WAWANCARA SERIKAT PEKERJA METAL INDONESIA PT.YAMAHA MOTOR MANUFACTURING WEST JAVA NARA SUMBER : 1. Bapak Erwin darma saputra (Ketua PUK FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West java). 2. Bapak Nurul Wahid (Sekertaris FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West java.) 3. Bapak Darsin (Bidang advokasi/pembelaan FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West java). Skripsi yang akan saya tulis adalah Peran Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) terhadap hubungan industrial dengan pengusaha dalam mewujudkan tujuan perusahaan di PT. Yamaha Motor manufacturing west java dikaitkan dengan pasal 102 undangundang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Pasal 102 undang-undang nomor 13 tahun 2003 ayat (2) berbunyi : Ayat (2) : Dalam melaksanakan hubungan industrial, pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruhnya mempunyai fungsi menjalankan pekerjaan sesuai dengan kewajibannya, menjaga ketertiban demi kelangsungan produksi, menyalurkan aspirasi secara demokratis, mengembangkan keterampilan, dan keahliannya serta ikut memajukan perusahaan dan memperjuangkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya. Mengacu pada ayat (2), ayat tersebut menerangkan fungsi serikat pekerja terhadap hubungan industrial dimana dalam pasal tersebut didapat unsur fungsi serikat pekerja. DRAFT WAWANCARA : 1. Apa sajakah peran FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java dalam melaksanakan hubungan industrial di PT. Yamaha Motor Mfg West Java? a. Meningkatkan disiplin kerja dan motivasi kerja b. Menampung dan menyalurkan aspirasi c. Mewakili pekerja di tim perundingan untuk merumuskan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) d. Meningkatkan keterampilan dan keahlian anggota. e. Menyampaikan saran kepada manajemen untuk menyempurnakan sistem kerja dan peningkatan produktivitas perusahaan f. Memperjuangkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya. 2. Adakah kendala yang dihadapi oleh FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java dalam Menjalankan Peran-peran tersebut? Sejauh ini tidak ada kendala yang begitu besar yang dihadapi FSPMI, karna dalam menjalankan pekerjaan nya, perusahaan memberikan dispensasi untuk para pengurus FSPMI untuk fokus kepada masalah-masalah yang dihadapi oleh pekerja dan dengan sebaik mungkin dapat menyelesaikan masalah tersebut. Tetapi dalam menjalankan peran atau fungsinya FSPMI menemukan beberapa hambatanhambatan. ( Hasil Wawancara Dengan Ketua PUK FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java Bapak Erwin Darma Saputra). 3. Upaya apa yang telah dilakukan FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java dalam Meningkatkan disiplin kerja dan memberikan motivasi kepada pekerja? Salah satu peran FSPMI dalam pelaksanaan hubungan industrial yaitu ikut kontrol absensi agar meningkatkan disiplin dan memberikan motivasi atau semangat kerja kepada pekerja guna tercapainya produktifitas perusahaan.( Hasil wawancara dengan ketua PUK FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java Bapak Erwin Darma Saputra ) FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java juga mempunyai peran untuk meningkatkan disiplin kerja yaitu dengan cara meningkatan kesejahteraan terhadap pekerja, perbaikan sistem upah, perbaikan perhitungan lembur, berusaha membuat pekerja merasa nyaman dengan pekerjaannya, nyaman dengan rekan kerjanya, nyaman dengan tempatnya bekerja, kontrol absensi, sampai kepada perbaikan absensi, karena hal-hal yang demikian dapat meberikan semangat kepada pekerja, menciptakan rasa loyal kepada perusahaan dan pada akhirnya akan tercapainya salah satu tujuan perusahaan yaitu produktifitas. ( Hasil wawancara dengan Sekertaris FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java Bapak Nurul Wahid). 4. Bagaimana metode yang dilakukan oleh FSPMI PT. Yamaha Motor manufacturing West Java untuk meningkatkan disiplin kepada pekerja dan juga memberikan motivasi kepada pekerja? Untuk meningkatkan disiplin kerja dan motivasi terhadap pekerja FSPMI melalui pleno memantau keadaan para pekerja yang nantinya Serikat akan meminta laporan mengenai keadaan para pekerja dan absensi pekerja, ketika ada permasalahan mengenai, kenyamanan kerja, permasalahan di lingkungan kerja baik dengan atasan ataupun rekan kerja nya, kedisiplinan pekerja ketika pleno tidak dapat menyelesaikan permasalahan tersebut maka Serikat mengadakan pendekatan personal kepada pekerja yang mengalami permasalahan pribadi ataupun dilingkungan kerja tersebut kemudian memberikan solusi ketika ada masalah pribadi yang dihadapi oleh pekerja sehingga menumbuhkan kembali semangat bekerja para pekerja tersebut. ( Hasil wawancara dengan Sekertaris FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java Bapak Nurul Wahid). 5. Kendala apa saja yang dihadapi oleh FSPMI PT. Yamaha Motor manufacturing West Java dalam meningkatkan disiplin dan memberikan motivasi kepada pekerja? Hambatan yang dihadapi FSPMI yaitu dalam menumbuhkan kesadaran pada pekerja untuk lebih disiplin dalam bekerja khususnya dalam absensi hal ini sangat sulit diatasi dikarnakan masalah ini timbul dari dalam diri pribadi pekerja itu sendiri. Prosentase absensi sudah ada peningkatan dibandingkan sebelumnya yaitu sekitar 80%. Menumbuhkan rasa kesadaran kepada seluruh pekerja adalah merupakan suatu kendala yang dihadapi FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java agar pekerja lebih disiplin dalam bekerja, sehingga masih saja terjadi adanya kemangkiran pekerja. (Hasil wawancara dengan Sekertaris FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java Bapak Nurul Wahid). 6. Sejauh ini apasajakah aspirasi yang disampaikan oleh FSPMI baik dari karyawan maupun dari pekerja? Sejauh ini telah banyak aspirasi yang telah disampaikan oleh FSPMI baik dari perusahaan maupun dari pekerja. Contoh aspirasi dari perusahaan adalah mengenai peraturan pengajuan cuti melahirkan, banyak kasus yang terjadi, para pekerja wanita mengajukan cuti melahirkan tidak dengan ketentuan normatif yang ada. Dalam PKB diatur pekerja wanita diberikan cuti melahirkan selama 3 bulan, dan harus mengajukan cuti satu minggu sebelum cuti, tetapi banyak diantaranya yang mengajukan cuti tidak sesuai dengan aturan yang ada. Maka ini lah yang menjadi aspirasi dari perusahaan untuk kemudian disampaikan kepada para pekerja khusus nya pekerja wanita. Contoh aspirasi dari pekerja kepada perusahaan adalah fasilitas toilet duduk untuk toilet wanita, ini dimaksudkan untuk memudahkan para pekerja wanita khususnya untuk pekerja wanita yang sedang hamil. Dengan adanya fasilitas ini para pekerja yang hamil tidak kesulitan ketika buang air. Kemudian fasilitas ruang laktasi yaitu ruangan untuk para pekerja wanita yang sedang menyusu. ( Hasil Wawancara dengan bidang advokasi/pembelaan FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java bapak Darsin dan Sekertaris FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java bapak Nurul Wahid). 7. Metode seperti apa yang digunakan oleh FSPMI untuk menyalurkan aspirasi-aspirasi yang ada baik itu dari pekerja kepada perusahaan atau sebaliknya? Untuk aspirasi yang datang dari perusahaan kepada pekerja, FSPMI melakukan sosialisasi terlebih dahulu melalui pleno untuk kemudian di sosialisasikan kembali oleh pleno kepada pekerja. Sosialisasi ini dilakukan atau disampaikan saat meeting sebelum kegiatan produksi. Sedangkan untuk aspirasi dari pekerja kepada perusahaan biasanya tergantung kepada bentuk aspirasi yang diinginkan. Apabila bentuk aspirasinya itu berupa fasilitas, pekerja menyampaikan aspirasi nya melalui pleno terlebih dahulu karna pleno adalah bagian dari serikat yang terdekat dengan pekerja, setelah itu pleno menyampaikan kepada FSPMI, jika memang aspirasi tersebut dapat diterima maka FSPMI menyampaikan surat permohonan kepada perusahaan dalam bentuk tertulis, ketika tidak ada jawaban atas surat permohonan tersebut maka FSPMI mengajukan kembali surat pemohonan tersebut sampai 3 kali, jika tidak ditanggapi juga FSPMI melakukan somashi. Tetapi di PT. Yamaha Motor ini tidak sampai 3 kali perusahaan biasanya sudah memberikan jawaban atas permohonan tersebut. Jika memang dapat diterima maka aspirasi dari FSPMI yang mewakili pekerja dapat direalisasikan.( hasil wawancara dengan Sekertaris dan bidang advokasi FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java bapak Nurul dan bapak Darsin ). 8. Kendala apa saja yang dihadapi FSPMI dalam menyampaikan aspirasi tersebut? Tidak dipungkiri dalam hal penyampaian aspirasi FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java menghadapi banyak sekali hambatan yang dihadapi, salah satunya adalah sulit menemukan titik temu atau kesepatan karena baik FSPMI maupun perusahaan mempunyai kepentingan yang berbeda. Maka sulit sekali mencapai kata sepakat. Tetapi ini merupakan tugas FSPMI bagaimana kemudian FSPMI dapat melakukan negosiasi dengan baik dengan perusahaan. ( hasil wawancara dengan Sekertaris FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java bapak Nurul Wahid). 9. FSPMI mempunyai peran sebagai wakil pekerja di tim perundingan untuk merumuskan perjanjian Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Hal-hal apa saja yang disampaikan oleh FSPMI kepada perusahaan dalam PKB tersebut? FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West java mempunyai peran sebagai wakil dari pekerja dalam perumusan Perjanjian Kerja Bersama, atas nama pekerja FSPMI menyampaikan keinginan para pekerja kepada perusahaan yang meliputi kesejahteraan, pengupahan, jaminan kesehatan yang disampaikan dalam perundingan PKB. ( Hasil Wawancara dengan ketua PUK FSPMI Pt. Yamaha Motor manufacturing West Java Bapak Erwin Darma Saputra ). 10. Bagaimanakah metode perumusan PKB tersebut? FSPMI mempunyai slogan Konsep-Loby-Aksi. Ini berarti bahwa dalam menyalurkan aspirasi FSPMI terlebih dahulu membuat konsep mengenai apa yang akan disampaikan melalui pertimbangan terlebih dahulu, tidak menyalahi normatif yang ada. Setelah dilakukan pertimbangan FSPMI membuat surat permintaan perundingan kepada perusahaan. Sama hal nya menyampaikan surat permohonan untuk aspirasi yang berbentuk fasilitas. Surat permintaan perundingan kepada perusahaan jika tidak ada jawaban atas surat tersebut maka FSPMI melakukan somashi. Tetapi jika surat permohonan diterima oleh perusahaan maka dilanjutkan dengan perundingan, ini lah yang dikatakan Loby. FSPMI bersama perusahaan melakukan negosiasi tentang apa yang diinginkan oleh para pekerja dan perusahaan. Pihak yang melakukan perundingan ini yaitu pekerja yang dalam hal ini diwakili oleh serikat pekerja atau FSPMI dan perwakilan dari perusahaan yaitu manager HRD, Supervisor HRD, Direktur dan Presiden direktur. Biasanya FSPMI dengan perusahaan membuat Tartib ( tata tertib) perundingan terlebih dahulu, dimana dalam Tartib tersebut salah satunya adalah mengenai masa atau batas waktu perundingan. Batas waktu perundingan ini adalah 5 kali perundingan . Dan jika dalam batas waktu tersebut anatara FSPMI dan perusahaan belum menemukan solusi atau kesepakatan maka atas kesepakatan bersama waktu perundingan tersebut dapat diperpanjang hingga 2 kali. ketika ditemukan sikap tidak adanya i’tikad baik atau aspirasi tesebut sulit terealisasi oleh perusahaan padahal telah dilakukan perundingan agar menemukan kesepakatan maka FSPMI melakukan aksi, aksi ini dapat berupa demonstrasi atau juga melakukan mediasi yaitu menunjuk pihak ke tiga dalam hal ini pihak disnaker. Tetapi sejauh ini anatra FSPMI PT. Yamaha Motor dengan mangement PT. Yamaha Motor tidak sampai kepada tingkat aksi atau demo. Adanya pemahaman tentang aturan atau undang-undang yang berlaku dan pemahaman mengenai hak dan kewajiban baik dari FSPMI maupun perusahaan ini mengakibatkan hubungan yang baik antara keduanya. (Hasil Wawancara dengan bidang advokasi/pembelaan FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java bapak Darsin dan Sekertaris FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java bapak Nurul Wahid). 11. Apa hambatan yang dihadapi oelh FSPMI ketika melakukan perumusan PKB dengan perusahaan? Hambatan yang dihadapi oleh FSPMI ketika merumuskan PKB dengan perusahaan adalah adanya benturan kepentingan yang berbeda sehingga hal ini menyebabkan dalam melakukan perundingan PKB memakan waktu yang sangat lama. ( hasil wawancara dengan Sekertaris FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java bapak Nurul wahid). 12. Dalam upaya Meningkatkan keterampilan dan keahlian untuk para pekerja apa yang sudah dilakukan oleh FSPMI? Sejauh ini semenjak FSPMI dibentuk pada tahun 2006 belum ada pendidikan atau pelatihan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan keahlian khususnya untuk para pekerja, tetapi ini adalah merupakan salah satu target FSPMI kedepan. Saat ini FSPMI baru melakukan pendidikan hanya untuk kepengurusan saja. Dimana FSPMI mengadakan pendidikan K3 (Keselamatan, Kesehatan, Kerja), pendidikan leadership yaitu bagaimana menjadi pemimpin yang baik, pemimpin yang siap menghadapi permasalahan yang ada, dan permasalahan yang mungkin akan ada ketika menjadi pemimpin dan mampu untuk menyelesaikannya. Kemudian ada pendidikan berorganisasi, pendidikan tentang pemahaman hubungan industrial. Pendidikan ini baru diadakan untuk pengurus, ketika pengurus sudah memahami semua maka akan menjadi target FSPMI kedepan untuk mengadakan pelatihan atau pendidikan tersebut sampai kepada pekerja. ( Hasil wawancara dengan Sekertaris FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java bapak Nurul Wahid ). 13. Bagaimana metode yang digunakan oleh FSPMI dalam meningkatkan keterampilan dan keahlian tersebut? Untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian anggota FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java Mengadakan pendidikan dengan cara menghadirkan tutor yang memang ahli dibidangnya masing-masing. Pendidikan ini dilakukan di luar jam kerja dan diluar lingkungan kerja. ( hasil Wawancara dengan Sekertaris FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java Bapak Nurul Wahid), 14. Adakah hambatan yang dihadapi dalam meningkatkan keterampilan dan keahlian tersebut? Dalam mengembangkan keterampilan dan keahlian para pengurus, sejauh ini tidak ditemukan hambatan-hambatan yang besar tetapi FSPMI menemukan hambatan ketika mengadakan pendidikan untuk para pekerja. Hambatannya adalah para pengurus juga belum semua mendapatkan pendidikan tersebut karena waktu dan biaya yang menjadi kendala Maka akan sulit untuk sampai kepada pekerja tetapi kembali lagi itu sudah menjadi target FSPMI ke depan. ( hasil Wawancara dengan Sekertaris FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java bapak Nurul Wahid). 15. Dalam Menyampaiakan saran kepada manajemen untuk menyempurnakan sistem kerja dan produktifitas upaya apa saja yang sudah dilakukan oleh FSPMI? FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java Menyampaikan saran kepada manajemen untuk menyempurnakan sistem kerja dan peningkatan produktivitas perusahaan melalui program kaizen yang dibuat oleh FSPMI kepada perusahaan, kaizen adalah perbaikan sistem kerja oleh pekerja yang tujuannya adalah efisiensi produktifitas kerja (Hasil wawancara dengan ketua PUK FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java Bapak Erwin Darma saputra). 16. Bagaimana metode yang dilakukan oleh FSPMI dalam menyampaikan saran kepada manajemen terutama dalam penerapan program kaizen tersebut? Dalam Menyampaikan saran kepada manajemen untuk menyempurnakan sistem kerja dan peningkatan produktivitas perusahaan FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java mensosialisasikan kepada pleno yang kemudian akan mensosialisikan kepada pekerja mengenai kaizen (perbaikan sistem kerja), pekerja yang membuat kaizen mengajukan kaizennya dengan cara mengisi formulir kaizen, yang didalamnya dimuat nama, bagian, dan hal apa yang akan dibuat perbaikan terutama ditempat dia bekerja ,setelah itu diserahkan kepada menejemen untuk kemudian disetujui. ( hasil wawancara dengan ketua PUK FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java bapak Erwin darma saputra). 17. Dalam penerapan program kaizen tersebut adakah kendala-kendala yang di hadapi oleh FSPMI? Sejauh ini dalam Menyampaikan saran kepada manajemen untuk menyempurnakan sistem kerja FSPMi PT. Yamaha Motor Manufacturing West java tidak menemukan kendala, program kaizen yang bertujuan untuk penyempurnaan sistem kerja dan peningkatan produksi perusahaan mendapatkan respon yang cukup baik dari pekerja, dan pekerjapun cukup antusias dalam membuat kaizenkaizen agar proses kerjanya lebih efisien. penerapan program kaizen ini adakalanya menemukan hambatan ketika sipekerja tidak memiliki kretivitas untuk membuat hal yang baru agar proses kerja nya lebih efisien, tetapi dalam hal ini menejemen melalui leader membantu untuk tetap terus dilakukannya perbaikan-petbaikan sistem kerja tersebut. ( Hasil Wawancara dengan Sekertaris FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java bapak Nurul wahid). 18. Apa yang telah dilakukan oleh SPMI dalam memperjuangkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya?. Tujuan FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java dibentuk adalah untuk memperjuangkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya. FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java telah berupaya dalam sistem kenaikan upah, mendapatkan mendapatkan bonus upah yang akhir tahun layak, mendapatkan sebagai salah satu jaminan kesehatan, penghargaan atas pekerjaannya, berupaya memberikan kenyamanaan para pekerja dalam melakukan pekerjaannya dan masih banyak lagi. ( hasil Wawancara dengan ketua PUK FSPMI PT. Yamaha Motor manufacturing West java Bapak Erwin Darma Saputra). 19. Bagaimana cara yang dilakukan FSPMI dalam memperjuangkan kesejahteraan tersebut? Dan kendala aapa saja yang dihadapi oleh FSPMI dalam memperjuangkan kesejateraan para anggota? Mendengarkan keluh kesah para pekerja, menampung aspirasi, mendiskusikan dengan para pengurus dan kemudian menyampaikan aspirasi tersebut kepada pengusaha dengan cara perundingan adalah merupakan salah satu cara FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java dalam memperjuangkan kesejahteraan pekerja. ( hasil Wawancara dengan Sekertaris FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java Bapak Nurul Wahid). Baik dari pekerja maupun perusahaan memiliki kepentingan yang berbeda, perusahaan menginginkan keuntungan yang sebesar-besarnya sedangkan pekerja ingin kesejahteraan yang setinggi-tingginya itu lah yang sering menjadi hambatan bagi FSPMI dalam perjalanannya memperjuangkan kesejahteraan pekerja. Namun sejauh ini hambatan itu dirasakan memang wajar dan FSPMI PT. Yamaha Motor Manufacturing West Java dapat menanggulangi masalah tersebut. (Hasil Wawancara dengan ketua PUK FSPMI PT. Yamaha Motor manufacturing West Java bapak Erwin darma saputra)