Managing Wildlife and Public Lands (Pengelolaan Satwa Liar dan

advertisement
Managing Wildlife and Public Lands
(Pengelolaan Satwa Liar
dan Lahan Publik)
Oleh:
Kelompok 9
Puspita Larasati
Rahmelya Oktari
Rahmi Khairun Nisa
Ratna Rosmauli Pakpahan
Kerjasama Negara Bagian
dan Negara Federal dalam
Pengelolaan Hewan Liar
Tumbuh dan Matinya Doktrin
Kepemilikan Negara
• Pada abad ke-19 tanggung jawab perlindungan
hewan liar berada di tangan negara
• Walaupun sebagian kehilangan kepercayaan
terhadap pemerintah, doktrin kepemilikan binatang
liar oleh negara memiliki efek yang besar di
internasional, pemerintah pusat, negara bagian dan
hukum binatang liar.
• Menurut Raja Charles hak kepemilikan hewan
tidak dapat dilimpahkan kepemilikannya kepada
Duke of York sebab kepemilikan tersebut
melibatkan kepercayaan publik yang berarti
bahwa kepemilikan hal-hal tersebut merupakan
milik negara
• Semenjak terjadinya kasus di Maryland tahun
1855, mulai muncul hukum an aturan yang
memperbolehkan masyarakat setempat untuk
mengambil hasil alam dari daerahnya masingmasing.
• hak dari negara untuk meregulasi peraturan
mengenai ikan bukan didasarkan atas
pernyataan bahwa mereka adalah pemilik dari
ikan tersebut namun karena mereka memiliki
hak untuk membuat peraturan mengenai segala
sesuatu yang masih berada dalam wilayah
teritorialnya
• Berkembang gerakan perlindungan lingkungan
hidup
• Gerakan
konservasi
merupakan
memunculkan
berbagai
peraturan
pemerintah untuk perlindungan alam
• Munculnya berbagai aturan ini mendapat
tantangan untuk memungkinkan tidak hanya
perundangan tersebut yang dapat diproses
di pengadilan tapi perjanjian negara juga
harus dapat diproses
Runtuhnya Doktrin Kepemilikan Negara
• Doktrin
kepemilikan
negara
banyak
mendapat pertidaksetujuan dari banyak pihak
• Pada akhirnya doktrin kepemilikan negara
kemudian ditiadakan setelah kontroversi
Tangier Sound yang memperbolehkan
pemancingan di lautan Virginia oleh para
nelayan Maryland
Pembahasan Isu Lingkungan
di Parlemen
• Isu lingkungan ini terkadang hanyalah
merupakan kamuflase untuk mencapai
suatu tujuan tersembunyi
• Misalnya
saja
peraturan
yang
memperbolehkan nelayan California untuk
menangkap udang sebenarnya hanyalah
cara untuk memaksa orang-orang Cina
untuk keluar dari bisnis ini
• Akhirnya pada abad ke-20 negara diberi otonomi untuk
memilih bagaimana dan dalam tingkat seperti apa
mereka menuruti arahan dari negara federal serta
bagaimana penggunaan uang federal
• Misalnya dalam Pittman Robertson Act yang yang berisi
mengenai perlindungan terhadap burung yang
bermigrasi yang menyatakan bahwa dari denda yang
dikumpulkan, maksimal 8% dari jumlahnya digunakan
untuk administrasi dan bila memenuhi syarat,
diperbolehkan pengalihan biaya lisensi perburuan yang
dikumpulkan oleh negara dari ikan dan perburuan
digunakan untuk administrasi departemen
• Peraturan selanjutnya adalah Federal Aid in Sport Fish
Restoration (Dingel Johnson) act yang menyediakan
dana bantuan dari negara federal untuk negara yang
digunakan untuk restorasi dan pengelolaan sport fish.
• Dingel-Johnson memiliki dua sumber pendanaan.
Pertama dengan menggunakan konsep yang sama
dengan
Pittman
Robertson,
negara
federal
mengalokasikan 10% dana dari pajak peralatan
memancing, yacht, pleasure boats dan peralatan
memancing impor. Kedua mengambil bagin dari pajak
dari pembelian bahan bakar motorboat serta berbagai
peraturan lainnya.
Program Negara Federal
Terkait Satwa Liar
• Produk Hukum Negara Federal terkait Satwa Liar
• Badan Negara Federal:
• Fish and Wildlife Servise (FWS):Departemen Pelayanan
Perikanan dan Kehidupan Satwa Liar (FWS)
• Pelayanan Perikanan Laut Nasional dalam National
Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
• Park Service, The Forest Service dan BLM (tidak
dijelaskan kepanjangannya)
Perundangan-undangan terkait Satwa
Liar di Amerika Serikat
•
•
•
•
•
•
•
1. Peraturan Penangkapan Satwa Liar
Terpenting:
UU Perlindungan Burung Berpindah (Migratory Birds)
UU Perlindungan Elang Botak (Bald Eagle),
UU Perlindungan Mamalia Laut,
UU Satwa Langka,
Wild Free Roaming Horse And Burro Act (UU Kuda Liar
Dan Burro).
Perundangan terkait Burung Migrasi
(Migratory Birds)
• 1918 : The Migratory Bird Treaty Acts
(Undang-Undang Perjanjian Burung
Migrasi)
• 1929 : The Migratory Bird Conservation
Act (UU Perlindungan Burung Migrasi)
• 1934 : The Migratory Bird Hunting Stamp
Act UU Perburuan Burung Migrasi
• 1946: UU Coordination : FWS
Undang-Undang Perlindungan Elang
(Bald and Golden Eagle Protection Act)
•
•
•
•
•
Perkembangan UU ini mulai tahun:
1940 : Terbentuknya UU
1959 : Dilindunginya Alaskan Bald Eagle
1962 : Perlindungan Golden Eagle
1970 : Amandemen UU : Larangan
Penangkapan Bald Eagle.
Wild Free Roaming Horse and Burro Act
(UU Kuda Liar Dan Burro).
• Latar Belakang UU
• Implementasi
UU:
Cukup Baik dalam
Melindungi
Jumlah
Populasi
• 1978 : Amandemen
UU
Pengaturan Perdagangan Satwa Liar
• 1900 : Lacey Act memiliki 2 tujuan yaitu:
• 1. untuk memperkuat dan menambahkan
hukum
negara
bagian
tentang
perlindungan satwa liar.
• 2. untuk melarang masuknya berbagai
jenis spesies satwa liar yang dipastikan
membahayakan kepentingan pertanian dan
holtikultura.
Lanjutan
• 1930 : Tariff Act : sertifikasi produk yang
terbuat dari jenis satwa liar, burung, dan
sebagainya. Bila tidak, akan ditangkap.
• 1981 : Amandemen Lacey Act : peningkatan
alokasi anggaran dan perluasan jangkauan
hukum.
Perlindungan Spesies Berbahaya
(Endangered Spesies)
• 1969: Tiga UU yang bertujuan untuk melindungi spesies yang berbahaya.
• 1. 1966 : UU Pelestarian Spesies Berbahaya (The Endangered Spesies
Preservation Act) ; kewenangan negara bagian
• 2. 1969 : UU Perlindungan Spesies Berbahaya (Endangered Species
Conservation Act); Kewenangan kepada The Secretary of Interior
• 3. 1973 : UU Spesies Berbahaya (The Endangered Spesies Act/ ESA); lebih
detail dan penunjukan Fish and Wildlife Servise (FWS) dan National
Marine Fisheries Service (perdagangan) sebagai pelaksana.
Undang-Undang Perlindungan
Mamalia Laut
•Marine Mammal Protection Act (MMPA) atau
Undang-Undang Perlindungan Hewan Laut =
melindungi mamalia laut.
•Secretary of Commerce mendelegasikan
kepada National Marine Fisheries Service
(NMFS) atas paus, lumba-lumba, dan anjing
laut.
•Secretary of Interior mendelegasikan kepada
FWS atas manatees, dugong, beruang kutub,
anjing laut, dan ikan duyung.
Undang-Undang Lain
• The Endangered Species Act (UndangUndang Spesies Berbahaya) = mamalia laut
yang
berbahaya
dan
terancam
keberadaannya.
• The Marine Protection, Research, and
Sanctuaries
Act
(Undang-Undang
Perlindungan, Penelitian, dan Cagar Alam
Laut) yang berisi mengenai tempat
perlindungan.
Kelompok – Kelompok
Kepentingan
• Greenpeace = aksi protes pemburu
anjing laut.
• Penganut
proteksionisme
=
melindungi anjing laut.
• Pemboykot internasional memboikot
produk ikan di Kanada.
• Pendistribusi poster dengan katakata pedas mengenai anjing laut
untuk menyadarkan para pemburu
anjing laut.
Tiga Area Pengelolaan Lahan
1.
•
•
•
Tempat Perlindungan Satwa liar Nasional
The Duck Stamp Act (Migratory Bird Hunting Stamp Act)
= melindungi burung-burung bermigrasi.
National Wildlife Refuge System Administration Act atau
Undang-Undang Sistem Administrasi Perlindungan
Satwa liar Nasional.
Wetland = areal konservasi bagi burung-burung yang
melakukan migrasi dikelola oleh Duck Unlimited, The
Nature Conservacy, dan the National Audubon Society.
2. Lahan Multifungsi
•
Negara federal mengelola lahan multifungsi
untuk rekreasi, habitat satwa liar, dan
penggunaan khusus seperti pengambilan kayu.
•
Dana dari pengusaha kayu yang potensial,
penjual kayu-kayu lain.
•
The Bureau of Land Management (BLM) atau
Dinas Pengelolaan Lahan melindungi satwa liar
diatur di dalam the Federal Land Policy and
Management Act of 1976.
•
BLM mengelola sekitar enam puluh persen dari
keseluruhan lahan.
3. Lahan Fungsi Khusus
a. Taman Nasional
•
The National Park Service atau Dinas
Pertamanan Nasional juga memiliki
andil dalam perlindungan satwa liar.
•
The Wilderness Act atau UndangUndang Hutan Belantara pada tahun
1964 diberlakukan untuk semua
lembaga pengelolaan lahan.
b. The Outer Continental Shelf (OCS)
•
The Outer Continental Shelf Lands
melakukan pengawasan nasional OCS
mencapai 200 mil dari tepi pantai dan
di luar 3 mil dari batas teritorial negara.
•
Pengelolaan OCS = BLM dengan the
United States Geological Survey
(USGS).
Lahan Publik
• Lahan publik seluas 300 juta are atau 1/3
dari keseluruhan lahan di Amerika Serikat.
• Pihak privat dan publik memanfaatkan
lahan publik untuk aktivitas masyarakat di
waktu senggang, rekreasi, berkemah dan
pendakian, observasi satwa liar, dan
petualangan di hutan belantara.
• OCS dipergunakan untuk produksi air
bersih.
• Konflik antara pihak privat dan publik atas
pengelolaan lahan publik.
Pembagian sejarah tanah
federal Marion Clawson
Perolehan (Akuisisi)
Pelepasan
Pemesanan (Reservasi)
Manajemen kustodian
Manajemen intensif
Konsultasi dan
konfrontasi
Perolehan (Akuisisi)
• Sejarah perolehan (Akuisisi) tahun
1860
• Efek Perolehan (Akuisisi)
back
Pelepasan
• Kelanjutan Akuisisi
• Tindakan pemerintah dalam
penggunaan tanah dan masyarakat
pribumi
• Mengalami pelepasan tanah
back
Pemesanan (Reservasi)
• Gerakan pemuda mengambil
bagian dari tanah Federal
• Keterbatasan
kewenangan
Presiden dalam Undang-Undang
Federasi
Kebijakan
dan
Manajemen Tanah
back
Manajemen kustodian dan
Manajemen intensif
• Manajemen
kustodian

karakter
di
awal
periode
Reservasi (pemesanan)
• Fokus kegiatan yang dilakukan
• Keuntungan yang diperoleh
back
Konsultasi dan konfrontasi
• Munculnya perubahan
1960 disebabkan
Kekhawatiran:
• Kualitas lingkungan
• Kualitas udara
• Pelestarian ekosistem laut
• Persediaan air dan
pengelolaan daerah aliran
sungai
next
Cont…
• Hasil dari kontroversi dan kompromi 
Undang-undang Hutan tahun 1964 =
Undang-Undang berkelanjutan
next
Studi Kasus: Makanan ikan sungai
(Fish eating Creek)
• Kasus  Merupakan ilustrasi
klasik dari proses kebijakan
• Pandangan Swasta
• Tindakan Negara
• Pelajaran yang bisa di ambil
Download