MODUL PERKULIAHAN DISTINCTIVE STRATEGIC MANAGEMENT Nature of Strategic Management Fakultas Program Studi E learning 02 . Kode MK Disusun Oleh Dr. Ir. Sri Hartono MM Abstract Kompetensi Manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya. Mahasiswa mengetahui dan mampu menjelaskan sifat dan model dari manajemen stratejik implementasinya kedalam organisasi Skenario Perkuliahan : DAFTAR PUSTAKA 1. Thomas L. Wheelen & J.David Hunger, (2010) Strategy Management and Business Policy, Twelfth Edition 2. David R. Fred, (2010) Strategic Management consepts and cases , Thirteen Edition. 3. Hitt Ireland (2013), Strategic Management : Concept and Casuse. Prentice Hall. SIFAT dari MANAJEMEN STRATEJIK Apa yang disebut manajemen stratejik ? Mendefinisikan Manajemen Strategis. Manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya. Istilah manajemen strategis dipakai di banyak perguruan tinggi dan universitas sebagai subjudul untuk kuliah puncak dalam administrasi bisnis, Kabijakan Bisnis, yang memadukan material dari semua kuliah bisnis. Tahap-tahap Dalam Manajemen Strategis. Proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahap: 1) Perumusan stategis termasuk mengembangkan misi bisnis, mengenal peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka panjang, meghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan. Keputusan perumusan strategi mengikat suatu organisasi pada produk, pasar, sumber daya, dan teknologi spesifik selama periode waktu tertentu. Strategi menetapkan keunggulan bersaing jangka panjang. Apapun yang akan terjadi, keputusan strategis mempunyai konsekuensi berbagai fungsi utama dan pengaruh jangka panjang pada suatu organisasi. 2012 2 Distinctive Strategic Management Dr Sri Hartono, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2) Implementasi strategi sering disebut tahap tindakan manajemen strategi. Strategi implementasi berarti memobilisasi karyan dan manajer untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan. Sering dianggap sebagai tahap palng sulit dalam manajemen strategis, implementasi strategis memerlukan disiplin pribadi, komitmen, dan pengorbanan. Keberhasilan implementasi strategi tergantung pada kemampuan manajer untuk memotivasi karyawan, yang lebih merupakan seni ketimbang pengetahuan. Strategi yang dirumuskan tetapi tidak diimplementasikan sama sekali tidak ada gunanya. 3) Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat perlu mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik; evaluasi strategi terutama berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksternal dan internal selali berubah. Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah (1) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategiyang sekarang, (2) Mengukur prestasi, (3) Mengambil tindakan korektif. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan hari ini bukan merupakan jaminan keberhasilan dimasa yang depan! Keberhasilan selalu menciptakan masalah baru dan berbeda; organisasi yang merasa puas akhirnya mati. Aktivitas perumusan strategi, implementasi, dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hierarki dalam organisasi yang besar: korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional. Dengan memperkuat komunikasi dan interaksi di antara manajer dan karyawan di seluruh tingkat hierarki, manajemen strategi membantu fungsi manajemen sebagai tim bersaing. Sebagian besar bisnis kecil dan beberapa bisnis besar tidak mempunyai divisi atau unit bisnis strategis, mereka hanya mempunyai tingkat korporasi dan fungsional. Sekalipun demikian, manajer dan karyawan di kedua tingkat ini seharusnya dilibatkan secara aktif dalam aktivitas manajemen strategis. 2012 3 Distinctive Strategic Management Dr Sri Hartono, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Istilah Kunci dalam Manajemen Strategis Ahli Strategi adalah orang orang yang paling bertanggung jawab atas sukses atau gagalnya organisasi. Ahli strategi mempunyai jabatan yang berbeda-beda, seperti CEO, presiden, pemilik, Ketua Dewan, direjtur eksekutif, kansiler, dekan, atau wiraswasta. Jonas, Fry, dan Srivastva mengatakan bahwa tiga tanggung jawab utama ahli strategi dalam organisasi asalah menciotakan konteks untuk perubahan, membangun komitmen dan kepemilikan, serta menyeimbangkan stabilitas dan inovasi. Pernyataan Misi adalah “pernyataan jangka panjang mengenai tujuan yang menbadakan sebuah bisnis dari perusahaan lain yang serupa. Sebuah pernyataan misi mengidentifikasi cakupan dari operasi perusahaan dalam istilah produk dan pasar.” Pernyataan misi menjawab pertanyaan mendasar yang dihadapi oleh semua ahli strategi: “Apa sebenaranya bisnis kita?” Pernyataan misi yang jelas menguraikan nilai-nilai dan prioritas dalam suatu organisasi. Mengembangkan misi bisnis memaksa ahli strategi untuk berfikir mengenai sifat dan cakupan operasi saat ini dan untuk menilai daya tarik potensial dari pasar dan aktivitasmasa depan. Suatu pernyataan misi secara langsung menggambarkan arah suatu organisasi di masa depan. Sasaran Jangka Panjang Sasaran dapat ditentukan sebagai hasil spesifik yang ingin dicapai sebuah organisasi dengan melakukan misi dasarnya. Jangka panjang berarti lebih dari satu tahun. Sasaran perlu untuk keberhasilan organisasi karena menyatakan arah; membantu dalam evaluasi; menciptakan sinergi; mengungkapkan prioritas; memfokuskan koordinasi; dan menyediakan dasar untuk perencanaan, organisasi, memotivasidan mengendalikan aktivitas secara efektif. Sasaran harus menantang, dapat diukur, konsisten, pantas dan jelas. Strategi merupakan cara untk mencapai sasaran jangka panjang. Strategi bisnis dapat termasuk peluasan geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk,, penetrasi pasar,pengurangan, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan Peran Manajemen Stratejik 2012 4 Distinctive Strategic Management Dr Sri Hartono, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Untuk meraih segala cita-cita atau tujuan yang diinginkan oleh suatu organisasi atau perusahaan maka penerapan manajemen stratejik justru sangat dibutuhkan guna apa yang diinginkan bersama dapat kita capai dengan sebaik mungkin. Peran manajemen stratejik ketika diimplementasikan dalam suatu organisasi maka setiap unit atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin. Apalagi melihat perkembangan zaman sekarang ini, dimana setiap organisasi perusahaan telah melakukan ekspansi pasar guna mendapatkan keuntunga yang banyak. Semuanya itu perlu langkah strategis dan taktik yang tepat sehingga proses atau langkah yang diambil oleh pimpinan dapat dijalankan seefektif dan seefisen mungkin. Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang digunakan dan jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik. Esensi Manajemen Strategik dalam pengembangan daya saing organisasi, baik bersifat nirlaba maupun ber-orientasi laba dapat dijabarkan atas hal pokok berikut : 1. Pertumbuhan dan Keberlanjutan Hal ini dicirikan oleh adanya kegiatan lebih besar dari organisasi yang nantinya berdampak pada peningkatan kesejahteraan SDM. Pencapaian kondisi tersebut didapatkan dari kerjasama antar individu yang mampu mewujudkan sinergi perkembangan organisasi sesuai siklus organisasi (pengenalan, pertumbuhan, kedewa-saa dan pembaharuan dengan kondisi penurunan, tetap dan naik kembali) ditinjau dari faktor internal maupun eksternal yang dipengaruhi oleh perubahanperubahan, baik fundamental, incremental dan radikal dari nilai-nilai keinginan konsumen, serta persaingan yang ketat dalam kondisi yang mengandung ketidakpastian dan penuh risiko. 2. Berpikir Strategik 2012 5 Distinctive Strategic Management Dr Sri Hartono, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Hal ini dicirikan oleh pemahaman tentang pentingnya faktor waktu (lalu, kini dan esok), proses kontinu (siklus) dan iteratif (sekuens pembelajaran) dalam mengidentifikasi kegiatan yang menjanjikan ke depan yang berbasis pada pemetaan kemampuan (superior-tas) yang dimiliki (sumber daya seperti SDA, SDM dan SDB) dengan secara komprehensif memperhati-kan faktor-faktor makro seperti politik, ekonomi, teknologi dan sosial budaya, disamping upaya pembelajaran organisasi dalam menuju daya saing secara parsial ataupun utuh. Realisasi berpikir strategik dapat ditunjukkan oleh konsep masukan, proses dan luaran dalam mengelola perubahan menurut peluang maupun ancaman yang ditemui sesuai dengan fase-fase berikut : pembentukan kelompok kerja, inventarisasi kegiatan, keterlibatan unit kerja dan status kegiatan. Hal tersebut dalam praktiknya didukung oleh konsep-konsep stra-tegi, baik yang klasik (siklus hidup produk dan SWOT), modern (BCG/Shell, A.D. Little, McKinsey, PIMS, SRI dan Porter) dan alternatif (PRECOM) yang dalam implementasinya sangat ditentukan oleh besar-an dimensinya (2-5) atau tema tertentunya. 3. Manajemen Strategik Manajemen Strategik dalam implementasinya ditentukan oleh tahapan identifikasi lingkungan (internal dan eksternal), perumusan strategi, implementasi strategi, pemantauan dan evaluasi strategi. Hal tersebut disusun dari sistem lingkungan yang terdiri dari analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan : sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang dikenal sebagai SWOT ataupun pendekatan peran (policy, strategik dan fungsi) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, baik secara luas maupun spesifik, seperti: (a) masuknya pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan modal, biaya peralih-an pemasok, akses ke saluran distribusi, kebijakan pemerintah dan lainnya; (b) ancaman produk peng-ganti (biaya/harga); (c) kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan); (d) kekuatan tawar menawar pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan); (e) persaingan konvensional diantara pesaing (posisi dan ketergantungan). 2012 6 Distinctive Strategic Management Dr Sri Hartono, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dalam proses manajemen strategik diperlukan pernyataan-pernyataan yang terkait dengan penetapan visi (jati diri), misi (justifikasi/pembeda) dan tujuan (target/standar) sebagai jawaban terhadap pencanangan strategi yang telah disusun menurut tingkatannya (korporat, bisnis dan fungsional) yang didasarkan pada muatan, konsis-tensi dan keterpaduannya dari suatu kerangka kerja proses pengambilan keputusan organisasi untuk jangka panjang. Dalam hal ini, struktur organisasi dengan berbagai bentuknya (sederhana, fungsional, divisional, matriks, unit bisnis strategik berperan pen-ting dalam pencapaian tujuan dari kebijakan yang dibuat. Model Manajemen Stratejik (WHELEN – HUNGER) Tahap-tahap manajemen strategik : 1. Pengamatan Lingkungan a. Analisis eksternal. Lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel yang berada di luar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Lingkungan eksternal terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan kerja dan lingkungan sosial. b. Analisis internal. Lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel (struktur, budaya, sumber daya organisasi) yang ada di dalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. 2. Perumusan Strategi 2012 7 Distinctive Strategic Management Dr Sri Hartono, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Perumusan strategi merupakan pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan. a. Misi. Misi organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi hidup. Pernyataan misi yang disusun dengan baik mendefinisikan tujuan mendasar dan unik yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain. b. Tujuan. Tujuan adalah hasil akhir aktivitas perencanaan. Tujuan merumuskan apa yang akan diselesaikan dan kapan akan diselesaikan, dan sebaiknya diukur jika memungkinkan. Pencapaian tujuan perusahaan merupakan hasil dari penyelesaian misi. c. Strategi. Strategi perusahaan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan keterbatasan bersaing. d. Kebijakan Kebijakan menyediakan pedoman luas untuk pengambilan keputusan organisasi secara keseluruhan. Kebijakan merupakan pedoman luas yang menghubungkan perumusan strategi dan implementasi. 3. Implementasi Strategi Implementasi strategi merupakan proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur. a. Program. Program merupakan pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah-langkah yag diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai. Program melibatkan restrukturisasi perusahaan, perubahan budaya internal perusahaan, atau awal dari suatu usaha penelitian baru. b. Anggaran. Anggaran yaitu program yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang, setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan. 2012 8 Distinctive Strategic Management Dr Sri Hartono, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id c. Prosedur. Prosedur adalah sistem langkah-langkah atau teknik yang berurutan yang menggambarkan secara rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan. 4. Evaluasi dan Pengendalian Merupakan proses yang dilalui dalam aktivitas-aktivitas perusahaan, hasil kinerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan kinerja yang diinginkan. Para manajer di semua level menggunakan informasi hasil kinerja untuk melakukan tindakan perbaikan dan memecahkan masalah. Elemen ini dapat menunjukkan secara tepat kelemahan-kelemahan dalam implementasi strategi sebelumnya dan mendorong proses keseluruhan untuk dimulai kembali. 2012 9 Distinctive Strategic Management Dr Sri Hartono, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id