konsep diri dan konstruks personal

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Pengantar
Psikodiagnostik
D a s a r - D a sa r I nt er p r et a si P si k ol og i
Fakultas
Program Studi
Psikologi
Psikologi
Tatap Muka
12
Kode MK
Disusun Oleh
MK 61048
Muhammad Ramadhan, M.Psi, Psikolog
Abstract
Kompetensi
Modul berisi mengenai pemahaman
akan dasar-dasar interpretasi psikologi
Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan dasar-dasar interpretasi
psikologi
Dasar-Dasar Interpretasi Tes Psikologi
Dalam interpretasis kortes, bidang kognitif dan bidang afektif tidak dapat
dipisahkan .Sampel-sampel perilaku yang menghasilkan tes psikologi merupakan
lintas seksi dari repertoire perilaku seseorang. Hal itu dikarenakan sampel
tersebut mengandung informasi tentang semua aspek orang itu sekaligus.
Suatu individu memiliki perbedaan dalam konsistensi perilaku, melintasi situasisituasi
sebagai
suatu
fungsi
bagaimana
cara
memandang
serta
mengkategorisasikan situasi yang selanjutnya tergantung pada pengalaman dan
proses belajar sebelumnya.
Dalam mengetahui factor inheren perilaku manusia kita dapat memeriksa korelasi
antara ukuran-ukuran ciri-ciri seperti kecemasan dan kemampuan pemecahan
masalah (Zeidner, 1995). Adapun teknik multivariate, seperti analisis factor dan
penskalaan multidimensi, untuk memisahkan komponen-komponen dalam satu
set perilaku (Jones & Sabers, 1992). Jenis-jenis pengaturan dalam perilaku
tunggal meliputi :

Model hierarkis organisasi kemampuan (Vernon)

Representasi segienam (heksagonal) Holand tentang tema-tema pekerjaan

Model sirkumpleks antarpribadi
Gaya kognitif
Merujuk pada cara khas dan dipilih seseorang dalam memahami, mengingat,
memikirkan dan memecahkan masalah (Messicket al., 1976). Gaya ini dipandang
sebagai cirri perilaku gaya yang luas, melintasi kemampuan kepribadian serta
dapat diwujudkan dalam berbagai aktivitas dan media.
Fungsi perceptual merupakan salah satu sumber utama diferensiasi gaya-gaya
kognitif. Sejumlah eksperimen membuktikan hubungan yang berarti antara ciri-ciri
sikap, motivasi atau emosi individu dan kinerja pada tugas perceptual atau
kognitif. Adapun sejumlah teknik proyektif (Rorschach) pada dasarnya bisa
disebut sebagai teknik perseptual.
2015
2
Pengantar Psikodiagnostikl
Muhammad Ramadhan M.Psi, Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dalam analisis factorial atas persepsi, salah satu factor yang berguna dalam
penelitian kepribadian adalah fleksibilitas penutupan (Pembertonn, 1952;
Thurstone, 1944). Dalam factor ini terdapat dua butir soal dari tes dengan muatan
tinggi (Figur Gottschaldt). Jenis tes ini menuntut identifikasi bentuk di tengah
rincian yang mengganggu perhatian serta membingungkan. Dalam penyelidikan,
misalnya orang-orang yang unggul dalam fleksibilitas penutupan memiliki
peringkat diri yang tinggi dalam hal deskripsi ciri, seperti penutupan diri secara
social, bebas dari pendapat orang lain, analitis, berminat dalam masalah teoritis
dan ilmiah, serta tidak menyukai system asirutinitas (Pemberton, 1952). Dalam
penelitian para peneliti mengadaptasi bentuk-bentuk Gottschaldt yakni atas
perilaku kognitif dan non kognitif.
Dari sudut pandang yang berbeda dapat ditarik kesimpulan bahwa sekumpulan
data yang subtansial ditimbun untuk menunjukkan ketergantungan bidang yakni
ciri yang relative stabil dan konsisten serta memiliki tingkat keumuman tertentu.
Ada penemuan yang menyebutkan bahwa orang yang tak tergantung pada
bidang cenderung untuk mengikuti pendekatan “partisipan”, yang aktif pada
proses belajar, sementara orang yang tergantung pada bidang lebih kerap
menggunakan pendekatan “pengamat”. Dalam situasi antarpribadi, orang-orang
cenderung member perhatian pada isyarat social, lebih responsive pada perilaku
orang lain, dan secara emosional lebih terbuka disbanding mereka yang tidak
tergantung pada bidang.
Embedded Figures Test merupakan test yang ditujukan untuk orang dewasa,
anak-anak dan tingkat prasekolah serta untuk penyelenggaraan kelompok (Coate,
1972; Witkin, Oltman, Raskin& Karp, 1971). Test tersebut dilaksanakan secara
individual.
Jadi, yang perlu diperhatikan bahwa gaya-gaya kognitif beranekaragam. Sejumlah
gaya menyinggung perbedaan-perbedaan yang relative sederhana, misalnya
gaya reflektif vs implusif, atau tempo kognitif, dirumuskan hanya menurut
kecepatan
individu
menanggapi
situasi
masalah,
ketidakpastian yang tinggi.
2015
3
Pengantar Psikodiagnostikl
Muhammad Ramadhan M.Psi, Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
terutama
melibatkan
Tipe Kepribadian
Merupakan kategori yang dirumuskan oleh konfigurasi dua atau lebih ciri/atribut
tertentu untuk menjelaskan persamaan dan perbedaan dalam modus pikiran,
persepsi, dan perilaku yang disukai individu. Tipe-tipe temperamen meliputi
sanguine, melankolik, kolerik dan flegmatis. Kebanyakan system tipologis
mencakup
pembedaan-pembedaan di dalam satu
area
tunggal, seperti
kedudukan atau temperamen. Alan Miller melintasi dimensi kognitif, afektif, dan
motivasi.

Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)
Merupakan instrument yang digunakan untuk penaksiran kepribadian pada orangorang normal. MBTI menggunakan dikotomi Ekstrover dan Introver (E dan I),
serta klasifikasinya atas cara-cara perepsi yang berlawanan (sensasi vs intuisi),
dan pendekatan yang berbeda terhadap penilaian (berpikir T vs merasa F), serta
polaritas preferensi dalam orientasi kedunia luar (penilaian/persepsi, J/P). Skor
dari keempat dimensi tersebut menghasilkan 16 rumusan tipe yang mungkin
memberikan kombinasi huruf-huruf dari arah yang sesuai didalam masing-masing
tipe.
Misalnya, kombinasi INTP mewakili tipe introver, intuitif, berpikir, dan perseptif.
Menurut panduan MBTI, orang seperti itu akan :

Tenang dan enggan

Menikmati pemecahan masalah dengan logika dan analisis

Tertarik terutama pada gagasan

Cenderung memiliki minat yang terumuskan dengan tajam
Dua dari premis paling dasar yang digunakan dalam menaksirkan hasil-hasil
MBTI :
a. Semua tipe itu berharga dan niscaya serta memiliki kekuatan dan kelemahan
tertentu.
b. Individu lebih terampil dalam fungsi, proses dan sikap yang mereka sukai.
Ciri-ciri di atas telah meningkatkan popularitas MBTI dan aplikasinya terhadap
bimbingan karier, konseling dan seleksi tim serta pengembanga intim. Satu variasi
yang berharga adalah Student Styles Questionnaire yang ditujukan untuk
mengevaluasi gaya belajar, bekerja, dan berhubungan, dalam siswa-siswa yang
berusia 8-17 tahun.
2015
4
Pengantar Psikodiagnostikl
Muhammad Ramadhan M.Psi, Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dalam psikologi ilmiah terdapat 3 sumber keengganan untuk menggunakan
tipe-tipe sebagai konsep penjelasan yakni sbb :
1)
Penekanan yang diberikan para ahli teori kepribadian pada perlunya
memahami serta menghargai keunikan individu
2)
Kaitan implicit antara tipe dan stereotype serta bahaya-bahaya inheren yang
berkaitan dengan stereotype
3)
Kekurangan metode kuantitatif yang memadai untuk mengidentifikasi serta
menganalisis data kategori
Tes Situasional
Tes situasional adalah tes yang menempatkan peserta tes dalam situasi
yang cukup mirip atau mensimulasikan situasi criteria “hidup sesungguhnya”. Tes
ini menunjukkan kesamaan dasar tertentu dengan teknik-teknik sample pekerjaan
yang digunakan dalam menyusun tes-tes prestasi kerja, dan penaksiran
berdasarkan kinerja atas prestasi pendidikan.

Tes Penyelidikan Pendidikan karakter
Tes ini digunakan sebagai instrument riset untuk digunakan dalam proyek yang
ekstensif tentang sifat dan perkembangan karakter pada anak. Teknik ini
diadaptasikan pada maksud testing lainnya dan ada yang memang sudah
diadaptasikan.

Tes
Situasional
dalam
Pusat
Penaksiran
dan
Teknik-Teknik
Memainkan Peran
Tes ini mewakili prosedur utama dalam seleksi personel militer untuk tugas krisis
di luar negeri. Tes situasional dirancang untuk mengambil sampel perilaku
individu dibawah kondisi penuh stress, frustasi, atau terganggu secara emosional.
2015
5
Pengantar Psikodiagnostikl
Muhammad Ramadhan M.Psi, Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Konsep Diri dan Konstruk Personal
Teknik ini kerap mencerminkan pengaruh psikologi fenomenologis yang
memusatkan diri pada bagaimana peristiwa-peristiwa dipahami oleh individu. Hal
ini lebih berfokus pada persepsi individu atas diri mereka dan orang lain.

Tes Melengkapi Kalimat Universitas Washington
Kemampuan dalam membentuk konsep diri meningkat bersama dengan usia,
inteligensi, pendidikan dan tingkat sosiekonomik. Pada titik rendah tidak mampu
mengonseptualisasi diri.
Konseptualisasi diri ini dinamakan perkembangan ego atau tingkat ego yang
hendak diukur oleh rekan-rekan Washington University

Inventori Rasa Harga Diri dan Ukuran-Ukuran Terkait
Tujuan utama penelitian ini berkaitan dengan efek dari evaluasi diri individu atas
kinerjanya. Harga diri merupakan komponen evaluative dari konsep diri. Konstruk
harga diri pada pandangan pertama sering menipu dan seolah-olah sederhana.

Daftar Cek Ajektif
Instrument yang bisa diterapkan secara luas dan dewasa ini tersedia secara
komersial yaitu Adjective Check List (ACL). Alat ini dikembangkan untuk
digunakan dalam program penelitian Institute for Personality Assesment and
Research (IPAR). ACL telah diterapkan pada berbagai masalah dari bidang
psikopatologi, pilihan pekerjaan, kreativitas, perilaku politis dan ekonomi bahkan
reaksi terhadap orthodontia dan lensa kontak.

Sortasi Q
Sortasi Q dikembangkan oleh Stephenson untuk mengimplementasikan suatu
pendekatan pada penelitian yang dikenal dengan metodologi Q. Distribusi ini
dipersiapkan untuk ukuran sample butir soal apapun dengan rujukan pada table
kurva yang normal. Sortasi Q digunakan untuk mempelajari berbagai masalah
psikologis.

Semantik Diferensial
Teknik ini kembangkan oleh Osgood dan rekan-rekannya sebagai alat penelitian
tentang
psikologi
makna,
meskipun
kemungkinan
penggunaannya
untuk
penaksiran kepribadian langsung diterima. Semantik Diferensial mewakili
prosedur standard kuantitatif untuk mengukur konotasi konsep apapun untuk
individu. Semantik Diferensial telah diterapkan dalam banyak konteks yang
2015
6
Pengantar Psikodiagnostikl
Muhammad Ramadhan M.Psi, Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berbeda dalam penelitian atas berbagai masalah misalnya diagnostic dan terapi
klinis, pilihan pekerjaan, perbedaan budaya dan reaksi konsumen terhadap
produk dan nama merek.

Role Constuct Repertory test ( Rep Test)
Teknik yang dirancang secara khusus sebagai alat bantu dalam praktik klinis yang
dikembangkan oleh G.A Kelly. Rep Test dirancang untuk membantu ahli klinis
mengidentifikasi sejumlah konstruk penting tentang orang dari kliennya. Rep Test
menghasilkan data yang bisa diterima dalam sebuah matriks atau kisi-kisi dan hal
ini memungkinkan penaksiran atas hubungan antara konstruk-konstruk. Rep Test
digunakan dalam penelitian tentang masalah yang terkait dengan teori
kepribadian, kognisi social, pendidikan dan komunikasi.

Lingkungan yang Dipersepsi dan Iklim Sosial
Lingkungan dan iklim social dipersepsikan orang dilaporkan didalam setiap
lingkungan dan memberikan sumbangan atas pemahaman atas individu dan
kelompok. Skala iklim social diterapkan dalam penangangan psikiatris di rumah
sakit dan di masyarakat. Skala iklim social dilakukan dalam 3 bentuk pengukuran
yang berbeda yaitu
1.
Pemahaman aktual atas lingkungan yang nyata
2.
Pemahaman atas lingkungan yang ideal
3.
Harapan akan lingkungan tertentu yang belum diketahui
Laporan- Laporan Pengamat
Pengamatan langsung atas perilaku memainkan peranan penting dalam
penaksiran kepribadian, entah dalam klinik, pusat konseling, ruang kelas, kantor
tenaga kerja atau konteks lainnya. Banyak yang bisa dilakukan untuk
meningkatkan ketepatan dan tingkat kemampuan komunikasi dari observasi
semacam ini.

Observasi Naturalistik
Teknik-teknik untuk observasi langsung atas perilaku spontan dalam lingkungan
alamiah telah digunakan paling luas oleh psikolgi anak terutama dengan anakanak prasekolah. Penerapan ini ditemukan dalam program modifikasi perilaku
yang diadakan disekolah, rumah dan pusat perawatan anak. Prosedur ini berkisar
dari teknik jangka panjang komprehensif, sebagaimana digambarkan oleh metode
2015
7
Pengantar Psikodiagnostikl
Muhammad Ramadhan M.Psi, Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
buku harian sampai observasi dibatasi secara sempit, lebih pendek dan lebih
dikontrol.

Wawancara
KONSEP DIRI DAN KONSTRUKS PERSONAL
Beberapa
pendekatan
dewasa
ini
terhadap
penaksiran
kepribadian
berkonsentrasi pada cara individu memandang dirinya dan orang lain yang
memusatkan dri pada bagaimana peristiwa-peristiwa dipahami oleh individu.
Teknik tersebut mencerminkan pengaruh psikologi fenomenologis yaitu fenomena
dimana memusatkan diri pada bagaimana berbagai peristiwa dipahami oleh
individu. Dalam teknik tersebut deskiripsi dari diri individu menjadi factor utama
daripada dipandang sebagai substitusi terbaik kedua untuk observasi perilaku
lainnya. Prosedur yang dipertimbangkan memiliki focus utama pada persepsi
individu atas diri mereka dan orang lain.
1. Tes melengkapi kalimat Universitas Washington.
Inventori laporan diri sesungguhnya mengukur konsep diri, seperti interpretasi
berbagai respons inventori dalam kaitan dengan konseptualisasi diri membentuk
dasar
pendekatan
mengemukakan
teoritis
perumusan
pada
cirri
perkembangan
kepribadian
kepribadian.
untuk
Loevinger
konseptualisasi
atau
“mengambil jarak” terhadap diri sendiri. Ciri tersebut terwujud dalam inventori
kepribadianseperti , sisi depan (façade), sikap defensive untuk di tes, rangkaian
respons, hasrat sosial, persetujuan diam-diam, dan gaya pribadi
Selain itu,
Loevinger mengemukakan bahwa kemampuan dalam membentuk
konsep diri meningkat bersama dengan usia, intelegensi, pendidikan, dan tingkat
sosioekonomik. Kemampuan individu semakin meningkat secara bertahap mulai
dari masa anak-anak dimana masih dalam tahapan membentuk konsep diri
hingga sepenuhnya sadarakan keunikan diri dan menerima diri apa adanya.
Konseptualisasi diri tersebut dinamakan sebagai perkembangan ego atau tingkat
ego yang kemudian diukur oleh Loevinger dan rekan-rekan dalam Washington
University Sentence Completion Test (WUSCT- Loevinger ).
Semua tingkat dapat ditaksir melalui WUCST kecuali Prasosial. WUCST
didasarkan pada penelitian yang diadakan untuk wanita dan remaja perempuan
namun akhirnya diadaptasikan untuk digunakan laki-laki atau pria, sehingga
2015
8
Pengantar Psikodiagnostikl
Muhammad Ramadhan M.Psi, Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berguna apabila diaplikasikan dalam studi tes perbedaan-perbedaan jenis kelamin
dalam perkembangan ego.
Inventori Rasa Harga Diri danUkuran-ukuran terkait.
Konstruk konsep diri yang bergabung dengan berbagai konstruk terkait tertentu
dinamakan sebagai harga diri dan pandangan tentang kemantapan diri yang
memiliki tujuan dimana berkaitan dengan efek dari evaluasi diri individu atas
kinerjanya.
Dalam kenyataannya harga diri dipaparkan sebagai komponen
evaluative dari konsep diri, sehingga secara khusus dapat diartikan bahwa harga
diri merupakan determinan yang menentukan variabel yang secara psikologi
penting. Blasovich dan Tomaka (1991) meninjau bahwa komprehensif atas
ukuran harga diri dalam mengidentifikasi SELF-Esteem Scale (SES), yaitu skala
laporan diri yang terdiri dari 10 butir soal dengan validitas nominal sebagai ukuran
yang paling sering digunakan.
Peneliti telah menemukan bahwa hubungan antara konsep diri dan perilaku bisa
dengan jelas ditunjukkan, apabila harga diri dipandang sebagai konstruk yang
hirearkis serta multidimensional dan ditaksir menurut cara pandang tersebut
(Fleming & Courtney, 1984). Pada kondisi tertentu, penggunaan ukuran harga diri
yang tunggal dan global, sehingga dapat memberikan hasil yang tidak konsisten
(gagal menyingkap korelasi penting dengan variable lainnya). Penelitian
menunjukkan bahwa ukuran “harga diri yang dialami”, yang didasarkan pada
laporan diri dan ukuran “harga diri yang ditampilkan”, berdasarkan laporan orang
lain yang tidak selalu berkorelasi (Demo, 1985).
Terdapat berbagai ukuran terbaru atas konsep diri memanfaatkan kepustakaan
teoretis yang luas dan empiris. SSCS (Student Self-Concept Scale) merupakan
ukuran yang tersedia secara komersial dengan menggunakan teori kematapan
diri dari Bandura (1982, 1986) sebagai titik tolak, dan memgambil dari teori-teori
dan penemuan lain. Ukuran yang tersedia namun tidak komersial yaitu Personal
and Academic Self-Concpet Inventory (PACSI-Fleming & Whalen, 1990) yang
dikembangkan pada siswa sekolah menengah dan mahasiswa. Pada pengukuran
tersebut terdapat upaya operasioanal yang lebih jauh menyelidiki konsep diri
secara hirearkis. SCSS maupun PACSI masih perlu mendokumentasikan
efektivitas lebih jauh di dalam konteks kedua ukuran tersebut dikembangkan,
namun dari sudut pandang diferensiasi konstruk, kedua ukuran mewakili
kemajuan yang ada dalam konseptualisasi pengukuran harga diri.
2015
9
Pengantar Psikodiagnostikl
Muhammad Ramadhan M.Psi, Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Biodata
Data yang diperoleh dari hasil testing itu harus diintegrasikan dengan informasi
lain yang telah diperoleh dari klien sendiri atau sumber lain. Data hasil testing
harus dilakukan setara dengan seperti data atau informasi lain tentang klien.
Data ini dapat diperoleh melalui berbagai metode, diantaranya wawancara dan
kuesioner, buku harian dan autobiografi dan orang-orang lain yang terlibat atas
kehidupan suatu individu.
Metode paling terstruktur untuk mengumpulkan sejarah kehidupan adalah
inventori atau skala biografis – ukuran biodata – dapat digunakan untuk
memprediksi kinerja dalam lingkungan industry dan pendidikan. Dalam biodata
yang secara umum kita ketahui, selain memuat data-data dasar tentang
seseorang, juga memuat hal lain seperti hobby, ketrampilan khusus yang dimiliki,
pengalaman bekerja (biasanya disertai dengan posisi yang dijabat, spesifikasi
pekerjaan yang dilakukan dalam posisi tersebut), pengalaman lain seperti
pengalaman berorganisasi bahkan juga ada yang memuat aktivitas rekreasi.
Biodata terbukti cukup efektif sebagai alat prediksi atas kinerja. Kriterianya dapat
dikembangkan lebih beragam sesuai kebutuhan, misalnya riwayat gaji yang
pernah diterima, jumlah asuransi yang dimiliki, produktivitas, kreativitas.
Implementasi
ukuran-ukuran
biodata
menghadapi
beberapa
kemungkinan
masalah baik secara praktis, politis dan tehnis. Isu-isu utamanya seperti (1) isuisu legal; seperti pelanggaran hak pribadi dan soal kesempatan yang sama
(Sharft, 1994), (2) kerentanan ukuran biodata dan laporan reprospektif terhadap
tindakan pura-pura dan sumber ketidaktepatan lain (Henry, Moffit, Caspi,
Langkey&Silva.1994; Lautenschlager, 1994; Trent&Laurence, 1993).
.
.
2015
10
Pengantar Psikodiagnostikl
Muhammad Ramadhan M.Psi, Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Anastasia, A. dan Susana Urbina. 2006. Tes Psikologi. Jakarta: Penerbit Indeks.
Kerlinger. Fred N. 2004. “Asas-asas Penelitian Behavioral”. Yogyakarta: Universitas
Gadjahmada,
Patton,Quinn,Michael,(2002),” Qualitative Research & Evaluation Methods,” Sage
Publications Inc.,California.
2015
11
Pengantar Psikodiagnostikl
Muhammad Ramadhan M.Psi, Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download