MODUL PERKULIAHAN Modul 02 Modul Minggu ke 2 Distinctive Strategic management Materi : Type of Strategy, Implementation Strategy Process, Organizatin Structure, Restructuring and Reengineering Fakultas Program Studi Fakultas Pasca Sarjana Program Studi Magister Manajemen Tatap Muka 02 Materi pertemuan ke2.Distinctive Strategic Management ini Kode MK Disusun Oleh 35009 Nama Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Dosen menjelaskan materi secara jelas kepada mahasiswa, terutama menjelaskan secara detail tentang Tipe-tipe Strategi, Proses Implementasi Strategi, Struktur Organisasi serta Restrukturisasi dan Reengineering. Materi ini sangat penting bagi mahasiswa yang sebagian besar statusnya sebagai karyawan di perusahaan. 2012 2 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun menyangkut pengetahuan tentang Materi Modul 02. Diharapkan para Mahasiswa dapat mengetahui dan mampu menjelaskan landasan teori yang diterima dari pembelajaran ini. Beberapa contoh kongkrit bisa menjadi acuan kerja bagi mahasiswa di tempat kerjanya masing-masing. . Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pembahasan TYPE OF STRATEGY Wheelen and Hunger (2010) menggunakan konsep dari General Electric (GE). GE pada intinya menyatakan, bahwa pada prinsipnya strategi generik dibagi menjadi tiga : 1. Strategi Stabilitas (Stability Strategy) 2. Strategi Ekspansi (Expansion Strategy) 3. Strategi Penciutan (Retrenchment Strategy) Menurut Porter (2005),, jika perusahaan ingin meningkatkan usahanya dalam persaingan yang ketat, perusahaan harus memiliki prinsip berbisnis. Porter menyatakan ada tiga strategi generik : 1. Strategi Diferensiasi (Differentiation) 2. Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership) 3. Strategi Fokus (Focus) Menurut David (2010), strategi generik dibagi dalam empat kelompok : 1. Strategi Integrasi Vertikal (Vertical Integration Strategy) 2. Strategi Intensif (Intensive Strategy) 3. Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy) 4. Strategi Bertahan (Defensive Strategy) IMPLEMENTASI STRATEGI Pengertian Implementasi Strategi Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari 2012 3 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id manajemen strategic. Perumusan strategi dan implementasi strategi harus dilihat seperti dua sisi mata uang. Implementasi adalah pekerjaan yang dilakukan setelah merumuskan strategi. Dengan keterampilan intuitif dan analitis yang baik, motivasi, dan kepemimpinan khusus serta mampu melakukan banyak koordinasi. Implementasi strategi adalah proses di mana manajemen mewujudkan strateginya dalam bentuk program, prosedur dan anggaran. Implementasi strategi juga dapat diartikan sebagai pengembangan strategi dalam bentuk tindakan. Implementasi terkadang lebih sulit karena implementasi membawa sebuah perubahan. banyak faktor2 tak terduga yang bisa menjadi hambatan. Hitt, Ireland, dan Hoskisson (2000) menekankan bahwa serangkaian tindakan strategis yang disebut formulasi strategi dan implementasi strategi harus disatukan dengan hati-hati jika perusahaan ingin mencapai daya saing strategis dan menghasilkan pendapatan di atas ratarata. Kesuksesan persaingan terjadi ketika perusahaan menggunakan perangkat dan tindakan implementasi secara konsisten dengan strategi-strategi level-bisnis, levelperusahaan, akuisisi, internasional, dan kerjasama yang sebelumnya dipilih. Perumusan strategi dan implementasi strategi harus sesuai dengan tujuan strategis dan misi strategis. Tujuan strategis dan misi strategis disusun berdasarkan informasi yang diperoleh dari analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Perusahaan mempelajari lingkungan eksternal dan internal agar dapat mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman pasarnya dan menentukan bagaimana menggunakan kompetensi-kompetensi intinya dalam usaha mendapatkan hasil strategisnya yang diinginkan. Dengan pengetahuan ini, perusahaan membentuk tujuan-tujuan strategis, misi strategis mensefisikasi, secara tertulis, produk-produk yang ingin diproduksi oleh perusahaan tersebut dan pasar yang ingin dilayani ketika mendayagunakan sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi-kompetensinya. ISU-ISU MANAJEMEN : SEPUTAR IMPLEMENTASI STRATEGI 1. Tujuan Tahunan/ annual objective Tujuan tahunan merupakan: Panduan bagi tindakan, arahan dan penyaluran usaha dan aktivitas organisasi. Standar Kinerja Sumber Penting bagi motivasi dan identifikasi karyawan 2012 4 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Memberikan insentif bagi manajer dan karyawan atas kinerjanya Dasar bagi desain organisasi. Tujuan harus spesifik , jelas, dan dapat diukur. sesuai dengan budaya organisasi, berkarakter, sesuai dengan dimensi waktu, disertai dengan bentuk reward & punishment. 2. Kebijakan (Policy) Kebijakan merupakan panduan spesifik yang dibuat untuk mendukung pekerjaan. Kebijakan memungkinkan karyawan dan manajer memahami apa yang diharapkan perusahaan dari mereka, sehingga meningkatkan kemungkinan bahwa strategi akan diimplementasikan secara sukses. 3. Alokasi Sumber Daya (Resource Allocation) Manajemen strategis memungkinkan sumberdaya bisa dialokasikan berdasarkan priotitas yang dibuat dalam tujuan tahunan Terdapat empat macam sumber daya yaitu: 1. Sumber Daya Keuangan 2. Sumber Daya Fisik 3. Sumber Daya Manusia 4. Sumber Daya Teknologi Beberapa faktor yang dapat menghambat alokasi sumberdaya yang efektif adalah: proteksi terhdap salah satu sumberdaya secara berlebihan, terlalu menekankan pada kriteria keuangan jangka pendek, politik organisasi, target dan strategi kurang jelas, kurang berasni mengambil resiko dan kekurangan pengetahuan yang dibutuhkan. 4. Mengelola Konflik (Conflict Management) Konflik (conflict) adalah suatu ketidaksepakatan antara dua pihak atau lebih dalam suatu isu, atau beberapa isu. Konflik tidak selalu buruk. Tidak adanya konflik merupakan sinyal terjadinya apatisme dan indiferen. Konflik dapat dijadikan alat untuk mendorong kelompok yang berhadapan untuk bertindak dan mungkin membantu manajer dalam mengidentifikasi masalah Pendekatan Penyelesaian Konflik 1. Penghindaran (Avoidance) Mengabaikan masalah dengan harapan konflik akan selesai dengan sendirinya 2. Penyatuan (Defusion) Menyingkirkan perbedaan-perbedaan antara kedua belah pihak, dan disaat yang bersamaan 2012 5 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menekankan kesamaan dan kepentingan bersama 3. Konfrontasi (Defusion) Saling bertukar anggota antara pihak yang berkonflik sehingga masing-masing akan mengerti sudut pandang pihak lain. Atau, melakukan pertemuan di mana masing-masing mempresentasikan pandangannya, lalu bekerja dengan perbedaan tersebut 5. Menyesuaikan struktur dengan strategi Alasan utama mengapa perubahan dalam strategi memerlukan bahkan mengharuskan perubahan dalam struktur organisasi, yaitu: a. Struktur biasanya menjelaskan tentang bagaimana kebijakan akan disusun. b. Struktur biasanya menjelaskan tentang bagimana sumberdaya akan dialokasikan. Ada 5 jenis struktur organisasi yg biasa digunakan, yaitu: a. Struktur Fungsional : Pengelompokkan tugas dan aktivitas berdasarkan fungsi bisnis. b. Struktur Divisional : Pengelompokkan tugas dan aktivitas berdasarkan wilayah geografis, produk atau jasa, berdasar konsumen, dan berdasarkan proses. c. Struktur Unit Bisnis Strategis : Mengelompokkan divisi-divisi yg sama kedalam unit bisnis strategis dgn tugas yg telah di delegasikan. d. Struktur Matriks : Pengelompokkan yg dibuat lebih kompleks dan detail. e. Struktur Sederhana : Organisasi masih sangat kecil Tujuan: a. Struktur organisasi bertujuan untuk memfasilitasi upaya-upaya strategis sebuah perusahaan . b. Pengembangan tujuan dan kebijakan secara signifikan untuk melakukan aktivitas organisasional. c. Efektivitas dan optimalisasi kegiatan organisasi. Restrukturisasi dan Reengineering Pengertian Menurut Ruky (1999) secara umum restrukturisasi diartikan sebagai perombakan yang mendasar terhadap seluruh mata rantai bisnis perusahaan dengan tujuan menciptakan daya saing dan value perusahaan. Restrukturisasi perusahaan merupakan salah satu bentuk perubahan yang bisa dilakukan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Restrukturisasi dapat dilakukan dalam beberapa aspek, antara lain restrukturisasi bisnis, legal, organisasi, manajemen, dan juga keuangan (Rachmawati, 2012 6 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2003). Selain itu, restrukturisasi juga dilakukan untuk memperbaiki dan memaksimalkan kinerja. Restrukturisasi bisnis (business restructuring), merupakan penataan terhadap value secara keseluruhan dalam mata rantai bisnis, dengan tujuan menciptakan daya saing dan nilai perusahaan. Bentuk yang dapat dipilih antara lain: merger dan akuisisi, regrouping, holding dan konsolidasi, aliansi strategis, joint operation/management, likuidasi. Restrukturisasi keuangan (financial restructuring) dilakukan dalam rangka mendapatkan struktur pembelanjaan yang sehat melalui re-organisasi pembelanjaan serta rekapitalisasi. Bentuk restrukturisasi keuangan meliputi: convert debt to equity, sell non core assets, divestasi, private placement, go public. Restrukturisasi organisasi dan manajemen, dilakukan pada perusahaan yang “under performing” dengan maksud untuk memperoleh suatu kepemimpinan yang baru yang lebih memiliki visi. Strategi yang dapat dipilih antara lain: board of director atau CEO, corporate culture restructuring, BPR (business process reengineering), downsizing, delayering. Restrukturisasi hukum (legal restructuring), merupakan upaya memperbaiki kualitas status hukum badan usaha yang membatasi lingkup kegiatan perusahaan. Di antara strategi yang dapat digunakan antara lain: restrukturisasi badan hukum (legal status), restrukturisasi kepemilikan (ownership restructuring), strategic partnering, deregulation legal. Restrukturisasi yang dilakukan perusahaan bermuara pada perubahan kebijakan dan praktik serta struktur kapital perusahaan. Perubahan akan mempengaruhi anggota organisasi, sedangkan perubahan profil kapital akan menimbulkan perubahan pemegang kendali organisasi. Restrukturisasi pasti membawa dampak secara langsung pada pemilik, manajemen dan juga karyawan. Selain itu, juga akan membawa dampak pada stakeholder yang lain, misalnya supplier, konsumen, kreditor, pesaing, bahkan pada masyarakat. Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan dan implementasi restrukturisasi adalah unsurunsur tersebut (pemilik, manajemen dan juga karyawan). Pelaksanaan dan implementasi restrukturisasi harus memperoleh dukungan serta komitmen mereka, atau paling tidak tingkat resistensi yang minimal dari karyawan. Perubahan organisasional (merger, downsizing, reorganisasi dan teknologi baru) akan menjadi sumber ancaman bagi karyawan (Greenhalgh and Rosenblatt, 1984). Mereka akan mempersepsikan bahwa perubahan berdampak langsung terhadap eksistensinya di organisasi. Indikasi adanya pemutusan hubungan kerja sebagai konsekuensi logis perubahan menjadi penyebab persepsi insecure (Ashford et al.,1989). Penelitian Noori (1990) menyatakan ada dampak psikologis positif akibat perubahan, yang berupa perbaikan kinerja perusahaan. Sedangkan dampak negatifnya justru akan memperburuk kinerja 2012 7 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id karyawan yang pada akhirnya akan memperburuk kinerja perusahaan, misalnya penurunan produktivitas karyawan dan tingkat absensi yang tinggi (Kristanto, 2002). Restrukturisasi akan membawa dampak bagi perusahaan dalam melakukan perubahan secara cepat, namun berisiko. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengungkap bahwa perubahan yang dilakukan akan membawa dampak negatif baik bagi individu maupun organisasi (Band dan Tustin, 1999; Kinnunen et al. ,2000). Selain itu pelaksanaan restrukturisasi juga memunculkan persepsi job insecurity atau ketidakamanan dalam pekerjaan (Pasewark dan Strawser,1996). Persepsi job insecurity memunculkan berbagai dampak negatif baik dalam aspek psikologis maupun aspek non psikologis. Di antara aspek psikologis yang muncul antara lain berupa penurunan kepuasan kerja, penurunan kreativitas, perasaan murung dan bersalah, kekhawatiran bahkan kemarahan (Band dan Tustin,1999). Menurut Tremley et al. (1995) dalam Widiastuti (2003) restrukturisasi yang ekstensif dapat mendorong career plateaue (kemandegan karir) lebih cepat muncul dalam tahapan karir, apalagi jika keadaan ini didukung oleh jenuhnya pasar kerja. Sehingga konsekuensi yang muncul adalah penurunan kepuasan kerja, kinerja maupun komitmen bahkan penurunan motivasi dan intensi turnover yang lebih besar. Reengineering Reengineering adalah pemikiran ulang yang fundamental dan perancangan ulang yang radikal terhadap proses-proses bisnis organisasi, yang membawa organisasi mencapai peningkatan yang dramatis dalam kinerja bisnisnya (Hamer dan Champy, 1993). Reengineering bisa juga diartikan sebagai inovasi proses, atau perencanaan visi strategik dan strategi kompetitif bau serta pengembangan proses bisnis baru yang mendukung visi tersebut. Menurut Herbkersman (1994) reengineering adalah perubahan secara drastis bagaimana cara anggota organisasi menyelesaikan cara kerja mereka. Pengakuan reenginering sebagai paradigma baru adalah peran besar Hamer (1990) dalam tulisannya yang berjudul Reengineering Work : Don’t Automate Obliterate yang dipublikasikan dalam Harvard Bussiness Review, Juli-Agustus 1990. Dalam tulisannya tersebut Hamer memperkenalkan esensi dan prinsip-prinsip rengineering, antara lain adalah 1. Memfokuskan pada faktor-faktor sekitar hasil (outcome) bukan pada tugas, artinya bahwa suatu perusahaan hendaknya memiliki seorang yang melaksanakan semua tahapan dalam suatu proses. 2012 8 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Suatu perusahaan hendaknya membentuk departemen-departemen terspesialisasi untuk menangani proses yang terspesialisasi. Daftar Pustaka 1. Arilaha, Asril (2011). Forecasting (Peramalan). Asril-arihala.blogspot.com. (diakses tanggal 3 Maret 2015) 2. Bagus, Denny (2012), Tahapan dan Strategi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle). (diakses tanggal 2 April 2015) 3. Fred , David R.(2010), Strategic Management Consepts and Cases, Thirteen Edition 4. Gaspersz, Vincent (2012). All in One Strategic Management. 20 Concepts, Models and Key Analyses in Strategic Management. Penerbit Vinchristo Publication. Bogor 5. Hendriyani, Lenny (2011), Strategi Unit Bisnis. Lennyhhendriyani. Wordpress. com/2011/08/11. (diakses 2 April 2015) 6. Hitt, Ireland and Hoskisson (2013), Strategic Management Consepts and Cases, Prentice Hall 7. Juhaedi, Adat (2013), Manajemen Strategi 3 (8 langkah). https://pertaniantangguh. Wordpress.com/2013. (diakses tanggal 3 Maret 2015) 8. Jibonk, Wisnu (2013), Pemilihan Strategi Tingkat Bisnis. Jibonk168.blogspot.com (diakses 2 April 2015) 9. Kadir, Abdul Wahab Abdoel (2007). Manajemen Strategik. Pramita Press, Banten. 10. Triton, PB (2007) . Manajemen Strategis. Terapan Perusahaan dan Bisnis. Penerbit Tugu. Jogjakarta. 11. Umar, Husein (2005). Strategic Management in Action. PT. Gramedia Pustaka Utama 12. Wening, Nur (2005). Pengaruh Ketidakamanan Kerja (Job Insecurity) sebagai Dampak Restrukturisasi terhadap Kepuasan Kerja,Komitmen Organisasi, Komitmen Organisasi dan Intensi Keluar Survivor. Journal Kinerja, Vol 9, No 2. STIE Widya Wiwaha, Jogjakarta. 2012 9 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 13. Well (2009). Reengineering Organisasi. https://jusewildan.wordpress.com/tag/ reengineering. (diakses tanggal 2 Maret 2015) 14. Wheelen, Thomas L. and Hunger, J. David (2010), Strategy Management and Business Policy, Twelfth Edition 2012 10 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id