ILMU PENYAKIT TUMBUHAN

advertisement
ILMU PENYAKIT
TUMBUHAN
 “ Kami ( Allah ) telah menguji pemilik kebun (
anggur ) , ketika mereka bersumpah bahwa
mereka pasti panen esok hari , mereka
lupakan ( dalam pembicaraannya ) hak – hak
fakir miskin ; akibatnya Allah turunkan pada
malam harinya organisme penyebab penyakit (
bisa jamur, virus atau bakteri ) pada saat
pemilik kebun tersebut tidur lelap ; hingga
nampaklah kebun tersebut ( menunjukkan
gejala ) hitam lekam “ ( Al Qalam, 17 – 20 ).
DEFINISI
 Penyakit tumbuhan adalah suatu rangkaian
proses fisiologis yang merugikan, yang
disebabkan oleh rangsangan terus menerus
pada tumbuhan oleh suatu penyebab primer.
 Hal ini ditunjukkan lewat aktivitas sel sakit dan
dinyatakan dalam keadaan morfologi dan
histologi yang disebut gejala.
GEJALA .
 Gejala ( Symptom ) : Perubahan yang ditunjukan oleh
tanaman akibat adanya penyebab penyakit.
 Gejala : Adalah kondisi dari penyakit, dan manifestasi
dari reaksi fisiologis tumbuhan terhadap aktifitas yang
merugikan dari agen penyebabnya.
 Gejala Morphologi : Gejala luar yang dapat dilihat,
dapat ditunjukkan oleh seluruh tumbuhan atau tiap
organ dari tumbuhan.
 Gejala histologi : Gejala yang hanya dapat diketahui
lewat pemeriksaan mikroskop dari jaringan tumbuhan
yang sakit.
TANDA PENYAKIT
 Tanda penyakit ( Sign ) : Semua
pengenal penyakit selain gejala.
 Tanda penyakit : Struktur dari patogen
yang tampak pada bagian tanaman yang
sakit.
MENGAPA KITA PERLU
MEMPELAJARI TANDA
PENYAKIT SELAIN GEJALA
PENYAKIT
TIGA TYPE POKOK
GEJALA
1. Gejala Nekrotis : Disebabkan karena adanya
kerusakan pada sel atau bagian sel atau
matinya sel.
2. Gejala hypoplastis : Disebabkan karena
hambatan atau terhentinya pertumbuhan sel
( Underdevelopment ).
3. Gejala Hyperplastis : Disebabkan karena
pertumbuhan sel yang melebihi biasa
( Overdevelopment ).
Gejala – gejala Nekrotis.
1. Nekrose atau matinya bagian tanaman.
2. Hydrosia.
3. Chlorosis ( Menguning ).
4. Layu.
5. Terbakar.
6. Mati ujung.
7. Busuk.
8. Damping off.
9. Kangker.
10. Perdarahan ( Exudasi ).
Gejala – gejala hypoplastis.
1.
2.
3.
4.
5.
Kerdil atau Atrophy.
Perubahan symetri.
Chlorosis.
Etiolasi.
Roset.
Gejala – gejala hyperplastis.
1. Sapu ( Witches broom )
2. Proplepsis.
3. Cecidia ( gall, tumor, kelenjar ).
4. Intumescentia.
5. Erinose.
6. Menggulung atau mengeriting.
7. Fasciasi.
8. Pembentukan alat yang luar biasa.
9. Kudis.
10. Rontoknya alat-alat.
11. Perubahan warna.
Arti Penyakit Tumbuhan
Bagi Masyarakat.
 Penyakit tumbuhan telah ada sejak dahulu
kala, sejak munculnya tumbuh-tumbuhan di
atas bumi, dapat dilihat pada fosil-fosil dan
kitab-kitab suci.
 Beberapa penyakit tumbuhan yang
memberikan pengaruh besar terhadap
kehidupan manusia.
1.
2.
3.
4.
5.
Tahun 1000 di Eropa penyakit pada manusia yang
disebabkan oleh jamur Claviceps purpurea. Terjadi
sampai Th 1885.
Tahun 1844 penyakit hawar daun kentang yang
disebabkan oleh jamur Phytophthora
infestans.Terjadi sampai tahun 1917.
Penyakit sereh pada tebu yang disebabkan oleh
virus.
Penyakit karat daun kopi yang disebabkan oleh
jamur Hemileia vastatrix, masuk ke Indonesia mulai
Th 1880.
Penyakit akar bengkak yang disebabkan oleh jamur
Plasmodiophora brassicae, masuk Indonesia mulai
tahun 1975.
Kerugian akibat penyakit
tumbuhan pada manusia
1.
2.
3.
4.
5.
Penyakit tumbuhan dapat mengurangi kuantitas hasil
Penyakit tumbuhan dapat menurunkan kualitas hasil
Untuk mengelola penyakit dibutuhkan biaya.
Kerusakan hasil-hasil tanaman selama pasca panen.
Penyakit tumbuhan dapat menimbulkan gangguan
kesehatan pada hewan dan manusia yang
memekannya.
Penyakit – penyakit baru.





Penyebaran yang lebih meluas dari penyakit
– penyakit lama.
Relatif makin banyaknya tanaman yang
rentan dalam populasi.
Bertambahnya pengetahuan dan perhatian
kita.
Penyakit karena perubahan cara bercocok
tanam.
Penyakit yang benar – benar baru.
Definisi / istilah.

Tumbuhan.
Sudut Biologi : Organisme yang melakukan
kegiatan fisiologis.
Sudut ekonomi : Penghasil bahan – bahan
dan memberikan keindahan yang berguna
bagi manusia.
Penyakit Tumbuhan :
Sudut Biologi : Penyimpangan dari sifat
normal yang menyebabkan tumbuhan atau
bagian tumbuhan tidak dapat melakukan
kegiaatan fisiologis yang biasa.
 Sudut Ekonomi : Ketidak mampuan tumbuhan
untuk memberikan hasil yang cukup kuantitas
maupun kualitasnya.
 Patogen : Sesuatu yang menyebabkan
penyakit, dapat organisme maupun
anorganisme.
Postulat Koch
Organisme tertentu harus didapat dalam
inang yang ada.
 Organisme ini harus diisolasikan dan
dibuat biakan murni.
 Jika diinokulasikan kepada inang sehat
yang sama , organisme tersebut harus
menghasilkan penyakit yang sama.
 Organisme tersebut harus didapatkan lagi
dari inang tadi dalam biakan murni.

Patogenisitas : Kemampuan patogen
untuk menimbulkan penyakit melalui
suatu rangkaian proses yang disebut “
Patogenesis “

1.
2.
3.
4.
Beberapa proses dalam patogenesis :
Produksi dan penyebaran inokulum.
Inokulasi tumbuhan peka oleh inokulum.
Penetrasi tumbuhan peka oleh patogen.
Infeksi dan terjadinya penyakit pada tbhn
peka.
Organisme dapat dibedakan menjadi
Parasit dan Saprofit.
 Parasit fakultatif : Saprofit yang dalam keadaan
tertentu dapat hidup secara Parasitis
 Saprofit fakultatif : Parasit yang dalam keadaan
tertentu dapat hidup secara Saprofitis.
 Parasit/Saprofit obligat : Organisme yang hanya dapat
hidup dari jaringan hidup/mati.
 Sumber inokulum/sumber penular : Tempat dari mana
inokulum atu penular itu berasal.
Selama perkembangan penyakit
dapat kita kenal beberapa tahap
atau peristiwa :
a.
b.
c.
d.
Inokulasi : jatuhnya inokulum pada tanaman inang.
Penetrasi : masuknya patogen ke dalam jaringan
inangnya.
Infeksi : interaksi antara patogen di dalam jaringan
inangnya.
Invasi : perkembangan patogen di dalam jaringan
inangnya.
Sumber penular primer : tempat parasit mempertahankan
diri selama tidak ada tanaman inang.
 Masa inkubasi : waktu antara permulaan infeksi dengan
timbulnya gejala yang pertama.
 Masa infeksi : waktu antara permulaan infeksi sampai
reaksi tanaman yang terakhir.
 Siklus/Daur penyakit : rangkaian kejadian selama
perkembangan penyakit.
 Pathofit : parasit mengisap makanan dari sel inang
yang masih hidup.
 Partofit : parasit mengisap makanan dari sel inang yang
dibunuh terlebih dahulu.
 Predisposisi : faktor yang menyebabkan kenaikkan
kerentanan berupa faktor luar.
 Disposisi : faktor yang menyebabkan kenaikkan
kerentanan berasal dari dalam.

Siklus Hidup Patogen : Perkembangan patogen dari suatu stadium
kembali ke stadium yang sama.
Siklus ini dibedakan menjadi :
 a. Stadium patogenesis : stadium dimana patogen berhubungan
dengan jaringan hidup tanaman inangnya.
 b. stadium saprogenesis : stadium dimana patogen tidak berhubungan
dengan jaringan hidup tanaman inangnya.

Penyakit endemi : penyakit yang selalu timbul dan menimbulkan
kerugian kurang begitu berat.
 Penyakit epidemi : penyakit yang timbulnya secara berkala dan
menimbulkan kerugian yang cukup berarti.
 Penyakit sporadis : penyakit yang timbulnya tidak menentu dan tidak
menimbulkan kerugian yang berarti.

Tanggapan tanaman terhadap patogen
dibedakan menjadi :
1.
2.
3.
Tahan / resisten : apabila dalam keadaan
biasa tanaman tersebut tidak dapat diserang
oleh patogen.
Rentan / peka : apabila dalam keadaan biasa
tanaman tersebut dapat diserang oleh
patogen.
Toleran : apabila dalam keadaan biasa dapat
menyesuaikan diri dengan patogen yang
berada dalam jaringan tanaman inangnya.
P0STULAT KOCH
1.
2.
3.
4.
Organisme harus selalu menyertai gejala yang tampak.
Organisme harus dapat dipisahkan dan dibiakan dalam
biakan murni, bebas dari organisme lain.
Biakan murni harus dapat dipakai untuk menulari
tanaman sehat yang peka dan mengakibatkan
terjadinya gejala seperti yang terlihat pertama kali.
Dari tanaman yang ditulari ini organisme harus dapat
dipisahkan kembali ( herisolasi ), dan ini harus sama
dengan organisme yang dipakai untuk mengadakan
penularan.
KONSEP TERJADINYA
PENYAKIT
DISEASE TRIANGLE
Dalam ekosistem alami
 Belum ada campur tangan manusia

DISEASE SQUARE
Dalam ekosistem pertanian
 Sudah ada campur tangan manusia

AGAR TERJADI PENYAKIT
Tumbuhan harus rentan
 Patogen harus virulen
 Lingkungan harus cocok/sesuai

Masa Inkubasi : Waktu antara permulaan
infeksi dengan timbulnya gejala yang
pertama.
 Waktunya lebih lama dari yang
sebenarnya. Mengapa ?.


In ---- Pen ---- Inf ----- gejala.
Tanaman Peka dan Tanaman
Tolerant

Persamaan : ?

Perbedaan : ?
Tanaman terserang oleh dua
patogen.
Responnya :
 1. Reaksi patologiknya tidak berbeda dengan
bila hanya diserang oleh masing-masing
patogen.
 2. Mungkin akan mendapatkan reaksi anergistik
yaitu penyakit yang timbul akan lebih ringan dari
pada yang diharapkan.
 3. Mendapatkan reaksi sinergistik, yaitu
penyakitnya lebih berat dari pada yang
diharapkan.

Pendahuluan





Gangguan pada Tumbuhan Budidaya.
Sejak mengenal cara bercocok tanam orang telah menyadari bahwa tanamannya
selalu mengalami gangguan alami yang bersifat menghambat, merusak,
menghancurkan atau menggagalkan panen.
Sebenarnya sejak benih disebar hingga produksi tanaman dipanen bahkan setelah
panen , dan produk disimpan di tempat penyimpanan , tanaman dan hasil panen
selalu dihadapkan pada gangguan alami baik yang bersifat biotik maupun abiotik.
Oleh karena itu, jika tanaman diharapkan untuk menghasilkan sesuai dengan
kemampuan genetiknya, maka tumbuhan budidaya tersebut harus mampu atau
diupayakan mampu untuk mencegah atau mengatasi terjadinya gangguan yang
dapat merugikan tersebut.
Di alam ada empat macam golongan besar pengganggu tanaman yaitu cuaca, gulma,
serangga , hewan lain dan penyebab penyakit.
Ilmu, Arti Seni dan Tujuan Ilmu Penyakit
Tumbuhan.





Ilmu penyakit tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari karakteristik
penyakit , penyebab penyakit , interaksi tumbuhan dan patogen dan
lingkungan biotik serta abiotik , faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan penyakit dalam suatu populasi atau individual tumbuhan
dan berbagai cara pengendalian penyakit.
Ilmu penyakit tumbuhan juga memiliki aspek seni yaitu dalam aplikasi
pengetahuan yang diperoleh dari mempelajari ilmu tersebut, misalnya
dalam :
a. Mendiagnosis atau mengenal penyakit tertentu melalui gejala dan tanda
penyakit.
b. Mengukur dan meramalkan penyakit.
c. Merekomendasikan dan cara pengendalian yang tepat dan dapt
diaplikasikan di lapangan.

Jadi target utama dalam mempelajari ilmu
penyakit tumbuhan ialah mencegah atau
menekan seminimum mungkin terjadinya
penyakit tumbuhan, bukan hanya untuk
meningkatkan produksi makanan tetapi juga
untuk menjaga kuantitas dan kualitas dari hasil
panen untuk menjaga dan mengamankan yang
digunakan sebagai bahan serat, obat-obatan
dan komoditas yang memiliki nilai estetika.
Kehilangan atau susut produksi tanaman dapat
terjadi dalam berbagai cara :









1. Penyusutan hasil panen karena tanaman sakit.
2. Bercak dan hawar daun yang disebabkan oleh patogen yang mengurangi kapasitas
berfotosintesis.
3. Patogen akar yang menyebabkan aktivitas organ tanaman menurun.
4. Busuk buah atau bercak buah yang merugikan karena berkurangnya hasil panen
secara kualitas dan kuantitas.
5. Kehilangan hasil panen selama penyimpanan, pemasaran dan transportasi karena
terinfeksi patogen.
6. Penyakit pada tanaman hutan yang kita butuhkan papannya.
7. Banyak mikroorganisme yang mengkolonosasi hasil panen menghasilkan senyawa
yang beracun dan membahayakan manusia seperti aflatoxin.
8. Serangan suatu patogen dapat menyebabkan semakin rentannya tanaman inang
terhadap serangan patogen lain.
9. Adanya penyakit sudah tentu akan menambah biaya produksi karena
diperlukannya tambahan ini untuk mengendalikan penyakit.
Aplanes treleaseanus ( Humphrey ) Coker.



Nama didalam tanda kurung adalah nama orang yang pertamatama menguraikan spesies tersebut, tetapi dengan nama genus
yang berbeda. Sedangkan nama di belakang tanda kurung adalah
nama orang yang mengganti nama genus yang digunakan oleh
orang yang pertama .
Aplanes treleaseanus ( Humphrey ) Coker.
Organisme tersebut diuraikan pertama-tama oleh Humphrey pada
tahun 1893 dengan nama Achlya treleaseanus Humphrey. Kemudian
tahun 1923 Coker berpendapat bahwa jamur tertebut termasuk
genus Aplanes maka namanya diganti dengan Aplanes treleaseanus
( Humphrey ) Coker.
DIAGNOSIS PENYAKIT
Diagnosis ialah suatu proses untuk
mengidentifikasi suatu penyakit tanaman melalui
gejalanya dan tanda penyakit yang khas
termasuk faktor-faktor lain yang berhubungan
dengan proses penyakit tersebut.
 Diagnosis penyakit yang benar diperlukan untuk
merekomendasikan cara pengendalian yang
tepat dan dalam suatu survei tanaman penyakit
tanaman.

EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi didefinisikan sebagai “ Ilmu
tentang penyakit dalam populasi. ( Vanderplank,
1963 ).
 Dalam epidemiologi dibahas cara-cara
penyebaran penyebab penyakit, berbagai faktor
yang mempengaruhi patogen maupun populasi
tumbuhan, maupun faktor- factor yang
mempengaruhi interaksi antara populasi patogen
dengan populasi tumbuhan.






Epidemi ( epidemic ) : meningkatnya penyakit dengan hebat pada
waktu dan wilayah tertentu dalam satu populasi tumbuhan. Epidemi
terjadi pada jangka waktu tertentu , jadi tidak selalu terjadi.
Epidemi terjadi pada tempat atau ruang atau wilayah tertentu , jadi
tidak merata.
Suatu penyakit yang terdapat merata dan terus menerus disebut
penyakit endemik.
Suatu penyakit yang merata dan diseluruh benua atau dunia disebut
pandemik.
Penyakit hanya terdapat disana-sini dan tidak meningkat disebut
sporadik.
Terjadinya Epidemi.
1. Epidemi yang terutama disebabkan karena faktor
patogen.
 2. Epidemi yang terutama disebabkan karena faktor
tumbuhan.
 3. Epidemi yang terutama disebabkan oleh cuaca.

Menurunnya Epidemi.
 1. Berkurangnya populasi tumbuhan yang rentan.
 2. Terjadinya populasi tumbuhan yang tahan.
 3. Adanya usaha pengendalian penyakit.
 4. Pengendalian alamiah

Download