Trend Akuakultur – Intensifikasi dan komersialisasi Penyebaran penyakit dan parasit harus mendapat perhatian Hal-hal yang dapat mempengaruhi penyebaran penyakit dan parasit ikan Intensifikasi akuakultur melalui translokasi induk, post larva, benih Pemasaran ikan hidup secara global Stocking perairan alami dengan ikan yang budidaya Pengunaan SPF (Specific Pathogen Free) yang kurang baik Interaksi ikan yang ada di alam dengan ikan budidaya Biosekuriti yang kurang baik Climate change Contoh translokasi parasite Menurut Lumanlan et al (1992) Ikan impor yang masuk Filipina memiliki parasite patogen antara lain dari genus Trichodina, Ichtyhopthirius, Cryptobia, Ichtyobodo, Trypanosoma, monogenea Dactylogyrus dan Gyrodactylus dan juga crustacea antara lain lernea dan argulus Di Indonesia tahun 1971 terdapat wabah Lernea dan pada tahun 1974 terdapat wabah Myxobolus (Djajadiredja et al, 1983). Parasit moluska Bonamia ostreae menyerang Eropa setelah impor oyster (Ostrea edulis) dari Amerika Hal-hal yang mempengaruhi penyebaran patogen dari ikan liar ke ikan budidaya Kehadiran patogen baik pada ikan maupun di perairan Keberadaan inang (Susceptible host) Viabilitas patogen (pertimbangan jumlah dan siklus hidup patogen) Terdapat rute infeksi Jika patogen tersebar ke alam? Sulit untuk diatasi! Kriteria yang menentukan urgensi penyakit dan parasit pada organisme akuatik Terdapat kehadiran penyakit di sebuah negara dimana sebelumnya tidak terdapat penyakit/parasit Kehadiran inang baru dari parasit Terdapat strain patogen baru Terdapat potensi penyebaran penyakit secara international Terdapat potensi zoonotic (bisa menyerang manusia) Arthur dan Subasinghe (2002) memaparkan pengaruh penyakit organisme akuatik terhadap populasi liar dan biodiversitas: Dampak terhadap struktur komunitas akuatik melalui perubahan populasi predator dan mangsa. Perubahan dari jumlah inang (fekunditas menurun, mortalitas meningkat, mudah di mangsa) Menurunnya variasi intragenetik Punahnya spesies tertentu Dampak penyakit telah diestimasi dari segi sosialekonomi Menurunnya produksi Menurunnya pendapatan Lapangan pekerjaan Kegagalan industri Kelangkaan pangan Menurunnya kepercayaan investasi dan konsumen Investasi dan Peluang pada bidang kesehatan organisme akuatik Stratgi nasional dari KKP Membangun laboratorium Penelitian pada bidang penyakit dan parasit Strategi pengendalian penyakit pada Akuakultur Asia Menyatukan persepsi internasional. Kode international tentang penyakit OIE (Aquatic Animal Health Code), Codes of Practice and Manual of Procedures for Consideration of Introductions and Transfers of Marine and Freshwater Organisms (Turner, 1988) Regional Guidelines ditentukan Network of Aquaculture Centers in Asia Pacific (NACA) Strategi Nasional untuk mengendalikan penyakit Diagnosis yang menyeluruh Level I : Observasi Organisme dan Lingkungan, pengamatan gejala klinis Level II : Observasi laboratorium menggunakan parasitology, bacteriology, mycology, dan histopathology Level III : Observasi laboratorium dengan virology, electron microscopy, molekular biology dan imunologi. Biosecurity Surveillance Penyakit dan Parasit Penelitian