SILABUS

advertisement
1
Pertemuan 2
PERBANDINGAN PRAKTIK-PRAKTIK
AKUNTANSI KEUANGAN
A. Gambaran Global Praktik Akuntansi
Sebelum Perang Dunia II, pengaruh akuntansi Inggris mendominasi seluruh negara berbahasa
Inggris, pengaruh Perancis-Jerman menembus negara-negara seperti Belgia, Jepang, Swedia,
dan Swiss. Dewasa ini, AS merupakan kekuatan yang gemilang dalam akuntansi global. Hal
ini lebih disebabkan karena AS lebih baik dalam hal riset akuntansi, jumlah publikasi
akuntansi, dan lulusan perguruan tinggi yang memiliki konsentrasi akuntansi. Pada saat yang
sama, negara-negara lain tidak berhasrat untuk mengadopsi standar-standar dan prinsipprinsip akuntansi yang dikembangkan oleh AS. Lalu, bagaimanakah sebenarnya praktikpraktik akuntansi di seluruh dunia?
1. Pengukuran Aset dan Kewajiban
Para akuntan masih mengukur sebagian besar asset bisnis berdasarkan transaksi historis
(historical cost). Namun, konsep pengukuran ini tidak diaplikasikan secara murni. Dalam
kadar tertentu, biaya transaksi awal (historical cost) ditambah dengan nilai pasar-berjalan
(current market), penyesuaian perubahan tingkat harga khusus atau umum, perhitungan
bunga terkait, dan estimasi tingkat transaksi masa depan (terutama dalam transaksi dalam
valuta asing dan penagihan piutang di masa depan)
Istilah asset tidak memiliki arti yang pasti, dalam hal sumber daya (kekayaan)
mana yang harus dimasukkan sebagai asset atau sumber daya (kekayaan) mana yang tidak
dimasukkan sebagai asset. Istilah asset juga tidak memiliki arti yang pasti dalam
interpretasi atas asset tidak berwujud seperti goodwill, dan R & D. di Amerika Selatan,
definisi asset termasuk kerugian-kerugian yang timbul karena memiliki hutang dalam
satuan valuta asing. Di negara-negara Eropa Daratan, asset mungkin meliputi dan
mungkin tidak meliputi berbagai jenis sewa guna usaha, tax loss carry-forwards, atau
kepemilikan ekonomi dalam perusahaan-perusahaan afiliasi.
Konsep kewajiban (liabilites) juga diaplikasikan secara berbeda dari satu negara
ke negara lain. Contoh spesifik adalah dalam akuntansi pajak penghasilan. Di Argentina,
kewajiban pajak penghasilan tidak di-akrual-kan tapi dicatat berdasar cash basis. Di
Akuntansi Internasional
Endang Sri Utami
2
Swiss, kewajiban pajak penghasilan dicatat berdasar accrual basis pada periodi
terjadinya, tanpa ada pengakuan terhadap kewajiban pajak penghasilan yang tertunda
(deferred income tax). Deferred income tax memerlukan beberapa metode alokasi yang
berbeda untuk pembebanan pada periode-periode berikutnya. Di Belanda, deferred
income tax kadang-kadang merupakan nilai yang didiskontokan.
Contoh lain dari perbedaan konsep kewajiban adalah berikut ini: di beberapa
negara Eropa dan Amerika Selatan tidak dilakukan penyisihan terhadap kewajiban atau
kerugian yang telah diketahui, misalnya kewajiban pembayaran pesangon kepada pekerja,
penjanjian pensiun, estimasi kerugian dari perjanjian pembelian atau kontrak-kontrak
masa depan (forward contract). Sebaliknya, di Jerman dan Swiss seringkali melakukan
estimasi berlebihan atas kewajiban kontinjensi dan kewajiban atas ketidakpastian di masa
depan.
2. Penentuan Modal dan Laba Periodik
Variasi paling besar dalam area ekuitas (owners’ equity) adalah berkaitan dengan
pertanyaan apakah sumber daya (kekayaan) atau kewajiban (liabilites) perusahaan boleh
dihapus secara langsung dari laba ditahan (konsep yang terkenal – “clean vs. adjusted
surplus”). AS menghendaki semua transaksi mengalir melalui laporan laba – rugi, kecuali
untuk transaksi investasi pemegang saham, modal donasi, penambahan modal, dan
penyesuaian translasi valuta asing. Namun, semua negara berbahasa non-Inggris masih
mengizinkan penyesuaian modal langsung diperlakukan sebagai keuntungan atau
kerugian luar biasa.
Variasi yang juga penting adalah basis penentuan laba periodik. Negara-negara
berbahasa Inggris membuat pembedaan antara laba keuangan atau laba buku dan laba
pajak. Karena banyaknya ketentuan khusus dalam undang-undang pajak, maka laba buku
dan laba pajak untuk periode tertentu sering kali berbeda secara signifikan. Sememtara,
negara Perancis, Jerman, dan Jepang menegaskan aturan-aturan akuntansi pajak harus
dibukukan jika aturan-aturan tersebut digunakan untuk tujuan pajak.
Variasi utama lainnya adalah concept of periodicity dalam mengukur hasil
operasi. Di AS, menghendaki pemisahan tahun (cut-off) yang jelas. Di banyak negara
Eropa dan Amerika Selatan, menganggap satu tahun kalender merupakan periode yang
sangat pendek untuk menentukan hasil yang memadai. Negara-negara tersebut
mengizinkan penghalusan antar periode laporan. Di Swedia, menganggap bahwa lama
daur bisnis merupakan periode yang paling tepat untuk mengukur dan melaporkan hasil
operasi bisnis.
Akuntansi Internasional
Endang Sri Utami
3
Belum adanya kesepakatan atas arti entitas akuntansi menyebabkan praktik
konsolidasi laporan keuangan sangat bervariasi. Di AS, perusahaan-perusahaan anak yang
ada di luar negeri biasanya dikonsolidasikan. Di Jerman tidak perlu melakukan
konsolidasi laporan keuangan terhadap operasi bisnis di luar negeri. Di Jepang, laporan
keuangan perusahaan induk yang terpisah dianggap lebih tepat daripada laporan keuangan
konsolidasi.
B. Dampak Keputusan Bisnis
Perbedaan praktik akuntansi keuangan yang terjadi antara satu negara dengan negara lain
mempengaruhi keputusan-keputusan bisnis perusahaan serta keputusan-keputusan investor.
Pertimbangan cost and benefit memang belun dinilai, tapi pertimbangan tersebut sangatlah
penting.
1. Penentuan Posisi dalam Persaingan Global
Baik media bisnis maupun riset akuntansi berpendapat bahwa keputusan-keputusan bisnis
yang dibuat oleh perusahan pasti akan mempertimbangkan dampak akuntansi yang
mungkin timbul. Dampak akuntansi yang mungkin timbul dari keputusan bisnis
perusahaan akan sangat relevan dengan posisi persaingan global, karena operasi bisnis
global kemungkinan bisa didukung atau bisa juga dihalangi oleh aturan-aturan akuntansi
nasional.
2. Biaya dalam Berbisnis
Membuat aturan-aturan akuntansi yang kompleks adalah mahal. Mengaplikasikan aturanaturan akuntansi yang kompleks bahkan lebih mahal. Apabila aturan-aturan akuntansi
yang baru telah berlaku, maka semua akuntansi dalam industri, akuntan pemerintah, dan
akuntan publik harus dilatih kembali agar mereka dapat mengaplikasikan aturan-aturan
akuntansi yang baru sebagaimana mestinya. Buku-buku teks akuntansi harus ditulis ulang
dan banyak kontrak harus dinegosiasikan kembali. Selama waktu tersebut, semua
aktivitas akan merupakan biaya dalam berbisnis.
3. Persaingan Mendapatkan Modal
Sejumlah riset akuntansi internasional terbaru telah meneliti hubungan antara akuntansi
dan pasar modal-pasar modal internasional. Diantara berbagai pertanyaan yang diajukan
adalah mengapa perusahaan-perusahaan besar mendaftarkan sahamnya secara simultan
(secara bersamaan) di dua puluh lima pasar modal di seluruh dunia? Ternyata, keputusan
penetrasi pasar modal internasional merupakan keputusan bisnis dari sejumlah
konsekuensi.
Akuntansi Internasional
Endang Sri Utami
4
Choi dan Levich melakukan riset mengenai perilaku internasional investorinvestor institusional, emiten-emiten, penjamin emisi, regulator pasar, dan pelaku-pelaku
lain pasar modal di Jepang, Swiss, Inggris, AS, dan Jerman. Setengah dari responden
merasa bahwa berbagai keputusan pasar modal yang dibuat dipengaruhi oleh keragaman
akuntansi. Perbedaan pengungkapan di bidang akuntansi keuangan berpengaruh dalam
keputusan-keputusan bisnis. Sedangkan, perbedaan dalam aturan-aturan pengukuran
akuntansi tidak mempengaruhi keputusan-keputusan pelaku pasar modal.
Akuntansi Internasional
Endang Sri Utami
Download