BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perusahaan yang mempunyai peranan penting bagi tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia merupakan pelaksana dalam perusahaan yang akan mengelola dan memanfaatkan unsur-unsur seperti mesin, modal, bahan baku di dalam perusahaan sehingga nantinya unsur-unsur tersebut dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Sumber daya manusia menjadi unsur yang paling penting dalam setiap aktivitas yang dilakukan di perusahaan. Mesin-mesin atau modal yang ada di perusahaan tidak akan berguna tanpa peran aktif dari sumber daya manusia yang mengelolanya. Perhatian di bidang sumber daya manusia tidaklah boleh diabaikan karena pada bidang tersebut merupakan langkah awal dalam merencanakan tenaga kerja untuk menciptakan sumber daya yang berkualitas. Sumber daya manusia dengan akal pikirannya dapat mengelola dan mengendalikan dirinya sendiri, ia juga dapat mengelola dan mengendalikan faktor-faktor produksi yang lain yaitu dana, bahan baku, metode dan mesin. Panggabean (2004) menyatakan bahwa sumber daya manusia dalam suatu organisasi perusahaan sangat penting karena mempunyai peranan dalam keberlangsungan hidup organisasi perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia dalam suatu perusahaan memegang peranan penting dalam meningkatkan kemajuan dan kelangsungan hidup organisasi. 14 Dalam perusahaan, sumber daya manusianya adalah karyawan. Hasibuan (2005) menjelaskan bahwa karyawan merupakan penjual jasa (pikiran dan tenaganya). Dalam hal ini, karyawan wajib dan terikat untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan pimpinan. Dari penjelasan tersebut dapat diartikan jika karyawan mempunyai kewajiban memberikan tenaga serta pikirannya untuk kepentingan perusahaan. Semua karyawan di perusahaan wajib mengembangkan potensinya sesuai dengan tujuan perusahaan. Karyawan merupakan aset utama bagi perusahaan karena tanpa adanya karyawan, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses, dan tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Karyawan mempunyai kewajiban dan keterikatanuntuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan dan berhak memperoleh kompensasi sesuai dengan perjanjian. Namun seringkali dalam perusahaan ada karyawan yang tidak mengerahkan seluruh kemampuan yang dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan karena adanya keinginan untuk pindah ke perusahaan lain. Hal ini mungkin terjadi karena kurangnya kepuasan atas bekerja yang juga disebabkan oleh rendahnya keyakinan akan kemampuan diri pada karyawan. Keyakinan akan kemampuan diri merupakan aspek penting untuk menggerakkan proses bekerja yang berkesinambungan. Keyakinan akan kemampuan diri pada karyawan akan menggerakkan perilaku serta serangkaian tindakan dalam memenuhi tuntutan dari berbagai situasi. Keyakinan diri terhadap kemampuan yang dimiliki oleh individu merujuk pada istilah efikasi diri. Menurut Dale Schunk (2003), efikasi diri mempengaruhi karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Karyawan dengan efikasi diri yang rendah mungkin menghindari pekerjaan yang sulit, sedangkan karyawan dengan efikasi diri yang tinggi 15 mempunyai keinginan yang besar untuk mengerjakan pekerjaannya. Rendahnya efikasi diri pada karyawan akan menyebabkan menurunnya kepuasan kerja pada karyawan dan juga akan menyebabkan tingkat turnover intention (keluar masuknya) karyawan dalam lingkungan operasional perusahaan sering terjadi. Turnover intention merupakan kejadian yang seringkali terdapat di perusahaan. Seperti halnya perekrutan karyawan yang terus berjalan, baik perekrutan karena faktor produktivitas karyawan yang telah menurun disebabkan faktor umur maupun perekrutan karyawan karena faktor pengunduran diri. Penggantian karyawan yang mengalami produktivitas menurun karena faktor umur dapat diantisipasi oleh perusahaan dengan menyiapkan kader-kader muda potensial untuk menggantikan. Sedangkan untuk karyawan bukan lagi faktor umur tetapi pengunduran diri maka tentu saja menyulitkan bagi perusahaan karena berkaitan dengan implementasi program kerja yang telah ditetapkan. Pengaruh yang ditimbulkan dari adanya turnover tersebut akan mempengaruhi berbagai aktivitas kerja yang terdapat pada perusahaan dan dapat juga mempengaruhi prestasi kerja karyawan secara keseluruhan. Secara nyata pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya turnover intention adalah perusahaan harus mengeluarkan biaya lagi dalam merekrut karyawan baru untuk menggantikan karyawan yang meninggalkan perusahaan. Salah satu biaya yang dikeluarkanadalah untuk memasang iklan lowongan kerja di media massa. Selain itu, pengaruh yang juga ditimbulkan adalah kesinambungan operasional perusahaan terancam karena dimungkinkan posisinya dan posisi yang ditinggalkan masih menunggu karyawan baru. Untuk itu, penting bagi perusahaan untuk menghindari adanya peningkatan aktivitas turnover intention dengan pertimbangan biaya dan kelangsungan operasional 16 perusahaan. Secara garis besar, perpindahan kerja yang dilakukan oleh beberapa individu yang terlibat dalam operasional perusahaan akan menyebabkan terganggunya kelangsungan kerja. Menurut Harnoto (2002) bahwa turnover intention karyawan dapat dilihat dari lima indikasi yaitu : absensi yang meningkat, mulai malas bekerja, peningkatan terhadap pelanggaran tata tertib kerja, peningkatan protes terhadap atasan, dan perilaku positif yang sangat berbeda dari biasanya. Untuk itu, jika ingin menekan kemungkinan terjadinya turnover intention maka harus mampu menterjemahkan agar karyawan memiliki kepuasan. Setiap bentuk kesesuaian antara harapan karyawan atas pekerjaan, promosi, kompensasi yang di dapat, hubungan dengan sesama rekan kerja, dan kondisi kerja yang mendukung berarti mampu menekan kemungkinan terjadinya turnover intention karyawan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja yang tidak terpenuhi dalam lingkungan pekerjaan memungkinkan karyawan rentan terhadap keinginan untuk keluar atau berpindah kerja. Kepuasan kerja dapat mempengaruhi karyawan untuk menentukan pilihan apakah terus bekerja atau keluar kerja. Pada kenyataannya, kepuasan kerja karyawan dalam melakukan pekerjaan sering kali kurang diperhatikan oleh perusahaan sehingga dapat menurunkan kinerja perusahaan. Penurunan kinerja perusahaan secara langsung dipengaruhi oleh semakin menurunnya kinerja yang dihasilkan karyawan. Turunnya kinerja perusahaan dapat menimbulkan berbagai macam masalah terutama dalam hal kerugian.Kerugian yang dialami perusahaan dalam bentuk biaya misalnya perusahaan harus mengeluarkan biaya pesangon dan biaya untuk melakukan perekrutan kembali karyawan karena terjadinya turnover intention. 17 Oleh karena itu perusahaan harus bisa meminimalisir kerugian dan penurunan kinerja dengan meningkatkan kepuasan kerja karyawan. PT. Alsun Suksesindo merupakan salah satu perusahaan terdepan roll-forming di Indonesia. Dilengkapi mesin-mesin terbaru dengan sistem terkomputerisasi, PT. Alsun Suksesindo telah menghasilkan beranekaragam produk berkualitas untuk memenuhi kebutuhan industri konstruksi di Indonesia. Beberapa produk unggulan tersebut antara lain seperti :Roofing&Cladding, Floor Deck, STEELTRUSS, STEELFRAME dan Aluminium Composite Panel. PT. Alsun Suksesindo juga selalu berpegang teguh pada visinya, “Memberikan konstribusi maksimal terhadap kemajuan dan perkembangan industri konstruksi di Indonesia dengan menjadi perusahaan roll-forming yang unggul dan terdepan, serta mampu bersaing di kancah internasional”. Sebagai perusahaan yang merupakan distributor resmi dari beberapa perusahaan besar lainnya seperti PT. Alumindo Light Metal Industry dan PT. Blue Scope Steel Indonesia, selain harus memperhatikan kepuasan pelanggannya, PT. Alsun Suksesindo juga harus memperhatikan kepuasan kerja karyawannya untuk menghasilkan kinerja yang maksimal. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam pencapaian tujuan suatu organisasi, dimana karyawan mampu menghasilkan kinerja yang baik dapat memberikan kontribusi besar dalam menjalankan aktivitas suatu organisasi. Rencana yang sudah dicanangkan suatu organisasi akan berjalan lancar jika setiap anggota organisasi didalamnya memiliki kerjasama dan koordinasi yang terintegrasi dengan baik maupun faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja karyawan secara langsung maupun tidak langsung. 18 Tabel 1.1 Data Keluar Masuknya Karyawan di PT. Alsun Suksesindo Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah karyawan awal karyawan yang karyawan yang karyawan akhir tahun keluar masuk tahun 2011 245 35 13 223 2012 239 42 17 214 Tahun Sumber : Internal Perusahaan Menurut data diatas, PT. Alsun Suksesindo memiliki kendala yaituyang cukup tinggi dalam turnover intention, yang dimana artinya masih banyak tingkat ketidakpuasan karyawan untuk mendedikasikan dirinya di perusahaan, sedangkan setiap perusahaan seharusnya dituntut untuk mengelola sumber daya manusia dengan harapan berorientasi pada penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien. Sumber daya manusia yang handal yang dimiliki oleh perusahaan memberikan keuntungan tersendiri. Hal ini dapat terlihat apabila sumber daya manusia tersebut mampu melaksanakan berbagai tugas sesuai dengan job description. Semua sumber daya manusia wajib untuk mengembangkan potensinya sesuai dengan kebutuhan perusahaan, karena jika keadaan ini terus berlangsung akan berdampak buruk pada menurunnya kinerja perusahaan yang terus-menerus, selain itu akan pula berdampak pada bagian lain perusahaan, seperti bagian penjualan, accounting, dan produksi. Dari kondisi tersebut muncul keinginan dari peneliti untuk mengetahui sebenarnya bagaimana efikasi diri, effort, dan kepuasan kerja dalam perusahaan dapat diterapkan dan apakah ada pengaruh dari faktor-faktor yang berpengaruh tersebut terhadap turnover intention, maka peneliti tertarik mengambil judul : “ANALISIS 19 PENGARUH EFIKASI DIRI DAN EFFORT TERHADAP KEPUASAN KERJA YANG BERDAMPAK PADA TURNOVER INTENTION DI PT. ALSUN SUKSESINDO”. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan kerangka permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Apakah variabel efikasi diri dan effort dapat berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja secara parsial maupun simultan? 2. Apakah variabel efikasi diri, effortdan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap turnover intention di PT. Alsun Suksesindo secara parsial maupun simultan? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut : 1 Untuk mengetahui apakah variabel efikasi diri dan effort dapat berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja secara parsial maupun simultan. 2 Untuk mengetahui apakah variabel efikasi diri, effort, dan kepuasan kerja dapat berpengaruh signifikan terhadap turnover intention di PT. Alsun Suksesindo secara parsial maupun simultan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut : 20 1. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan informasi mengenai faktor- faktor apa saja yang harus diperhatikan perusahaan dalam mempengaruhi kepuasan kerja yang dimana akan berdampak kepada turnover intention di PT. Alsun Suksesindo. 2. Bagi penulis Melalui penelitian ini dapat juga dijadikan bahan untuk pembelajaran dalam menyelesaikan tugas akhir dan dapat diterapkan oleh penulis ketika memasuki dunia kerja. 3. Bagi pembaca Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu informasi yang berguna untuk menambah masukan dan menambah wawasan serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk pihak lain melakukan penelitian. 21