pembatasan ekspor hewan atau tumbuhan cites - E

advertisement
Kelompok 6
Ahmad Mustaqfirin
Alfindo Sitompul
Hanif Sudrajat B
M. Ilham Budiman
Roiman Manatap A P
-
-
-
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44/MDAG/PER/07/2012 tentang Barang Dilarang Ekspor
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 50/MDAG/PER/9/2013
tentang
Ketentuan
Ekspor
Tumbuhan Alam dan Satwa Liar yang Tidak
Dilindungi Undang-Undang dan Termasuk dalam
Daftar CITES
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 447/KPTSII/2003 tentang Tata Usaha Pengambilan atau
Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa
Liar
CITES atau Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (konvensi
perdagangan internasional untuk spesiesspesies flora dan satwa liar) adalah suatu pakta
perjanjian internasional yang berlaku sejak tahun
1975.
Sejak 1978, Indonesia telah menjadi parties CITES
dan meratifikasi konvensi tersebut dengan
Keputusan Pemerintah No. 43 Tahun 1978
Tujuan dari CITES adalah untuk memastikan
bahwa perdagangan internasional tumbuhan dan
satwa liar tidak mengancam keberadaan hidup
tumbuhan dan satwa liar (mencegah dari
kepunahan).
Spesies-spesies hewan dan tumbuhan yang
berada dalam pengawasan CITES dikelompokkan
dalam tiga kelompok yang dinamakan Apendiks
I, Apendiks II, dan Apendiks III.



Apendiks I adalah daftar seluruh spesies
tumbuhan dan satwa liar yang dilarang dalam
segala bentuk perdagangan internasional.
Apendiks I sedikitnya berisi 800 spesies hewan
dan tumbuhan.
Apendiks II adalah daftar spesies yang tidak
terancam kepunahan, tapi mungkin terancam
punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa
adanya pengaturan. Dalam apendiks II berisi
sekitar 32.500 spesies.
Apendiks III adalah daftar spesies tumbuhan dan
satwa liar yang dilindungi di negara tertentu
dalam batas-batas kawasan habitatnya, dan suatu
saat peringkatnya bisa dinaikkan ke dalam
Apendiks II atau Apendiks I.
Spesies hewan dan tumbuhan Indonesia yang
masuk dalam daftar Apendiks CITES cukup
banyak. Total keselurahan binatang Indonesia
dalam daftar Apendiks CITES mencapai 1.548
spesies hewan dan 907 spesies tumbuhan dengan
perincian sebagai berikut:
 Apendiks I sebanyak 84 spesies hewan 27
spesies tumbuhan.
 Apendiks II sebanyak 1.365 spesies hewan dan
880 spesies tumbuhan.
 Apendiks III sebanyak 9 spesies hewan.
Izin CITES dari negara pengekspor
(karena CITES adalah konvensi internasional)
1.
2. izin berupa Surat Angkut Tumbuhan alam dan
Satwa liar ke Luar Negeri (SATS-LN) dari
Kementerian Kehutanan
CITES
LARANGAN
PEMBATASAN
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor 44/M-DAG/PER/07/2012 tentang
Barang Dilarang Ekspor bahwa barang yang
masuk dalam daftar CITES Apendiks 1 adalah
barang yang dilarang di ekspor
Hewan
Tumbuhan
1. Mamalia
1. Bivalviax
2. Burung
2. Orchidaceae, Nephentaceae, & Palmae
3. Reptilia
3. Dipterocarpaceae
4. Serangga
4. Rafflessiacea
5. Ikan
Surili
Monyet Jambul
Bekantan
Alap-alap Tikus
Kakak tua jambul kuning
Beo flores
Penyu Tempayan
Tuntong
Bunglon sisir
Biji tengkawang
Pohon Tengkawang
Bunga Raflesia
Untuk lebih lengkapnya silahkan buka:
Lampiran VI dari Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor 44/M-DAG/PER/07/2012 tentang
Barang Dilarang Ekspor
Pembatasan Ekspor berlaku untuk hewan dan
tumbuhan yang tidak dilindungi Undangundang, tapi termasuk dalam CITES.
Apendiks 1  Larangan
Apendiks 2 dan 3  Pembatasan
Ketentuan Ekspor hewan dan tumbuhan CITES
yang tidak dilindungi oleh undang-undang:
1. Harus mendapat izin berupa Surat Angkut
Tumbuhan alam dan Satwa liar ke Luar
Negeri (SATS-LN) dari Kementerian
Kehutanan
2. Hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang
mempunyai izin berupa Surat Persetujuan
Ekspor Tumbuhan Alam dan Satwa Liar (SPETASL) dari Kementerian Perdagangan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
SATS-LN ekspor
SATS-LN impor
SATS-LN re-ekspor
SATS-LN sertifikat asal-usul (COO)
SATS-LN sertifikat introduksi dari laut
SATS-LN sertifikat pro konvensi
Berlaku 6 bulan terhitung sejak tanggal
diterbitkan
b. Perusahaan wajib menyampaikan Laporan
Realisasi Ekspor dengan melampirkan
fotokopi Kartu Kendali Ekspor yang sudah di
paraf dan di cap oleh petugas bea dan cukai
Tugas BC:
1. Lihat tanggal / masa berlaku SPE-TASL
2. Memberi paraf dan cap kartu kendali ekspor
setiap terjadi ekspor tumbuhan alam dan
satwa liar
a.
Primata Macaca
fascicularis
Primata macaca nemestrina
Cyathea
Cibotium sp
Untuk lebih lengkapnya silahkan buka
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 50/MDAG/PER/9/2013 tentang Ketentuan Ekspor
Tumbuhan Alam dan Satwa Liar yang Tidak
Dilindungi Undang-Undang dan Termasuk
dalam Daftar CITES
Lampiran I
1.
2.
3.
4.
Memberitahukan secara salah
Menyisipkan diantara barang yang tidak
termasuk lartas
Barang bawaan penumpang
Barang kiriman PJT
1.
2.
3.
Apa saja ketentuan yang harus dipenuhi
dalam importasi komoditi CITES?
Mengapa CITES Apendiks 1 dilarang
diekspor? Sebutkan 3 contoh komoditi yang
masuk CITES Apendiks 1 !
Apa saja ketentuan yang harus dipenuhi
dalam ekspor komoditi yang termasuk dalam
CITES pembatasan?
TERIMA KASIH
Download