BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pada kondisi saat ini

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada kondisi saat ini persaingan dalam perusahaan sangatlah tinggi. Hal
ini diakibatkan karena adanya globalisasi dan perkembangan teknologi informasi.
Kondisi seperti ini tentu membuat perusahaan harus mencari cara-cara baru
sehingga perusahaan dapat tetap survive. Penekanan akan makin pentingnya
kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu tanggapan dalam menyikapi
perubahan tersebut, dan ini tentu saja memerlukan upaya-upaya untuk
meningkatkan dan mengembangakan sumber daya manusia.
Sumber daya manusia yang dimaksud disini adalah para karyawan.
Kontribusi karyawan bagi organisasi sangat dominan, karena karyawan adalah
penghasil kerja bagi perusahaan. Hal ini berarti adalah setiap pekerjaan dalam
perusahaan selalu dilaksanakan oleh karyawan. Berhasil tidaknya suatu
perusahaan ditentukan oleh unsur manusia yang melakukan pekerjaan sehingga
perlu adanya balas jasa terhadap karyawan sesuai dengan sifat dan keadaannya.
Seorang karyawan perlu diperlukan dengan baik agar karyawan tetap bersemangat
dalam bekerja. Pimpinan perusahaan dituntut untuk memperlakukan karyawan
dengan baik dan memandang mereka sebagai manusia yang mempunyai
kebutuhan baik materi maupun non-materi. Pimpinan perusahaan juga perlu
1
2
mengetahui, menyadari, dan berusaha memenuhi kebutuhan karyawan, sehingga
karyawan dapat bekerja sesuai dengan harapan perusahaan.
Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2004, p113) selain
karyawan dalam perusahaan dapat menjadi keunggulan bersaing, mereka juga bisa
menjadi liabilitas atau penghambat. Ketika beberapa karyawan tahu bagaimana
melakukan
pekerjaannya,
ketika
karyawan
terus-menerus
meninggalkan
perusahaannya, dan ketika karyawan tetap bekerja namun tidak efektif, sumber
daya manusia merupakan masalah kompetitif yang menempatkan perusahaan
dalam kondisi yang merugi.
Dunia bisnis sekarang dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi
untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan
meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya. Keberhasilan perusahaan tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor penting adalah sumber daya
manusia, karena sumber daya manusia merupakan pelaku dari keseluruhan tingkat
perencanaan sampai dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan sumberdayasumberdaya lainnya yang dimiliki oleh perusahaan.
Setiap anggota dari suatu perusahaan mempunyai kepentingan dan tujuan
sendiri ketika ia bergabung pada perusahaan tersebut. Bagi sebagian karyawan,
harapan untuk mendapatkan uang adalah satu-satunya alasan untuk bekerja,
namun yang lain berpendapat bahwa uang hanyalah salah satu dari
banyak
kebutuhan yang terpenuhi melalui kerja. Seseorang yang bekerja akan merasa
lebih dihargai oleh masyarakat di sekitarnya, dibandingkan yang tidak bekerja.
Untuk menjamin tercapainya keselarasan tujuan, pimpinan organisasi bisa
3
memberikan perhatian dengan memberikan kompensasi, karena kompensasi
merupakan bagian dari hubungan timbal balik antara organisasi dengan sumber
daya manusia.
Kompensasi merupakan pengeluaran dan biaya bagi perusahaan.
Perusahaan mengharapkan agar kompensasi yang dibayarkan memperoleh
imbalan prestasi kerja yang lebih besar dari karyawan. Jadi, nilai prestasi kerja
karyawan harus lebih besar dari kompensasi yang dibayarkan perusahaan, supaya
perusahaan mendapatkan laba dan kontinuitas perusahaan terjamin. Berdasarkan
uraian di atas jelaslah pentingnya masalah kompensasi ini untuk karyawan dan
perusahaan.
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2002, p118) kompensasi adalah semua
pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang
diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Tujuan pemberian kompensasi menurut Malayu S.P. Hasibuan (2002, p121)
antara lain adalah sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif,
motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, serta pengaruh serikat buruh dan
pemerintah.
Seperti perusahaan lainnya, perusahaan PT. Swatama Mega Teknik
menciptakan suatu sistem kompensasi, untuk dapat memotivasi karyawan.
Kompensasi ini meliputi gaji tetap, gaji harian, yang diberikan kepada karyawan
berdasarkan jumlah hari kerja dalam sebulan, dan tunjangan lainnya, seperti
asuransi jiwa dan tunjangan pekerjaan luar daerah. Menurut Jeff Madura (2007,
p24-25) sistem kompensasi yang dibangun suatu perusahaan harus sesuai dengan
4
latar belakang, tujuan individual karyawan itu sendiri, dan yang terpenting adalah
menyelaraskan kompensasi dengan tingkat kinerja sesorang.
Selain suatu penghargaan, karyawan juga benar-benar meyakini akan
penghormatan
terhadap
suatu
kontrak
psikologis,
yang
menunjukkan
penghormatan terhadap keinginan pada stabilitas dan keamanan kerja. Apabila
unsur-unsur ini tidak diberikan, para karyawan mungkin merasakan keharusan
yang berkurang untuk menambah kinerja organisasional. Ketika organisasi
melakukan merger, mengeluarkan banyak karyawan, mengontrakkan pekerja
temporer, maka karyawan nyaris tidak menemukan alasan mengapa mereka harus
tetap bertahan pada perusahaan mereka, yang merupakan imbas dari ketidak
amanan pekerjaan mereka (job insecurity).
Seperti yang dikatakan Smithson dan Lewis (2002, p1-4) mengartikan job
insecurity sebagai kondisi psikologis seseorang karyawan yang menunjukkan
rasa bingung atau merasa tidak aman dikarenakan kondisi lingkungan yang
berubah-ubah (perceived impermanance). Kondisi ini muncul karena banyaknya
jenis pekerjaan yang sifatnya sesaat atau pekerjaan kontrak. Makin banyaknya
jenis
pekerjaan
dengan durasi waktu yang sementara atau tidak permanen,
menyebabkan semakin banyaknya karyawan yang mengalami job insecurity.
PT. Swatama Mega Teknik adalah anak dari Swatama Group yang
bergerak di bidang Sipil-Mesin-Listrik atau biasa disebut CME (CivilMechanical-Electrical), Intstrumentasi, dan Telekomunikasi. Perusahaan ini fokus
dalam mengembangkan dan mengumpulkan sumber daya yang inovatif dan
5
dibutuhkan hanya pada jasa engineering, konsultasi dan pengadaan peralatan dan
bahan. Perusahaan ini dibentuk pada tahun 1996 yang berbasis di Jakarta dan
berkomitmen penuh untuk layanan yang berkualitas dan kompetitif. Perusahaan
ini selalu mengembangkan keterampilan tenaga kerja untuk membuat semua
proyek yang ditangani berhasil. Sampai saat ini masalah utama dalam perusahaan
tersebut adalah tingginya angka turnover karyawan pada perusahaan. Ini terlihat
jelas dari data perusahaan mengenai keadaan karyawan mereka 3 tahun
belakangan adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1 Data Keadaan Karyawan Tahun 2009-2011
Sumber : PT. Swatama Mega Teknik
Menurut Gary Dessler (2005) dalam jurnal (Ilham Akhsan Ridlo 2012)
untuk mengetahui seberapa besar turnover perusahaan, diperlukan data karyawan
6
yang mengalami perputaran (turnover), karyawan yang masuk ke perusahaan, dan
jumlah karyawan di tiap bulannya, dimana menggambarkan suatu perbandingan
dari semua faktor tersebut. Rumus tersebut digambarkan seperti berikut :
Gambar 1.1 Rumus Menghitung Turnover
Sumber : Gary Dessler (2005)
Dari rumus di atas, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2009, 2010, dan
2011, perusahaan memiliki tingkat turnover sebesar 7%, 18%, dan 14%. Tidak
ada suatu standar angka turnover yang ideal bagi suatu perusahaan, karena
struktur karyawan setiap perusahaan berbeda-beda. Namun, sesuai dengan
struktur karyawan PT. Swatama Mega Teknik, dimana 60% adalah karyawan
kontrak, maka turnover rate ini bisa menjadi suatu masalah besar. Hal ini didasari
oleh tidak adanya aturan perusahaan dalam menetapkan konsekuensi pembatalan
kontrak, dan keinginan perusahaan untuk menetapkan angka turnover ideal di
tahun berikutnya yaitu maksimal 5%. Angka ini terlihat jelas sangat jauh dengan
persentasi turnover di 3 tahun belakangan ini. Jadi, ketika ada suatu hal yang
dapat meningkatkan turnover intention, maka sangat mudah seorang karyawan
berpindah ke perusahaan lain.
Tingkat turnover yang tinggi akan menimbulkan dampak negatif bagi
perusahaan, dapat menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpastian terhadap
kondisi tenaga kerja dan peningkatan biaya-biaya sumber daya manusia, seperti
7
biaya perekrutan dan biaya pelatihan karyawan baru. Turnover yang tinggi juga
mengakibatkan perusahaan tidak efektif karena dapat kehilangan karyawan yang
berpengalaman dan menghambat proses produksi dari suatu perusahaan. Menurut
data yang kami peroleh, banyak alasan mengapa karyawan pada PT. Swatama
Mega Teknik keluar dari perusahaan, misalnya karena masalah keluarga,
melanjutkan perkuliahan, cut contract, complete contract, kompensasi tidak
sesuai, dan karena mendapatkan suatu penawaran kerja yang lebih baik di
perusahaan lain.
Menurut Harnoto (2002, p2) turnover intention adalah kadar atau
intensitas dari keinginan untuk keluar dari perusahaan. Keinginan ini akan
mendorong terjadinya turnover karyawan. Banyak hal yang dapat mendorong
tingginya turnover intention karyawan. Menurut Robert L. Mathis dan John H.
Jackson (2004, p128) dikatakan bahwa ada beberapa komponen yang
mempengaruhi karyawan dalam memutuskan apakah akan bertahan atau
meninggalkan perusahaan. Komponen tersebut adalah sebagai berikut :
 Komponen organisasional, hal yang menyangkut strategi perusahaan
dalam MSDM dan keamanan kerja karyawan (job insecurity).
 Hubungan karyawan, meliputi perlakuan yang adil dan hubungan antar
rekan kerja.
 Peluang karir, meliputi perencanaan karir.
 Penghargaan, meliputi gaji, tunjangan dan bonus (kompensasi).
 Rancangan tugas dan pekerjaan, kondisi kerja dan tanggung jawab
kerja.
8
Perusahaan banyak menciptakan suatu strategi agar perusahaannya dapat
berjalan dengan sukses dan sehat. Strategi itu meliputi semua aspek-aspek dalam
perusahaan, tidak terkecuali dengan aspek sumber daya manusia. Yang terlihat
jelas di dalam perusahaan PT. Swatama Mega Teknik adalah menggunakan tenaga
outsource, dan menjadikannya karyawan kontrak. Terbukti pada tahun 2011,
karyawan yang masih bersifat kontrak berjumlah 62 orang, atau bisa dikatakan
sebagian besar karyawan bersifat kontrak, yang bisa keluar kapan saja. Hal ini
mungkin menjadi suatu strategi khusus perusahaan yang bergerak di bidang
kontraktor, namun di sisi lain bisa merugikan perusahaan. Berdasarkan uraian
diatas, maka penelitian ini diberi judul “Analisis Pengaruh Kompensasi dan Job
Insecurity Terhadap Turnover Intention Karyawan Pada PT. Swatama Mega
Teknik”.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh dan bagaimana pengaruhnya kompensasi
terhadap turnover intention karyawan pada
PT. Swatama Mega
Teknik?
2. Apakah terdapat pengaruh dan bagaimana pengaruhnya job insecurity
terhadap turnover intention karyawan pada PT. Swatama Mega
Teknik?
3. Bagaimana pengaruh secara simultan kompensasi dan job insecurity
terhadap turnover intention karyawan pada PT. Swatama Mega
Teknik?
9
1.3
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh dan bagaimana pengaruhnya
kompensasi terhadap turnover intention karyawan pada PT. Swatama
Mega Teknik.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh dan bagaimana pengaruhnya
job insecurity terhadap turnover intention karyawan pada PT. Swatama
Mega Teknik.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh secara simultan kompensasi
dan job insecurity terhadap turnover intention karyawan pada PT.
Swatama Mega Teknik.
1.4
Manfaat Penelitian
1. Bagi PT. Swatama Mega Teknik :
- Memberi
informasi
kepada
perusahaan
mengenai
pengaruh
kompensasi dan job insecurity terhadap turnover intention karyawan
pada PT. Swatama Mega Teknik.
- Memberi masukan kepada perusahaan sehingga dapat menekan
tingkat turnover intention yang ada.
- Sebagai sumber pertimbangan untuk membuat kebijakan pada
periode selanjutnya.
2. Bagi Peneliti
Dapat dijadikan sarana bagi peneliti untuk penerapan teori dari mata
kuliah yang pernah dipelajari selama perkuliahan, dengan demikian
10
dapat memperdalam wawasan dan pengetahuan serta berguna dalam
dunia kerja nantinya.
3. Bagi Peneliti Lain
Dapat menjadi bahan acuan dalam melakukan penelitian lanjutan atau
penelitian sejenis di kemudian hari.
4. Bagi Pembaca :
- Sebagai sumber informasi apakah kompensasi berpengaruh terhadap
turnover intention.
- Sebagai sumber informasi apakah job insecurity berpengaruh
terhadap turnover intention.
- Sebagai
informasi
apakah
kompensasi
berpengaruh terhadap turnover intention.
dan
job
insecurity
Download