MODUL PERKULIAHAN Modul 14 Distinctive Strategic Management Materi : Global economy, Competitive Advantage Global Market, Corporate Risk, Strategy Evaluation and Control, Project Life Cycle Fakultas Program Studi Fakultas Pasca Sarjana Program Studi Magister Manajemen Tatap Muka 14 Materi pertemuan ke 14 Distinctive Strategic Management ini Kode MK Disusun Oleh 35009 Nama Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Dosen menjelaskan materi secara jelas kepada mahasiswa, terutama 2012 2 menjelaskan secara detail tentang : Global economy, Competitive Advantage Global Market, Corporate Risk, Strategy Evaluation and Control, Project Life Cycle. menyangkut uraian Modul 14 ini. Diharapkan mahasiswa akan lebih memahami dan menjelaskan tentang : Uraian masing-masing Sub Materi cukup padat, karena mulai dari Strategi Global Economy sampai dengan penjelasan lebih terperinci tentang Project Life Cycle diperlukan referensi yang cukup agar penjelasan materi lebih jelas. Selain bersumber dari referensi Utama, juga ditambah referensi dari berbagai sumber yang relevan dengan materi yang dibicarakan. Project Life Cycle. Modul 14: Distinctive Strategic Management Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Global economy, Competitive Advantage Global Market, Corporate Risk, Strategy Evaluation and Control, Materi Modul 14 ini sangat penting bagi para manajer di perusahaan, sehingga diharapkan para Mahasiswa mampu menyerap, menjelaskan sekaligus mengimplementasikannya di perusahaan masing-masing, sehingga kinerjanya bisa lebih unggul dari yang lain. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pembahasan Global economy, Globalisasi secara umum dan singkat adalah sebuah proses terbentuknya dunia tanpa batas. Akan tetapi, Globalisasi bukanlah sebuah konsep yang dapat didefinisikan dan dirumuskan dalam satu rangkaian kejadian atau sebuah proses yang dapat diartikan secara jelas mulai dari awal hingga akhir. Lebih jauh lagi, pengertian globalisasi tidak dapat digunakan untuk keseluruhan manusia dan semua situasi. Globalisasi berhubungan dengan integrasi ekonomi, kebijakan internasional dan lintas wilayah, pertukaran atau aliran ilmu pengetahuan, kestabilan dan keseimbagan kebudayaan, perkembangbiakan, hubungan dan penggunaan kekuasaan. Oleh karena pengertian globalisasi yang berbeda untuk setiap situasi, Martin Khor, mendefinisikan globalisasi sebagai colonization concurrently. Sedangkan Thomas Larsson (2001) dalam bukunya The Race to The top: The real story of globalization: Pengertian globalisasi adalah adalah proses penyusutan dunia, jarak yang semakin pendek, hal-hal bergerak lebih dekat. Ini berkenaan dengan meningkatnya kemudahan seseorang dari satu sisi dunia berinteraksi dengan seseorang di sisi dunia lain dengan saling menguntungkan "is the process of world shrinkage, of distances getting shorter, things moving closer. It pertains to the increasing ease with which somebody on one side of the world can interact, to mutual benefit, with somebody on the other side of the world" Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli Untuk memudahkan anda memahami apa itu globalisasi, mari simak pengertian globalisasi menurut para ahli di bawah ini: 1. Menurut Immanuel Wallerstein (2001), Globalisasi adalah representasi dari kemenangan kapitalis terhadap ekonomi dunia yang diikat bersama oleh divisi kerja secara global “globalization represents the triumph of a capitalist world economy tied together by a global division of labour.” 2. David Harvey (2003), Pengertian Globalisasi adalah pengecilan ukuran waktu dan tempat, "the compression of time and space" 2012 3 Modul 14: Distinctive Strategic Management Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Martin Albrow (2001), pengertian globalisasi adalah semua proses yang berhubungan dengan penyatuan antara masyarakat (all the peoples) bersatu menjadi satu masyarakat dunia (single world society). Lebih lengkapnya globalization can be defined as follows : Globalization refers to all those processes by which the peoples of the world are incorporated into a single world society 4. Anthony Giddens (1989) mendefinisikan globalisasi sebagai intensifikasi hubungan sosial secara mendunia sehingga menghubungkan antara kejadian yang terjadi di lokasi yang satu dengan yang lain serta menyebabkan terjadinya perubahan pada keduanya “Globalization can thus be defined as the intensification of worldwide social relations which link distant localities in such a way that local happenings are shaped by events occurring many miles away and vice versa.” 5. Arjun Appadurai (2006), Pengertian globalisasi adalah sebuah titik kritis sehingga dua sisi koin proses budaya global (dunia) sekarang ini menghasilkan banyak hal dan variatif yang dapat sama dan atau berbeda yang dikarakterisasi oleh perbedaan disjunctures radikal antara aliran global dan ketidakjelasan batas batas wilayah akibat gangguan tersebut (“The critical point is that both sides of the coin of global cultural process today are products of the infinitely varied mutual contest of sameness and difference on a stage characterized by radical disjunctures between different sorts of global flows and the uncertain landscapes created in and through these disjunctures.”) 6. Peter Dicken (2007) dalam Global Shift: Pengertian globalisasi adalah perbedaan kualtitatif dari internasionalisasi. Globalisasi mewakili internasionalisasi yang lebih maju dan kompleks yang diperlakukan pada tingkat integrasi antara aktivitas pergerakan ekonomi internasional (“…globalization is ‘qualitatively different’ from internationalization… it represents ‘a more advanced and complex form of internationalization which implies a degree of functional integration between internationally dispersed economic activities.’” (p. 1) … “‘the degree of interdependence and integration between national economies.’) 7. Kenichi Ohmae (1995), globalisasi dapat diartikan sebagai terjadinya dunia tanpa batas. 8. Pengertian Globalisasi menurut Thomas L. Friedman (2002) : Globalisasi mempunyai dimensi ideologi dan teknologi. Dimensi Ideologi adalah pasar bebas dan kapitalisme, sedangkan dimensi teknologi ialah teknologi informasi yang sudah mempersatukan dunia . 2012 4 Modul 14: Distinctive Strategic Management Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 9. Pengertian Globalisasi menurut Malcom Waters (2000) : Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berdampak terhadap kurang pentingnya pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya, yang terjelma didalam kesadaran setiap individu . 10. Pengertian Globalisasi menurut Emanuel Ritcher : Globalisasi adalah jaringan kerja global (global network) secara bersamaan menyatukan masyarakat (society) yang sebelumnya tersebar dimana mana dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia . 11. Definisi Globalisasi Achmad Suparman : Globalisasi adalah sebuah proses membuat setiap individu di dunia ini memiliki ciri dari benda atau perilaku tanpa dipengaruhi oleh batasan wilayah. 12. Pengertian Globalisasi menurut Martin Albrown : Globalisasi merupakan kaitan dan akumulasi dari seluruh proses dimana penduduk dunia terhubung ke dalam komunitas dunia tunggal, komunitas global 13. Menurut John Huckle, Pengertian Globalisasi ialah suatu proses dengan kejadian, kegiatan dan keputusan di salah satu belahan dunia yang berubah menjadi suatu konsekuensi yang signifikan untuk seluruh masyarakat di daerah yang jauh sekalipun. 14. Menurut Laurence E. Rothenberg. Pengertian Globalisasi ialah percepatan dari intensifikasi integrasi dan interaksi antara orang-orang, perusahaan dan pemerintah dari negara yang berbeda. Globalisasi adalah proses yang meliputi penyebab, dan tentu saja,konsekuensi dari integrasi transnasional dan transkultural kegiatan manusia dan non-manusia “Globalization is a process that encompasses the causes, course, and consequences of transnational and transcultural integration of human and non-human activities.” Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pengertian Globalisasi adalah "Proses menyatukan hasil pemikiran dan atau tindakan manusia baik itu individu maupun kelompok ataupun sebuah komunitas masyarakat terhadap seluruh wilayah di dunia ini Sesuatu terjadi pasti karena ada faktor penyebab, begitu pula dengan globalisasi. Faktor penyebab terjadinya globalisasi yang paling utama adalah kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi komunikasi. Selain faktor penyebab globalisasi diatas, masih ada beberapa faktor-faktor penyebab globalisasi yaitu: 2012 5 Modul 14: Distinctive Strategic Management Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Kemudahan pelaksanaan transaksi ekonomi dan keuangan lintas wilayah seperti individu dari negara dari benua Asia dapat melakukan transaksi dengan individu di benua Eropa. Hal disebabkan oleh berkembang pesatnya kemajuan teknologi informasi. 2. Kemudahan distribusi barang-barang (goods) dan jasa (service) lintas wilayah atau negara dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat sekarang ini, Barang yang berada di negara lain, dapat individu atau masyarakat dari negara seperti Indonesia melakukan transaksi pembelian ataupun penjualan. 3. Makin gampangnya kerja sama ekonomi dan terjadinya kesepakatan-kesepakatan ekonomi antarnegara. Arus Globalisasi yang setiap waktu hingga sekarang ini yang terus berkembang pastilah memberikan dampak terhadap kehidupan manusia dari berbagai segi dan lingkup sosial yang ada. Dampak Globalisasi tersebut dapat bersifat positif ataupun negatif. Dampak Globalisasi Berikut beberapa dampak positif globalisasi: 1. Adanya pola hidup yang serba cepat atau semakin instan. Pola hidup ini merupakan dampak dari perkembangan teknologi yang diakibatkan oleh pengaruh pertukaran teknologi dan ilmu pengetahuan antar negara. Contoh langsung dari dampak positif globalisasi ini adalah pada pembuatan makanan, dalam bidang pertanian seperti padi dan jagung serta tanaman palawija lainnya yang semakin lama waktu panennnya semakin cepat, ada yang 4 bulan dan bahkan ada yang 3 bulan sekali. Begitupun dengan masuknya teknologi dari luar negara Indonesia, proses dalam mengerjakan sesuatu semakin cepat dan mudah. 2. Perkembangan informasi dan teknologi yang lebih pesat dan advance: Perkembangan ini merupakan dampak posifit globalisasi dikarenakan dengan adanya globalisasi, pertukaran informasi dan teknologi dapat terwujud, yang akan menghasilkan penemuan penemuan yang dapat digunakan oleh manusia sedunia. Internet merupakan kunci dari pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemudian , dampak negatif globalisasi, yaitu: 1. Terjadinya pengurangan tenaga kerja atau pemecatan dan perampingan tenaga kerja pada sebuah perusahaan. Hal ini merupakan dampak dari globalisasi 2012 6 Modul 14: Distinctive Strategic Management Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dikarenakan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan mesinisasi atau penggunaan mesin dan komputer yang akan menggantikan fungsi manusia sebagai tenaga kerja. Hal ini terjadi dikarenakan pertimbangan manusia yang kurang efisien dan terlalu banyak biaya. 2. Individu bersifat lebih individualis dibandingkan sebelumnya. Hal ini dikarenakan privasi individu dalam globalisasi dapat dengan mudah terekspos bila bersifat lebih sosial dibandingkan sebelumnya. 3. Masuknya pola hidup ataupun budaya yang tidak sesuai dengan budaya kita. Dampak negatif globalisasi ini akan semakin besar apabila budaya yang masuk dapat menyerap dan dijadikan sebagai salah satu nilai dalam kebudayaan kita. Contoh, budaya barat yang mengizinkan terjadinya perzinahan akan sangat merusak moral tiap individu yang ada dalam masyarakat Indonesia. Competitive Advantage Global Market, Pertumbuhan sebuah perusahaan selain ditentukan oleh faktor internal juga oleh faktor eksternal. Terutama bagi perusahaan yang harus berurusan dengan pasar global atau perusahaan yang berorientasi ekspor, dihadapkan pada tantangan berat, yaitu persaingan yang semakin ketat. Pasar global terbentuk seiring dengan proses tumbuh dan berkembangnya globalisasi perekonomian dunia. Semua perusahaan berskala internasional atau multinasional kini berlomba-lomba memperebutkan pangsa pasar global. Dengan demikian, daya saing semakin menjadi kunci untuk keberhasilan, jika tak demikian maka perusahaan terancam “gulung tikar”. Hanya perusahaan yang memiliki kualitas manajemen yang baik bisa menembus pasar global. Dari ribuan perusahaan yang berorientasi ekspor di Indonesia hanya sebagaian kecil saja yang mampu “ber-globaliasi”. Sebagian besar lainnya justru tak memenuhi persyaratan, seperti kinerjanya yang kurang baik atau terlalu mengandalkan proteksi pemerintah. Lantas, apa saja persyaratan bagi suatu perusahaan agar bisa menembus pasal global, dengan kata lain bisa berpartisipasi aktif dalam globalisasi perekonomian? Persyaratan terpenting yaitu adnaya keunggulan kompetitif (competititve advantage). Bagaimanapun yang namanya pasar global itu amat sulit ditembus. Dalam pasar global 2012 7 Modul 14: Distinctive Strategic Management Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dijajakan komoditi sejenis dari berbagai begara, dengan kualitas dan harga yang bervariasi. Selain itu, setiap produsen komoditi tersebut berpromosi dengan beragam jaringan informasi. Dalam hal ini pihak pembeli (buyer) bisa memilih dengan bebas produk mana yang bisa dibelinya, dengan memperhitungkan berbagai kepentingan, mulai dari yang bersifat ekonomis hingga politis. Di pasar global memang terjadi persaingan yang relatif sempurna dan mengikuti mekanisme pasar (market mechanism). Dalam era globalisasi perekonomian, perusahaan-perusahaan cenderung melakukan penggabungan, baik dengan mitra yang ada dalam satu negara atau dengan mitra di luar negeri. Melalui penggabungan, paling tidak akan didapat beberapa keuntungan seperti kemudahan untuk memasuki bisnis baru; penetrasi pasar baru; biaya riset yang lebih murah; memperkuat daya saing; serta meningkatkan produktivitas dan efisiesi. Globalisasi perekonomian memang menyebabkan tapal batas antar negara menjadi kurang mampu menghindari persaingan bisnis. Karena terjadi penggabungan ekonomi nasional bangsa-bangsa ke dalam ekonomi kawasan, kemudian terintegrasi ke dalam ekonomi global. Selain itu, ternyata jaring-jaring kerjasama ekonomi global sudah diatur dengan mekanisme pasar yang menguasai semua gerakan dan tindakan negara-negara anggotanya. Dengan “menghilangnya” batas-batas perekonomian antar negara, sudah tentu perusahaanperusahaan harus mampu mengantisipasinya. Dalam hal ini tak bisa bersikap tertutup dan konvensional, apalagi terlampau mengandalkan proteksi pemerintah. Setiap perusahaan perlu beradaptasi, antara lain dengan “melirik” mitranya, baik yang ada didalam atau di luar negeri. Itulah langkah tepat untuk meraih keunggulan kompetitif. Perusahaan-perusahaan di Indonesia tak cukup dengan hanya mengandalkan keunggulan komparatif (comparative advantage) yang ada, seperti tersedianya sumberdaya alam serta upah pekerja yag “tidak mahal”. Keunggulan kompetitif harus dimiliki, seperti tingkat produktivitas dan efisiensi yang tinggi; kemampuan untuk mengadopsi teknologi maju; kemampuan melakukan inovasi, serta dukungan pemerintha dibidang fiskal dan moneter. Untuk meraih keunggulan kompetitif dengan beberapa cirinya seperti tingkat produktivitas dan efisiensi yang tinggi, maka penggabungan perusahaan merupakan pilihan yang tepat. Penggabungan itu bisa dalam bentuk merger, yakni menggabungkan dua perusahaan yang salah satu di antaranya harus dibubarkan (dissolve). 2012 8 Modul 14: Distinctive Strategic Management Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh kasus merger ini umpamanya terjadi antara Manufactures Hanover Corp dengan Chemical Banking Corp akhir tahun 1991 lalu, hingga terbentuk Chemical Banking Corp yang saat itu memiliki aset terbesar kedua di Amerika Serikat (AS). Sektor perbankan di AS awal tahun 1990-an dilanda musim merger, tak lain karena melemahnya aktivitas industri. Tujuan merger ialah untuk mengurangi tekanan keuangan sekaligus memperbaiki posisi likuiditas. Selain itu merger juga dimaksudkan untuk memperluas jaringan. Bentuk penggabungan lainnya ialah konsolidasi, yakni pembubaran kedua unit usaha untuk kemudian digabung menjadi identitas baru. Kondolidasi umpamanya terjadi antara NCNB Corp dengan C & S Sovran Corp, lantas terbentuk Nations Bank, yang pada tahun 1990-an posisinya menempati peringkat keempat di Amerika Serikat. Jumlah asetnya saat itu tercatat hampir 120 milyar dollar AS. Namun ternyata ada dampak yang kurang baik dari proses konsolidasi tersebut, yakni di PHK-nya sekitar 9.000 karyawan dalam jangka waktu 3 tahun. Itulah langkah efisiensi & rasionalisasi yang juga pernah terjadi di Indonesia seperti beberapa bank milik negara. Sebagai contoh, Bank Mandiri adalah bank hasil merger BBD, BDN, Bank Exim, dan Bapindo pada bulan Juli 1999. Contoh berikutnya, Dua perusahaan petrokimia terkemuka di Indonesia, PT. Chandra Asri dan PT. Tri Polyta Tbk melakukan merger dank membentuk perusahaan petrokimia baru yang terintegrasi, yaitu PT. Chandra Asri Petrochemicals Tbk. Perusahaan yang secara efektif terbentuk 1 Januari 2011 tersebut, merupakan perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia dan memiliki skala global. Bentuk penggabungan lainnya ialah akuisisi, yakni pengambilan perusahaan dengan cara membeli saham dari para pemegang sahamnya, pengambilan aset termasuk lisensi dan liabilitas atau kewajibannya. Akuisisi itu tak lain pencaplokan perusahaan karena sesuatu hal, umpamanya karena kesulitan likuiditas. Hal tersebut sering terjadi, termasuk di Indonesia, terutama karena adanya persoalan kredit macet. Bagaimana menciptakan Competitive Advantages atau Keunggulan Kompetitif untuk berkompetisi dan mempertahankannya. Apakah dengan produk atau jasa yang memberikan keunikan atau harga yang murah? Berbeda dari pesaing sehingga pesaing susah untuk mengcopynya Keunggulan Kompetitif sebagai kunci untuk memenangkan dan mempertahankan pelanggan di seluruh area bahkan kalau bisa seluruh dunia serperti Sony menciptakan Consumer Electronics : TV, Audio, Game bahkan merambat ke handphone dan kamera. 2012 9 Modul 14: Distinctive Strategic Management Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Keunggulan Kompetitif memahami kebutuhan – kebutuhan (needs) dari pelanggan dan merupakan proses pembelian yang lebih baik dari pelanggan dan memberikan value yang lebih besar melalui harga yang lebuh rendah atau memberikan keuntungan (benefit) yang lain. Mengembangkan strategi yang sukses bergantung pada menciptakan gerakan kompetitif yang bertujuan menarik bagi pembeli / pelanggan dengan cara-cara : Untuk mengatur perusahaan berbeda dari saingan dan Mengukir posisi pasar sendiri dengan masuk pertama atau kategori tertentu Melibatkan pengembangan khas untuk menarik pelanggan dan menghasilkan Keunggulan Kompetitif. Corporate Risk, Pada dasarnya setiap kegiatan/ kejadian selalu terdapat resiko di dalamnya. Baik kecil maupun besar, sering terjadi ataupun jarang. Resiko dari mengemudi kendaraan adalah kecelakaan, ban bocor, macet di jalan, dsb. Kegiatan/ peristiwa berbeda menghasilakan resiko yang berbeda pula. Oleh karena itu, resiko setiap kejadian perlu diketahui dan kalau bisa dicegah agar tidak terjadi, dan kalaupun tidak bisa maka dilakukan upaya agar resiko kejadian mengakibatkan dampak yang paling kecil. Pandangan Lama Tentang Resiko: Asuransikan semua Reaktif bukannya proaktif Jangan pedulikan biaya, kita punya banyak uang Tidak peduli Definisi Resiko Resiko didefinisikan sebagai suatu situasi, kejadian yang apabila terjadi akan membuat sebuah institusi tidak dapat mencapai tujuannya, baik tujuan finansial ataupun non-finasial. Adapun Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut : 2012 10 Modul 14: Distinctive Strategic Management Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Risk is the chance of loss (Risiko adalah peluang terjadinya kerugian). 2. Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian). 3. Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian). 4. Risk is the dispersion of actual from expected results (Risiko merupakan sebaran hasil aktual dibandingkan dengan hasil yang diharapkan). 5. Risk is the probability of any outcome different from the one expected (Risiko adalah kemungkinan sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan). Jenis Resiko Berdasarkan ruang lingkupnya resiko dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Public Risk (Risiko Publik) dan Corporate Risk (Risiko Korporat). 1. Public Risk (Risiko Publik) Risiko yang mempengaruhi kemampuan Pemerintah dalam melakukan Public Service. Risiko ini mencakup Fiscal Risk (Risiko Fiskal) & Contingent Liabilities (Kewajiban kontinjen). Risiko fiskal adalah suatu ketidakpastian keadaan atau kejadian tertentu yang mempunyai dampak pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Secara umum, Pemerintah dihadapkan pada empat jenis risiko fiskal yang merupakan kombinasi dari empat karakteristik berikut, 1. explicit 2. implicit 3. direct 4. contigent. Unsur explicit dan implicit merupakan unsur-unsur yang menjadi dasar timbulnya kewajiban pemerintah, yaitu apakah berupa peraturan atau perjanjian yang tersurat, ataukah hanya berupa kewajiban moral yang tidak tersurat. Sedangkan unsur direct dan contigent merupakan gambaran tingkat kepastian timbulnya kewajiban pemerintah. 2012 11 Modul 14: Distinctive Strategic Management Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contingent Liabilities didefinisikan sebagai biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah jika terjadi peristiwa atau kejadian tertentu. 2. Corporate Risk (Risiko Korporat) Resiko korporat adalah fluktuasi dari eksposur korporat sebagai akibat keputusan atau kondisi saat ini. Besaran resiko korporat terkait dengan ketidakpastian dari nilai perusahaan dan kekayaan pemegang saham. Bagi perusahaan yang go public, resiko korporat dapat diukur dari fluktuasi harga saham. (Bramantyo Djohanputro, 2008). Dan dalam tulisan ini, akan difokuskan pembahasannya terkait resiko korporat. Klasifikasi Risiko Korporat Risiko perusahaan dapat dikategorikan ke dalam empat jenis resiko, yaitu: 1. Risiko keuangan, 2. Risiko operasional, 3. Risiko strategis, dan 4. Resiko eksternalitas. Klasifikasi resiko korporat dapat dilihat pada grafik berikut ini : 1. Risiko Keuangan Risiko keuangan adalah fluktuasi target keuangan atau ukuran moneter perusahaan karena gejolak berbagai variable makro. Risiko keuangan diklasifikasikan lagi menjadi empat, yakni 2. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah ketidakpastian atau kemungkinan perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran jangka pendek atau pengeluaran tidak terduga. Risiko likuiditas dapat juga didefinisikan sebagai kemungkinan penjualan suatu asset perusahaan dengan diskon yang tinggi karena sulitnya mencari pembeli. 3. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa debitur atau pembeli secara kredit tidak dapat membayar utang dan memenuhi kewajiban seperti tertuang dalam kesepakatan. 4. Risiko Permodalan 2012 12 Modul 14: Distinctive Strategic Management Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Risiko permodalan disebut juga risiko solvensi, yaitu risiko yang dihadapi perusahaan berupa kemungkinan tidak dapat menutup kerugian. Risiko permodalan dapat dilihat dari risiko antara pinjaman dan ekuitas. 5. Risiko Pasar Risiko pasar berkaitan dengan potensi penyimpangan hasil keuangan karena pergerakan variable pasar selama periode likuidasi dan perusahaan harus secara rutin melakukan penyesuaian nilai terhadap pasar. Risiko pasar biasanya dikelompokkan menjadi empat jenis : 1. Risiko Suku Bunga Adalah risiko yang berdampak pada potensi penyimpangan beban biaya atau pendapatan karena fluktuasi suku bunga. 2. Risiko Nilai Tukar Adalah potensi penyimpangan dari hasil yang diharapkan karena fluktuasi nilai tukar. Biasanya risiko nilai tukar dikaitkan dengan potensi penyimpangan pada transaksi atau arus kas, laba akuntansi dan penyimpangan nilai perusahaan atau kekayaan pemegang saham. 3. Risiko Komoditas Adalah potensi penyimpangan ekspektasi pembayaran rupiah karena perusahaan melakukan transaksi komoditas secara forward. Transaksi forward adalah transaksi yang disepakati saat ini mengenai jumlah atau volume komoditas yang ditransaksikan, harga dan jatuh temponya dan eksekusi dilakukan saat jatuh tempo. 4. Risiko Ekuitas Adalah potensi penyimpangan hasil oleh karena berfluktuasinya harga atau indeks saham. 3. Risiko Operasional Risiko operasional adalah potensi penyimpangan dari hasil yang diharapkan karena tidak berfungsinya suatu sistem, SDM, teknologi atau faktor lain. Risiko operasional dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : Manusia (SDM), Teknologi, Sistem dan prosedur, Kebijakan, Struktur organisasi. 2012 13 Modul 14: Distinctive Strategic Management Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Risiko operasional terdiri dari : 1. Risiko Produktivitas Risiko Produktivitas adalah risiko produk kesalahan dalam aktivitas berkaitan dengan penyimpangan hasil atau tingkat produktivitas yang diharapkan karena adanya penyimpangan dari variable yang mempengaruhi prodiktivitas kerja. 2. Risiko Teknologi Risiko teknologi berupa potensi penyimpangan hasil karena teknologi yang digunakan tidak sesuai lagi dengan kondisi. Misalnya transaksi terhambat karena teknologi perusahaan dengan teknologi klien tidak compatible. Atau karena terjadinya perubahan kualitas dan spesifikasi bahan baku menyebabkan teknologi pengolahan saat ini tidak sesuai. 3. Risiko Inovasi Risiko inovasi adalah potensi penyimpangan hasil karena terjadinya pembaharuan, modernisasi, atau transformasi dalam proses produksi. Penyimpangan positif ( perbaikan kinerja) terjadi apabila inovasi tersebut membantu proses operasi. Sebaliknya, inovasi beberapa aspek dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan negative apabila perusahaan tidak segera melakukkan penyesuaian. 4. Risiko Sistem Risiko sistem merupakan potensi penyimpangan hasil karena adanya cacat atau ketidaksesuaian sistem dalam operasi perusahaan. 5. Risiko Proses Risiko proses adalah risiko mengenai potensi penyimpangan dari hasil yang diharapkan dari proses karena ada penyimpangan atau kesalahan dalam kombinasi sumber daya (SDM, keahlian, metode, peralatan, teknologi dan material) dan karena perubahan lingkungan. 4. Risiko Strategis Risiko strategis adalah risiko yang dapat mempengaruhi eksposur korporat dan eksposur strategis (terutama eksposur keuangan) sebagai akibat keputusan strategis yang tidak sesuai dengan lingkungan eksternal dan internal usaha. 2012 14 Modul 14: Distinctive Strategic Management Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Risiko strategis dibagi menjadi: 1. Risiko Usaha Risiko usaha adalah potensi penyimpangan hasil korporat (nilai perusahaan dan kekayaan pemegang saham) dan hasil keuangan karena perusahaan memasuki suatu bisnis tertentu dan lingkungan industri yang khas dan menggunakan teknologi tertentu. Yang dimaksud sebagai hasil perusahaan disini adalah nilai perusahaan itu sendiri dan kekayaan pemegang saham (investor). Pengukuran risiko usaha dapat dilakukan diantaranya dengan mengukur rasio perubahan laba dengan perubahan penjualan (leverage operasi) 2. Risiko Transaksi Stategis Risiko transaksi strategis adalah potensi penyimpangan hasil korporat maupun strategis sebagai akibat perusahaan melakukan transaksi strategis. Transaksi yang dikategorikan sebagai transaksi strategis adalah transaksi yang berkaitan dengan restrukturisasi perusahaan. Restrukturisasi dapat dilakukan terhadap : 1) portofolio perusahaan (portofolio asset dan portofolio usaha); 2) struktur modal (meliputi transaksi yang mengakibatkan perubahan jumlah modal, jenis modal, sumber modal dan komposisi modal); dan 3) struktur manajemen dan organisasi. Secara praktis transaksi strategis dapat berupa merger, akuisisi, investasi baru, divestasi, likuidasi dan yang lainnya. 5. Risiko Hubungan Investor Risiko hubungan investor adalah risiko yang berkaitan dengan potensi penyimpangan hasil dari eksposur korporat dan terutama eksposur keuangan karena ketidaksempurnaan dalam membina hubungan dengan investor, baik pemegang saham maupun kreditur. 3. Risiko Eksternalitas 2012 15 Modul 14: Distinctive Strategic Management Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Risiko eksternalitas adalah potensi penyimpangan hasil pada eksposur korporat dan strategis dan dapat berdampak pada potensi penutupan usaha karena pengaruh dari faktor eksternal. Faktor eksternal meliputi reputasi, lingkungan, sosial dan hukum. 1. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah potensi hilangnya atau hancurnya reputasi perusahaan karena penerimaan lingkungan eksternal yang rendah, bahkan dapat terjadi penolakan. 2. Risiko Lingkungan Risiko lingkungan adalah potensi penyimpangan hasil, bahkan potensi penutupan perusahaan karena ketidakmampuan perusahaan dalam mengelola polusi dan dampaknya yang ditimbulkan oleh perusahaan. 3. Risiko Sosial Risiko sosial adalah potensi penyimpangan hasil karena tidak akrabnya perusahaan dengan lingkungan tempat perusahaan berada. 4. Risiko Hukum Risiko hukum adalah kemungkinan penyimpangan hasil karena perusahaan tidak mematuhi peraturan dan norma yang berlaku. Manajemen Resiko Resiko sangat terkait sekali dengan ketidakpastian suatu kejadian. Oleh karena itu resiko perlu dikelola dengan baik atau dikenal dengan manajemen resiko. Manajemen Resiko dapat diartikan dengan proses pengukuran atau penilaian resiko serta pengembangan strategi pengelolaannya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu. 2012 16 Modul 14: Distinctive Strategic Management Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Manajemen resiko tradisional terfokus pada resiko-resiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian serta tuntutan hukum). Penanganan resiko: 1. High probability, high impact: resiko jenis ini umumnya dihindari ataupun ditransfer. 2. Low probability, high impact: respon paling tepat untuk tipe resiko ini adalah dihindari. Dan jika masih terjadi, maka lakukan mitigasi resiko serta kembangkan contingency plan. 3. High probability, low impact: mitigasi resiko dan kembangkan contingency plan. 4. Low probability, low impact: efek dari resiko ini dapat dikurangi, namun biayanya dapat saja melebihi dampak yang dihasilkan. Dalam kasus ini mungkin lebih baik untuk menerima efek dari resiko tersebut. Strategy Evaluation and Control, Evaluasi dan Kontrol memastikan agar korporasi mencapai apa yang seharusnya dilaksanakan. Evalusai dan Kontrol membandingkan performance (prestasi kerja) dengan hasil yang diharapkan dan memberikan umpan balik (feedback) terpenting kepada manajemen agar hasil evaluasi dapat diambil tindakan perbaikan sesuai dibutuhkan. Proses ini dapat dilihat sebagai model feedback lima langkkah (five-step feedback model): Menentukan apa yang hendak diukur. Para manajer puncak (top managers) dan Manajer operasional (operational manager) perlu menentukan apa saja prosesproses dan hasil-hasil implementasi yang akan dimonitor serta dievaluasi. Proses dan hasil implementasi harus mampu diukur dengan cara yang objektif dan konsisten. Fokus harus pada elemen-elemen yang paling signifikan dalam satu propses – elem-elemen yang menyebabkan proporsi pengerluaran tertinggi atau jumlah masalah yang paling besar. Pengukuran harus dibuat untuk semua bidang penting, apapun kesulitannya. Menetapkan standard performance. Standar yang digunakan untuk mengukur performance adalah bermacam-macam rumusan, sasaran strategik yang mendetil. Standard performance merupakan tolok ukur hasil performance yang dapat diterima. Msing-masing standar biasanya mencakup batas toleransi (tolerance range), yang menentukan aneka deviasi atau penyimpangan yang dapat diterima. Standar dapat ditentukan tidak hanya untuk output final, tetapi juiga untuk tahap-tahap awal output produksi. Mengukur actual performance. Pengukuran (tolok ukur) harus dibuat pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya. 2012 17 Modul 14: Distinctive Strategic Management Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Membandingkan actual performance dengan standar. Jika hasil-hasil actual performance ada dalam batas toleransi yang dikehendaki, proses pengukuran berhenti di sini. Mengambil tindakan korektif. Jika hasil-hasil aktual berada di luar batas toleransi yang dikehandaki, harus diambil tindakan untuk mengkoreksi deviiasi atau penyimpangan. Pertanyaan-pertanyaan berikut ini harus dijawab: a. Deviasi hanyalah fluktuasi peluang ? b. Proses-proses dilaksanakan tidak tepat ? c. Proses tepat untuk mencapai standar yang dikehendaki? Tindakan yang harus diambil tidak hanya mengkoreksi penyimpangan, tetapi juga mencegah agar penyimpangan yang sama tidak terulang kembali. Manakemen puncak (Top management) sering lebih baik dari pada dua langkah model kontrol pertama dari pada dalam tiga langkah susulan terakhir. Top manager cenderung menetapkan sistem kontrol dan kemudian menugaskan impelemtasi pada manajer-manajer lain. Ini dapat memberikan hasil-hasil yang tidak menguntungkan. Project Life Cycle. Siklus proyek atau sering disebut Project Life Cycle terdiri dari 5 tahap (phase), yaitu tahap inisiasi proyek (initiation phase), tahap perencanaan (planning phase), tahap pelaksanaan (excecution phase), tahap kontrol (controling phase) dan tahap penyelesaian proyek (closing phase). Output tahap inisiasi diantaranya project charter, atau dokumen proyek yang berisikan nama proyek, bujet proyek dan penunjukan manejer proyek, dokumen ini dijadikan acuan dasar oleh manejer proyek untuk melakukan proses proyek selanjutnya. Tahap perencanaan merupakan tahap yang paling penting yang membutuhkan banyak waktu dan personel yang terlibat sesuai dengan besar kecilnya proyek. Output dari tahap ini diantaranya struktur dan tim proyek, gambar detail disain, skop pekerjaan, data teknis, jadwal proyek, jadwal pekerja, jadwal material/pembelanjaan, prosedur-prosedur, dan halhal detail lainnya. Tahap perencanaan ini merupakan kunci keberhasilan tahap proyek selanjutnya. Tahap eksekusi dan kontrol biasanya dijalankan bersamaan, tahap ini merupakan tahap dilaksanakannya proyek, mulai dari pembelanjaan sampai konstruksi,mengacu pada output dari tahap perencanaan. Output dari tahap ini diantaranya produk (hasil kerja proyek), 2012 18 Modul 14: Distinctive Strategic Management Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dokumen kontrol mulai dari kontrol administrsi, kontrol kualitas, kontrol tenaga kerja, kontrol material, kontrol jadwal, sampai pada kontrol keuangan proyek, laporan-laporan, risalah rapat, hasil tes dan inspeksi dan lain-lain yang menggambarkan pelaksanaan proyek. Segala hal dalam tahap ini harus terdokumentasikan dengan baik untuk keperluan tahap selanjutnya. Tahap closing atau penyelesaian proyek merupakan tahap akhir dari sebuah proyek, tahap ini terdiri dari serahterima dan masa perawatan, serahterima umumnya dibagi dua tahap, tahap pertama setelah pekerjaan konstruksi selesai dan siap digunakan dan selanjutnya setelah masa perawatan selesai. Output dari tahap ini adalah final dokumen yang berisikan semua dokumen kontrol dalam tahap konstruksi, gambar final (as built drawing), manual operasi dan berita acara serah terima. Proyek merupakan pekerjaan yang ada awal dan pasti ada akhir, dokumentasi merupakan point penting untuk mampu telusur dikemudian hari, bahkan ada yang berpendapat bahwa proyek itu adalah dokumen, ada benarnya juga. Penjelasan lebih rinci dari Manajemen Proyek dan Life Cycle dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Project Initiation Proyek Inisiasi adalah tahap pertama dalam Siklus Proyek Hidup dan pada dasarnya dalam memulai sebuah proyek. Anda memulai sebuah proyek dengan mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup, pembenaran untuk memulai dan solusi untuk diimplementasikan. Anda juga membutuhkan untuk merekrut tim proyek yang sesuai dan terampil, mendirikan Kantor Proyek dan melakukan akhir Tahap Ulasan. Proyek Inisiasi melibatkan enam langkah utama yakni sebagai berikut : 2. Project Planning Planning and Design atau Perencanaan dan Desain, ketika ruang lingkup proyek telah ditetapkan dan tim proyek terbentuk, maka aktivitas proyek mulai memasuki tahap perencanaan. Pada tahap ini, dokumen perencanaan akan disusun secara terperinci sebagai panduan bagi tim proyek selama kegiatan proyek berlangsung. Adapun aktivitas yang akan dilakukan pada tahap ini adalah membuat dokumentasi project plan, resource plan, financial plan, risk plan, acceptance plan, communication plan, procurement plan, contract supplier dan perform phare review. 2012 19 Modul 14: Distinctive Strategic Management Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Project Execution Executing atau Pelaksanaan, dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi. Sementara setiap deliverable sedang dibangun, suite proses manajemen yang dilakukan untuk emantau dan mengontrol kiriman menjadi output dengan proyek. Proses ini meliputi pengelolaan waktu, biaya, kualitas, perubahan, risiko, isu, pemasok, pelanggan dan komunikasi. Setelah semua kiriman telah diproduksi dan pelanggan telah menerima solusi akhir, proyek ini siap untuk penutupan. 4. Monitoring and Controlling Pemantauan dan Pengendalian, sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol penyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek. 5. Project Closure . Closing atau Penutupan, tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini, hasil akhir proyek (deliverables project) beserta dokumentasinya diserahkan kepada pelanggan, kontak dengan supplier diakhiri, tim proyek dibubarkan dan memberikan laporan kepada semua stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai dilaksanakan. Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan post implementation review untuk mengetahui tingkat keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selama kegiatan proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa yang akan datang. 2012 20 Modul 14: Distinctive Strategic Management Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka 1. Afif, Faizal (2014). Implementasi Strategi Samudra Biru. PPM. Jakarta. (sbm.binus.ac.id/2014) 2. Agustian, Eko (2014). Perencanaan Strategis. Ekoagustian.blogspot.com/2014. (diakses tanggal 27 Maret 2015) 3. Aji, Didit (2012). Arti Dari Strategi Integrasi. Diditaji.blogspot.com/2012. (diakses tanggal 25 Maret 2015) 4. Bagus, Denny (2012), Tahapan dan Strategi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle). (diakses tanggal 2 April 2015) 5. Dinata, Vendrian (2013). Perrencanaan Strategis. Vendriandinata.blogspot.com (diakses tanggal 29 Maret 2015) 6. Diploma4Stan (2012). Refreshing Manajemen Resiko. http://diploma4stan.wordpress.com/2012. (diakses tanggal 3 Mei 2015) 7. Fred , David R.(2010), Strategic Management Consepts and Cases, Thirteen Edition 8. Gaspersz, Vincent (2012). All in One Strategic Management. 20 Concepts, Models and Key Analyses in Strategic Management. Penerbit Vinchristo Publication. Bogor 9. Hendriyani, Lenny (2011), Strategi Unit Bisnis. Lennyhhendriyani. Wordpress. com/2011/08/11. (diakses 2 April 2015) 10. Hitt, Ireland and Hoskisson (2013), Strategic Management Consepts and Cases, Prentice Hall 11. Jibonk, Wisnu (2013), Pemilihan Strategi Tingkat Bisnis. Jibonk168.blogspot.com (diakses 2 April 2015) 12. Kadir, Abdul Wahab Abdoel (2007). Manajemen Strategik. Pramita Press, Banten. 13. Pane, Anton (2012). Siklus Proyek (Project Life Cycle) mengacu ke PMBOK. (diakses tanggal 2 Mei 2015) 14. Satria, Awan (2014). Pengertian dan Definisi Globalisasi menurut para ahli (terlengkap). http://awansatria.mywapblog.com (diakses tanggal 1 Mei 2015) 2012 21 Modul 14: Distinctive Strategic Management Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 15. Tamami, Ibnu (2012). Perencanaan Strategis. https://tammut.wordpress.com/2012. (diakses 26 Maret 2015) 16. Triton, PB (2007) . Manajemen Strategis. Terapan Perusahaan dan Bisnis. Penerbit Tugu. Jogjakarta. 17. Umar, Husein (2005). Strategic Management in Action. PT. Gramedia Pustaka Utama 18. Wheelen, Thomas L. and Hunger, J. David (2010), Strategy Management and Business Policy, Twelfth Edition 19. Zona siswa (2014). Pasar: Pengertian, Fungsi dan Jenis.www.zonasiswa.com/2014 (diakses tanggal 5 April 2015) 2012 22 Modul 14: Distinctive Strategic Management Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id