam film bertugas sebagai perias gambar atau memperindah
frame. Tugas utama Art Departement adalah membuat suatu frame menjadi sesuai
dengan apa yang ada dan dibutuhkan di dalam skenario film.
Di dalam Art Department tidak hanya membutuhkan orang – orang yang
kreatif dan berjiwa seni, tetapi juga orang yang mengerti teknis dan estetika. Istilah
Art sendiri dapat diartikan sebagai teknik atau craftmanship, yaitu ketangkasan dan
kemahiran dalam mengerjakan sesuatu.
Dalam Art Department mencakup semua keahlian termasuk desain,
arsitektur, tata ruang, instalasi listrik, perancang busana, perias, dan semua keahlian
yang berhubungan dengan penciptaan atau pembuatan sesuatu. Dalam sebuah film,
tugas Art Department tidak hanya membuat sesuatu tanpak indah dan serasi tetapi
juga membuat sesuatu yang mengganggu, menjijikkan bahkan menyeramkan. Halhal tersebut tergantung kepada kebutuhan skenario dalam sebuah film.
Warna
Warna merupakan sebuah komponen penting yang harus ada dalam sebuah
frame sebuah film. Warna dalam film secara tidak langsung dapat memeberikan efek
psikologis bahkan mempengaruhi mood para penonton film. Namun, jika
penggunaan warna dalam frame film tersebut kurang pas dengan kesan apa yang
ingin disampaikan oleh filmmaker, maka pesan inti dari film pun tidak akan
tersampaikan secara maksimal.
Makna
warna
bersifat
subjektif.
Jadi
untuk
mengaplikasikan
dan
mengkombinasikan warna-warna dalam sebuah frame film perlu dilakukan riset yang
cukup agar tidak terjadi salah interpretasi oleh penonton. Berikut adalah makna
beberapa warna yang umum :
1. Merah
: kuat, perhatian, agresif, darah, marah, berani, bahaya, cinta,
kekuatan, anarkis, teroris, perang, tantangan, balas dendam.
2. Biru
: sejuk, positif, tenang, damai, spiritual, monotheis, kesepian,
air, dingin, suci, harapan, jarak, manusia, terpisah.
3. Kuning
: ceria, bahagia, pertemanan, musim gugur, kekayaan.
4. Ungu
: negative, sejuk, mundur, misterius, tenggelam, khidmat,
murung, menyerah, gay, kekayaan, kesuksesan.
5. Hijau
: kesegaran, mentah, muda, kehidupan, pasif, harapan.
6. Putih
: suci, cemerlang, ringan, sederhana, polos, jujur, murni.
7. Abu-abu
: ketenangan, sopan, sederhana, mendung, debu, tua, asap,
keraguan, kematian.
8. Hitam
: Kegelapan, misterius, malam, kebalikan putih, kehancuran,
negatif, kukuh, formal,elegan, kepercayaan, kualitas.
Mood warna
1. Warna hangat (warm colors)
Kuning  jingga  coklat  merah  ungu
Makna
: kenyamanan, kedekatan, hangat, ceria
2. Warna dingin (cool colors)
Ungu  biru  hijau
Makna
: tenang, luas, dingin, murung
ART DIRECTOR
Art director secara teknis adalah koordinator lapangan yang melaksanakan
eksekusi atas semua rancangan desain tata artistik/gambar kerja yang menjadi
tanggungjawab pekerjaan production designer.
Art
director
adalah
seseorang
yang
bertanggung
jwawab
dalam
pengembangan set design, tata letak, dan seluruh kreasi artistik dalam sebuah
produksi film. Art director bertugas untuk mengkonsep yang nantinya dijadikan Art
Breakdown. Seorang art director juga harus bisa memimpin art department, agar
seluruh divisi bekerja dengan baik dan mampu mewujudkan semua kreasi artistik
sesuai dengan kebutuhan skeanrio dan keinginan sutradara.
Seorang art director harus memiliki kreatifitas, karena ia adalah sesorang
yang membawahi divisi kreatif dalam film. Selain bertindak sebagai seorang
pemimpin seorang art director diharapkan mampu memberikan solusi kreatif jika ada
masalah atau kebutuhan dalam art department. Selain kreatif, art director juga harus
mengikuti perkembangan jaman, dan tidak berfikir kolot.
Mudahnya, seorang Art Director adalah :
1. Seorang Visualisator
2. Orang yang bertanggung jawab atas semua yang terlihat di frame
3. Penerjemah visi Sutradara
4. Seorang pembelajar
Art Director akan mengepalai beberapa divisi didalam Art Department. Dalam
industri perfilman nasional, divisi-divisi dalam Art Department meliputi: Art Director,
Asst. Art Director, Pengatur Keuangan, Storyboard Artist, Kepala Konstruksi, Set
Dresser, Property Master, Property Maker, Perencana Kostum (Wardrobe), Make Up
& Hairstylist Artist, Spesial Efek, Stagehands, Tukang Cat, Tukang Kayu, Tukang
Kebun.
Namun, dalam Art Department film pendek, 15 divisi tersebut diringkas
menjadi 5 yang terdiri dari: Art Director, Set Decorator(setting), Property Master,
Wardrobe (tata busana) dan Make Up & Hairstylist Artist.
PROPERTY MASTER
Property adalah segala sesuatu yang yang ada di dalam set sebuah film.
Dalam hal ini ada dua jenis property yaitu Set Property/Set Prop dan Hand
Property/Hand Prop. Set prop adalah semua property yang ada di set dan tidak ada
hubungannya dengan pengadeganan, contoh; jam dinding, lemari, dsb. Sedangkan
Hand prop adalah semua property yang digunakan oleh talent untuk suatu adegan,
contoh; handphone yang digunakan saat adegan talent menelpon.
Property Master adalah orang yang bertanggung jawab atas ketersediaan
seluruh set property yang dibutuhkan skenario. Tim Property Master harus memiliki
kreatifitas, kemampuan penalaran dan riset yang baik agar dapat menentukan
property apa saja yang sesuai dengan kebutuhan skenario.
Untuk memenuhi kebutuhan artistik, property tidak harus beli, akan tetapi bisa
mencari pinjaman atau bahkan membuat sendiri. Hal ini tentu bergantung pada
kemampuan tim Property Master. Mudahnya, tugas tim Property Master adalah
menentukan, mencari, menjaga dan mengembalikan(jika pinjam) seluruh property
yang dibutuhkan skenrio. Selain itu, Property Master juga harus membuat
breakdown property dan list property.
SET DECORATOR
Set adalah tempat dan waktu berlangsungnya cerita film. Set harus memberi
informasi lengkap tentang peristiwa-peristiwa yang sedang disaksikan penonton. Set
menunjukkan tentang waktu atau masa berlangsungnya cerita, apakah dahulu,
sekarang, atau di masa mendatang. Selain itu Set juga harus menunjukkan tempat
terjadinya peristiwa. Di kota, desa, di dalam ruangan, di tempat-tempat terbuka,
bahkan merujuk ke suatu lokasi tertentu.
Tugas utama set decorator adalah mewujudkan gagasan set yang didesain
bersama seorang art director menjadi sebuah kenyataan. Alangkah baiknya seorang
set decorator harus memahami tata letak ruang, arsitektur, instalasi listrik, dan
semua hal yang berhubungan dengan penataan set. Sebelum mewujudkan set
desain, tim setting harus membuat floorplan terlebih dahulu, karena dengan adanya
floorplan tim setting bisa mengetahui detail – detail terkecil dan tidak merubah
tatanan yang akan dan sesudah di set.
WARDROBE (PENATA BUSANA)
Tim Wardrobe adalah seseorang yang menyediakan kostum atau pakaian
maupun aksesoris yang akan digunakan talent sesuai dengan kebutuhan skenario.
Seorang wardrobe harus memiliki sense of art dan memiliki skill yang baik. Karena
kostum dan aksesoris yang dikenakan talent akan ikut membangun karakter dari
tokoh dalam film.
Seorang wardrobe juga harus mengikuti perkembangan mode dan atau style
– style yang update dan mengetahui konsep warna. Alangkah baiknya seorang
wardrobe memiliki pengalaman dibidang costum designer. Setelah menentukan
kostum dan aksesoris apa saja yang akan digunakan, tim wardrobe harus membuat
wardrobe breakdown dan wardrobe list. Biasanya tim wardrobe juga akan
menentukan dan mencari hand prop.
Adapun hal – hal yang perlu diperhatikan oleh seorang wardrobe yaitu :
Memilih wardrobe sesuai dengan tema, hindari kostum yang bercorak garis – garis
kecil dan padat karena akan menimbulkan flicker, hindari kostum yang mengkilap
dan dapat memantulkan cahaya.
MAKE UP (TATA RIAS)
Tata rias secara umum dapat diartikan sebagai seni mengubah penampilan
wajah menjadi lebih sempurna. Tata rias dalam teater mempunyai arti lebih spesifik,
yaitu seni mengubah wajah untuk menggambarkan karakter tokoh. Selain untuk
memperkuat karakter dari tokoh, dalam film tata rias juga dapat memberikan efekefek yang dapat memperkuat pengadeganan dan jalannya cerita.
Seorang penata rias harus mengerti bahan-bahan yang dapat dan tersedia
untuk merias. Bahan-bahan ini biasanya tersedia di toko kosemetik. Masing-masing
bahan digunakan secara berbeda sesuai tahapan dan fungsi tata rias. Seorang
penata rias juga harus mengerti dan memahami peran talent dalam skenario,
sehingga dapat merias talent sesuai karakter dalam skenario. Setelah memahami
scenario dan menentukan riasan talent, Penata rias juga berkewajiban membuat
make up breakdown.
Selain merias, seorang penata rias juga harus bisa membuat special make up
seperti membuat luka, darah, potongan tubuh, dll. Make up juga harus
memperhatikan gaya rambut talent. Jadi tidak hanya wajah akan tapi seluruh tubuh
talent menjadi tanggung jawab penata rias.
Hal – hal yang perlu diperhatikan yaitu:
-
Pastikan bahan yang digunakan aman bagi talent
-
Selalu siap mengawasi riasan talent saat take shoot berlangsung, karena jika
ada make up yang luntur atau gaya rambut yang berubah akan mengganggu
-
Selalu memotret talent setelah di make up untuk menjaga countinity talent
Download