MODUL PERKULIAHAN Distinctive Strategic Management •The nature of Strategy implementation • Resource Allocation • Management conflict • Matching structure • Strategic Business Unit (SBU Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Pascasarjana Magister Manajemen 10 35009 Dr. Dewi Nusraningrum, S.Sos., M.Si. Abstract Kompetensi Distinctive Strategic Management merupakan teori dan Mahasiswa menguasai Teori aplikasi manajemen yang bersifat stratejik dan memiliki keunikan dalam penerapannya. • The nature of Strategy implementation • Resource Allocation • Management conflict • Matching structure • Strategic Business Unit (SBU) serta mampu menganalisis dan mengaplikasikan pada organisasi. 2016 2 Distinctive Strategic Management Dr. Dewi Nusraningrum, S.Sos., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id The nature of Strategy implementation Implementasi strategi pada organisasi bisnis mempengaruhi keseluruhan organisasi bersifat lintas sektoral, lintas area fungsional dan lintas divisional. Proses manajemen stratejik terus berlangsung meskipun perusahaan telah memutuskan strategi apa yang ingin dilakukan. Seluruh jajaran manajer dan karyawan dalam organisasi harus merasa menjadi bagian dari perusahaan dan melalui keterlibatan dalam formulasi strategi berkomitmen dalam mencapai kesuksesan organisasi. Formulasi strategi dan implementasi dapat dibedakan berdasarkan hal- hal berikut ini: Perumusan strategi adalah proses intelektual yang memposisikan kekuatan sebelum dilakukan tindakan dan berfokus pada efektivitas sedangkan implementasi strategi adalah proses operasional yang mengelola kekuatan yang mengelola semua hal selama tindakan dijalankan dan berfokus pada efisiensi. Perumusan strategi membutuhkan keahlian intuitif dan analisis yang baik; Implementasi strategi membutuhkan motivasi khusus dan keahlian kepemimpinan; Perumusan strategi membutuhkan koordinasi diantara beberapa individu; Implementasi strategi membutuhkan koordinasi diantara banyak individu. Implementasi stratejik adalah sejumlah total aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan sebuah perencanaan stratejik. Untuk memulai proses implementasi, manajemen stratejik harus memperhatikan tiga pertanyaan berikut : 1. Siapa yang akan melaksanakan rencana stratejik yang telah disusun? 2. Apa yang harus dilakukan? 3. Bagaimana sumber daya manusia yang bertanggung jawab dalam implementasi akan melaksanakan berbagai hal yang diperlukan? Jika pihak manajemen tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan memuaskan, maka sulit bagi strategi yang telah disusun dengan sempurna untuk mendapat hasil yang diinginkan. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai macam cara untuk membantu proses implementasi suatu perusahaan yang tercakup dalam isu-isu manajemen. Isu-isu manajemen seputar implementasi strategi meliputi menyusun tujuan tahunan, membuat kebijakan, mengalokasikan sumber daya, mengubah struktur organisasi yang ada, restrukturisasi dan desain ulang, merevisi rencana insentif dan pemberian imbalan pada 2016 3 Distinctive Strategic Management Dr. Dewi Nusraningrum, S.Sos., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id karyawan, meminimalkan resistensi terhadap perubahan, menyelaraskan manajer dengan strategi, mengembangkan budaya yang mendukung strategi, mengadaptasikan proses produksi atau operasi, mengembangkan fungsi sumber daya manusia yang efektif dan, jika perlu, melakukan penyusutan ukuran perusahaan. Perubahan manajemen menjadi lebih ekstensif saat strategi baru yang akan diimplementasikan mengarahkan perusahaan ke arah yang baru. Perusahaan perlu mengembangkan strategi yang fokus pada semua tingkat hierarki dengan mengumpulkan dan menyebarkan intelijen persaingan; setiap karyawan harus bisa melakukan benchmark atas kinerjanya terhadap karyawan pesaing yang terbaik sehingga persaingan menjadi bersifat personal. Sehingga dapat menghasilkan sinergi yang baik untuk perusahaan untuk keberhasilan proses implementasi itu sendiri. Tujuan Tahunan. Membuat tujuan tahunan adalah aktivitas yang terdesentralisasi yang melibatkan seluruh manajer yang ada di organisasi secara langsung. Tujuan tahunan (annual objectives) sangat esensial bagi implementasi strategi karena mereka menunjukkan dasar pengalokasian sumber daya; merupakan mekanisme utama untuk mengevaluasi para manajer; merupakan instrumen utama untuk memonitor kemajuan dalam mencapai tujuan jangka panjang; dan membuat prioritas divisional dan depertemental dalam organisasi. Tujuan dibuat adalah untuk membuat strategi dapat dilaksanakan dalam tindakan (action-allowed). Setelah semua program tujuan yang dibutuhkan disusun, saatnya untuk membuat anggaran untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Proses mendesain dan menyusun anggaran program, divisional maupun perusahaan akan mengarahkan pihak manajemen untuk mengembangkan prosedur standar operasi (standard operating procedurs/ SOP), yang berisi rincian berbagai aktivitas yang diperlukan dalam menjalankan perusahaan untuk mencapai tujuan. Tujuan utama tahunan merupakan panduan bagi tindakan, arahan dan penyaluran usaha dan aktivitas dari anggota organisasi. Tujuan tahunan memberikan sumber legitimasi dalam perusahaan sebagai alat justifikasi didepan pemilik kepentingan (stakeholder). Tujuan tahunan merupakan standar kinerja. Tujuan tahunan merupakan sumber penting dari motivasi dan identifikasi karyawan. Tujuan tahunan memberikan insentif bagi manajer dan karyawan atas kinerja mereka. Tujuan tahunan memberikan dasar bagi desain organisasi. Tujuan jangka pendek adalah hasil terukur yang dapat dicapai atau dimaksudkan untuk dicapai dalam waktu satu tahun atau kurang. Tujuan jangka pendek merupakan hasil yang spesifik, biasanya kuantitatif, yang ditetapkan oleh manajer operasional untuk dipacai dalam waktu dekat. Tujuan jangka pendek membantu dalam implementasi strategi dalam tiga cara: 2016 4 Distinctive Strategic Management Dr. Dewi Nusraningrum, S.Sos., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Tujuan jangka pendek “mengoperasionalkan” tujuan jangka panjang. 2. Pembahasan mengenai dan kesepakatan atas tujuan-tujuan jangka pendek membantu mengangkat masalah dalam suatu organisasi yang memerlukan koordinasi untuk menghindari konsekuensi disfungsional. 3. Tujuan jangka pendek membantu implementasi strategi dengan mengidentifikasikan hasil-hasil terukur dari rencana tindakan atau aktivitas fungsional, yang dapat digunakan bahan evaluasi. Kebijakan mengacu pada panduan spesifik, metode, prosedur, aturan, formulir, dan praktik administrasi yang dibuat untuk mendukung dan mendorong pekerjaan melalui tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi: 1. Jelaskan maksud implementasi stratejik. 2. Bagaimana langkah-langkah implementasi stratejik? Resource Allocation Alokasi sumber daya (resources allocation) adalah aktivitas sentral dalam manajemen yang memungkin eksekusi terhadap strategi. Semua organisasi memiliki setidaknya empat tipe sumber daya yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, sumber daya keuangan, sumber daya fisik, sumber daya manusia,, dan sumber daya teknologi. Alokasi sumber daya yang efektif tidak menjamin implementasi strategi yang sukses karena program, personel, kontrol, dan komitmen harus terserap dalam sumber daya yang disediakan. Evaluasi: 1. Jelaskan yang dimaksud dengan alokasi sumber daya? 2. Sebutkan jenis-jenis sumber daya. Management conflict Konflik (conflict) dapat didefinisikan sebagai suatu ketidaksepakatan antara dua pihak atau lebih dalam suatu isu atau beberapa isu. Pendekatan dalam mengelola dan 2016 5 Distinctive Strategic Management Dr. Dewi Nusraningrum, S.Sos., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menyelesaikan konflik dapat diklarifikasikan dalam tiga kategori: penghindaran, penyatuan, dan konfrontasi. Penghindaran (avoidance) merupakan tindakan mengabaikan masalah dengan harapan konflik dapat selesai dengan sendirinya atau secara fisik memisahkan indivisuindividu (kelompok) yang berkonflik. Penyatuan (defusion) termasuk menyingkirkan perbedaan antar pihak-pihak yang berkonflik dan pada saat bersamaan menekankan kesamaan dan kepentingan bersama, berkompromi sehingga tidak ada pihak yang merasa dikalahkan atau dimenangkan, mengalihkan pada aturan mayoritas, menarik perhatian otoritas yang lebih tinggi, dan mendesain ulang posisi saat ini. Konfrontasi (confrontation) bisa disederhanakan dengan saling bertukar anggota antar pihak yang berkonflik sehingga masing-masing akan mengerti sudut pandang pihak lain, atau melakukan pertemuan dimana masing-masing pihak mempresentasikan pandangan mereka dan bekerja dengan perbedaan yang ada. Evaluasi 1. Apa yang dimaksud konflik? 2. Bagaimana langkah-langkah manajemen konflik? Matching structure Taktik fungsional (functional tactics) adalah aktivitas-aktivitas penting dan rutin yang harus dilakukan di setiap area fungsional; pemasaran, keuangan, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta manajemen sumber daya manusia untuk menghasilkan produk dan jasa dari bisnis tersebut. Perubahan yang terjadi dalam strategi perusahaan akan mengarahkan pada perubahan struktur organisasi. Alfred Chandler, menyimpulkan bahwa perubahan struktural terjadi karena inefesiensi yang ditimbulkan struktur lama menimbulkan kerugian terlalu lama. Sehingga dibuat skema urutan proses perubahan struktur organisasi yaitu: 1. Diciptakan sebuah strategi baru. 2. Masalah-masalah baru tentang administrasi muncul. 3. Penurunan kinerja ekonomi. 4. Struktur baru yang lebih sesuai ditemukan. 5. Keuntungan kembali pada tingkatan sebelumnya. 2016 6 Distinctive Strategic Management Dr. Dewi Nusraningrum, S.Sos., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ketika strategi berubah, cepatnya adopsi terhadap struktur yang sesuai akan membuat perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif. Perusahaan melakukan diversifikasi atau integrasi vertikal mengubah struktur organisasinya dari fungsional ke divisional, kinerja keuangan mereka meningkat. Akan tetapi, perubahan strategi tidak selalu memberikan hasil yang sepadan dengan perubahan dalam struktur organisasi jika perusahaan hanya sedikit memiliki saingan. Jika memiliki posisi monopoli, perusahaan bebas menentukan tarif atau ditentukan oleh pemerintah, perusahaan dapat menaikkan harga yang dapat memenuhi inefesiensi dalam administrasi intervalnya dibandingkan dengan kesulitan yang dihadapi bila melakukan reorganisasi. Struktur Fungsional. Struktur yang paling banyak digunakan adalah tipe fungsional atau terpusat karena struktur ini paling sederhana dan paling murah dari tujuh alternatif lainnya. Tim manajer yang memiliki spesialisasi fungsional menggantikan tempat dan peranan wiraswastawan. Perusahaan membutuhkan sebuah perubahan substansial dalam gaya manajemen pimpinan perusahaan, strategi perusahaan cenderung melakukan proteksi melalui dominasi industri, yaitu melakukan integrasi vertikal dan horisontal. Struktur fungsional (functional structrure) mengelompokkan tugas dan aktivitas berdasarkan fungsi bisnis, seperti produksi/operasi, pemasaran, keuangan/akuntansi, litbang, dan sistem informasi manajemen. Kekuatan dan kelemahan tahap ini adalah konsentrasi dan spesialisasinya hanya dalam satu industri. Struktur Divisional. Struktur divisional (divisional structure) atau struktur desentralisasi (decentralized structure) disusun berdasarkan area geografis, produk/ jasa, konsumen, atau berdasakan proses. Keterbatasan dari stuktur ini adalah struktur ini membutuhkan spesialis fungsional yang harus dibayar, dan terdapat duplikasi layanan staf, fasilitas dan personel. Struktur divisional berdasarkan area geografis sesuai bagi organisasi yang strateginya harus disesuaikan agar cocok dengan kebutuhan dan karakteristik konsumen di area geografi yang berbeda. Tipe ini dapat disesuaikan bagi organisasi yang memiliki fasilitas kantor cabang yang berlokasi di area yang luas. Struktur divisional berdasarkan produk/ jasa paling efektif menerapkan strategi ketika produk atau jasa yang spesifik memerlukan penekanan khusus, tipe ini banyak digunakan ketika organisasi menawarkan sedikit produk/jasa atau ketika produk atau jasa organisasi berbeda secara substansial. 2016 7 Distinctive Strategic Management Dr. Dewi Nusraningrum, S.Sos., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Struktur divisional berdasarkan konsumen digunakan ketika beberapa konsumen utama memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan terdapat berbagai layanan yang disediakan untuk konsumen tersebut, struktur ini memungkinkan organisasi untuk memberikan secara efektif syarat yang dibutuhkan kelompok konsumen. Struktur divisional berdasarkan proses serupa dengan struktur fungsional, karena aktivitas dilakukan berdasarkan bagaimana pekerjaan dilakukan, tipe ini dapat menjadi efektif dalam pencapaian tujuan ketika proses produksi yang berbeda mewakili kekuatan persaingan dalam suatu industri. Kekuatan utama perusahaan pada struktur ini adalah pemilikan sumber daya yang tidak terbatas. Kelemahan utamanya terletak pada ukuran perusahaan yang terlalu besar dan kompleks yang cenderung membuat perusahaan menjadi lamban dan tidak fleksibel. Evaluasi 1. Apa yang dimaksud taktik fungsional? 2. Sebutkan jenis dan fungsi struktur dalam organisasi? Strategic Business Unit (SBU) Struktur SBU mengelompokkan divisi-divisi yang sama ke dalam unit bisnis strategis dan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab untuk setiap unit kepada eksekutif senior yang melapor secara langsung kepada CEO (Chief Executive Officer). Oleh karena itu, SBU harus memiliki : 1. Misi khusus. 2. Kemampuan mengidentifikasi para pesaing. 3. Fokus pada pasar eksternal. 4. Pengendalian terhadap fungsi-fungsi bisnisnya. Terdapat dua kelemahan dari struktur SBU adalah bahwa ia memerlukan tambahan lapisan manajemen, yang mengakibatkan pengeluaran gaji, dan peran dari wakil presiden untuk grup tersebut menjadi kurang jelas. Namun demikian, keterbatasan ini tidak mengecilkan keuntungan dari SBU berupa meningkatnya koordinasi dan akuntabilitas. 2016 8 Distinctive Strategic Management Dr. Dewi Nusraningrum, S.Sos., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Struktur Matriks. Struktur matriks (matriks structure) adalah yang paling kompleks dari semua desain yang ada karena ia bergantung pada alur kewenangan dan komunikasi vertikal maupun horizontal (sehingga disebut matriks). Struktur ini digunakan ketika organisasi menyimpulkan bahwa baik untuk fungsional maupun divisional, yang bahkan dikombinasikan dengan mekanisme keterkaitan horisontal, tidak dapat memenuhi kebutuhan menurut situasi yang mereka hadapi. Struktur ini mengkombinasikan stabilitas pada struktur fungsional dengan fleksibilitas produk dengan lingkungan eksternal bersifat kompleks dan dapat berubah-ubah. Struktur matriks digunakan secara luas dalam banyak industri termasuk konstruksi, kesehatan, riset, dan pertahanan. Struktur matriks menimbulkan konflik-konflik di sekitar tugas, kewenangan, dan alokasi sumber daya. Struktur matriks akan berfungsi pada tiga kondisi berikut ini: 1. Dibutuhkan proses “saling menyuburkan” ide-ide lintas proyek atau unit produk 2. Sumber daya yang tersedia langka 3. Munculnya kebutuhan untuk meningkatkan proses informasi dan kemandirian pengambilan keputusan. Stanley Davis dan Paul Lawrence, mengidentifikasi tiga fase yang berbeda dalam perkembangan struktur matriks, yang dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Kelompok-kelompok tugas lintas fungsi yang bersifat sementara (temporary crosfunctional task forces) ketika sebuah lini produk baru sedang diperkenalkan. Manajer bertanggung jawab terhadap mata rantai horisontal kunci. 2. Pengintegrasi produk atau merek yang bersifat semi permanen. Jika kelompok khusus lintas fungsi menjadi permanen, manajer proyek akan menjadi seorang manajer produk merek. 3. Struktur otoritas ganda (dual-authorities structure), yaitu ketika struktur produk dan fungsional telah menjadi bentuk yang permanen. Seluruh karyawan terhubung baik kepada atasan fungsional vertikal maupun kepada manajer produk horisontal. Beberapa keuntungan dari struktur matriks adalah tujuan proyek yang jelas, terdapat banyak saluran komunikasi karyawan dapat melihat hasil dari pekerjaan mereka, dan penghentian proyek dapat dilakukan relatif lebih mudah. Struktur Jaringan. Struktur jaringan disebut non-struktur karena eliminasi maya-nya (virtual elimination) terhadap fungsi-fungsi bisnis in-house. Struktur jaringan bermanfaat ketika lingkungan perusahaan tidak stabil dan diperkirakan akan tetap berubah-ubah. 2016 9 Distinctive Strategic Management Dr. Dewi Nusraningrum, S.Sos., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Organisasi jaringan merupakan serangkaian perusahaan atau unit bisnis independen yang terhubung dengan komputer dalam satu informasi yang mendesain, memproduksi dan memasarkan produk atau jasa. Struktur organisasi jaringan kerja memberikan peningkatan fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi dalam mengatasi perubahan teknologi yang sangat cepat dan pergeseran pola persaingan dan perdagangan internasional. Struktur ini juga memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada keunggulan uniknya sementara memperoleh efisiensi dari perusahaan lainnya yang juga sedang mengkonsentrasikan usaha mereka pada bidang keahliannya. Ketersediaan berbagai mitra yang potensial merupakan sumber potensial munculnya kesulitan. Perusahaan terlalu ahli (overspecialized) pada suatu posisi dalam rantai nilai (value chain) perusahaan tersebut dapat memicu timbulnya risiko menjadi sebuah perusahaan yang “lemah”. Restrukturisasi dan Reengineering. Restrukturisasi atau disebut pengurangan (downsizing), rightsizing, atau penghilangan lapisan (delayering) adalah mengurangi ukuran perusahaan dalam artian jumlah karyawan, jumlah divisi atau unit, dan tingkat hierarki dalam struktur organisasi perusahaan. Reenginering disebut juga manajemen proses, inovasi proses, dan desain ulang proses, meliputi konfigurasi ulang atau desain ulang pekerjaan, tugas dan proses-proses untuk tujuan meningkatkan biaya, kualitas, layanan dan kecepatan. Reenginering ditandai dengan banyaknya keputusan taktis (jangka pendek, mempengaruhi fungsi bisnis yang spesifik), sementara restrukturisasi ditandai dengan keputusan strategis (jangka panjang, mempengaruhi semua fungsi bisnis). Pendekatan baru yang ditemukan oleh Michaela Hammer, ini melibatkan: 1. Pengkajian ulang yang mendasar pada cara bagaimana pekerjaan selama ini dijalankan. 2. Reorganisasi struktural-memecah hierarki ke dalam tim kerja yang lintas fungsi. 3. Sistem pengukuran dan informasi yang baru. 4. Sistem nilai baru dengan penekanan lebih besar pada pelanggan. Manfaat utama dari restrukturisasi adalah pengurangan biaya. Kelemahannya adalah banyak orang pada masa ini tidak berambisi untuk menjadi manajer dan banyaknya manajer masa ini mencoba keluar dari jalur manajemen. 2016 10 Distinctive Strategic Management Dr. Dewi Nusraningrum, S.Sos., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Alasan utama suatu perusahaan untuk melakukan rekayasa ulang adalah banyak perusahaan yang secara historis diorganisasikan secara vertikal berdasarkan fungsi bisnis, hal ini mengakibatkan pola pikir yang berdasarkan fungsi bisnis oleh manajer dan karyawan dari pada pola pikir yang memikirkan pelayanan pelanggan, kualitas produk, atau kinerja organisasi secara keseluruhan. Logikanya adalah bahwa semua perusahaan cenderung untuk lebih birokratis seiring berjalannya waktu. Manfaat dari reengineering adalah memberikan peluang pada karyawan untuk melihat secara lebih jelas bagaimana pekerjaan mereka mempengaruhi produk akhir atau jasa yang sedang dipasarkan oleh perusahaan. Namun demikian, reengineering dapat menurunkan kekhawatiran manajer yang jika tidak diatasi akan menyebabkan trauma perusahaan. Mengelola penolakan terhadap perubahan. Orang sering kali menolak implementasi strategi karena mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi atau mengapa perubahan perlu dilakukan. Karyawan membutuhkan informasi yang akurat. Implementasi strategi yang berhasil tergantung pada kemampuan manajer untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan, perubahan harus dilihat sebagai peluang dari pada suatu ancaman oleh manajer dan karyawan. Kebanyakan orang yang memegang peranan penting dalam menentukan sukses tidaknya implementasi strategi, justru hanya sedikit dilibatkan dalam mengembangkan strategi perusahaan. Penolakan dan keengganan untuk berpartisipasi akan makin terlihat apabila tidak dikomunikasikan dengan jelas dan transparan kepada seluruh manajer operasional. Para manajer operasional berharap dapat mempengaruhi manajemen puncak untuk meninggalkan perubahan baru yang direncanakan dan kembali ke cara lama. Itulah sebabnya, untuk menghindari kejadian tersebut, sangat penting untuk melibatkan manajer tingkat menengah dalam proses implementasi. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi yang dapat mengelola penolakan terhadap perubahan. Tiga strategi yang biasa di pakai adalah : Strategi memaksakan perubahan (force change strategy), adalah memberikan perintah dan mendorong perintah tersebut agar dilaksanakan, strategi ini memiliki kelebihan berupa kecepatan namun menimbulkan rendahnya komitmen dan penolakan yang kuat; Stretegi mengajarkan perubahan (educative change strategy) memberikan informasi untuk meyakinkan orang tentang pentingnya perubahan, kekurangan dari strategi edukasi ini adalah implementasinya yang lambat dan sulit, namun strategi ini bisa mendorong komitmen yang lebih tinggi dan penolakan yang lemah dari pada strategi pemaksaan; dan strategi yang menimbulkan ketertarikan dan 2016 11 Distinctive Strategic Management Dr. Dewi Nusraningrum, S.Sos., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id merasionalkan perubahan (rational and self-interest change strategy) adalah strategi untuk meyakinkan individu bahwa perubahan member keuntungan personal bagi mereka. Sinergi. Salah satu tujuan yang harus dicapai dalam implementasi strategi adalah memperoleh sinergi di antara berbagai fungsi dan unit bisnis yang ada, yang menjelaskan mengapa banyak perusahaan pada umumnya melakukan reorganisasi setelah melakukan akuisisi. Menurut Igor Ausoff, menyatakan ada empat jenis sinergi yang dapat mempengaruhi keberhasilan implementasi strategi, yaitu : 1. Sinergi Pemasaran, tercipta melalu kerjasama antara saluran distribusi, wiraniaga atau gedung penyimpanan. 2. Strategi Operasional, tercipta melalui penggunaan tenaga kerja dan fasilitas bersama atau melalui pembelian kebutuhan operasional bersama dalam jumlah yang besar berarti pembagian biaya overhead yang harus ditanggung. 3. Sinergi Investasi, tercipta melalui penggunaan bersama fasilitas produksi dalam pabrik, pembelian persediaan bahan baku bersama, penggunaan bersama peralatan dan mesin pengolahan. 4. Sinergi Manajemen, manajemen yang kompeten merupakan sesuatu yang langka, sehingga penambahan unit bisnis baru atau produk baru dapat mempertinggi keseluruhan jika pihak manajemen mampu menemukan bahwa masalah yang sekarang ini dihadapi mempunyai kemiripan dengan masalah sebelumnya yang telah berhasil dipecahkan oleh unit usaha yang baru diakuisisi. Evaluasi 1. Apa yang dimaksud SBU? 2. Jelaskan fungsi struktur jaringan? Daftar Pustaka David Weiner, Peter Mamacos, Sherman E. Katz, Laurence E. Rothenberg, 2005, Insights for Students Into Trade and Globalization: Who Wins and Who Loses?. USA. New York. 2016 12 Distinctive Strategic Management Dr. Dewi Nusraningrum, S.Sos., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Fred , David R 2010, Strategic Management Concepts and Cases, Thirteen Edition. Freddy Rangkuti. 2009.Strategi Promosi yang Kreatif. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Gaspersz, Vincent 2012, All in One Strategic Management. 20 Concepts, Models and Key Analyses in Strategic Management, Vinchristo Publication. Bogor Giddens, Anthony 2005, Runaway World: How Globalization is Reshaping Our Lives Revised Edition, USA, New York. Hitt, Ireland and Hoskisson 2013. Strategic Management Consepts and Cases, Prentice Hall Kadir, Abdul Wahab Abdoel 2007. Manajemen Strategik. Pramita Press, Banten. Pearce, John A. dan Richard B. Robinson. 2008. Manajemen Stategis, Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Selo Soemardjan, 2009. Perubahan Sosial Yogyakarta. Kelompok Bambu. Yogyakarta. Suparman, Achmad 2002. Globalisasi Dan Modernisasi Dalam Kebudayaan Jawa. Yogyakarta. Triton, PB 2007. Manajemen Strategis Terapan Perusahaan dan Bisnis. Penerbit Tugu. Jogjakarta. Umar, Husein (2005). Strategic Management in Action. PT. Gramedia Pustaka Utama Wheelen, Thomas L. and Hunger, J. David 2010. Strategy Management and Business Policy, Twelfth Edition. 2016 13 Distinctive Strategic Management Dr. Dewi Nusraningrum, S.Sos., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id