File - TEKNIK INDUSTRI PAGI A

advertisement
MODUL 5
BEBERAPA SEGI MANUSIA DALAM KERJA
OLEH :
ROSAD MA’ALI EL HADI
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
BEBERAPA SEGI MANUSIA DALAM KERJA
Bekerja adalah kegiatan manusia mengubaha keadaan
tertentu dari alam lingkungan yang ditujukan untuk
mempertahankan dan memelihara kelangsungan hidup (W.S.
Neff )
Toole mendefinisikan bekerja adalah “kegiatan untuk
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain”
Aspek sosial dari bekerja dalam pengertian kecil diartikan
yaitu karya persembahan seseorang pada orang lain. Tetapi
dalam hal ini tersirat arti bahwa berkarya untuk orang lain
seseorang akan mendapatkan penghargaan atas hasil karya itu.
Moslow mengemukakan 5 tingkat kebutuhan manusia yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
Kebutuhan fisiologis (makan, minum dan tempat tinggal
untuk melindungi dari rasa panas, dingin dan hujan)
Kebutuhan akan rasa aman (terhadap ancaman kehilangan
milik, nyawa dan jaminan kelangsungan hidupnya di hari
esok)
Kebutuhan sosial (seperti untuk bergaul dengan orang lain,
diakui bagian dari masyarakat)
Kebutuhan akan harga diri (seperti untuk menunjukkan
keberhasilan dan mendapatkan penghargaan)
Kebutuhan untuk menyatakan diri seperti yang diingini dan
dimampuinya
Bekerjanya seseorang tidak lepas dari berbagai dorongan baik
bersifat langsung maupun tidak langsung. Dalam materi ini dan
selanjutnya membicarakan keberhasilan pekerja menjalankan
pekerjaannya. Hal-hal yang berpengaruh ini adalah kesesuaian
seseorang dengan keadaan fisik pekerjaannya. Materi
selanjutnya Ergonomi membicarakan bagaimana manusia
memiliki kemampuan-kemampuan dalam menghadapi
pekerjaan dan hal lainnya yang perlu diperhatikan sehubungan
dengan merancang suatu sistem kerja yang baik.
Seseorang telah memasuki dunia pekerjaan maka terdapat
berbagai faktor yang mempengaruhi pekerjaanya.
Faktor-faktor tersebut patut diperhatikan bukan karena
bersifat wajar dan manusiawi tetapi akan menimbulkan
serangkaian kerugian dsb.
Maka manusia yang merupakan salah satu komponen dari
sutu sistem kerja maka faktor-faktor tersebut harus
diperhatikan akgar suatau rancangan sistem yang optimal
dapat dicapai.
Sikap yang berkenan dalam pengubahan sistem kerja yang
kerap kali menghambat dilaksanakannya perbaikanperbaikan.
Perbaikan itu melihat dari : faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
kerja itu sendiri yaitu faktor dari diri dan dari luar diri si pekerja
Karakteristik perusahaan
mesin
Pendidikan dan latihan
Peralatan kerja
Fisik
Bahan
Lingkungan fisik
Metode kerja
Lain-lain
Aptitude, sifat,
sistem nilai,
karakteristik fisik,
minat, motivasi,
usia, jenis
kelamin,
pendidikan,
pengalaman dll
pengawasan
Sos &
keorgn
pengupahan
Lingkungan sosial
Lain-lain
Gambar 1. Faktor-faktor diri dan situasional yang mempengaruhi hasil kerja
Banyak faktor yang terlibat dan mempengaruhi keberhasilan
kerja. Faktor-faktor tersebut dibagi dalam 2 kelompok yaitu
kelompok faktor dari diri (individual) dan kelompok faktor
situasional.
Kelompok I datangnya dari diri sipekerja itu sendiri dan
seringkali sudah ada sebelum pekerja yang bersangkutan datang
dan dipekerjakannya. Kecuali faktor pendidikan dan
pengalaman semuanya adalah faktor yang tidak mudah dan
dapat diubah.
Artinya faktor yang sudah ada dan harus diterima seadanya.
Kelompok II merupakan faktor yang berasal dari luar diri
pekerja dan umumnya dalam penguasaan pimpinan perusahaan
untuk mengubah-ubah. Sehingga faktor-faktor ini disebut juga
faktor manajemen.
Faktor situasional terbagi dalam 2 sub kelompok yaitu : faktor
sosial dan keorganisasian dan faktor fisik pekerjaan yang
bersangkutan.
Semua kelompok faktor-faktor ini berpengaruh terhadap
keberhasilan kerja dan saling berinteraksi membentuk suatu
kesatuan yang menentukan dalam keberhasilan suatu
pekerjaan.
Hal ini tidak lepas juga dari tugas suatu pimpinan dalam
mengatur semua faktor-faktor yang dimiliki oleh pekerja
sehingga dapat menciptakan keberhasilan dalam suatu
perusahaan.
Beberapa segi mengenai faktor-faktor diri
Faktor-faktor diri tidak dapat diubah dari seseorang pekerja
maka agar pekerjaan dijalankan baik dilakukan suatu seleksi
terlebih dahulu bagi calon-calon pekerja meliputi pengukuran
terhadap kemampuan diri calon pekerja dan penilaian
kecocokan dengan tuntutan pekerjaan.
Beberapa segi mengenai faktor-faktor sosial dan keorganisasian
Tidak semua kebutuhan seseorang dipenuhi oleh materi,
kadang-kadang kebutuhan non materi dapat mengalahkan
kehendak yang didasari kebutuhan materi.
Misalnya perlakuan sebagai manusia sangat dibutuhkan oleh
pekerja yang merupakan salah satu alat produksi. Semua
kebutuhan dari pekerja itu dipenuhi yaitu kebutuhan rasa aman,
terjamin, perlakuan adil, dihargai prestasinya, ingin berteman.
Herzberg sebagian besar hal tersebut merupakan suatu
motivator. Jika dipenuhi maka seseorang tersebut akan
mendapatkan kepuasan kerja dan semangat dalam bekerja.
Sehingga akhirnya dapat mendatangkan keberhasilan suatu kerja.
Di sini peranan perusahaan sangat penting dalam menciptakan
iklim kerja yang baik, menjalankan kepemimpinan dengan
baik, mengadakan hubungan terbuka baik formal maupun
informal, penyelenggaraan sistem upah yang adil, sistem
penghargaan dan hukuman yang tepat, latihan-latihan yang
cukup, pembagian tugas dan tanggung jawab yang memadai.
Beberapa segi mengenai faktor-faktor fisik pekerjaan
Suatu contoh keadaan : suatu pabrik kecil di mana buruh yang bekerja
tidak terlalu banyak, hubungan antara pekerja dengan atasan dapat terjalin
akrab. Selain itu pekerja dapat melihat hasil produksinya dan dapat menilai
bentuk hasil produksinya. Sehingga menimbulkan sifat psikologis
tersendiri yaitu rasa bangga, berperan, memiliki yang nantinya dapat
menimbulkan kepuasan kerja.
Sebaliknya pada sebuah pabrik yang besar dengan produksi yang besar,
jumlah mesin yang banyak, dan seringkali sejenis atau terlampau
bermacam jenis, sehingga menimbulkan ketegangan (stress) dikalangan
pekerja. Pembagian tugas yang sempit atau spesialisasi yang ketat
menyebabkan pekerjaan yang berulang-ulang, sangat rutin dan
menjemukan.
Contoh tadi memerlukan perhatian dari pimpinan
perusahaan agar nantinya menghasilkan produktifitas
yang tinggi. Selain itu perlu diperhatikan faktor fisik
lain yaitu kemampuan kerja manusia, pengaruh kondisi
lingkungan fisik terhadap hasil kerja, perancangan
mesin dan alat yang cocok dan cara penanganannya.
Sesuai dengan tujuan TTCK yaitu
mendapatkan rancangan sistem kerja yang
lebih baik. Kegiatan utuk mendapatkan
rancangan lebih baik merupakan kegiatan
yang dinamis. Yang menunjukkan adanya
perubahan yang terus menerus sesuai
dengan perbaikan rancangan yang dinilai
lebih menguntungkan.
Suatu hal yang menghambat terjadinya perubahan adalah tidak
bersedianya pekerja menerimanya. Karena menimbulkan
kecurigaan bagi pekerja dengan cara baru akan memberatkan,
keengganan untuk mengubah kebiasaan yang sudah terlanjur
dijalankan, dan sudah terbiasa dengan dengan sistem kerja yang
lama.
Hal ini merupakan pekerjaan pihak pimpinan dalam
memberikan penjelasan yang cukup tentang
perbaikan dari sistem kerja yang direncanakan.
Memberikan pendekatan kemanusian sangat
diperlukan di sini melalui kelompok informal yang
ada dikalangan pekerja.
Download