KEPUTUSAN KEBIJAKAN Pembuatan Keputusan Melalui Kebijakan Konsep Dasar Analisis Keputusan Pembuatan keputusan (decision-making) berada di antara perumusan kebijakan dan implementasi…akan tetapi [kedua hal tersebut] saling terkait satu sama lain. Keputusan memengaruhi implementasi dan implementasi tahap awal akan memengaruhi tahap pembuatan keputusan selanjutnya yang pada gilirannya akan memengaruhi implementasi berikutnya. Pembuatan keputusan karena itu bukanlah proses pasif…keputusan adalah proses dan keputusan awal sering kali hanya merupakan sinyal penunjuk arah atau dorongan awal atau percobaan awal, yang nantinya akan mengalami revisi dan diberi spesifikasi. (Etzioni, 1968: 203-4 / Wayne Parsons) Simon, 1957 :1 / Wayne Parsons menjelaskan bahwa “ Ketika tujuan umum dari suatu organisasi telah ditentukan, itu bukan berarti bahwa keputusan telah selesai. Tugas “memutuskan” ada di seluruh bagian administrasi organisasi “ Pembuatan Keputusan Di Dalam Siklus Kebijakan Misal : 1. Keputusan mengenai apa yang bisa digolongkan sebagai “problem”; 2. Informasi apa yang harus dipilih; 3. Pemilihan strategi untuk memengaruhi agenda kebijakan; 4. Pemilihan opsi-opsi kebijakan yang harus dipertimbangkan; 5. Pemilihan cara menyeleksi opsi; 6. Pemilihan cara dan tujuan; 7. Pemilihan cara mengimplementasikan kebijakan; 8. Pemilihan cara mengevaluasi kebijakan-kebijakan. Sumber : Wayne Parsons “Public Policy: 2014-247” Daftar Riwayat Presiden Republik Indonesia dalam Perspektif Pembuatan Keputusan dan segala Perbedaan Kondisi Pelaksanaan Kebijakan Publik (Sumber : Dr. Riant Nugroho) 1. SOEKARNO “Populis-Politik” Ket : Hasilnya masih jauh dari target, dan jatuh karena krisis politik. 2. SOEHARTO “Pragmatis-Elitis-Ekonomi” Ket : Dapat mencapai keberhasilan, namun keberhasilan yang “rapuh di dalam” dan akhirnya jatuh ketika ada krisis ekonomi. 3. HABIBIE “Stabilisasi” Ket : Hanya melakukan stabilisasi agar “pesawat yang sudah meluncur ke bawah tidak jatuh dan terhempas”. Habibie berhasil, namun tidak dapat melanjutkan karena krisis kepercayaan. 4. Abdurrahman Wahid » “ Super-Demokratis” » Ket : Membiarkan semua orang mengerjakan apa saja yang dianggap baik. Hasilnya, Indonesia belajar untuk berdemokrasi secara absolut, meskipun biaya yang harus dibayar cukup mahal. » » 5. MEGAWATI “Belajar dari Pengalaman Masa Lalu” » » Ket : Berusaha belajar dari kegagalan pendahulunya, namun belum menemukan dan menentukan pilihan, sehingga ada kesan perjalanan pembangunan Indonesia ambigu-penuh keragu-raguan. 6. SBY “Peace-Justice-Prosperity” Ket : Berusaha memperbaiki semua kekurangan pendahulunya dengan pendekatan peace, justice, and prosperity. Namun, pilihan-pilihan yang ada terlalu sulit, terutama ketika dihadapkan dengan masalah yang di luar kendali, seperti bencana tsunami di Aceh, gempa di Bantul, hingga kenaikan harga minyak dunia yang melonjak. Teori Pengambilan Keputusan (Leo Agustino) 1. Teori Rasional-Komprehensif Unsur-Unsurnya : a. Pembuat keputusan dihadapkan pada suatu permasalahan tertentu yang dapat dipisahkan dari masalah-masalah lainnya atau paling tidak dipertimbangkan secara mendalam kalau dibandingkan dengan masalah lainnya. b. Tujuan-tujuan, nilai-nilai, atau sasaran yang menjadi pedoman pengambil keputusan dijelaskan dan diranking menurut kepentingannya. c. Bermacam-macam alternatif yang berhubungan dgn masalahnya diteliti secara seksama. d. Konsekuensi(biaya dan manfaatnya) yg akan ditimbulkan oleh setiap alternatif diteliti. e. Masing-masing alternatif dan akibat yg menyertainya dibandingkan dgn alternatif lainnya. f. Pembuat keputusan akan memilih alternatif, dan konsekuensinya yg mendorong pencapaian tujuan, nilai, atau objeknya. 2. Teori Inkremental Unsur-unsurnya : a. Pemilihan tujuan / sasaran dan analisis empiris dari tindakan yang diperlukan untuk mencapainya lebih bersifat saling menjalin daripada terpisah-pisah satu dgn yg lainnya. b. Pembuat keputusan hny mempertimbangkan bbrp alternatif yg brhubungan dgn prmsalahannya, dan hal ini akan dibedakan hny yg brsifat menambah dr kebijakan yg ada. c. Pembuatan keputusan yg brsifat menambahkan sesungguhnya merupakan perbaikan dan lebih sesuai unt kemajuan saat ini, lbh menunjukkan ketidak sempurnaan sosial yg konkret drpd unt peningkatan tujuan sosial dimasa datang. 3. Mixed-Scanning Theory Yaitu gabungan dari teori rasional-komprehensif maupun teori inkremental dalam keadaan yg berbeda yang dapat dikatakan dgn pendekatan “Kompromi”. Faktor2 yg Mempengaruhi Pengambilan Keputusan (Leo Agustino)) 1. 2. 3. 4. 5. Political Values Organization Values Personal Values Policy Values Ideological Values