pendidikan profesi guru terintegrasi

advertisement
Oleh:
Tim Pengembang PPG Prodi PGSD FIP UPI




Guru wajib memiliki sertifikat pendidik
Jumlah siswa di daerah terpencil relatif sedikit
Jumlah guru di daerah terpencil relatif sedikit
Di daerah terpencil guru mengajar siswa SD
merangkap dengan mengajar siswa SMP (satu
atap)



Konsep kewenangan ganda
PPG Terintegrasi
Pendidikan berasrama









Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2009 tentang
Program Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 126/P/2010 Tahun 2010
tentang Penetapan LPTK Penyelenggara PPG bagi Guru Dalam Jabatan.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 052/P/2011 Tahun 2011
tentang Perubahan atas Kepmendiknas Nomor 126/P/2011 tentang
Penetapan LPTK Penyelenggara PPG bagi Guru Dalam Jabatan.


Menyiapkan calon guru untuk konsep
kewenangan ganda
Mengatasi permasalahan jumlah guru yang
tidak representatif di daerah terpencil

Kompetensi lulusan S1Prodi PGSD (Level 6)
1. Menguasai pengetahuan tentang agama, pancasila, kewarganegaraan, bahasa Indonesia dan karakter
2. Menguasai secara mendalam tentang prinsip-prinsip dan teori-teori pendidikan di sekolah dasar.
3. Menguasai karakteristik perkembangan peserta didik di sekolah dasar, baik perkembangan fisik, psikologis, sosial
dan moral.
4. Menguasai dan mengembangkan struktur dan materi pembelajaran bidang studi di sekolah dasar (Konsep Dasar,
Kompetensi dan Pendekatan Saintifik)
5. Menguasai dan mengembangkan kurikulum, pendekatan, strategi, model, metode, teknik, bahan ajar, media dan
sumber belajar, khususnya pada bidang studi di sekolah dasar.
6. Menguasai dan melaksanakan evaluasi proses dan evaluasi produk pembelajaran di sekolah dasar.
7. Menguasai prinsip-prinsip dan prosedur penelitian yang dapat memecahkan permasalahan pembelajaran di
sekolah dasar dan mengembangkan karya inovatif, serta mengomunikasikan hasil penelitian dan karyanya.
8. Melakukan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar untuk memfasilitasi perkembangan optimal siswa
dan memecahkan permasalahan yang terkait dengan perilaku dalam pembelajaran.
9. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program (baik program pembelajaran maupun program
manajerial sekolah) yang berada di bawah tanggung jawabnya dengan memanfaatkan pengetahuan dan bidang
keahliannya.
10. Mendiseminasikan gagasan-gagasan inovatif untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah dasar.
11. Menguasai perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran.
12. Melakukan dan mengembangkan kegiatan intra- dan ekstrakurikuler dalam rangka mengembangkan kepribadian
siswa.
13. Bertanggung jawab terhadap tugas sebagai pendidik di sekolah dasar baik secara individual maupun kooperatif
dan kolaboratif.

Kompetensi lulusan PPG (Level 7)
1. Menguasai teknik analisis dan pengembangan kurikulum SD sesuai perkembangan
IPTEKS.
2. Menguasai teknik analisis dan desain pembelajaran (pendekatan, strategi, metode,
dan media) dengan memanfaatkan IPTEKS.
3. Menguasai teknik analisis dan desain pengembangan bahan ajar sesuai
perkembangan IPTEKS.
4. Menguasai dan mendesain penilaian otentik dan menindaklanjuti hasil penilaian
secara berkesinambungan di sekolah dasar dengan memanfaatkan IPTEKS.
5. Menguasai teknik analisis dan pemecahan masalah pembelajaran di sekolah dasar.
6. Menguasai teknik analisis dan pemecahan masalah manajemen sekolah dasar.
7. Menguasai metodologi PTK dan penelitian pengembangan di sekolah dasar dalam
rangka meningkatkan profesionalitas yang berkelanjutan.
8. Menguasai softskills (team-work, ketahan-malangan, dll).
9. Memahami perkembangan budaya lokal, nasional, dan global untuk peningkatan
kualitas pendidikan di SD.
10.Memahami hakekat manusia dan anak dalam rangka mengembangkan pedagogi
yang relevan dengan cita-cita bangsa.
11.Menguasai karakteristik perkembangan peserta didik di sekolah dasar, baik
perkembangan fisik, psikologis, sosial dan moral, dalam rangka fasilitasi
perkembangan optimalnya.
12. Menguasai secara mendalam tentang prinsip-prinsip dan teori-teori
pendidikan di SD dan mampu mengembangkannya.
13. Menguasai dan mengembangkan pengetahuan tentang agama,
Pancasila, kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, dan karakter.
14. Menguasai, menganalisis dan mengembangkan struktur dan materi
pembelajaran bidang studi di SD (konsep dasar, kompetensi dan
pendekatan saintifik)
15. Melakukan, mengevaluasi, dan mengembangkan layanan
bimbingan dan konseling di SD untuk memfasilitasi perkembangan
optimal siswa dan memecahkan permasalahan yang terkait
dengan perilaku dalam pembelajaran.
16. Melakukan, mengevaluasi, dan mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka mengembangkan kepribadian siswa.
17. Bertangungjawab terhadap tugas sebagai pendidik di sekolah
dasar baik secara individual maupun kooperatif dan kolaboratif,
serta mampu menjadi pemimpin bagi lingkungannya.

POLA BLOK
WORKSHOP SSP (40%)
PADA SEMESTER 1
PMM (60%)
PADA SEMESTER 2

STRUKTUR KURIKULUM


Workshop SSP adalah pembelajaran dalam PPG
berbentuk lokakarya yang bertujuan untuk
menyiapkan peserta mampu mengembangkan
perangkat pembelajaran (RPP, bahan ajar, media
pembelajaran, dan pendukung pembelajaran
lainnya) sehingga peserta dinyatakan siap untuk
melaksanakan PPL.
PPL (PMM) adalah praktik mengajar oleh peserta
PPG di lapangan (sekolah mitera) setelah
perangkat pembelajaran divalidasi oleh dosen
pembimbing workshop dan dosen luar biasa

Belajar dengan berbuat
Pengetahuan dan sikap terbentuk melalui pengalaman dalam
menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang ditugaskan termasuk
mengatasi masalah di lapangan (pembelajaran tidak lagi
mengajarkan mata kuliah)

Keaktifan peserta didik
Pembelajaran diarahkan pada upaya mengaktifkan peserta
didik melalui pemberian kesempatan menyatakan
gagasan, mencari informasi dari berbagai sumber dan
melaksanakan tugas-tugas yang merupakan aplikasi dari
konsep-konsep yang telah dipelajari

Higher order thinking
Penerapan sistem pembelajaran berorientasi pada kemampuan
berpikir kritis, kreatif, logis, reflektif, pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan

Dampak pengiring
Pembelajaran diarahkan pada pencapaian dampak
instruksional dan dampak pengiring (sikap dan kepribadian
peserta sebagai guru)

Mekanisme balikan secara berkala
Penggunaan mekanisme balikan melalui asesmen berkala
dan berkelanjutan melalui pertanyaan, kuis-kuis singkat
dan pengumpulan karya atau tugas-tugas jangka pendek
yang segera diperiksa dan dikembalikan.

Pemanfaatan teknologi informasi
Keterampilan memanfaatkan multimedia dan teknologi
informasi perlu dikembangkan

Penggunaan strategi dan model pembelajaran
yang variatif dalam mengaktifkan peserta


Pengembangan perangkat pembelajaran (RPP dan
kelengkapan pendukungnya) minimal 12 RPP untuk
setiap peserta yang terdiri dari 6 RPP tematik
terpadu, 3 RPP bidang studi eksakta (IPA dan
Matematika), dan 3 RPP bidang studi noneksakta
(IPS, PKn, Bahasa Indonesia dan SBdP)
Simulasi hasil pengembangan perangkat
pembelajaran dalam bentuk micro dan
peerteaching


Revisi perangkat pembelajaran sesuai dengan
hasil simulasi
Validasi RPP dan kelengkapan pendukungnya
oleh DPW dan DLB











Observasi dan orientasi di sekolah mitra.
Mendemonstrasikan kompetensi dalam merencanakan,
melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran
sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Banyaknya penampilan
setiap peserta minimal 32 kali tampil.
Observasi praktik mengajar di kelas minimal 10 kali untuk setiap
siklus.
Refleksi praktik mengajar minimal 10 kali untuk setiap siklus dihadiri
oleh observer, guru model, DLB dan atau DPL.
Guru model membuat minimal 10 laporan hasil observasi dan
refleksi.
Observer membuat minimal 10 laporan hasil observasi dan refleksi.
Melaksanakan kegiatan non-mengajar
Membuat laporan PPL
Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Menyusun laporan PTK
Mengumpulkan portofolio





Penilaian meliputi penilaian proses (bobot 15)
dan produk (bobot 15) oleh DPW dan DLB
Penilaian akhir diambil dari rerata nilai oleh DPW
dan DLB, dengan skala 100
Penilaian proses mencakup aktivitas peserta
dalam diskusi kelompok, kerja kelompok/
individual, dan miroteaching dalam peerteaching.
Penilaian produk berupa portofolio yang berisi
RPP, media pembelajaran, instrumen penilaian,
dan bahan ajar.
Kriteria minimal kelulusan adalah 80%.





Penilaian terdiri dari penilaian proses (bobot
30) dan penilaian produk (bobot 10)
Penilaian proses mencakup praktik mengajar,
kegiatan non-mengajar dan aspek sosial
kepribadian
Penilaian produk mencakup perangkat
pembelajaran dan laporan PPL
Penilaian proses dan produk PPL dilakukan
oleh DPL dan DLB. Nilai PPL (P) didapatkan
dari rerata nilai oleh DPL dan DLB.
Kriteria kelulusan PPL minimal B (3,0)





Bobot Uji Tulis adalah 10.
Ujian tulis terdiri dari Ujian Tulis Nasional (UTN) dan Ujian
Tulis Lokal (UTL)
UTN bertujuan untuk mengukur penguasaan materi bidang
studi dengan ketentuan sebagai berikut:
• Bentuk soal pilihan ganda
• Soal dikembangkan oleh Tim Ditjen Dikti
• Dilaksanakan serentak secara online
•
Pelaksanaan UTN dikoordinasikan oleh Ditjen Dikti melalui
SIM PPG yang didukung oleh LPTK penyelenggara dalam
penyediaan komputer, tenaga pengawas dan teknisinya.
Durasi/ waktu pelaksanaan UTN 90 menit
Pekerjaan UTN diolah oleh SIM PPG dan hasilnya dapat
diunduh oleh LPTK penyelenggara

UTL bertujuan untuk mengukur penguasaan
kompetensi pedagogi dengan ketentuan
sebagai berikut.
• Bentuk soal uraian berbasis kasus
• Soal dikembangkan oleh masing-masing
LPTK penyelenggara PPG
• Pelaksanaan UTL dilakukan secara offline
(paper and pencil test)
•
•
Jumlah soal 4-8 butir dengan durasi waktu
100 menit
Pekerjaan UTL dinilai oleh 2 (dua) dosen.
Nilai UTL dihitung dengan mencari rerata
nilai dari 2 penilai tersebut, dengan skala
100








UK bertujuan untuk mengukur kemampuan
mengelola pembelajaran dengan bobot 20
UK dialksanakan dalam konteks kelas riil
UK dinilai oleh tiga penilai, yaitu DPL, DLB dan GI
(Guru Independen) atau AP (Asosiasi Profesi).
Penilaian dilakukan melalui pengamatan, dengan
skala penilaian 100
Pelaksanaan di sekolah mitera
Durasi waktu pelaksanaan UK adalah 2 jp (1 kali
pertemuan)
Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam UK,
dapat berasal dari hasil workshop yang direvisi,
atau disiapkan secara khusus (materi baru)
Lembar penilaian dikembangkan oleh LPTK

Nilai minimal kelulusan, baik NK maupun
KHA, masing-masing setara dengan nilai B
(3,00)
Download