1 Pertemuan 9 ANALISA LAPORAN KEUANGAN LUAR NEGERI Peningkatan dalam aktivitas perdagangan global dalam beberapa tahun terakhir mengharuskan pembaca-pembaca laporan keuangan meningkatkan perspektik internasional mereka. Kemajuan di bidang telekomunikasi dan deregulasi bursa-bursa nasional mendorong para investor domestik meningkatkan pembelian sekuritas hutang (obligasi) dan ekuitas (saham) luar negeri. Aktivitas para investor dipermudah oleh munculnya kemampuan teknis mereka untuk membeli atau menjual sekuritas melalui komputer (internet). Yang memotivasi perilaku para investor seperti ini adalah meningkatnya pengembalian investasi di luar negeri. Selain itu, investasi di luar negeri juga memberi kesempatan pada para investor mengurangi risiko portofolio dengan melakukan diversifikasi internasional. Ketergantungan pada laporan keuangan luar negeri juga dipicu oleh pelaku-pelaku pengendali korporat. Dalam membeli sebuah perusahaan secara utuh, kepercayaan pada informasi tentang perusahaan target sangat diperlukan untuk memperkirakan nilai sebenarnya dari perusahaan target. Alasan terakhir meningkatnya ketergantungan pada laporan keuangan luar negeri adalah sebagai dasar untuk melakukan analisis kompetitif, membuat keputusan kredit, dan melakukan negosiasi bisnis. Semua laporan keuangan berbeda dalam kualitas dan kemudahan penanganannya. Oleh karena itu, terdapat sejumlah masalah yang mungkin ditemui para investor atau para eksekutif perusahaan ketika melakukan analisis laporan keuangan luar negeri. Sejumlah masalah dalam melakukan analisis laporan keuangan luar negeri antara lain: (1)akses data; (2)ketepatan waktu dari informasi laporan keuangan; (3)kendala-kendala bahasa dan terminologi. Akses Data Kemampuan melakukan analisis investasi secara benar dan tepat merupakan atribut utama investor sukses. Namun, untuk dapat melakukan analisis investasi (sekuritas) para analis sekuritas harus memiliki akses terhadap data-data yang diperlukan. Di AS, sumber-sumber data bagi analis sekuritas cukup berlimpah. Laporan tahunan korporasi yang disampaikan pada pemegang sahan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan, penyampaian laporan Endang Sri Utami Akuntansi Internasional 2 keuangan interim dan supplemen-supplemen statistis khusus untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai operasi sebuah perusahaan juga umum dilakukan. Penyimpanan data korporasi dengan SEC AS dan informasi-informasi dari dokumen SEC merupakan sumber informasi keuangan yang melimpah. Sumber-sumber informasi yang serupa umumnya juga dapat ditemukan di sebagian besar negara lain, walaupun pada tingkat yang lebih rendah. Yang berbeda adalah akses pihak-pihak asing terhadap sumber-sumber informasi lokal jauh lebih problematis. Namun, seiring dengan dengan meningkatnya ketertarikan investor pada sekuritas-sekuritas asing, jasa-jasa informasi yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan invesotr akan terus bertambah. Untuk menilai ketersediaan data-data keuangan luar negeri, sebuah survey telah dilakukan terhadap basis-basis data keuangan korporasi yang berada di luar AS. Informasi yang dikumpulkan berkaitan dengan tipe informasi yang disediakan, jangkauan geografis, bahasa publikasi, frekuensi publikasi (update), jumlah entitas pelaporan yang didata, formal data (hardcopy, microfiche, magnetic tape). Secara keseluruhan ada 276 jasa informasi dijadikan responden. Sebagian besar jasa informasi meng-update publikasi mereka setahun sekali, meskipun publikasi yang lebih sering juga menjadi hal yang biasa. Sebagian besar informasi tersedia dalam bahasa Inggris. Negara-negara tempat dimana data yang tersedia dalam bahasa lokal adalah Austria, Kolombia, El Savador, Perancis, Peru, Portugal, Spanyol, dan Turki. Sepertiga dari jasa informasi menyediakan statistik-statistik keuangan terpilih. Hal ini meliputi item-item seperti: total aset, penjualan kotor, laba bersih, modal, ekspor, data harga saham. Sekitar 25% dari jasa informasi menyediakan informasi neraca dan laporan laba-rugi. Sekitar sepertiga dari jasa informasi menyediakan informasi neraca dan laporan laba-rugi secara menyeluruh. Duapertiga dari jasa informasi diidentifikasi hanya menyediakan informasi dalam bentuk salinan tertulis. Sekitar 43% dari jasa informasi yang memproses data-data global atau regional memiliki sistem berbasis komputer. Ketepatan Waktu Dari Informasi Laporan Keuangan Keterlambatan penerimaan informasi laporan keuangan luar negeri menimbulkan masalah bagi pembaca domestik. Di Korea Selatan, perusahaan-perusahaan yang sahamnya terdaftar pada bursa nasional harus menyampaikan rekening-rekening tahunan untuk tujuan inspeksi publik kepada Korean Securities dan Exchange Commission dalam jangka waktu 45 sampai Endang Sri Utami Akuntansi Internasional 3 60 hari setelah akhir tahun. Di AS, jangka waktu penyampaian laporan tahuan 90 hari. Di Inggris, laporan tahunan perusahaan publik disampaikan kepada pemerintah dalam waktu 7 bulan setelah akhir tahun, perusahaan yang telah listing menyampaikan laporan tahunan kepada London Stock Exchange dalam waktu 6 bulan. Di Perancis, laporan-laporan tahunan disampaikan dalam waktu 15 hari sebelum rapat pemegang saham tahunan, meskipun rapat semacam itu dilakukan hingga 6 bulan setelah perusahaan menutup buku. Perusahaanperusahaan Perancis bisa mempublikasikan laporan keuangan perusahaan induk sebelum mempublikasikan laporan keuangan konsolidasi. Penundaan ini disebabkan oleh translasi ke dalam bahasa-bahasa yang lebih cocok bagi pembaca-pembaca asing. Pemahaman mengenai masalah keterlambatan informasi laporan keuangan komparatif dapat ditingkatkan dengan mengkaji jangka waktu antara tanggal akhir tahun (tanggal publikasi laporan keuangan) dengan tanggal laporan auditor. Tabel 9.1 mengasumsikan bahwa tanggal laporan auditor merupakan petunjuk yang layak mengenai kapan informasi keuangan korporasi tersedia pertama kali ke publik. Tabel 9.1 Keterlambatan rata-rata Tanggal Akhir Tahun dengan Tanggal Laporan Auditor Jumlah hari Negara 1 – 30 Tidak ada 31 – 60 Brasil, Kanada 61 – 90 AS, Denmark, Finlandia, Belanda, Norwegia, Swedia 91 – 120 Belgia, Perancis, Jerman, India, Malaysia, Afrika Selatan, Swiss, Inggris Lebih dari 121 Austria, Italia Keterlambatan informasi memiliki dampak yang signifikan bagi efisiensi pasar modal. Asumsi umum dalam teori keuangan adalah bahwa para investor (domestik maupun luar negeri) memiliki akses langsung dan segera terhadap semua informasi yang relevan mengenai sebuah perusahaan. Atas dasar asumsi tersebut, harga saham dari sebuah perusahaan akan segera mencerminkan informasi semacam itu dan akan sama di pasar manapun saham tersebut diperdagangkan. Kendala-Kendala Bahasa dan Terminologi Kendala-kendala informasi yang biasanya berkaitan dengan laporan keuangan luar negeri meliputi kendala-kendala bahasa dan terminologi. Perusahaan-perusahaan yang berlokasi di negara-negara yang berhasa non-Inggris mempublikasikan laporan keuangan dalam bahasa nasional mereka. Selain itu, perbedaan-perbedaan terminologi akuntasi juga bisa membingungkan. Misalnya, istilah stock akan diasosiasikan dengan sertifikat kepemilikan Endang Sri Utami Akuntansi Internasional 4 korporasi (saham) oleh pembaca AS. Sementara itu, seorang analis Inggris, akan mengkaitkan istilah stock dengan persediaan barang sebuah perusahaan. Contoh-contoh perbedaan terminologi lain diantaranya: turnover (penerimaan penjualan), debitors dan creditors (piutang dan hutang dagang) dan hire purchase (aset yang disewakan). Cara pemecahan terhadap kendala bahasa ini adalah pengembangan kapabilitas multilingual dalam diri analis-analis asing. Hal ini bukan praktik yang asing di berbagai bagian dunia. Sebagian besar investor Denmark lancar berbahasa paling tidak 4 bahasa (Denmark, Inggris, Perancis, dan Jerman). Sebagian besar investor Brazil mengerti bahasa Spanyol, Potugis dan Inggris. Suatu survey atas laporan keuangan-laporan keuangan dari 600 perusahaan terkemuka di dunia menunjukkan bahwa bahasa bukan merupakan masalah yang tidak dapat diatasi. Tabel 9.2 mengidentifikasi negara-negara yang perusahaan-perusahaannya mentranslasikan semua atau sebagian laporan tahunan ke dalam bahasa Inggris. Tabel 9.2 Bahasa Laporan Keuangan Perusahaan-perusahaan Industri Terkemuka Non-AS Bahasa Inggris sebagai Sebagian Berbahasa Bahasa Non-Inggris sebagai Bahasa Utama (0 – 10 % laporan Non-Inggris (10 – 50%) Bahasa Utama (50% atau berbahasa Non-Inggris) lebih) Australia Belgia Austria Kanada Brazil Perancis Denmark Italia Meksiko Finlandia Jerman Korea Selatan India Spanyol Irlandia Jepang Malaysia Belanda Norwegia Afrika Selatan Swedia Swiss Inggris Cara lain untuk mengatasi kendala bahasa dan terminologi diantaranya: 1. Penggunaan terminologi khusus akuntansi untuk mentranslasikan judul-judul dan istilahistilah rekening bahasa asing ke dalam bahasa Inggris atau bahasa-bahasa lain. 2. Penggunaan penerjemah profesional berbasis sekali-waktu untuk mentranslasikan juduljudul dan istilah-istilah rekening utama pada saat leksikon-leksikon bahasa tertentu tidak tersedia. 3. Pembuatan matriks terminologi dengan menggunakan translasi laporan luar negeri ke dalam bahasa inggris sebagai pedoman. Endang Sri Utami Akuntansi Internasional 5 4. Bergantung pada jasa-jasa penasehat investasi yang memiliki kapabilitas-kapabilitas bahasa asing. Perbedaan dalam Format Laporan Keuangan Perbedaan format neraca dan laporan laba-rugi juga dapat mengganggu dalam analisa laporan keuangan luar negeri. Di AS, sebagian besar perusahaan memakai “format rekening” pada neraca dengan aktiva muncul pada sisi kiri dan kewajiban dan modal pada sisi kanan. Di negara Persemakmuran, format neraca kebalikan dari format AS. Di Amerika Utara, pembaca laporan keuangan terbiasa melihat aset-aset ditampilkan dalam urutan likuiditas yang menurun dan kewajiban-kewajiban ditampilkan dalam urutan jatuh tempo yang meningkat. Di Eropa dan negara-negara Persemakmuran, aset-aset yang paling likuid dan kewajibankewajiban yang jangka waktunya paling pendek muncul pada bagian akhir neraca. Perbedaan-perbedaan klasifikasi juga banyak terjadi secara internasional. Di AS, akumulasi depresiasi dilaporkan sebagai rekening kontra (pengurang) aset. Di Jerman, asetaset yang terdepresiasi dilaporkan netto, tetapi semua perubahan periode berjalan dalam rekening-rekening aktiva jangka panjang ditampilkan secara langsung dalam neraca. Di Kanada dan Filiphina, treasury stock diperlakukan sebagai pengurang dari modal. Di Portugal dan Italia, treasury stock diperlihatkan sebagai suatu aktiva. Di sebagian besar negara, pembeda antara kewajiban lancar dan kewajiban non-lancar adalah jangka waktu 1 tahun, sedangkan di Jerman 4 tahun. Perbedaan-perbedaan format laporan keuangan, walaupun menyusahkan namun tidak begitu “penting”. Akibat membudayanya sistem pembukuan double-entry di seluruh dunia, struktur yang mendasari laporan keuangan dimana-mana sangat serupa. Oleh karena itu, sebagain besar perbedaan-perbedaan format dapat direkonsiliasi dengan mudah. Kadar Pengungkapan Masalah yang lebih penting bagi para analis sekuritas adalah kuantitas informasi yang ditampilkan dalam laporan-laporan keuangan luar negeri. Tingkat pengungkapan yang wajar di Belanda, AS dan Inggris jarang ditemukan di tempat-tempat lain. Di Austria, perusahaanperusahaan jarang mengungkapkan angka-angka pendapatan penjualan atau harga pokok penjualan dalam laporan keuangannya. Biasanya di Austria, laporan laba-rugi dimulai dengan laba operasi bersih kemudian berlanjut dari titik tersebut. Laporan perubahan posisi keuangan yang menyediakan informasi berguna mengenai aktivita-aktivas pembiayaan dan investasi perusahaan jarang disajikan oleh perusahaan-perusahaan di Denmark, Perancis, Jerman, Endang Sri Utami Akuntansi Internasional 6 Jepang, dan Swiss. Penjelasan-penjelasan mengenai kebijakan-kebijakan akuntansi yang biasa muncul dalam “catatan” laporan keuangan tahunan Anglo-Amerika masih terbatas, bahkan tidak ada sama sekali di laporan keuangan perusahaan Italia, Spanyol, dan Swiss. Walaupun tidak banyak yang bisa dilakukan oleh investor-investor individual untuk mengurangi masalah ketidakcukupan pengungkapan, namun terdapat banyak desakandesakan internasional yang ditujukan bagi peningkatan transparansi korporasi. Pada tingkat internasional, IASC telah mengeluarkan sejumlah ketetapan yang menentukan tingkat pengungkapan korporasi minimum. Organisasi-organisasi pemerintah internasional seperti PBB, OECD, EC, dan International Organization of Securities Commission (IOSC) juga memberi kontribusi pada desakan tersebut. Pada saat yang sama, mekanisme pasar akan mengalahkan birokrat-birokrat. Ketersediaan modal baru bagi peminjam-peminjan internasional sangat tergantung pada tingkat pengungkapan yang sebanding dengan pengungkapan-pengungkapan yang biasa diterima investor-investor internasional dari peminjam-peminjan yang berhasil dan jujur di masa lalu. Walaupun tanggapan-tanggapan pengungkapan bersifat sukarela, namun persaingan untuk mengakses modal yang terbatas akan menjamin berlanjutnya trend ke arah peningkatan pengungkapan. Contoh yang sangat sederhana dari format pelaporan keuangan Swedia (laporan keuangan hipotesis) diilustrasikan pada tabel 9.3. Perbedaan-Perbedaan Prinsip Akuntansi Di sebagian besar ngara, pembaca-pembaca laporan keuangan harus hati-hati pada saat mencoba memahami praktik-praktik akuntansi dan pelaporan nasional, karena masih terdapat perbedaan-perbedaan dalam prinsip akuntansi antar negara meskipun telah ada upaya-upaya untuk mengharmonisasikannya. Dengan adanya variasi (perbedaan) aturan-aturan pengukuran nasional dalam laporan keuangan luar negeri, maka masalah-masalah dalam memahami dan menginterpretasi bisa muncul di luar negara tempat laporan keuangan tersebut dibuat. Seringkali, perbedaan-perbedaan dalam ukuran karakteristik-karakteristik risiko dan pengembalian disebabkan oleh perbedaan-perbedaan dalam praktik-praktik pengukuran akuntansi, bukan oleh perbedaan-perbedaan riil dalam atribut-atribut yang diukur. Endang Sri Utami Akuntansi Internasional 7 Tabel 9.3 Format Laporan Laba-Rugi Tradisonal vs Kontemporer Swedia ITEM JUMLAH Laporan Tradisional Penjualan 1.000 Harga pokok penjualan (umumnya dinyatakan terlalu tinggi (900) akibat penghapusan persediaan yang berlebihan) Laba sebelum depresiasi 100 Depresiasi (accelerated) (70) Laba sebelum pajak 30 Pajak 15 Laba bersih (terdistorsi oleh insentif-insentif pajak dan 45 cadangan-cadangan tersembunyi) Format Kontemporer Penjualan Harga pokok penjualan (sesuai GAAP internasional) Laba sebelum depresiasi Depresiasi normal (garis lurus) Laba sebelum penyisihan (sesuai GAAP internasional) Penyisihan: Peningkatan dalam cadangan persediaan (30) Depresiasi di atas normal (20) 1.000 (870) 130 (50) 80 (50) 30 (15) 15 Laba sebelum pajak Pajak Laba bersih (sesuai GAAP Swedia) Analisis Rasio Internasional Analisis rasio keuangan merupakan perangkat yang telah terbentuk dengan baik untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan, analisis kredit dan analisis sekuritas. Rasio-rasio yang biasa digunakan oleh para investor, analis sekuritas, dan badan-badan pemeringkat obligasi dimuat dalan tabel 9.4. Walaupun rasio-rasio keuangan merupakan ukuran yang tepat mengenai risiko, efisiensi, dan profitabilitas perusahaan-perusahaan di AS, namun rasio-rasio tersebut seringkali menyesatkan jika diaplikasikan pada perusahaan-perusahaan di luar AS. Hal ini disebabkan oleh perbedaan-perbedaan dalam prinsip-prinsip akuntansi. Masalah yang lebih serius adalah jika rasio-rasio tersebut di dasarkan pada GAAP AS, rasio-rasio tersebut dapat disalah-interpretasikan karena para investor tidak memahami lingkungan khusus (luar negeri) yang mempengaruhi seluruh rasio keuangan dalam lingkungan tersebut. Ketika menganalisis laporan keuangan luar negeri, maka pembaca-pembaca laporan keuangan yang tidak berada dalam lingkungan lokal harus menentukan apakah perbedaanperbedaan dalam statistik-statistik kinerja perusahaan merupakan akibat dari (1)perbedaanperbedaan pengukuran akuntansi; (2)perbedaan-perbedaan ekonomi, budaya, dan negara/institusional; (3)perbedaan-perbedaan riil dalam atribut-atribut yang tengal diukut. Endang Sri Utami Akuntansi Internasional 8 Tabel 9.4 Perbedaan Rata-Rata semua Rasio Keuangan Agregat AS vs Jepang Semua Perusahaan Manufaktur AS Jepang Perbedaan Aktiva Lancar Rasio Lancar = -----------------------Kewajiban Lancar 1,9 – 1 1,1 – 1 40% Digunakan untuk menganalisa kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek Harga pokok penjualan Turnover persediaan = ------------------------------6,8 kali 5,0 kali 26% Persediaan rata-rata Piutang rata-rata Periode tagihan rata-rata = ------------------------43 hari 86 hari (102%) Penjualan per hari Digunakan untuk menganalisa umur piutang piutang Total hutang Rasio hutang = ------------------Total aktiva 47% 84% (77%) Digunakan untuk menganalisa kememputan memenui kewajiban jangka panjang Laba sebelum bungan & pajak (EBIT) Time interest earned = -----------------------------------------------Beban bunga 6,5 kali 1,6 kali 75% Digunakan untuk menganalisa kemampuan membayar beban bunga tetap Laba bersih Margin laba = ----------------5,4% 1,3% 74% Penjualan Digunakan untuk menganalisa margin kompetitif EBIT Pengembalian atas total aktiva = ---------------------------7,4% 1,2% 84% Total aktiva rata-rata Digunakan untuk mengukur efisiensi laba dari total aktiva Laba bersih Pengembalian atas kekayaan netto = ---------------------------------13,9% 7,1% 49% Kekayaan bersih rata-rata Digunakan untuk mengukur efisiensi laba dari dana pemegang saham Endang Sri Utami Akuntansi Internasional