Perumusan dan penerapan strategi berbeda dari hal-hal berikut: • Perumusan strategi memosisikan kekuatan sebelum tindakan. • Penerapan strategi mengelola kekuatan dan tindakan. • Perumusan strategi berfokus kepada keefektifan. • Penerapan strategi berfokus kepada keefesienan. • Perumusan strategi terutama merupakan proses intelektual. • Penerapan strategi terutama merupakan proses operasional. • Perumusan strategi membutuhkan keterampilan intuitif dan analisis yang bagus. • Penerapan strategi membutuhkan keterampilan motivasi dan kepemimpinan yang khusus. • Perumusan strategi membutuhkan koordinasi antarbeberapa individu. • Penerapan strategi membutuhkan koordinasi antarbanyak individu. Perspektif Manajemen • Isu-isu utama manajemen bagi penerapan strategi meliputi penetapan tujuan tahunan, pembuatan kebijakan, alokasi sumber daya, perubahan struktur organisasi yang ada, restrukturisasi dan rekayasa ulang, perbaikan progam penghargaan dan insentif, minimilasi penolakan terhadap perubahan, pengenalan manajer pada strategi, pengembangan budaya yang strategi, pengembangan sumber daya manusia yang efektif dan jika perlu pengurangan karyawan. Tujuan tahunan penting bagi penerapan strategi karena (1) merupakan alokasi sumber daya; (2) merupakan mekanisme utama untuk mengevaluasi manajer; (3) merupakan instrumen utama untuk memonitor kemajuan ke arah pencapaian tujuan jangka panjang; dan (4) menetapkan prioritas organisasional, divisioanal, dan departemental. KEBIJAKAN • Kebijakan (policy) merupakan instrumen untuk penerapan strategi. Kebijakan memungkinkan karyawan maupun manajer mengetahui apa yang diharapkan dari mereka, sehingga meningkatkan kemungkinan bahwa strategi akan mampu diterapkan dengan baik. Beberapa contoh isu-isu yang kiranya membutuhkan kebijakan manajemen adalah: •Menawarkan berbagai lokal karya dan seminar pengembangan manajemen ekstensif atau terbatas. •Menyentralisasi atau mendesentralisasi aktivitas pelatihan karyawan. •Merekrut melalui agen penempatan tenaga kerja, kampus, dan/atau surat kabar. •Mempromosikan karyawan dari dalam atau merekrut dari luar. •Mempromosikan berdasarkan kinerja atau senioritas. ALOKASI SUMBER DAYA • Alokasi sumber daya merupakan aktifitas utama manajemen yang memungkinkan pelaksanaan strategi. Tidak ada yang lebih menghambat manajemen strategis dan keberhasilan organisasi melebihi sumber daya yang dialokasikan secara tidak konsisten dengan prioritas yang ditetapkan dalam tujuan tahunan Konflik dapat didefinisikan sebagai perselisihan kedua belah pihak atau lebih mengenai satu atau beberapa isu/masalah. Menetapkan tujuan dapat menimbulkan konflik karena manajer dan penyusun strategi harus melakukan kompromi. Konflik tak terhindarkan dalam sebuah organisasi, sehingga penting bahwa konflik tersebut dikelola dan dipecahkan sevelum konsekuensi disfungsional memengaruhi kinerja organisasi Mencocokkan Struktur dengan Strategi Pertama, struktur sangat menentukan bagaimana tujuan dan kebijakan diterapkan. Alasan kedua mengapa perubahan dalam strategi sering kali mengharuskan adanya perubahan dalam struktur adalah karena struktur mendikte bagaimana sumber daya akan dialokasikan. Struktur Fungsional Struktur Divisional • Struktur yang paling luas digunakan adalah jenis fungsional atau tersentralisasi karena struktur ini yang paling sederhana dan paling murah dari tujuh alternatif yang ada. • Struktur divisional atau terdesentralisasi merupakan jenis kedua yang paling lazim digunakan oleh bisnis di AS. Beberapa bentuk struktur divisional menjadi penting untuk memotivasi karyawan,mengendalikan operasi, dan bersaing dengan baik di lokasi yang berbeda beda Struktur Unit Bisnis Strategi Struktur Matriks Struktur SBU mengelompokan divisi divisi yang sama ke dalam unit bisnis strategis serta mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab untuk setiap unit kepada seorang kepala divisi yang secara langsung melapor kepada direktur eksekutif Struktur matriks adalah yang paling kompleks dari semua rancangan sebab bergantung baik pada alur otoritas dan komunikasi vertikal maupun horizontal. RESTRUKTURISASI & REKAYASA ULANG Restrukturisasi disebut juga perampingan, penataan, atau pengelompokan kembali, menyangkut pengurangan ukuran perusahaan dalam hal jumlah karyawan, jumlah divisi atau unit, serta jumlah tingkat hierarkis dalam struktur organisasi perusahaan. Rekayasa ulang lebih berfokus pada kepentingan karyawan dan konsumen daripada kepentingan pemegang saham. Pembagian laba adalah bentuk kompensasi insentif yang digunakan secara luas. Kriteria lain yang juga digunakan luas untuk menghubungkan kinerja dan gaji dengan strategi adalah pembagian hasil. Pembagian hasil mendorong karyawan atau departemen menetapkan target kinerja, jika hasil aktualnya melampaui tujuan, seluruh anggota mendapatkan bonus. Kriteria seperti penjualan, laba, efisiensi produksi, kualitas, dan keamanan juga bisa menjadi dasar untuk sistem bonus yang efektif. Resistensi terhadap perubahan (resistance to change) bisa dianggap sebagai ancaman terbesar bagi penerapan strategi yang berhasil. Biasanya, resistensi yang terjadi dalam organisasi berupa sabotase mesin produksi, mangkir kerja, menyampaikan keluhan yang berlebihan, dan keengganan untuk bekerja sama. Perusahaan perlu merumuskan dan menerapkan strategi dari perspektif lingkungan hidup. Strategi-strategi lingkungan bisa mencakup pengembangan atau akuisisi bisnis ramah lingkungan , divestasi atau beralih dari bisnis yang merusak lingkungan, upaya untuk menjadi produsen berbiaya rendah melalui minimalisasi limbah dan konservasi energi, serta pelaksanaan strategi diferensiasi melalui fitur produk yang hijau. Menciptakan budaya yang mendukung strategi Para penyusun strategi harus berusaha keras untuk melestarikan menekankan, dan membangun berdasarkan aspek-aspek budaya yang ada yang mendukung stratgi baru yang diusulkan Budaya meksiko Budaya Jepang Masalahmasalah Produksi/Operasi Ketika Menerapkan Strategi • Kapabilitas, keterbatasan dan kebijakan produski atau operasi dapat secara signifikan membantu atau meghambat pencapaian tujuan. Produksi biasanya menerapkan lebih dari 70% total asset sebuah perusahaan. Bagian terbesar dari proses penerapan strategi terjadi pada proses produksi. Pekerja manajer sumber daya manusia atau personalia berubah dengan cepat ketika perusahaan melakukan perampingan dan reorganisasi. Tanggung jawab strategi sumber daya manusia mencakup evaluasi kebutuhan dan biaya staf untuk strategi alternatif yang di usulkan selama tahap perumusan strategi dan pengembangan rencana untuk penerapan secara efektif. Program kepemilikan saham oleh karyawan (ESOP) ESOP adalah bentuk kompensasi karyawan yang dikenakan pajak di mana karyawan membeli saham perusahaan melalui uang pinjaman atau uang tunai. Strategi pekerjaan/keluarga menjadi semakin populer dikalangan dikalangan perusahaan dewasa ini sehingga strategi tersebut mempresentasikan sebuah keunggulan kompetitif bagi perusahaanperusahaan yang menwarkan “tunjangan” seperti bantuan lansia, jam kerja yang lebih fleksibel , pembagian kerja, tunjangan adopsi, kemah musim panas, bantuan online untuk karyawan, penetipian hewan peliharaan dll. Memperbaiki budaya perusahaan. Memperbaiki semangat kerja karyawan. Menghasilkan resensi karyawan yang lebih tinggi. Mempermudah rekrut karyawan yang baru. Memampukan organisasi untuk masuk ke pasar yang baru. Memperbaiki dengan klien. Meningkatkan produktifitas. Memperbaiki bottom line. Mengurangi keluhan dan tuntutan. Meningkatkan kreatifitas. Mengurangi konflik antar karyawan interpersonal antar karyawan. Memaksimalkan identitas merek. Mengurangi biaya pelatihan. TERIMA KASIH