( menggapai asa meretas realitas ) 2045 I Wayan Sukarjita PMIPA FKIP Undana Disampaikan pada Seminar Nasional PGRI Provinsi NTT Tahun 2017 Kupang, 20 Mei 2017 Apa itu Generasi Emas ? Dalam dokumen Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang disusun oleh Menko Perekonomian, dicanangkan bahwa pada 2025 Indonesia menjadi negara mandiri, maju, adil, dan makmur berpendapatan per kapita sekitar 15.000 dollar AS. Saat itu, Indonesia diharapkan menjadi kekuatan ekonomi 12 besar dunia Dan ditambah dalam kurun 2015-2045 piramida penduduk Indonesia akan sangat ideal dengan penduduk mayoritas berusia 15-45 tahun, usia produktif. Indonesia saat itu akan menikmati apa yang disebut jendela demografi Tugas Pendidik Masalahnya, seperti apa kualitas mereka, penduduk usia produktif itu, kelak? POTRET PENDIDIKAN DI INDONESIA Harapan Realita Sarana dan prasarana Kualitas Out put Realita Harapan To be Perubahan Kualitas Pendidikan Pendidik Terpampang mencolok di pintu gerbang salah satu universitas di Afrika Selatan tulisan: "Untuk menghancurkan sebuah bangsa, tidak perlu dengan bom, roket, dan senjata berat, tapi cukup dengan MEMPERMUDAH MURID CURANG DALAM UJIAN dan LONGGAR DALAM DISIPLIN BELAJAR. orang akan banyak yang mati di tangan para dokter yang lulus karena curang rumah dan gedung akan banyak yang ambruk di tangan para arsitek yang lulus karena curang perusahaan akan banyak yang bangkrut di tangan para akuntan yang lulus karena curang. agama akan menjadi jualan murahan di dalam ceramah dan pidato pemimpin agama yang lulus karena curang. keadilan akan hilang di tangan hakim yang lulus karena curang kebodohan dan kekasaran akan menjadi karakter bagi anak bangsa di tangan para guru dan pendidik yang lulus karena curang. Butuh Guru Profesional dan Berkualitas GURU YANG PROFESIONAL Menguasai 4 Kompetensi 1. Kompetensi Pedagogik 2. Kompetensi Profesional 3. Kompetensi sosial 4. Kompetensi kepribadian GURU YANG BERKUALITAS Guru PROFESIONAL + KREATIF + INOVATIF + BEKARAKTER PENDIDIK GURU BERKUALITAS OLAH PIKIR: OLAH HATI: Religius Cerdas Perilaku Berkarakter OLAH RAGA: Moderat OLAH RASA DAN KARSA: Mandiri GURU KREATIF DAN INOVATIF Menguasai materi pelajaran secara mendalam Mempunyai wawasan luas Komunikatif Menggabungkan teori dengan praktek Mengetahui potensi anak didik Memiliki variasi pendekatan, Metode, Model, dan Media Materi pelajaran tidak menyimpang Kreatif dengan membuat media sendiri Karakter dan Pendidikan Karakter KARAKTER Kata character berasal dari bahasa Yunani charassein, yang berarti to engrave (melukis, menggambar), seperti orang yang melukis kertas, memahat batu atau metal character kemudian diartikan sebagai tanda atau ciri yang khusus, dan karenanya melahirkan suatu pandangan bahwa karakter adalah “pola pikir, sikap dan perilaku yang bersifat individual serta keadaan moral seseorang KARAKTER Watak, tabiat, atau akhlak seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk, berpikir, bersikap, dan bertindak Karakter adalah nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma agama, kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai perilaku (karakter) kepada warga sekolah yang meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan. Pendidikan karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku positif. KEPRIBADIAN Setiap orang punya kepribadian yang berbeda-beda Tiap manusia tidak bisa memilih kepribadiannya, kepribadian sudah hadiah dari Tuhan sang pencipta saat manusia dilahirkan setiap orang yang memiliki kepribadian pasti ada kelemahannya dan kelebihannya di aspek kehidupan social dan masing-masing pribadi KARAKTER Karakter tidak bisa diwariskan karakter tidak bisa dibeli dan karakter tidak bisa ditukar Karakter harus DIBANGUN dan DIKEMBANGKAN secara sadar hari demi hari dengan melalui suatu PROSES yang tidak instan. Karakter bukanlah sesuatu bawaan sejak lahir yang tidak dapat diubah lagi seperti sidik jari KARAKTER PENDIDIK YANG BAIK Sosok dan Karakteriristik Guru Ideal yang dipavoritkan 1. Gemar membaca 2. Selalu ceria dan segar 3. Berkomunikasi dan berinteraksi 4. Berkepribadian menarik 5. Berbakat dan memiliki minat menjadi guru 6. Mengusai materi pelajaran dengan baik 7. Mampu menjelaskan dengan baik apa yang diajarkannya. 8. Disukai oleh peserta didiknya karena cara mengajarnya yang enak didengar dan mudah dipahami 9. Disukai oleh peserta didiknya karena cara mengajarnya yang enak didengar dan mudah dipahami 10. Guru yang ideal adalah guru yang kreatif dan inovatif Caranya…? Mau Sukses jadi guru berkualitas? Kuncinya Harus Berani 1. Harus berani bermimpi 2. Harus berani melangkah 3. Harus berani bersaing 4. Harus berani berbeda Tingkatkan kualitas karakter Pendidik Membentuk berkarakter bukan suatu upaya mudah dan cepat memerlukan upaya terus menerus dan refleksi mendalam untuk membuat rentetan Moral Choice (keputusan moral) yang harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata, sehingga menjadi hal yang praktis dan reflektif “intelligence plus character that is the goal of true education” (kecerdasan yang berkarakter adalah tujuan akhir pendidikan yang sebenarnya). Kita contoh Reformasi Pendidikan di Jepang Guru Senior Tim Dinas PPO FILOSOFI LEARNING COMMUNITY (LC) Pembelajaran kolaboratif (collaborative learning), LC komunitas belajar Pembentukan komunitas belajar profesional (professional learning community=kolegalitas) desain kegiatan pembelajaran dan refleksi, Pembelajaran untuk saling belajar Sopankah anak berikut…? Seorang anak TK membawa 2 buah apel ke dalam kelas pembelajaran. Ibu Guru kemudian bertanya: “boleh ibu minta satu nak?” Anak tersebut menjawab: “boleh bu…” Kemudian anak tersebut bergegas membawa kedua apel ke hadapan Gurunya. Sebelum diberikan kepada Ibu Guru, anak tersebut menggigit sedikit kedua apel tersebut satu per satu. Ibu guru bergumam…..heeeeemmmm dan ternyata…. Sebelum anak tersebut menyerahkan apel kepada Ibu Guru…… Anak tersebut dengan lugu berkata: “Ibu Guru…apel yang ada di tangan kanan saya lebih manis daripada yang ada di tangan kiri….” “Jadi.., ibu guru yang kanan saja deh karena yang ini lebih manis…..” Ibu guru kaget…: “hoooo itu ya…. Anak maniez…..” NO NILAI DESKRIPSI 1 Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya. 2 Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. 3 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Lanjutan NO NILAI DESKRIPSI 4 Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 5 Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguhsungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. 6 Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Lanjutan NO NILAI DESKRIPSI 7 Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. 8 Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. 9 Rasa ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Lanjutan NO NILAI DESKRIPSI 10 Semangat kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. 11 Cinta tanah air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedu-lian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. 12 Menghargai prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Lanjutan NO NILAI DESKRIPSI 13 Bersahabat Tindakan yang memperlihatkan rasa / komuni- senang berbicara, bergaul, dan bekerja katif sama dengan orang lain. 14 Cinta damai 15 Gemar membaca Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. NO NILAI DESKRIPSI Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. 16 Peduli lingkungan 17 Peduli sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi 18 Tanggung jawab bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Seorang guru di Negara maju, lebih khawatir jika siswanya tidak bisa ANTRI ketimbang tidak bisa MATEMATIKA Alasannya: 1. Karena kita hanya perlu melatih anak 3 bulan saja secara intensif untuk bisa matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga 12 Tahun atau lebih untuk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran di balik proses mengantri. 2. Kerana tidak semua anak kelak menggunakan matematika, kecuali TAMBAH, KALI, KURANG dan BAGI. APA PELAJARAN KARAKTER MENGANTRI? 1. Anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling depan, maka datang lebih awal dan persiapan lebih awal 2. Anak belajar bersabar menunggu gilirannya jika ia mendapat antrian di tengah atau di belakang 3. Anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal mendapat giliran lebih awal. 4. Anak belajar disiplin, setara, tidak menyerobot hak orang lain. 5. Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantre. Di Jepang orang baca buku. 6. Anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan berkomunikasi dengan orang lain di antrian 7. Anak belajar tabah dan bersabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya 8. Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konskuensi diantrian belakang 9. Anak belajar disiplin, teratur dan menghargai orang lain 10. Anak belajar MEMILIKI RASA MALU jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain. FAKTA DI INDONESIA Ada orang tua yang memaksa untuk “menyusup” ke antrian ke depan…dan berkata “sudah…cuek saja, pura-pura gak tau aja…!!. Ada orang tua yang memarahi anaknya dan berkata: “Dasar penakut”, karena anaknya tidak beranu menyerobot antrian Ada orang tua yang memakai taktik/alasan agar adia/anaknya diberi jatah antrian terdepan dengan alasan anaknya masih kecil, capek, rumahnya jauh…dsb Ada orang tua, bahkan banyak yang marah-marah karena dia atau anaknya ditegur, gara-gara menyerobot antrian orang lain, lalu mengajak berkelahi Ingat…budaya SUAP dan KORUPSI bisa juga dimulai dari malas mengantri…. FILOSOFI KOPI Dalam minuman *kopi* pada dasarnya terdiri dari 3 unsur: 1. Kopi Yang mana dalam *filosofi kopi* di 2. Gula gambarkan sbb: 3. Rasa Kopi = Orang tua/wali Gula = Guru Rasa = siswa Kasus 1 Jika kopi terlalu pahit Siapa yang salah? Gula lah yg di salahkan karena terlalu sedikit hingga "rasa" kopi pahit Kasus 2 Jika kopi terlalu manis Siapa yg d salahkan? Gula lagi karena terlalu banyak hingga "Rasa" kopi manis Kopi = Orang tua/wali Gula = Guru Rasa = siswa Kasus 3 Jika takaran kopi & gula balance Siapa yg di puji...? Tentu semua akan berkata... Kemana gula yg mempunyai andil Kopi nya mantaaap Membuat "rasa" kopi menjadi mantaaap…? Itulah guru yg ketika, "rasa" (siswa) terlalu manis (menyebabkan diabet) atw terlalu pahit (bermasalah) akan dipersalahkan Tetapi ketika "rasa" mantap atau berprestasi mk orang tualah yang akan menepuk dadanya "Anak siapa dulu" Mari Ikhlas seperti Gula yg larut tak terlihat tapi sangat bermakna. 10 jenis buah yang wajib dikonsumsi guru 1. MARKISA : (Mari Kita Sabar) 2.STROBERI : (Selalu Introspeksi Belajar Rendah Hati) 3.SALAK : (Selalu Baik Dalam Bertindak) 4.JERUK : (Jangan Berbuat Buruk) 5 PISANG : (Pantang Iri, Sombong, dan Angkuh) 10 jenis buah yang wajib dikonsumsi guru 6.ANGGUR : (Anda Gemar Bersyukur) 7. MELON : (Menolong Orang Lain) 8. TALAS : (Tak Ada Kata Malas) 9. MENTIMUN : (Menuntut Ilmu Tidak Banyak Melamun) 10. TOMAT : (Tobat Sebelum Kiamat) 42