http//:yohafrinal.wordpress.com BAB. 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBAGAN BENDA TEGAR A. MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA 1. Momen Gaya Benda hanya dapat mengalami perubahan gerak rotasi jika pada benda tersebut diberi momen gaya, dengan adanya momen gaya maka benda akan mengalami perubahan kecepatan sudut, sehingga momen gaya merupakan perkalian silang antara antara posisi (r) dan gaya (F). dimana r = l sin θ Secara matematis momen gaya dirumuskan sebagai berikut: π=ππ₯πΉ atau π = −πΉ π sin π τ = negatif jika berputar berlawanan arah jarum jam π = πΉ π sin π τ = positif jika berputar searah jarum jam F F l l torsi berlawanan arah jarum jam (negatif) torsi searah jarum jam (Positif) Jika pada benda bekerja lebih dari satu gaya, resultan momen gaya yang bekerja pada benda merupakan jumlah vector dari setiap momen gaya π = ∑(π π₯ πΉ) Catatan Jika arah rotasi yang ditimbulkan oleh F, searah dengan arah jarum jam maka τ berharga positif. Jika arah rotasi yang ditimbulkan oleh F, berlawanan arah dengan arah jarum jam maka τ berharga negatif. 2. Momen Kopel Momen kopel merupakan pasangan dua buah gaya yang sejajar, sama besar, dan berlawan arah. Momen kopel (M) adalah perkalian silang antara vector gaya dan vektor jarak antara dua gaya tersebut π=πΉπ₯π Penentuan arah momen kopel sesuai aturan sekrup (aturan tangan kanan) Jika arah (M) masuk bidang gambar dianggap positif Jika arah (M) keluar bidang gambar dianggap negative Modul Fisika Kelas XI. IPA Kurikulum 2013 1 http//:yohafrinal.wordpress.com Jika pada sebuah gambar sebuah benda ada beberapa buah kopel sebidang, putaran resultan momen kopelnya merupakan jumlah aljabar dari setiap momen kopelnya. ππππ = ∑ π π π = |πΉ | d = pergeseran titik tangkap gaya 3. Momen Inersia benda titik (partikel) Kecenderungan benda untuk selalu mempertahankan geraknya Momen inersia tergantung pada massa dan posisi massa benda ke sumbu putarnya, semakin jauh posisi massa benda ke pusat rotasinya, maka semakin besar momen inersia benda tersebut. πΌ = ππ 2 Momen inersia sebuah benda yang tersusun oleh partikel-partikel dapat ditulis menjadi πΌ = ∑ ππ ππ2 π 4. Momen Inersia benda tegar π₯2 π π π₯2 πΌ = ∫ π₯ 2 ( ) ππ₯ = ( ) ∫ π₯ 2 ππ₯ π π π₯1 π₯1 No 1 Gambar Nama Momen Inersia 1 ππ 2 12 Batang terhadap sumbu yang melalui pusat πΌ= Batang terhadap sumbu pada satu ujungnya 1 πΌ = ππ 2 3 Cincin tipis terhadap sumbu silinder πΌ = ππ 2 l 2 l 3 R Modul Fisika Kelas XI. IPA Kurikulum 2013 2 http//:yohafrinal.wordpress.com No 4 Gambar Nama R 5 Momen Inersia Piringan atau cakram titik terhadap sumbu melalui pusat πΌ= 1 ππ 2 2 Silinder pejal terhadap sumbu silinder πΌ= 1 ππ 2 2 l 6 Silender berongga terhadap sumbu melalui titik pusat R1 R2 7 2R 8 2R engsel πΌ= 2 ππ 2 5 Bola berongga terhadap sumbu melalui titik pusat πΌ= 2 ππ 2 3 F2 = 5 N 300 1 π(π 12 + π 22 ) 2 Bola pejal terhadap sumbu melalui titik pusat Uji Kompetensi 1. Jika diketahui panjang batang adalah 1 meter, maka resultan momen gaya yang bekerja pada engsel F1 = 10 N πΌ= 0,25 m 2. Sebuah pesawat sederhana digunakan untuk mengangkat beban bermassa 10 kg, jika panjang batang pengungkit 2 m dan letak penumpu 0,75 m dari ujung beban, maka gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat beban adalah … F3 = 10 N a. b. c. d. e. 1,50 Nm 1,25 Nm 1,50 Nm 2,75 Nm 2,90 Nm Modul Fisika Kelas XI. IPA Kurikulum 2013 a. b. c. d. e. 30 N 40 N 50 N 60 N 70 N 0,75 m 3 http//:yohafrinal.wordpress.com 3. Sebuah batang panjangnya l, massa m, dan 1 sumbu rotasi terletak pada 3 π dari ujung kiri batang dan tegak lurus terhadap batang, tentukan besarnya momen inersia batang terhadap sumbu rotasinya… 1 1 a. πΌ = 3 ππ 2 π 5. Sebuah segitiga siku-siku, panjang sisi miringnya AC = 50 cm, pada titik sudutnya ditempatkan partikel bermassa 0,01 kg, sebuah sumbu putar melalui titik A dan tegak lurus garis AB, tentukan momen inersianya. (cos 37 = 0,8 dan sin 37 = 0,6) C 3 1 a. b. c. d. e. b. πΌ = 6 ππ 2 1 c. πΌ = 9 ππ 1 l 2 d. πΌ = 12 ππ 0,1 g.cm2 0,2 g.cm2 0,3 g.cm2 0,4 g.cm2 0,5 g.cm2 2 50 cm A 370 B 1 e. πΌ = 24 ππ 2 4. Pada titik sudut sebuah segitiga siku-siku dengan panjang sisi 3 cm dan 5 cm, ditempat titik materi dengan massa mA = 5 gram, mB = 10 gram dan mc = 20 gram. Tentukan momen inersia titik-titik materi tersebut jika sumbu rotasi di titik A dan tegak lurus bidang ABC. a. 190 g.cm2 C 2 b. 290 g.cm c. 390 g.cm2 d. 490 g.cm2 e. 590 g.cm2 5 cm A 3 cm B B. DINAMIKA GERAK ROTASI Telah diketahui bahwa penyebab gerak translasi adalah gaya dan penyebab gerak rotasi momen gaya, kedua gerak tersebut dapat diungkapkan menggunakan hukum II Newton, dari keadaan diam diam sebuah benda bermassa m dapat memiliki percepatan a karena pengaruh F sehingga hubungan tersebut dapat ditulis dengan F = ma. Demikian juga dari keadaan diam sebuah roda yang memiliki inersia I dapat memiliki percepatan sudut α karena pengaruh momen gaya F, sehingga secara matematis dapat di tulis dengan τ = Iα Modul Fisika Kelas XI. IPA Kurikulum 2013 4 http//:yohafrinal.wordpress.com Analogi dan hubungan antara persamaan gerak translasi benda tegar sepanjang garis lurus dan gerak rotasi mengelilingi sumbu rotasi dapat di lihat seperti table Gerak translasi Jarak linier Gerak rotasi s Jarak (posisi) sudut ππ ππ‘ ππ£ ππ‘ = ππ‘ Kecepatan linier π£= Percepatan tangensial Kecepatan sudut Percepatan sudut Hubungan Θ s = θR ππ ππ‘ ππ πΌ= ππ‘ v = ωR π= a = αR π Kelembaman rotasi benda tegar (momen inersia) I F = ma Torsi (momen gaya) τ = Iα τ=rF Energi Kinetik 1 πΈπ = ππ£ 2 2 Energi kinetik 1 πΈπ = πΌπ2 2 - Momentum linier p = mv Momentum sudut L = Iω - Daya p=Fv Daya p = τω - Kelembaman translasi (massa) m Gaya πΌ = ∑ ππ 2 π=1 Aplikasi Gerak Rotasi 1. Katrol dihubungkan dengan beban a. Tinjau gaya-gaya pada beban m dengan menggunakan Hukum II Newton α ∑ πΉ = ππ b. Tinjauan gaya-gaya pada katrol untuk gerak rotasi Hukum II Newton untuk gerak rotasi pada katrol π ∑ π = πΌπΌ dengan πΌ = π π ππ = πΌ π ο a T ππ − π = ππ T mg π π = πΌ π 2 Modul Fisika Kelas XI. IPA Kurikulum 2013 5 http//:yohafrinal.wordpress.com Dengan mensubsitusi kedua persamaan tersebut diperoleh hubungan sebagai berikut: π= ππ π+ πΌ π 2 2. Menggelinding pada bidang horizontal a. Tinjau gaya-gaya pada benda dengan menggunakan ∑ πΉ = ππ dan ∑πΉ = 0 πΉ − ππ = ππ dan π − ππ = 0 N α F Fs b. Tinjauan gaya-gaya pada katrol untuk gerak rotasi Hukum II Newton untuk gerak rotasi pada katrol π ∑ π = πΌπΌ dengan πΌ = π π π ο ππ π = πΌ π mg ππ = πΌ π 2 Dengan mensubsitusi kedua persamaan tersebut diperoleh hubungan sebagai berikut: π= πΉ π+ πΌ π 2 3. Menggelinding pada bidang miring N a. Tinjau gaya-gaya pada benda dengan menggunakan fs ∑ πΉ = ππ dan ππ sin π − ππ = ππ ∑πΉ = 0 dan π ο mg con θ π − ππ πππ π = 0 b. Tinjauan gaya-gaya pada katrol untuk gerak rotasi Hukum II Newton untuk gerak rotasi pada katrol π ∑ π = πΌπΌ dengan πΌ = π ππ π = πΌ π mg sin θ mg θ π ππ = πΌ π 2 Dengan mensubsitusi kedua persamaan tersebut diperoleh hubungan sebagai berikut: π= ππ sin π πΌ π+ 2 π Modul Fisika Kelas XI. IPA Kurikulum 2013 6 http//:yohafrinal.wordpress.com 4. Energi Kinetik dan Hukum kekekalan energi kinetik 1 1 πΈπ = 2 ππ£ 2 + 2 πΌπ2 dan πΈπ1 + πΈπ1 = πΈπ2 + πΈπ2 Uji Kompetensi 1. Tentukan besarnya momentum sudut dari sebuah piringan CD yang massanya 60 gram, jari-jarinya 5 cm ketika sedang berotasi dengan sumbu putar melalui titik pusat massa dan tegak lurus piringan dengan kecepatan sudut 10 rad/s. … a. 5 kgm2s-2 b. 5 kgm2s-2 c. 5 kgm2s-2 d. 5 kgm2s-2 e. 5 kgm2s-2 2. Diketahui massa katrol 1 kg, jari-jari 5 cm, massa beban m1 =0,4 kg, dan m2 = 0,6 kg tentukan percepatan linier system a. 1/3 m/s2 b. 2/3 m/s2 c. 4/3 m/s2 d. 5/3 m/s2 e. 7/3 m/s2 m1 m2 4. Silinder pejal bermassa 20 kg dan jari-jari 10 cm, didorong dengan gaya 100 N pada bidang datar yang kasar, maka percepatan yang dialami benda adalah … a. 3,33 m/s2 b. 4,33 m/s2 c. 5,33 m/s2 d. 6,33 m/s2 e. 7,33 m/s2 5. Sebuah cincin tipis bermassa 20 gram menggelinding tanpa slip pada sebuah bidang miring dengan sudut 300 terhadap bidang horizontal dengan kecepatan awal 2 m/s, tentukan percepatan dan kecepatan cincin setelah menempuh jarak 1 m … a. .. b. .. c. .. d. .. e. .. 3. Sebuah bola pejal dapat melakukan gerakan translasi dan rotasi pada sebuah bidang miring yang memiliki ketinggian 1 m, jika g = 10 m/s2 . tentukan kecepatannya pada kaki bidan miring. a. 3,0 m/s b. 3,3 m/s c. 3,6 m/s d. 4,3 m/s e. 4,6 m/s Modul Fisika Kelas XI. IPA Kurikulum 2013 7 http//:yohafrinal.wordpress.com C. KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Menurup hukum I Newton, jika resultan gaya-gaya sama dengan nol, percepatan partikel sama dengan nol, maka benda dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, dan partikel dalam keadaan diam dikatakan mengalami kesetimbangan statis, sedangkan patikel dalam kedaan bergerak dengan kecepatan tetap mengalami kesetimbangan dinamis. (∑ πΉ = 0) 1. Syarat kesetimbangan benda tegar translasi ∑ πΉπ₯ = 0 ; ∑ πΉπ¦ = 0; ∑ πΉπ§ = 0 2. Syarat kesetimbangan benda tegar rotasi ∑ ππ₯ = 0 ; ∑ ππ¦ = 0; ∑ ππ§ = 0 salah satu contoh kesetimbangan benda tegar translasi, dan cara penyelesaian persoalannya, Perhatikan gambar dibawah kita dapat menentukan tegangan tali (T1 dan T2) ∑ πΉπ₯ = 0 dan 600 ∑ πΉπ¦ = 0 T1 Semua gaya yang bekerja pada system harus diproyeksikan pada Sumbu-x dan sumbu-y 300 T2 T1 sin 60 T2 sin 30 m=10 kg T1 cos 60 T2 cos 30 w=mg 1 1 ∑ πΉπ₯ = 0 ο π2 cos 30 − π1 cos 60 = 0 ο π2 ( √3) − π1 ( ) = 0 …. (1) 2 2 1 1 ∑ πΉπ¦ = 0 ο π1 sin 60 + π2 sin 30 − π€ = 0 ο π1 ( √3) + π2 ( ) − 100 = 0 …. (2) 2 2 Subsitusikan persamaan (1) dan persamaan (2) 1 1 1 1 ο Pers (1) π2 (2 √3) − π1 (2) = 0 Pers (2) π1 (2 √3) + π2 (2) − 100 = 0 ο Modul Fisika Kelas XI. IPA Kurikulum 2013 π2 (√3) − π1 = 0 ο π2 (√3) = π1 π1 (√3) + π2 − 200 = 0 8 http//:yohafrinal.wordpress.com π2 (√3)(√3) + π2 − 200 = 0 π2 3 + π2 − 200 = 0 4π2 = 200 π2 = 50 π Untuk menentukan T1 yaitu dengan menggunakan salah satu persamaan Pers (1) π2 (√3) = π1 ο π1 = 50√3 fB Berikut contoh kesetimbangan benda tegar translasi dan rotasi pada batang homogen, lantai dan dinding kasar, datang tepat akan meluncur. NB B Syarat kesetimbangan benda tegar translasi pada sumbu xy ∑ πΉπ₯ = 0 ∑ πΉπ¦ = 0 ππ΄ − ππ΅ = 0 … (1) ππ΅ + ππ΄ − π€ = 0 …. (2) l NA Syarat kesetimbangan benda tegar rotasi dengan tinjauan pusat Momen gaya di A w α fA A ∑ ππ΄ = 0 1 π€. 2 π cos πΌ − ππ΅ . π sin πΌ − ππ΅ . π cos πΌ = 0 …(3) Dengan mensubsitusikan ketiga persamaan dapat ditentukan besarnya gaya yang bekerja pada tiap titik pada batang homogen tersebut. D. TITIK BERAT BENDA Titik berat adalah titik tangkap gaya berat sebuah benda Untuk benda bidang : untuk benda bermassa π¦0 = ∑ π΄π¦ ∑π΄ Modul Fisika Kelas XI. IPA Kurikulum 2013 π¦0 = ∑ π€π¦ ∑π€ 9 http//:yohafrinal.wordpress.com Titik berat benda berbentuk garis dan busur Gambar Nama y0 A Z A Hubungan Garis lurus 1 π¦0 = π΄π΅ 2 Z = tengah tengan AB π΄π΅ = π‘πππ ππ’π π’π π΄π΅ Busur lingkaran π΄π΅ π¦0 = π Μ π΄π΅ π΄π΅ = Μ ππ’π π’π π΄π΅ R = Jari-jari B Z y0 Letak titik berat B R M Busur setengah lingkaran z y0 π¦0 = 2π 3π R = Jari-jari lingkaran M Titik berat benda berbentuk bidang himogen Gambar A z R Nama B Juring lingkaran y0 Letak titik berat π¦0 = Hubungan 1 π΄π΅ π Μ 2 π΄π΅ π΄π΅ = π‘πππ ππ’π π’π π΄π΅ Μ = ππ’π π’π π΄π΅ π΄π΅ R = Jari-jari 4π 3π R = Jari-jari lingkaran M Setengah lingkaran z y0 π¦0 = M Titik berat benda berbentuk selimut Gambar Nama Selimut setengah bola z y0 Letak titik berat π¦0 = 1 π 2 Hubungan R = Jari-jari bola R M Selimut limas y0 Modul Fisika Kelas XI. IPA Kurikulum 2013 1 π¦0 = π‘ 3 t = tinggi limas 10 http//:yohafrinal.wordpress.com Gambar Nama Letak titik berat 1 π¦0 = π‘ 3 Selimut kerucut y0 Hubungan t = tinggi kerucut Titik berat benda berbentuk pejal homogeny Gambar Nama Letak titik berat Setengah bola pejal z y0 π¦0 = 3 π 8 Hubungan R = jari-jari bola R M Limas Pejal 1 π¦0 = π‘ 4 t = tinggi limas Kerucut pejal 1 π¦0 = π‘ 4 t = tinggi kerucut y0 y0 Uji Kompetensi 1. Sebuah benda dengan berat 480 N digantung dalam keadaan setimbang, seperti pada gambar, maka besar tegangan tali T1 adalah a. b. c. d. e. 500 N 480 N 240 N 120 N 80 N 530 370 T2 T1 w 2. Sebuah tangga AB homogen panjangnya 5 m dan beratnya 100 N, ujung A terletak pada lantai dan ujung B pada dinding, ujung A berjarak 3 meter dari dinding, koefisien statis A dan B sama yaitu 0,5, maka jarak terjauh yang dapat dicapai seseorang yang memanjat tangga dengan berat 500 N adalah (tangga belum tergelincir) B a. 3,5 m b. 3,6 m c. 3,7 m d. 3,8 m e. 3,9 m A Modul Fisika Kelas XI. IPA Kurikulum 2013 11 http//:yohafrinal.wordpress.com Modul Fisika Kelas XI. IPA Kurikulum 2013 12