MAT 602 DASAR MATEMATIKA II Disusun Oleh: Dr. St. Budi Waluya, M. Sc Jurusan Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Unnes 1 HIMPUNAN 1. 2. 3. Notasi Himpunan Relasi Himpunan Operasi Himpunan A ⊆ B : ∀x ∈ A ⇒ x ∈ B A = B : (i ) A ⊆ B (ii ) B ⊆ A 2 Quiz 1. Jika A ⊆B maka tunjukkan A=B\(B\ A) 3 Pengertian Fungsi Relasi : aturan yang mengawankan 2 himpunan Fungsi Misalkan A dan B himpunan. Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam A dihubungkan dengan tepat satu elemen di dalam B, artinya : ∀x1 , x2 ∈ A, jika x1 = x2 , maka f (x1 ) = f (x2 ) 4 Pengertian Fungsi Jika f adalah fungsi dari A ke B kita menuliskan f:A→B yang artinya f memetakan A ke B. A disebut daerah asal (domain) dari f dan B disebut daerah hasil (codomain) dari f. Relasi di bawah ini merupakan fungsi A B a 1 i 2 u i 3 e 4 o 5 5 Pengertian Fungsi Relasi di bawah ini bukan merupakan fungsi : A a mempunyai 2 nilai B a 1 i 2 u 3 e 4 o 5 Himpunan yang berisi semua nilai pemetaan f disebut jelajah (range) / jangkauan dari f. Perhatikan bahwa jelajah dari f adalah himpunan bagian dari B. 6 Pengertian Fungsi Jelajah : {y f (x ) = y, x ∈ A} ⊆ B Jelajah/range/jangkauan dinotasikan dengan Rf Contoh : 1. Carilah domain dan range dari fungsi : 1 f (x ) = 4x + 3 Jawab : a. Mencari domain 7 Pengertian Fungsi syarat agar fungsi tersebut terdefinisi adalah : 4x + 3 ≠ 0 3 x≠− 4 3 3 Sehingga D f = ⎛⎜ − ∞,− ⎞⎟ ∪ ⎛⎜ − , ∞ ⎞⎟ atau ℜ − ⎧− 3 ⎫ ⎨ ⎬ 4⎠ ⎝ 4 ⎠ ⎝ ⎩ 4⎭ b. Mencari Range R f = ℜ − {0} atau R f = (− ∞,0 ) ∪ (0, ∞ ) Hal ini dikarenakan f(x) tidak mungkin bernilai nol 8 Contoh 2. Carilah domain dan range dari fungsi : x+2 f (x ) = 3x + 1 a. Mencari domain Syarat agar fungsi tersebut terdefinisi adalah : 3x + 1 ≠ 0 1 x≠− 3 1⎞ ⎛ 1 ⎞ ⎛ Sehingga Dt = ⎜ − ∞,− ⎟ ∪ ⎜ − , ∞ ⎟ 3⎠ ⎝ 3 ⎠ ⎝ 9 Contoh b. Range x+2 f (x ) = y = 3x + 1 3 xy + y = x + 2 3 xy − x = 2 − y x(3 y − 1) = 2 − y 2− y x= 3y −1 Syarat fungsi tersebut terdefinisi, 3y −1 ≠ 0 1 y≠ 3 Jadi 1⎞ ⎛1 ⎞ ⎛ R f = ⎜ − ∞, ⎟ ∪ ⎜ , ∞ ⎟ 3⎠ ⎝3 ⎠ ⎝ 1⎫ ⎧ Atau ℜ − ⎨ ⎬ ⎩3⎭ 10 Contoh 3. Carilah domain dan range dari fungsi : f (x ) = − x 2 − 5 x − 6 a. Mencari domain Syarat agar fungsi tersebut terdefinisi adalah : − x2 − 5x − 6 ≥ 0 ⇔ x2 + 5x + 6 ≤ 0 ⇔ (x + 2)( x + 3) ≤ 0 TP = -2, -3 ++ --3 ++ -2 Jadi D f = [− 3,−2] 11 Contoh b. Mencari Range f (x ) = y = − x 2 − 5 x − 6 y 2 = − x2 − 5x − 6 ( ) ⇔ x2 + 5x + y 2 + 6 = 0 Agar x ∈ ℜ , maka D ≥ 0 ( ) ⇔ 25 − 4.1 y 2 + 6 ≥ 0 ⇔ 25 − 4 y 2 − 24 ≥ 0 ⇔ 1− 4 y2 ≥ 0 12 Contoh ⇔ (1 + 2 y )(1 − 2 y ) ≥ 0 1 1 TP = − , 2 2 -- ++ −1 2 -1 2 ⎡ 1 1⎤ Jadi, R f = ⎢− , ⎥ ∩ [0, ∞ ) ⎣ 2 2⎦ ⎡ 1⎤ = ⎢0, ⎥ ⎣ 2⎦ 13 Macam-macam Fungsi Macam-macam fungsi : 1. Fungsi polinom f ( x ) = a0 + a1 x + a2 x 2 + ... + an x n -Fungsi konstan, f (x ) = a0 -Fungsi linier, f ( x ) = a0 + a1 x -Fungsi kuadrat, f ( x ) = a0 + a1 x + a2 x 2 14 Macam-macam Fungsi 2. Fungsi Rasional Bentuk umum : p(x ) q(x ) p(x), q(x) = fungsi polinom dengan q(x) ≠ 0 contoh : f (x ) = (x + 1)2 x3 + x 2 + 1 3. Fungsi harga/nilai mutlak Fungsi yang mengandung harga mutlak, contoh : f (x ) = 3 x − 1 + 2 x − 2 15 Macam-macam Fungsi 4. Fungsi bilangan bulat terbesar ⎣x ⎦ = Bilangan bulat terbesar yang lebih kecil atau sama dengan x ⎣x ⎦ = n ⇔ n ≤ x ≤ n + 1 ⎣5⎦ = 5 ⎣− 1,2 ⎦ = −2 ⎣3,2⎦ = 3 5. Fungsi Genap Disebut fungsi genap jika f (− x ) = f ( x ) dan grafiknya simetris terhadap sumbu y 16 Macam-macam Fungsi Contoh : f (x ) = x 2 f (x ) = x f ( x ) = cos( x ) 6. Fungsi Ganjil Disebut fungsi ganjil jika f (− x ) = − f ( x ) dan grafiknya simetris terhadap titik asal, contoh : f ( x ) = sin ( x ) f (x ) = x3 17 Macam-macam Fungsi 7. Fungsi Komposisi Diberikan fungsi f ( x ) dan g ( x ), komposisi fungsi antara f ( x ) dan g ( x ) ditulis ( f o g )( x ) = f ( g ( x )) Domain dari ( f o g )(x ) adalah himpunan semua bilangan x dengan domain g (x ) sehingga g (x ) di dalam D f Syarat agar dua fungsi bisa dikomposisikan, maka harus terpenuhi R g ∩ D f ≠ φ 18 Fungsi Komposisi Hal tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut : Rg ∩ D f ≠ φ 19 Fungsi Komposisi Dengan cara yang sama, (g o f )(x ) = g ( f (x )) Syarat agar dua fungsi bisa dikomposisikan, maka harus terpenuhi R f ∩ Dg ≠ φ Domain dari komposisi fungsi f dan g didefinisikan sbb : { = {x ∈ D } f (x ) ∈ D } D f o g = x ∈ Dg g ( x ) ∈ D f Dg o f f g Sedangkan definisi dari Range komposisi fungsi komposisi { = {f (t ) ∈ R } atau R t ∈ R } atau R R g o f = g (t ) ∈ R g t ∈ R f go f R f og f og f g { = {y ∈ R } y = f (t ), t ∈ R } = y ∈ R g y = g (t ), t ∈ R f f g 20 Fungsi Komposisi Sifat-sifat fungsi komposisi : ( f o g )(x ) ≠ (g o f )(x ) (( f o g ) o h)(x ) = ( f o (g o h))(x ) Contoh : 1. Jika diketahui f (x ) = x go f g ( x ) = 1 − x 2 Tentukan dan f o g beserta domain dan range-nya! D f = [0, ∞ ) R f = [0, ∞ ) Dg = ℜ R g = (− ∞,1] 21 Contoh Karena R f ∩ D g = [0, ∞ ) ≠ φ , maka fungsi g o f terdefinisi (g o f )(x ) = g ( f (x )) = g ( ) x = 1− x a. Mencari Domain g o f { D g o f = x ∈ D f f (x ) ∈ D g { } } = x ∈ [0, ∞ ) x ∈ ℜ { } = x ≥ 0−∞ < x < ∞ 22 Contoh { } = x≥0 x ≥0 = {x ≥ 0 x ≥ 0} = x ∈ [0, ∞ ) ∩ [0, ∞ ) = x ∈ [0, ∞ ) b. Mencari Range g o f { } = {y ∈ (− ∞,1] y = 1 − t , t ∈ [0, ∞ )} R g o f = y ∈ R g y = g (t ), t ∈ R f Rg o f 2 Jadi R g o f = y ∈ (− ∞,1] ∩ (− ∞,1] = y ∈ (− ∞,1] 23 Contoh Karena R g ∩ D f = (− ∞,1] ∩ [0, ∞ ) = [0,1] ≠ φ , maka fungsi f o g terdefinisi dengan ( f o g )(x ) = f (g (x )) = f (1 − x 2 ) = c.Domain f o g { D f o g = x ∈ D g g (x ) ∈ D f { = {x ∈ ℜ 1 − x } 1− x2 } = x ∈ ℜ 1 − x 2 ∈ [0, ∞ ) 2 } ≥0 = {x ∈ ℜ − 1 ≤ x ≤ 1} = ℜ ∩ [− 1,1] = [− 1,1] 24 Contoh d. Range f o g { R f o g = y ∈ R f y = f (t ), t ∈ R g { } } = y ∈ [0, ∞ ) y = t , t ∈ (− ∞,1] { } = y ≥ 0 y = t ,0 ≤ t ≤ 1 = {y ≥ 0 0 ≤ y ≤ 1} = [0, ∞ ) ∩ [0,1] = [0,1] 25 Contoh 2. Jika diketahui fungsi f (x ) = x x Df = ℜ g (x ) = x − 1 Rf = ℜ Rg = ℜ Dg = ℜ Tentukan g o f beserta domain dan range-nya! R f ∩ D g = ℜ ∩ ℜ = ℜ ≠ φ , sehingga g o f terdefinisi a. Domain g o f D g o f = x ∈ D f f (x ) ∈ D g { = {x ∈ ℜ } } x x ∈ℜ = ℜ∩ℜ = ℜ 26 Contoh b. Range g o f { R g o f = y ∈ R g y = g (t ), t ∈ R f = {y ∈ ℜ y = t − 1, t ∈ ℜ} } = ℜ∩ℜ = ℜ 27 Grafik dari fungsi 1. Garis Lurus y = mx + c persamaan garis lurus yang melewati (0,c) contoh : y = x+3 3 -3 28 Garis Lurus ( y − y1 ) = m(x − x1 ) Persamaan garis lurus melalui ( x1 , y1 ) y − y1 x − x1 = y 2 − y1 x 2 − x1 Persamaan garis lurus melalui ( x1 , y1 ) & ( x 2 , y 2 ) 2. Grafik fungsi kuadrat (parabola) y = ax 2 + bx + c Diskriminan → D = b 2 − 4ac 29 Grafik Fungsi Kuadrat D⎞ ⎛ b Titik puncak = ⎜ − ,− ⎟ ⎝ 2a 4a ⎠ y a >0 x D>0 D=0 D<0 30 Grafik Fungsi Kuadrat Contoh : Gambarlah grafik fungsi y = x 2 + x + 1 a =1 jadi a > 0 → grafik menghadap ke atas D = b 2 − 4ac = 12 − 4 = -3 < 0 → tidak menyinggung sumbu x 31 Grafik Fungsi Kuadrat Titik potong dengan sumbu koordinat Karena D<0, maka titik potong dengan sumbu x tidak ada Titik potong dengan sumbu y x=0→y=1 dengan demikian grafik melalui (0,1) D⎞ ⎛ b , − − ⎟ • Titik puncak = ⎜ ⎝ 2a 4a ⎠ ⎛ 1 3⎞ = ⎜− , ⎟ ⎝ 2 4⎠ 32 Grafik Fungsi Kuadrat Gambar grafik fungsi y = x + x +1 2 x = ay 2 + by + c b ⎞ ⎛ D Titik puncak = ⎜ − ,− ⎟ ⎝ 4a 2a ⎠ 1 3 -1 − 1 Untuk persamaan kuadrat 4 b Sumbu simetri = − 2a 2 33 Grafik Fungsi Majemuk/banyak aturan 3. Grafik Fungsi Majemuk Contoh : 1. Gambarkan grafik fungsi f ( x) = x ⎧ x ,x ≥ 0 x =⎨ ⎩− x , x < 0 y=-x y=x 34 Grafik Fungsi Majemuk 2. Gambarkan grafik fungsi x≤2 ⎧ 1 f (x ) = ⎨ ⎩x + 2 x > 2 Grafiknya terdiri dari 2 bagian, yaitu garis y = 1 untuk x ≤ 2 dan garis y = x + 2 untuk x > 2 y = x+2 y =1 2 35 Grafik Fungsi Majemuk 3. Gambarkan grafik dari fungsi x2 − 4 f (x ) = x−2 f(x) terdefinisi untuk setiap x kecuali 2, sehingga domain dari f(x) adalah semua bilangan riil kecuali 2 Fungsi f(x) dapat diuraikan sebagai berikut : f (x ) = (x + 2)(x − 2) (x − 2) 36 Grafik Fungsi Majemuk atau f ( x ) = x + 2 , jika x ≠ 2 Range dari f(x) adalah semua bilangan riil kecuali 4. Jadi grafiknya terdiri dari semua titik pada garis y = x + 2 kecuali titik (2,4). y = x+2 4 2 37 Grafik Fungsi Majemuk 3. Gambarkan grafik dari fungsi f (x ) = 1 − 3 x Kita definisikan : ⎧1 − 3 x 1− 3 x = ⎨ ⎩1 + 3 x x≥0 x<0 1 y = 1 + 3x − 13 y = 1 − 3x 1 3 38 Translasi Untuk fungsi yang dinyatakan sebagai y = f ( x ) , a > 0 y = f (x − a ) → grafik y = f ( x ) mengalami pergeseran sejauh a ke kanan y = f (x + a ) → grafik y = f ( x ) mengalami pergeseran sejauh a ke kiri y = f (x ) + a → grafik y = f ( x ) mengalami pergeseran sejauh a ke atas y = f (x ) − a → grafik y = f ( x ) mengalami pergeseran sejauh a ke bawah 39 Translasi Untuk fungsi yang dinyatakan sebagai x = f ( y ) , a > 0 x = f ( y − a) → grafik x = f ( y ) mengalami pergeseran sejauh a ke atas x = f ( y + a) → grafik x = f ( y ) mengalami pergeseran sejauh a ke bawah x = f (y)+ a → grafik x = f ( y ) mengalami pergeseran sejauh a ke kanan x = f (y) − a → grafik x = f ( y ) mengalami pergeseran sejauh a ke kiri 40 Contoh Translasi 1. Gambarkan grafik dari fungsi f (x ) = x 2 − 4 x + 5 ( ) = x 2 − 4x + 4 − 4 + 5 = (x − 2) + 1 2 y = (x − 2) y = x2 y = (x − 2) 4 2 2 → y = x 2 digeser sejauh 2 2 ke kanan 41 Contoh Translasi Kemudian y = ( x − 2 ) 2 digeser sejauh 1 ke atas maka akan terbentuk y = ( x − 2 ) + 1 2 2 y = (x − 2 ) + 1 4 y = (x − 2 ) 2 2 42 Contoh Translasi 2. Gambarkan grafik fungsi f ( x ) = 1 − 3 x Kita lihat dahulu grafik y = 3 x 3 y = −3 x : y = 3x 43 Contoh Translasi Grafik y = 1 − 3 x dapat dipandang sebagai grafik y = −3 x yang digeser 1 ke atas sejauh 1 satuan y =1− 3 x y = −3 x 44 Limit ∀ ε>0, ∃ δ>0 sehingga | f(x) – L | < ε apabila 0 < | x – c | < δ. 45 Contoh: Tunjukan bahwa lim x→3 (x 2 ) + 2 x = 15 Bukti: Ix2 + 2x - 15I = I(x + 5)(x - 3)I = Ix + 5I Ix - 3I Misal untuk δ ≤ 1, Ix – 3I<1 atau x ∈ (2, 4) Jadi x+5 ∈ (7, 9) atau x+5 < 9 Ix2 + 2x - 15I = I(x + 5)(x - 3)I < 9δ apabila 0 < Ix - 3I < δ ≤ 1 46 Ambil ε>0 sebarang ε Pilih δ = min{1, 9}, maka untuk 0 < Ix - 3I < δ Ix2 + 2x - 15I = I(x + 5)(x - 3)I < 9δ apabila 0 < | x - 3| < δ ≤ 1 Ambil sembarang ε > 0 Pilih δ = min diperoleh : ⎧ ε ⎫ ⎨1, ⎬ ⎩ 9⎭ . maka untuk 0 < | x - 3| < δ , | x2 + 2 x − 15 | = |(x + 5) (x - 3)| < 9δ ≤ ε. Ini menunjukkan bahwa lim x→3 x + 2 x = 15 2 47 Contoh Bukti : Tulis f(x)=b , ∀x ∈ R Ambil sembarang ε > 0. Pilih δ = 1 > 0. Dipunyai 0 < |x - c| < 1. Jelas | f(x) – b | = | b – b | = 0 < 1 = ε Jadi ∀ ε > 0 ∃ δ > 0 ∋ |f(x) – b|< ε apabila 0< |x - c|< δ 48 2. Buktikan lim x→c x2 = c2 Bukti : Tulis f(x) = x2 Ambil sembarang ε > 0 Pilih δ = min ⎧⎪ ⎫⎪ 1 ⎨1, ⎬ c + 2 ⎪⎭ . ⎪⎩ Dipunyai 0 < |x - c| < δ Dicari batas |x + 1| pada 0 < |x - c| < 1 Jelas 0 <|x – c| < 1 ⇔ c – 1 < x < c + 1 ⇔ c<x+1<c+2 49 ⇔ |x + 1| < |c +2| ≤ |c| + 2. Jadi | f(x) – c2 = x2 - c2 = |x – c| |x + c| < δ (|c| + 2) Jadi∀ ε > 0 ∃ δ > 0 Jadi lim x→c x =c 2 ∋ |f(x) – b|< ε apabila 0< |x - c|< δ. 2 50 Soal Latihan Tentukan domain dan range dari fungsi di bawah ini 1 f (x ) = 3 + 2 − 4 x 2 f (x ) = , x ( x − 3) x −1 5 Diketahui 1 +2 x 3 f (x ) = 3x − 4 f (x ) = x 2 − 5 x + 6 f ( x) = 4 − x g ( x) = x Apakah f o g terdefinisi? Bila ya, tentukan rumusan dari f o g dan domain dari f o g. Gambarkan grafik dari fungsi di bawah ini 6 f (x ) = x (x + 2 ) 7 f (x ) = 3 − x − 2 51 Sistem bilangan N: 1,2,3,…. Z: …,-2,-1,0,1,2,.. N : bilangan asli Z : bilangan bulat Q : bilangan rasional R : bilangan real Q: a q = , a, b ∈ Z , b ≠ 0 b R = Q ∪ Irasional Contoh Bil Irasional 2 , 3, π 52 Garis bilangan Setiap bilangan real mempunyai posisi pada suatu garis yang disebut dengan garis bilangan(real) 2 -3 0 1 π Selang Himpunan bagian dari garis bilangan disebut selang 53 Selang Jenis-jenis selang Himpunan {x x < a} selang (− ∞, a ) {x x ≤ a} {x a < x < b} {x a ≤ x ≤ b} {x x > b} {x x ≥ b} {x x ∈ ℜ} (− ∞, a] (a, b) [a, b] (b, ∞) [b, ∞) (∞, ∞) Grafik a a a b a b b b 54 Sifat–sifat bilangan real • Sifat-sifat urutan : Trikotomi Jika x dan y adalah suatu bilangan, maka pasti berlaku salah satu dari x < y atau x > y atau x = y Ketransitifan Jika x < y dan y < z maka x < z Perkalian Misalkan z bilangan positif dan x < y maka xz < yz, sedangkan bila z bilangan negatif, maka xz > yz 55 Pertidaksamaan Pertidaksamaan satu variabel adalah suatu bentuk aljabar dengan satu variabel yang dihubungkan dengan relasi urutan. Bentuk umum pertidaksamaan : A( x ) D( x ) < B(x ) E (x ) dengan A(x), B(x), D(x), E(x) adalah suku banyak (polinom) dan B(x) ≠ 0, E(x) ≠ 0 56 Pertidaksamaan Menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah mencari semua himpunan bilangan real yang membuat pertidaksamaan berlaku. Himpunan bilangan real ini disebut juga Himpunan Penyelesaian (HP) Cara menentukan HP : 1. Bentuk pertidaksamaan diubah menjadi : , P( x) <0 Q( x) dengan cara : 57 Pertidaksamaan 2. 3. Ruas kiri atau ruas kanan dinolkan Menyamakan penyebut dan menyederhanakan bentuk pembilangnya Dicari titik-titik pemecah dari pembilang dan penyebut dengan cara P(x) dan Q(x) diuraikan menjadi faktor-faktor linier dan/ atau kuadrat Gambarkan titik-titik pemecah tersebut pada garis bilangan, kemudian tentukan tanda (+, -) pertidaksamaan di setiap selang bagian yang muncul 58 Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian 1 13 ≥ 2 x − 3 ≥ 5 ⇔ 13 + 3 ≥ 2 x ≥ 5 + 3 ⇔ 16 ≥ 2 x ≥ 8 ⇔8≥ x≥4 ⇔4≤ x≤8 Hp = [4,8] 4 8 59 Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian 2 − 2 < 6 − 4x ≤ 8 ⇔ −8 < −4 x ≤ 2 ⇔ 8 > 4 x ≥ −2 ⇔ −2 ≤ 4 x < 8 1 ⇔− ≤x<2 2 ⎡ 1 ⎞ Hp = ⎢ − ,2 ⎟ ⎣ 2 ⎠ − 12 2 60 Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian 3 2x − 5x − 3 < 0 2 ⇔ (2 x + 1)( x − 3) < 0 1 Titik Pemecah (TP) : x = − 2 ++ -- − 1 dan x=3 ++ 3 2 ⎛ 1 ⎞ Hp = ⎜ − ,3 ⎟ ⎝ 2 ⎠ 61 Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian 4 2 x − 4 ≤ 6 − 7 x ≤ 3x + 6 ⇔ 2 x − 4 ≤ 6 − 7 x dan 6 − 7 x ≤ 3x + 6 ⇔ 2 x + 7 x ≤ 6 + 4 dan − 7 x − 3x ≤ −6 + 6 ⇔ 9 x ≤ 10 dan 10 ⇔x≤ dan 9 10 dan ⇔x≤ 9 − 10 x ≤ 0 10 x ≥ 0 x≥0 62 Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian 10 ⎤ ⎛ Hp = ⎜ − ∞, ⎥ ∩ [0, ∞ ) 9⎦ ⎝ 0 10 9 Dari gambar tersebut dapat disimpulkan : ⎡ 10 ⎤ Hp = ⎢0, ⎥ ⎣ 9⎦ 63 Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian 1 2 5. x + 1 < 3 x − 1 1 2 ⇔ − <0 x + 1 3x − 1 ( 3 x − 1) − (2 x + 2 ) <0 ⇔ (x + 1)(3x − 1) x −3 ⇔ <0 (x + 1)(3x − 1) 1 TP : -1, 3 -- ++ -1 Hp = -1 3 ++ 3 ⎛1 ⎞ (− ∞,−1) ∪ ⎜ ,3 ⎟ ⎝3 ⎠ ,3 64 Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian 6. x +1 x ≤ 2− x 3+ x x +1 x ⇔ − ≤0 2− x 3+ x ( x + 1)(3 + x ) − x(2 − x ) ⇔ ≤0 (2 − x )(3 + x ) 2x 2 + 2x + 3 ⇔ ≤0 (2 − x )(x + 3) 65 Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian Untuk pembilang 2 x 2 + 2 x + 3 mempunyai nilai Diskriminan (D) < 0, sehingga nilainya selalu positif, Jadi TP : 2,-3 Pembilang tidak menghasilkan titik pemecah. -- ++ -3 -2 Hp = (− ∞,−3) ∪ (2, ∞ ) 66 Pertidaksamaan nilai mutlak Nilai mutlak x (|x|) didefinisikan sebagai jarak x dari titik pusat pada garis bilangan, sehingga jarak selalu bernilai positif. Definisi nilai mutlak : ⎧ x ,x ≥ 0 x =⎨ ⎩− x , x < 0 67 Pertidaksamaan nilai mutlak Sifat-sifat nilai mutlak: 1 2 x = x2 x ≤ a, a ≥ 0 ↔ − a ≤ x ≤ a 3 x ≥ a, a ≥ 0 ↔ x ≥ a atau x ≤ − a 4 x ≤ y 5 x x = y y ↔ x2 ≤ y2 6. Ketaksamaan segitiga x+ y ≤ x + y x− y ≥ x − y 68 Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian Contoh : 1. 2 x − 5 < 3 Kita bisa menggunakan sifat ke-2. ⇔ −3 < 2 x − 5 < 3 ⇔ 5 − 3 < 2x < 3 + 5 ⇔ 2 < 2x < 8 ⇔1< x < 4 Hp = (1,4 ) 1 4 69 Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian 2. 2x − 5 < 3 Kita bisa juga menggunakan sifat ke-4, karena ruas kiri maupun kanan keduanya positif. ⇔ (2 x − 5) < 9 2 ⇔ 4 x 2 − 20 x + 25 < 9 ⇔ 4 x 2 − 20 x + 16 < 0 2 ⇔ 2 x − 10 x + 8 < 0 ⇔ (2 x − 2 )( x − 4 ) < 0 ++ -1 ++ 4 Hp = (1,4 ) TP : 1, 4 70 Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian 3. 2 x + 3 ≥ 4 x + 5 Kita bisa menggunakan sifat 4 ⇔ (2 x + 3) ≥ (4 x + 5) 2 2 ⇔ 4 x 2 + 12 x + 9 ≥ 16 x 2 + 40 x + 25 ⇔ −12 x 2 − 28x − 16 ≥ 0 2 ⇔ 3x + 7 x + 4 ≤ 0 TP : 4 , -1 − 3 71 Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian Jika digambar pada garis bilangan : ++ -−4 3 ++ -1 ⎡ 4 ⎤ Hp = ⎢− ,−1⎥ ⎣ 3 ⎦ 72 Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian 4. x +7 ≥ 2 2 x ⇔ +7≥ 2 2 x ⇔ ≥ −5 2 ⇔ x ≥ −10 Hp = atau atau atau x + 7 ≤ −2 2 x ≤ −9 2 x ≤ −18 (− ∞,−18] ∪ [− 10, ∞ ) -18 -10 73 Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian 5. 3 x − 2 − x + 1 ≥ −2 Kita definisikan dahulu : ⎧ x + 1 x ≥ −1 x +1 = ⎨ ⎩− x − 1 x < −1 ⎧x − 2 x ≥ 2 x−2 = ⎨ ⎩2 − x x < 2 Jadi kita mempunyai 3 interval : I (− ∞,−1) II III [− 1,2) -1 [2, ∞ ) 2 74 Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian I. Untuk interval x < −1 atau (− ∞,−1) 3 x − 2 − x + 1 ≥ −2 ⇔ 3(2 − x ) − (− x − 1) ≥ −2 ⇔ 6 − 3x + x + 1 ≥ −2 ⇔ 7 − 2 x ≥ −2 ⇔ −2 x ≥ −9 ⇔ 2x ≤ 9 9 ⇔x≤ 2 atau 9⎤ ⎛ ⎜ − ∞, ⎥ 2⎦ ⎝ 75 Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian 9 Jadi Hp1 = ⎛⎜ − ∞, ⎤⎥ ∩ (− ∞,−1) 2⎦ ⎝ -1 9 2 Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil irisan kedua interval tersebut adalah (− ∞,−1) sehingga Hp1 = (− ∞,−1) 76 Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian II. Untuk interval − 1 ≤ x < 2 atau [− 1,2) 3 x − 2 − x + 1 ≥ −2 ⇔ 3(2 − x ) − ( x + 1) ≥ −2 ⇔ 6 − 3x − x − 1 ≥ −2 ⇔ 5 − 4 x ≥ −2 ⇔ −4 x ≥ −7 ⇔ 4x ≤ 7 7 ⇔ x≤ 4 7⎤ ⎛ atau ⎜ − ∞, ⎥ 4⎦ ⎝ 77 Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian 7 Jadi Hp2 = ⎛⎜ − ∞, ⎤ ∩ [− 1,2 ) ⎥ 4⎦ ⎝ -1 7 4 2 Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan 7⎤ bahwa hasil irisan dua interval tersebut adalah ⎡ ⎡ 7⎤ sehingga Hp2 = ⎢− 1, ⎥ 4⎦ ⎣ ⎢⎣− 1, 4 ⎥ ⎦ 78 Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian III. Untuk interval x≥2 atau [2, ∞ ) 3 x − 2 − x + 1 ≥ −2 ⇔ 3( x − 2) − ( x + 1) ≥ −2 ⇔ 3x − 6 − x − 1 ≥ −2 ⇔ 2 x − 7 ≥ −2 ⇔ 2x ≥ 5 5 ⇔x≥ 2 atau ⎡5 ⎞ ⎢2 ,∞⎟ ⎣ ⎠ 79 Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian Jadi Hp3 = ⎡ 5 , ∞ ⎞⎟ ∩ [2, ∞ ) ⎢ ⎣2 ⎠ 2 5 2 Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil irisan dua interval tersebut adalah ⎡ 5 ⎞ sehingga ⎢⎣ 2 , ∞ ⎟⎠ ⎡5 ⎞ Hp3 = ⎢ , ∞ ⎟ ⎣2 ⎠ 80 Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian Hp = Hp1 ∪ Hp 2 ∪ Hp3 7⎤ ⎡5 ⎞ ⎡ Hp = (− ∞,−1) ∪ ⎢− 1, ⎥ ∪ ⎢ , ∞ ⎟ 4⎦ ⎣2 ⎠ ⎣ Untuk lebih mempermudah, masing-masing interval digambarkan dalam sebuah garis bilangan 81 Contoh : Menentukan Himpunan Penyelesaian -1 7 -1 7 -1 7 4 5 2 5 4 4 5 2 2 7⎤ ⎡5 ⎞ ⎛ Jadi Hp = ⎜ − ∞, ⎥ ∪ ⎢ , ∞ ⎟ 4⎦ ⎣2 ⎠ ⎝ 82 Soal Latihan Cari himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 1 x + 2 ≥ 1− x 4 − 2x x − 2 x +1 ≤ 2 2 x x+3 3 2 − x + 3 − 2x ≤ 3 4 x +12 + 2 x + 2 ≥ 2 5 2x + 3 ≥ 4x + 5 6 x + 3x ≤ 2 83