Kerangka dari Strategi - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Modul 12
Distinctive Strategic
Management
Materi : Corporate Strategy
Formulation, International Strategy,
Strategic Organization Design,
SWOT Analysis and Balance
Scorecard
Fakultas
Program Studi
Fakultas Pasca Sarjana
Program
Studi Magister
Manajemen
Tatap Muka
12
Materi pertemuan ke 12 Distinctive
Strategic Management ini
Kode MK
Disusun Oleh
35009
Nama Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Dosen menjelaskan materi secara
jelas kepada mahasiswa, terutama
menjelaskan secara detail tentang :
Corporate Strategy Formulation,
International Strategy, Strategic
Organization Design, SWOT Analysis
and Balance Scorecard.
Uraian masing-masing Sub Materi
cukup padat, karena mulai dari
Strategi Corporate Strategy
Formulation sampai dengan
penjelasan lebih terperinci tentang
Balance Scorecard diperlukan
referensi yang cukup agar
penjelasan materi lebih jelas. Selain
bersumber dari referensi Utama,
juga ditambah referensi dari
berbagai sumber yang relevan
dengan materi yang dibicarakan.
menyangkut uraian Modul 12 ini.
Diharapkan mahasiswa akan lebih
memahami dan menjelaskan
tentang: Corporate Strategy
Formulation, International Strategy,
Strategic Organization Design, SWOT
Analysis and Balance Scorecard.
Materi Modul 12 ini sangat penting
bagi para manajer di perusahaan,
sehingga diharapkan para
Mahasiswa mampu menyerap,
menjelaskan sekaligus
mengimplementasikannya di
perusahaan masing-masing,
sehingga kinerjanya bisa lebih
unggul dari yang lain.
.
2012
2
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pembahasan
Corporate Strategy Formulation,
Pengertian Formulasi
Formulasi adalah bentuk penyederhanaan situasi nyata menjadi bentuk matematis,
formulasi memiliki 5 tahap implementasi sebagai berikut :
1. Tahap I; Pengumpulan dan Analisis Keterangan Strategis. Adalah tugas para
eksekutif organisasi untuk dapat menilai kecenderungan-kecenderungan yang terjasi
pada saat ini dan yang akan datang baik dari segi eksternalnya (pasar, persaingan,
teknologi, regulasi, dan keadaan ekonomi) maupun segi internalnya (nilai organisasi,
keunggulan dan kemampuan, hasil produkdan pasar,dan kebijakan strategis yang
lalu)
2. Tahap II; Formulasi Strategi. Tim ini pulalah harus memeriksa beberapa masa depan
alternatif dan menyeleksinya serta menciptakan profil atau visi strategis yang
berfokuskan pada ke sembilan pertanyaan tersebut. Kekuatan formulasi sangat
tergantung pada kekuatan proses yang dilalui atau yang dialami oleh tim dalam
membuat keputusan.
3. Tahap III; Perencanaan Proyek Induk Strategis. Dengan menggunakan metode
management proyek yang canggih dan benar dimana rencana disusun, dijelaskan,
diprioritaskan, ditahap-tahapkan, dijadwalkan, disumberdayakan dan
diimplementasikan serta dipantau (diawasi), maka proyek-proyek tersebut dapat
dioptimalkan dalam suatu portofolio.
4. Tahap IV; Implementasi Strategi. Tahap ini adalah tahap pelaksanaan
(implementasi) yang mana kualitas suatu proyek sangat diharuskan. Untuk itu
dibutuhkan suatu sistem komunikasi yang handal, cepat dan akurat yang dimulai dari
tingkat rendah (lower management) hingga ke tingkat yang tinggi (top management).
5. Tahap V; Pemantauan, Peninjauan dan Pembaharuan Strategi. Di tahap ini
dibutuhkan indikator internal (kemajuan di bidang tujuan dan langkah strategis,
kemajuan proyek) maupun indikator eksternal (validitas asumsi dasar yang menjadi
penciptaan visi). Umpan balik (feedback) dari berbagai sumber kegiatan baik untuk
jangka pendek, menengah maupun panjang harus dioptimalkan secara terus
menerus.
2012
3
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Berbagai buku mendefinisikan manajemen strategi dengan kata-kata yang berbeda.
Diantaranya, menurut Haidari Nawawi (2003), manajemen strategi merupakan perencanaan
strategi yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan
ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan
prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam
usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk menghasilkan barang
dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi
pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran organisasi.
Begitu banyak pengertian manajemen strategi, namun pada dasarnya manajemen strategi
merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang
saling berhubungan dan mempengaruhi. Komponen pertama adalah perencanaan strategi
dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi.
Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya,
sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi
pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situsional,
jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
Sesuai definisi yang ada, menjalankan manajemen strategi berarti pebisnis juga harus
membuat perencanaan dalam bentuk formulasi bisnis secara matang. Nah, Resnik dalam
Certo dan Peter (1991) seperti dikutip I Putu Sugi Darmawan (2004), terdapat 10 formulasi
strategi yang disarankan dirancang untuk mempertinggi kesempatan hidup dan sukses
sebuah usaha kecil.
Adapun kesepuluh formulasi strategi tersebut, adalah sebagai berikut :
1. Objektif. Angan-angan sendiri tidak memiliki tempat di dalam bangunan sebuah
bisnis. Kejujuran, penilaian yang tenang dari kekuatan dan kelemahan perusahaan
dan keahlian bisnis serta manajemennya adalah hal yang mendasar.
2. Membuat sederhana dan terfokus. Dalam usaha kecil, kesederhanaan adalah efektif.
Usaha dan sumber daya, seharusnya dikonsentrasikan dimana dampak dan
keuntungan adalah hal yang paling utama.
3. Fokus pada pasar yang menguntungkan. Kelangsungan hidup dan keberhasilan
usaha kecil oleh persediaan barang dan jasa khusus yang menemukan keinginan
dan kebutuhan dari pemilihan kelompok pelanggan.
4. Mengembangkan rencana pemasaran. Usaha kecil harus memutuskan bagaimana
untuk meraih dan menjual kepada pelanggan.
2012
4
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5. Memanajemen tenaga kerja secara efektif. Kesuksesan usaha kecil tergantung pada
bangunan, pengaturan dan motivasi sebuah tim pemenang.
6. Membuat catatan keuangan yang jelas. Usaha kecil perlu untuk memiliki catatan
asset, liabilitas, penjualan, biaya dan informasi akunting lainnya dalam urutan untuk
kelangsungan hidup dan keberhasilan.
7. Tidak pernah menghambur-hamburkan kas. Kas adalah raja di dalam dunia usaha
kecil.
8. Menghindari perangkap yang berulang-ulang dari pertumbuhan yang cepat. Usaha
kecil harus hati-hati melakukan ekspansi.
9. Mengerti seluruh fase bisnis. Pengendalian usaha kecil dan kemajuan keuntungan
usaha kecil , tergantung pada pengertian yang lengkap dari seluruh fungsi bisnis.
10. Merencanakan ke depan. Usaha kecil harus memformulasikan secara kritis dan
menantang, pencapaian yang masih, tujuan dan mengubahnya menjadi aktifitas
yang produktif.
Memformulasikan strategi
Formulasi strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai
tujuan perusahaan. Formulasi strategi ini meliputi pengembangan misi bisnis, analisa
SWOT:mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta mengukur dan menetapkan
kelemahan dan kekuatan internal dan menetapkan tujuan jangka panjang.

Analisa SWOT
SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity
(peluang) dan threats (ancaman). Pendekatan ini mencoba menyeimbangkan kekutaan dan
kelemahan internal organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternal
organisasi.

Kekuatan (strength) adalah suatu kondisi di mana perusahaan mampu melakukan
semua tugasnya secara sangat baik (diatas rata-rata industri).

Kelemahan (weakness) adalah kondisi di mana perusahaan kurang mampu
melaksanakan tugasnya dengan baik di karenakan sarana dan prasarananya kurang
mencukupi.

Peluang (opportunity) adalah suatu potensi bisnis menguntungkan yang dapat diraih
oleh perusahaan yang masih belum di kuasai oleh pihak pesaing dan masih belum
tersentuh oleh pihak manapun.
2012
5
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Ancaman (threats) adalah suatu keadaan di mana perusahaan mengalami kesulitan
yang disebabkan oleh kinerja pihak pesaing, yang jika dibiarkan maka perusahaan
akan mengalami kesulitan dikemudiaan hari.
Mengimplementasikan Strategi
Di dalam implementasi strategi, perusahaan diharapkan menetapkan atau merumuskan
tujuan perusahaan tahunan (annual objective of the business), memikirkan dan merumuskan
kebijakan, memotivasi karyawan serta mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang
telah di formulasikan dapat dilaksanakan. Mengimplementasikan berarti menggerakan para
karyawan dan manajer untuk menempatkan strategi yang telah formulasikan menjadi
tindakan nyata. Implementasi strategi memerlukan kinerja dan disiplin yang tinggi tetapi juga
diimbangi dengan imbalan yang memadai. Tantangan implementasi adalah menstimulir para
manajer dan karyawan melalui organisasi agar mau bekerja dengan penuh kebanggaan dan
antusias ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Mengevaluasi dan Mengawasi Strategi
Evaluasi dan pengawasan strategi merupakan tahap terakhir di dalam proses strategi. Pada
dasarnya evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu:
1. Mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi yang sedang
berlangsung,
2. Mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan
3. Mengambil berbagai tindakan perbaikan.
Evaluasi strategi sangat diperlukan sebab keberhasilan perusahaan dewasa ini tidak
menjadi jaminan keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang.
International Strategy,
Pengertian
Strategi internasional adalah penjualan produk di pasar-pasar yang berada di luar pasar
domestik perusahaan. Salah satu alasan diterapkannya strategi internasional adalah bahwa
pasar internasional menghasilkan peluang baru yang potensial. Motif tradisional lainnya bagi
perusahaan untuk menjadi perusahaan multinasional adalah untuk mengamankan sumber
daya yang dibutuhkan. Persediaan kunci untuk bahan baku mentah (khususnya mineral dan
2012
6
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
energi). Sementara sebagian perusahaan lain bertujuan untuk mengamankan akses ke
faktor-faktor produksi yang berbiaya rendah.

Sebagai contoh adalah tarif upah di Turki lebih rendah dibandingkan dengan negaranegara di Eropa, oleh karena itu banyak perusahaan multinasional membangun
operasi mereka di Turki. Motif-motif tradisional di atas walaupun masih berlaku, akan
tetapi masih ada juga motif lain untuk mendorong ekspansi internasional, misalnya
tekanan telah meningkat untuk mengintegrasikan operasi secara global, terutama
didorong oleh permintaan produk yang lebih universal.

Di sebagian industri, teknologi merupakan penggerak globalisasi karena skala
ekonomi yang diperlukan untuk mengurangi biaya sampai tingkat yang terendah
seringkali memerlukan investasi yang lebih besar daripada yang dibutuhkan untuk
memenuhi permintaan pasar domestik. Selain itu, juga terdapat tekanan untuk
pengurangan biaya, dicapai dengan membeli dari pemasok global dengan biaya
terendah.

Pasar skala besar yang baru seperti China dan India juga memberikan insentif yang
besar karena potensi permintaan yang dimiliki oleh kedua Negara tersebut. Alasan
lain, yaitu karena fluktuasi mata uang, perusahaan mungkin ingin memiliki jaringan
operasi di lintas negara untuk mengurangi devaluasi di suatunegara. Dengan
motivasi tradisional dan motivasi yang terus berkembang untuk merambah pasar
internasional, perusahaan dapat mencapai empat manfaat dari diversifikasi
internasional:
1.
Meningkatkan ukuran pasar
2.
Keuntungan yang lebih besar dari investasi modal besar atau investasi pada
produk atau proses baru.
3.
Skala ekonomi yang lebih besar, ruang lingkup ekonomi yang lebih besar dn
pembelajaran.
4.
Keuntungan kompetitif melalui lokasi-lokasi, misal akses tenaga kerja yang yang
lebih rendah, sumber daya yang penting, atau pelanggan.
Peluang-peluang untuk meningkatkan daya saing strategis perusahaan ini dipelajari
dan dibandingkan dengan biaya-biaya yang terjadi untuk mencapainya dan
tantangan manajerial yang menyertai keputusan diversifikasi internasional.
2012
7
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Meningkatkan Ukuran Pasar
Perusahaan dapat meningkatkan ukuran pasar potensialnya dengan beralih ke
pasar-pasar internasional. Mengikuti strategi internasional adalah pilihan atraktif bagi
perusahaan untuk bersaing di pasar-pasar domestik yang memiliki peluang
pertumbuhan terbatas. Mayoritas perubahan dalam pangsa pasar untuk setiap
perusahaan tunggal terjadi dengan mengorbankan pangsa pasar pesaingnya.
Ukuran pasar internasional tertentu juga mempengaruhi kemampuan sebuah
perusahaan untuk melakukan investasi ernasional dalam riset dan pengembangan
untuk mengambil manfaat dari pasar tersebut. Pasar-pasar yang ukurannya lebih
besar biasanya menawarkan laba potensi yang lebih besar dan karena itu, padau
mumnya kurang berisiko bagi investasi perusahaan, namun demikian, ukuran pasar
dan kekuatan pasar perusahaan tidak menjamin kesuksesan.
Tingkat Pengembalian Investasi
Pasar-pasar skala besar dapat menentukan tingkat keuntungan investasi, seperti
pabrik dan peralatan modal atau investasi di bidang riset pengembangan, oleh
karena itu, mayoritas industri yang intensif melakukan riset memiliki bisnis
internasional.
Penjualan internasional sangat menentukan kemampuan setiap perusahaan untuk
menghasilkan tingkat keuntungan yang memuaskan dari modal yang
diinvestasikannya. Selain kebutuhan akan pasar yang besar untuk menutupi biaya
yang banyak dikeluarkan dalam riset dan pengembangan, pengembangan teknologi
baru semakin meningkat. Akibatnya, produk-produk baru menjadi cepat using, oleh
karena itu, investasi pun dapat ditutupi dengan lebih cepat.
Alasan utama melakukan investasi yang perlu diingat dalam pasar-pasar
internasional adalah untuk memproduksi tingkat pengembalian investasi yang
terbaik. Jadi, mengharapkan keuntungan dari investasi mencerminkan determinan
utama yang membawa perusahaan ke pasar internasional.
Skala Ekonomi dan Pembelajaran
Ketika perusahaan memperluas pasar-pasar mereka, mereka mungkin mampu
menikmati skala ekonomi, khususnya dalam operasi manufaktur. Jadi, selama
perusahaan mampu menstandarisasi produk-produknya di seluruh Negara yang
menjadi pasar sasarannya, dan menggunakan fasilitas produksi yang serupa atau
2012
8
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sama, yang berarti mengkoordinasikan sumber daya penting, maka perusahaanperusahaan tersebut memiliki peluang untuk mencapai skala ekonomi yang optimal.
Perusahaan juga mungkin dapat mendayagunakan kompetensi inti lintas pasar
internasional. Hal ini memungkinkan penggunaan sumber daya dan pengetahuan
antara unit-unit bisnis lintas perbatasan negara. Akibatnya akan menghasilkan
sinergi dan membantu perusahaan menghasilkan barang-barang dan jasa kualitas
lebih tinggi dengan tingkat biaya yang lebih rendah. Selain itu, juga memberikan
peluang besar belajar dari praktik-praktik yang berbeda ketika mereka memasuki
pasar internasional.
Keunggulan Lokasi Perusahaan dapat menempatkan fasilitas di negara-negara lain
untuk merendahkan biaya dasar barang-barang dan jasa yang disediakan. Misal,
akses tenaga kerja, energi dan sumber daya alam lainnya dengan biaya lebih
rendah. Keunggulan lokasi lainnya antara lain akses ke perlengkapan yang penting
dan ke pelanggan. Jika telah memiliki lokasi yang menarik dan menguntungkan,
perusahaan-perusahaan harus mengelola fasilitas-fasilitas mereka dengan efektif
untuk mendapatkan manfaat penuh dari keunggulan lokasi tersebut.
Strategi Bisnis Internasional
Strategi bisnis internasional memiliki ciri-ciri yang unik. dalam menerapkan strategi
tingkat bisnis internasional, kegiatan operasional suatu negara asal seringkali
menjadi sumber keunggulan kompetitif yang paling penting. Sumber daya dan
kapabilitas yang dibangun di negara asal secara berkala memungkinkan perusahaan
menerapkan strategi tersebut di dalam pasar-pasar yang berlokasi di negara lain.
Micahel Porter mengembangkan suatu jenis model yang menjelaskan faktor- faktor
yang turut menentukan keunggulan perusahaan dalam industri global yang dominan
dan berkaitan dengan negara atau lingkungan regional tertentu.
Faktor Produksi Strategi, Struktur, Kondisi dan Persaingan permintaan
Perusahaan Industry Pendukung dan Berkaitan Faktor produksi adalah input yang
diperlukan untuk bersaing di setiap industri seperti tenaga kerja, tanah, sumber daya
alam, modal, dan infrastruktur lainnya (missal: jalan tol, sistem pos, dan
komunikasi), tentu saja terdapat faktor-faktor dasar (missal: sumberdaya alam dan
tenaga kerja) dan maju (misal, sistemkomunikasi digital dan tenaga kerja
berpendidikan tinggi). Juga terdapat faktor-faktor umum (sistem jalan tol, dan
pemasokan modal utang) dan khusus (tenagakerja yang ahli dalam menangani
2012
9
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bahan kimia dalam jumlah banyak).
Jika suatu negara memiliki faktor-faktor produksi maju dan khusus sekaligus, maka
negara tersebut dapat melayani dengan baik para pesaing dalam negeri, sekaligus
pesaing global, akan tetapi yang terjadi adalah negara-negara yang
mengembangkan faktor-faktor yang sudah maju dan khusus karena mereka
kekurangan sumberdaya alam.
Dimensi kedua, yaitu kondisi-kondisi permintaan, ditandai oleh sifat dan ukuran dari
kebutuhan para pembeli di pasar tuan rumah untuk barang-barang danjasa industri.
Kecilnya ukuran segmen pasar dapat menghasilkan permintaan yang diperlukan
untuk menciptakan dengan skala efisien.
Efisiensi ini dapat menghasilkan dominasi terhadap industri di negara-negara lain.
Permintaan khusus juga dapat menciptakan peluang-peluang di luar jangkauan
batas-batasnasional, misalnya perusahaan Swiss telah lama memimpin dunia
peralatan pembuatan terowongan karena kebutuhan untuk menggali terowongan
yang melalui gunung-gunung untuk kereta api dan jalan raya di Swiss. Industriindustri pendukung dan berkaitan mewakili dimensi ketiga dari model tersebut.
Pasokan kulit yang dibutuhkan oleh Italia yang merupakan pemimpin industri sepatu
sudah diolah dengan industri pemrosesan kulit yang sudah mapan. Juga banyak
orang pergi ke Italia untuk membeli produk-produk kulit. Jadi ada dukungan
distribusi. Selain itu terdapat industri-industri pendukung mesin pengolah kulit dan
jasa desain turut menyumbang keberhasilan industry sepatu tersebut. Strategi,
struktur, dan persaingan perusahaan juga menentukan pertumbuhan industri
tertentu. Pola strategis, struktur, dan persaingan antara perusahaan sangat
bervariasi antara satu negara dengan negara lain.
Contoh: di Jepang dan AS banyak diberikan perhatian untuk mengkaji para manajer
perusahaan. Di Jerman sistem pelatihan teknis ditekankan pada produk metodologis
dan perbaikan proses. Pesaingan antara pabrikan komputer dan produsen perangkat
lunak telahber dampak positif bagi perkembangan industri tersebut. Empat dimensi di
atas menekankan pada ciri-ciri lingkungan atau strukturaldari perekonomian nasional
yang turut menentukan keunggulan nasional. Kebijakan pemerintah juga turut
menentukan keberhasilan dan kegagalan banyak perusahaan dan industry, namun
demikian, setiap perusahaan harus menciptakan kesuksesannya sendiri, tidak
semua perusahaan dapat bertahan dalam menjadi pesaing global, bahkan mereka
yang beroperasi dengan faktor-faktor negara sama yang memperbanyak
perusahaan-perusahaan yang sukses, oleh karena itu pilihan-pilihan strategis aktual
yang dibuat oleh manajer mungkin menjadi alasan yang paling menentukan
keberhasilan dan kegagalan.
2012
10
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Selain itu empat dimensi di atas memungkinkan menghasilkan keunggulan kompetitif
bagi sebuah perusahaan hanya ketika sebuah strategi yang tepat dikembangkan dan
diterapkan, yaitu strategi mengambil keuntungan dari faktor-faktor negara yang
berbeda, oleh karena itu empat bagian berikutnya akan menjelaskan tentang
kepemimpinan biaya, diferensiasi, kepemimpinan biaya terfokus, diferensiasi
terfokus, dan strategi generik diferensiasi/kepemimpinan biaya terintegrasi dalam
konteks internasional.
Strategi Kepemimpinan Biaya Internasional
Strategi biaya rendah internasional berpeluang berkembang di negara yang
permintaannya besar. Biasanya, kegiatan operasi industri ini dipusatkan di Negara
asal, dan tujuan utamanya adalah mendapatkan skala ekonomi. Strategi ini
dilakukan dengan melakukan penambahan kegiatan operasi berbiaya rendah yang
dikerjakan oleh pihak di luar perusahaan, tetapi kegiatan operasi yang bernilai
tambah tinggi tetap dipertahankan di negara asalnya, oleh karena itu biasanya
produk-produk diekspor dari negara asal.
Salah satu yang menerapkan strategi biaya rendah ini adalah Wall-Mart. Dengan
cara teknologi eceran perusahaan yang sudah maju, yang membuat Wall-Mart
memiliki jumlah barang dengan tepat di tempat yang benar, pada saat yang tepat
sambil meminimalkan biaya persediaan.
Resiko yang dihadapi oleh Wall-Mart mengenai strategi biaya rendah ini adalah
berkaitan dengan lingkungan yang ada. Sebagi contoh Wall-Mart perlu belajar
dengan cepat memahami pasar di Eropa yang unik. Apakah Wall-Mart memiliki
keyakinan bahwa ia hanya memerlukans edikit penyesuaian untuk memuaskan cita
rasa lokal sambil tetap mempertahankan disiplin yang dibutuhkan untuk menjga
biaya tetap rendah?. Akankah para perusahaan eceran Eropa mempertahankan para
pelanggannya dengan belajar bagaimana menciptakan nilai, baik melalui strategi
diferensiasi maupun dengan menekan biaya mereka lebih rendah dari harga produkproduk Wall-Mart?.
Strategi Diferensiasi Internasional
Perusahaan-perusahaan yang berbasis di sebuah negara yang memiliki kemampuan
khusus dan sudah maju cenderung mengembangkan strategi diferensiasi
internasional. Sebagai contoh adalah Jerman dengan industry perusahaanperusahaan kimia. Jerman sangat mendukung diferensiasi bekerjasama dengan
2012
11
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
institute Kaiser Wilhelm dan program-program kimia di universitas-universitas
superior di bidang penelitian dan memberikan pendidikan kimia terbaik di dunia.
Selain itu Jerman juga menekankan pendidikan kejuruan mengembangkan keahlian
untuk para pekerja. Perusahaan dapat mendiferensiasi produk-produk dan jasa
mereka melalui karakteristik fisik, namun demikian mereka juga dapat
mendiferensiasi produk-produk mereka dalam benak pelanggan.
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan membuat iklan-iklan produk mereka, sehingga
image para konsumen dapat tercipta.
Strategi Fokus internasional
Banyak perusahaan tetap memusatkan perhatiannya pada celah-celah pasar ketika
menerapkan strategi fokus internasional. Perusahaan-perusahaan dalam suatu
kelompok cenderung menanamkan dananya pada iklan dan eksposisi ruang pamer
dalam industri keramik di Italia, oleh karena itu mereka berusaha untuk menarik
perhatian dari para pelanggan dengan selera terpilih, mereka menekankan strategi
terfokus.
Citibank telah mengubah 83 cabang yang dioperasikannya di Spanyol menjadi
pusat-pusat informasi produk. Dalam setiap lokasi pelanggan dapat mengakses ke
sebuah sistem komputer yang membantu mereka menentukan tingkat risiko yang
diinginkan.
Strategi Kepemimpinan Biaya/Diferensiasi Integratif Internasional
Strategi integrative ini popular karena sistem manufaktur yang fleksibel,memperbaiki
sistem informasi dalam dan lintas perusahaan, dan sisitem kendalikualitas total.
Luasnya ragam pasar dan pesaing, menjalankan strategi integrative semakin
menjadi hal yang penting dalam banyak pasar global. Sebab itu, bersaing dalam
pasar global memerlukan manajemen yang caggih dan efektif. Komatsu berhasil
bersaing dengan Caterpillar dengan melakukan sistem kepemimpinan biaya
diferensiasi yang integrative.
Walaupun Caterpillar memiliki citra merek yang kuat di pasar-pasar dunia, tetapi
Komatsu berhasil mengatasi ini dengan keunggulan diferensiasi, dengan
memperbaiki citranya dan mengurangi biaya-biaya. Perusahaan ini mampu
melakukan semuanya karena biaya tenaga kerja yang murah dan harga baja yang
juga murah. Dan pada tahun1970 dollar menguat, sehingga perusahaan tersebut
dapat menerapkan strategi ekspor yang berhasil.
2012
12
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Strategi Tingkat Perusahaan Internasional
Strategi tingkat perusahaan internasional memusatkan perhatian pada ruang lingkup
kegiatan operasi, baik untuk diversifikasi produk maupun diversifikas igeografis.
Strategi tingkat perusahaan internasional diperlukan ketika perusahaan beroperasi
dalam industri majemuk dan dalam bebagai wilayah atau negara. Strategi ini
diarahkan oleh unit kantor pusat, dan bukan oleh para manajer bisnisa tau negara.
Tiga strategi negara tersebut adalah strategi domestik majemuk , global dan
transnasional.
Stratergi Domestik Majemuk
Strategi Multi domestic atau domestic majemuk adalah sebuah strategi yang
keputusan-keputusan strategis dan operasinya didesentralisasikan ke unit-unit bisnis
strategis di setiap negara untuk menyesuaikan produk-produk ke pasar lokal.
Sebuah strategi domestik majemuk fokus pada persaingan yang terjadi dalam setiap
negara. Strategi ini mengasumsikan bahwa pasar-pasar tersebut berbeda dan oleh
karenanya disegmentsikan menurut batas-batas negara. Kebutuhan dan keinginan,
kondis iindustri (misal, jumlah dan tipe pesaing), struktur hukum dan politik, dan
norma-norma sosial bervariasi di setiap negara. Strategi ini memberikan peluang
untuk memproduksi produk berdasarkan pesanan untuk memenuhi kebutuhan dan
pilihan spesifik dari pelanggan local, oleh karena itu, mereka harus mampu
memaksimalkan daya tanggap kompetitif perusahaan terhadap kebutuhan khas
disetiap pasar.
Penggunaan strategi ini dapat memperluas pangsa pasar local perusahaan karena
perhatian yang diberikan kepada klien-klien lokal, namun demikian strategi ini juga
banyak memberikan ketidakpastian bagi perusahaan secara keseluruhan, karena
perbedaan-perbedaan lintas pasar dan karenanya diterapkan strategi yang berbeda
untuk setiap unit negara lokal. Strategi ini banyak diterapkan oleh perusahaanperusahaan multinasional Eropa karena beragamnya pasar dan budaya yang
terdapat di Eropa.
Strategi Global
Strategi global mengasumsikan produk-produk yang lebih distandarisasi dan kontrol
oleh kantor pusat. Akibatnya, strategi kompetitif disentaralisasi dan dikontrol oleh
2012
13
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kantor pusat. Unit-unit bisnis strategis yang beroperasi di setiap negara diasumsikan
saling tergantung (interdependent), dan kantor pusat berusaha untuk menyatukan
bisnis-bisnis yang tersebar di negara-negara tersebut, oleh karena itu strategi ini
menawarkan produk-produk standar ke berbagai pasar di negara-negara yang
berbeda dan strategi kompetitif ini ditentukan oleh pusat. Jadi strategi global
menekankan pada skala ekonomi dan menawarkan lebih banyak peluang untuk
mendayagunakan inovasi yang dikembangkan pada tingkat perusahaan atau dalam
sebuah negara atau di pasar-pasar lainnya.
Strategi global memiliki resiko yang rendah, tetapi dapat melewatkan peluangpeluang yang tumbuh di pasar-pasar lokal, baik karena pasar-pasar itu tidak
menunjukkan adanya peluang atau karena peluang-peluang itu mengharuskan
produk-produk tersebut disesuaikan pada pasar lokal. Akibatnya srategi ini tidak
responsive terhadap pasar-pasar lokal dan sulit dikelola karena kebutuhan untuk
mengkoordinasi strategi-strategi tersebut dan mengoperasikan keputusan lintas
negara. Akibatnya, pencapaian kegiatan operasi yang efisien perlu berbagi sumber
daya dan penekanan diberikan pada koordinasi dankerjasama antar unit di lintas
negara tersebut. Strategi ini banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan
Jepang.
Strategi Transnasional
Strategi ini berusaha mencapai efisiensi global sekaligus daya tanggap lokal.
Mewujudkan kedua tujuan ini tidak mudah. Tujuan yang satu menuntutditutupnya
koordinasi global, sementara yang lain memerlukan fleksibilitas local, oleh karenanya
diperlukan “koordinasi fleksibel” yang diyakini dan disepakatibersama. Segi positif
dari penerapan strategi ini adalah seringkali menghasilkankinerja yang lebih tinggi
daripada strategi multidomestik dan strategi global.
Walaupun sulit diterapkan, penekanan pada kebutuhan efisiensi global
semakinmeningkat ketika semakin banyak industri yang mengalami persaingan
global. Selain itu, persyaratan lokal juga meningkat: barang-barang dan jasa global
seringkali memerlukan standar tertentu untuk memenuhi peraturan pemerintah
dinegara tertentu atau untuk memenuhi cita rasa dan pilihan pelanggan. Juga
sebagian besar perusahaan multinasional yang ingin mencapai koordinasi tertentu
dan berbagi pemakaian sumber daya lintas pasar negara, menjaga supaya biayabiaya mereka tetap rendah. Regionalisasi Lokasi sebuah perusahaan dapat
mempengaruhi daya saing strategisnya.
Perusahaan harus memutuskan apakah akan bersaing di semua pasar dunia atau
fokus pada wilayah tertentu. Keuntungan dari bersaing di semua pasar terpusat pada
2012
14
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
penghematan yang dapat dicapai karena ukuran pasar yang dikombinasikan.
Namun, jika perusahaan tersebut bersaing dalam industri-industri pada pasar-pasar
internasionalnya yang sangat berbeda, perusahaan tersebut akan menyempitkan
fokusnya pada wilayah dunia tertentu. Dengan melakukan ini, perusahaan dapat
memahami secara baik tentang budaya, hukum dan norma sosial, serta faktor-faktor
lainnya yang penting bagi persaingan efektif di pasar-pasar tersebut. Misal,sebuah
perusahaan fokus pada kawasan Timur Tengah dari pada Eropa dan Asia.
Perusahaan tersebut juga dapat memilih wilayah dunia yang memiliki kemiripan
dalam pasar dan dengan hal tersebut koordinasi dan pemakaian sumber daya lebih
dimungkinkan. Dengan demikian perusahaan dapat memahami pasar tempatnya
bersaing dengan lebih baik.
Strategic Organization Design,
Desain organisasi ini adalah sebuah proses yang meliputi enam elemen :

Spesialisasi kerja : adanya pembagian kerja yang dibagi menjadi beberapa bagian.

Pembagian departemen : Berdasarkan fungsi, produk, letak geografis, proses, dan
jenis costumer

Ada rantai komando : Sehingga banyaknya karyawan yang dibawahi harus dibatasi
agar efektif dan efisien
Sentralisasi dan Desentralisasi

Sentralisasi : pengambilan keputusan secara terpusat pada level atas perusahaan

Desentralisasi : pengambilan keputusan dari level bawah yang terkait langsung
dengan aksi

Formalisasi : ada standardisasi pada setiap organisasi sehingga perilaku karyawan
mengikuti aturan dan prosedur yang telah ditentukan
Biasanya keputusan-keputusan yang ada pada organisasi dipengaruhi oleh
keputusan structural. Dan yang mempengaruhi keputusan struktural:

Keseluruhan strategi organisasi

Ukuran organisasi : dipengaruhi oleh besar/kecilnya sebuah organisasi

Teknologi yang digunakan : Struktur perusahaan beradaptasi dengan teknologi yang
dipakai, dan teknologi ini biasanya selalu berkembang
2012
15
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Kadar ketidakpastian lingkungan : terdapat lingkungan yang stabil ada pula
lingkungan yang dinamis, dan organisasi tersebut harus bisa menyesuaikan diri
dengan lingkungan disekitarnya
Kerangka dari Strategi :

Inovasi : mengejar keuntungan kompetitif dengan inovasi yang berarti dan khas

Meminimalisir Pengeluaran : Fokus dengan mengontrol ketat pengeluaran yang
membutuhkan struktur mekanik pada organisasi

Imitasi : meminimalkan resiko dan memaksimalkan keuntungan dengan meniru
penguasa pasar yang membutuhkan organik dan mekanik elemen pada organisasi
Macam - macam Desain Organisasi :

Desain Organisasi Tradisional
- Struktur yang simpel : departemensialisasi rendah
- Struktur yang fungsional : pembagian departemen berdasarkan fungsi
- Struktur yang divisional : terdiri dari beberapa divisi dengan terbatasnya otonomi dibawah
koordinasi dan kontrol dari bagian atas perusahaan

Desain Organisasi Kontemporer
- Tim Terstruktur : terdiri dari beberapa grup kerja dengan memberi wewenang kepada
karyawan untuk memanajemen diri sendiri
- Matriks dan Struktur Proyek : Para spesialis ditugaskan untuk mengerjakan proyek yang
dipimpin oleh seorang project managers : Matrix and Project Participants mempunyai dua
managers dan karyawan terus berkerja pada proyek, dan akan pindah setelah proyeknya
selesai
- Organisasi tanpa batas-batas organisasi yang jelas : desain organisasi yang fleksibel dan
tidak terstruktur yang cenderung untuk tidak terdapat penghalang antara organisasi dengan
para pelanggan dan supplier
- Menghapus penghalang (horizontal)
- Menghapuskan batas-batas external, mendekat ke stakeholder
Organisasi yang baik adalah organisasi yang bisa belajar, dan organisasi yang belajar
adalah sebuah organisasi yang mengembangkan kapasitasnya dengan mempelajari,
beradaptasi, dan berubah melalui latihan pengetahuan memanajemen oleh karyawan
2012
16
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Karakteristik dari Organisasi yang belajar :
-
Open team based organization, dengan cara memberi kekuasaan lebih kepada
karyawan
-
Alur pertukaran informasi terbuka dan penyebaran informasi lancar
-
Kepemimpinan yang menyebarkan visi untuk masa mendatang
-
Budaya yang kuat, kepercayaan, keterbukaan, dan rasa pengertian terhadap komunitas
SWOT Analysis
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan mengidentifikasi berbagai
faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan
(Weaknesses) suatu organisasi dan kesempatan-kesempatan (Opportunities) serta
ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan sekitar untuk merumuskan strategi yang tepat
bagi organisasi. Hal ini melibatkan penentuan tujuan organisasi dan mengidentifikasi faktorfaktor internal serta eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan itu.
Metode SWOT ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang pada waktu itu (dasawarsa 1960-an
dan 1970-an) sedang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford dengan
menggunakan data dari berbagai perusahaan. Analisis SWOT dibuat berdasarkan logika
yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kekurangan dan ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan
faktor internal organisasi.

Strengths (Kekuatan) adalah segala hal yang dibutuhkan pada kondisi yang sifatnya
internal organisasi agar supaya kegiatan-kegiatan organisasi berjalan maksimal.
Misalnya : kekuatan keuangan, motivasi anggota yang kuat, nama baik organisasi
terkenal, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih, anggota yang pekerja
keras, memiliki jaringan organisasi yang luas, dan lainnya.

Weaknesses (Kelemahan) adalah terdapatnya kekurangan pada kondisi internal
organisasi, akibatnya kegiatan-kegiatan organisasi belum maksimal terlaksana.
Misalnya ; kekurangan dana, memiliki orang-orang baru yang belum terampil, belum
memiliki pengetahuan yang cukup mengenai organisasi, anggota kurang kreatif dan
malas, tidak adanya teknologi dan sebagainya.

Opportunities (Peluang) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang positif,yang dapat
dan mampu mengarahkan kegiatan organisasi kearahnya. Misalnya ; Kebutuhan
lingkungan sesuai dengan tujuan organisasi, masyarakat lagi membutuhkan
2012
17
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
perubahan, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap organisasi yang bagus, belum
adanya organisasi lain yang melihat peluang tersebut, banyak pemberi dana yang
berkaitan dengan isu yang dibawa oleh organisasi dan lainnya.

Threats (Ancaman) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang mampu menghambat
pergerakan organisasi. Misalnya : masyarakat sedang dalam kondisi apatis dan
pesimis terhadap organisasi tersebut, kegiatan organisasi seperti itu lagi banyak
dilakukan oleh organisasi lainnya sehingga ada banyak competitor atau pesaing, isu
yang dibawa oleh organisasi sudah basi dan lainnya
Diagram SWOT
Kuadran I : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi tersebut memiliki
kekuatan dan peluang, sehingga dapat mengarahkan seluruh potensi internal organisasi
untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini
adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. (Growth oriented strategy)
Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi ini masih memiliki
kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan
2012
18
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi. Diversifikasi
yakni membuat strategi yang berbeda (lain dari yang biasanya) dengan memanfaatkan
kekuatan internal, sehingga dimasa yang akan datang memungkinkan terciptanya peluang.
Kuadaran III : Organisasi medapatkan peluang (eksternal) yang sangat besar, tetapi dilain
pihak, ia menghadapi beberapa kendala/ kelemahan internal. Fokus organisasi ini adalah
meminimalkan masalah-masalah internal organisasi sehingga dapat merebut peluang dari
luar tersebut dengan baik.
Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, organisasi tersebut
menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Strategi yang digunakan yakni
mempertahankan diri untuk membangun kekuatan internal dan meminimalisir kelemahan.
Persiapan dalam melakukan analisis SWOT
Sebelum anda melakukan diagnosis terhadap organisasi anda, maka yakinkan dulu bahwa
seluruh informasi yang berkaitan dengan organisasi telah dengan mudah anda dapatkan
(termasuk SDM anggota anda). Hal ini agar menghindari kesalahan dalam melakukan
diagnosis organisasi. Informasi-informasi tersebut didapatkan dengan cara melibatkan
seluruh pelaku organisasi, sehingga para anggota organisasi pun terbuka terhadap segala
kompetensi yang mereka miliki, yang nantinya sangat bermanfaat bagi organisasi.
Selanjutnya, janganlah bersikap otoriter dalam mengambil data untuk didiagnosis. Karena
jika ada pemimpin yang otoriter dan tidak mampu menampilkan data yang otentik, maka
akan terjadi kesalahan dalam mendiagnosis yang berdampak pada kesalahan mengambil
strategi kedepan untuk organisasi. Untuk itu bersikap terbukalah dan demokratis terhadap
seluruh pelaku organisasi. Dan penting diketahui bahwa dalam melakukan analisis SWOT,
pengetahuan dan pemahaman akan visi/ misi organisasi harus diketahui secara baik,
sehingga analisis akan mengarah pada pencapaian tujuan organisasi.
Balance Scorecard.
Definisi Balanced Scorecard
Konsep Balanced Scorecard selanjutnya akan disingkat BSC. BSC adalah pendekatan
terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Robert Kaplan (Harvard Business
School) and David Norton pada awal tahun 1990. BSC berasal dari dua kata yaitu balanced
2012
19
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
(berimbang) dan scorecard (kartu skor). Balanced (berimbang) berarti adanya
keseimbangan antara performance keuangan dan non-keuangan, performance jangka
pendek dan performance jangka panjang, antara performance yang bersifat internal dan
performance yang bersifat eksternal. Sedangkan scorecard (kartu skor) yaitu kartu yang
digunakan untuk mencatat skor performance seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan
untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh seseorang di masa depan.
Pada awalnya BSC digunakan untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja eksekutif.
Awal penggunaannya kinerja eksekutif diukur hanya dari segi keuangan. Kemudian
berkembang menjadi luas yaitu empat perspektif, yang kemudian digunakan untuk
mengukur kinerja organisasi secara utuh. Empat perspektif tersebut yaitu keuangan,
pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.
BSC adalah suatu mekanisme sistem manajemen yang mampu menerjemahkan visi dan
strategi organisasi ke dalam tindakan nyata di lapangan. BSC adalah salah satu alat
manajemen yang telah terbukti telah membantu banyak perusahaan dalam
mengimplementasikan strategi bisnisnya.
Keunggulan Balanced Scorecard
Dalam perkembangannya BSC telah banyak membantu perusahaan untuk sukses mencapai
tujuannya. BSC memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki sistem strategi
manajemen tradisional. Strategi manajemen tradisional hanya mengukur kinerja organisasi
dari sisi keuangan saja dan lebih menitik beratkan pengukuran pada hal-hal yang bersifat
tangible, namun perkembangan bisnis menuntut untuk mengubah pandangan bahwa hal-hal
intangible juga berperan dalam kemajuan organisasi. BSC menjawab kebutuhan tersebut
melalui sistem manajemen strategi kontemporer, yang terdiri dari empat perspektif yaitu:
keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Keunggulan pendekatan BSC dalam sistem perencanaan strategis (Mulyadi, 2001, p.18)
adalah mampu menghasilkan rencana strategis, yang memiliki karakteristik sebagai berikut
(1) komprehensif, (2) koheren, (3)seimbang dan (4) terukur
Perspektif dalam Balanced Scorecard
Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:
1. Perspektif Keuangan
BSC memakai tolak ukur kinerja keuangan seperti laba bersih dan ROI, karena tolak ukur
tersebut secara umum digunakan dalam perusahaan untuk mengetahui laba. Tolak ukur
2012
20
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
keuangan saja tidak dapat menggambarkan penyebab yang menjadikan perubahan
kekayaan yang diciptakan perusahaan atau organisasi (Mulyadi dan Johny Setyawan,
2000).
Balanced Scorecard adalah suatu metode pengukuran kinerja yang di dalamnya ada
keseimbangan antara keuangan dan non-keuangan untuk mengarahkan kinerja perusahaan
terhadap keberhasilan. BSC dapat menjelaskan lebih lanjut tentang pencapaian visi yang
berperan di dalam mewujudkan pertambahan kekayaan tersebut (Mulyadi dan Johny
Setyawan, 2000) sebagai berikut:
1. Peningkatan customer 'yang puas sehingga meningkatkan laba (melalui peningkatan
revenue).
2. Peningkatan produktivitas dan komitmen karyawan sehingga meningkatkanlaba (melalui
peningkatan cost effectiveness).
3. Peningkatan kemampuan perasahaan untuk menghasilkan financial returns dengan
mengurangi modal yang digunakan atau melakukan investasi daiam proyek yang
menghasilkan return yang tinggi.
Di dalam Balanced Scorecard, pengukuran finansial mempunyai dua peranan penting, di
mana yang pertama adalah semua perspektif tergantung pada pengukuran finansial yang
menunjukkan implementasi dari strategi yang sudah direncanakan dan yang kedua adalah
akan memberi dorongan kepada 3 perspektif yang lainnya tentang target yang harus dicapai
dalam mencapai tujuan organisasi.
Menurut Kaplan dan Norton, siklus bisnis terbagi 3 tahap, yaitu: bertumbuh (growth),
bertahan (sustain), dan menuai (harvest), di mana setiap tahap dalam siklus tersebut
mempunyai tujuan fmansial yang berbeda. Growth merupakan tahap awal dalam siklus
suatu bisnis. Pada tahap ini diharapkan suatu bisnis memiliki produk baru yang dirasa
sangat potensial bagi bisnis tersebut.
Untuk itu, maka pada tahap growth perlu dipertimbangkan mengenai sumber daya untuk
mengembangkan produk baru dan meningkatkan layanan, membangun serta
mengembangkan fasilitas yang menunjang produksi, investasi pada sistem, infrastruktur dan
jaringan distribusi yang akan mendukung terbentuknya hubungan kerja secara menyeluruh
dalam mengembangkan hubungan yang baik dengan pelanggan. Secara keseluruhan tujuan
fmansial pada tahap ini adalah mengukur persentase tingkat pertumbuhan pendapatan, dan
tingkat pertumbuhan penjualan di pasar sasaran.
Tahap selanjutnya adalah sustain (bertahan), di mana pada tahap ini timbul pertanyaan
mengenai akan ditariknya investasi atau melakukan investasi kembali dengan
mempertimbangkan tingkat pengembalian yang mereka investasikan. Pada tahap ini tujuan
2012
21
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
fmansial yang hendak dicapai adalah untuk memperoleh keuntungan. Berikutnya suatu
usaha akan mengalami suatu tahap yang dinamakan harvest (menuai), di mana suatu
organisasi atau badan usaha akan berusaha untuk mempertahankan bisnisnya. Tujuan
finansial dari tahap ini adalah untuk untuk meningkatkan aliran kas dan mengurangi aliran
dana.
2. Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif pelanggan, perusahaan perlu terlebih dahulu menentukan segmen pasar
dan pelanggan yang menjadi target bagi organisasi atau badan usaha. Selanjutnya, manajer
harus menentukan alat ukur yang terbaik untuk mengukur kinerja dari tiap unit opetasi dalam
upaya mencapai target finansialnya. Selanjutnya apabila suatu unit bisnis ingin mencapai
kinerja keuangan yang superior dalam jangka panjang, mereka harus menciptakan dan
menyajikan suatu produk baru/jasa yang bernilai lebih baik kepada pelanggan mereka
(Kaplan, dan Norton, 1996).
Produk dikatakan bernilai apabila manfaat yang diterima produk lebih tinggi daripada biaya
perolehan (bila kinerja produk semakin mendekati atau bahkan melebihi dari apa yang
diharapkan dan dipersepsikan pelanggan). Perusahaan terbatas untuk memuaskan potential
customer sehingga perlu melakukan segmentasi pasar untuk melayani dengan cara terbaik
berdasarkan kemampuan dan sumber daya yang ada. Ada 2 kelompok pengukuran dalam
perspektif pelanggan, yaitu:
1. Kelompok pengukuran inti (core measurement group).
Kelompok pengukuran ini digunakan untuk mengukur bagaimana perusahaan memenuhi
kebutuhan pelanggan dalam mencapai kepuasan, mempertahankan, memperoleh, dan
merebut pangsa pasar yang telah ditargetkan. Dalam kelompok pengukuran inti, kita
mengenal lima tolak ukur, yaitu: pangsa pasar, akuisisi pelanggan (perolehan pelanggan),
retensi pelanggan (pelanggan yang dipertahankan), kepuasan pelanggan, dan profitabilitas
pelanggan.
2. Kelompok pengukuran nilai pelanggan (customer value proposition).
Kelompok pengukuran ini digunakan untuk mengetahui bagaimana perusahaan mengukur
nilai pasar yang mereka kuasai dan pasar yang potensial yang mungkin bisa mereka
masuki. Kelompok pengukuran ini juga dapat menggambarkan pemacu kinerja yang
menyangkut apa yang harus disajikan perusahaan untuk mencapai tingkat kepuasan,
loyalitas, retensi, dan akuisisi pelanggan yang tinggi. Value proposition menggambarkan
2012
22
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
atribut yang disajikan perusahaan dalam produk/jasa yang dijual untuk menciptakan loyalitas
dan kepuasan pelanggan. Kelompok pengukuran nilai pelanggan terdiri dari:
a. Atribut produk/jasa, yang meliputi: fungsi, harga, dan kualitas produk.
b. Hubungan dengan pelanggan, yang meliputi: distribusi produk kepada pelanggan,
termasuk respon dari perusahaan, waktu pengiriman, serta bagaimana perasaan pelanggan
setelah membeli produk/jasa dari perusahaan yang bersangkutan.
c. Citra dan reputasi, yang menggambarkan faktor intangible bagi perusahaan untuk
menarik pelanggan untuk berhubungan dengan perusahaan, atau membeli produk.
3. PerspektifProses Bisnis Internal
Perspektif proses bisnis internal menampilkan proses kritis yang memungkinkan unit bisnis
untuk memberi value proposition yang mampu menarik dan mempertahankan pelanggannya
di segmen pasar yang diinginkan dan memuaskan harapan para pemegang saham melalui
flnancial retums (Simon, 1999).
Tiap-tiap perasahaan mempunyai seperangkat proses penciptaan nilai yang unik bagi
pelanggannya. Secara umum, Kaplan dan Norton (1996) membaginya dalam 3 prinsip
dasar, yaitu:
1. Proses inovasi.
Proses inovasi adalah bagian terpenting dalam keseluruhan proses produksi. Tetapi ada
juga perusahaan yang menempatkan inovasi di luar proses produksi. Di dalam proses
inovasi itu sendiri terdiri atas dua komponen, yaitu: identifikasi keinginan pelanggan, dan
melakukan proses perancangan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Bila hasil
inovasi dari perusahaan
tidak sesuai dengan keinginan pelanggan, maka produk tidak akan mendapat tanggapan
positif dari pelanggan, sehingga tidak memberi tambahan pendapatan bagi perasahaan
bahkan perasahaan haras mengeluarkan biaya investasi pada proses penelitian dan
pengembangan.
2. Proses operasi.
Proses operasi adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan, mulai dari saat penerimaan
order dari pelanggan sampai produk dikirim ke pelanggan. Proses operasi menekankan
kepada penyampaian produk kepada pelanggan secara efisien, dan tepat waktu. Proses ini,
berdasarkan fakta menjadi fokus utama dari sistem pengukuran kinerja sebagian besar
organisasi.
3. Pelayanan purna jual.
Adapun pelayanan purna jual yang dimaksud di sini, dapat berupa garansi, penggantian
2012
23
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
untuk produk yang rusak, dan lain-lain.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif ini menyediakan infrastruktur bagi tercapainya ketiga perspektif sebelumnya, dan
untuk menghasilkan pertumbuhan dan perbaikan jangka panjang.
Penting bagi suatu badan usaha saat melakukan investasi tidak hanya pada peralatan untuk
menghasilkan produk/jasa, tetapi juga melakukan investasi pada infrastruktur, yaitu: sumber
daya manusia, sistem dan prosedur. Tolak ukur kinerja keuangan, pelanggan, dan proses
bisnis internal dapat mengungkapkan kesenjangan yang besar antara kemampuan yang ada
dari manusia, sistem, dan prosedur. Untuk memperkecil kesenjangan itu, maka suatu badan
usaha harus melakukan investasi dalam bentuk reskilling karyawan, yaitu: meningkatkan
kemampuan sistem dan teknologi informasi, serta menata ulang prosedur yang ada.
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mencakup 3 prinsip kapabilitas yang terkait
dengan kondisi intemal perusahaan, yaitu:
1. Kapabilitas pekerja.
KapabiLitas pekerja adalah merupakan bagian kontribusi pekerja pada perusahaan.
Sehubungan dengan kapabilitas pekerja, ada 3 hal yang harus diperhatikan oleh
manajemen:
a. Kepuasan pekerja.
Kepuasan pekerja merupakan prakondisi untuk meningkatkan produktivitas, tanggungjawab,
kualitas, dan pelayanan kepada konsumen. Unsur yang dapat diukur dalam kepuasan
pekerja adalah keterlibatan pekerja dalam mengambil keputusan, pengakuan, akses untuk
mendapatkan informasi, dorongan untuk bekerja kreatif, dan menggunakan inisiatif, serta
dukungan dari atasan.
b. Retensi pekerja.
Retensi pekerja adalah kemampuan imtuk mempertahankan pekerja terbaik dalam
perusahaan. Di mana kita mengetahui pekerja merupakan investasi jangka panjang bagi
perusahaan. Jadi, keluamya seorang pekerja yang bukan karena keinginan perusahaan
merupakan loss pada intellectual capital dari perusahaan. Retensi pekerja diukur dengan
persentase turnover di perusahaan.
c. Produktivitas pekerja.
Produktivitas pekerja merupakan hasil dari pengaruh keseluruhan dari peningkatan keahlian
dan moral, inovasi, proses internal, dan kepuasan pelanggan. Tujuannya adalah untuk
2012
24
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menghubungkan output yang dihasilkan oleh pekerja dengan jumlah pekerja yang
seharusnya untuk menghasilkan output tersebut.
2. Kapabilitas sistem informasi.
Adapun yang menjadi tolak ukur untuk kapabilitas sistem inforaiasi adalah tingkat
ketersediaan informasi, tingkat ketepatan informasi yang tersedia, serta jangka waktu untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan.
3. Iklim organisasi yang mendorong timbulnya motivasi, dan pemberdayaan adalah penting
untuk menciptakan pekerja yang berinisiatif. Adapun yang menjadi tolak ukur hal tersebut di
atas adalah jumlah saran yang diberikan pekerja.
2012
25
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Afif, Faizal (2014). Implementasi Strategi Samudra Biru. PPM. Jakarta.
(sbm.binus.ac.id/2014)
2. Agustian, Eko (2014). Perencanaan Strategis. Ekoagustian.blogspot.com/2014.
(diakses tanggal 27 Maret 2015)
3. Aji, Didit (2012). Arti Dari Strategi Integrasi. Diditaji.blogspot.com/2012. (diakses
tanggal 25 Maret 2015)
4. Bagus, Denny (2010). Balance Scorecard, Definisi, Konsep dan Perspektif. Jurnal
Manajemen, Bahan Kuliah Manajemen. Sumber : www.jurnalsdm.blogspot.com
(diakses tanggal 3 Mei 2015)
5. Bagus, Denny (2012), Tahapan dan Strategi Siklus Hidup Produk (Product Life
Cycle). Sumber : www.jurnalsdm.blogspot.com. (diakses tanggal 2 April 2015)
6. Dinata, Vendrian (2013). Perencanaan Strategis. Vendriandinata.blogspot.com
(diakses tanggal 29 Maret 2015)
7. Fred , David R.(2010), Strategic Management Consepts and Cases, Thirteen Edition
8. Gaspersz, Vincent (2012). All in One Strategic Management. 20 Concepts, Models
and Key Analyses in Strategic Management. Penerbit Vinchristo Publication. Bogor
9. Hendriyani, Lenny (2011), Strategi Unit Bisnis. Lennyhhendriyani. Wordpress.
com/2011/08/11. (diakses 2 April 2015)
10. Hitt, Ireland and Hoskisson (2013), Strategic Management Consepts and Cases,
Prentice Hall
11. Jibonk, Wisnu (2013), Pemilihan Strategi Tingkat Bisnis. Jibonk168.blogspot.com
(diakses 2 April 2015)
12. Kadir, Abdul Wahab Abdoel (2007). Manajemen Strategik. Pramita Press, Banten.
13. Tamami, Ibnu (2012). Perencanaan Strategis. https://tammut.wordpress.com/2012.
(diakses 26 Maret 2015)
14. Triton, PB (2007) . Manajemen Strategis. Terapan Perusahaan dan Bisnis. Penerbit
Tugu. Jogjakarta.
2012
26
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
15. Umar, Husein (2005). Strategic Management in Action. PT. Gramedia Pustaka Utama
16. Wheelen, Thomas L. and Hunger, J. David (2010), Strategy Management and Business
Policy, Twelfth Edition
17. Zona siswa (2014). Pasar: Pengertian, Fungsi dan Jenis.www.zonasiswa.com/2014
(diakses tanggal 5 April 2015)
2012
27
Modul 12: Distinctive Strategic
Management
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download