FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI PATOGEN PADA BENIH 1. Lingkungan Kondisi benih yang bebas patogen, suhu dan kelembaban (RH) memegang peranan penting dalam perkembangan dan tingkat kerusakan benih yang disebabkan oleh serangan patogen. Patogen dari jenis Cendawan, menghendaki temperatur optimum untuk hidup dan berkembang. Mis : Aspergillus, sp Temp. Optimum 30-35 ◦C Penicellium, sp Temp. Optimum 30 ◦C Mucor, sp Temp. Optimum 30 ◦C ***Kelembaban optimum 85-90 ◦C Patogen dari Bakteri umumnya hidup dan berkembang pada kelembaban (RH) 90-92 %. 2. Lamanya Daya Hidup Patogen Patogen akan lama hidup, selagi benih itu masih hidup. Ada Patogen berumur singkat, akan tetapi ada yang hidup meskipun benih telah mati. Lama Patogen dapat hidup pada benih tergantung jenis Patogen. 3. Mikroflora Mikroflora dalam tanah memegang peran penting dalam menentukan berhasil tidaknya serangan Patogen pada benih. 4. Tipe Perkecambahan Serangan Patogen dilapangan bisa terhambat oleh tipe perkecambahan benih epigeal dan hypogeal. 5. Cara Bercocok Tanam Kondisi kedalaman tanam, teknis pesemaian lansung, kerapatan tanaman, waktu tanam, sistem pengairan waktu panen, pemilihan areal tanam mempunyai tingkat keberhasilan penyebaran Patogen lewat benih, serta serangan Patogen lewat benih, . 6. Jasad Renik yang terbawah oleh benih jasad renik dari golongan cendawan bakteri, nematoda, virus dapat terbawa oleh benih. CARA-CARA UNTUK MENCEGAH PEMINDAHAN PATOGEN LEWAT BENIH 1. Prophylaxis Pencegahan terhadap kontaminasi, infeksi Patogen atau kondisi lingkungan yang dapat menguntungkan perkembangan Patogen dan penyakit : a. Exclusion Mencegah agar Patogen ataupun benih yang telah terinfeksi tidak masuk kedaerah dimana Patogen tersebut belum terdapat (karantina). b. Evasion Mencegah tanaman atau benih bebas dari Patogen, yaitu : Menggunakan benih-benih bersertifikat, membuat tempat produksi benih daerah terisolir sehingga bebas dari Patogen. 2. Eradikasi Cara untuk mengelimir Patogen dari benih setelah Patogen tersebut diketahui terdapat dalam benih. a. Rotasi Tanaman Cara rotasi tanaman untuk suatu periode tertentu, memutus siklus hidup Patogen-patogen akan kehilangan tanaman inang untuk beberapa musim tanam. b. Sanitasi Dilakukan pada tempat penyimpanan benih, yaitu : Fumigasi Gas, Chloropicrin atau Gas Formaldehide. c. Penggunaan Bahan Kimia Perlakuan bahan kimia untuk membasmi Patogen Benih. d. Perlakuan Thermotherapy Dilakukan pada Patogen yang sulit dilakukan dengan kimia : • Perlakuan air panas temp. 49-57 ◦C selama 30 menit. • Uap Panas, 1-3 hari disebut “humifikasi”. • Udara Kering dan panas. 3. Proteksi Cara yang diberikan sebelum terjadi kontaminasi atau infeksi oleh Patogen pada benih tanaman. a.Pemilihan Areal Tanam Areal bebas dari Patogen atau vektor sehingga didapat benih bebas Patogen. b. Cara Bercocok Tanam : 1. Sumber benih 2. Sistem tanam 3. Sistem Pengairan 4. Pengawasan Patogen diladang 5. Cara Panen. 4. Cara Penyimpanan Benih hasil panen harus cukup kering sebelum disimpan, selama penyimpanan benih dijaga tetap kering. Tempat penyimpanan harus diberi fumigasi mencegah timbulnya hama-penyakit.