Implementasi manajemen strategis

advertisement
Perencanaan dan Manajemen Strategis dalam Sektor Publik
Implementasi
Apakah perencanaan yang baik sudah
cukup?
 Apakah perencanaan strategis
merupakan proses “sekali-pakai”?

Hakikat Implementasi Strategi
Formulasi Strategi
Implementasi Strategi
Memfokuskan pada sumber daya
yang akan digunakan
Memfokuskan pada sumber daya
yang digunakan selama organisasi
berjalan
Memfokuskan pada efektivitas
Memfokuskan pada efisiensi
Proses intelektual
Proses operasional
Membutuhkan keterampilan intuitif
dan analisis
Membutuhkan keterampilan
motivasi dan kepemimpinan
Mengkoordinasi beberapa individu
dalam organisasi
Mengkoordinasi seluruh individu
dalam organisasi
Faktor yang Mempengaruhi
Implementasi Manajemen Strategis

Kebijakan
 Kebijakan adalah pedoman, metode, prosedur, aturan,
bentuk, dan praktik administratif spesifik yang
ditetapkan untuk mendukung dan mendorong upaya
menuju pencapaian tujuan tersurat
 Kebijakan menetapkan batas-batas, hambatan, dan
limit atas beragam jenis tindakan administratif yang
dapat diambil untuk memberi sanksi dan penghargaan
atas perilaku individu
Alokasi Sumber Daya
Alokasi sumber daya merupakan kegiatan
utama dari manajemen strategis
 Faktor yang menghambat alokasi sumber daya
yang efektif:

 Perlindungan berlebihan atas sumber daya
 Penekanan yang terlalu besar pada kriteria
keuangan jangka pendek
 Politik organisasi
 Sasaran strategi yang kabur
 Keengganan mengambil risiko
Manajemen Konflik
Konflik dapat lahir di mana saja, kapan saja,
dan melibatkan siapa saja dalam manajemen
strategis
 Tiga pendekatan dalam manajemen konflik:

 Penghindaran (avoidance): pengabaian persoalan
dengan harapan konflik akan selesai dengan
sendirinya; bisa dilakukan juga dengan memisahkan
aktor yang berkonflik
 Defusi (defusion): tidak menekankan perbedaan
antarpihak yang berkonflik; kompromi; mediasi
 Konfrontasi: mempertukarkan pihak-pihak yang
berkonflik sebagai pembelajaran
Kecocokan Struktur dan Strategi
Struktur akan memengaruhi alokasi sumber
daya
 Ciri-ciri struktur yang tidak efektif:

 Terlalu banyak hirarki
 Terlalu banyak rapat yang diikuti oleh terlalu
banyak peserta
 Terlalu banyak perhatian yang difokuskan untuk
menyelesaikan konflik-konflik antardepartemen
 Terlalu luas rentang kendali
 Terlalu banyak tujuan yang tidak dapat dicapai
Restrukturisasi dan Reengineering
Restrukturisasi pada dasarnya merupakan
kegiatan mengurangi struktur yang ada dalam
organisasi
 Restrukturisasi sering dilakukan dengan
menggunakan istilah berbeda-beda:

 Downsizing
 Rightsizing
 Delayering

Restrukturisasi dalam sektor publik potensial
melahirkan konflik
Reengineering (Rekayasa Ulang)
Reengineering menyangkut menyusun
ulang atau merancang ulang tugas,
kerja, dan proses demi peningkatan
atau perbaikan biaya, kualitas, layanan,
dan kecepatan
 Secara teoritis, potensi konflik pada
proses reengineering lebih kecil
daripada restrukturisasi

Gaji dengan Strategi
Tidak ada hubungan yang pasti antara
sistem penggajian dengan kinerja
strategi
 Akan tetapi, memberikan bonus atas
pencapaian tujuan tahunan dan tujuan
jangka panjang merupakan hal yang
lazim

Mengelola Resistensi pada Perubahan

Mengelola resistensi dapat dilakukan dengan
 Strategi perubahan paksa (force change strategy)
 Strategi perubahan edukatif (educative change
strategy)
 Strategi perubahan rasional (rational or self-interest
change strategy)
Mengelola Budaya Organisasi

Budaya organisasi yang memengaruhi strategi
dapat dibentuk dengan memperhatikan hal-hal
berikut
 Filosofi pendirian organisasi
 Desain ruang dan bangunan
 Memberi teladan, pengajaran, pelatihan oleh pimpinan
 Sistem kompensasi dan status
 Kisah, legenda, mitos, dan perumpamaan mengenai
orang-orang dan kejadian penting
 Apa yang diperhatikan, diukur, dikendalikan pimpinan
 Reaksi pimpinan terhadap peristiwa penting
Referensi
Fred R. David, Strategic Management, terj.
Dono Sunardi Manajemen Strategis: Konsep,
Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2009
Download