Matakuliah Tahun : Manajemen Keuangan 1 : 2009 RISIKO & DIVERSIFIKASI Pertemuan 24 RISIKO DAN DIVERSIFIKASI • Risiko dapat dikurangi dengan melakukan diversiffikasi, artinya kita dalam membeli aktiva tidak hanya terbatas pada satu jenis aktiva (dalam hal ini sekuritas), kita dapat melakukan berbagai kombinasi saham, katakan antara saham Idosat dengan saham Astra. • Konsep ini selanjutnya lebih dikenal teori "portofolio". Yang dimaksud portofolio disini adalah sekumpulan proyek atau kombinasi investasi yang dimiliki oleh perusahaan untuk mengurangi risiko. Bina Nusantara University 3 Apa yang terjadi terhadap variabilitas returns dengan melakukan portfolio? kA rate of return kp kB time Bina Nusantara University 4 Diversification • Investasi lebih dari satu sekuritas akan mengurangi risiko. • Jika dua buah saham adalah perfectly positively correlated, diversifikasi tidak berdampak untuk mengurangi risiko. • Jika dua buah saham adalah perfectly negatively correlated, maka portfolio adalah perfectly diversified. Bina Nusantara University 5 Alternatif Investasi Probabilitas Bina Nusantara University Return Return Saham A ( Rp.) Saham B ( Rp.) 0,40 0,60 15.000 25.000 25.000 15.000 Exp.Return Deviasi standar 21.000 154,919 19.000 154,919 6 Untuk melihat pengaruh diversifikasi diasumsikan bahwa investor memutuskan untuk melakukan investasi 50% pada saham A dan 50% pada saham B. Selanjutnya diasumsikan pula bahwa korelasi return antara sham A dan B adalan independen, dan sama dengan nol. Expected return dan variance portofolio dapat dihitung dengan mempergunakan formula sebagai berikut : X = P1.R1 + P2.R2 p² = P1²1² + P2²2² + 2.P1.P2.P12.1·2 Di mana : P1 : Proporsi portofolio pada saham 1 P2 : Proporsi portofolio pada saham 2 R1 : Expected return pada Saham 1 R2 : Expected return pada Saham 2 1 : Deviasi standar return saham 1 2 : Deviasi standar return saham 2 P12 : Koefisien korelasi return saham 1 dan 2. Bina Nusantara University 7 Xp = 0,50(21.000) + 0,50(19.000) = Rp 20.000 ²P = (0,50)²(154,919)²+(0,50)2(154,919)²+ (2)(0,50)(0,50)(0)( 154,919)( 154,919) = (0,25)(24.000)+(0,25)(24.000) + 0 = 12.000 atau Bandingkan dengan sebelum diversifikasi = 109,545 Bina Nusantara University 8 KORELASI POSITIP SEMPURNA ² = P1²1² + P2²2² + 2.P1.P2 . P12 1 . 2 Karena P12 = + 1, Maka ²p = ( Pı1 + P22 ², atau p = P1.1 P1.2 p = (0,50) (154,919) + (0,50) (154,919) p = 154,919. Risiko Tidak Berkurang, Bandingkan dengan sebelum diversifikasi ? Bina Nusantara University 9 KORELASI NEGATIP SEMPURNA ²p = P1²1 . P2²2 + 2.P1.P2. P12 . 1 . 2 Karena P12 = -1 maka: 2p =(P11 - 12)², atau p = P11 - 22 p = (0,50)( 154,919) - (0,50)( 154,919) p = 0 Risiko akan hilang, Bandingkan dengan slide sebelumnya ? Bina Nusantara University 10 BETA SEBAGAI UKURAN RISIKO • Indeks beta menunjukan tingkat sensitivitas suatu saham terhadap kondisi pasar secara umum. • Indeks beta ditentukan dengan cara membandingkan tingkat risiko yang dimiliki suatu saham terhadap risiko seluruh saham. • Risiko tersebut dicerminkan oleh fluktuasi harga saham bersangkutan dengan harga pasar rata-rata dari seluruh saham yang tercatat. Bina Nusantara University 11 • Beta saham yang normal adalah satu (1), artinya kalau rata-rata peningkatan harga seluruh saham yang tercatat meningkat, maka persentase yang sama terhadap saham yang memiliki indeks beta = 1. • Indeks beta juga bisa bernilai positif dan negatif. • Umumnya beta suatu saham memiliki beta positif, sangat sedikit saham yang memiliki beta negatif, karena beta saham yang mempunyai beta negatif selalu terjadi kondisi yang berlawanan. Bina Nusantara University 12 • Beta suatau saham nol (0), ini berarti bahwa saham tersebut bebas dari risiko. • Artinya, meskipun semua saham yang tercatat mengalami perubahan harga (naik atau turun), saham yang mempunyai indeks beta 0 itu tidak mengalami perubahan harga sama sekali. • Artinya saham yang memiliki beta = 0 tidak terpengaruh oleh situasi pasar saham secara umum. Bina Nusantara University 13 CAPM (Capital Asset Pricing Modal) • Risiko sistematis (systematic risk) juga dikenal dengan non diversifiable risk, karena risiko ini tidak dapat dihindari pasar secara umum. • Risiko tidak sistematis (unsystematic risk) sering juga disebut diversible risk, karena risiko ini dapat dieliminir dengan diversifikasi portfolio. • Risiko total yaitu penjumlahan dari risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Bina Nusantara University 14 Beta di kategorikan sebagai risiko sistematis yang tidak dapat dikurangi dengan diversifikasi dan merupakan menjadi pusat perhatian para investor. Secara matematis keuntungan surat-surat berhaga itu adalah sebagai berikut : Rjt = aj + bj Rmt + Ujt Dimana : Rjt Rmt Ujt = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham j pada periode t. = Rata-rata tingkat keuntungan surat-surat berharga yang diperdagangkan dipasar modal, yang biasanya diukur dengan indeks harga saham gabungan. = Kesalahan pengganggu. Bina Nusantara University 15 Beta dan Garis Pasar Sekuritas Rj - i Rj = i + bj(Rm – i) Slope bj atau beta Free risk 0 Bina Nusantara University Rm - i 16 MARKET AND DIVERSIFIABLE RISK • Deviasi Standar Portfolio Dalam suatu kondisi-kondisi tertentu, mengkombinasikan sekuritas dalam portfolio mengurangi risiko tapi tidak menghilangkan risiko • Apa yg terjadi apabila kita memasukkan lebih dari dua saham di portfolio? Market and diversifiable risk: Diversifiable Risk Risiko Total Market Risk Jumlah Sekuritas Dalam Portfolio Risiko dari portfolio akan berkurang seiring dengan bertambahnya jumlah saham di portfolio In the real world, dimana koefisien korelasi diantara saham-saham individu pada umumnya positive tapi kurang dari 1, beberapa risiko, tidak semuanya, dapat dihilangkan. CAPM Digunakan untuk menganalisa risk dan rates of return. Kesimpulan dari CAPM: risiko yg relevant dari suatu saham adalah kontribusi risiko saham tersebut pada risiko portfolio Return on Stock BETA DALAM CAPM Stok H, High Risk, b=2 Stok A, Average Risk, b=1 Stok L, Low Risk, b=0.5 10 -10 10 -10 Return on Market / Portfolio Pasar • Stok A mempunyai risiko pasar yg sama dgn portfolio pasar • Stok H mempunyai risiko pasar yg lebih besar dari pada portfolio pasar • Stok L mempunyai risiko pasar yg lebih kecil daripada portfolio pasar SECURITY MARKET LINE Hubungan antara rate of return yang diminta dengan risiko pasar suatu sekuritas SML RPM Return yg diharapkan KM KL KRF Safe Stock’s Risk Premium Market Risk Premium Premium Risiko Tingkat bunga Bebas risiko 0.5 1.0 Risiko Pasar (Beta) Market Risk Premium, RPm, menunjukkan premium yang diminta investor karena menanggung risiko dari stock rata2 SECURITY MARKET LINE Hubungan antara rate of return yang diminta dengan risiko pasar suatu sekuritas SML RPM Return yg diharapkan KM KL KRF Safe Stock’s Risk Premium Market Risk Premium Premium Risiko Tingkat bunga Bebas risiko 0.5 1.0 Risiko Pasar (Beta) Market Risk Premium, RPm, menunjukkan premium yang diminta investor karena menanggung risiko dari stock rata2 SECURITY MARKET LINE RPM = KM – KRF Risk Premium untuk stock i: RPi = (RPM) bi Persamaan SML: Required rate of return on stock i = Risk free rate+(Market risk premium)(stock’s i beta) Ki = KRF + (KM-KRF) bi Semakin besar beta suatu sekuritas, maka semakin besar risiko pasarnya dan semakin besar pula return yang diinginkan investor CONTOH SOAL PT MTV: Return yg diharapkan dari obligasi pemerintah (risk free rate) adalah 8%, return yg diharapkan portfolio pasar adalah 12%. Berapa rate of return yg diharapkan pada saham PT MTV apabila beta adalah 1.4? KRF = 8%, KM = 12%, b = 1.4 KMTV = 8% + (12%-8%)1.4 = 13.6% Semakin tinggi beta suatu sekuritas, semakin tinggi risiko pasar sehingga semakin tinggi pula return yg diminta oleh investor untuk sekuritas yang bersangkutan lihat rumus