MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 2 No.6 Tahun 2017 ISSN :2301-9085 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS LITERASI MATEMATIKA PADA MATERI POKOK STATISTIKA Nanda Ayu Indarasati Mahasiswa S-1 Pendidikan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Surabaya E-mail: [email protected] Janet Trineke Manoy Dosen Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Surabaya E-mail: [email protected] ABSTRAK Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dapat menunjang pembelajaran di kelas (Prastowo, 2011). LKPD dengan memuat indikator-indikator literasi matematika dapat membantu peserta didik untuk menerapkan konsep dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan desain pengembangan Thiagrajan, Four-D. Desain pengembangan Four-D terdiri dari empat tahapan, antara lain tahap pendefinisian, tahap perancangan, tahap pengembangan, dan tahap penyebaran. Akan tetapi, pada penelitian ini hanya sampai pada tahap ketiga saja, yaitu tahap pengembangan. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah LKPD Berbasis Literasi Matematika pada Materi Pokok Statistika yang berkualitas baik. LKPD dinyatakan berkualitas baik apabila memenuhi aspek valid, aspek praktis, dan aspek efektif. Subjek dalam penelitian ini, yaitu peserta didik kelas XI MIA-5 SMA Negeri 1 Driyorejo Kabupaten Gresik. Produk LKPD Berbasis Literasi Matematika pada Materi Pokok Statistika dalam penelitian ini dinyatakan berkualitas baik karena memenuhi aspek valid, praktis, dan efektif. LKPD ini memenuhi aspek valid dengan rata-rata total validitas 3.79 (94.72%), dan aspek praktis dengan rata-rata total kepraktisan 2.85 (71.43%). Selain itu, memenuhi aspek efektif dengan persentase ketuntasan klasikal 94.74% dan persentase respons positif peserta didik 75%. Kata kunci: Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD), Literasi Matematika, Statistika, Desain Pengembangan Thiagarajan (Four-D). ABSTRACT Worksheet is one of teaching media which is able to improve teaching activity in the classroom (Prastowo, 2011). Indicators in mathematics literacy were included in worksheet is able to help the pupils for applying the concept in daily life. This research used developmental research which was Thiagrajan (Four-D) development design. There are 4 stages in the Four-D, define, design, develop, and disaminate. However, this research was finish until the third stage, develop stage. The product result in this research is worksheet based on the mathematics literacy for statistics material in good quality. This worksheet is achieving the criteria if able to achieve three aspects, validity, practical, effetiveness. The subject in this research was the pupils in SMA Negeri 1 Driyorejo Kabupaten gresik Grage XI-MIA-5. The worksheet products based on the mathematics literacy for statistics material is stated as a good quality, since it achievied the aspects for validity, practical, and effectiveness. This worksheet achieved the validity aspects with average 3.79 (94.72%), and practical aspects with average 2.85 (71.43%). Besides, it achieved the effective aspects with percentage of the classical learning 94.74% and percentage of students positive response from the pupils 75%. Key words: worksheet, mathematics literacy, Thiagarajan development design (Four-D) 203 Volume 2 No.6 Tahun 2017 PENDAHULUAN Seiring berkembangnya zaman, permasalahan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari semakin kompleks. Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas individu masing-masing agar dapat menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang dapat membantu individu untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan seharihari. Oleh karena itu, mutu pembelajaran matematika di sekolah harus ditingkatkan lagi. Pembelajaran matematika di sekolah bertujuan untuk membekali peserta didik dengan konsep-konsep matematika yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Banyak cara yang dapat dilakukan guru agar dapat mewujudkan pembelajaran matematika yang aktif, kreatif, dan efektif. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mewujudkan pembelajaran matematika yang lebih baik lagi yaitu dengan menumbuhkembangkan literasi matematika. Literasi matematika merupakan kemampuan individu dalam merumuskan, mengimplementasikan, dan menafsirkan serta mengevalusi konsep matematika untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Guru dapat meumbuhkembangkan literasi matematika melalui Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD). Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dapat membantu guru dalam membelajarkan konsep. Guru diharapkan dapat mengembangkan bahan ajar yang sudah ada dan menyesuaikannya dengan karakter peserta didik yang dididiknya. Peran guru sangat penting dalam memilah dan mengembangkan LKPD yang hendak dioperasionalkan peserta didik. Salah satu kriteria literasi matematika yaitu mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Observasi yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 1 Driyorejo, sebagian besar guru matematika yang mengajar kelas XI hanya menggunakan bahan ajar yang disediakan sekolah dan peserta didik kurang termotivasi untuk memelajari konsep dari bahan ajar tersebut. Selain itu, konten bahan ajar sekolah, khususnya pada LKPD, sangat sedikit latihan soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga mengarahkan peserta didik untuk mengahafal konsep saja tanpa mengetahui bagaimana menggunakannya di kehidupan nyata. Namun di sisi lain, peserta didik sangat membutuhkan latihan soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari agar peserta didik mampu mengimplementasikan konsep yang diajarkan untuk memecahkan masalah kehidupan nyata. Oleh karena itu, perlu dikembangkannya LKPD yang dapat membantu peserta didik mencapai literasi matematika. Statistika sering digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya yaitu menyajikan informasi yang berupa data kuantitatif. Penerapan statistika dalam kehidupan merupakan solusi untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas kehidupan manusia. Penting bagi guru untuk membelajarkan statistika kepada peserta didik dengan menggunakan pendekatan kontekstual, karena penerapan kaidah statistika lebih dekat dengan kehidupan masyarakat, seperti penyajian informasi tentang pemilihan umum, menentukan rata-rata nilai peserta didik, dan sebagainya. Pengembangan LKPD dengan materi statistika merupakan salah satu solusi yang tepat untuk membelajarkan materi statistika kepada peserta didik secara kontekstual. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukannya penelitian yang berjudul, “Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Berbasis Literasi Matematika pada Materi Pokok Statistik”. METODE Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model pengembangan Four-D yang dikemukan oleh Thiagarajan. Model pengembangan Four-D terdiri dari empat tahap, yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (dessiminate). Namun penelitian ini hanya dilakukan sampai pada tahap pengembangan (develop) karena penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKPD. Subjek penelitian dan objek penelitian dalam penelitian ini, yaitu peserta didik kelas XI MIA-5 SMA Negeri 1 Driyorejo dan LKPD Berbasis Literasi Matematika pada Materi Pokok Statistika. Dalam penelitian ini, jenis data ingin diperoleh dan instrumen pengumpulan data yang akan digunakan ialah sebagai berikut. Tabel 1. Instrumen Pengumpulan Data Jenis Data Kevalidan LKPD Kepraktisan LKPD Keefektifan LKPD Instrumen Pengumpulan Data Lembar Kevalidan LKPD Angket Kepraktisan LKPD Tes Hasil Belajar; Angket Respons Peserta Didik Pada tahap pendefinisian (define), dilakukan analisis awal akhir, analisis peserta didik, analisis konsep, analisis tugas, dan perumusan tujuan pembelajaran. Pada tahap perancangan (design), dilakukan penyusunan LKPD, pemilihan format, desain awal yang menghasilkan draft-1, dan penyusunan tes. Tahap pengembangan (develop), dilakukan validasi yang menghasilkan data kevalidan LKPD draft-2, revisi yang menghasilakan draft-2, dan uji coba. Pengambilan data kepraktisan dan keefektigan LKPD dilakukan setelah uji coba LKPD draft-2. HASIL DAN PEMBAHASAN 204 Volume 2 No.6 Tahun 2017 Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis hasil penelitian, antara lain hasil proses pengembangan LKPD dan hasil pengembangan LKPD. Hasil proses pengembangan LKPD merupakan deskripsi pelaksanaan penelitian mulai dari tahap pendefinisian, tahap perancangan, dan tahap pengembangan sedangkan hasil pengembangan merupakan nilai kevalidan LKPD, kepraktisan LKPD, dan keefektifan LKPD. Adapun uraian dari hasil penelitian sebagai berikut. a.Hasil Proses Pengembangan LKPD Tahap pendefinisian (define), dilakukan analisis awal akhir, yaitu mengidentifikasi masalah dan menganalisis kurikulum. Masalah yang ada muncul yaitu latihan soal pada LKPD milik peserta didik hanya sedikit yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan kurikulum 2013 sebelum revisi yang berlaku di SMA Negeri 1 Driyorejo, materi statistika merupakan salah satu materi yang diajarkan di semester genap dan lathian soal statistika pada LKPD milik peserta didik yang paling sedikit. Selanjutnya, dilakukan analisis konsep yaitu menentukan submateri statistika apa yang akan dimuat dalam LKPD. Analisis tugas, merumuskan strukur isi LKPD dan merumuskan indikator-indikator literasi matematika. Adapun indikator-indikator literasi matematika sebagai berikut. Tabel 2. Indikator-Indikator Literasi Matematika Indikator-Indikator Literasi Matematika 10. Merefleksikan solusi matematika, menjelaskan dan memberikan argumen yang mendukung, menolak atau memenuhi aturan matematika dalam memecahkan masalah kontekstual. Perumusan tujuan pembelajran termuat dalam RPP. Tahap perancangan (design), dilakukan penyusunan LKPD yaitu merumuskan kegiatan peserta didik yang akan dimunculkan yang sesuai dengan indikator-indikator. Adapun kegiatan peserta didik yang akan dimunculkan pada LKPD ialah sebagai berikut. Tabel 3. Kegiatan Peserta Didik pada LKPD yang Dikembangkan Indikator-Indikator Literasi Matematika Mengidentifikasi variabel matematika yang mendasari permasalahan di dunia nyata dan membuat asumsi yang nantinya dapat digunakan. Memahami konteks untuk memecahkan masalah secara matematis, misalnya menggunakan konsep matematika yang tepat dalam memecahkan suatu masalah. Membuat langkah-langkah yang efektif agar dapat menggeneralisasikan, menyimpulkan, hingga menemukan solusi matematika. Indikator-Indikator Literasi Matematika 1. Mengidentifikasi variabel matematika yang mendasari permasalahan di dunia nyata dan membuat asumsi yang nantinya dapat digunakan. 2. Memahami konteks untuk memecahkan masalah secara matematis, misalnya menggunakan konsep matematika yang tepat dalam memecahkan suatu masalah. Menggunakan representasi yang tepat dalam memecahkan dan mengomunikasikan masalah. Menjelaskan, membuktikan atau membenarkan dalam memecahkan masalah. Menggeneralisasikan pola disertai dengan argumen dari setiap langkah-langkah yang digunakan dalam memecahkan masalah secara matematis. Membuat langkah-langkah yang efektif agar dapat menggeneralisasikan, menyimpulkan, hingga menemukan solusi matematika. Memahami dan menggunakan konstruksi formal berdasarkan definisi, dan aturan dalam matematika serta menggunakan algoritma. Mengetahui dan mampu menggunakan berbagai perangkat dengan tepat matematika dalam memecahkan masalah. Membuat dan mengkomunikasikan penjelasan dan argumen yang berkaitan dengan pemecahan masalah matematika. Menafsirkan hasil matematika dalam berbagai format penyajian data yang sesuai dengan masalah yang ada; membandingkan atau mengevaluasi dua atau lebih representasi yang berkaitan dengan suatu masalah 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Menjelaskan, membuktikan atau membenarkan dalam memecahkan masalah. Menggeneralisasikan pola disertai dengan argumen dari setiap langkah-langkah yang digunakan dalam memecahkan masalah secara matematis. Memahami dan menggunakan konstruksi formal berdasarkan definisi, dan aturan dalam matematika serta menggunakan algoritma. Mengetahui dan mampu menggunakan berbagai perangkat dengan tepat matematika dalam memecahkan masalah. Menggunakan representasi yang tepat dalam memecahkan dan mengomunikasikan masalah. Menafsirkan hasil matematika dalam berbagai format penyajian data yang sesuai dengan masalah yang ada; membandingkan atau mengevaluasi dua atau lebih representasi yang berkaitan dengan suatu masalah. Membuat dan mengkomunikasikan penjelasan dan argumen yang berkaitan dengan pemecahan masalah matematika. Menafsir kan, menerapk an, dan mengeval uasi hasil matemati ka Menggunakan konsep matematika, fakta, prosedur dan penalaran Merumusk an masalah secara matematis Proses Matematika Proses Matematika 205 Kegiatan Peserta Didik Diberikan kurs jual dan kurs beli, peserta didik dapat menemukan adanya kurs tengah (sebagai variabelnya). Peserta didik menerapkan konsep mean data tunggal untuk menentukan kurs tengah. Peserta didik menjelaskan langkah-langkah mendistribusikan data tunggal menjadi data kelompok hingga membuat tabel frekuensinya dengan bahasanya sendiri. Peserta didik menjelaskan tujuan dari mengurutkan data nilai tekecil – terbesar dan menjelaskan mengapa dalam menentukan panjang tiap kelas interval menggunakan konsep pembagian. Peserta didik mendistribusikan data tunggal sesuai dengan langkah-langkah yang tepat. Peserta didik dapat mengoperasikan MS. Excel untuk menyelesaikan langkahlangkah pada LKPD. Peserta didik menggunakan diagram histogram untuk menjelaskan pergerakan kurs USD-IDR tahun 2016. Peserta didik dapat menjelaskan diagram mana yang sesuai untuk menyajikan data kelompok. Peserta didik mampu menjelaskan pergerakan nilai tukar USD-IDR dengan mendeskripsikan diagram histogram yang telah dibuat. Volume 2 No.6 Tahun 2017 Indikator-Indikator Literasi Matematika Merefleksikan solusi matematika, menjelaskan dan memberikan argumen yang mendukung, menolak atau memenuhi aturan matematika dalam memecahkan masalah kontekstual. Kegiatan Peserta Didik Peserta didik mengevaluasi langkah-langkah penyelesaian masalah yang telah dibuat dengan menyebutkan kendala yang dihadapi dan solusi yang dibuat. Pemilihan format LKPD sesuai dengan yang dipaparkan Depdiknas (2008). Pemilihan perangkat yang mendukung, yaitu Microsoft Excel didasarkan karena data pada masalah yang dimunculkan di LKPD draft-2 dalam jumlah besar, sehingga membutuhkan aplikasi Microsoft Excel untuk memudahkan peserta didik dalam mengurutkan data, menentukan nilai jangkauan data, membagi data ke dalam kelas-kelas interval, dan menentukan komponen-komponen tabel frekuensi. Desain awal atau draft-2 dibuat sesuai dengan beberapa hal yang telah dianalisis sebelumnya. Kemudian langkah terakhir pada tahap ini yaitu penyusunan tes. Tahap pengembangan (develop), desain awal (draft1) divalidasikan kepada dosen pendidikan matematika dan guru mata pelajaran matematika SMA Negeri 1 Driyorejo. Setelah dilakukan validasi, peneliti merevisi LKPD sesuai dengan hasil validasi. LKPD yang sudah direvisi diuji cobakan pada peserta didik kelas XI MIA-5 SMA Negeri 1 Driyorejo. Kemudian, guru mata pelajaran matematika dan subjek penelitian mengisi angket kepraktisan dilanjutkan dengan tes hasil belajar peserta didik dan pengisian angket respons peserta didik. b.Hasil Pengembangan LKPD Berdasarkan hasil validasi, pengisian angket kepraktisan oleh guru dan peserta didik, tes kompetensi peserta didik, dan pengisian angket respons peserta didik diperoleh data sebagai berikut. Tabel 4 Hasil Pengembangan LKPD Aspek Kevalidan LKPD Kepraktisan LKPD Keefektifan LKPD Tes Hasil Belajar Respons Peserta DIdik Keterangan Nilai Rata-Rata Total Validitas Rata-Rata Total Kepraktisan Ketuntasan Klasikal Respons Positif Peserta Didik Nilai 3.79 (94.72%) 2.85 (71.43%) 94.74% 75% Analisis Data a.Analisis Kevalidan LKPD Rata-rata validitas pada aspek format sebesar 3.50, aspek kebahasaan sebasar 4.00, dan aspek isi 3.87 menunjukkan bahwa LKPD telah memuat indikatorindikator literasi matematika yang telah disebutkan pada bab II. Dari tiap-tiap aspek sudah memenuhi kategori valid. Rata-rata kriteria terendah terdapat pada kriteria kelengkapan petunjuk pengerjaan. Pada LKPD sebelum direvisi kurang lengkapnya petunjuk dalam mendisitribusikan data tunggal menjadi data kelompok dengan menggunakan MS. Excel. Berdasarkan perhitungan kevalidan yang telah ditetapkan pada Bab III, diperoleh LKPD Berbasis Literasi Matematika Materi Pokok Statistika dinyatakan valid dengan perolehan ratarata total validitas LKPD sebesar 3.79 atau jika dikonversikan dalam bentuk persentase sebesar 94.72%. Jadi LKPD yang dikembangkan valid. b.Analisis Kepraktisan LKPD LKPD dinyatakan praktis berdasarkan perhitungan aspek kepraktisan yang telah ditetapkan pada Bab III dan berlandaskan pada pengkategorian kepraktisan yang dijabarkan oleh Riduwan maka, diperoleh LKPD Berbasis Literasi Matematika Materi Pokok Statistika dinyatakan praktis dengan perolehan rata-rata total kepraktisan LKPD sebesar 2.85 jika dinyatakan dalam bentuk persentase sebesar 71.43%. c.Analisis Keefektifan LKPD Tes hasil belajar peserta didik dinyatakan tuntas berdasarkan pada pengategorian keefektifan yang dijabarkan oleh Mulyasa maka, diperoleh LKPD Berbasis Literasi Matematika Materi Pokok Statistika dinyatakan tuntas dengan ketuntasan klasikal sangat tinggi sebesar 94.74%. LKPD yang dikembangkan mendapatkan respons positif dari peserta didik berdasarkan pada pengategorian respons positif yang dijabarkan oleh Khabibah maka, diperoleh LKPD Berbasis Literasi Matematika Materi Pokok Statistika dinyatakan butir-butir pernyataannya positif dengan perolehan persentase respons positif sebesar 75%. Berdasarkan teori tentang aspek keefektifan LKPD, jika tes hasil belajar peserta didik tuntas dan LKPD mendapatkan respons positif dari peserta didik, maka LKPD yang dikembangkan dinyatakan efektif. Pembahasan Pada penelitian ini, kevalidan LKPD secara teoritis dan empirik LKPD dinyatakan valid. Namun ada satu butir kriteria pada aspek format yang belum memenuhi kriteria valid atau pun sangat valid. Kriteria yang tidak memenuhi tersebut, yaitu kelengkapan petunjuk pengerjaan. Pada draf-1 LKPD hanya berupa perintah yang berisikan tentang apa yang harus dilakukan peserta didik, akan tetapi tidak dilengkapi dengan petunjuk bagaimana cara melaksanakan perintah tersebut. Namun, setelah dilakukan validasi oleh Dosen Pendidikan Matematika UNESA dan Guru Matematika SMA Negeri 1 Driyorejo, peneliti melakukan revisi pada LKPD sesuai dengan saran/masukan yang diberikan validator dan khususnya pada poin kriteria yang tidak termasuk dalam kategori valid. Pada penilaian kepraktisan, secara keseluruhan LKPD Berbasis Literasi Matemtaika dengan Materi Pokok 206 Volume 2 No.6 Tahun 2017 Statistika dinyatakan praktis. Rata-rata persentase total nilai kepraktisan yang diperoleh dalam penelitian ini, yaitu 71.43%. Enam butir dari delapan butir pernyataan yang ditampilkan pada LKPD memenuhi kriteria praktis. Namun ada dua butir angket kepraktisan yang hanya memenuhi kriteria cukup praktis. Dua butir tersebut antara lain. Bahasa yang digunakan LKPD komunikatif. Petunjuk/perintah pada LKPD mudah dipahami. Berdasarkan dua poin di atas dapat diketahui, bahwa penggunaan bahasa dalam menyampaikan petunjuk atau pun perintah pada LKPD, sehingga pesrta didik mengalami kesulitan dalam memahami perintah/petunjuk. Oleh karena itu, setelah dilakukan uji coba perlu dilakukan revisi pada kriteria penggunaan bahasa dalam menyampaikan petunjuk Pada penilaian ketuntasan tes hasil belajar peserta didik, terdapat dua orang peserta didik yang belum memenuhi KKM (belum tuntas). Nilai tes hasil belajar kedua peserta didik tersebut, antara lain 62.5 dan 77.5, sedangkan nilai KKM mata pelajaran Matematika kelas XI MIA di SMA Negeri 1 Driyorejo, yaitu 78. Alasan mengapa belum tuntas yaitu karena peserta didik ini hanya dapat merepresentasikan informasi yang diperoleh saja, namun tidak mengomunikasikannya dengan baik. Ketuntasan klasikal dan respons positif peserta didik menunjukkan bahwa LKPD Berbasis Literasi Matematika Materi Pokok Statistika memenuhi kriteria efektif. Masukan/saran dari peserta didik terhadap LKPD yang dikembangkan dominan menyatakan bahwa banyak kalimat yang sulit dipahami/dimengerti. Dari sini, peneliti mengetahui bahwa perlu dilakukannya revisi terhadap aspek kebahasaan LKPD. Berdasar pada respons negatif yang diberikan peserta didik dapat diketahui bahwa petunjuk/perintah pada LKPD kurang komunikatif, tampilan LKPD kurang dapat membuat peserta didik termotivasi untuk mengerjakannya. Pada LKPD permasalahan kehidupan sehari-hari hanya ditampilkan pada topik utama, dengan demikian peserta didik merasa bahwa LKPD tidak menyajikan permasalahan kontekstual. Menurut teori yang diuraikan Nieven pada tahun 1999, LKPD yang dikembangkan dalam penelitian ini berkualitas baik karena memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif dengan rincian sebagai berikut. Valid, LKPD telah dinilai valid oleh para validator dengan nilai sebesar 3.79 (94.72%). Praktis, LKPD dinilai praktis karena mudah digunakan dengan skala nilai sebesar 2.85 (71.43%). Efektif, LKPD dinilai efektif karena mendapat angket respon peserta didik dengan kriteria positif dengan skala penilaian sebesar 75%, dan ketuntasan klasikal peserta didik mendapat kriteria sangat tinggi dengan skala penilaian 94.74%. Diskusi Penelitian Ada beberapa hal yang dapat menjadi hambatan dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut. 1. Penggunaan LKPD yang dikembangkan dalam penelitian ini memerlukan komputer yang memiliki aplikasi Microsoft Excel sebanyak kelompok peserta didik yang telah dibentuk selama pembelajaran. Hal ini menyebabkan sekolah yang tidak difasilitasi laboraturium komputer yang memliki aplikasi Microsoft Excel mengalami kesulitan dalam menggunakan atau bahkan tidak dapat menggunakan LKPD yang dikembangkan dalam penelitian ini. 2. Penggunaan LKPD yang dikembangkan ini menerapkan aplikasi Microsoft Excel. Apabila peserta didik yang akan menggunakan LKPD yang dikembangkan ini tidak memiliki kompetensi dalam mengoperasikan Microsoft Excel maka dapat menghambat penggunaan LKPD dalam pembelajaran. Guru harus memberikan pengetahuan terhadap peserta didik mengenai pengoperasian Microsoft Excel yang berkaitan dengan penggunaan LKPD dan hal tersebut dapat menyebabkan durasi pembelajaran tidak efisien. PENUTUP Simpulan 1. Proses pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik Berbasisi Literasi Matematika pada Materi Pokok Statistika bagi peserta didik kelas XI MIA 5 SMA Negeri 1 Driyorejo yang memenuhi kriteria aspek valid, praktis, dan efektif dapat menggunakan model uji coba Four-D (Thiagarajan) dengan penjelasan sebagai berikut. a. Pada tahap pendefinisian (define) diperoleh informasi mengenai permasalahan peserta didik, yaitu LKPD peserta didik pada materi statistika sangat sedikit latihan soal yang dimunculkan tidak kontekstual. Peserta didik yang dijadikan subjek penelitian yaitu peserta didik kelas XI MIA-5. Selain itu, submateri statistika yang dimuat dalam LKPD yang dikembangkan yaitu mengenai distribusi data tunggal menjadi data kelompok dan ukuran pemusatan data. b. Pada tahap perancangan (design) diperoleh rancangan LKPD Berbasis Literasi Matematika pada Materi Pokok Statistika yang sesuai dengan sepuluh indikator literasi matematika. Kesepuluh butir indikator literasi matematika memuat tujuh kemampuan dasar literasi matematika dan tiga proses matematika versi OECD 2015. 207 Volume 2 No.6 Tahun 2017 c. Pada tahap pengembangan (develop) dilakukan validasi LKPD yang dikembangkan oleh dua ahli, yaitu dosen pendidikan matematika dan guru mata pelajaran matematika SMA Negeri 1 Driyorejp. Setelah itu, dilakukan uji coba LKPD kepada peserta didik kelas XI MIA-5. Kemudian peserta didik diberi tes uji kompetensi untuk mengetahui hasil belajar setelah menggunakan LKPD yang dikembangkan. Selain itu, peserta didik juga mengisi angket respons dan angket kepraktisan, untuk mengetahui aspek keparaktisan dan keefektifan LKPD. 2. Hasil dari penelitian pengembangan ini, yaitu diperoleh LKPD berbasis literasi matematika pada materi pokok statitistika yang berkualitas baik karena memenuhi ketiga aspek di bawah ini. a. LKPD valid, dengan rata-rata total validitas 3.79 (94.72%). b. LKPD praktis, dengan rata-rata total kepraktisan 2.85 (71.43%). c. LKPD efektif, dengan persentase ketuntasan klasikal 94.74% dan persentase respons positif peserta didik 75%. Saran Beberapa hal yang peneliti sarankan ketika melakukan penelitian yang sejenis sebagai berikut. 1. Indikator-indkator literasi matematika yang akan dimuat dalam LKPD disesuaikan dengan karaktersitik peserta didik dan materi yang akan diajarkan. 2. Lakukan pengambilan data jauh dari hari Ujian Nasional untuk efisiensi waktu. 3. Pengecekan terhadap alat-alat kelengkapan yang mendukung penggunaan LKPD. Mulyasa, E. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya. DAFTAR PUSTAKA Trianto. (2007). Pembelajaran Terpadi dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Tim Prestasi Pustaka. Akker, J. Van den. 1999. Principles and Method of Development Research. London. Dalam. Akker, J. Van den, J., Branch, R.M., Gustafson, K., Nieveen, N., & Plomp, T. Design Approches and tools in educational and trainging. Dordrecht:Kluwer Academic Publisher. NCTM. (1989). Curiculum and Evaluation Standards for School Mathematics. Reston: NCTM. Noviandini, R. (2011). Pengembangan LKS untuk Siswa yang Memiliki Kecerdasan MajemukVisual, Linguistik, dan Matematis Materi Luas Bangun Datar Kelas VII SMP. Surabaya: Skripsi ini tidak dipublikasikan. OECD. (2016). About Us: PISA for Development Background. (OECD PISA ) Retrieved Oktober 11, 2016, from Programme for International Student Assessment: https://www.oecd.org/pisa/aboutpisa/pisa-fordevelopment-background.htm OECD. (2016). PISA 2015 Assessment and Analytical Framework: Science, Reading, Mathematic and Financial Literacy. In OECD, PISA 2015 Assessment and Analytical Framework: Science, Reading, Mathematic and Financial Literacy. Perancis: OECD Publishing. Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press. Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Thiagarajan; Sivasailam; Dorothy S. Semmel. (1974). Intructional Development for Training Teachers of Exceptional Children: A Sourcebook. Minnesota: Departement o Health, Education, and Welfare. Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivis. Jakarta: Prestasi Pustaka. Depdiknas. (2008). Panduang Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas. Kemendikbud. (2014). Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013. Retrieved Oktober 23, 2016, from Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan: http://kemdikbud.go.id Khabibah, S. (2006). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan Soal Terbuka untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar. Disertasi tidak dipublikasikan. Surabaya: UNESA. 208