sm-3t

advertisement
PANDUAN PESERTA PROGRAM SARJANA
MENDIDIK DI DAERAH 3T (SM-3T)
A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan wilayah yang luas
dan secara geografis maupun sosiokultural sangat heterogen,
pada beberapa wilayah peyelenggaraan pendidikan masih
terdapat berbagai permasalahan, terutama pada daerah yang
tergolong terdepan, terluar, dan tertinggal (daerah 3T).
Beberapa
permasalahan
penyelenggaraan
pendidikan,
utamanya di daerah 3T antara lain adalah permasalahan
pendidik, seperti kekurangan jumlah (Shortage), distribusi tidak
seimbang (unbalanced distribution), kualifikasi di bawah standar
(under qualification), kurang kompeten (low competencies),
serta ketidaksesuaian antara kualifikasi pendidikan dengan
bidang yang diampu (mismatched). Permasalahan lain dalam
penyelenggaraan pendidikan adalah angka putus sekolah juga
masih relatif tinggi, sementara angka partisipasi sekolah masih
rendah.
Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia
peningkatan mutu pendidikan di daerah 3T perlu dikelola secara
khusus dan sungguh-sungguh, utamanya dalam mengatasi
permasalahan-permasalahan tersebut, agar daerah 3T dapat
segera maju bersama sejajar dengan daerah lain. Hal ini menjadi
perhatian khusus Kementerian Pendidikan Nasional, mengingat
daerah 3T memiliki peran strategis dalam memperkokoh
1
ketahanan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional dalam rangka
percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T, adalah
Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia. Program ini
meliputi (1) Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi
dengan Kewenangan Tambahan (PPGT), (2) Program Sarjana
Mendidik di Daerah 3T (SM-3T), (3) Program Kuliah Kerja Nyata
di Daerah 3T-dan PPGT (KKN-3T PPGT), (4) Program Program
Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi Kolaboratif (PPGT
Kolaboratif), (5) Program S-1 Kependidikan dengan
Kewenangan Tambahan (S-1 KKT). Program-program tersebut
merupakan jawaban untuk mengatasi berbagai permasalahan
pendidikan di daerah 3T.
Program SM-3T sebagai salah satu Program Maju Bersama
Mencerdaskan Indonesia ditujukan kepada para Sarjana
Pendidikan yang belum bertugas sebagai guru, untuk
ditugaskan selama satu tahun pada daerah 3T. Program SM-3T
dimaksudkan untuk membantu mengatasi kekurangan guru,
sekaligus mempersiapkan calon guru profesional yang tangguh,
mandiri, dan memiliki sikap peduli terhadap sesama, serta
memiliki jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa, agar dapat
maju bersama mencapai cita-cita luhur seperti yang
diamanahkan oleh para pendiri bangsa Indonesia.
2
B. Pengertian
Program SM-3T adalah Program Pengabdian Sarjana Pendidikan
untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan
pendidikan di daerah 3T selama satu tahun sebagai penyiapan
pendidik profesional yang akan dilanjutkan dengan Program
Pendidikan Profesi Guru.
C. Tujuan
1. Membantu daerah 3T dalam mengatasi permasalahan
pendidikan terutama kekurangan tenaga pendidik.
2. Memberikan pengalaman pengabdian kepada sarjana
pendidikan sehingga terbentuk sikap profesional, cinta
tanah air, bela negara, peduli, empati, terampil memecahkan
masalah kependidikan, dan bertanggung jawab terhadap
kemajuan bangsa, serta memiliki jiwa ketahanmalangan
dalam mengembangkan pendidikan pada daerah-daerah
tergolong 3T.
3. Menyiapkan calon pendidik yang memiliki jiwa
keterpanggilan untuk mengabdikan dirinya sebagai pendidik
profesional pada daerah 3T.
4. Mempersiapkan calon pendidik profesional sebelum
mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
D. Ruang Lingkup SM- 3T
1. Melaksanakan tugas pembelajaran pada satuan pendidikan
sesuai dengan bidang keahlian dan tuntutan kondisi
setempat.
3
2. Mendorong kegiatan inovasi pembelajaran di sekolah.
3. Melakukan kegiatan ekstra kurikuler.
4. Membantu tugas-tugas yang terkait dengan manajemen
pendidikan di sekolah.
5. Melakukan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung
program pembangunan pendidikan di daerah 3T.
6. Melaksanakan tugas sosial kemasyarakatan.
E. Landasan Yuridis
1. UU Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
5. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
6. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.
7. Permendiknas Nomor 8 Tahun 2009 tentang Program
Pendidikan Profesi Guru Prajabatan.
8. Permendiknas Nomor 9 Tahun 2010 tentang Program
Pendidikan Profesi Guru bagi Guru Dalam Jabatan.
9. Kepmendiknas Nomor 126/P/2010 tentang Penetapan LPTK
Penyelenggara PPG bagi Guru Dalam Jabatan.
10. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor
64/DIKTI/Kep/2011 tentang Penetapan Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan (LPTK) Penyelenggara Rintisan
4
Program
Pendidikan
Profesi
Guru
Terintegrasi
(Berkewenangan Ganda).
11. Keputusan Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 2788/E4.6/2011
tentang
Penetapan
Lembaga
Pendidikan
Tenaga
Kependidikan (LPTK) Penyelenggara Sarjana Mendidik di
Daerah 3T (SM-3T).
F.
Waktu Pelaksanaan
Program SM-3T merupakan program pengabdian sarjana
pendidikan untuk melaksanakan tugas mendidik selama satu
tahun di daerah 3T, dilanjutkan dengan Program PPG selama
satu sampai dua semester di LPTK penyelenggara.
Implementasi Program SM-3T pada tahun 2011, direncanakan
dimulai Nopember 2011 sampai dengan Oktober 2012,
sedangkan untuk pelaksanaan Program PPG direncanakan
dimulai Januari 2013.
Sebelum peserta diberangkatkan ke daerah sasaran wajib
mengikuti serangkaian kegiatan prakondisi yang dilaksanakan
oleh LPTK penyelenggara dengan Pola 120 JP (lebih kurang 12
hari) untuk membekali kesiapan akademik, mental, fisik, dan
survival (ketahanmalangan) mereka.
5
G. Peserta, LPTK Penyelenggara, dan Daerah Sasaran
1. Peserta
Peserta Program SM-3T tahun 2011 adalah lulusan S-1
Kependidikan yang telah dinyatakan memenuhi syarat dan
lulus seleksi, dan telah ditetapkan sebagai peserta Program
SM-3T oleh LPTK Penyelenggara. Kewajiban, hak, dan sanksi
bagi peserta adalah sebagai berikut.
a. Kewajiban Peserta
Peserta Program SM-3T ini berkewajiban:
Sebelum Pelaksanaan Program
1) Menandatangani kontrak kesanggupan melaksanakan
Program SM-3T.
2) Mengikuti pelatihan Prakondisi secara penuh waktu
sesuai jadwal yang telah ditentukan, meliputi lima
kegiatan, yaitu:
a) workshop
pengembangan
perangkat
pembelajaran dan evaluasi;
b) pelatihan melaksanakan tugas kependidikan pada
kondisi khusus/tertentu (contoh: mengajar kelas
rangkap);
c) pembinaan mental dan ketahanmalangan;
d) pelatihan keterampilan sosial kemasyarakatan,
yang terdiri atas:
(1) kecepatan beradaptasi (sosioantropologi dan
kemampuankomunikasi sosial),
(2) pemberdayaan masyarakat dan keluarga
(berbasis budaya, ekonomi, dan ekologi),
6
(3) kepemimpinan; dan
e) Kursus Mahir Dasar Kepramukaan, Wawasan
Kebangsaan dan Bela Negara.
3) Mengikuti Upacara Pemberangkatan sesuai jadwal
yang telah ditentukan.
Pada Saat Pelaksanaan Program
1) Menyusun program kerja sebagai acuan pelaksanaan
tugas selama di daerah sasaran, dalam bidang:
a) kependidikan yang disetujui oleh Kepala Sekolah
tempat bertugas (Format 1).
b) kemasyarakatan disetujui oleh Kepala Desa atau
pejabat yang ditunjuk (Format 2).
2) Melaksanakan tugas SM-3T dengan penuh waktu,
penuh rasa tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi.
3) Menyesuaikan diri dan menghayati kehidupan di
daerah sasaran, seperti toleransi dan menghormati
adat istiadat setempat.
4) Membina kerjasama dengan sesama peserta,
masyarakat, dan instansi terkait.
5) Membuat catatan harian (Format 3), dan laporan
tengah tahunan (Format 4)
6) Selama di daerah sasaran peserta tidak melakukan
kegiatan
politik
praktis,
tindakan
asusila,
mencemarkan nama baik, dan kegiatan-kegiatan lain
yang melanggar hukum dan norma yang berlaku di
masyarakat.
7
Setelah Pelaksanaan Program
Membuat laporan akhir pelaksanaan kegiatan selama
berada di daerah sasaran yang diketahui oleh pejabat
setempat dari instansi terkait yang disampaikan kepada
Kepala Dinas Pendidikan setempat dan LPTK
Penyelenggara (Format 4). Laporan akhir ini dilengkapi
dengan lampiran portofolio selama melaksanakan tugas
pengabdian di daerah sasaran.
b. Hak Peserta
Selama mengikuti Program SM-3T, peserta akan
mendapatkan hak-hak yang meliputi:
1) Atribut SM-3T sesuai ketentuan yang berlaku.
2) Insentif dan biaya hidup setiap bulan sebesar Rp.
2.000.000,- (dua juta rupiah) selama 12 bulan.
3) Biaya Transpor keberangkatan dari
LPTK
penyelenggara ke daerah sasaran dan kepulangan
dari daerah sasaran ke LPTK Penyelenggara (at cost).
4) Mendapatkan beasiswa untuk mengikuti Program
Pendidikan Profesi Guru (PPG).
c. Sanksi
Bagi peserta Program SM-3T yang tidak memenuhi
kewajibannya akan diberi sanksi sesuai dengan
tingkatannya sebagai berikut.
1) Peringatan secara lisan.
2) Peringatan secara tertulis.
3) Penghentian penugasan sebelum waktunya berakhir,
selanjutnya yang bersangkutan dinyatakan gugur dan
8
diwajibkan mengembalikan seluruh biaya hidup yang
telah diterima. Peserta yang dinyatakan gugur tidak
berhak untuk mengikuti Program PPG.
4) Apabila dikemudian hari peserta diketahui melakukan
pelanggaran pada saat melaksanakan Program SM-3T
di daerah sasaran, maka yang bersangkutan
dinyatakan gugur sebagai peserta Program PPG.
5) Pemberian sanksi dilakukan oleh LPTK Penyelenggara
setelah
melalui
pengkajian,
pembahasan,
musyawarah, dan masukan dari pejabat terkait di
daerah sasaran.
2. LPTK Penyelenggara
LPTK Penyelenggara program ini adalah 12 LPTK, sebagai
berikut.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Universitas Negeri Medan (UNIMED)
Universitas Negeri Padang (UNP)
Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
Universitas Negeri Semarang (UNNES)
Universitas Negeri Surabaya (UNESA)
Universitas Malang (UM)
Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA)
Universitas Negeri Makasar (UNM)
Universitas Negeri Menado (UNIMA)
Universitas Negeri Gorontalo (UNG)
9
3. Daerah Sasaran
Daerah Sasaran program ini adalah kabupaten yang
termasuk kategori daerah 3T di empat provinsi, yaitu Provinsi
Aceh, NTT, Sulawesi Utara, dan Provinsi Papua. Kabupaten
yang ditetapkan sebagai sasaran Program SM-3T adalah
kabupaten yang telah memberikan respon terhadap Program
Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia.
a. Provinsi Aceh, antara lain:
1) Kabupaten Simeulue
2) Kabupaten Aceh Singkil
3) Kabupaten Aceh Selatan
4) Kabupaten Aceh Timur
5) Kabupaten Aceh Besar
6) Kabupaten Aceh Barat
7) Kabupaten Gayo Lues
8) Kabupaten Pidie Jaya.
b. Provinsi Nusa Tenggara Timur, antara lain:
1) Kabupaten Sumba Timur
2) Kabupaten Kupang
3) Kabupaten Alor
4) Kabupaten Lembata
5) Kabupaten Flores Timut
6) Kabupaten Ende
7) Kabupaten Ngada
8) Kabupaten Manggarai
9) Kabupaten Rote Ndao
10) Kabupaten Manggarai Timur.
10
c. Provinsi Sulawesi Utara
1) Kabupaten Talaud
d. Provinsi Papua
1) Kabupaten Biak Numfor
Di luar daerah tersebut di atas dimungkinkan untuk menjadi
daerah sasaran program ini sepanjang memenuhi
persyaratan sebagai daerah 3T.
H. Prakondisi Pelaksanaan
Sebelum peserta diberangkatkan ke daerah sasaran untuk
melaksanakan program SM-3T ini, dilakukan program prakondisi
yang dilaksanakan oleh LPTK penyelenggara untuk membekali
kesiapan
akademik,
mental,
fisik,
dan
survival
(ketahanmalangan) mereka. Program prakondisi ini diawali
dengan pemberian orientasi umum tentang pendidikan di
daerah 3T, dengan materi: (1) membawa peserta ke alam
psikologis dan sosiologis daerah sasaran melalui pemutaran film
Laskar Pelangi; (2) pemberian informasi tentang kondisi
pendidikan di daerah 3T yang antara lain tentang kekurangan
tenaga guru, disparitas kualitas, mismatched, tingginya angka
putus sekolah, dan rendahnya angka partisipasi sekolah; dan (3)
orientasi tentang sosial budaya daerah sasaran.
Program prakondisi meliputi lima kegiatan, yaitu: (1) workshop
pengembangan perangkat pembelajaran dan evaluasi; (2)
pelatihan melaksanakan tugas kependidikan pada kondisi
khusus/tertentu (contoh: mengajar kelas rangkap); (3)
11
pembinaan mental dan ketahanmalangan; (4) pelatihan
keterampilan sosial kemasyarakatan, yang terdiri atas (a)
kecepatan beradaptasi (sosioantropologi dan kemampuan
komunikasi sosial), (b) pemberdayaan masyarakat dan keluarga
(berbasis budaya, ekonomi, dan ekologi), (c) kepemimpinan;
dan (5) Kursus Mahir Dasar Kepramukaan, Wawasan
Kebangsaan dan Bela Negara.
1.
Workshop Pengembangan Perangkat Pembelajaran dan
Evaluasi
Kegiatan workshop dimaksudkan untuk membekali para
peserta agar memiliki kemampuan dan keterampilan
mengembangkan perangkat pembelajaran dan evalausi
hasil belajar. Jumlah peserta dalam satu kelas workshop
(rombongan belajar) sebanyak 25 orang dan difasilitasi oleh
dua orang instruktur. Workshop pengembangan perangkat
pembelajaran ini dilaksanakan dengan pola 40 JP atau 4 hari
(1 JP = 50 menit) dilakukan dengan skenario sebagai
berikut.
a. Peserta difasilitasi instruktur melakukan orientasi dan
diskusi model-model silabus, RPP, lembar kerja siswa
(LKS), rancangan bahan ajar, media, dan instrumen
asesmen.
b. Peserta memilih standar kompetensi (SK) dan
kompetensi dasar (KD) yang akan dikembangkan menjadi
perangkat pembelajaran.
12
c. Peserta
didampingi
instruktur
mengembangkan
perangkat pembelajaran, yang terdiri atas:
1) Silabus (SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, dan sumber
belajar)
2) RPP (sekurang-kurangnya memuat: perumusan
tujuan/ kompetensi, pemilihan dan pengorganisasian
materi, pemilihan sumber/media pembelajaran,
skenario pembelajaran, dan penilaian proses dan hasil
belajar).
3) Rancangan bahan ajar
4) Media pembelajaran
5) LKS dan perangkat evaluasi.
d. Peserta mempresentasikan perangkat pembelajaran yang
dikembangkan untuk mendapatkan masukan dari
instruktur dan peserta lain, kemudian melakukan
perbaikan atas dasar masukan tersebut.
Dalam pengembangan perangkat pembelajaran, peserta juga
harus dibekali kemampuan mengembangkan perangkat
pembelajaran untuk pendidikan pada kondisi khusus, seperti
kelas rangkap dan pembelajaran multi subjek.
2. Pelatihan Melaksanakan Tugas Kependidikan pada Kondisi
Khusus/ Tertentu
Kegiatan pelatihan ini dimaksudkan untuk membekali
peserta Program
SM-3T agar memiliki kemampuan
mengajar termasuk kesiapan mengajar pada kelas rangkap
13
dan mengajar multi subjek. Oleh karena itu, materi yang
diberikan pada kegiatan pelatihan ini ditekankan pada
praktik mengajar (dalam bentuk peer teaching) kelas
rangkap serta kemampuan mengajar multi subjek yaitu
kemampuan mengajar mata pelajaran lain diluar bidang
keahliannya. Pelatihan melaksanakan tugas kependidikan
pada kondisi khusus difasilitasi oleh dua orang instruktur
untuk setiap rombongan belajar dengan alokasi waktu 20
JP.
3. Pelatihan Keterampilan Sosial Kemasyarakatan
Pelatihan keterampilan sosial kemasyarakatan ini
dimaksudkan untuk membekali kompetensi sosial dan
kemasyarakatan
kepada
peserta
agar
mampu
melaksanakan tugasnya dalam berkomunikasi secara aktif
dengan pihak sekolah dan masyarakat. Alokasi waktu untuk
kegiatan pelatihan keterampilan sosial kemasyarakatan ini
sebanyak 10 JP, dengan tiga pokok bahasan materi, yaitu:
(a) kecepatan beradaptasi (sosioantropologi dan
kemampuan komunikasi sosial), (b) pemberdayaan
masyarakat dan keluarga (berbasis budaya, ekonomi, dan
ekologi), (c) kepemimpinan. Nara sumber untuk materi
yang terkait dengan butir (a) dan (b) adalah pejabat dari
daerah sasaran yang relevan dan kompeten. Sedangkan
nara sumber untuk materi butir (c) dapat diambil dari dosen
LPTK penyelenggara yang kompeten pada bidang tersebut.
14
4. Pembinaan
Mental,
(Ketahanmalangan)
Motivasi,
dan
Survival
Pembinaan mental dimaksudkan untuk membangun
karakter para peserta agar memiliki karakter tangguh dan
peduli
terhadap
sesama,
serta
memiliki
jiwa
ketahanmalangan dan tidak mudah menyerah ketika
menghadapi persoalan hidup di daerah sasaran. Materi
pembinaan ini meliputi pemberian motivasi, penyampaian
wawasan, dan contoh-contoh nyata kelompok masyarakat
dalam keadaan terbatas tetapi mampu bertahan hidup.
Dilanjutkan praktik di lapangan yang dapat berupa outbond
dan pemberian pengalaman hidup yang penuh tantangan
dan rintangan. Nara sumber kegiatan ini adalah dosen LPTK
atau dapat berasal dari insitusi/masyarakat yang memiliki
pengalaman dan wawasan yang relevan dengan kegiatan
ini. Kegiatan pembinaan mental ini dilakukan dengan alokasi
waktu 20 JP atau selama dua hari di luar kampus (out door)
dengan situasi dan kondisi diupayakan mendekati situasi
dan kondisi daerah sasaran.
Pembinaan mental dan survival (ketahanmalangan)
dimungkinkan terintegrasi dengan program prakondisi yang
lain.
5. Kursus Mahir Dasar Kepramukaan, Wawasan Kebangsaan
dan Bela Negara
Kursus Mahir Dasar Kepramukaan dilaksanakan dengan
maksud membekali keterampilan dasar kepramukaan
15
kepada peserta agar memiliki jiwa pengabdian,
nasionalisme, patriotisme, cinta tanah air Indonesia, dan
bela negara. Kursus ini dilaksanakan oleh Gugus Depan
Pramuka di LPTK bekerja sama dengan Kwartir Cabang
Pramuka setempat. Kursus Mahir Dasar ini dilakukan selama
30 JP atau selama tiga hari di luar kampus (out door).
Kegiatan (4) dan (5) dapat dilaksanakan secara terintegrasi.
I.
Jadwal Persiapan dan Pelaksanaan Program SM-3T
NO
1
KEGIATAN
WAKTU
Rekrutmen calon peserta SM-3T
a. Pendaftaran
20-29 Okt 2011
b. Seleksi
30 Okt-1 Nov 11
c. Pengumuman & Pemanggilan
1-2 Nov 2011
2
Koordinasi kesiapan penerimaan dan penempatan
di daerah sasaran
28-29 Okt 2011
3
Prakondisi Pelaksanaan SM-3T
5-17 ov 2011
a. Workshop Pengembangan Perangkat
Pembelajaran dan Evaluasi
b. Pelatihan Melaksanakan Tugas Kependidikan
pada Kondisi Khusus/ Tertentu
c. Pelatihan Keterampilan Sosial Kemasyarakatan
d. Pembinaan Mental, Motivasi, dan Survival
(Ketahanmalangan)
e. Kursus Mahir Dasar Kepramukaan, Wawasan
Kebangsaan dan Bela Negara
4
Pemberangkatan ke daerah tujuan
21 Nov 2011
16
NO
J.
KEGIATAN
WAKTU
5
Pelaksanaan di daerah sasaran
Nov 2011–Okt 2012
6
Monitoring dan evaluasi oleh LPTK dan Tim PPG
3 kali kegiatan
Pusat
7
Penarikan peserta dari daerah sasaran
Akhir Okt 2012
8
Pelaksanaan Program PPG
Desember 2012
Pembiayaan Pelaksanaan Program
Pelaksanaan Program SM-3T dibiayai dengan dana APBNP
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun 2011. Dana APBNP
tersebut telah dipindahkan ke DIPA LPTK Penyelenggara sesuai
dengan alokasi masing-masing yang telah ditetapkan.
17
18
Format 1
FORMAT PROGRAM KERJA SM-3T
BIDANG KEPENDIDIKAN
Nama Peserta
Bidang Ilmu
LPTK Penyelenggara
Daerah Sasaran
Nomor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
: ……………………………………………………………
: …………………………………………………………...
: …………………………………………………………...
: …………………………………………………………...
Materi Kegiatan
Menyusun RPP
Menyusun bahan ajar
Menyusun alat dan media pembelajaran
Menyusun perangkat evaluasi
Melaksanakan tugas mengajar
Melaksanakan layanan bimbingan bagi siswa
yang membutuhkan
Membantu administrasi pendidikan di
sekolah
Melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler
Melakukan pendampingan belajar siswa di
luar jam pelajaran
Hasil
*)
*) Dapat ditambahkan sesuai kebutuhan
………………., ………………2011
Mengetahui Kepala Sekolah,
Peserta Program SM-3T,
………………………………
……………………………………..
19
Format 2
FORMAT PROGRAM KERJA SM-3T
BIDANG KEMASYARAKATAN
Nama Peserta
Bidang Ilmu
LPTK Penyelenggara
Daerah Sasaran
Nomor
1.
2.
3.
4.
: …………………………………………………………...
: …………………………………………………………...
: …………………………………………………………...
: …………………………………………………………...
Materi Kegiatan
Pemberdayaan masyarakat dan keluarga
yang diintegrasikan dengan Program
POSDAYA
Membina kegiatan pendidikan non formal
(pemberantasan buta huruf)
Pembinaan kepemudaan (olah raga,
kesenian)
Peningkatan kesadaran kebersihan dan
pengelolaan lingkungan
Hasil
*)
*) Dapat ditambahkan sesuai kebutuhan
………………., ………………2011
Mengetahui Kepala Desa/
Pejabat yang Ditunjuk
Peserta,
………………………………
……………………………………..
20
Format 3
FORMAT
CATATAN HARIAN
Nama Peserta
Bidang Ilmu
LPTK Penyelenggara
Daerah Sasaran
No
Hari/
Tanggal
: …………………………………………………………...
: …………………………………………………………...
: …………………………………………………………...
: …………………………………………………………...
Nama Kegiatan
Hasil
Paraf
Pejabat
21
Format 4
FORMAT
LAPORAN TENGAH TAHUNAN/LAPORAN AKHIR
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran
Daftar Tabel
Daftar Gambar
………………………………………………………
……………………………………….……………..
……………..……………………………………….
………………………………………………………
………………………………………………………
……………………………………...……………….
………………………………………………………
Bab I
Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Pengertian
c. Tujuan
d. Ruang Lingkup SM- 3T
e. Landasan Yuridis
f. Waktu Pelaksanaan
Bab II
Kondisi Objektif Daerah Sasaran
a. Kondisi Geografis
b. Kondisi Demografis
c. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya
d. Kondisi Pendidikan
Hal.
i
ii
Bab III Program Kerja
a. Bidang Kependidikan
b. Bidang Kemasyarakatan
Bab IV Pelaksanaan
a. Bidang Kependidikan
22
b.
c.
d.
e.
f.
Bab V
Bidang Kemasyarakatan
Faktor Pendukung
Kendala yang Dihadapi
Solusi yang Ditempuh
Nilai-nilai positip yang dapat dipetik (Lesson Learn)
Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
23
24
Download