PANDUAN PESERTA PROGRAM SARJANA MENDIDIK DI DAERAH 3T (SM-3T) A. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan wilayah yang luas dan secara geografis maupun sosiokultural sangat heterogen, pada beberapa wilayah peyelenggaraan pendidikan masih terdapat berbagai permasalahan, terutama pada daerah yang tergolong terdepan, terluar, dan tertinggal (daerah 3T). Beberapa permasalahan penyelenggaraan pendidikan, utamanya di daerah 3T antara lain adalah permasalahan pendidik, seperti kekurangan jumlah (Shortage), distribusi tidak seimbang (unbalanced distribution), kualifikasi di bawah standar (under qualification), kurang kompeten (low competencies), serta ketidaksesuaian antara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang diampu (mismatched). Permasalahan lain dalam penyelenggaraan pendidikan adalah angka putus sekolah juga masih relatif tinggi, sementara angka partisipasi sekolah masih rendah. Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia peningkatan mutu pendidikan di daerah 3T perlu dikelola secara khusus dan sungguh-sungguh, utamanya dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, agar daerah 3T dapat segera maju bersama sejajar dengan daerah lain. Hal ini menjadi perhatian khusus Kementerian Pendidikan Nasional, mengingat daerah 3T memiliki peran strategis dalam memperkokoh 1 ketahanan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional dalam rangka percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T, adalah Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia. Program ini meliputi (1) Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi dengan Kewenangan Tambahan (PPGT), (2) Program Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM-3T), (3) Program Kuliah Kerja Nyata di Daerah 3T-dan PPGT (KKN-3T PPGT), (4) Program Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi Kolaboratif (PPGT Kolaboratif), (5) Program S-1 Kependidikan dengan Kewenangan Tambahan (S-1 KKT). Program-program tersebut merupakan jawaban untuk mengatasi berbagai permasalahan pendidikan di daerah 3T. Program SM-3T sebagai salah satu Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia ditujukan kepada para Sarjana Pendidikan yang belum bertugas sebagai guru, untuk ditugaskan selama satu tahun pada daerah 3T. Program SM-3T dimaksudkan untuk membantu mengatasi kekurangan guru, sekaligus mempersiapkan calon guru profesional yang tangguh, mandiri, dan memiliki sikap peduli terhadap sesama, serta memiliki jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa, agar dapat maju bersama mencapai cita-cita luhur seperti yang diamanahkan oleh para pendiri bangsa Indonesia. 2 B. Pengertian Program SM-3T adalah Program Pengabdian Sarjana Pendidikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru. C. Tujuan 1. Membantu daerah 3T dalam mengatasi permasalahan pendidikan terutama kekurangan tenaga pendidik. 2. Memberikan pengalaman pengabdian kepada sarjana pendidikan sehingga terbentuk sikap profesional, cinta tanah air, bela negara, peduli, empati, terampil memecahkan masalah kependidikan, dan bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa, serta memiliki jiwa ketahanmalangan dalam mengembangkan pendidikan pada daerah-daerah tergolong 3T. 3. Menyiapkan calon pendidik yang memiliki jiwa keterpanggilan untuk mengabdikan dirinya sebagai pendidik profesional pada daerah 3T. 4. Mempersiapkan calon pendidik profesional sebelum mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). D. Ruang Lingkup SM- 3T 1. Melaksanakan tugas pembelajaran pada satuan pendidikan sesuai dengan bidang keahlian dan tuntutan kondisi setempat. 3 2. Mendorong kegiatan inovasi pembelajaran di sekolah. 3. Melakukan kegiatan ekstra kurikuler. 4. Membantu tugas-tugas yang terkait dengan manajemen pendidikan di sekolah. 5. Melakukan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung program pembangunan pendidikan di daerah 3T. 6. Melaksanakan tugas sosial kemasyarakatan. E. Landasan Yuridis 1. UU Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. 5. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. 6. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor. 7. Permendiknas Nomor 8 Tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan. 8. Permendiknas Nomor 9 Tahun 2010 tentang Program Pendidikan Profesi Guru bagi Guru Dalam Jabatan. 9. Kepmendiknas Nomor 126/P/2010 tentang Penetapan LPTK Penyelenggara PPG bagi Guru Dalam Jabatan. 10. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 64/DIKTI/Kep/2011 tentang Penetapan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Penyelenggara Rintisan 4 Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (Berkewenangan Ganda). 11. Keputusan Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 2788/E4.6/2011 tentang Penetapan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Penyelenggara Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM-3T). F. Waktu Pelaksanaan Program SM-3T merupakan program pengabdian sarjana pendidikan untuk melaksanakan tugas mendidik selama satu tahun di daerah 3T, dilanjutkan dengan Program PPG selama satu sampai dua semester di LPTK penyelenggara. Implementasi Program SM-3T pada tahun 2011, direncanakan dimulai Nopember 2011 sampai dengan Oktober 2012, sedangkan untuk pelaksanaan Program PPG direncanakan dimulai Januari 2013. Sebelum peserta diberangkatkan ke daerah sasaran wajib mengikuti serangkaian kegiatan prakondisi yang dilaksanakan oleh LPTK penyelenggara dengan Pola 120 JP (lebih kurang 12 hari) untuk membekali kesiapan akademik, mental, fisik, dan survival (ketahanmalangan) mereka. 5 G. Peserta, LPTK Penyelenggara, dan Daerah Sasaran 1. Peserta Peserta Program SM-3T tahun 2011 adalah lulusan S-1 Kependidikan yang telah dinyatakan memenuhi syarat dan lulus seleksi, dan telah ditetapkan sebagai peserta Program SM-3T oleh LPTK Penyelenggara. Kewajiban, hak, dan sanksi bagi peserta adalah sebagai berikut. a. Kewajiban Peserta Peserta Program SM-3T ini berkewajiban: Sebelum Pelaksanaan Program 1) Menandatangani kontrak kesanggupan melaksanakan Program SM-3T. 2) Mengikuti pelatihan Prakondisi secara penuh waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan, meliputi lima kegiatan, yaitu: a) workshop pengembangan perangkat pembelajaran dan evaluasi; b) pelatihan melaksanakan tugas kependidikan pada kondisi khusus/tertentu (contoh: mengajar kelas rangkap); c) pembinaan mental dan ketahanmalangan; d) pelatihan keterampilan sosial kemasyarakatan, yang terdiri atas: (1) kecepatan beradaptasi (sosioantropologi dan kemampuankomunikasi sosial), (2) pemberdayaan masyarakat dan keluarga (berbasis budaya, ekonomi, dan ekologi), 6 (3) kepemimpinan; dan e) Kursus Mahir Dasar Kepramukaan, Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara. 3) Mengikuti Upacara Pemberangkatan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Pada Saat Pelaksanaan Program 1) Menyusun program kerja sebagai acuan pelaksanaan tugas selama di daerah sasaran, dalam bidang: a) kependidikan yang disetujui oleh Kepala Sekolah tempat bertugas (Format 1). b) kemasyarakatan disetujui oleh Kepala Desa atau pejabat yang ditunjuk (Format 2). 2) Melaksanakan tugas SM-3T dengan penuh waktu, penuh rasa tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi. 3) Menyesuaikan diri dan menghayati kehidupan di daerah sasaran, seperti toleransi dan menghormati adat istiadat setempat. 4) Membina kerjasama dengan sesama peserta, masyarakat, dan instansi terkait. 5) Membuat catatan harian (Format 3), dan laporan tengah tahunan (Format 4) 6) Selama di daerah sasaran peserta tidak melakukan kegiatan politik praktis, tindakan asusila, mencemarkan nama baik, dan kegiatan-kegiatan lain yang melanggar hukum dan norma yang berlaku di masyarakat. 7 Setelah Pelaksanaan Program Membuat laporan akhir pelaksanaan kegiatan selama berada di daerah sasaran yang diketahui oleh pejabat setempat dari instansi terkait yang disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan setempat dan LPTK Penyelenggara (Format 4). Laporan akhir ini dilengkapi dengan lampiran portofolio selama melaksanakan tugas pengabdian di daerah sasaran. b. Hak Peserta Selama mengikuti Program SM-3T, peserta akan mendapatkan hak-hak yang meliputi: 1) Atribut SM-3T sesuai ketentuan yang berlaku. 2) Insentif dan biaya hidup setiap bulan sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) selama 12 bulan. 3) Biaya Transpor keberangkatan dari LPTK penyelenggara ke daerah sasaran dan kepulangan dari daerah sasaran ke LPTK Penyelenggara (at cost). 4) Mendapatkan beasiswa untuk mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). c. Sanksi Bagi peserta Program SM-3T yang tidak memenuhi kewajibannya akan diberi sanksi sesuai dengan tingkatannya sebagai berikut. 1) Peringatan secara lisan. 2) Peringatan secara tertulis. 3) Penghentian penugasan sebelum waktunya berakhir, selanjutnya yang bersangkutan dinyatakan gugur dan 8 diwajibkan mengembalikan seluruh biaya hidup yang telah diterima. Peserta yang dinyatakan gugur tidak berhak untuk mengikuti Program PPG. 4) Apabila dikemudian hari peserta diketahui melakukan pelanggaran pada saat melaksanakan Program SM-3T di daerah sasaran, maka yang bersangkutan dinyatakan gugur sebagai peserta Program PPG. 5) Pemberian sanksi dilakukan oleh LPTK Penyelenggara setelah melalui pengkajian, pembahasan, musyawarah, dan masukan dari pejabat terkait di daerah sasaran. 2. LPTK Penyelenggara LPTK Penyelenggara program ini adalah 12 LPTK, sebagai berikut. a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. Universitas Negeri Medan (UNIMED) Universitas Negeri Padang (UNP) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Universitas Negeri Semarang (UNNES) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Universitas Malang (UM) Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) Universitas Negeri Makasar (UNM) Universitas Negeri Menado (UNIMA) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) 9 3. Daerah Sasaran Daerah Sasaran program ini adalah kabupaten yang termasuk kategori daerah 3T di empat provinsi, yaitu Provinsi Aceh, NTT, Sulawesi Utara, dan Provinsi Papua. Kabupaten yang ditetapkan sebagai sasaran Program SM-3T adalah kabupaten yang telah memberikan respon terhadap Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia. a. Provinsi Aceh, antara lain: 1) Kabupaten Simeulue 2) Kabupaten Aceh Singkil 3) Kabupaten Aceh Selatan 4) Kabupaten Aceh Timur 5) Kabupaten Aceh Besar 6) Kabupaten Aceh Barat 7) Kabupaten Gayo Lues 8) Kabupaten Pidie Jaya. b. Provinsi Nusa Tenggara Timur, antara lain: 1) Kabupaten Sumba Timur 2) Kabupaten Kupang 3) Kabupaten Alor 4) Kabupaten Lembata 5) Kabupaten Flores Timut 6) Kabupaten Ende 7) Kabupaten Ngada 8) Kabupaten Manggarai 9) Kabupaten Rote Ndao 10) Kabupaten Manggarai Timur. 10 c. Provinsi Sulawesi Utara 1) Kabupaten Talaud d. Provinsi Papua 1) Kabupaten Biak Numfor Di luar daerah tersebut di atas dimungkinkan untuk menjadi daerah sasaran program ini sepanjang memenuhi persyaratan sebagai daerah 3T. H. Prakondisi Pelaksanaan Sebelum peserta diberangkatkan ke daerah sasaran untuk melaksanakan program SM-3T ini, dilakukan program prakondisi yang dilaksanakan oleh LPTK penyelenggara untuk membekali kesiapan akademik, mental, fisik, dan survival (ketahanmalangan) mereka. Program prakondisi ini diawali dengan pemberian orientasi umum tentang pendidikan di daerah 3T, dengan materi: (1) membawa peserta ke alam psikologis dan sosiologis daerah sasaran melalui pemutaran film Laskar Pelangi; (2) pemberian informasi tentang kondisi pendidikan di daerah 3T yang antara lain tentang kekurangan tenaga guru, disparitas kualitas, mismatched, tingginya angka putus sekolah, dan rendahnya angka partisipasi sekolah; dan (3) orientasi tentang sosial budaya daerah sasaran. Program prakondisi meliputi lima kegiatan, yaitu: (1) workshop pengembangan perangkat pembelajaran dan evaluasi; (2) pelatihan melaksanakan tugas kependidikan pada kondisi khusus/tertentu (contoh: mengajar kelas rangkap); (3) 11 pembinaan mental dan ketahanmalangan; (4) pelatihan keterampilan sosial kemasyarakatan, yang terdiri atas (a) kecepatan beradaptasi (sosioantropologi dan kemampuan komunikasi sosial), (b) pemberdayaan masyarakat dan keluarga (berbasis budaya, ekonomi, dan ekologi), (c) kepemimpinan; dan (5) Kursus Mahir Dasar Kepramukaan, Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara. 1. Workshop Pengembangan Perangkat Pembelajaran dan Evaluasi Kegiatan workshop dimaksudkan untuk membekali para peserta agar memiliki kemampuan dan keterampilan mengembangkan perangkat pembelajaran dan evalausi hasil belajar. Jumlah peserta dalam satu kelas workshop (rombongan belajar) sebanyak 25 orang dan difasilitasi oleh dua orang instruktur. Workshop pengembangan perangkat pembelajaran ini dilaksanakan dengan pola 40 JP atau 4 hari (1 JP = 50 menit) dilakukan dengan skenario sebagai berikut. a. Peserta difasilitasi instruktur melakukan orientasi dan diskusi model-model silabus, RPP, lembar kerja siswa (LKS), rancangan bahan ajar, media, dan instrumen asesmen. b. Peserta memilih standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang akan dikembangkan menjadi perangkat pembelajaran. 12 c. Peserta didampingi instruktur mengembangkan perangkat pembelajaran, yang terdiri atas: 1) Silabus (SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, dan sumber belajar) 2) RPP (sekurang-kurangnya memuat: perumusan tujuan/ kompetensi, pemilihan dan pengorganisasian materi, pemilihan sumber/media pembelajaran, skenario pembelajaran, dan penilaian proses dan hasil belajar). 3) Rancangan bahan ajar 4) Media pembelajaran 5) LKS dan perangkat evaluasi. d. Peserta mempresentasikan perangkat pembelajaran yang dikembangkan untuk mendapatkan masukan dari instruktur dan peserta lain, kemudian melakukan perbaikan atas dasar masukan tersebut. Dalam pengembangan perangkat pembelajaran, peserta juga harus dibekali kemampuan mengembangkan perangkat pembelajaran untuk pendidikan pada kondisi khusus, seperti kelas rangkap dan pembelajaran multi subjek. 2. Pelatihan Melaksanakan Tugas Kependidikan pada Kondisi Khusus/ Tertentu Kegiatan pelatihan ini dimaksudkan untuk membekali peserta Program SM-3T agar memiliki kemampuan mengajar termasuk kesiapan mengajar pada kelas rangkap 13 dan mengajar multi subjek. Oleh karena itu, materi yang diberikan pada kegiatan pelatihan ini ditekankan pada praktik mengajar (dalam bentuk peer teaching) kelas rangkap serta kemampuan mengajar multi subjek yaitu kemampuan mengajar mata pelajaran lain diluar bidang keahliannya. Pelatihan melaksanakan tugas kependidikan pada kondisi khusus difasilitasi oleh dua orang instruktur untuk setiap rombongan belajar dengan alokasi waktu 20 JP. 3. Pelatihan Keterampilan Sosial Kemasyarakatan Pelatihan keterampilan sosial kemasyarakatan ini dimaksudkan untuk membekali kompetensi sosial dan kemasyarakatan kepada peserta agar mampu melaksanakan tugasnya dalam berkomunikasi secara aktif dengan pihak sekolah dan masyarakat. Alokasi waktu untuk kegiatan pelatihan keterampilan sosial kemasyarakatan ini sebanyak 10 JP, dengan tiga pokok bahasan materi, yaitu: (a) kecepatan beradaptasi (sosioantropologi dan kemampuan komunikasi sosial), (b) pemberdayaan masyarakat dan keluarga (berbasis budaya, ekonomi, dan ekologi), (c) kepemimpinan. Nara sumber untuk materi yang terkait dengan butir (a) dan (b) adalah pejabat dari daerah sasaran yang relevan dan kompeten. Sedangkan nara sumber untuk materi butir (c) dapat diambil dari dosen LPTK penyelenggara yang kompeten pada bidang tersebut. 14 4. Pembinaan Mental, (Ketahanmalangan) Motivasi, dan Survival Pembinaan mental dimaksudkan untuk membangun karakter para peserta agar memiliki karakter tangguh dan peduli terhadap sesama, serta memiliki jiwa ketahanmalangan dan tidak mudah menyerah ketika menghadapi persoalan hidup di daerah sasaran. Materi pembinaan ini meliputi pemberian motivasi, penyampaian wawasan, dan contoh-contoh nyata kelompok masyarakat dalam keadaan terbatas tetapi mampu bertahan hidup. Dilanjutkan praktik di lapangan yang dapat berupa outbond dan pemberian pengalaman hidup yang penuh tantangan dan rintangan. Nara sumber kegiatan ini adalah dosen LPTK atau dapat berasal dari insitusi/masyarakat yang memiliki pengalaman dan wawasan yang relevan dengan kegiatan ini. Kegiatan pembinaan mental ini dilakukan dengan alokasi waktu 20 JP atau selama dua hari di luar kampus (out door) dengan situasi dan kondisi diupayakan mendekati situasi dan kondisi daerah sasaran. Pembinaan mental dan survival (ketahanmalangan) dimungkinkan terintegrasi dengan program prakondisi yang lain. 5. Kursus Mahir Dasar Kepramukaan, Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Kursus Mahir Dasar Kepramukaan dilaksanakan dengan maksud membekali keterampilan dasar kepramukaan 15 kepada peserta agar memiliki jiwa pengabdian, nasionalisme, patriotisme, cinta tanah air Indonesia, dan bela negara. Kursus ini dilaksanakan oleh Gugus Depan Pramuka di LPTK bekerja sama dengan Kwartir Cabang Pramuka setempat. Kursus Mahir Dasar ini dilakukan selama 30 JP atau selama tiga hari di luar kampus (out door). Kegiatan (4) dan (5) dapat dilaksanakan secara terintegrasi. I. Jadwal Persiapan dan Pelaksanaan Program SM-3T NO 1 KEGIATAN WAKTU Rekrutmen calon peserta SM-3T a. Pendaftaran 20-29 Okt 2011 b. Seleksi 30 Okt-1 Nov 11 c. Pengumuman & Pemanggilan 1-2 Nov 2011 2 Koordinasi kesiapan penerimaan dan penempatan di daerah sasaran 28-29 Okt 2011 3 Prakondisi Pelaksanaan SM-3T 5-17 ov 2011 a. Workshop Pengembangan Perangkat Pembelajaran dan Evaluasi b. Pelatihan Melaksanakan Tugas Kependidikan pada Kondisi Khusus/ Tertentu c. Pelatihan Keterampilan Sosial Kemasyarakatan d. Pembinaan Mental, Motivasi, dan Survival (Ketahanmalangan) e. Kursus Mahir Dasar Kepramukaan, Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara 4 Pemberangkatan ke daerah tujuan 21 Nov 2011 16 NO J. KEGIATAN WAKTU 5 Pelaksanaan di daerah sasaran Nov 2011–Okt 2012 6 Monitoring dan evaluasi oleh LPTK dan Tim PPG 3 kali kegiatan Pusat 7 Penarikan peserta dari daerah sasaran Akhir Okt 2012 8 Pelaksanaan Program PPG Desember 2012 Pembiayaan Pelaksanaan Program Pelaksanaan Program SM-3T dibiayai dengan dana APBNP Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun 2011. Dana APBNP tersebut telah dipindahkan ke DIPA LPTK Penyelenggara sesuai dengan alokasi masing-masing yang telah ditetapkan. 17 18 Format 1 FORMAT PROGRAM KERJA SM-3T BIDANG KEPENDIDIKAN Nama Peserta Bidang Ilmu LPTK Penyelenggara Daerah Sasaran Nomor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. : …………………………………………………………… : …………………………………………………………... : …………………………………………………………... : …………………………………………………………... Materi Kegiatan Menyusun RPP Menyusun bahan ajar Menyusun alat dan media pembelajaran Menyusun perangkat evaluasi Melaksanakan tugas mengajar Melaksanakan layanan bimbingan bagi siswa yang membutuhkan Membantu administrasi pendidikan di sekolah Melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler Melakukan pendampingan belajar siswa di luar jam pelajaran Hasil *) *) Dapat ditambahkan sesuai kebutuhan ………………., ………………2011 Mengetahui Kepala Sekolah, Peserta Program SM-3T, ……………………………… …………………………………….. 19 Format 2 FORMAT PROGRAM KERJA SM-3T BIDANG KEMASYARAKATAN Nama Peserta Bidang Ilmu LPTK Penyelenggara Daerah Sasaran Nomor 1. 2. 3. 4. : …………………………………………………………... : …………………………………………………………... : …………………………………………………………... : …………………………………………………………... Materi Kegiatan Pemberdayaan masyarakat dan keluarga yang diintegrasikan dengan Program POSDAYA Membina kegiatan pendidikan non formal (pemberantasan buta huruf) Pembinaan kepemudaan (olah raga, kesenian) Peningkatan kesadaran kebersihan dan pengelolaan lingkungan Hasil *) *) Dapat ditambahkan sesuai kebutuhan ………………., ………………2011 Mengetahui Kepala Desa/ Pejabat yang Ditunjuk Peserta, ……………………………… …………………………………….. 20 Format 3 FORMAT CATATAN HARIAN Nama Peserta Bidang Ilmu LPTK Penyelenggara Daerah Sasaran No Hari/ Tanggal : …………………………………………………………... : …………………………………………………………... : …………………………………………………………... : …………………………………………………………... Nama Kegiatan Hasil Paraf Pejabat 21 Format 4 FORMAT LAPORAN TENGAH TAHUNAN/LAPORAN AKHIR Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Lampiran Daftar Tabel Daftar Gambar ……………………………………………………… ……………………………………….…………….. ……………..………………………………………. ……………………………………………………… ……………………………………………………… ……………………………………...………………. ……………………………………………………… Bab I Pendahuluan a. Latar Belakang b. Pengertian c. Tujuan d. Ruang Lingkup SM- 3T e. Landasan Yuridis f. Waktu Pelaksanaan Bab II Kondisi Objektif Daerah Sasaran a. Kondisi Geografis b. Kondisi Demografis c. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya d. Kondisi Pendidikan Hal. i ii Bab III Program Kerja a. Bidang Kependidikan b. Bidang Kemasyarakatan Bab IV Pelaksanaan a. Bidang Kependidikan 22 b. c. d. e. f. Bab V Bidang Kemasyarakatan Faktor Pendukung Kendala yang Dihadapi Solusi yang Ditempuh Nilai-nilai positip yang dapat dipetik (Lesson Learn) Penutup a. Kesimpulan b. Saran 23 24