Dasar-Dasar Obligasi Dasar Obligasi

advertisement
Pendidikan Investasi Dua Bulanan
September 2010
DasarDasar-Dasar Obligasi
Pasar obligasi dikenal juga sebagai pasar surat utang dan merupakan bagian dari pasar efek yang memungkinkan
pemerintah dan perusahaan meningkatkan modalnya. Sama seperti orang yang membutuhkan uang, demikian juga
perusahaan dan pemerintah di seluruh dunia. Perusahaan-perusahaan perlu uang untuk ekspansi bisnis dan
membiayai pengeluaran mereka, sementara pemerintah harus membayar utangnya dan membutuhkan dana untuk
program-program pembangungan infrastruktur. Semua ini dapat dicapai dengan menerbitkan obligasi di pasar.
Tak seorangpun akan meminjamkan uangnya secara
cuma-cuma. Obligasi adalah utang yang ditawarkan
oleh peminjam (penerbit) kepada pemberi pinjaman
(investor). Singkatnya, obligasi adalah kewajiban
mengikat atau utang yang harus dilunasi oleh penerbit
kepada investor pada akhir suatu periode tertentu.
Pada mekanisme obligasi yang umum, terdapat
pembayaran yang dilakukan pada waktu-waktu
tertentu di antara tanggal penerbitan dan tanggal jatuh
tempo. Penerbit berjanji kepada investor untuk
membayarkan sejumlah uang tertentu dalam bentuk
pembayaran bunga pinjaman selama periode tertentu
dan melunasi pokok pinjaman pada saat jatuh tempo.
Mekanisme Obligasi
Memberi Utang
Korporasi
atau
Pemerintah
Pembayaran
Bunga Berkala
Investor
Melunasi Pokok Utang
Pada Saat Jatuh Tempo
Cara Kerja Obligasi
Perusahaan menawarkan utang (pokok) Rp 20 miliar
dengan suku bunga tetap 5% per tahun selama 5 tahun
(tenor). Pemegang obligasi akan menerima Rp 1 miliar
(5% dari Rp 20 miliar) dalam bentuk pembayaran
bunga tahunan. Saat jatuh tempo (akhir tahun ke-5),
penerbit akan melunasi pokok utang senilai Rp 20
miliar dan membayar bunga terakhir kepada pemegang
obligasi.
Pembayaran Bunga
tahunan Rp 1 miliar
Pokok utang
Rp 20M dibayar
saat jatuh tempo
1
2
3 4
Tahun
5
Obligasi versus Saham
Investor obligasi menerima pendapatan tetap dalam bentuk kupon. Tidak seperti dividen pada saham, kupon harus
dibayar pada waktu yang telah ditetapkan, kecuali jika penerbit obligasi mengalami gagal bayar dan akan
dilikuidasi. Pada saat jatuh tempo, investor obligasi akan menerima kembali investasi awalnya. Sementara investor
saham dapat memperoleh peningkatan/kehilangan investasi awalnya akibat keuntungan/kerugian dari
kenaikan/penurunan harga saham setelah pembelian. Selain itu, investor saham juga dapat menikmati pembayaran
dividen, tetapi hal ini tidak dijamin karena tidak ada kewajiban perusahaan untuk membayar dividen. Dengan
demikian, menjadi investor saham umumnya lebih berisiko daripada investor obligasi.
Setiap kelas aset (saham, obligasi atau pasar uang) mengandung tingkat risiko dan imbal hasil masing-masing.
Deposito berjangka umumnya memiliki risiko yang rendah sementara saham mengandung risiko tinggi namun
memberikan kompensasi tingkat imbal hasil yang tinggi juga. Biasanya, obligasi menawarkan risiko dan imbal hasil
yang lebih seimbang relatif terhadap deposito berjangka dan saham.
Pendidikan Investasi Dua Bulanan
September 2010
2009
Jenis Obligasi
Nama
Penjelasan
Obligasi
Korporasi
Diterbitkan oleh perusahaan swasta. Obligasi berperingkat noninvestasi (high yield bonds/junk bonds)
memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi berperingkat layak investasi (investment
grade bonds), sebagai kompensasi, seringkali investor mengharapkan imbal hasil yang lebih tinggi.
Perusahaan juga dapat menerbitkan obligasi dalam mata uang asing untuk mengakses modal investasi
yang tersedia di pasar luar negeri. Contohnya, Obligasi Samurai, obligasi yang diterbitkan dalam mata
uang Yen Jepang oleh perusahaan non-Jepang dan sebagian besar dijual di Jepang, dan obligasi Yankee,
obligasi bermata uang Dollar AS yang dikeluarkan oleh perusahaan non-Amerika untuk pasar Amerika.
Obligasi
Pemerintah
Diterbitkan oleh pemerintah dengan dasar kredibilitas pemerintah untuk membayar kembali utangnya.
Beberapa penerbit utama obligasi pemerintah di seluruh dunia termasuk Amerika (US Treasury - Dollar),
Inggris (Gilts - Poundsterling), Jepang (Japan Government Bonds - Yen) dan Jerman (Bunds -Euro).
Memahami Harga Obligasi dan Suku Bunga
Walaupun obligasi memberikan tingkat kestabilan yang mampu mengimbangi beberapa faktor volatilitas saham,
obligasi sangat rentan terhadap perubahan ekonomi yang dapat mempengaruhi nilai obligasi.
Tekanan Inflasi1
– Ekspansi Ekonomi
Inflasi biasanya merupakan
dampak dari pertumbuhan
ekonomi yang terlalu tinggi.
Sebagai bentuk intervensi,
Pemerintah memperketat
kebijakan moneter (kenaikan
tarif) untuk mencegah tekanan
inflasi
–
Ekonomi/Resesi
Perlambatan
Sebaliknya, ketika ekonomi
mengalami perlambatan,
pemerintah mengadopsi
pelonggaran kebijakan moneter
dengan mengurangi tingkat
suku bunga untuk memacu
pertumbuhan ekonomi.
Tingkat Suku Bunga
Saat suku bunga turun, harga obligasi naik
Saat suku bunga naik, harga obligasi turun
Sebuah contoh2 untuk mengilustrasikan keterkaitan tingkat suku
bunga dengan harga obligasi:
Obligasi 5 tahun Rp10 miliar dengan kupon 5% per tahun
Situasi A – suku bunga pasar3 naik menjadi 6%
Situasi B – suku bunga pasar turun menjadi 4%
Hubungan terbalik tampak jelas pada rumus berikut (bunga
tahunan berdasarkan tingkat kupon tetap sepanjang waktu): Imbal Hasil Sekarang (%) = Bunga Tahunan (Rp)
(Suku Bunga)
Harga Obligasi Sekarang (Rp)
Harga Obligasi Sekarang
Imbal Hasil Sekarang
Bunga Tahunan
Situasi A
Rp 8,3 miliar
6%
Rp 500 juta
Situasi B
Rp12,5 miliar
4%
Rp 500 juta
Perubahan suku bunga pasar tidak berdampak pada nilai obligasi yang ada jika seorang investor memilih untuk
memegang obligasi hingga jatuh tempo. Investor masih akan mendapatkan jumlah pokok yang dijanjikan pada saat
pembelian, dan semua hal lain dianggap sama.
1 Inflasi
2Ini
adalah peningkatan harga barang dan jasa - dengan kata lain, terlalu banyak uang diperlukan untuk mendapatkan sedikit barang.
bukan merupakan suatu perhitungan aktual dan disertakan hanya untuk ilustrasi
3Imbal
hasil dan suku bunga adalah sama. Mereka adalah istilah yang berbeda untuk konsep yang sama.
Pendidikan Investasi Dua Bulanan
September 2010
2009
Terminologi Obligasi
Istilah
Penjelasan
Penerbit
Badan Hukum yang memiliki otoritas untuk menerbitkan dan mendistribusikan efek.Penerbit dapat
berupa perusahaan, pemerintah asing/lokal, dan dana investasi berbentuk kontrak investasi kolektif.
Nilai Par atau
Nilai Nominal
Setiap obligasi memiliki nilai par yang merupakan nominal atau besarnya utang yang tercantum
dalam sertifikat obligasi dan merupakan jumlah yang akan dibayar pada saat obligasi jatuh tempo.
Pemegang
Obligasi
Pemilik obligasi atau pemegang obligasi dapat berupa individu atau institusi seperti korporasi, bank,
perusahaan asuransi, atau reksa dana.
Tanggal Jatuh
Tempo
Tanggal dimana obligasi jatuh tempo dan dibayarkan kepada pemegang obligasi. Lamanya waktu
sejak tanggal penerbitan sampai dengan tanggal jatuh tempo sering disebut dengan istilah tenor.
Semain lama tenor, semakin tinggi imbal hasilnya.
Tingkat Kupon
Tingkat bunga obligasi yang akan dibayar oleh penerbit kepada pemegang obligasi selama jangka
waktu tertentu sampai obligasi tersebut jatuh tempo.
Ada 3 jenis kupon: kupon tetap dengan pembayaran bunga yang sama selama jangka waktu
obligasi. Pembayaran ini akan dilakukan sampai obligasi jatuh tempo atau sampai obligasi
mengalami gagal bayar, tanpa kupon atau tidak ada pembayaran bunga secara berkala, dan kupon
mengambang di mana besarnya jumlah kupon yang dibayar mengacu pada tingkat bunga atau
indeks tertentu dan dihitung secara berkala, biasanya setiap satu, tiga atau enam bulan.
Imbal Hasil
Persentase pengembalian investasi. Imbal Hasil Sekarang (Current Yield) dikenal sebagai tingkat
bunga bunga dibagi dengan harga obligasi saat ini. Misalnya, obligasi dengan nilai nominal Rp 500
juta dijual pada harga Rp 480 juta dan memiliki tingkat bunga sebesar 5,0%. Maka imbal hasil
sekarang untuk obligasi tersebut adalah 5,2%. Ketika harga obligasi bergerak turun, imbal hasil
akan naik dan berlaku sebaliknya.
Peringkat obligasi menunjukkan kualitas kredit dari suatu obligasi dan seberapa besar kemungkinan
penerbit akan memenuhi kewajiban. Lembaga pemeringkat independen seperti Standard & Poor's,
Fitch Rating, dan Moody's menyampaikan kemungkinan terjadinya gagal bayar (default) pada suatu
obligasi. Skala penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut:
Peringkat
Obligasi
Berdasarkan Standard & Poor's, peringkat kredit berkisar dari AAA (sangat tidak mungkin untuk
gagal bayar) hingga D (gagal bayar). Obligasi berperingkat BB atau di bawahnya dikenal sebagai
obligasi berperingkat NON-INVESTASI sedangkan obligasi dengan peringkat di atas BB dikenal
sebagai obligasi berperingkat LAYAK INVESTASI. Umumnya, semakin tinggi kualitas kredit, makin
rendah imbal hasilnya.
Disclaimer
Laporan ini hanya merupakan informasi yang disebarluaskan untuk kalangan sendiri dan ditujukan bagi para
nasabah dan calon nasabah PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia). Laporan ini tidak
diperbolehkan untuk dicetak, dibagikan, atau direproduksi atau didistribusikan secara keseluruhan atau
sebagian kepada orang lain tanpa izin tertulis dari Prudential Indonesia.
Laporan ini bukan merupakan penawaran atau ajakan melakukan pemesanan, pembelian, atau penjualan
aset-aset keuangan yang tertulis di dalamnya. Penerima laporan ini sebaiknya mencari nasihat seorang ahli
keuangan sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Prudential Indonesia tidak memberikan pertimbangan
dan tidak akan melakukan investigasi atas tujuan investasi, kondisi keuangan, atau kebutuhan tertentu dari
penerima laporan ini, sehingga tidak ada jaminan dan kewajiban apapun yang akan kami berikan atau terima
atas kerugian yang timbul secara langsung maupun tidak langsung yang diderita oleh penerima laporan ini
karena informasi, opini, atau estimasi yang ada dalam laporan ini.
Prudential Indonesia dan semua perusahaan yang terkait dan berafiliasi dengannya, termasuk jajaran direksi
dan staf di dalamnya, dapat memiliki atau mengambil posisi atas aset keuangan yang tercantum dalam
laporan ini dan dapat melakukan atau sedang menjajaki jasa perantaraan atau jasa investasi lainnya dengan
perusahaan-perusahaan yang aset keuangannya tercantum dalam laporan ini, termasuk dengan pihak-pihak
di luar laporan ini.
Kinerja masa lalu dan perkiraan yang dibuat bukan merupakan indikasi kinerja yang akan datang. Nilai dan
hasil investasi bisa naik atau turun.
Prudential Indonesia adalah bagian dari Prudential plc, sebuah grup perusahaan jasa keuangan terkemuka
dari Inggris. Grup Prudential pada tanggal 30 Juni 2010 memiliki total dana kelolaan sebesar lebih dari GBP
309 miliar (Rp 4,198 triliun) dengan lebih dari 22 juta nasabah. Prudential Indonesia dan Prudential plc tidak
memiliki afiliasi apapun dengan Prudential Financial Inc, suatu perusahaan yang berdomisili di Amerika
Serikat.
Kinerja hasil investasi di atas adalah hasil yang sudah terjadi. Hasil pada periode mendatang, bisa naik atau
turun.
Prudential Asset Management (Singapore) Limited
30 Cecil Street #20-01 Prudential Tower Singapore 049712
Company Reg 199407631H
Download