Bagaimana mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini DI

advertisement
i2. 1
Warta Advent On-line (WAO)
14 Desember 2007
1
Salam Sejahtera!
Kita bertemu lagi pada WAO edisi 14 Desember 2007, tidak terasa dalam beberapa
minggu ke depan kita akan memasuki tahun 2008. Doa kami yang tiada putusputusnya berharap Anda Pembaca setia WAO agar tidak menghadapi kendala untuk
menerima e-media ini. Perlu kami beritahukan bahwa pada edisi 21 Desember 2007
WAO tidak terbit sehubungan dengan libur bersama di Indonesia. Kita akan bertemu
kembali pada edisi 28 Desember 2007 yang akan dating.
”Bagaimana mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini DI HADAPAN
Allah?” Yusuf menyebutkan perkataan ini ‘di hadapan Allah.’ Renungan yang
dibawakan oleh Bpk. Denny D.R.O. Rumamby mengajak kita umat Tuhan agar
memiliki integritas yang tinggi. Integritas tidak datang secara kebetulan, tapi
merupakan suatu proses dalam menentukan pilihan. Editorial pekan mengingatkan
kita agar waspada terhadap bujuk rayu Setan yang terus melipatgandakan usahanya
yang dahsyat untuk memecah belah umat melalui berbagai cara.
Anda masih akan menikmati lanjutan dari tulisan-tulisan berseri lainnya dan dapat
Anda baca pada WAO edisi ini yang kami harapkan dapat menjadi santapan rohani
yang menguatkan kita semua dalam menantikan kedatangan Yesus yang kedua kali.
Nantikan selalu WAO dan beritahukan kepada sahabat atau keluarga anda untuk
berlangganan WAO secara rutin dengan mengunjungi website kami di
http://www.wartaadvent.org atau dapat mengirimkan permohonan anda ke alamat
redaksi. Masukan dapat dikirimkan kepada redaksi WAO dengan alamat
[email protected]
atau
kunjungi
website
kami
di
http://www.wartaadvent.org
dan mengisi buku tamu yang tersedia. Edisi-edisi
sebelumnya (pertama hingga terakhir) dapat juga di-download dari situs kami
tersebut dan tersedia dalam dua format file yaitu MS_Word dan Adobe_PDF. Di
website ini pun dapat di-download file perhitungan waktu matahari terbenam dalam
format Excel. Juga Artikel Musik, Artikel Kesehatan (CELEBRATIONS) dan
pelajaran Sekolah Sabat dengan bahasa yang mudah dimengerti dalam format
MS_Word.
Bila Anda mempunyai pertanyaan atas tulisan/artikel WAO, baik pada edisi ini
maupun edisi-edisi sebelumnya, silahkan kirimkan pertanyaan Anda kepada redaksi
melalui email ke [email protected]
Mudah–mudahan edisi WAO minggu ini membawa berkat bagi kita semua. Amin
-Tim Redaksi WAO
GAMBAR SAMPUL
1 Mahkota Duri Yang Dikenakan
Yesus Melambangkan
Penderitaan-Nya, Kita Dapat
Merasakan bahwa Dia hadir
secara nyata (fisik) di tengahtengah kehidupan kita
RENUNGAN
4 Integritas
EDITORIAL
6 Menyimak Perjalanan Zaman
DARI REDAKSI
3 Pengantar Edisi 14 Des 2007
KOLOM TETAP
17 Jadwal Buka/Tutup Sabat
(Sunset)
16Terjemahan Bible
Commentary/RN
KOLOM PEMBACA
3 Edisi minggu lalu & Surat
Pembaca
ARTIKEL ROHANI
8 Adventist World Radio –
Memahami Ekspresi Emosi
dalam Komunikasi Keluarga
[ Bagian 23]
10 Bab-8 Elia Modern-Tabiat &
Hujan Akhir [Doa, Obat
Penawar Yang Mujarab]
lanjutan
12 Pengembangan Diri - "Life
-
PENTING!
Redaksi berhak menentukan tulisan dan/atau berita untuk dimuat atau
tidak dengan/tanpa pemberitahuan kepada sumber/pengirim berita.
Redaksi berhak memeriksa keaslian dari tulisan/sumber tulisan/berita.
Redaksi berhak mengedit kata atau kalimat dalam berita untuk tujuan
mempertegas makna, kesantunan bahasa dan tujuan positif lainnya.
Foto/gambar yang masuk menjadi hak WAO.
Warta Advent On-line (WAO)
14 Desember 2007
Strategies for Success and
Happiness" – Heroic Mission
(No. 43)
14 Pendalaman Alkitab: Formula
A-B-C Belajar Alkitab –
Formula C Homiletika
BERITA ADVENT SEJAGAT
18 SEAF Church Gelar Songs of
Thanksgiving
2
Edisi Minggu Lalu
:: Media Penyejuk & Penjernih ::
Thanks Bpk. Redaksi, GBU
-JIMMY RUMAYAR
Penasehat
Pdt. Berlin Samosir
Penanggung Jawab
Philip C. Wattimena
Pemimpin Redaksi
Bonar Panjaitan
Dewan Redaksi
Pdt. Berlin Samosir
Philip C. Wattimena
Bonar Panjaitan
Wilhon Silitonga
Jeffrey E.R. Kiroyan
Frederik J. Wantah
Dr. Richard A. Sabuin
Samuel Pandiangan
Dr. Samuel Simorangkir
Yusran Tarihoran
Albert Panjaitan
Pdt. Sweneys Tandidio
Willy Wuisan
Dr. Eddy Lukas
Wayne Rumambi
Tata Letak:
Janette Sepang
Samuel Pandiangan
Wilhon Silitonga
Webmasters:
Yusran Tarihoran
Albert Panjaitan
Lucky Mangkey
Nielson Assa
Tapson Manik
Kontributor Khusus:
Dr. Albert Hutapea
Dr. Ronny Kountur
Dr. Jonathan Kuntaraf
Dr. Kathleen Kuntaraf-Liwidjaja
Max W. Langi
Dr. Herbert A. Legoh
Hans Mandalas
Joice Manurung
Edy Nurhan
Pieter Ramschie
Dr. Rudolf Sagala
Dr. H.S.P. Silitonga
Andrey Sitanggang
Dirjon Sitohang
Dr. E.H. Tambunan
Joppy Wauran
Kirim berita ke:
[email protected]
Website:
www.wartaadvent.org
Berlangganan:
[email protected]
Warta Advent On-line (WAO)
Kepada Redaksi WAO,
Saya ingin tanyakan ada dua hal:
1. Apakah orang yang tidak vegetarian
tidak bisa masuk surga? Apakah ada
kutipan Roh Nubuat yang menyatakan
demikian? Hal ini perlu saya tanyakan
karena seakan-akan ada kutipan yang
menyatakan demikian. Padahal secara
Alkitabiah Yesus pada detik-detik
terakhir sebelum naik ke surga makan
ikan juga. Kepada Bpk. Redaksi tolong
ini diperjelas supaya tidak menjadi batu
sandungan bagi kita untuk
menyampaikan kebenaran pada anggota
kita khususnya kepada orang-orang
yang sangat simpati dengan kebenaran
yang diajarkan Gereja Advent.
2. Bpk. Redaksi tolong penjelasan
kelompok 144.000. Yang saya tahu
kelompok ini adalah kelompok yang
tidak bercacat cela dan masih hidup
pada waktu Yesus datang kedua kali.
Namun saya mendengar bahwa ada
kutipan yang menyatakan bahwa Ny.
White masuk dalam kelompok 144.000,
sedangkan Ny. White sudah lama
wafat. Tolong diberikan penjelasan.
Kepada Redaksi WAO, hal ini
saya tanyakan karena saya tidak
memiliki tendensi unsur macammacam, tapi justru untuk membekali
kita memberikan jawaban bila ada
pertanyaan dari orang-orang lain yang
pertanyaan seperti di atas?
14 Desember 2007
Sdr. Rumayar Ykk,
Jawaban untuk Pertanyaan I:
Keselamatan masuk surga itu adalah
anugerah pemberian cuma-cuma,
karena berdasarkan pengampunan atas
semua dosa-dosa. (Lukas 1:77).
Namun dosa tidak diampuni bila belum
benar-benar hatinya berjuang untuk
meninggalkan dosa tersebut. Itu hanya
Tuhanlah yang tahu. Tetapi kalau
seseorang itu sudah diyakinkan oleh
Roh Suci bahwa makan daging itu
sumber kesusahan dan mendatangkan
kelemahan bagi dirinya dan ia terus
melawan bisikan Roh itu, bisa menjadi
dosa baginya. Jadi orang yang sudah
tahu bahwa hal itu baik tapi tidak mau
melakukan yang baik itu maka hal itu
bisa menjadi dosa bagi dirinya sendiri.
(Yakobus 4:17). Bisa jadi hal itu
menjadi penghalang baginya untuk
berserah sepenuhnya dalam kuasa dan
pimpinan Roh Kudus, bahkan akhirnya
tidak dapat dipenuhi oleh Roh Kudus.
Jawaban untuk Pertanyaan II:
Rombongan 144.000 adalah satu
rombongan yang khusus yang
dimeteraikan saat penutupan sejarah
dunia ini. (Wahyu 7:2-3). Dan dalam
buku The Great Controversy, GC
648,649 7BC 977, dijelaskan bahwa
mereka itu adalah orang yang sudah
dimeteraikan, dan mempunyai tabiat
yang tidak ada cacat cela. Menang
terhadap selera, menang dalam segala
pergumulan melawan dosa, menang
melawan tanda binatang dan patungnya
dan mereka melihat dunia ini binasa
karena tujuh bela. Mereka itu semua
diubahkan hidup-hidup seperti Henokh.
Jadi benar E.G.White tidak ikut
mengalami tujuh bela. Jadi tidak
tergolong dalam kelompok 144.000
orang itu.
Sekian jawaban saya, jika masih kurang
jelas sedia untuk memperjelas dan
menhubungi redaksi. Terimakasih.
Wassalam
- P D T . E. G U L T O M
3
R E N U N G A N
Oleh Denny Refly O. Rumambi
“Integritas”
D
alam dunia bisnis kata integritas
sangatlah penting. Oleh karena,
kata ini menyangkut sukses
tidaknya suatu bisnis. Apa pun profesi
dan bisnis anda, integritas adalah
karakter yg berperan penting dalam
menentukan suatu keberhasilan. Sebagai
contoh:
perusahaan
Ford
Motor
Company
dalam
kode
etik
perusahaannya menyatakan dengan
sangat jelas bahwa perusahaan ini
memiliki komitmen untuk melakukan
bisnis dengan Integritas. Untuk skala
nasional, Bank BNI 46 menempatkan
integritas sebagai salah satu dari 4 nilai
budaya kerja di bank tersebut. Malahan
belum lama ini PERTAMINA yang
menurut survey tahun lalu dari majalah
Warta Ekonomi dinyatakan sebagai
salah satu dari 10 besar perusahaan
idaman di Indonesia, baru saja
menandatangani apa yg disebut “Pakta
Integritas” yang isinya tidak lain adalah
usaha
untuk
menerapkan
Good
Corporate Governance dengan cara
menjalankan kembali Prinsip-Prinsip
Dasar Integritas Perusahaan.
Sebagai seorang Kristen, integritas juga
merupakan bagian penting dalam
Warta Advent On-line (WAO)
kesuksesan pembangunan karakter.
Sebab sebagai pengikut Kristus kita
dituntut untuk memiliki integritas seperti
Yesus (Mat. 22:16). Dalam Amsal 20:7
dikatakan, ‘Orang yang berintegritas
adalah orang yang benar’. Dan bagi
umat manusia menjadi orang benar
adalah mutlak. Mengapa? Karena Tuhan
mendengar orang benar (Maz. 34:17),
Tuhan mengenal jalan orang benar (Maz.
1:6) dan Tuhan memberkati orang benar
(Maz. 5:12, Ams. 20:7, Ams. 3:33).
Bisa kita temui banyak definisi dari kata
integritas. Ada yang mengatakan bahwa
orang yang berintegritas adalah orang
yang bertindak sesuai dengan prinsip,
sesuai dengan apa yang dia katakan dan
yang dia percayai. Menurut kamus
Webster definisi integritas adalah:
keterpaduan, kebulatan, keutuhan, jujur
dan dapat dipercaya.
Terlepas dari
banyaknya definisi dari kata Integritas,
ada satu definisi yang menarik tentang
integritas, yang justru datang dari
sumber yang tidak dikenal, yang
mengatakan bahwa integritas adalah
ketika seseorang melakukan sesuatu hal
yang benar, walaupun tidak ada orang
14 Desember 2007
lain yang melihat atau memperhatikan.
Dalam bahasa aslinya disebutkan,
“Integrity is doing the right thing (even)
when no one is looking”. Ini adalah
definisi integritas yang sederhana dan
paling praktikal.
Dari sekian banyak aspek tentang
integritas, ada 4 fakta yang penting,
yaitu:
1. Integritas tidak terjadi secara
kebetulan
Dalam Alkitab, Yusuf merupakan
salah satu sosok yang memiliki
integritas yang patut diteladani.
Namun memiliki integritas seperti
Yusuf tidak terjadi secara kebetulan.
Di masa mudanya Yusuf telah
diajarkan untuk mencintai dan takut
akan Tuhan – kekuatan karakter dan
tabiat serta integritas dimiliki
melalui proses yang dimulai sejak
masa mudanya. Masalah yang kita
hadapi dalam kehidupan sehari-hari
merupakan ujian iman yang
melayakkan kita untuk hal-hal yang
lebih besar. Artinya, kalau kita
sudah terbiasa membuat keputusan
4
yang benar untuk hal-hal yang kecil,
maka kita juga akan terbiasa
membuat keputusan yang benar
untuk hal-hal atau masalah-masalah
ataupun pencobaan-pencobaan yang
besar yang datang ke dalam hidup
kita.
Ini juga merujuk kepada
definisi integritas yang saya sukai,
bahwa
integritas
itu
adalah
melakukan hal yang benar walaupun
tidak ada orang yang melihat atau
memperhatikan kita. Jadi, untuk
menjadi orang yang berintegritas
harus dimulai dengan hal-hal yang
kecil, karena integritas itu tidak
datang secara kebetulan, tapi itu
adalah suatu proses di mana kita
membuat keputusan-keputusan yang
benar dari hal-hal kecil sampai
kepada hal-hal yang besar dalam
hidup kita.
2. Integritas tidak diperoleh dengan
mudah
Seringkali dalam mempertahankan
integritas, kita harus rela dan siap
kehilangan sesuatu. Bisa saja itu
pekerjaan,
hubungan
sahabat,
ataupun hal-hal lainnya. Dalam
kehidupan Yusuf dan Daniel, demi
mempertahankan integritas, mereka
kehilangan kedudukan, pekerjaan
dan bahkan dipenjarakan.
3. Integritas adalah alat yang efektif
untuk penginjilan
Menurut suatu penilitian oleh para
ahli di bidang ilmu sosial, didapati
bahwa kehidupan satu orang dapat
mempengaruhi kurang lebih 10,000
orang lain di sekelilingnya baik
secara langsung maupun tidak
langsung!
Dengan demikian,
seorang yang memiliki integritas
berarti sementara menjadi saksi
kepada banyak orang lain, baik itu
keluarga, teman, ataupun tetangga.
4. Tuhan menyediakan upah bagi
orang yang memiliki integritas
Di sekitar tahun 1893, seorang
George Boldt adalah manajer di
sebuah hotel kecil di Philadelphia,
USA. Pada suatu malam dia dapati
bahwa semua ruangan di hotel-nya
sudah penuh. Menjelang tengah
malam datanglah seorang tua yang
kelihatannya sangat memerlukan
tempat untuk menginap pada malam
itu. George tidak mengenal orang
tua ini, dan jika ia mau, bisa saja
George menolak orang tua ini,
karena memang sudah tidak ada lagi
Warta Advent On-line (WAO)
kamar yang kosong dan juga hari
sudah jauh malam dan terlebih lagi
sudah tidak ada orang atau tamu
hotel yang beraktifitas.
Tapi
sebaliknya dia menawarkan kamar
pribadi keluarganya untuk orang tua
ini.
Sementara, George beserta
keluarganya tidur di tempat di mana
para pegawai hotel biasa gunakan
untuk beristirahat. Ternyata, orang
tua ini adalah John Jacob Astor,
yang kemudian bersama sepupunya
William Astor mendirikan hotel
paling mewah di dunia pada saat itu,
yang letaknya di New York City.
Sampai hari ini, hotel tersebut-Waldorf-Astoria Hotel merupakan
salah satu hotel termahal dan
termewah di dunia.
Karena
integritas yang ditunjukan oleh
George Boldt kepada orang tua itu,
dia dipilih untuk menjadi Manager
pertama Waldorf Astoria Hotel dan
selanjutnya menjadi salah satu
pemiliknya. Menjadi orang yang
memiliki integritas mungkin tidak
akan mendapat upah yang sama
dengan George Boldt. Tapi yang
pasti Tuhan yang empunya semua
kekayaan di alam semesta ini telah
menyediakan upah yang besar bagi
orang yang memiliki integritas.
Bagaimana menjadi orang yang
berintegritas?
Jawaban umum yang biasa kita dengar
adalah, jadikan Tuhan sebagai pusat
kehidupan kita. Tentu itu sangatlah
benar! Namun lebih penting lagi adalah
dengan menyadari bahwa Tuhan hadir
secara nyata (fisik) di tengah-tengah
kehidupan kita, maka kita bisa menjadi
orang yang berintegritas. Mengapa?
Seringkali kita lebih takut kepada
sesama manusia, daripada kepada
Tuhan. Hal ini disebabkan karena kita
melihat secara nyata orang-orang di
sekitar kita, tapi kehadiran Allah itu
menjadi kurang bermakna karena kita
tidak melihat Dia secara langsung. Saya
suka sekali dengan perkataan Yusuf
ketika dia digoda oleh istri Potifar dalam
Kejadian 39:9 dia berkata:”bagaimana
mungkin aku melakukan kejahatan yang
besar ini DI HADAPAN Allah?” Yusuf
menyebutkan perkataan ‘di hadapan
Allah’ sebagai bukti bahwa Ia
merasakan Allah benar-benar hadir dan
berada di dekatnya secara fisik dan
berjalan bersama dia dan sementara
mengawasinya secara nyata.
Itulah
sebabnya Yusuf mengatakan bagaimana
mungkin aku melakukan kejahatan besar
14 Desember 2007
ini di hadapan Tuhan. E.G. White dalam
buku Conflict & Courage hal. 75,
mengatakan,
“Kalau
kita
menghidupkan
kebiasaan
bahwa
Tuhan melihat dan mendengar semua
yang kita lakukan dan katakan dan
menyimpan catatan yang lengkap atas
semua perkataan dan perbuatan kita,
dan kita harus mempertanggung
jawabkan itu semua, maka kita akan
takut berbuat dosa.”
Hendaklah kita menjadi orang
benar.
Umat Tuhan yang memiliki
integritas! Dan ingatlah bahwa integritas
itu tidak datang secara kebetulan, tapi
merupakan
suatu
proses
dalam
menentukan pilihan. Dimulai dari halhal yang kecil sampai kepada perkaraperkara yang besar. Integritas itu tidak
datang dengan mudah, sering kita harus
siap dan rela kehilangan sesuatu yang
kita miliki. Namun, integritas yang kita
hidupkan bisa menjadi suatu kesaksian
yang menuntun banyak orang kepada
kebenaran.
Dan akhirnya, Tuhan
sementara mempersiapkan upah paling
berharga untuk orang yang memiliki
integritas
dalam
hidupnya
yaitu
kehidupan kekal di kerajaan Surga.
Wahyu 22:12 mengatakan, “Lihat, Aku
datang segera, dan Aku membawa upah
setiap orang menurut perbuatannya.”
-DENNY REFLY O. RUMAMBI
Sebagai Akuntan Kepala, SSD –
Southern Asia-Pacific Division of General
Conference of SDA, Manila Philippines.
Istri: Gwendolyne Lumowa. Anak-anak:
Sharlyn Rumambi (9 tahun), Ryan
Rumambi (5 tahun), dan Joshua
Rumambi (2 tahun)
5
E D I T O R I A L
MENYIMAK
PERJALANAN
ZAMAN
indikasi akan nasib dunia ini untuk
masa yang akan datang. Menjelang
bulan Januari tinggal hanya hitungan
hari, namun dalam benak semua orang
agaknya sedang terlintas bayangbayang suram tinggal menanti
kenyataan.
Tanpa terasa pergantian tahun telah di
ambang pintu, segera tahun 2008 akan
kita jelang. Sudah barang tentu momen
seperti ini selalu diwarnai berbagai
fenomena, terlebih-lebih bagi para
pelaku bisnis, karena mereka akan
merinci segala sepak terjang
perusahaan selama setahun dan itu
akan menjadi tolok ukur dalam
mengatur rencana ke depan. Demikian
juga petinggi-petinggi negara bersama
para praktisinya akan selalu memeras
otak agar hari depan semua bangsa
selalu lebih baik dari masa lampau.
Hal yang sama juga menjadi tujuan
dari seluruh umat manusia baik secara
individu, apalagi secara rumah tangga.
Jika ini menjadi bahan meditasi kita
semua, bagaimanakah gerangan corak
kehidupan mendatang berdasarkan
sinyal-sinyal yang kelihatan di
Warta Advent On-line (WAO)
penghujung tahun 2007 ini. Akankah
lebih baik atau mungkin lebih buruk?
Semua orang memang mengakui
bahwa masa yang akan datang tetap
merupakan sesuatu yang rahasia di
mana tidak seorangpun dapat
memberikan prediksi dengan tepat.
Namun sekedar menjadi pedoman bagi
kita, Kaisar Romawi dulu kala ketika
hendak memberi nama bulan Januari,
dia mendirikan sebuah patung yang
memiliki dua kepala dengan posisi
bertolak belakang di atas satu tubuh
(badan). Dari patung bernama “Janua”
itulah asal nama bulan Januari yang
berarti, untuk memandang ke depan
jangan lupa lebih dulu menoleh ke
belakang. Dengan kata lain, bilamana
akan menentukan rencana ke masa
yang akan datang jangan lupa
berpatokan ke masa silam. Atas dasar
inilah kita mencoba melihat sebuah
14 Desember 2007
Barusan saja topik “Global Warming”
atau pemanasan global menjadi
pembahasan serius dari para pemimpin
negara-negara di dunia yang masingmasing mengikutsertakan para ahli
lingkungan hidup ke Bali. Walaupun
hasil konkritnya belum dipublikasikan
kepada masyarakat luas, namun semua
tahu bahwa ide konferensi tersebut
muncul dari kekhawatiran manusia di
seluruh penjuru dunia akan semakin
menipisnya lapisan ozon. Hal ini akan
berdampak pada melonjaknya suhu
panas bahkan sampai mengakibatkan
meleburnya lapisan es di kutub bumi,
sehingga daratan yang dihuni
penduduk akan terancam tenggelam
termasuk pulau-pulau kecil di
Indonesia.
Kemudian setelah itu muncul pula
persoalan yang lebih meresahkan
dengan berita akan melejitnya harga
BBM itupun dalam distribusi yang
terbatas. Sungguh ironis memang
kenyataan ini. Tadinya minyak bumi
menjadi primadona dan tumpuan
harapan di republik ini, namun kini
menjadi pemicu persoalan tersendiri di
kalangan rakyat banyak. Berdasarkan
kondisi inilah kita akan menggunakan
kaca mata nubuatan, untuk melihat apa
sesungguhnya yang akan terjadi, agar
pembaca paling sedikit dapat
mengetahui di mana kita sedang
berada dalam perjalanan sejarah dunia
ini. Semoga dengan demikian kita
tahu mengayunkan langkah ke mana
akan pergi.
6
karena sudah terkuras. Sementara
ladang minyak Amerika Serikat masih
tersimpan utuh hanya sebagian kecil
yang telah dieksploitasi. Sudah sejak
lama negara adidaya tersebut selalu
berupaya habis-habisan menguasai
sumber minyak dunia yang ada di
berbagai negara, dan tidak peduli jika
harus dilakukan dengan cara
intervensi. Kini tinggallah hanya AS
satu-satunya negara superpower
dengan persediaan minyak yang cukup
banyak. Sudah barang tentu sangat
masuk akal bahwa cadangan energi
yang amat menentukan itulah nanti
akan menjadi senjata ampuh bagi
negara Paman Sam tersebut untuk
menguasai seluruh dunia, sehingga apa
yang mereka katakan semua tunduk
mengikutinya. Dan mereka tidak akan
segan-segan membunuh siapa saja
yang melawan, bisa saja dengan
melakukan embargo bahan bakar yang
mereka punyai.
Hanya
mereka yang
rajin
menyelidiki
Kitab Suci
Alkitab yang
menyadari
semua ini,
sebab telah
dinubuatkan
lebih dahulu
melalui
::Wahyu 13:15::
Semua pemimpin dunia mengetahui
saat ini, bahwa persediaan minyak di
negara-negara pengexport (OPEC)
termasuk Indonesia telah menipis,
Warta Advent On-line (WAO)
Hanya mereka yang rajin menyelidiki
kitab suci Alkitab yang menyadari
semua ini, sebab telah dinubuatkan
lebih dahulu melalui Wahyu 13:15.
Itulah juga yang belum pernah terbaca
oleh kebanyakan orang di bawah
kolong langit ini, sehingga di satu
pihak ada yang pusing tujuh keliling
mencari solusi, sementara di pihak lain
banyak yang menjadi panik
menghadapinya. Akan tetapi
berbahagialah para pembaca yang
memperhatikan dengan cermat, kata
Yesus, sebab apabila semuanya itu
mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah
mukamu sebab penyelamatanmu sudah
dekat. (Mat. 24:15 ; Luk 21:28).
karena itu bisa menjadikan seseorang
merasa lebih suci, padahal tanpa
disadaari sikap seperti itu adalah semu
daya Iblis.
Patut diwaspadai di saat waktunya
sudah semakin singkat, Setan
melipatgandakan usahanya yang
dahsyat untuk memecah belah umat
melalui berbagai cara. Akan tetapi
marilah kita melakukanya dengan
mata yang tertuju kepada Yesus,
karena dengan demikianlah kita
masing-masing mendapati bahwa diri
kita penuh dosa dan tidak layak. Maka
itu pulalah yang mendorong kita untuk
datang kepada-Nya dan pada saat yang
sama pula hubungan kita menjadi
dekat satu sama lain di hadirat-Nya.
Ketika itulah kita akan merentangkan
tangan menjangkau sesama untuk
bergandengan hingga maranatha.
Akhirnya mereka yang masih dalam
kegelapan dapat tertuntun kepada
terang-Nya yang ajaib oleh melihat
kehidupan kita yang selalu siap sedia
bagi kedatangan-Nya.
Tim Redaksi WAO
Adalah menjadi tugas kita semua
untuk mencanangkan hal ini kepada
dunia agar merekapun ikut
mempersiapkan diri. Marilah
merapatkan barisan hai semua umat
Tuhan. Sendi-sendi persaudaraan yang
longgar, kinilah saatnya untuk
dikuatkan. Hendaknya pemilihan
pelayan-pelayan jemaat jangan lagi
diangkat menjadi persoalan tersendiri,
kadang kala sampai mengganggu
keutuhan persatuan. Jabatan apapun di
gereja tidak ada hubunganya sama
sekali dengan keselamatan, apalagi
jika itu diasumsikan sebagai
pengabdian terhadap diri sendiri dan
kelompok. Adalah jauh lebih
bermanfaat untuk mengulurkan tangan
agar saling menguatkan satu sama lain.
Kikis dari dalam diri roh menghakimi
14 Desember 2007
7
ARTIKEL ROHANI
. 5awr
awr
awr
M e m a h a m i Ekspresi Emosi dalam Komunikasi Keluarga
A R T I K E L # 23
Oleh DR. Nico J.J. Koroh
Saudara sekalian, selamat berjumpa
lagi dalam acara komunikasi dalam
keluarga melalui Adventist World
Radio. Melanjutkan program
komunikasi keluarga, hari ini kita akan
lanjutkan lagi diskusi dengan seorang
pakar komunikasi keluarga, Dr. Nico
J.J. Koroh dengan moderator Sdri.
Ayura. Topic edisi ini adalah
“Memahami Ekspresi Emosi dalam
Komunikasi Keluarga.”
(Ayura): Bagaimana kabarnya Pak
Nico, ehat-sehat semua?
(Nico): Terimakasih Ayura, dengan
berkat Tuhan masih berada dalam
keadaan sehat, demikian pula dengan
keluarga, terimakasih.
(Ayura): Beberapa waktu yang lalu
sudah kita bahas tentang nada suara
dalam komunikasi keluarga, dan
skearang kita akan membahas tentang
Ekpresi Emosi dalam komunikasi
Keluarga. Apa saja yang dimaksud
Bapak mengenai ekspresi emosi dalam
berkomunikasi?
(Nico): Yah kata orang bahwa emosi
itu merupakan wujud nyata dari sikap
jiwa seseorang, memang benar oleh
karena mungkin banyak yang belum
mengetahui bahwa apabila semua
gerakan tubuh kita kebanyakan
dikendalikan oleh otak kita, emosi pun
demikian tapi oleh otak yang berbeda,
otak yang ukurannya jauh lebih kecil
yang disebut “amigdala”, dan otak
inilah atau amigdala inilah yang
mengendalikan emosi kita.
(Ayura): Jadi maksud Bapak, ada otak
khusus yang mengendalikan emosi,
yang berbeda dengan pengendalian
proses berpikir kita Pak?
(Nico): Yah betul sekali Ayura, jadi
apabila otak kita yang merencanakan
kemana kita pergi dengan siapa kita
Warta Advent On-line (WAO)
30 Nopember 2007
pergi atau dengan siapa kita berbicara,
atau apa yang harus kita lakukan, maka
otak emosi atau amigdala ini
mengendalikan peran emosional kita.
Mungkin Ayura pernah mendengar
istilah “Emotional Intelligence”
atau kecerdasan
emosional. Misalnya
begini, Ayura lagi
berjalan santai,
tiba-tiba seekor
8
ular lewat di samping anda, maka
reaksi Anda pasti langsung melompat
untuk menghindari ular tersebut, atau
langsung mengambil kayu atau batu
untuk membunuh ular itu. Apa yang
Anda lakukan itu bukanlah
dikendalikan oleh otak rasio kita, tapi
oleh otak emosi kita.
(Ayura): Jadi dengan demikian,
ekspresi emosi itu senantiasa
dikendalikan oleh otak emosi kita
begitu ya Pak?
(Nico): Menang benar demikian.
(Ayura): Jadi apa makna ekspresi
emosi dengan komunikasi dan di mana
kira-kira letak hubungannya Pak Nico?
(Nico): Kembali lagi pada dasar
komunikasi, bahwa komunikasi itu
seorang yang menyampaikan informasi
atau berita maka berita itu harus sampai
pada penerima berita bukan? Biasanya
seorang yang dalam keadaan emosional
maka baginya akan sangat sulit untuk
menerima informasi apalagi
menyampaikan suatu informasi. Jadi
apabila Ayura ingin menyampaikan
sesuatu pada seseorang yang sedang
berada dalam keadaan emosional yang
berat lebih baik urungkan dulu sampai
ia tenang, sebab bila tidak , apa yang
kita sampaikan itu tidak akan diterima
secara objektif.
(Ayura): Contohnya seperti apa Pak?
(Nico): Misalnya Ayura menyampaikan
surat pada seseorang yang sedang
menangis karena sedih, bisa saja surat
itu diremas-remas lalu dibuang, atau
dilemparkan langsung ke tempat
sampah, oleh karena melihat bahwa
pengirim surat itu kebetulan orang yang
Warta Advent On-line (WAO)
tidak ia sukai. Atau bisa saja surat itu
langsung dimasukkan ke dalam
kantong, dan akhirnya ia tidak tahu lagi
di mana surat itu berada.
(Ayura): Pada dasarnya orang yang
dilanda emosi itu sikap jiwanya sulit
ditebak, apa begitu Pak?
(Nico): Yah, begitulah kira-kira,
apalagi bagi orang yang tidak dapat
mengendalikan emosinya, maka dia
biasanya akan berbuat hal-hal yang
berakibat negatif. Oleh karena itu
sebaiknya sebelum kita ingin
menyampaikan sesuatu kepada
seseorang yang dilanda emosi,
sebaiknya kita usahakan terlebih dahulu
untuk menenangkan dirinya.
(Ayura): Bagaimana sebenarnya bentuk
ekspresi emosi itu Pak Nico, apa bisa
tolong dijelaskan?
(Nico): Menurut seorang ahli yang
bernama Daniel Goleman ekspersi
emosi adalah seperti: Marah, di mana
darah mengalir, sehingga mudah ia
mengambil alat apa saja untuk
memukul. Ketakutan, biasanya darah
mengalir ke kaki, sehingga kita siap
untuk melompat atau lari. Bahagia,
menambah aktivitas di pusat otak yang
ditempati oleh perasaan negatif, maka
orang itu akan bergembira.
Cinta,perasaan penuh kasih sayang,
perasaan kepuasan seksual. Terkejut
(surprise), perasaan ketika
mendapatkan hal-hal yang tidak
diharapkan. Perasaan Jijik, karena
melihat sesuatu atau mengalami
sesuatu. Terakhir adalah perasaan
sedih. Yang ditimbulkan oleh karena
sesuatu hal.
(Ayura): Jadi ketujuh jenis ekpresi
emosional yang sudah dikemukakan
tadi, semuanya itu yang mengendalikan
adalah otak emosional kita atau apa
tadi, yah amigdala itu, apa demikian
Pak?
(Nico): Ya, benar sekali Ayura, otak
emosional itulah yang dapat
mengendalikan emosi kita.
(Ayura): Apa benar memang sulit
untuk mengendalikan emosi itu Pak?
(Nico): Justru dari temuan para ahli
ilmu jiwa, ternyata bahwa otak emosi
itu dapat dilatih, bahkan otak emosi
dapat mengingat, itulah sebabnya
emosi itu dapat dikendalikan, dan untuk
itu memang otak emosi perlu
mendapatkan latihan pengendalian itu.
(Ayura): Bagaimana sebenarnya
melatih emosi kita Pak?
(Nico): Tadi sudah dijelaskan bahwa
emosi dikendalikan oleh otak emosi.
Makanya kemampuan mengendalikan
14 Desember 2007
emosi disebut Emotional Intelligence
atau kecerdasan emosional kita.
Misalnya kita dapat melatih kesabaran
kita. Jadi sama dengan kecerdasan otak
kita yang dapat dilatih dan dipertajam,
maka demikian pula dengan kecerdasan
emosional kita.
(Ayura): Wah sangat menarik Pak
Nico, tapi karena waktu sangat terbatas,
maka sampai di sini dulu pertemuan
kita dalam mebahas sekilas tentang
Ekpresi Emosi dalam Komunikasi
Keluarga. Sampai jumpa lagi di lain
kesempatan. Selamat berpisah.
DR. NICO J.J. KOROH, MBA
Dosen Pascasarjana, Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi IBII, Jakarta
9
ARTIKEL ROHANI
DOA
Obat Penawar Yang Mujarab
bab viii - lanjutan
Oleh Pdt. E. Gultom
k
ita perlu mewaspadai mengapa sifat ini bertumbuh subur di kalangan malaikat
Laodikea itu adalah karena kurang banyak bergantung kepada Tuhan. Dan ini
ditunjukkan dengan kurang banyak berdoa secara diam-diam dan sembunyisembunyi kepada Tuhan di tempat yang tersembunyi. “Kesibukan dalam segala
ragam kegiatan dalam pekerjaan Allah mendominasi pikiran sehingga doa
dilupakan dan akhirnya merasa diri penting dan merasa diri cukup baik akan
merupakan peluang besar di jalan mereka itu.” 263)
Siapakah mereka yang mudah sekali dihinggapi penyakit rohani yang sangat sukar
disembuhkan yaitu: merasa diri penting dan cukup baik (self sufficient)? “Mereka
adalah orang yang sangat sibuk dalam melakukan pekerjaan Tuhan namun kurang
Warta Advent On-line (WAO)
14 Desember 2007
berdoa.” 264) Kita dipanggil lebih
banyak berdoa seperti Henokh yang
telah diangkat ke surga hidup-hidup
tanpa mengalami kematian. Ia telah
menghidupkan kehidupan yang saleh di
tengah manusia yang bengkok dan jahat
yang segera dibinasakan Allah dengan
Air Bah sesudah Henokh naik ke surga.
Kejadian 5:24, “Dan Henokh hidup
bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada
lagi, sebab ia telah diangkat oleh
Allah.”
Apa yang dimaksud dengan bergaul
dengan Allah? Roh Nubuat
menjelaskan bahwa Henokh bergaul
dengan Allah melalui doa
pribadinya. Bagaimana Henokh
berdoa? ”Bagi Henokh doa itu
merupakan nafas hidup kerohanian.”
265)
Dan dengan hubungan yang erat
sekali dengan Tuhan pada setiap waktu
10
Henokh dapat menang melawan kejahatan dan ia sudah menang. “Orang yang
banyak berdoa adalah orang yang berkuasa.” 266) Banyak berdoa banyak kuasa,
sedikit berdoa sedikit kuasa dan tidak berdoa maka tidak ada kuasa.
Efesus 6:18, ”......Berdoalah setiap waktu di dalam Roh.....” Kita garis
bawahi, setiap waktu artinya satu pekerjaan, atau kegiatan yang kita lakukan setiap
saat dalam kehidupan ini, tidak lain adalah” bernafas.” Demikian Henokh dengan
doa yang tidak henti-hentinya sehingga baginya “doa merupakan nafas kehidupan
kerohaniannya.” Bagaimana Henokh harus melakukannya dalam segala
pergumulan hidupnya? Apa yang mendorong seseorang harus berhubungan selalu
dan tidak henti-hentinya untuk mencari perhubungan dengan sumber kuasa itu?
Tidak lain adalah karena ia merasa tidak sanggup dengan kekuatan sendiri
melakukan tugas pelayanan dan tetap tinggal aman dalam kuasa dan pengendalian
yang sepenuhnya oleh Roh Kudus.
Akan tetapi sebaliknya, orang yang merasa cukup baik dan kuat, orang
yang merasa cukup kaya dan tidak kurang sesuatu apapun, ia tidak perlu melakukan
doa sebanyak itu. Itulah yang menyebabkan ”kecenderungan untuk
mengembangkan sifat merasa cukup baik (self-sufficiency) di hadapan Tuhan.”
Pekabaran dari Elia yang memulihkan segala sesuatu agar tersedia satu umat yang
layak bertemu dengan Kristus adalah ajakan untuk menghidupkan kehidupan
seperti Henokh.
“Tabiat saleh dari Henokh melukiskan keadaan yang harus dicapai oleh
mereka yang ditebus dari dunia ini.” 267) Tabiat dari Henokh, harus tabiat setiap
orang yang akan ditebus nanti seperti Henokh, yang diubahkan hidup-hidup pada
kedatangan Yesus kedua kali, mereka itu tanpa mengalami kematian, langsung
diubah dalam sekejap dan dibawa naik ke surga bersama semua orang saleh pada
hari Yesus datang ke dunia menjemput semua umat pilihan-Nya.
Bagaimana kita bisa membentuk ”tabiat”?
Apakah tabiat itu? Dalam Amanat Kepada Orang Muda
halaman 160, ”Tabiat adalah pengulangan berturut-turut dari
perbuatan-perbuatan yang menyebabkan itu menjadi satu
adat kebiasaan yang sudah mendarah daging.”
Tabiat itu dibentuk dari pada kebiasaan-kebiasaan. Dengan tekun
kebiasaan itu terus menerus dilakukan dan akhirnya jadi kebiasaan yang sudah
mendarah daging, itulah menjadi tabiat. Tidak satupun kebiasaan yang salah yang
harus dipertahankan. Semua kebiasaan yang salah harus dikalahkan agar dengan
demikian kita dapat memiliki satu tabiat yang tidak bercacat cela seperti tabiatnya
Henokh. Sebab kalau tidak, kita tidak tahan berdiri pada puncak pengguncangan di
mana banyak orang gugur imannya dan hilang. Kita harus menjadi seperti Henok
dalam sifat tabiat ”berdoa” merupakan nafas kerohanian, saat sekarang ini
merupakan obat yang mujarab bagi penyakit rohani pemimpin-pemimpin yang
sibuk di Laodikea.
“Kepada saya ditunjukkan bahwa mereka yang harus diguncang dan
disaring dan disaring lagi sehingga mereka bebas dari segala jenis kesalahan, atau
jika tidak maka mereka itu tidak pernah masuk kedalam kerajaan Allah.” 268)
“Bukanlah uang atau tanah atau jabatan, tetapi mempunyai tabiat seperti Kristuslah
yang membukakan pintu gerbang Firdaus bagi kita. Bukan keagungan, bukan
pencapaian intelek, yang memenangkan mahkota yang kekal bagi kita. Hanyalah
kerendahan-hati kelemah-lembutan, bagi mereka yang telah membuat Allah
berkaria dan menerima anugerah itu.” 269)
Masa sekarang dalam kalender Nubuatan, kita hidup pada masa
pemeriksaan pengadilan surga. Imam Besar kita, Kristus, ada di bilik yang
mahasuci di surga, sejak kenaikan-Nya ke surga Ia telah melayani di bilik yang
Suci sebagai Imam Besar kita, dan sebagai kegenapan nubuatan 2.300 petang dan
pagi (Daniel 8:14) Ia telah pindah ke bilik yang Mahasuci untuk melakukan
pemeriksaan pengadilan bagi semua orang percaya yang ada namanya dalam buku
Al-Hayat. Pemeriksaan itu dimulai dengan orang yang sudah mati sejak Adam dan
kemudian akan tiba giliran kita orang yang masih hidup. Kapan tepatnya waktu
bagi kita, tidak seorang pun yang tahu. Nasehat bagi kita adalah, berjaga-jagalah
kapan tiba giliran kita untuk ditetapkan selamat atau tidak dalam pengadilan surga.
Warta Advent On-line (WAO)
14 Desember 2007
Ada nama yang ditolak ada yang
diterima. “Sementara pemeriksaan
penghakiman berlangsung disorga,
sementara dosa-dosa orang yang
bertobat disingkirkan dari Bait Allah
disroga, itulah satu masa untuk
meninggalkan semua dosa-dosa oleh
umat Tuhan dibumi ini. Bila hal ini
sudah terjadi barulah para pengikut
Kristus sudah bersedia menyambut
kedatangan-Nya.” 270)
Bila semua dosa sudah
ditinggalkan itu berarti semua petunjuk
dan nasehat Tuhan sudah diperhatikan
dan dilakukan dengan segala daya dan
kemampuan yang ada, dan itu juga
berarti semua adat dan kebiasaan yang
benar telah dihidupkan dan dengan
demikian kita sudah memiliki tabiat
yang benar-benar memantulkan tabiat
Yesus Kristus maka kita barulah sedia
untuk menyambut akan kedatangan
Kristus yang kedua kali.
Roh Nubuat menjelaskan,
“Bila tabiat Kristus sudah dipantulkan
dengan sempurna oleh umat-Nya maka
barulah Dia datang untuk menuntut
mereka sebagai milik-Nya pribadi.” 271)
Kapankah Kristus datang dan
menuntut kita sebagai milik-Nya
pribadi? Jawabannya bukan karena kita:
a. sudah banyak berkhotbah.
b. sudah banyak membaptiskan
orang
c. sudah memberikan banyak
uang untuk pekerjaan Tuhan.
d. sudah menjadi pemimpin
dalam pekerjaan Tuhan
e. sudah mencapai gelar-gelar
dari perguruan tinggi
f. sudah menerima banyak pujian
dan sanjungan, penghargaan.
g. sudah menunjukkan
kepintaran dan kegeniusan luar
biasa.
Akan tetapi tulisan yang
diilhamkan itu berkata dengan jelas
bahwa kalau kita sudah memantulkan
tabiat Kristus dengan sempurnanya.
Tabiat Kristus adalah sifat dan
kebiasaan-Nya. Sebab “tabiat” dibentuk
oleh “kebiasaan.” Maka tidak satupun
kebiasaan yang salah dan yang
bertentangan dengan kehendak Tuhan
dapat ditoleransi dalam diri umat dan
para pemimpin umat-Nya di jemaat
Laodikea ini. (b e r s a m b u n g )
-Pdt. E. Gultom
Chief Editor Indonesia Publishing House
(IPH) & Kontributor Khusus WAO, Bandung
11
AR TI K EL PE NG E M B AN G AN D I RI
Life Strategies for Success and Happiness
Heroic Mission
Article No. 43
Nevertheles, those statements remain
valid up to now even up to the end of
the world especially on the “struggle to
extract a living” and on the “it will
grow thorns and thistles for you”.
The Lord said: “...I
have placed a curse
upon the soil. All your
life you will struggle
to extract a living
from it. It will grow
thorns and thistles
for you, and you shall
eat grasses. All your
life you will sweat to
master it, until your
dying day. Then you
will return to the
ground from which
you came.” Genesis
3:17-19.
T
he above statements were issued
thousand years ago where the
only source of living was only
soil. Now there are so many sources of
living, not only soil, so many types of
industry, so many types of trades, etc.
Warta Advent On-line (WAO)
It doesn’t matter how rich we are, how
successful we are in our career, how
high in our position, etc, we remain
faced with the struggle in our current
condition and we remain faced with the
thorns and thistles in our current
condition. Nothing is smooth in this
world to everybody, no exception.
There are always struggle, thorns and
thistles. These are the predicament of
mankind.
Nevertheles, the Lord is so kind to
promise this: “There is that scattereth,
and yet increaseth; and there is that
withholdeth more than is meet, but it
tendeth to poverty.” Proverb 11:24
The more we give, the more we get; the
less we give, the less we get. This
promise has become the law of nature
like the law of gravity, like the law of
sunrise must come from the east not
from the south.
One may ask, how do we mitigate that
“curse of struggle, thorns and thistles”
at least to the minimum of our own
individual life experiences? Especially
connecting it with the law of nature of :
the more we give, the more we get, the
law of giving?
14 Desember 2007
PERHAPS, one of the answers is we
instil a Heroic Mission in what we do
where we face struggle, thorns and
thistles.
What’s a Heroic Mission? Is there a
mission that is not heroic? What can a
Heroid Mission do to the struggle,
thorns and thistles in what we do?
Again and again I repeat this story.
When I was in the senior high school, I
had to walk 8,000 kms back and forth to
my school; it’s about 8 times walking
Jakarta to Surabaya. During that long
walk for 3 years, I had my struggle,
thorns and thistles. What was my
Mission at that time? A revenge
mission? You bet. Yes, it was a
revenge mission, not a Heroic Mission.
My mission was to have 10 cars, good
ones, luxurious ones, expensive ones,
famous ones, so that I can revenge this
long walk.
Was my revenge successful? Yes it
was. I have more than 10 cars. I have,
Porsche, Range Rover, Mercedes,
BMW, Lexus, etc. What was my
mission? Taking revenge mission. Did
I have my struggle, thorns and thistles?
A lot and heavy and became heavier,
heavier, sharper and sharper. That’s
when my misssion was not Heroic
Mission. On the other hand, when our
mission is Heroic Mission, the struggle,
thorns and thistles becomes lighter, and
lighter and lighter. Because the
Principle of Giving (per Proverb 11:24)
12
applies only to those who carry the
Heroic Mission.
When I graduated from UNAI
Bandung back in 1975, I went to work
in Jakarta with the mission of
ADVANCING MY CAREER. It was
not a heroic mission. The mission was
focused on me, focused on my career,
focused on myself, an egoistic mission.
First I worked with an oil
company, just for three months and I
quit to join a management consulting
company for three years. Still my
mission was to further my career, an
egoistic mission, not a heroic one.
Then I moved to a group of companies
holding a broader responsibilities as
Assistant to the President Director. Still
my mission remained egoistic mission,
focused only to myself; not a heroic
one.
Then I moved to a financial
institution in charge of corporate
finance, I became a banker. Still my
mission remain ego focused, focusing
only on the advancement of my career,
my position, my saved funds, etc, all
focused on me, me and me. Not a
heroic mission. How was my struggle,
thorns and thistles? They were heavy,
heavier and heavier.
When we have egoistic mission,
not heroic ones, our struggle, thorns and
thistles feel so heavy burdern for us.
On the contrary, when we instil a heroic
mission in everything we do, those
burdens of struggle, thorns and thistles
becomes light, lighter and lighter even
almost disappear.
When I focused my career in
Corporate Loan Workout, it was very
difficult. It was difficult to collect bad
loans. Especially when the collateral
was only 25% worth of the loan; how
would you collect it. It was difficult, I
was stressful, emotional, easy to get
angry, sometimes depressed. Why?
Because my mission was not Heroic
Mission. It was still an egoistic
mission. My Mission was to meet the
target of collection, to meet the
collection recovery as high as possible.
All related with figures, target
achievments etc., all were egoistic
mission. The struggle, thorns and
thistles felt heavy, and became heavier
and heavier every day. Life was very
difficult, the temptation of quitting was
almost every second. That was the bad
moment of truth for me.
But, fortunately, when I changed my
mission to a Heroic Mission, the
Warta Advent On-line (WAO)
Principle of Giving of Proverb 11:24
applied to me. I felt a huge strong
energy began flowing in myself. The
struggle, thorns and thistles felt light,
lighter, and lighter and almost
negligible. It was AMAZING!
And what was my Heroic
Mission? My Heroic Mission was
simply: “HELPING PEOPLE”! Not
anymore target collection, target
recovery; these became the number two
mission. For whatever reason they did
not pay the loan, my mission remained
“I want to help them” to get out of bad
loans. If it’s a factory, I want to help
thousand of workers in that factory by
helping this company getting out of its
debt.
It’s unbelievable, the result was
faster and bigger. I began to convey a
positive vibration to all those bad
debtors and they all could feel that I
was there to HELP THEM as my heroic
mission. And they began to cooperate
with me to solve the bad loans, and
unbelievable all were solved not only
well but very well.
So, with the Heroic Mission, I
experienced this Principle of Giving of
Proverb 11:24. I not only believe it, but
I experienced it, I experienced this
principle of giving; the more I give the
more I get; I will get more of what I
give. I give HELP (my heroic mission),
I get Help in return. When my mission
was only target collection of loan, I did
not give anything to my debtors, so in
return I did not get what I want from
them.
Again, when we instill a Heroic
Mission in our job, our burden became
light, we have the energy flowing in us
to do the job. Every thing become easy
and joy to do. Why? Because we have
the pride to do it. And PRIDE is the
fuel to human accomplishment.
So instill a Heroic Mission in
your job. Even corporations have it;
otherwise they will surely fail. Nonnegotiable. PT. Indofood, the largest
instant noodle produces in the world,
certainly, has the heroic mission of
“Providing an affordable quick intant
noodle for the needies of 150 million
Indonesians”. Singapore Airlines has
the Heroic Mission of “Providing the
safest flight on earth”. Kentucky Fried
Chicken’s heroic mission, perhaps is
“Providing an affordabe fast food for
the mid-class society”, etc. You name
it. Corporations with no heroic mission
go banckrupt for sure because they are
14 Desember 2007
against the law of giving as one of the
law of nature.
So, what’s your Heroic Mission
in your current job? Do you have one
alredy? Congratulation! You don’t
have one? Formulate it now.
Take for example for a preacher,
what’s your heroic mission? Just to
give sermon? Yes? If only that, what
you will do is only showing in your
church every Sunday or Saturday to
deliver your sermon. That’s it, and that
is what you are doing or will be doing.
No visit to your congregation in private,
not that because you don’t care, but
because your mission is only to give
sermon, not a heroic one.
But if your mission is a heroic
mission, maybe it will sound like this:
To help my congregation to improve
their spiritual life and quality of life.
This heroic mission will give you that
much energy to personaly visit every
member of your church. Just an
example. Define a heroic mission that
works for you that will give you vast
and huge energy to go on. Your
struggle, thorns and thistles will be
lighter and lighter and the Principle of
Giving as the law of nature will
definitely apply to you. You become
blessing to others through your Heroic
Mission.
God bless us. Amen
-Max E. Makahinda, MBA
Elder SDA Kelapa Gading, Jakarta.
Experiences: Executive Vice President
(EVP), Bank Danamon Jakarta. Winner of
Peugeot Business Award, the Indonesian
Best Executive seected by Astra International
Inc. and Peugeot Motor of France. Award as
the Most Outstanding Alumni of UNAI
(Universiatas Advent Indonesia)
13
PENDALAMAN ALKITAB
DASA DHARMA KISAH KASIH
Oleh Hotma Saor Parasian Silitonga, M.A., M.Th., Ph.D.
Spesialis Pendalaman—Pemahaman Alkitab
Lektor Kepala Bidang Teologi DikNas RI
Formula C: Homiletika
Cerdiklah Menerapkan
Firman Allah itu
Berdasarkan Situasi dan
Kondisinya
Bilamana kita membaca Alkitab sebagai Firman Allah yang
hidup, patutlah disadari bahwa setiap bahan yang digunakan
oleh para penulis Kitab Suci tersebut disampaikan dalam
suatu situasi dan kondisi yang nyata atau konkrit berdasarkan
tempat, waktu, tujuan atau maksud tertentu sesuai
kebutuhannya dan kesanggupannya untuk menulis. Sumber
bahan-bahan tersebut tidak semuanya merupakan wahyu
dalam arti penyataan yang Allah berikan kepada para penulis
Warta Advent On-line (WAO)
melalui mimpi, penglihatan, malaikat Allah, atau suara Allah
secara langsung.
Bahan-bahan tersebut bisa saja dari
pengalaman pribadi, kesan-kesan, pesan-pesan, berita-berita,
kesaksian-kesaksian, cerita-cerita, bahan bacaan yang ada atau
dokumen yang dapat dipercaya. Namun, kita patut menyadari
bahwa data atau bahan yang ditulis di Alkitab itu “Semuanya
diilhamkan Allah” kepada si Penulis (2 Timotius 3:16; 2
Peterus 1:20-21).
Perlu ditegaskan sekali lagi bahwa isi Kitab Suci disebut
“Firman Allah,” karena “Segala tulisan itu diilhamkan Allah”
dalam arti bahwa para penulisnya “menulis atas nama Allah
oleh dorongan kuasa Roh Kudus.” Dengan kata lain, pada
dasarnya yang menjadi pengarang Kitab Suci adalah Allah
sendiri, namun para penulis-Nya menyampaikannya dalam
bahasa manusia berdasarkan kamus dan perbendaharaan kata
yang cocok, sesuai situasi dan kondisi manusia. Sebagai
hasilnya, karena Allah adalah pengarangnya dan manusia
hanyalah sebagai penulis, isi Kitab Suci itu disebut “Firman
Allah” bukan firman manusia.
Bilamana kita mengamati seluruh isi Kitab Suci itu dengan
seksama dan cermat, kita dapat memperhatikan bahwa corak
dan jenis penulisan Kitab Suci itu bermacam-macam. Ada
cerita, ada khotbah, ada ceramah, ada puisi, ada nyanyian, ada
peribahasa, ada pepatah, ada peraturan, ada undang-undang,
ada nasehat, ada surat, ada wahyu, ada percakapan, ada
diskusi kelompok atau perorangan, dan lain sebagainya.
Secara ringkas, berdasarkan ilmu sastra bahasa, jenis tulisan
itu terbagi dua. Pertama disebut prosa dan kedua puisi.
Namun karena penulis Alkitab ini hidup akrab dan karib di
lingkungan budaya Timur, tidak jarang tulisannya itu sukar
dibedakan antara puisi dan prosa. Bahkan yang lebih sering
terjadi adalah perpaduan antara puisi dan prosa.
Bayangkanlah, bilamana Anda berada di lingkungan orang
Melayu dan mendengarkan mereka bercerita atau bercakapcakap. Bukankah percakapan mereka itu banyak bernada
14 Desember 2007
14
pantun?
Nah, begitulah caranya para Penulis Alkitab
menyampaikan isi “Firman Allah.”
Pelaksanaan Formula A-B-C ini dapat dilakukan juga dengan
cara “3 P” yaitu Pengamatan, Penafsiran dan Penerapan.
Situasi dan kondisi ini sama juga dengan Penghayatan,
Pengalaman dan Pengamalan Pengajaran Allah. Inilah
rincian prosesnya.
meyakinkan. Demi kesederhanaan dan mudah diingat, kita
sebutlah hal itu dengan "3 P" untuk mempelajari Alkitab.
Apakah itu? Yang pertama adalah PENGAMATAN. Lalu
yang kedua adalah PENAFSIRAN. Kemudian yang ketiga
adalah PENERAPAN. Ketiga hal ini adalah berurutan dan
terpadu tidak boleh di putar-balikkan dan selanjutnya
dijabarkan dalam BELAJAR ALKITAB DALAM
BUDAYA INDONESIA.
1.
PENGAMATAN terhadap Alkitab patutlah
dilakukan dengan teliti dan teratur. Proses ini
sering disebut dalam penelitian di bidang
Teologi sebagai eksegesis. Segala sesuatu yang
ada hubungannya dengan ayat yang akan
dibahas perlu diteliti. Hal ini akan dijelaskan
dengan lebih luas lagi di bagian berikut setelah
ini secara terperinci.
2.
PENAFSIRAN terhadap Alkitab adalah
langkah yang berikut setelah kita mengadakan
pengamatan dengan seksama.
Inilah yang
dikatakan sebagai jembatan menuju kepada
bagian yang ketiga. Ia di kenal dengan nama
hermeneutik. Ini pun juga akan diperinci di
bagian berikut.
3.
PENERAPAN terhadap Alkitab adalah
membaca Alkitab di zaman modern ini dengan
menggunakan
Alkitab sebagai kamusnya
sendiri melalui proses eksegesis dan
hermeneutik yang disebut di atas. Inilah yang
disebut dengan Homiletika.
(bersambung)
-PDT. HSP. SILITONGA
"3 P" UNTUK MEMPELAJARI ALKITAB
Kita mau menggunakan dasar pemikiran yang penting untuk
mempelajari Alkitab dengan hasil yang memuaskan dan
Warta Advent On-line (WAO)
14 Desember 2007
15
TERJEMAHAN BIBLE COMMENTARY & ROH NUBUAT
by Pd t. J op p y Wa u ra n
Galatia 5:22
“Tetapi buah Roh
ialah: kasih,
sukacita, damai
sejahtera,
kesabaran,
kemurahan,
kebaikan,
kesetiaan.”
Kasih. Lihat di Matius 5:43, 44; 1 Korintus 13.
Sukacita. Lihat Roma 14:17.
22. Buah Roh. Secara alamiah akan dikembangkan di
dalam kehidupan apabila Roh Kudus yang mengendalikan
(ayat 18). Pembuktian akan hasil-hasil dari pengendalian itu
adalah bertolak-belakang dengan perbuatan-perbuatan dari
tubuh jasmaniah. (ayat 19-21). Buah Roh bukanlah hasil sifat
alamiah dari sifat manusia itu sendiri tetapi suatu kelengkapan
kuasa yang bekerja dari luar tubuh jasmaniah.
Perhatikan akan kata “buah” adalah berbentuk tunggal
sedangkan kata perbuatan-perbuatan (ayat 19, lihat terjemahan
Indonesia Sehari-hari) adalah jamak. Hanya ada satu “Buah
Roh,” dan hanya ada satu buah yang mencantumkan semua
anugrah orang Kristen yang disebutkan satu demi satu di ayat
22 dan 23. Di dalam kata-kata lain, semua perbuatan baik ini
harus ada di dalam kehidupan sebagai orang Kristen dan hal
ini tidak bisa dikatakan seorang memiliki buah Roh
sedangkan ada salah satu dari buah ini tidak diperaktekan. Di
lain pihak, ada banyak cara yang setan bisa lakukan dan hal
ini penting walaupun hanya satu sifat dari setan yang
tercantum di ayat 19-21 dihidupkan di dalam kehidupan
seseorang yang diklasifikasi sebagai orang-orang yang
menghasilkan “perbuatan-perbuatan daging.”
Hal ini
mencakup semua perbuatan-perbuatan baik/buah-buah Roh
untuk menjadikan seseorang pengikut Kristus yang benar
sebaliknya hanya satu saja dari “perbuatan-perbuatan daging”
akan membuat seseorang menjadi pengikut setan.
Warta Advent On-line (WAO)
Damai sejahtra. Lihat Yohanis 14:27.
Panjang sabar. Atau, “kesabaran.” Lihat 1 Korintus
13:4; 2 Korintus 6:6.
Kelemahlembutan.
Atau kebaikan,” bahasa Grika
chrēstos (lihat 2 Korintus 6:6). Seorang yang lemah lembut
adalah ramah, tenang, dan memiliki sifat bertenang diri.
Seorang Kristen tidak pernah bersifat muram atau merengut,
tetapi gembira, baik tehadap orang lain, dan sopan.
Kebaikan. Yaitu tulus di dalam hati dan kehidupan,
motif dan tingkah laku. Lihat Matius 7:12; 12:33; 19:17;
Yohanis 7:12.
Kesetiaan. Bahasa Grika pistis, yang berarti “iman” dan
“kesetiaan.” Di mana “iman” adalah suatu sikap kepercayaan
kepada orang-orang lain atau di dalam kenyataankenyataannya bukti tujuannya tidak lengkap atau berhasil,
“kesetiaan” adalah suatu kualitas tingkah laku yang
memberikan kepada orang-orang lain alasan untuk
memberikan kepercayaan terhadap kita. Iman adalah suatu
sikap mental; kesetiaan adalah menunjukkan pola dari tingkah
laku. Hal ini “Kesetiaan” boleh lebih dekat perbandingannya
dengan yang lain adalah “buat”. Lihat Ibrani 11:17.
14 Desember 2007
16
Jadwal Terbit/Terbenamnya Matahari
Sumber http://www.wartaadvent.org
JUMAT
SABAT
15-dec-2007
14-Dec
LOKASI
:: Terjemahan Roh Nubuat ::
1 Testimonies for the Church, hal. 303
Sa y a t ela h dit u nju k ka n s ua t u po s i si y a ng ti ng g i
da n ber ta ng g u ng j a w a b unt u k u ma t - u ma t
T uha n mi l i ki. M ere ka a da la h g a ra m du n ia d a n
t era ng du n ia da n me r e ka ha r u s ber ja l a n
se ba g a i ma n Ye su s p er na h b erj a la n .
M ere k a
a ka n kel ua r da r i ke su sa ha n y a ng b es a r.
Se ka ra ng in i a da la h s ua t u w a kt u per t a r ung a n
da n pe r co ba a n. J ur u se la ma t kit a ber ka ta di
Wa hy u 3 :2 1 : “Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan
bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana
Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan BapaKu di atas takhta-Nya.” Pahala tidak diberikan kepada semua
orang yang mengaku pengikut Kristus, tetapi hanya kepada
mereka yang menang sebagaimana Dia juga yang telah
menang. Kita harus mempelajari kehidupan Kristus dan
mempelajari apa yang harus kita mengaku kepada Tuhan di
hadapan dunia. Supaya kita mengaku Kristus, kita harus
meminta Kristus untuk memberikan pengakuan. Tidak ada
seorangpun yang sesungguhnya meminta pengakuan Kristus
kecuali pikiran dan roh Kristus berada di dalamnya. Jikalau
ada suatu kesucian atau pengakuan akan kebenaran, dengan
demikian kita akan selalu berada di dalam pengakuan Kristus
dan kita akan berkata: Adalah luas jalan untuk menuju
kepada kehidupan dan banyak orang bisa mendapatkannya.
Kita harus mengerti apa yang dimaksudkan untuk mengaku
memiliki Yesus Kristus dan sebaliknya penolakan akan
Yesus Kristus. Hal ini mustahil untuk mengaku Kristus dalam
bibir kita apabila kita menolak Kristus.
Buah-buah Roh
dimanifestasikan di dalam kehidupan yang berarti suatu
pengakuan akan Yesus Kristus. Jikalau kita menaruh harap
hanya untuk Kristus, kehidupan kita akan menjadi rendah
hati, percakapan kita akan membicarakan hal hal surgawi, dan
tingkah laku kita tidak bercacat. { 1 T 303.1}
2007
TERBENAM
Sabang
18:26
Medan
18:17
Pematangsiantar
18:16
Pekanbaru
18:11
Padang
18:18
Jambi
18:06
Palembang
18:04
Bndr. Lampung
18:06
Anyer-Carita
18:05
Jakarta
18:01
Puncak
18:01
U N A I
17:59
Bandung
17:59
Cirebon
17:55
Cilacap
17:55
Semarang
17:48
Solo
17:48
Surabaya
17:39
Jember
17:37
Denpasar
18:32
Mataram
18:28
Ende
18:06
Kupang
18:01
Pontianak
17:40
Pangkalan Bun
17:36
Palangkaraya
17:26
Banjarmasin
18:25
Balikpapan
18:12
Tarakan
18:02
Makassar
18:09
Kendari
17:54
Palu
18:00
Gorontalo
17:44
Manado
17:36
UNKLAB
17:35
Ternate
18:27
Ambon
18:31
Sorong
18:14
Tembagapura
17:57
Biak
17:55
Jayapura
17:39
Merauke
17:51
Kuala Lumpur
19:05
Singapore
19:00
Manila
17:28
A I I A S
17:29
Andrews Univ.*
17:14
GC*
16:46
Loma Linda*
16:40
Seattle*
16:17
Delft*
16:30
Edison, NJ*
16:31
Day
Length
MATAHARI
BEREM
TER-BANG
BENAM
12:33
18:27
11:47
12:20
18:17
11:55
12:18
18:17
11:57
12:09
18:11
12:05
12:13
18:18
12:10
12:00
18:06
12:13
11:55
18:04
12:17
11:53
18:06
12:26
11:51
18:05
12:28
11:47
18:02
12:28
11:46
18:02
12:30
11:44
18:00
12:30
11:44
18:00
12:31
11:40
17:56
12:30
11:38
17:56
12:34
11:33
17:49
12:31
11:31
17:48
12:33
11:24
17:40
12:32
11:20
17:37
12:35
12:14
18:32
12:37
12:10
18:29
12:37
11:48
18:07
12:38
11:40
18:02
12:43
11:37
17:41
12:07
11:28
17:36
12:16
11:19
17:26
12:15
12:16
18:25
12:18
12:07
18:13
12:11
12:04
18:02
11:56
11:57
18:09
12:25
11:44
17:55
12:21
11:55
18:00
12:10
11:42
17:45
12:05
11:35
17:36
12:02
11:34
17:36
12:02
12:25
18:27
12:04
12:22
18:32
12:20
12:09
18:14
12:10
11:46
17:58
12:22
11:50
17:56
12:11
11:32
17:40
12:16
11:33
17:51
12:37
13:08
19:06
11:56
12:59
19:01
12:03
11:50
17:29
11:16
11:51
17:30
11:18
12:40
17:14
9:08
12:03
16:46
9:27
11:44
16:41
9:54
12:04
16:18
8:27
12:37
16:30
7:47
11:52
16:31
9:17
TERBIT
6:39
6:22
6:19
6:06
6:08
5:53
5:46
5:40
5:37
5:33
5:31
5:29
5:28
5:25
5:21
5:17
5:14
5:07
5:02
5:55
5:51
5:29
5:19
5:33
5:20
5:11
6:07
6:01
6:06
5:44
5:33
5:50
5:39
5:34
5:33
6:22
6:12
6:04
5:35
5:44
5:23
5:14
7:09
6:57
6:12
6:12
8:06
7:19
6:47
7:50
8:43
7:13
PENTING: Daftar waktu terbit, berembang, dan terbenamnya
matahari ini diolah berdasarkan daerah waktu tunggal. Untuk kotakota yang menerapkan daylight savings time pada musim tertentu
(*), diingatkan untuk merubah waktu terbit, berembang, dan
terbenamnya matahari sesuai dengan perubahan yang dilakukan
-Pdt. Joppy Wauran
Penterjemah dan Kontributor Khusus WAO, USA
Warta Advent On-line (WAO)
14 Desember 2007
17
[ karen
a B ERI TA AD VENT SEJ AG AT
dengan
menget
ahui
seluk
beluk
tekanan
suara
dalam
komuni
:: Bersama Sebagian orang Indonesia SEA Kids ::
kasi
verbal
CHURCH GELAR SONGS OF
kita
THANKSGIVING
dapat
Oleh Frederik J. Wantah
mengid
entifika
[Berrien Springs, Michigan] – Southeast Asia Fellowship (SEAF) Church pada
Thanksgiving Day tergelincir karena
salju dan menabrak pagar jalanan
si Sabat (24/11) menggelar Songs of Thanksgiving mengambil tempat di Burman
Auditorium, Andrews university, Michigan. SEAF Church umumnya anggotanya
sehingga mobil terputar-putar namun
apakah
berasal dari Southeast Asia termasuk Indonesia yang dikoordinir oleh Robert
tidak terjatuh ke jurang dan tidak ada
Benjamin
dan
Junce
Walangitan
selaku
pastoral
staff.
yang cedera.
suara
yangAcara kebaktian berupa khotbah dalam lagu yang diawali
:: Musik Angklung SEA Kids ::
dengan nyanyian pembukaan berjudul “Praise to the
kita Lord.” Doa syafaat dalam versi “Garden of Prayer”
dilayangkan oleh Elwood Siagian. Persembahan musik
dengan
“Celebration” dalam membuka Songs of Thanksgiving
dibawakan oleh Wen Ting & Isabel Ong berupa duet
dalam
piano & violin yang cukup profesional.
berkom
Michigan
Indonesian
SDA
(MISDA)
Youth
unikasi
mempersembahkan sebuah lagu berjudul “Give Them All
itu To Jesus.” Eunice Marpaung & Gino Vanderkley tampil
berduet dalam lagu “Amazing Grace” dengan cirri khas
merupa
suara mereka. Tampilnya Dolfie Lontoh dengan gitar
dapat menarik kalangan orang tua melalui sebuah
kan tunggal
lagu hymnal berjudul “Tiada Lain Pelindung S’perti
Yesus.” Berbeda dengan Mutiara Salulimbong ketika
suara
mempersembahkan lagu solo berjudul “Imagine Me
yangWithout You” telah menyentuh hati kawula muda.
Sebuah lagu terakhir berjudul “The
puas,
Merujuk kepada tema acara tidak heran lagu “Give Thanks” selain dipersembahkan
Prayer” dipersembahkan oleh Ong
Family dalam versi bahasa Inggris dan
atauoleh Dalson Enterprise Male Chorus, juga dilantunkan dalam irama musik
tradisional Angklung oleh Southeast Asia (SEA) Kids. Dilanjutkan dengan
Cina.
Kemudian doa penutup
suara
Meditation & Offertory yang dipimpin oleh Junce Walangitan. Duet Wen Ting &
rangkaian acara dilayangkan oleh Ben
Ong kembali mempersembahkan sebuah lagu dengan ketrampilan mereka
Meguad. Acara dilanjutkan dengan
yangIsabel
memainkan musik piano dan violin.
ramah tamah berupa potluck bersama di
Burman Activity Room. (*)
kecewa
Acara puncak berupa “Praise & Thansks” di mana hadirin diberikan kesempatan
atauuntuk bersaksi dan mengucap syukur. Pada kesempatan tersebut penulis mewakili
-FREDERIK J. WANTAH
rombongan yang terdiri dari tujuh orang dalam perjalanan dari New Jersey ke
DEWAN REDAKSI WAO-NEW JERSEY
nadaMichigan telah memberikan kesaksian dan ucapan syukur pada Tuhan atas
perlindungan-Nya ketika kami pada Kamis (22/11) bertepatan dengan
suara
yangWarta Advent On-line (WAO)
14 Desember 2007
18
gembir
a]
SEAF
Download