ASUHAN KEPERAWATAN APPENDIKSITIS

advertisement
ASUHAN KEPERAWATAN
APPENDIKSITIS
IRMA NUR AMALIA, M.KEP
DEFINISI
o Apendiks vermiformis
o Ditemukan pada manusia, mamalia,
burung dan beberapa jenis reptil
o Organ imunologik
o Sekresi immunoglobulin (suatu
kekebalan tubuh) yang memiliki/berisi
kelenjar limfoid.
Appendisitis :
Adalah peradangan pada apendiks,
yang mengenai lapisan dinding organ
tersebut.
ETIOLOGI
oIdiopatik (tidak diketahui pasti)
oKrn obstruksi yg disebabkan oleh :
Hiperplasia kelenjar getah bening/folikel limfoid
Fekolit (feces keras)
Benda asing :
Cacing (oxyuriasis vermicularis)
Biji2an yg terperangkap dlm lumen (obstruksi appendikular)
Hematogen dari proses infeksi di luar appendiks
(serosa lebih merah daripada mukosa)
Striktur (penyempitan) :
Karsinoma
Fibrosis akibat peradangan sebelumnya
FAKTOR TIMBULNYA APP
o Adanya isi lumen
o Sumbatan terus menerus
o Sekresi mukus yang terus
menerus
o Sifat mukosa appendiks
inelastis
TIPE APENDIKSITIS
APPENDIKSITIS GANGRENOSA
Peradangan apendiks & menimbulkan gangguan pada arteri serta penyebaran alergen
APPENDIKSITIS PERFORASI
Peradangan dinding appendiks dan terjadi pecah
APPENDIKSITIS KRONIK
Peradangan apendiks yang hilang timbul & mungkin sudah pernah mendapat pengobatan
APPENDIKSITIS INFILTRAT
Peradangan apendiks, terjadi perforasi, melekat dgn usus & yg berdekatan meradang
timbul perforasi setempat
MANIFESTASI KLINIK
Dimulai dengan nyeri epigastrium/periumbilikus
Dalam beberapa jam, nyeri berpindah & menetap di
fosa iliaka kanan/abdomen kuadran kanan bawah (titik Mc. Burney)
Anoreksia, mual, muntah
Suhu badan subfebril 37,5° C – 38,5° C sampai terjadi
penyulit 40° C
Lekositosis ( leukosit > 10 ribu/mm³ )
Gejala rangsangan peritoneum dengan pusat di daerah
Mc. Burney : Nyeri pada peningkatan tekanan intra abdomen
(batuk, mengejan, mengangkat beban berat)
LANJUTAN…. MANIFESTASI KLINIK
oRovsing sign
oMenekan daerah kolon asenden/tranversum, udara akan menekan sekum
hingga timbul sakit
oRebound phenomena :
oMenekan perut bagian kiri, kmd dilepas mendadak, terasa nyeri pada
abdomen kuadran kanan bawah
oTenhorn sign
oMenarik testis kanan, timbul nyeri perut kanan bawah
oPsoas sign
oEkstensi tungkai kanan, timbul nyeri abdomen kanan bawah
oObturator sign
oFleksi & endorotasi sendi panggul kanan timbul nyeri kuadran kanan
bawah
o
PROSES TERJADINYA APENDISITIS
Sumbatan di rongga apendix
Produksi mukus meninggkat
Bakteri berkembang dan edema apendix
Terjadinya ulserasi mukosa apendix
Tekanan intralumen meningkat
Gangguan drainase saluran limfe
Gangguan vena
Nekrosis jaringan Perforasi
Daya tahan bagus  Massa
periappendicular
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Enema barium dengan pemeriksaan sinar x / sigmoidoskopi
Usus yang ireguler & dipenuhi jaringan parut
Foto polos abdomen
Adanya udara di sekum & ileum
KOMPLIKASI
Pembentukan infiltrat
Perforasi
abses
peritonitis umum
Foic appendiculaire :
Terjadi emboli kuman lewat sistem porta ke hepar
di hepar
Megakolon toksika
ggn integritas saraf, vaskular
Obstruksi usus karena pembentukan jaringan parut
timbul nekrosis
PENATALAKSANAAN
1. Pembedahan (appendiktomi)
•Diindikasikan jika diagnosa apendiks ditegakkan
•Menggunakan anestesi umum / spinal
2. Pemberian antibiotik, analgetik, cairan IV sampai
pembedahan dilakukan
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Data subyektif
Pre operasi
Nyeri epigastrium, menjalar ke abdomen kuadaran
kanan bawah
Mual, muntah, anoreksia, demam
Post operasi
Nyeri daerah operasi
Lemas, haus, pusing
2. Data objektif
Pre operasi
Nyeri tekan di titik Mc. Burney
Ekspresi wajah : kesakitan, pucat, gelisah
Suhu tubuh subfebril : 37,5° C – 38,5° C
Penurunan bising usus
Post operasi
Terdapat luka operasi, drain
Mukosa mulut kering
Penurunan bising usus
2. DIAGNOSA & INTERVENSI
PRE OPERASI
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d obstruksi & peradangan apendiks
Intervensi :
Kaji karakteristik nyeri ( P, Q, R, S, T )
Kurangi rangsangan/penekanan pada abdomen
Ajarkan teknik relaksasi & distraksi
Anjurkan klien berbaring dengan posisi yang nyaman
Kolaborasi pemberian analgetik & pantau efek pengobatan
2. Hipertermi b/d proses peradangan
Intervensi :
Monitor TTV
Berikan kompres
Hindari menggunakan pakaian yang tebal
Ajarkan pentingnya mempertahankan cairan secara adekuat
Kolaborasi pemberian antibiotik & antipiretik
3.Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d mual muntah
Intervensi :
Kaji kebutuhan (tingkat kecukupan cairan), menggunakan standar perhitungan kebutuhan
cairan (standar BB)
Monitor TTV & tanda dehidrasi
Rencanakan masukan peroral secara bertahap
Monitor intake & output cairan
Kolaborasi pemberian cairan parenteral
4.Resiko tinggi komplikasi b/d perforasi/ruptur apendiks
Intervensi :
Pantau secara teratur tanda peritonitis, laporkan segera
Kaji TTV, nyeri kontinyu, ketidakseimbangan cairan & elektrolit
Jika tanda peritonitis muncul, maka :
NPO / puasakan pasien
Berikan posisi miring dgn lutut sedikit fleksi
Beri cairan IV ssi program & pantau dgn ketat
Pantau efek pemberian obat
5.Knowledge deficit b/d kurang informasi tentang prosedur pre & post operasi
Intervensi :
Jelaskan prosedur persiapan operasi
Jelaskan situasi di kamar bedah
Jelaskan aktifitas yg dilakukan setelah operasi
Distraksi relaksasi
Posisi : miring kanan-kiri, semi fowler
Mobilisasi secara bertahap
POST OPERASI
1.Ggn rasa nyaman (nyeri) b/d diskontinuitas jaringan sekunder thd luka
insisi post op.app
2.Resiko tinggi infeksi b/d port’d entry sekunder luka bedah
Intervensi :
Pantau kondisi luka pembedahan
Observasi tanda infeksi : demam, kemerahan, bengkak, cairan yg keluar
(jml, warna, karakteristik)
Rawat luka dengan prinsip steril
Beri makanan berkualitas & mencukupi (TKTP)
Pantau pemberian antibiotik ssi program
3. Knowledge deficit b/d kurang informasi tentang perawatan dirumah &
tindak lanjut yang di butuhkan
Intervensi :
Anjurkan posisi pasien semi fowler
Anjurkan kontrol hari 5-7 untuk mengangkat hecting
Ajarkan perawatan luka & mengganti balutan
Diskusikan tanda & gejala infeksi luka, laporkan
Ajarkan diit yg tidak meningkatkan peristaltik usus
Anjurkan diit TKTP  mem/cepat penyembuhan luka
Jelaskan kebutuhan istirahat & latihan yang seimbang (aktifitas normal : 2
– 4 minggu)
Kontrol kembali ssi waktu yang ditentukan
Download