MODUL PERKULIAHAN PERILAKU KONSUMEN Faktor-faktor yang berpengaruh pada Perilaku Konsumen Fakultas Program Studi Tatap Muka Fakultas Ilmu Komunikasi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran 07 Abstract Pokok bahasan Kode MK Disusun Oleh Kode MK SM Niken Restaty, M.Si Kompetensi tentang Setelah mengikuti mata faktor-faktor yang berpengaruh kuliah ini diharapkan mahasiswa pada perilaku konsumen, yang dapat memahami dan mampu terdiri dari faktor sosial, faktor menjelaskan pengertian individual (psikologis) dan faktor pengaruh faktor strategi pemasaran. Pada modul khususnya faktor ini dibahas tentang pengaruh acuan keluarga faktor sosial, khususnya faktor agen dan sosialisasi kelompk acuan (reference group) perilaku konsumen. dan pengaruh faktor keluarga. 2012 2 Perilaku Konsumen SM Niken Restaty, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sosial, kelompok sebagai terhadap Pembahasan FAKTOR-FAKTOR SOSIALYANG BERPENGARUH PADA PERILAKU KONSUMEN A. Reference Group Adalah suatu kelompok yang standarnya (ukuran-ukurannya) digunakan sebagai pembanding bagi perilaku individu. Reference Group (kelompok acuan) memiliki pengaruh pada setiap individu karena individu tersebut (diakui atau tidak) bercita-cita untuk menjadi anggota kelompok tersebut. Oleh karena itu, perilaku kelompok acuan tersebut cenderung untuk ditiru oleh individu-individu yang mengidolakannya, baik pada perilaku sehari-hari maupun pada perilaku pembeliannya. Terdapat dua tipe Reference Group: 1. Membership Group Yaitu kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya. Keanggotaan ini terjadi secara otomatis karena status atau ciri-ciri inheren yang dimiliki. Karena keanggotaan inilah maka perilaku individu tersebut disesuaikan dengan standar kelompok. Sebagai contoh, seorang mahasiswa baru akan berupaya mengenali norma-norma dan kebiasaan di kelompok mahasiswa dan menjalankan norma tersebut. 2. Aspiration Group Yaitu kelompok dimana individu tersebut tidak menjadi anggota, tetapi berkeinginan untuk menjadi anggotanya (biasanya kelompok yang kelas sosialnya lebih tinggi). Pengaruh kelompok ini terhadap individu demikian kuatnya sehingga individu berusaha untuk tampil atau bertingkah laku seperti anggota kelompok tersebut. Reference Group dapat memberikan sejumlah pengaruh sosial yang bersifat normatif terhadap individu karena keinginan individu untuk dianggap sebagai anggota kelompok tersebut (atau setidak-tidaknya dianggap setara/setingkat dengan anggota kelompok tersebut). 2012 3 Keinginan ini menyebabkan individu tersebut mengamati perilaku Perilaku Konsumen SM Niken Restaty, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kelompok idolanya. Sebagai contoh, remaja yang mengidolakan artis penyanyi atau pemain film, akan berusaha untuk berpenampilan dan berperilaku seperti idolanya. Pengaruh Reference Group ini dapat dilihat pada dua tingkat keputusan membeli yaitu: 1. Reference Group dapat mempengaruhi keputusan untuk membeli jenis produk (generic product) tertentu. 2. Reference Group dapat mempengaruhi pemilihan atas merk produk tertentu. Tujuan seseorang dalam meniru Reference Groupnya adalah agar tampak / dikenali sebagai anggota kelompok idolanya, bukan semata-mata karena kegunaan / manfaat produk itu baginya. Berbagai kombinasi dari kedua jenis pengaruh tersebut menghasilkan empat kemungkinan pada keputusan membeli, yaitu: 1. Keputusan membeli generic product terpengaruh kuat, tetapi pengaruh terhadap pemilihan merk lemah. 2. Keputusan untuk membeli generic product terpengaruh lemah, tetapi pengaruh terhadap pemilihan merk kuat. 3. Keputusan untuk membeli generic product maupun pemilihan merk terpengaruh kuat. 4. Keputusan untuk membeli generic product maupun pemilihan merk terpengaruh lemah. Strategi Promosi untuk Tiap Kategori 1. Tekankan aspek status sosial yang bisa timbul dengan memakai produk tersebut, ciptakan rasa kebutuhan akan status yang diperoleh dengan menggunakan produk tersebut. 2012 4 Perilaku Konsumen SM Niken Restaty, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Tekankan aspek sosial dari pemilihan merk produk tersebut (kesan berbeda / berkelas / eksklusif) dengan menonjolkan merk yang sudah memiliki status / reputasi tersendiri. 3. Tekankan aspek sosial baik dengan cara membangkitkan kebutuhan akan penggunaan / pemanfaatan jenis produk tersebut dan sekaligus menonjolkan keunggulan merk tertentu. 4. Tekankan kegunaan dasar / fungsi dari produk tersebut (kenyamanan, ketahanan, dan sebagainya). Jenis produk yang komplemen dengan kombinasi masing-masing kebutuhan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Kategori Pengaruh Generik Product Pemilihan Merk Lemah Contoh Produk Produk yang berguna untuk menunjang Kuat penampilan, tetapi juga merknya tidak begitu menonjol. Contoh: Dasi, Jas Lemah Kuat Jenis produk umumnya dipakai tiap orang, sehingga merk berpengaruh kuat dalam menentukan status. Contoh: Jam tangan Rolex Kuat Kuat Produk yang tidak digunakan oleh setiap orang dan bisa dijadikan simbol status. Contoh: Generic Product: Mobil Merk BMW Lemah Lemah Produk untuk kepentingan pribadi yang tidak tampak dalam penampilan. mandi, Pakaian dalam 2012 5 Perilaku Konsumen SM Niken Restaty, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh: Sabun B. Pengaruh Keluarga Keluarga adalah suatu bentuk kelompok terkecil dalam masyarakat tetapi memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap perilaku konsumen. Definisi: a family is a group of people related to one another by birth, marriage or adoption. (Sekelompok orang yang saling berhubungan atas dasar kelahiran, perkawinan atau adopsi). Keluarga merupakan institusi sosial yang penting. Suatu keluarga ditandai/dicirikan dengan adanya interaksi tatap muka (face to face interaction) yang relatif sering diantara setiap anggota keluarga dimana satu sama lain memberikan respon lebih didasarkan pada kepribadian masing-masing dari pada peran mereka masing-masing. Oleh sebab itu nilainilai, konsepsi diri dan juga produk-produk yang kita beli banyak dipengaruhi oleh keluarga. Pengaruh keluarga pada perilaku individu dapat dilihat dari perspektif jangka panjang dan jangka pendek. Perspektif jangka panjang memandang keluarga sebagai agen sosialisasi (socialization agent). Sosialisasi adalah proses dimana individu memperoleh nilai-nilai, norma-norma dan pola-pola perilaku yang diharapkan oleh masyarakat. Keluarga dianggap bertanggung jawab terhadap proses sosialisasi pada individu yaitu pewarisan norma-norma dan nilai-nilai budaya masyarakat (socialization process is passing down the cultural values and norms of the society or group to the children). Definisi lain dari socialization process: The process by which an individual acquires the values, norms, and expected behaviour patterns of a society. (Suatu proses dimana individu memperoleh / mendapatkan nilai-nilai / norma-norma dan pola perilaku yang diharapkan dari suatu masyarakat. Sedangkan perspektif jangka pendek melihat pengaruh hubungan inter-personal dalam keluarga akan muncul pada perilaku setiap anggota keluarga dan keputusan yang dibuat oleh masing-masing anggota keluarga. 2012 6 Perilaku Konsumen SM Niken Restaty, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Keluarga sebagai agen sosialisasi Proses sosialisasi berlangsung dalam kehidupan sehari-hari dimana seseorang dapat berpartisipasi dan terlibat dalam lingkungan sosialnya. Kecenderungan berperilaku sosial seseorang adalah hasil dari serangkaian (akumulasi) dampak interaksinya dengan berbagai agen sosialisasi, misalnya: primary group (keluarga) dan secondary group. Berbagai nilai-nilai dan kecenderungan berperilaku kita peroleh dari pengalaman hidup dengan keluarga, misalnya seorang anak akan mengamati bagaimana orang tuanya berbelanja menilai dan memilih produk di toko, melihat cara membayarnya, dan sebagainya. Semua ini akan berpengaruh pada perilaku individu tersebut dikemudian hari. Pemahaman pada bagaimana pengaruh keluarga terhadap perkembangan individu sebagai konsumen, akan memudahkan pemahaman terhadap perilaku konsumen dari individu tersebut setelah dewasa. Hal ini disebut sebagai proses sosialisasi konsumen. Terjadinya sosialisasi menyebabkan seseorang dapat secara efektif berpartisipasi dan terlibat dalam lingkungan sosialnya. Banyak nilai-nilai dan kecenderungan berperilaku yang didapat dari pengalaman hidup bersama keluarga selama bertahun-tahun. Proses sosialisasi konsumen terjadi ketika seseorang mendapatkan ketrampilan, pengetahuan dan sikap-sikap yang relevan dengan fungsinya sebagai konsumen. Pengaruh jangka panjang lainnya dari keluarga adalah alokasi tugas-tugas rumah tangga. Pembagian rumah tangga ini dipengaruhi oleh perilaku orang tua dalam keluarga. Pasangan suami istri yang baru menikah biasanya cenderung meneruskan kebiasaan keluarganya (orang tuanya) dalam melaksanakan tugas-tugas rumah tangga, seperti berbelanja, cara mengatur keuangan, perawatan dan pemeliharaan rumah, dan sebagainya. Tentunya peran seseorang dalam keluarga ini merupakan aspek penting dari perilaku setiap anggota keluarga. 2012 7 Perilaku Konsumen SM Niken Restaty, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Influencers (children) Communications targeted at children (taste, image) Initiators (parents, children) Communications Decision makers (parents, children) Purchasers (parents) Users (children) targeted at parents (nutrition) Information gatherers (parents) Bagan. Proses Pengambilan Keputusan Rumah Tangga bagi Produk Anak-Anak Peranan anggota keluarga dalam pengambilan keputusan pembelian antara lain: 1. sebagai initiator: anggota keluarga mempunyai ide atau gagasan untuk memilih dan membeli. 2. sebagai influencer: anggota keluarga memberikan pengaruh pada anggota lain untuk mengambil keputusan 3. sebagai gate keeper : anggota keluarga yang mengontrol arus informasi. 4. sebagai decision : anggota keluarga yang membeli atau tidak suatu produk. 5. sebagai buyer : anggota keluarga dengan nyata melakukan pembelian. 6. sebagai preparer : anggota keluarga mengubah produk mentah menjadi bentuk yang bisa di konsumsi. 7. sebagai user : anggota keluarga menggunakan produk tersebut. 8. sebagai maintancer : anggota keluarga yang merawat atau memperbaiki produk. 9. sebagai organiser : anggota keluarga mengatur apakah produk tersebut bisa dimulai dipakai, dibuang atau di hentikan. Sosialisasi konsumen adalah bagaimana anak-anak mendapatkan pengetahuan tentang produk dan jasa serta keahlian-keahlian yang tidak berkaitan dengan konsumsi. Sosialisasi ini dapat terjadi langsung melalui intruksi yang diarahkan 2012 8 Perilaku Konsumen SM Niken Restaty, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id atau secara tidak langsung melalui pengamatan dan pemodelan. Terdapat beberapa cara startegi pemasaran untuk mengurangi waktu berbelanja, yaitu : Menyediakan informasi Bantuan dan perencanaan Mengembangkan penjualan diluar toko Proses otomatis Meningkatkan pengiriman Perlu ditambahkan bahwa, ketika beberapa orang terlibat dalam pengambilan keputusan pembelian, maka ada kecenderungan munculnya konflik. Konflik keputusan muncul ketika ada salah satu anggota keluarga tidak menyetujui beberapa aspek dari keputusan pembelian. Model rantai arti akhir memberikan kerangka kerja yang sangat tepat untuk menganalisis konflik keputusan. Seperti contoh, ada seorang anggota keluarga yang tidak setuju dengan tujuan akhir yang diinginkan dari suatu pembelian. Dalam suatu wisata ke kota Batu, dimana orang tua (bapak & ibu) merencanakan untuk berefreshing di Agrokusuma yang sarat dengan nuansa pertanian namun ditolak oleh seorang anak mereka dengan alasan di Agrokusuma terbatas dengan wahana bermain anak. Perbedaan dalam tujuan akhir sering menciptakan konflik besar karena banyaknya alternative pilihan yang sangat berbeda yang harus dihubungkan dengan tujuan akhit yang tidak sesuai satu sama lain. Model proses pengaruh pribadi merupakan model bagaimana seseorang (pribadi) mempengaruhi orang lain dalam berperilaku. Terdapat beberapa teori yang terkait, yaitu : Teori menetas Menjelaskan bahwa konsumen kelas bawah memilki kecenderungan untuk meniru perilaku konsumen kelas atas. Pengaruh tersebut akan disampaikan melalui kelas sosial terutama dalam cara berpakaian dan gaya hidup. Arus dua arah Menyatakan bahwa ide-ide baru biasanya mengalir ke orang yang berpengaruh, kemudian disampaikan lagi melalui lisan kepada orang-orang yang lebih pasif dalam mencari informasi. Teori ini mengansumsikan bahwa penerima pengaruh adalah orang yang pasif, padahal dalam kenyataannya, penerima pengaruh biasanya aktif mencari informasi. Merekalah sebagai orang yang memiliki inisiatif mencari orang-orang yang dipercaya untuk memberikan informasi dan saran. 2012 9 Interaksi multitahap Perilaku Konsumen SM Niken Restaty, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Teori ini menjelaskan bahwa pemberi pengaruh dan penerima pengaruh dipengaruhi oleh media massa. Media massa bisa mendorong dan memotivasi konsumen untuk mencari saran kepada orang yang berpengaruh atau sebaliknya. Komunikasinya bisa berupa komunikasi lisan. Komunikasi lisan (pertukaran pikiran, ide dan komentar antara dua orang atau lebih konsumen) antara pemberi pengaruh dan pencari informasi merupakan suatu bentuk diadic exchange (bentuk pertukaran sumber daya antara dua orang). Beberapa faktor pendorong terjadinya komunikasi lisan tersebut : 1. kebutuhan dari pemberi informasi Untuk memperoleh perasaan prestise dan serba tahu Untuk menghilangkan keraguan tentang pembelian yang telah dilakukannya Untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang-orang yang disenanginya Untuk memperoleh manfaat nyata 2. kebutuhan dari penerima informasi Untuk mencari informasi dari orang yang dipercaya Untuk mengurangi kekewatiran tentang resiko pembelian Untuk mengurangi waktu dalam mencari informasi Daftar Pustaka Advertising Management, David A. Aaker, John G. Myers and Ravi Batra, Prentice-Hall, London, 1996. Advertising : Principles and Practice, fifth edition, William Wells, John Burnett and Sandra Moriarty, Prentice-Hall, 2000. Ir Agustina Shinta,MP Perilaku Konsumen : Lingkungan Sosial Mikro, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya 2012 10 Perilaku Konsumen SM Niken Restaty, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id