PDF (Bab I)

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam situasi global tidak ada satu negara pun yang tidak melakukan
hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara
tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri secara efektif tanpa bantuan
negara lainnya. Perdagangan luar negeri memiliki dampak yang luas terhadap
perekonomian suatu negara terutama di negara berkembang dengan
pendapatan yang rendah yang tidak memungkinkan untuk melakukan
akumulasi tabungan dan modal. Perdagangan luar negeri memberikan harapan
bagi negara untuk bisa menutupi kekurangan tabungan domestik yang
diperlukan
bagi
pembentukkan
modal
dalam
rangka
meningkatkan
produktivitas perekonomiannya. Apalagi mengingat tujuan pembangunan
millennium yang salah satunya adalah menghapus kemiskinan absolut dan
kelaparan, sehingga sangat penting bagi satu negara untuk melakukan
hubungan dengan negara lain dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi
masyarakatnya (Sanjaya,2007).
Dalam perdagangan internasional antara negara maju dan negara sedang
berkembang, awalnya terjadi kesenjangan karena produk yang dipertukarkan
oleh negara sedang berkembang merupakan produk primer dan bahan mentah
yang diperdagangkan untuk mendapatkan produk manufaktur dari negara
maju. Seiring dengan berjalannya waktu, pola perdagangan internasional tidak
1
2
lagi demikian, karena negara berkembang mulai bangkit dan melakukan
diversifikasi produknya seperti apa yang dimiliki negara maju. Dengan adanya
perdagangan internasional akan menguntungkan kedua belah pihak baik untuk
negara sedang berkembang maupun negara maju. Perdagangan internasional
dikatakan sebagai mesin pertumbuhan apabila perdagangan tersebut mampu
menumbuhkan daerah-daerah baru yang mengalami pertumbuhan dan
pembangunan yang pesat karena keterlibatan mereka dalam kegiatan ekspor
impor. Salah satu penyebab mengapa perdagangan internasional dilakukan
oleh negara berkembang karena perdagangan tersebut diharapkan mampu
menunjang proses pembangunan ekonomi negara sedang berkembang
tersebut. Demikian juga dengan apa yang dilakukan oleh Indonesia sebagai
salah satu negara sedang berkembang (Amelia SY, 2007).
Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam
perekonomian suatu negara, yang dapat dikatakan bahwa tidak ada satu negara
di dunia ini yang tidak melakukan perdagangan internasional. Oleh karena itu
perekonomian menyebabkan setiap negara berusaha untuk mencapai surplus
dalam neraca perdagangan internasionalnya. Ini berarti makin besar surplus
yang dicapai maka semakin besar pula devisa yang masuk sehingga dapat
menjadi sumber pemasukan kas negara yang pada akhirnya dapat digunakan
untuk membiayai pembangunan.
Dalam perekonomian Indonesia sektor perdagangan internasional telah
menaikkan peranan yang sangat penting dengan memberika manfaat secara
langsung pada sektor perdagangan untuk keseluruhan produksi nasional serta
3
memberikan sumbangan dalam penyediaan kesempatan kerja bagi masyarakat.
Ekspor menjadi salah satu sumber penerimaan devisa yang penting dan
berfungsi sebagai alat pembiayaan untuk usaha pemeliharaan kestabilan
ekonomi maupun pelaksanaan pembangunan. Kebutuhan devisa akan kurs
bertambah seiring dengan peningkatan pembangunan, untuk itu ekspor harus
terus ditingkatkan bagi pembangunan perekonomia Indonesia untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Penerimaan ekspor
Indonesia cukup meyakinkan. Misal sepanjang dasawarsa 1970-an penerimaan
ekspor meningkat 39,05% rata-rata pertahun (Dumairy, 1992:178).
Aktivitas perdagangan luar negeri Indonesia, khususnya ekspor sangat
beragam, dimana keragaman ekspor tersebut tercakup dalam ekspor dalam
bentuk migas dan non migas. Salah satu komoditas ekspor non migas di
Indonesia yang menjadi andalan adalah ekspor produksi kopi. Kopi sebagai
komoditi internasional, dalam pemasarannya diwadahi oleh International
Coffee Organization (ICO). Fungsi badan ini adalah sebagai penanggung
jawab dalam penentuan standard harga kopi internasional, yang antara lain
melalui instrumen retensi.
Hasil penelitian Toto Rusbianto (2009) menunjukan bahwa selama
periode 1997-2001, krisis ekonomi dunia yang terjadi pada tahun 1997
berimbas pada ekspor kopi Indonesia. Harga kopi menjadi tidak stabil,
berfluktuatif mengikuti dinamika permintaan dan penawarannya. Harga
menjadi semakin tidak terkendali karena terjadi inkonsistensi terhadap
4
kesepakatan kebijakan dari beberapa anggota ICO yang menyebabkan kopi
dunia mengalami kelebihan penawaran. Harga kemudian turun tidak
terkendali hingga mencapai US$ 1.013 per kg pada tahun 2001. Ekspor kopi
mengalami pertumbuhan negatif sehingga mempengaruhi perolehan devisa
dari sektor pertanian, serta menurunkan tingkat kesejahteraan sosial ekonomi
petani perkebunan kopi secara keseluruhan.
Berdasarkan latar belakang di atas mendorong penulis untuk meneliti
lebih lanjut bagaimana besarnya nilai ekspor kopi di Indonesia, dituangkan
dalam skripsi yang berjudul ” Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Ekspor Kopi di Indonesia Tahun 1980 – 2008 ”. Penelitian ini membahas
ekspor kopi di Indonesia serta faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain
kurs, inflasi, volume produksi kopi dan indeks harga perdagangan besar.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana
pengaruh kurs valuta asing, inflasi, volume produksi kopi, dan indeks harga
perdagangan besar terhadap besarnya ekspor kopi di Indonesia pada tahun
1980 – 2008.
5
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh kurs valuta asing,
inflasi, volume produksi kopi, dan indeks harga perdagangan besar terhadap
besarnya ekspor kopi di Indonesia pada tahun 1980 – 2008.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah untuk memajukan sektor
perdagangan internasional terutama ekspor kopi kaitannya dengan
peningkatan pertumbuhan ekonomi negara.
2. Dapat bermanfaat bagi pengusaha kopi sebagai dasar untuk mengkaji
perkembangan
ekspor
kopi
dan
kebijaksanaannya
dalam rangka
meningkatkan kesempatan kerja di Indonesia.
3. Dapat digunakan sebagai referensi atau bahan informasi bagi penelitian
berikutnya yang terkait.
E. Metode Analisis Data
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier
berganda dengan metode ECM (Error Correction Model). ECM digunakan
untuk mengetahui pengaruh kurs valuta asing, inflasi, volume produksi kopi,
6
dan indeks harga perdagangan besar terhadap besarnya ekspor kopi di
Indonesia pada tahun 1980 – 2008 baik jangka pendek maupun jangka
panjang, dengan formulasi sebagai berikut (Gujarati, 1995):
∆ Y = β0 + β1∆X1 + β2∆X2 + β3∆X3 + β4∆X4 + β5X1
β7X 3
t–1+
β8X 4
t–1
t–1
+ β 6 X2
+ β9 ECT + Ut
Dimana:
ECT
= X 1 t - 1 + X2 t – 1 + X 3 t – 1 + X 4 t – 1 – Y t - 1
Keterangan :
Y
: Ekspor kopi ( juta US$ pertahun )
X1
: Kurs Valuta Asing ( rupiah terhadap US$ pertahun )
X2
: Inflasi ( persen tahun pertahun )
X3
: Volume Produksi ( ribu ton pertahun )
X4
: Indeks Harga Perdagangan Besar ( persen pertahun )
X1 t - 1 : Kurs Valuta Asing tahun sebelumnya
X2 t - 1 : Inflasi tahun sebelumnya
X3 t - 1 : Volume Produksi tahun sebelumnya
X4 t - 1 : Indeks Harga Perdagangan Besar tahun sebelumnya
β0
: Konstanta
β1 …β4: Koefisien regresi
Ut
: Variabel Pengganggu
t–1
+
7
F. Sistematika Skripsi
Penulisan hasil penelitian di dalam skripsi ini disusun dalam sistematika
sebagai berikut:
BAB I
: PENDAHULUAN
Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode
penelitian, dan sistematika skripsi.
BAB II
: LANDASAN TEORI
Dalam bab ini menguraikan tentang teori-teori yang relevan yang
dipilih dari berbagai sumber tertulis yang mendukung penelitian,
hasil-hasil penelitian yang relevan yang telah dilakukan
sebelumnya dan hipotesis.
BAB III
: METODE PENELITIAN
Dalam bab ini berisi mengenai jenis dan sumber data, definisi
operasional variabel, model dan metode analisis data, uji statistik
dan uji asumsi klasik.
BAB IV
: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum dari objek
penelitian, data yang diperoleh, analisis data, hasil analisis
penelitian dan pembahasannya, pembuktian hipotesis serta
inteprestasi ekonomi.
BAB V
: PENUTUP
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan-kesimpulan dari
serangkaian pembahasan skripsi pada bab IV serta saran-saran
yang perlu disampaikan.
Download