Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Distinctive
Strategic
Management
Key Internal Forces
Fakultas
Program Studi
Ekonomi Bisnis
S2 Magister
Manajemen
Tatap Muka
05
Kode MK
Disusun Oleh
84046
Dr. Adi Nurmahdi, MBA
Abstract
Kompetensi
Kekuatan lingkungan internal
perusahaan berdampak pada hasil
atau kinerja perusahaan. Sebagai
organisasi yang dinamis perusahaan
dituntut untuk mengakomodasi
perubahan, bersamaan waktunya
juga dapat mengendalikan faktor
faktor internal yang
mempengaruhinya.
• Memahami pengertian linkungan
internal bisnis
• Meningkatkan daya saing bisnis
dengan optimalisasi faktor internal
dan sumber daya
• Contoh praktis peningkatan daya
saing
Key Internal Forces
I.
Latar Belakang
Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, control
masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan suatu
negara maupun bisnis. Control masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan
maupun perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat
membuat kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam
menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki
perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar organisasi
(perusahaan dan pemerintah).
Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-batas negara
diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain telah menjadi
masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam
pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan
lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi. Menopang
manajemen strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing,
pasar, harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan
diseluruh dunia. Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di
seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal. Pengertian lingkungan internal
Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada di
luar batas organisasi. Secara garis besar sebuah perusahaan akan dipengaruhi oleh
lingkungan perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat dibagi kedalam dua bagian besar,
yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Faktor internal mencakup kekuatan dan
kelemahan di dalam internal perusahaan itu sendiri. Penyusunan strategi perusahaan yang
tepat harus memperhatikan betul-betul apa kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya selain
memperhatikan faktor eksternal.
Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis yang berguna dalam
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar sumber daya dan
kapabilitas yang dimilikinya.
2016
2
Distinctive Strategic Management
Dr. Adi Nurmahdi, MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Lingkungan internal
Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness).
Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi
perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.
II. Analisis Internal (The Internal Assessment)
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan
organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap
perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu
kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap
perusahaan.
Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi kekuatan
dan kelemahannya, yang meliputi:
1.
Relationships among the functional areas of business
2.
Management
3.
Marketing
4.
Finance/Acounting
5.
Production/operation
6.
Research and development
7.
Computer information system
8.
Human Resources
Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi, yang
meliputi:
1. Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan profesi.
2. Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan pendidikan
maupun amsyarakat.
3. Mengembangkan
ilmu
secara
bertangung
jawab
dan
berkesinambngan
serta
menjadikan budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu diri yang
berkesinambungan (continuous quality improvement) sebagai falsafah hidup.
2016
3
Distinctive Strategic Management
Dr. Adi Nurmahdi, MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia tanpa
membedakan agama dan suku bangsa.
5. Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya.
Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing perusahaan
berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan. Faktor
internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang diketahuinya
dapat diperbaiki.
Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang memposisikan
perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan keunggulan bersaing
perusahaan melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini mensyaratkan bahwa untuk
mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung oleh kegiatan utama dan penunjang.
Kegiatan utama merupakan aktivitas utama perusahaan, meliputi fungsi:
1. Logistik Kedalam. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan,
penyimpanan, informasi mengenani: Gudang, persediaan atau jadwal pengiriman.
2. Operasi. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input produksi
menjadi
produk
akhir,
yang
meliputi:
permesinan,
perakitan,
pengetesan,
pengepakan, dan pemeliharaan mesin/peralatan.
3. Logistik Keluar. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengumpulan,
penyimpanan, dan distribusi produk ke konsumen.
4. Pemasaran dan Penjualan. Menyediakan fasilitas sehingga konsumen dapat
membeli produk, dan mencakup pula kegiatan seperti : periklanan, penjualan,
penentuan harga, jalur distribusi, dan promosi.
5. Pelayanan. Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini nilai dari produk
yang mencakup: instalasi, pelatihan, penyediaan suku cadang, perbaikan dan
pemeliharaan.
Fungsi penunjang merupakan aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi:
1.
Pengadaan. Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup semua
prosedur pembelian dengan pemasok, yang melibatkan antar perusahaan.
2.
Pengembangan Teknologi. Tidak hanya pengembangan teknologi dalam hal mesin
dan proses saja tetapi juga pengetahuan / keahlian, prosedur dan sistem.
3.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Termasuk didalamnya semua aktivitas
perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan penilaian karyawan.
4.
Infrastruktur Perusahaan. Meliputi manajemen secara umum, perencanaan dan
keuangan, pengendalian kualitas, dan sistem informasi. Infrastruktur perusahaan
2016
4
Distinctive Strategic Management
Dr. Adi Nurmahdi, MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mendukung semua aktivitas rantai nilai, yang dapat membantu perusahaan dalam
mencapai keunggulan bersaing.
5.
Komponen utama untuk mencapai keunggulan bersaing adalah kompetensi inti
perusahaan yang mengandalkan asset atau skill. Prahalad menggambarkan
kompetensi inti sebagai akar pendukung sebuah pohon, dahannya adalah produk
inti dan rantainya adalah bisnis. Dengan kompetensi inti yang merepresentasikan
kesatuan asset dan teknologi, perusahaan akan mampu membentuk nilai optimal
bagi konsumen maupun perusahaan, memposisikan diri secara khas atas pesaing,
kemampuan memperluas pasar, dan antisipasi proaktif terhadap perusahaan.
Langkah 1: Identifikasi faktor-faktor Strategik Internal
Apa saja faktor-faktor strategik itu, dimana dan dari mana berasal, mana yang perlu
dievaluasi secara teliti, karena merupakan kekuatan dan kelemahan dan sebagai landasan
bagi strategi yang akan datang.
Faktor-faktor kekuatan dan kelemahan potensial itu menurut Robinson (1997:238-230),
mencakup:
1. Pemasaran
2. Keuangan dan Akunting
3. Produksi, Operasi dan Teknik
4. Personalia
5. Manajemen Mutu
6. Sistem Informasi
7. Organisasi dan Manajemen Umum
8. Layanan
9. Pengembangan Teknologi
10. Manajemen Sumberdaya Manusia
11. Logistik kedalam
Langkah 2: Evaluasi Faktor-faktor Strategik Intern
1. Membandingkan kinerja dengan masa lalu
2. Perubahan dalam tahap-tahap evolusi organisaisi/perusahaan
3. Perbandingan dengan pesaing
4. Perbandingan dengan fakgtor-faktor kunci sukses dalam industri
Langkah 3: Menganalisis dan Memilih Strategi (StrategyAnalysis and Choice)
2016
5
Distinctive Strategic Management
Dr. Adi Nurmahdi, MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ST strategi yaitu menggunakan kekuatan untuk mengatasi tantangan eksternal.
WT strategi merupakan taktik defensip yang langsung dimaksudkan untuk mengurangi
kelemahan dan menghindari tantangan lingkungan.
Untuk menentukan dan memilih setrategi yang paling tepat perlu dilakukan analisis situasi
sebagai beriktut:
Internal Situation Analisys
Internal Strategic Factors
STRENGHTS
1.
2.
3.
4.
Dst.
WEAKNESSES
1.
2.
3.
4.
Dst.
Weighted
Rating
Weighted Score
Comments
Komponen utama untuk mencapai keunggulan bersaing adalah kompetensi inti perusahaan
yang mengandalkan asset atau skill. Prahalad menggambarkan kompetensi inti sebagai
akar pendukung sebuah pohon, dahannya adalah produk inti dan rantainya adalah bisnis.
Dengan kompetensi inti yang merepresentasikan kesatuan asset dan teknologi, perusahaan
akan mampu membentuk nilai optimal bagi konsumen maupun perusahaan, memposisikan
diri secara khas atas pesaing, kemampuan memperluas pasar, dan antisipasi proaktif
terhadap perusahaan.
Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing perusahaan
berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan. Faktor
internal perusahaan spenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang diketahuinya
dapat diperbaiki.
Persaingan industri yang makin ketat mengakibatkan setiap industri untuk bersaing dan
mampu mengikuti persaingan sehingga mendorong industri tersebut tumbuh dan
2016
6
Distinctive Strategic Management
Dr. Adi Nurmahdi, MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berkembang. Hal ini tidak akan terlepas dari masalah yang ada baik dalam maupun dari luar
industri.
Adanya kebijakan pemerintah terhadap perkembangan pembangunan khususnya dalam
sektor industri maka dalam meningkatkan efisiensi dan pendapatan di sektor industri
penekanan diarahkan pada sektor perdagangan. Hal ini dimaksudkan untuk memperluas
arus barang dan jasa, sehingga akan tercipta peningkatan taraf kehidupan. Pemasaran
suatu produk dilakukan untuk mengetahui dan mamahami konsumen dengan baik tentang
produk sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Strategi bisnis merupakan penentu tentang cara-cara perusahaan bersaing dalam misi
bisnis tertentu dan mempromosikan dirinya diantara para pesaing. Dengan demikian strategi
bisnis mengacu pada pemikiran rasional yang disusun berdasarkan pokok persoalan yang
dihadapi. Salah satu strategi bisnis dirancang berdasarkan analisis terhadap lingkungan
internal dan lingkungan eksternal dengan bantuan analisis SWOT dan BCG.
Suatu industri diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat
pengguna, sehingga dapat bersaing dipasaran, meningkatkan penjualan, meningkatkan
keuntungan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya suatu perencanaan strategi yang
berfungsi sebagai alat untuk mengkomunikasikan tujuan perusahaan yang akan dicapai.
Supaya dapat bersaing perusahaan harus mempunyai strategi tertentu dalam upaya
meningkatkan volume penjualan dan memperluas pangsa pasar. Penetapan strategi
pemasaran akan berpengaruh pada naik turunnya volume penjualan sehingga perlu
memperhatikan dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal adalah
faktor yang tidak dipengaruhi oleh kebijaksanaan perusahaan sedangkan faktor internal
dapat dipengaruhi oleh kebijakan perusahaan.
Faktor Lingkungan Eksternal
Faktor lingkungan eksternal adalah data yang diperoleh dari luar perusahaan yang
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan dalam percaturan perekonomian
nasional maupun internasional, yaitu lingkungan umum (faktor social, teknologi), lingkungan
perekonomian nasional, kebijakan perekonomian politik, lingkungan operasional (kondisi
pesaing, kekuatan pembeli, ancaman kekuatan pendatang baru, kekuatan pemasok). Faktor
sosial, kondisi sosial masyarakat memang berubah-ubah, hendaknya perubahan sosial yang
terjadi, perusahaan dapat mengatasi. Kondisi sosial ini banyak aspeknya, misalnya sikap,
2016
7
Distinctive Strategic Management
Dr. Adi Nurmahdi, MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
gaya hidup, adat istiadat, dan kebiasaan dari orang-orang dilingkungan eksternal
perusahaan. Sebagian yang dikembangkan misalnya dari kondisi kultural, ekologis,
demografis, religius, pendidikan dan etnis. Seandainya faktor sosialberubah, maka
permintaan untuk berbagai produk dan aktifitas juga turut mengalami perubahan.Faktor
teknologi, dewasa ini perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang pesat, baik di
bidang bisnis maupun bidang yang mendukung kegiatan bisnis.
Sebenarnya, teknologi itu tidak hanya mencakup penemuan-penemuan yang baru saja,
tetapi juga meliputi cara-cara pelaksanaan atau metode-metode baru dalam mengerjakan
suatu pekerjaan. Artinya bahwa ia memberikan suatu gambaran yang luas, meliputi:
mendesain, menghasilkan dan mendistribusikan setiap kegiatan usaha yang diinginkan.
Untuk jalan terus menerus harus selalu mengikuti perkembangan-perkembangan teknologi
yang dapat diterapkan pada produk atau jasa yang dihasilkan atau pada operasinya.
Lingkungan perekonomian nasional, keadaan ekonomi suatu negara akan mempengaruhi
kinerja perusahaan dan industri. Faktor-faktor mengacu pada sifat, cara dan arah dari
perekonomian dimana suatu negara akan atau sedang berkompetisi. Inikator dari kesehatan
perekonomian suatu negara antara lain adalah tingkat inflasi, tingkat suku bunga, defisit
atau suplus perdagangan, tingkat tabungan pribadi, dan bisnis serta produk domestic bruto.
Dalam era globalisasi ini para analisis harus menilai, memonitor dan meramalkan
perekonomian negara- negara lain.
Kebijakan perekonomiaan politik, pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup
masuknya industri dengan melakukan pengendalian dan pengawasan, seperti perjanjian
lisesensi dan batasan-batasan pada akses ke bahan baku. Pemerintah juga dapat
memainkan peranan tidak langsung seperti standar polusi udara dan peraturan keamanan.
Arah, kebijakan dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor penting bagi para pengusaha
untuk berusaha. Situasi politik yang tidak kondusif berdampak negatif bagi dunia usaha,
begitu pula sebaliknya. Beberapa hal utama yang perlu diperhatikan dari faktor politik agar
dapat berkembang dengan baik adalah undang-undang tentang lingkungan dan perburuhan,
peraturan tentang perdagangan luar negeri, stabilitas pemerintah, peraturan tentang
keamanan dan kesehatan kerja, sistem perpajakan.
Penilaian Internal
Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis dan tidak
ada
perusahaan
2016
8
yang
sama
Distinctive Strategic Management
Dr. Adi Nurmahdi, MBA
kuatnya
atau
lemahnya
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dalam
semua
area.
Kekuatan/kelemahan internal digabungkan dengan peluang/ancaman eksternal dan
pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk menetapkan tujuan dan strategi. Tujuan
dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi
kelemahan.
Audit Internal
Proses menjalankan audit internal memberikan banyak peluang untuk pihak yang
berpartisipasi guna memahami bagaimana pekerjaan, departemen, dan divisi mereka
merupakan bagian dari perusahaan secara keseluruhan. Manajemen strategis adalah
proses yang sangata interaktif yang membutuhkan koordinasi efektif antara manajer
manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi, litbang dan sistim informasi
manajemen. Walaupun proses manajemen strategis dipantau oleh penyusun strategi,
keberhasilan membutuhkan kerjasama manajer dan staf dari semua area fungsional untuk
memberikan ide dan informasi.
Menjalankan audit internal membutuhkan pengumpulan, asimilasi dan evaluasi informasi
tentang operasi perusahaan serta faktor-faktor penentu keberhasilannya terdiri dari
kekuatan dan kelemahan yang dapat diindentifikasi dan diprioritaskan. Melalui keterlibatan
dalam menjalankan audit manajemen strategi internal, manajer dari departemen dan divisi
yang berbeda dalam perusahaan dapat ikut serta memahami sifat dan pengaruh dari area
fungsional bisnis lainnya dalam perusahaan. Pengetahuan hubungan tersebut sangat peting
untuk penetapan tujuan dan strategi yang efektif.
Pandangan Berbasis Sumber Daya (Resource Base Value / RBV)
Pendekatan RBV tentang keunggulan kompetitif yang menyatakan bahwa sumber daya
internal adalah lebih penting untuk perusahaan dibanding faktor eksternal dalam mencapai
dan mempertahankan keunggulan kompetitif.
Jay Barney menyatakan bahwa kinerja organisasi pada dasarnya ditentukan sumber daya
internal yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori: sumber daya fisik, sumber daya
manusia, dan sumber daya organisasi. Teori ini menekankan bahwa sumber daya
membantu perusahaan mengeksploitasi peluang dan menetralisasi ancaman. Ide dasar
RBV adalah bahwa bauran, jenis, jumlah dan sifat dari sumber daya internal perusahaan
harus dipikirkan lebih dahulu dan penting mengembangkan strategi yang dapat
2016
9
Distinctive Strategic Management
Dr. Adi Nurmahdi, MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mengarahkan pada keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Teori ini sangat berguna bagi
perusahaan yang menjalankan strategi yang belum diimplementasikan oleh perusahaan
pesaing manapun.
Sumber daya bernilai harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
(1) Sumber daya langka adalah sumber daya yang tidak dimiliki perusahaaan pesaing.
Jika banyak perusahaan memiliki sumber daya yang sama, maka perusahaan
tersebut cenderung mengimplementasikan strategi yang mirip, maka tidak akan
memberikan keunggulan kompetitif.
(2) Sumber daya yang sama sulit untuk ditiru, jika perusahaan tidak dengan mudah
mendapatkan sumber daya, maka sumber daya akan mengarah kepada keunggulan
kompetitif.
(3) Tidak mudah digantikan, apabila tidak ada produk pengganti yang memungkinkan,
maka perusahaan akan mampu mempertahankan keunggulan kompetitifnya.
Semakin banyak sumber daya memenuhi kriteria tersebut, maka semakin kuat
keunggulan kompetitif perusahaan dan semakin lama bertahannya.
Mengintegrasikan Strategi dan Budaya
Budaya
perusahaan (organizational
culture)merupakan
pola
perilaku
yang
telah
dikembangkan oleh suatu organisasi untuk menghadapi masalah adaptasi eksternal dan
integrasi internal, yang telah bekerja cukup baik untuk dianggap sah dan akan diajarkan
kepada anggota baru sebagai cara yang benar untuk dimengerti, dipikirkan, dan
dirasakan. Budaya perusahaan memiliki kemungkinan yang besar dalam menentukan
tindakan strategi perusahaan, terkadang mendominasi pilihan langkah strategis, yang
mana nilai, kepercayaan, ritual, seremonial, mitos, cerita, legenda, bahasa, symbol, dan
kepahlawanan yang sudahterpatri dalam pemikiran dan tindakan dari pimpinan perusahaan,
sehingga mempengaruhi pilihan strategi yang dipilihnya.
Budaya perusahaan secara signifikan mempengaruhi keputusan bisnis dan harus dievaluasi
selama audit manajemen strategis internal dan mengabaikan pengaruh yang dimiliki budaya
dalam hubungannya diantara area fungsional bisnis yang dapat mengakibatkan hambatan
komunikasi, kurangnya koordinasi, dan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan
perubahan kondisi. Tantangan untuk manajemen strategis saat ini adalah untuk membawa
perubahan dalam budaya organisasi dan pemikiran individu yang dibutuhkan untuk
mendukung formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi.
2016
10
Distinctive Strategic Management
Dr. Adi Nurmahdi, MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Analisis Rantai Nilai (Value Chain Analysis / VCA)
Sebuah perusahaan paling baik dideskripsikan sebagairantai nilai, dimana total pendapatan
dikurangi total biaya semua aktivitas yang dilakukan untuk mengembangkan dan
memasarkan produk atau jasa yang menghasilkan nilai.
VCA mengacu pada proses menentukan biaya yang berhubungan dengan aktivitas
organisasi dari pembelian bahan baku, produksi barang, hingga penjualan. VCA bertujuan
untuk mengindentifikasi dimana keunggulan biaya rendah atau kelemahan yang terjadi,
serta mendapatkan dan mempertahankan kekuatan kompetitif dengan menjadi efisien dan
efektif sepanjang rantai nilai pada aktivitas organisasi. Menjalankan VCA mendukung
mengevaluasi RBV untuk aset dan kemampuan perusahaan sebagai sumber kompetensi
yang unik.
Penentuan Tolak Ukur
Penentuan tolak ukur adalah alat analisis yang digunakan untuk menentukan apakah
aktivitas-aktivitas rantai nilai sebuah perusahaan kompetitif bila dibandingkan dengan
pesaing, maka kondusif untuk memenangkan pangsa pasar. Bagian tersulit dari tolok ukur
adalah cara untuk memperoleh akses kedalam aktivitas rantai nilai perusahaan-perusahaan
lain yang terkait dengan isu biaya.
Referensi:
Strategic Management (13th Edition) 13th Edition, Fred R. David, 2010
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Jakarta: Erlangga,
2006
M. Husni Mubarok, Manajemen Strategi, Kudus: STAIN Kudus, 2009
Michael A. Hit, R.Duane Ireland, Robert E. Hoskisson, Manajemen Strategis: Daya Saing
dan Globalisasi; Konsep, Jakarta: Salemba Empat, 2001
Tedjo Tripomo, Manajemen Strategi, Bandung: Rekayasa Sains, 2005.
2016
11
Distinctive Strategic Management
Dr. Adi Nurmahdi, MBA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download