ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASI DAN KEINGINAN BERPINDAH: STUDI PADA KARYAWAN PAHALA EXPRESS JATIASIH BEKASI Sandra Purbasari Hasbie [email protected] Fakultas Ekonomi Univeristas Negeri Jakarta Roni Faslah [email protected] Fakultas Ekonomi Univeristas Negeri Jakarta Darma Rika Swaramarinda [email protected] Fakultas Ekonomi Univeristas Negeri Jakarta ABSTRACT The study aims to determine whether there is the influence of job satisfaction and organization commitment towards turnover intention of employess on Pahala Express Jatiasih Bekasi. The study was conducted for 3 (three) months since Januari 2015 until April 2015. The research method is survey method with the correlational approach.. The sample is 119 people, 5% of the population. The sampling technique with proportional random technique. PENDAHULUAN Sumber tingkat kompetensi, profesionalisme, manusia dan juga komitmennya terhadap merupakan faktor penentu yang bidang kerja yang ditekuninya itu. sangat Oleh karena itu perusahaan perlu penting daya bagi keefektifan berjalannya sebuah kegiatan dalam melakukan suatu Keberhasilan melaksanakan fungsi manajemen dan kinerja sumber daya manusia sumber daya manusia yaitu mulai yang ada di dalam suatu bidang dari pekerjaan banyak ditentukan oleh penyeleksian, pelatihan, pengem- perusahaan. http://ojs.jpeb.net investasi perekrutan dengan karyawan, 112 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 bangan karir, penghargaan untuk perusahaan. Perusahaan lupa akan karyawan dan kompetensi sumber daya manusia sumber yang ada di perusahaan yang harus daya manusia yang profesional dan selalu dikembangkan, diperlihara, berkompeten agar tidak kalah saing dirawat dan diperlakukan dengan dengan perusahaan lainnya. Karena baik agar tetap dapat berproduksi pada daya dengan baik. Karena sumber daya berkompeten, manusia yang ada di dalam sebuah berkualitas dan profesional adalah perusahaan itu merupakan investasi investasi bagi perusahaan untuk dari sebuah perusahaan. Selain itu dapat bertahan di dalam dunia ditambah pula dengan banyaknya bisnis yang ada. jumlah tenaga kerja di Indonesia tetap yang berprestasi mempertahankan dasarnya manusia sumber yang Setiap perusahaan ingin yang berlebih, menjadikan beberapa karyawannya memiliki kemampuan perusahaan tertentu merasa memi- produktivitas liki posisi tawar yang tinggi karena yang tinggi dalam bekerja. Ini merupakan keinginan pasar tenaga kerja yang yang ideal bagi perusahaan yang memungkinkan bagi perusahaan hanya berorientasi pada keuntungan untuk semata. Saat ini yang terjadi adalah karyawan yang merasa tidak sesuai perusahaan tidak mampu membe- atau dakan kepentingan mana karyawan yang mengganti tidak produktif dan mana yang kurang karyawan produktif. Perusahaan lebih terfokus perusahaan. luas keberadaan sejalan dengan perusahaan dengan yang sejalan dengan kepada pencapaian target produksi Di saat perusahaan hanya dan keinginan memimpin pasar. terfokus pada keuntungan peru- Akibatnya, sumber daya manusia sahaan dan di saat perusahaan atau karyawan dianggap sebagai harus mesin atau alat produksi yang dapat sumber daya manusia yang ada. digunakan demi Maka pada saat ini pula akan mencapai tujuan atau keuntungan banyak timbul reaksi negatif dari kapan http://ojs.jpeb.net saja memaksimalkan fungsi 113 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 karyawan yang merasa kebutu- ketidakstabilan dan ketidakefektifan hannya kurang diperhatikan, tidak di adanya kepuasan kerja di dalam diri perusahaan juga akan mengalami karyawan dan tidak mendapatkan frustasi ketika mengetahui proses hak yang seharusnya didapatkan, rekrutmen seperti menjaring pengembangan karir, perusahaan. yang penghargaan karyawan berprestasi berkompeten, atau berpengalaman berkompeten, pengabdian Selain itu telah berhasil karyawan yang berkualitas pada dan akhirnya karyawan yang sudah lama bekerja, menjadi sia-sia karena karyawan promosi jabatan dan lainnya. Reaksi tersebut telah memilih pekerjaan negatif yang timbul dari karyawan yang lebih baik di perusahaan lain. tersebut Karena biasanya absensi yang terlihat meningkat, dari apabila intensi turnover mulai disebuah perusahaan tinggi maka malas bekerja, naiknya keberanian akan menimbulkan biaya tambahan untuk tertib untuk melakukan perekrutan, tes, mangkirnya wawancara dan pelatihan karyawan karyawan saat jam kerja, hasil kerja agar dapat menjadi karyawan yang karyawan yang mulai menurun, dan profesional kinerja semakin Demikian hal nya yang dialami rendah dan akan muncul niat dan dengan Pahala Express Jatiasih keinginan karyawan yang berpindah mencari melanggar perusahaan, tata sering karyawan yang untuk alternatif dan berkompeten. merupakan perusahaan yang satu bergerak bidang berujung pada keputusan karyawan express delivery courier dan cargo. untuk meninggalkan pekerjaannya Dalam lingkungan Pahala Express (turnover). Jatiasih harapannya karyawan yang bekerja di Pahala Express Jatiasih intensi turnover menjadi masalah ini dapat berkomitmen untuk tetap yaang bersama-sama serius tingginya barang tingkat karena ini pengiriman di pekerjaan lain yang akhirnya dapat Saat jasa salah bagi akan http://ojs.jpeb.net perusahaan, menimbulkan mencapai bekerja tujuan untuk perusahaan, 114 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 namun pada kenyataannya intensi Definisi keinginan berpindah turnover di Pahala Express JatiAsih menurut Veithzal Rivai (2010), yang mengalami peningkatan setiap “keinginan berpindah kerja adalah tahunnya. keinginan pekerja untuk berhenti dari organisasi karena pindah ke KAJIAN TEORITIK lain organisasi” Kemudian menurut Keinginan Berpindah (Turnover Russ dan Mc Neily yang dikutip oleh Intention) Dwi Cahyono (2010) menyatakan atau bahwa turnover intention adalah dari pemikiran untuk keluar, keinginan perusahaan adalah suatu fenomena untuk mencari lowongan pekerjaan penting ditempat Pergantian karyawan keluar masuknya dalam sahaan. karyawan kehidupan Namun pergantian ada karyawan peru- mungkinan memiliki pekerjaan yang lebih baik di tempat yang lebih untuk menemukan lain karyawan yang kurang potensial karyawan mengevaluasi ke- kalanya dampak positif, untuk mengganti dengan lain, Keinginan berpindah yang dialami oleh karyawan ini terdorong potensial dan berkualitas. Karena dari pada hakekatnya karyawan yang mencari alternatif pekerjaan lain berkompeten, dan namun di bidang yang sama di di perusahaan lain, yang dirasa peru- dalam sebuah perusahaan. Namun sahaan lain lebih mampu member- sebagian besar pergantian karya- kan wan memberikan profesional berkualitas adalah membawa investasi pengaruh yang keinginan kepuasan apa kerja yang ataupun menjadi harapan dari dibandingkan perusahaan sebelum- biaya maupun segi hilangnya waktu untuk melakukan tujuan untuk dapat merugikan perusahaan, baik segi dan karyawan mereka nya. tahap penyeleksian, pelatihan hingga dapat menghasilkan karyawan yang berkompeten dan profesional. http://ojs.jpeb.net Kepuasan Kerja Dalam dunia kerja, kepuasan 115 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 kerja merupakan hal yang sangat individu, maka semakin tinggi pula penting karyawan. kepuasan individu tersebut. Orang Seorang karyawan yang merasa yang puas akan terlihat senang puas dengan pekerjaannya akan dalam melakukan pekerjaannya. Ini membawa dampak positif dalam berarti seseorang yang memiliki pekerjaannya. tingkat kepuasan kerja yang tinggi pada bagi setiap Namun dasarnya merupakan memang kepuasan hal yang kerja bersifat akan cenderung memiliki perasaanperasaan yang positif terhadap individual karena setiap individu pekerjaan yang mereka lakukan dan akan akan memiliki tingkat kepuasan memiliki ikatan emosional yang berbeda-beda sesuai dengan yang lebih terhadap perusahaannya apa yang ada di dalam dirinya dan yang sesuai melalui dengan harapannya. nantinya akan ditunjukkan loyalitasnya sebagai Semakin banyak aspek pekerjaan karyawan. Menurut Handoko (2011) yang keinginan mendefinisikan bahwa, “kepuasan individu maka semakin tinggi pula kerja adalah keadaan emosional kepuasan kerja yang di rasakan yang oleh karyawan. menyenangkan sesuai dengan Menurut Baron Greenberg (2003) “kepuasan dan mendeskripsikan kerja sebagai sikap menyenangkan karyawan atau dimana memandang tidak para pekerjaan mereka. Dari ketiga teori di atas dapat positif atau negatif yang dilakukan diartikan individual pekerjaan adalah suatu perasaan emosi positif menurut (menyenangkan) atau negatif (tidak mereka”. Husein terhadap Begitu Umar pula (2000) “kepuasan bahwa menyenangkan) kepuasan dari kerja seorang kerja adalah seperangkat perasaan karyawan terhadap pekerjaannya. tentang Seorang karyawan dengan tingkat menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka” Semakin sesuai apa yang telah dilakukan dengan keinginan http://ojs.jpeb.net kepuasan kerja yang tinggi akan menunjukan emosi yang positif (menyenangkan) terhadap pekerja- 116 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 annya, namun karyawan apabila tidak seorang timalkan pekerjaannya. puas dalam kerjasama biasanya akan kelompok kerja adalah menunjukan emosi yang negatif kepuasan kerja bagi (tidak menyenangkan) terhadap apa secara yang dikerjakannya. kelompok kerja dapat memberikan pekerjaannya rekan Karena kerja individual. dan sumber karyawan Sementara Kepuasan kerja merupakan dukungan, nasehat dan bantuan penilaian atau cerminan perasaan kepada karyawan lainnya. Karena seseorang terhadap pekerjaannya. apabila terjalinnya kerja sama antar Seorang karyawan dengan tingkat karyawan ini akan mempengaruhi kepuasan kerja yang tinggi akan intensitas interaksi dan keeratan menunjukan dalam suatu kelompok. emosi yang positif (menyenangkan) terhadap pekerjaannya, namun karyawan apabila tidak pekerjaannya seorang puas dalam biasanya akan Komitmen Organisasi Dalam sebuah diperlukan komitmen antara karya- menunjukan emosi yang negatif wan (tidak menyenangkan) terhadap apa Karena komitmen yang dikerjakannya. dalam diri Menurut menyatakan Robbins bahwa, (2006) “kepuasan organisasi dengan peranan perusahaannya. yang ada karyawan penting di memiliki dalam suatu perusahaan, dimana peran tersebut kerja adalah sikap umum terhadap sangat pekerjaan seseorang, yang menun- keinginan dan tujuan perusahaan. jukkan perbedaan antara jumlah Untuk dapat mencapai keinginan penghargaan yang diterima pekerja dan tujuan perusahaan tersebut, dan jumlah yang mereka yakini karyawan harus memiliki kemam- seharusnya Di puan dan komitmen dalam bekerja dalam lingkungan sebuah perusaha- agar tujuan yang diharapkan oleh an kerjasama antar karyawan harus perusahaan dapat tercapai. selalu mereka dibangun http://ojs.jpeb.net terima. untuk mengop- berarti dalam mencapai Menurut Blau dan Boal dalam 117 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 Sopiah (2008) mengungkapkan, “ko- dijabarkan mitmen sebagai bahwa komitmen organisasi yang keberpihakan dan loyalitas karya- ada di dalam diri karyawan bukan wan terhadap organisasi dan tujuan hanya sekedar menerima nilai-nilai organisasi”. O’Reilly dalam dan tujuan-tujuan yang ada di dalam mendefinisikan perusahaan, tetapi komitmen or- bahwa: Komitmen karyawan pada ganisasi juga merupakan sikap dari organisasi sebagai ikatan kewajiban seorang individu terhadap organisasi yang mengidentifikasikan dirinya terhadap mencakup perusahaan organisasional Sopiah (2008) juga keterlibatan kerja, di atas karyawan menyatakan yang dimana dapat ia bekerja. kesetiaan, dan perasaan percaya Keterlibatan dan keberpihakan yang terhadap komitmen yang muncul dilakukan oleh karyawan diperlihat- bukan hanya bersifat loyalitas yang kan pasif, kontribusinya untuk selalu dapat tetapi juga melibatkan dengan sikap loyalitas hubungan yang aktif dengan memenuhi keinginan dan harapan organisasi kerja yang memiliki perusahaan. tujuan memberikan segala usaha Komitmen organisasi dalam demi keberhasilan organisasi yang hal ini tidak hanya sekedar percaya bersangkutan. dan Menurut tujuan-tujuan dalam organisasinya saja, melainkan ko- Kaswan (2012), komitmen organi- mitmen organisasi yang ada di sasi sering didefinisikan sebagai dalam sikap yang merefleksikan loyalitas adanya keterlibatan karyawan dan karyawan loyalitas karyawan. karyawan yang proses Luthans menerima pada organisasi berkelanjutan dan dimana diri karyawan ini harus Karena berkomitmen anggota organisasi mengekspresi- terhadap perusahaannya ini biasa- kan perhatian terhadap organisasi nya akan berusaha sekuat tenaga dan keberhasilan serta kemajuan agar yang berkelanjutan. perusahaan dan akan selalu menunjukan kesetiannya kepada Dari beberapa http://ojs.jpeb.net teori yang tetap bertahan dalam 118 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 perusahaan di mana ia bekerja. sense Komitmen organisasi yang ada pada organization, sudah adanya rasa diri karyawan dapat muncul dalam ikut memiliki terhadap organisasi. bentuk yang berbeda-beda sesuai Oleh dengan apa yang karyawan tersebut komitmen rasakan sebagai terhadap perusahaan. of belonging karena itu, afektif terbaik ment) ini menunjukkan keterkaitan terhadap perusahaan. psikologis karyawan perusahaannya nilainya. seorang yang karyawan terhadap emosional untuk organisasi dan keyakinan dalam nilai- dianggap komitmen Komitmen afektif (affective commit- the komponen ini bentuk dari to Karyawan yang METODOLOGI PENELITIAN Metode digunakan penelitian dalam penelitian adalah kuat dalam mengetahui hubungan tiga variabel, perusahaan atas keyakinan dan yaitu variabel bebas dan variabel keinginannya sendiri sehingga ia terikat. Dalam penelitian ini yang akan memiliki sikap yang positif menjadi variabel bebas (Variabel X1) terhadap pekerjaannya dan siap kepuasan kerja dan (Variabel X2) untuk komitmen tetap berada memberikan usaha yang survei ini mempunyai komitmen afektif yang akan metode yang organisasi dengan sebagai maksimal hingga tercapainya tujuan variabel yang mempengaruhi dan dari perusahaan. variabel Karyawan-karyawan dengan adalah terikatnya keinginan (Variabel Y) berpindah komitmen afektif yang kuat akan (turnover intention) sebagai variabel memilih yang dipengaruhi. untuk berada di tetap dalam bertahan perusahaan, Penelitian ini dilaksanakan karena mereka merasakan adanya pada Pahala Express yang berlokasi kesamaan keyakinan pada nilai, visi di Jalan Jatiasih No. 289 Komsen, maupun tujuan yang ingin dicapai Jatiasih Bekasi. Pahala Express oleh itu tersebut dipilih menjadi tempat objek a penelitian karena menurut penga- perusahaan, karyawan merasakan http://ojs.jpeb.net selain adanya 119 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 matan peneliti bahwa keinginan populasi keseluruhan”. berpindah (turnover intention) di Pahala Express Jati Asih HASIL DAN PEMBAHASAN dipengaruhi oleh kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Menurut Berdasarkan hasil penelitian regresi berganda yaitu Y = 96,468- (2013), 0,313X1-0,460X2. wilayah konstanta sebesar 96,468. Artinya generalisasi yang terdiri dari: objek jika tidak adanya kenaikan atau atau penurunan tingkat kepuasan kerja “Populasi adalah subjek kualitas Sugiyono dan ditetapkan yang karakteristik oleh mempelajari mempunyai dan peneliti kemudian dan komitmen organisasi, maka untuk keinginan berpindah nilainya adalah hari 96,468. Nilai koefisien (b1) sebesar - penelitian ini yang 0,313 artinya jika menjadi populasi adalah seluruh organisasi nilainya karyawan kepuasan kerja Populasi di di nilai yang ditarik kesimpulannya.” Pada Dimana, Pahala Express. perusahaan komitmen tetap dan mengalami Pahala kenaikan 1 poin, maka keinginan Express berjumlah 175 karyawan. berpindah akan menurun sebesar Jumlah sampel diambil berdasarkan 0,313 tabel Isaac dan Michael dalam buku independen Metode Pendidikan, Koefisien bernilai negatif artinya dengan taraf kesalahan 5% maka terdapat hubungan negatif antara jumlah kepuasan kerja dengan keinginan Penelitian sampel penelitian ini sebanyak 119 karyawan. teknik lain asumsi variabel nilainya tetap. berpindah, semakin baik kepuasan Teknik pengambilan sampel menggunakan dengan acak kerja maka akan semakin menurun keinginan berpindah. proporsional (proportional random Nilai koefisien (b2) sebesar - sampling). Artinya, “sampel diwakili 0,460 artinya jika kepuasan kerja sesuai nilainya dengan perbandingan (proporsi) frekuensinya di dalam http://ojs.jpeb.net tetap dan komitmen organisasi mengalami kenaikan 1 120 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 poin, maka keinginan berpindah akan menurun tinggi kepuasan 0,460 kerja dan komitmen organisasi yang dengan asumsi variabel indepen- dirasakan oleh karyawan, maka den lain nialinya tetap. Koefisien akan semakin rendah keinginan bernilai terdapat untuk berpindah pada karyawan. hubungan negatif antara komitmen Demikian pula sebaliknya, Semakin organisasi dan keinginan berpin- rendah dah, komitmen negatif semakin sebesar Semakin artinya baik komitmen kepuasan kerja organisasi dan yang organisasi maka semakin menurun dirasakan oleh karyawan, maka keinginan berpindah. akan semakin rendah keinginan Pada penelitian ini, secara untuk berpindah pada karyawan. bersama-sama pengaruh kepuasan kerja dan komitmen Kemudian dalam melakukan organisasi penelitian ini, peneliti menyadari terhadap keinginan berpindah bahwa penelitian ini tidak dapat (turnover intention) diperoleh sepenuhnya sampai pada tingkat koefisien determinasi dengan yang kebenarannya melihat R2 sebesar 0,513 yang sehingga artinya kemampuan dari variabel kemungkinan kepuasan penelitian lanjutan. organisasi kerja untuk dan komitmen tidak mutlak, menutup dilakukannya menjelaskan keinginan berpidah secara stimulan yaitu 51,3% sedangkan sisanya KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian 48,7% dipengaruhi oleh faktor lain tentang pengaruh yang tidak diteliti. Hasil dari uji dan komitmen organisasi terhadap hipotesis kedua keinginan kepuasan kerja variabel dan yaitu komitmen kepuasan kerja berpindah (turnover intention) pada karyawan Pahala organisasi secara serentak mem- Express dan berdasarkan iliki pengaruh terhadap keinginan pengolahan statistik yang berpindah pada karyawan Pahala diuraikan pada bab-bab sebelumnya Express Jatiasih. maka dapat disimpulkan bahwa: http://ojs.jpeb.net telah 121 ISSN: 2302 - 2663 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 Hasil uji hipotesis menghasilkan kesimpulan bahwa: (1) (Turnover intention) dengan nilai thitung dari komitmen organisasi Terdapat pengaruh negatif yang sebesar thitung (-8,818) < -ttabel (- signifikan 1,658) kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap keinginan berpindah (Turnover Artinya, jika komitmen organisasi tinggi maka keinginan berpindah (Turnover intention) Intention) dengan nilai Fhitung 61,168 rendah, > Ftabel 3,07. Artinya, jika kepuasan komitmen organisasi rendah maka kerja keinginan dan komitmen organisasi tinggi, maka keinginan berpindah dan sebaliknya berpindah jika (Turnover intention) tinggi. (Turnover Intention) akan rendah. Begitupula kepuasan sebalikanya, kerja dan jika komitmen organisasi rendah, maka keinginan berpindah (Turnover Intention) akan tinggi; (2) Terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara kepuasan kerja dan keinginan berpindah (Turnover intention) dengan nilai thitung dari kepuasan kerja sebesar (-4,283) < -ttabel (-1,658). Artinya, jika kepuasan keinginan kerja tinggi berpindah intention) akan sebaliknya jika maka (Turn over rendah, dan kepuasan kerja rendah maka keinginan berpindah (Turnover intention) akan tinggi, dan (3) Terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara komitmen organisasi dan keinginan berpindah http://ojs.jpeb.net DAFTAR PUSTAKA Cahyono, Dwi. Pengaruh mentoring terhadap kepuasan kerja, konflikperan serta niatan untuk pindah (Studi empiris di Lingkungan Kantor Akuntan Publik). Jurnal SNA.Vol. 8, No. 15, September 2010 Greenberg and Baron. (2003). Behaviour Organization. Pearson Education International. Handoko, T Hani. (2011). Manajemen Personalia dan Sumber daya Manusia. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Kaswan. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. M.Phil, Wibowo. (2011). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Rivai, Veithzal. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers. Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Organisasi. Jakarta: PT 122 Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016 Indeks Kelompok Gramedia. Sopiah. (2008). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi. Sugiyono. (2013). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. http://ojs.jpeb.net ISSN: 2302 - 2663 Umar, Husein. (2000). Bussines An Indroduction. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 123